Anda di halaman 1dari 20

Asal Sebutan Kelenteng

1. Tempat Ibadat Tridharma berasal dari Klenteng atau Kelenteng; asal mula sebutan
kelenteng itu berasal dari kata (Khe Ren Tang 客人堂 , Jiāo Rén Tīng 教人廳) yang
kemudian oleh dialek indonesia dijadikan kelenteng. Khe Ren ( 客人 ) bermakna
Tamu, Tang (堂) bermakna Aula atau tempat pemujaan; Khe Ren Tang (Klenteng)
bermakna Aula peristirahatan tamu. Para pedagang pada masa ribuan tahun yang
lalu, berpergian dari kota ke kota untuk berdagang. Merekapun mampir ke tempat
peristirahatan (Aula) ini. Kemudian ditambahkan tempat persembahyangan
kepada Thien dan para Dewa Dewi, Oleh para pengurus rumah peristirahatan
tersebut. Lama kelamaan, yang menjadi ramai & terkenal pada saat ini menjadi
tempat Ibadat.
2. Jiāo Rén ( 教 人 ) bermakna memberikan pelajaran kepada orang lain, Tīng ( 廳 )
bermakna ruangan atau tempat; jadi Jiāo Rén Tīng (Klenteng) bermakna tempat
untuk belajar.

Hadirnya Tempat Ibadah Tridharma

Tridharma adalah tempat ibadah dari 3 keyakinan yang menjadi satu, yaitu: Taoisme, Konghucu
dan Budhisme (Mahayana dan Tantrayana). Sedangkan keyakinan-nya sendiri, sebenarnya tidak
bergabung (tidak terjadi sinkritisme). Tetapi lebih kepada penyatuan kultur dari kebudayaan
Tionghoa, agar kita selalu mengingat akan tradisi leluhur.
Di tempat ibadah Tridharma, selalu ada satu altar yang berisikan 3 Guru agung, yaitu: Lao Zhe
(Guru Taoisme), Buddha Sidharta (Guru Budhisme) dan Konghucu (Guru Konfusiani); hal ini
tidak bermaksud untuk menyatukan ajaran, namun hanya menyatukan tempat peribadatan.
Penekanan tempat ibadat bersama menjadi ciri Tri-Dharma. Hal tersebut memberikan
pemahaman bahwa orang-orang Tionghoa mengusahakan toleransi umat beragama dengan cara
mereka yang khusus.

Ornamen Tempat Ibadat Tridharma

Ornamen Tempat Ibadat Tridharma dimulai dari bangunan yang dominan berwarna merah dan
kuning, Warna Merah biasanya mendominasi setiap bangunan Kelenteng karena dipercaya
melambangkan kegembiraan, kebahagiaan, dan kesejahteraan; sedangkan Warna Kuning
(keemasan) adalah warna kemuliaan, kerajaan, kemakmuran dan kekayaan.
1. Gapura Kelenteng
Gapura Klenteng berbentuk seperti Gerbang Langit ini merupakan lambang
penyelamatan bagi semua makhluk hidup yang digambarkan oleh langit dan bumi atas
alam semesta yang teratur, aman dan subur mencapai status sempurna; artinya sebelum
kita memasuki halaman Tempat Ibadat kita harus mempersiapkan hati dan diri yang
bersih.
2. Atap Kelenteng

Ervan Sutanto / 2022/ 1


Atap Kelenteng Berbentuk Perahu, melambangkan langit yang tiada batasnya sebagai
pemberi berkah bagi semua makhluk hidup. Biasanya diatap Kelenteng terdapat ornamen
sepasang naga atau ikan berserta bola apinya (龙珠; Lóng Zhū) atau Hú Lu (葫蘆; labu
Lagenaria siceraria). Makna sepasang naga ini dimaksudkan untuk menjaga kelenteng
dari pengaruh-pengaruh jahat. Di wuwungan atap klenteng kadang terdapat 2 (dua) naga
yang bermain bola api, dilambangkan sebagai pembawa pesan bolak-balik dari langit ke
bumi. Juga dimaksudkan berkah untuk membawa hujan bagi petani.
3. Tempat Pembakaran Kertas.
Jika tempat membakar kertas itu berbentuk seperti Pagoda, maka disebut 金 亭 (Jin Ting,
Kim Teng) atau Paviliun Emas, karena di masa lalu digunakan untuk mempersembahkan
kertas emas (金纸, Jin Zhi, Kim Coa).
Juga disebut Xi Zi Ting ( 惜 字 亭 , Paviliun Sayang Huruf), karena pada masa lalu, asalkan
kertas ada tulisan Hanzi (tidak terpakai), akan diambil, dikumpulkan dan dibakar disitu, sebab itu
dinamakan Paviliun Sayang Huruf.
Jika memiliki bentuk yang lain (labu hulu, bunga teratai atau hanya lubang saja) disebut Jin Yin
Lu (金银炉) atau Tungku untuk (Kertas) Emas Perak; ada yang menyebut namanya Jin Lu (金炉)
atau Tungku (Kertas) Emas.
Jika berbentuk seperti tong yang portable maka disebut Shao Zhi Tong (烧 纸 桶) atau Jin Tong (
金桶).
Di dalam Bangunan tempat ibadah biasanya Jin Yin Lu ( 金 银 炉 ) terletak disebelah kanan
bangunan yang melambangkan unsur Yang (阳), melambangkan (permohonan bagi) orang hidup
serta permohonan ataupun harapan kepada Para Dewata (sesuatu yang akan terjadi di masa
depan).
Jin Yin Lu ( 金 银 炉 ) terletak disebelah kiri bangunan melambangkan unsur Yin ( 阴 ),
melambangkan (permohonan bagi) orang yang telah wafat – oleh karenanya Jin Yin Lu disebelah
kiri sering kita jumpai di makam-makam (biasanya di sudut kanan makam di tempati oleh altar
kecil Fu Shen 福神 ), serta mewakili ucapan terima kasih atas berkah dan berkat yang kita
terima (sesuatu yang telah terjadi di masa lalu).
Tetapi karena sifatnya yang bebas, tentu saja ada bungunan tempat ibadah yang
meletakkan Jin Yin Lu di kiri bangunan atau bahkan di kanan-kiri (2 sisi) bangunan. Disebelah
kanan digunakan sebagai sarana menghantar “permohonan” dan disebelah kiri digunakan sebagai
sarana mengucapkan “puji syukur”.
Demikian pula dengan makam, kadang juga meletakkan Jin Yin Lu di kanan makam (Fu Shen 福
神 di kiri makam)*, atau Jin Yin Lu diletakkan di kanan-kiri (2 sisi) makam; sisi kanan dapat
digunakan untuk menyempurnakan kertas emas bagi Fu Shen (Dewata memiliki sifat Yang), sisi
kiri dapat digunakan untuk persembahan kertas perak atau emas bagi almarhum (Arwah memiliki
sifat Yin).
* kadang Fu Shen 福神 dipandang memiliki sifat Yang ( 阳) karena Beliau merupakan seorang
Dewata Area dan oleh karenanya Altar Beliau diletakkan pada sisi kanan makam yang bersifat
Yang ( 阳 ). Tetapi karena menguasai Area Bumi yang bersifat Yin ( 阴 ), maka Beliau juga
dianggap sebagai Dewata yang memiliki sifat Yin (阴) dan oleh karenanya Altar Beliau di makam
kadang diletakkan di sisi kiri makam yang bersifat Yin (阴).
4. Singa Batu (石狮子; shíshīzi)
Di halaman Tempat Ibadat Tridharma, terdapat rupang sepasang Singa Batu ( 石 狮 子 ;
shíshīzi) atau Qilin ( 麒 麟 ), yang mengapit gerbang aula, sepasang Singa ini
melambangkan keharmonisan yang menyambut setiap pengunjung Kelenteng; Singa batu

Ervan Sutanto / 2022/ 2


jantan digambarkan membawa sebuah bola (simbol dunia) dengan kaki depan sebelah
kanan (melambangkan unsur Yáng 阳 – maskulin atau positif). Sementara itu, singa batu
betina digambarkan sedang mengasuh anaknya di kaki depan sebelah kiri
(melambangkan unsur Yīn 阴 – feminim atau negatif). Singa Batu dianggap sebagai
pelindung tempat suci dan menolak seluruh kemalangan.
5. Aula Tian Gong
Memasuki Aula Tiān Gōng (天公 – Tuhan Yang Maha Esa), kita akan melihat tempat
dupa besar bagi Tiān Gōng yang disebut Tian Gong Lu ( 天 公 爐 ) berkaki tiga yang
melambangkan langit, bumi dan manusia. Di Aula ini terdapat tambur (Gǔ, 鼓),di sebelah
kiri (Yīn 阴) dan genta (Ling, 铃) di sebelah kanan (Yáng 阳).
Di Aula ini Terdapat empat buah tiang berukir Naga yang melambangkan empat mata
angin yaitu timur, barat, utara, selatan adanya ukiran tersebut melambangkan setiap
lautan memiliki raja (Naga) sehingga empat penjuru lautan itu semua adalah saudara.
Tiang Naga menyimbolkan perlindungan dari para naga, semua wilayah yang berisikan
tiang naga merupakan area sakral, di tempat ini dianjurkan untuk bersikap hening dan
berperilaku sopan; Tiang naga mengingatkan manusia untuk kembali ke jalan yang benar
dan tidak lupa untuk kembali ke kelenteng untuk menyucikan diri.
Di Aula ini terdapat sepasang papan yang bertuliskan Huí Bì ( 迴 避 ) bermakna
memberikan jalan dan Sù Jìng ( 肅 静 ) bermakna harap tenang; lalu terdapat replika
berbagai jenis senjata, untuk menolak siluman dan energi negatif.
6. Sān Chuan Mén (三川門)
Tempat Ibadat Tridharma Tradisional biasanya memiliki 3 gerbang utama (Sān Chuan
Mén, 三川門):
Gerbang masuk kanan disebut Gerbang Naga (Long Mén - 龍門) atau Gerbang Naga
Hijau (Qing Long Men - 青龍門); ada sebuah ungkapan kuno yang berbunyi “Masuk
Gerbang Naga, Keluar Gerbang Harimau (Long Men Jin, Hu Men Chu - 龍門进, 虎門出
)”, jadi jika kita memasuki kelenteng, sebaiknya kita masuk melalui Gerbang Naga ini. N aga
merupakan hewan yang membawa berkah kamakmuran, memasuki pintu naga bermakna
masuk dalam kemakmuran (Dewata membagikan berkah kemakmuran kepada seluruh
pengunjung Kelenteng). Di area pintu ini seringkali ditambahkan ornamen Naga Hijau
(Qīng Lóng - 青龍).
Gerbang tengah disebut Zhèng Mén (正門) atau Gerbang Tengah (Zhōng Mén - 中門)
atau Gerbang Kosong (Kong Men - 空門) atau Gerbang Burung Hong (Zhū Què Men -
朱雀門) dimana pintu ini dibuka pada saat upacara sembahyang tertentu (misalnya kirab
atau reuni kim sin); hanya raja atau pejabat yang diperkenankan untuk memasukinya. Di
daun pintu terdapat lukisan sepasang Dewa Pintu (門神 ménshén) untuk menjaga Tempat
Ibadat dari pengaruh buruk.
Gerbang kiri disebut Mulut Harimau (Hu Gou - 虎 口) atau Gerbang Harimau (Hǔ Mén -
虎門) atau Gerbang Harimau Putih (Bai Hǔ Mén - 白 虎門). Umat yang akan keluar dari
Kelenteng hendaknya selalu waspada dan mawas diri, karena di luar banyak cobaan dan
godaan yang akan menghampiri, harimau merupakan hewan yang berbahaya, keluar dari
pintu harimau bermakna keluar (lolos) dari bahaya. Di area pintu ini seringkali
ditambahkan ornamen Harimau Putih (Bǎi Hǔ -百虎).
7. Balok kayu Mén Jiàn (門檻)
Ervan Sutanto / 2022/ 3
Balok kayu Mén Jiàn (門檻) dibawah pintu merupakan ibarat dari tuan rumah kelenteng,
jadi merupakan simbol dewata utama, tidak boleh diinjak; arti dari Mén Jiàn, adalah
penghormatan mendalam kepada Dewata Utama tempat ibadah.
Secara fungsional Mén Jiàn digunakan untuk mencegah air hujan mengalir ke dalam
Kelenteng dan mencegah masuknya angin dari bawah pintu.
Dikatakan “Wanita melangkahi Men Jian menggunakan kaki kanan terlebih dahulu, Pria
melangkahi Men Jian menggunakan kaki kiri terlebih dahulu, semakin besar langkahnya
semakin baik, tidak boleh menginjak Men Jian (Nǚ xiān mài yòu jiǎo, nán xiān mài zuǒ
jiǎo, bùzi mài dé yuè dàyuè hǎo, bìngqiě yīdìng bùnéng bǎ jiǎo cǎi zài ménkǎn shàng - 女
先迈右脚,男先迈左脚,步子迈得越大越好,并且一定不能把脚踩在门槛上).
8. Sumur Langit (Tiān Jǐng, 天井)
Masuk kedalam ruang utama, kita akan melihat Sumur Langit (Tiān Jǐng, 天 井 ), pada
bagian ini, lantai akan sedikit menurun membentuk suatu cekungan di lantai dengan atap
yang terbuka; sumur langit melambangkan adanya tiga alam, yaitu: alam atas (langit),
alam tengah (bumi) dan alam bawah (air) yang mana mewakili keharmonisan atas langit,
bumi, manusia dan makhluk hidup lainnya; sumur langit disediakan untuk para Dewata
sebagai jalan keluar dan masuk dari para Dewata, oleh karena itu Sumur Langit
sebaiknya terbuka.
9. Ruang Dalam
Di dalam ruang utama, senantiasa kita dapat melihat altar-altar pemujaan kepada Para
dewa-dewi (Shén Míng 神明), di altar tersebut biasanya terdapat ukiran ataupun simbol
dari shen ming yang menempati altar tersebut; terdapat papan Duì Lián ( 對 聯 ) yang
berisi sajak pujian (petuah atau doa) yang biasa dipasang simetris kanan kiri altar.
Di dalam ruang sembahyang terdapat gambar atau ukiran kisah-kisah Para dewa-dewi
(Shén Míng 神明), selain itu terdapat Meja Altar Suci Dewata (Ji Zhuo, 祭桌) dan Meja
Altar tempat persembahan (Si Zhuo, 祀 桌 ); meja altar tersebut tertutup kain yang
bergambarkan para Dewata dan simbol keberuntungan bernama Zhuo Wei (桌帷)
Di dalam meja altar terdapat rumah suci dewata atau Kān ( 龕 ), di dalam rumah suci
tersebut, terdapat simbol suci dari dewa-dewi (Shén Míng 神明); dalam bentuk rupang
suci (Jīn Shēn, 金身) atau gambar (Xiàng, 像) atau papan arwah (Shén Pái, 神牌).
10. Perlengkapan Ruang Ibadah
1) Altar (meja persembahyangan)
2) Tempat dupa, terbuat dari logam. Hal ini melambangkan unsur logam. Tempat
dupa tersebut penuh berisikan abu untuk menancapkan Dupa batang (hio), yang
mewakili unsur tanah:\
a) Xiāng Lú (香爐): tempat menancapkan dupa berbentuk batang (hio)
b) Xuan Lu (宣爐): tempat dupa bubuk (ratus)
c) Wen Lu (文爐): tempat menyempurnakan surat doa
d) Tempat dupa lingkar, dsb
3) Lentera Suci (lampion) yang menyala terus (Dēng Lóng, 灯笼)
4) Tempat dudukan lilin (Zhu Tai, 燭臺)
5) Stempel Dewata Tempat Ibadat (Shén Yìn, 神印)
6) Jubah kebesaran Shén míng

Ervan Sutanto / 2022/ 4


7) Bendera kebesaran Shén míng (Ling Qí, 令旗)
8) Jimat Hu (Fu, 符)
9) Surat Doa (Zhù Gǔ Wén, 祝嘏文)
10) Bantalan untuk bersujud (Bai Dian, 拜墊)
11) Tempat manisan yang disindik (Qian He, 扦盒)
12) Cangkir untuk menyajikan minuman (Jiu Bēi, 酒杯 ) 13) Sarana untuk bertanya
(Divinasi), berupa:
a) Sepasang kayu yang berbentuk seperti ginjal bernama Jiǎo Bēi (筊杯)
b) Stik kayu dalam tabung bambu yang bernama Kau Chim atau Qiú Qiān (
求簽), terdiri dari:
i. Tabung bambu Chim sebagai wadah (Qiān Tǒng, 簽筒)
ii. Stik kayu Kau Chim (Qiān, 簽), yang berisikan angka-angka
iii. Syair-syair puisi yang dicetak pada kertas (Qiān Shī, 簽詩), sesuai dengan
angka pada Stik Kayu Kau Chim 14) Beberapa peralatan musik ritual, berupa:
a) Mù Yú (木鱼, Ikan Kayu): Fungsinya adalah sebagai pedoman pada saat
membaca sutra, agar dilakukan dengan serempak. Melambangkan
kesadaran murni, bagaikan ikan yang tidur dengan mata yang terbuka.
b) Yǐn Qìng (引磬): Fungsinya adalah untuk memberikan aba-aba pada saat
namaskhara, pengiring pada saat lagu penyesalan, kemudian juga sebagai
pengiring dalam pujian dan pembacaan mantra-mantra.
c) Qìng (磬, Gong): Berbentuk seperti mangkuk terbuat dari logam, alat ini
digunakan untuk menandai bagian-bagian penting dalam
pujianpujian/pembacaan paritta.
d) Chǎ Zǐ ( 镲 子 ): Terdiri dari ukuran kecil, sedang dan besar. Bentuknya
hampir menyerupai gembreng (Cymbal). Alat ini pakai sebagai pelengkap
dalam menyanyikan lagu-lagu pujian.
e) Gǔ (鼓,Tambur): sebagai alat pengiring kebaktian, tanda mulai kebaktian
dan lain-lain
f) Yáo Ling (摇铃, genta kecil) atau Lonceng: Alat ini digunakan pada saat
kebaktian. Biasanya digunakan bersama vajra. Genta melambangkan
suara, kata-kata yang penuh dengan daya cipta, getaran yang dimunculkan
dari pengulangan mantra. Dimaksudkan juga untuk melambangkan batin
menuju pencerahan.

Urutan Acara Doa TITD

Membasuh Tangan ♦
Sebelum kita memulai upacara, dimohon untuk membasuh tangan, marilah kita membersihkan
hati, pikiran dan motivasi kita; harap dalam suasana tenang dan marilah kita memfokuskan
pikiran kita kepada para dewata.
Mantra Fungsi
Om•♦, Samburasu Main, Soha♥ (1x) Pembersih Ciong & Haid

Ervan Sutanto / 2022/ 5


Om•♦ Sudhe Sudhe Mahasudhe Visuddhe Soha♥ (1x) Pembersih Tubuh
Om•♦, Srutih, Smrtih Smrtih, Soha ♥ (1x) Pembersih Ucapan
Om•♦, Vajrata, Ha Ho, Hum ♥ (1x) Pembersih Pikiran
Namo•♦ Samatha Buddhanam, Om, Dhuru Dhuru, Prthivi, Soha ♥ (1x) Pembersih Tempat
Om•♦ Namo Soha ♥ (1x) Pembersih Alam Dharma
♣ (Tunggu Beberapa Menit)  ♦ Beri Kentong (Tanda Selesai)
1. Menyalakan Dupa
Hio/dupa adalah bahan pembakar yang mengeluarkan asap dan berbau harum, sehingga dupa
mengandung arti jalan suci dari kesatuan hati.
Dalam menyalakan dupa harus menggunakan lampu minyak, bukan lilin.
Lampu Minyak adalah Tempat yang berisi minyak dan diberi sumbu, artinya lampu minyak akan
terus menerus hidup agar supaya kehidupan kita bisa memperoleh penerangan.
Dalam menyalakan dupa harus menggunakan lampu minyak yang berada di sebelah kanan,
lampu minyak sebelah kanan menyimbolkan unsur Yang, yang berarti kita harus mengutamakan
kebaikan;
Dalam menyalakan dupa, api dari dupa harus menghadap ke arah Dewata;
Kita harus menyalakan dupa dengan tangan kiri kita, sebagai simbol mengutamakan kebaikan;
Kita dapat mematikan nyala api itu dengan mengebutkan tangan kita atau dengan menggunakan
angin (menggerakkan Hio dengan cepat sehingga menerima angin). Api dari dupa tidak boleh
ditiup karena: karena udara dari tubuh kita tidak bersih, sehingga jika kita menggunakannya
untuk mematikan nyala api, Hio itu menjadi terpolusi
Makna 3 batang Hio yang digunakan untuk sembahyang terhadap Tuhan dan Para Dewata yang
melambangkan Thian (langit), Di (bumi) dan Ren (manusia)

2. Sembahyang Thien Kung, Tuhan Yang Maha Esa


Membawa Hio •
Siang Cue Kou U Sang Thi, Thien Kung Cu Sang Siang (Marilah kita menaikkan Hio
Kepada Thien Kung) Membacakan Teks Doa:
Kepada Thien Kung, Tuhan semesta alam, Kami umat yang bernama ………. Lahir pada tanggal
…… dengan shio ……. Beralamat di …….. Memohon untuk …………
Pada Hari ini kami berterima kasih dan mengucapkan puji syukur atas segenap berkat, rahmat
dan karunia yang telah dilimpahkan bagi kami. •
Kami memohon maaf dan pengampunan, jika di tahun lalu, kami telah melakukan kesalahan,
kekurangan, kelalaian, serta hal-hal yang kurang berkenan • kami memohon agar Tuhan
berkenan untuk memberkati kami dan keluarga kami, dengan segala keberhasilan, kekayaan,
keberuntungan, kebahagiaan, nama baik, panjang usia, kesejahteraan, keberlimpahan, kesehatan,
rahmat dan segenap hal yang positif, baik yang bersifat fisik, material, mental maupun spiritual. •
Kami menaikkan permohonan untuk menyingkirkan semua rintangan, hambatan, halangan dan
kesulitan bagi kami dan keluarga kami di tahun ini; semoga semua penyakit, musibah dan semua
energi buruk, hilang seperti embun yang tersentuh oleh mentari pagi. •
Sang Siang • (Menaikkan Hio Pertama) ♥
Mengangkat dupa yang pertama untuk membalas jasa langit dan bumi; berserta para Dewata
Cai Sang Siang • (Menaikkan Hio Kedua) ♥

Ervan Sutanto / 2022/ 6


Mengangkat dupa yang kedua untuk membalas jasa orang tua dan para leluhur
San Sang Siang • ♦ (Menaikkan Hio Ketiga) ♥
Mengangkat dupa yang ketiga untuk membalas jasa para guru yang berbudi
Jak Siang • (Tancapkan Dupa) (dengan tangan kiri) ♥
Makna menancapkan dupa dengan tangan kiri adalah kira selalu menancapkan kebajikan di alam
langit dan di bumi
Makna memekarkan dupa menjadi tiga bagian adalah kita harus membagikan kebaikan kepada
sesama
Membacakan doa dari dewi persembahan Dupa,:
* Om • ♦ Vajra Dhupe A Hum ♥
Kepada Yang Mulia Thien Kung kami mempersembahkan kumpulan awan dupa yang harum
semoga asap dupa yang gemilang ini, dapat melambungkan doa-doa kami menuju ke langit,
bersama wanginya ketulusan permohonan kami; dupa melambangkan keharuman perilaku,
semoga perilaku kami dapat menjadi contoh kebajikan dan kebaikan; dupa merupakan simbol
penolak bala, dengan dupa ini, kami menolak semua energi negatif dan semua musibah•
Memanjatkan Nama Agung dari Thien Kung, Namah Samantha-buddhanam Sakraya
Soha, sebanyak 3 kali:
* Namah • ♦ Samantha-buddhanam Sakraya Soha ♥ (3x)
Melaksanakan sembah sujud kepada Thien Kung, Tuhan YME
Jien Di Su Lik • (Harap Berdiri Tegak) ♥
Siang, Thien Kung Sing, I Kui Jiu Gou Sou (Menghadap ke arah langit, marilah kita
melakukan penghormatan kepada Thien Kung, dengan 1 Kali Berlutut, 9 Kali Bersujud)
Pai ♥ (Hormat)
Kui • (Berlutut)
Pai ♥ (Hormat)
I Go So • (Sujud Pertama) Pai
♥ (Hormat)
Cai Go So • (Sujud Kedua) Pai
♥ (Hormat)
San Go So • (Sujud Ketiga) Pai
♥ (Hormat)
Se Go So • (Sujud Keempat)
Pai ♥ (Hormat)
U Go So • (Sujud Kelima)
Pai ♥ (Hormat)
Liok Go So • (Sujud Keenam)
Pai ♥ (Hormat)
Jik Go So • (Sujud Ketujuh)
Pai ♥ (Hormat)
Pak Go So • (Sujud Kedelapan) Pai
♥ (Hormat)
Jiu Go So • ♦ (Sujud Kesembilan)
Pai ♥ (Hormat)

Ervan Sutanto / 2022/ 7


Ji • (Berdiri)
Pai ♥ (Hormat)
Li Bik • ♦ (Selesai – Pindah Ke Altar Cong Sin Beng)
2. Melewati Men Cien
Pada saat berjalan ke arah Altar Cong Sin Beng, harap untuk melangkah ke dalam melalui Men
Cien dengan kaki kiri (bagi pria) dan dengan kaki kanan (bagi wanita); Men Cien merupakan
simbol tuan rumah dari Kelenteng
Altar merupakan simbol alam semesta yang digelar di atas meja persembahan:
• Hiolo mewakili unsur logam
• Minuman (Teh dan arak) mewakili unsur air
• Hio mewakili unsur kayu
• Lilin dan lampu penerangan mewakili unsur api
• Abu dalam Hiolo mewakili unsur tanah

1. Mempersembahkan dan Menyalakan Lilin • (dimulai dari lilin di sebelah kiri, dengan tangan
kiri)
Lilin melambangkan batin yang terang; lilin yang berdiri lurus melambangkan kehidupan yang
lurus dan jangan berperilaku curang; jumlah 2 lilin, menyimbolkan hadirnya dua dewa naga hijau
dan harimau putih, yang melindungi kuil dan mengusir energi negatif
Lilin merupakan simbol penerangan dan kebijaksanaan, serta harapan agar kehidupan kami
ditahun ini dapat memperoleh kelancaran; Menyalakan lilin adalah lambang kesucian,
kebersihan, dan penerangan, dimana kami mengingin-kan sesuatu jalan kebajikan yang terang
dan mudah.
Membacakan doa dari dewi persembahan Pelita:
* Om • ♦ Vajra Aloke A Hum ♥
Menaikkan Persembahan
A. Persembahan Minuman
Persembahan Minuman Menyimbolkan: Berkah dari Para Dewata yang mengalir memberkati
kami semua
No Minuman Nama Makna Sifat Peletakkan
Mandarin
1. Air Putih Ketulusan dan Netral (Zhong, 中) Tengah
Shui 水 kerendahan Hati
2. Arak Jiu 酒 Kebijaksanaan Yang (阳) Kanan
3. Cinta Kasih dan Kiri
Teh Cha 茶 Penghormatan
Yin (阴)
• I Sien • (Menaikkan Persembahan minuman yang Pertama) ♥  Cai Sien •
(Menaikkan Persembahan minuman yang Kedua) ♥
• San Sien • ♦ (Menaikkan Persembahan minuman yang Ketiga) ♥
• Ci Hue • (Menerima Persembahan minuman) ♥
• An Fang Yǐn Liào • (Meletakkan Persembahan Minuman Amerta di atas Altar) ♥
B. Persembahan Manisan
Persembahan Manisan memiliki makna kehidupan yang penuh dengan rahmat

Ervan Sutanto / 2022/ 8


No Manisan Nama Mandarin Makna Sifat Letak
Pertumbuhan dan kesehatan
Manisan Dong Gua 冬瓜 yang baik, serta ketulusan hati
1. dalam berdoa; simbol panjang
Yin (阴) Kiri
Bligo (Tang Kwee)
usia
Manisan ini dalam bahasa
mandarin Shi Bing ( 柿 饼 )
mirip dengan pelafalan Shun
Li ( 顺 利 ) menggambarkan
2. Kesemek Shi Bing 柿饼 kehidupan yang mulus tanpa Yin (阴) Kiri
rintangan. Manisan ini juga
melambangkan kerukunan,
bagi keluarga dan teman-
teman.

kehidupan yang manis, semua


3. Gula Batu Bīng Tang, 冰糖 hal berjalan lancar tanpa Yin (阴) Kiri
hambatan
Buah kana adalah buah Zaitun
Tiongkok; oleh karenanya
Netral
4. Kana Gǎn Lǎn 橄榄 mewakili sifat kebaikan dari Tengah
buah zaitun, yaitu perlambang (Zhong, 中)
perdamaian dan harmoni.
Lengkeng atau Long Yan (龙
眼); dianggap mewakili
kebahagiaan dan mendapatkan
anak, karena huruf pertama dari
lengkeng mirip dengan 贵 (gui)
yang memiliki makna
“berharga” dan huruf kedua
berkonotasi dengan “akhir yang
bahagia”, sehingga lengkeng
digunakan untuk mendoakan
Lengkeng pernikahan yang bahagia dan
5. Yuan Rou 元肉 Yang (阳) Kanan
Kering mendapatkan anak.
Buah ini juga melambangkan
berkah dari para naga dan
melambangkan banyak anak
lelaki atau keturunan laki-laki
yang baik. Manisan ini juga
melambangkan kekuatan
untuk menghadapi segenap
godaan dan cobaan

Kata “Kit” dari manisan ini


diartikan beruntung; sehingga
Ju Bing 橘饼 (Kit manisan ini melambangkan
6. Jeruk emas, kemakmuran,
Yang (阳) Kanan
Pia)
keberuntungan, kesejahteraan
dan peruntungan baik.

Ervan Sutanto / 2022/ 9


Manisan ini menyimbolkan
juga kesehatan lahir dan batin,
Hong Zao 红枣 keberlimpahan dan kesuburan.
7. Jujube Manisan ini disebut sebagai Yang (阳) Kanan
(Angco)
salah satu makanan para
Dewa, melambangkan berkah.
• I Sien • (Menaikkan Persembahan manisan yang Pertama) ♥  Cai Sien •
(Menaikkan Persembahan manisan yang Kedua) ♥
• San Sien • ♦ (Menaikkan Persembahan manisan yang Ketiga) ♥
• Ci Hue • (Menerima Persembahan Manisan) ♥
• An Fang Cuan • (Meletakkan Persembahan Manisan Panjang Umur, di Altar di arah
tengah, dengan tangan kiri) ♥
C. Persembahan Kue
Persembahan Kue memiliki makna usaha yang terampil dan simbol makanan yang berharga
Nama
No Manisan Makna Sifat Letak
Mandarin

Ervan Sutanto / 2022/ 10


Kue Wajik yang
berbentuk potongan
seperti gunung (belah
ketupat atau jajar genjang)
melambangkan Fu ( 福 )
atau keberuntungan yang
Nuo Mi Gao (糯 menggunung. Keberuntungan
1. Wajik Wajik yang lengket dan Tengah
米糕, Biko) (Fu - 福)
manis melambangkan
kesatuan harmonis dan
biji-biji wajik yang
merekat menjadi satu
melambangkan kerukunan
dalam keluarga
Kue Mangkok berwarna
merah dan merekah
melambangkan promosi
Lu (禄) dan
berkembangnya
Kue
kehidupan yang diliputi Promosi
2. Mangkuk. Fa Gao (发糕) kebahagiaan, Kue ini
Kanan
(Lu - 禄)
Kue Moho. merekah ke empat
penjuru, melambangkan
merekah ke empat penjuru
dunia, dimulai dari lahir
hingga ke batin.
Dengan menghidangkan
sesajian kue yang
Hong Gui Guo ( berbentuk kura-kura
红龟粿, Ang merah sewaktu
Kue Ku. Ku Kueh) bersembayang, orang Panjang Usia (Shou
3. Tionghoa berharap bisa
Kiri
Kue Miku. - 寿)
Mian Gui (面龟 panjang umurnya seperti
, Miku) kura-kura; warna merah
sendiri melambangkan
keriangan.
Dengan menghidangkan
sesajian kue yang
berbentuk uang merah
Hong Qian Gao Kekayaan
4. Kue Uang sewaktu bersembayang, Paling Kanan
(红钱粿) orang Tionghoa berharap (Cai - 财)
bisa memperoleh rejeki
yang berlimpah.
Dengan menghidangkan
sesajian kue onde merah
sewaktu bersembayang,
Hong Yuan Gao orang Tionghoa berharap Keturunan
5. Kue Onde bisa memperoleh Paling Kiri
(红圆粿) (Ding - 丁)
keturunan yang
berlimpah. Seperti kue
yang digunakan dalam

Ervan Sutanto / 2022/ 11


hantaran manyek
• I Sien • (Menaikkan Persembahan kue yang Pertama) ♥
• Cai Sien • (Menaikkan Persembahan kue yang Kedua) ♥
• San Sien • ♦ (Menaikkan Persembahan kue yang Ketiga) ♥  Ci Hue •
(Menerima Persembahan kue) ♥
• An Fang So Ping • (Meletakkan Persembahan Kue Berkah di atas Altar) ♥
D. Persembahan Buah
Persembahan Buah memiliki makna Panen yang berlimpah dengan kebahagiaan, serta
meyimbolkan manisnya ajaran (buah dari karma)
Nama
No Manisan Makna Sifat Letak
Mandarin
Kata Jeruk keprok dalam
bahasa mandarin adalah
Ju (橘); memiliki Keberuntungan
1. Jeruk Ju (橘) Tengah
kemiripan dengan Ji (吉), (Fu - 福)
bermakna nasib baik, dan
terkait dengan 福 Fu
huruf Li (梨) dari Buah
Pir, memiliki pelafalan
yang mirip dengan Li (励)
dari Ce Li (策励),
bermakna mendorong,
menyemangati, atau
mendesak; dalam hal ini
promosi memerlukan
dorongan dan semangat
untuk terus naik; jadi hal
ini terkait dengan 禄 Lu, Promosi
2. Pir Li (梨) Kanan
Promosi. (Lu - 禄)
Kata Li (梨) dari buah pir
juga bermakna kelancaran
Shun Li (顺利), sehingga
dipersembahkan agar
doadoa (harapan) kita
dapat memperoleh
kelancaran dan semoga
hidup kita diberikan
kelancaran.
Kata Ping (苹) dari Apel,
mirip dengan kata Ping
dari Ping An (平安), yang
bermakna selamat
sentosa, dan terkait
Apel. Ping Guo ( dengan 寿 Shou, Panjang Panjang Usia (Shou
3. Kiri
Persik. 苹果) Umur. Buah Persik - 寿)
melambangkan usia
panjang dan keabadian,
biasanya disajikan pada
saat ulang tahun dewata.

Ervan Sutanto / 2022/ 12


Srikaya sesuai dengan
susunan katanya, Kaya,
Fān sebagai ungkapan bagi
Srikaya. Kekayaan
4. lìzhī (番 yang memiliki banyak Paling Kanan
Nanas. uang, harta, dsb. (Cai - 财)
荔枝)
Fan mirip dengan Fan (蕃
) yang bermakna
kemewahan.
Nanas juga bermakna
datangnya kemakmuran
atau Wang Lai (旺来);
Wang (旺) atau Wong atau
Ong bermakna
kemakmuran (prosperous)
dan Lai (来) bermakna
datang (come attract);
sehingga artinya
kemakmuran datang.
Shi Liu (石榴), Shi mirip
dengan kata Shi (世) yang
bermakna generasi dan
Liu mirip dengan kata Yi
Shi Liu ( Liu (一流) yang bermakna Keturunan (Ding
5. Delima. berkualitas tinggi; berarti Paling Kiri
石榴) - 丁)
berkembang biak dan
bermutu; memiliki banyak
memiliki keturunan yang
bajik (bermutu).

• I Sien • (Menaikkan Persembahan buah yang Pertama) ♥  Cai Sien • (Menaikkan


Persembahan buah yang Kedua) ♥
• San Sien • ♦ (Menaikkan Persembahan buah yang Ketiga) ♥
• Ci Hue • (Menerima Persembahan buah) ♥
• An Fang Kuo • (Meletakkan Persembahan Buah Ranum di atas Altar) ♥
E. Persembahan Bunga
Persembahan bunga merupakan simbol agar semua hal dapat berkembang menjadi lebih baik
dan simbol dari harumnya ajaran kebenaran.
• I Sien • (Menaikkan Persembahan bunga yang Pertama) ♥  Cai Sien •
(Menaikkan Persembahan bunga yang Kedua) ♥
• San Sien • ♦ (Menaikkan Persembahan bunga yang Ketiga) ♥
• Ci Hue • (Menerima Persembahan bunga) ♥
• An Fang Sien Hua • (Meletakkan Persembahan Bunga Cantik dan Harum di atas Altar)

F. Persembahan Kertas Emas
Kertas Emas Menyimbolkan: pelatihan pikiran dan mengembangkan sikap kedermawanan
dengan memberikan persembahan yang berharga; Kertas Emas Melambangkan harapan
untuk hidup bahagia, berlimpah dan panjang usia (Fu Lu Shou) serta Kemakmuran; Warna
Kuning dari Kertas Emas melambangkan kekokohan

Ervan Sutanto / 2022/ 13


• I Sien • (Menaikkan Persembahan yang Pertama) ♥  Cai Sien • (Menaikkan
Persembahan yang Kedua) ♥
• San Sien • ♦ (Menaikkan Persembahan yang Ketiga) ♥
• Ci Hue • (Menerima Persembahan) ♥
• An Fang Yuen Pao • (Meletakkan Persembahan Kertas Emas nan berkilau) ♥

3. Sembahyang di Cong Sin Beng


Membawa Hio •
Siang Yang Mulia Cong Sin Beng (Marilah kita menaikkan Hio Kepada Cong Sin Beng)
Dengan berdoa kepada Cong Sin Beng, berarti kita telah berdoa untuk seluruh dewata di
TITD Tjoe Tik Kiong Tulungagung Membacakan Teks Doa:
Kepada Yang Mulia Cong Sin Beng, Seluruh Dewata di TITD Tjoe Tik Kiong Tulungagung,
Kami umat yang bernama ………. Lahir pada tanggal …… dengan shio ……. Beralamat di
…….. Memohon untuk …………
Pada Hari ini kami berterima kasih dan mengucapkan puji syukur atas segenap berkat, rahmat
dan karunia yang telah dilimpahkan bagi kami. •
Kami memohon maaf dan pengampunan, jika di tahun lalu, kami telah melakukan kesalahan,
kekurangan, kelalaian, serta hal-hal yang kurang berkenan •
kami memohon agar Cong Sin Beng berkenan untuk memberkati kami dan keluarga kami,
dengan segala keberhasilan, kekayaan, keberuntungan, kebahagiaan, nama baik, panjang usia,
kesejahteraan, keberlimpahan, kesehatan, rahmat dan segenap hal yang positif, baik yang bersifat
fisik, material, mental maupun spiritual. •
Kami menaikkan permohonan untuk menyingkirkan semua rintangan, hambatan, halangan dan
kesulitan bagi kami dan keluarga kami di tahun ini; semoga semua penyakit, musibah dan semua
energi buruk, hilang seperti embun yang tersentuh oleh mentari pagi. •
Sang Siang • (Menaikkan Hio Pertama) ♥
Mengangkat dupa yang pertama untuk membalas jasa langit dan bumi; berserta para Dewata
Cai Sang Siang • (Menaikkan Hio Kedua) ♥
Mengangkat dupa yang kedua untuk membalas jasa orang tua dan para leluhur
San Sang Siang • ♦ (Menaikkan Hio Ketiga) ♥
Mengangkat dupa yang ketiga untuk membalas jasa para guru yang
berbudi Jak Siang • (Tancapkan Dupa) (dengan tangan kiri) ♥
Membacakan doa dari dewi persembahan Dupa,:
* Om • ♦ Vajra Dhupe A Hum ♥
Memanjatkan Nama Agung dari Cong Sin Beng:
* Pikonikala • ♦ Cong Sin Beng Hiouto ♥ (3x)
Melaksanakan sembah sujud kepada Cong Sin Beng Jien
Di Su Lik • (Harap Semua Berdiri Tegak) ♥
I Kui San Gou Sou (Sujud 1 Kali Berlutut, 3 Kali Bersujud)
Pai ♥ (Hormat)
Kui • (Berlutut)
Pai ♥ (Hormat)

Ervan Sutanto / 2022/ 14


I Go So • (Sujud Pertama) Pai
♥ (Hormat)
Cai Go So • (Sujud Kedua) Pai
♥ (Hormat)
San Go So • (Sujud Ketiga)
Pai ♥ (Hormat)
Ji • (Berdiri)
Pai ♥ (Hormat)

Sembahyang di Altar YS Mazu


Membacakan Teks Doa:
Kepada Yang Tuan Rumah TITD Tjoe Tik Kiong Tulungagung, YS Mazu Thian Sang Seng Mu,
Sang Dewa Tara Lautan, Kami umat yang bernama ………. Lahir pada tanggal …… dengan
shio ……. Beralamat di …….. Memohon untuk …………
Sang Siang • (Menaikkan Hio Pertama) ♥
Mengangkat dupa yang pertama untuk membalas jasa langit dan bumi; berserta para Dewata
Cai Sang Siang • (Menaikkan Hio Kedua) ♥
Mengangkat dupa yang kedua untuk membalas jasa orang tua dan para leluhur
San Sang Siang • ♦ (Menaikkan Hio Ketiga) ♥
Mengangkat dupa yang ketiga untuk membalas jasa para guru yang berbudi
Jak Siang • (Tancapkan Dupa) (dengan tangan kiri) ♥
Makna menancapkan dupa dengan tangan kiri adalah kira selalu menancapkan kebajikan di alam
langit dan di bumi
Makna memekarkan dupa menjadi tiga bagian adalah perlambang dari Ketiga Alam (Langit,
Bumi dan Manusia)
Membacakan doa dari dewi persembahan Dupa,:
* Om • ♦ Vajra Dhupe A Hum ♥
Kepada Yang Suci Mazu Tian Shang Sheng Mu kami mempersembahkan kumpulan awan dupa
yang harum sebagai simbol ketulusan hati kami, mohon Yang Suci Mazu Tian Shang Sheng Mu
berkenan melayakkan dan menerima persembahan dupa yang terbaik ini; dupa merupakan
simbol penolak bala, kami menaikkan permohonan untuk menyingkirkan semua rintangan,
hambatan, halangan dan kesulitan bagi kami di tahun ini • Memanjatkan Nama Agung dari YS
Mazu Tian Sang Seng Mu:
* Om • ♦ Tian Shang Bao Tu, Suli Duo Puti Soha ♥
Melaksanakan sembah sujud kepada YS Mazu Tian Sang Seng Mu
Jien Di Su Lik • (Harap Semua Berdiri Tegak) ♥
I Kui San Gou Sou (Sujud 1 Kali Berlutut, 3 Kali Bersujud)
Pai ♥ (Hormat)
Kui • (Berlutut)
Pai ♥ (Hormat)
I Go So • (Sujud Pertama) Pai
♥ (Hormat)

Ervan Sutanto / 2022/ 15


Cai Go So • (Sujud Kedua) Pai
♥ (Hormat)
San Go So • (Sujud Ketiga)
Pai ♥ (Hormat)
Ji • (Berdiri)
Pai ♥ (Hormat)
Dapat Melanjutkan dengan sembahyang di altar dewata lainnya

Penyempurnaan Kertas Emas ♦


• I Sien • (Menaikkan Persembahan Kertas Emas yang Pertama) ♥  Cai Sien • (Menaikkan
Persembahan Kertas Emas yang Kedua) ♥
• San Sien • ♦ (Menaikkan Persembahan Kertas Emas yang Ketiga) ♥
• Menyalakan Kertas Emas di Api Lampu Minyak, di Sebelah Kanan •
• Meletakkan Kertas Emas di Tungku •

7. Ritual Pa Pwe (Jiǎo Bēi)


 Kembali nyalakan tiga batang hio, berdoa:
Kepada Tuhan ,YS Mazu Tian Shang Sheng Mu dan Para Dewata, saya umat yang bernama …
lahir pada tanggal … dengan shio … Berusia … beralamat di …
Memohon ijin untuk melakukan ritual Pa Pwe untuk menjawab permasalahan saya.
Saya memohon, agar semua energi gaib yang negatif, yang menempel di tubuh saya dan yang
ada di sekeliling saya, yang tidak dikehendaki oleh Tuhan dan Para Sin Beng, untuk disingkirkan
dan dibersihkan, sehingga tidak mengganggu ritual Pa Pwe yang diadakan •
Kami memohon kehadiran dari Tuhan, Yang Suci Mazu Thian Shang Sheng Mu dan Para
Dewata dalam altar mandala, untuk memberkati dan mendukung acara Pa Pwe ini; serta
memohon dukungan dan kehadiran dari Para Dewata yang lain untuk menjadi saksi dalam
upacara Pa Pwe ini. Memohon pertolongan, petunjuk dan nasehat Para Dewata tentang
permasalahan yang ditanyakan •
Kami memohon agar para dewata dan Yang Suci Mazu berkenan untuk melindungi acara Pa Pwe
ini dan menyingkirkan semua halangan, rintangan dan hambatan dalam acara ini; semoga acara
Pa Pwe ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. •
Semoga seluruh hasil Pa Pwe merupakan kehendak dari Yang Mulia dan semoga semua Dewata
berkenan untuk mendukung seluruh hasil dari Pa Pwe ini. ♦•  Menghaturkan Persembahan Khusus
dalam Pa Pwe (Herman Utomo):
 7 batang bunga sedap malam
 7 kue mangkok warna merah
 3 macam buah masing-masing 7 Buah
 3 batang Dupa atau Hio Cendana
 Sepasang Lilin Merah  Kertas Emas
 Tee-lio (gula batu, angco dan tan kwe), khusus untuk altar Dewa Hian Thian Siang Te.

Ervan Sutanto / 2022/ 16


 Berfokus pada pertanyaan, anda dapat menanyakan pertanyaan tertutup (jawaban ya dan tidak)
dengan instrument ini, misalnya:
 Apakah Si A adalah jodoh saya?
 Setelah ini saya akan membuka toko keramik, apakah usaha saya akan sukses?  Apakah saya
bisa menyelesaikan kuliah saya?
 dll
• Atau jika anda ingin menanyakan pertanyaan terbuka, ada dapat bertanya, apakah anda
diijinkan untuk melakukan Ciam Sie
• Asapkan Pa Pwe di atas dupa sebanyak tiga kali, searah jarum jam dengan tangan kiri
 Jawaban dari Pa Pwe, terdiri dari:
 Shèng Jiǎo (聖筊, Jawaban Iya): satu balok terbuka dan satu balok tertutup, ini adalah jawaban
iya
 Nù Jiǎo ( 怒 筊 , Jawaban Marah) atau Kū Jiao ( 哭 筊 , Jawaban Tangis): seluruh balok dalam
posisi tertutup, ini adalah jawaban tidak
 Xiào Jiǎo ( 笑 筊 , Jawaban Tertawa): seluruh balok dalam posisi terbuka, ini adalah jawaban
terserah dari kehendak penanya; atau Para Dewata tertawa, karena sebenarnya anda menanyakan
sebuah pertanyaan yang anda sendiri tahu jawabannya; atau para Dewata melihat pertanyaan
anda sangat kabur, jadi anda disarankan untuk kembali bertanya secara lebih jelas dan spesifik
kepada para dewa dan mengulang proses Pa Pwe hingga maksimal 3x untuk pertanyaan yang
sama, namun jika muncul posisi Nu Jiao, anda sudah tidak boleh mengulang pertanyaan ini, ini
menunjukkan Para Dewata tidak menyukai pertanyaan anda ini. Jika hingga 3x posisi Xiao Jiao
tetap terjadi, maka anda diminta untuk tidak mengulang pertanyaan yang sama, anda diminta
untuk merenungkan kembali pertanyaan anda, dan mungkin anda dapat bertanya kembali tentang
pertanyaan ini, pada waktu yang berbeda
 Lì Jiǎo (立筊, Jawaban Berdiri): salah satu balok atau kedua balok dalam posisi berdiri di lantai,
ini menunjukkan bahwa para Dewata tidak mengerti dengan apa yang anda tanyakan, anda harus
bertanya dengan lebih spesifik dan jelas, lalu ulangilah prosedur Pa Pwe kembali, hingga
maksimal 3x
 Jika anda bertanya tanpa Jiam Sie, anda setidaknya harus mengulang Proses Pa Pwe hingga
minimal 3x, untuk mendapatkan jawaban yang akurat dari para Dewata
 untuk Balok Pa Pwe harus diletakkan dengan posisi mengapit hio lo, bilah Pa Pwe yang kiri (dari
arah kita menghadap altar) harus menghadap ke atas (yang), bilah Pa Pwe yang kanan
menghadap ke bawah (yin) → sebagai simbol sirkulasi energi yin & yang
 Jika sudah selesai, letakkan Pa Pwe kembali ke Altar
• Jika melanjutkan dengan Jiam Sie, ada dapat bertanya, apakah anda diijinkan untuk melakukan
Ciam Sie, lalu kembali lakukan Ritual Pa Pwe hingga mendapatkan posisi Shèng Jiǎo (jika
pertama kali anda Pa Pwe, anda langsung mendapatkan pisisi Sheng Jiao (iya), maka anda dapat
segera meletakkan Pa Pwe anda dapat berterima kasih kepada para Dewata dan melanjutkan
dengan ritual Jiam Sie
• Jika setelah bertanya, anda mendapatkan jawaban Nù Jiǎo (tidak), maka anda tidak
diperkenankan untuk melanjutkan Jiam Sie.
• Jiak muncul jawaban Xiào Jiǎo (tertawa) atau Lì Jiǎo (berdiri), maka anda dapat mengulang
lemparan Pa Pwe hingga 3x (maksimal), jika pada saat kali ke 2 dan ke 3 anda mendapatkan

Ervan Sutanto / 2022/ 17


jawaban Nù Jiǎo (tidak), maka anda tidak diperkenankan untuk melanjutkan Jiam Sie; jika
hingga kali ke 3 anda mendapatkan jawaban Xiào Jiǎo (tertawa) atau Lì Jiǎo (berdiri), maka anda
juga tidak diperkenankan untuk melanjutkan Jiam Sie
8. Ritual Jiam Sie
• Jiam Sie (Kau Cim sticks, Ciamsi, qianshi, qiuqian (Chinese: 簽, qian, cim, chim, chien)) adalah
sebuah tongkat bambu, yang panjang dan datar, mereka di cat dengan cat berwarna merah pada
ujungnya dan tongkat bambu ini memiliki nomor di dalamnya, setiap tongkat bamboo memiliki
nomor yang berbeda dari 1 – 100, tongkat bamboo ini di letakkan dalam sebuah tabung bambu
besar yang bernama: Keranjang Cim (Chinese: 簽 筒 Pinyin: qian tong, cim tong, chim tong,
chien tung). Representasi dari nomor Ciam Sie adalah syair-syair yang merupakan cuplikan dari
kisah-kisah jaman dahulu. Seperti kisah Sanguo, Chunqiu, maupun kisah-kisah lainnya.
• Ciamsie baru mulai ada dalam catatan sejarah pada masa dinasti Tang. Cara ini berasal dari Yuan
Yang Dao Goan, dimana dao Shi disana menggunakan cara ciamsie untuk:
 Memutuskan hubungan yang bisa buruk karena ada orang yang bertanya kepada daoshi yang
kurang baik, dan memiliki maksud tertentu. Jadi ciamsie adalah suatu cara dimana berfungsi
memutuskan hubungan yang bisa dimanipulasi dan juga memberikan jawaban dengan "hati"
sipenanya itu sendiri.
 Pada jaman dahulu sudah banyak orang-orang yang datang ke klenteng mencari Guru-Guru
agama untuk meminta bantuan atau pertolongan. Ada yang menanyakan nasib dan jodoh mereka,
dan ada juga untuk penyembuhan penyakit-penyakit serta meminta obat-obatan. Tetapi pada
bulan bulan-bulan tertentu, para Guru itu tidak ada di klenteng karena mencari obat-obatan di
hutan atau di pegunungan, seperti ginseng, jamur, dan lain-lainnya. Dalam pencarian obat ini
dibutuhkan waktu berbulan-bulan lamanya. Untuk itu para Guru membuat Ciam Sie supaya
masyarakat atau orang-orang yang datang dari jauh tidak kecewa karena Gurunya tidak berada di
tempat.
 Ciam Sie berguna untuk memenuhi rasa ego manusia yang selalu ingin tahu dan mendapat
kepastian dalam hidup yang tidak pasti ini.
 Ciam Sie berguna untuk mencari jawaban dari alam bawah sadar kita, karena alam bawah sadar
kita bekerja melalui simbol-simbol tertentu, dan metode Ciam Sie, merepresentasikan hal
tersebut
 Ritual ini bisa manjur bisa juga tidak, itu tergantung pada kondisi kita saat mengambil ciamsi dan
tergantung anda yakin atau tidak.
 Sekarang ambillah Keranjang Cim, pegang Keranjang Cim di depan dada, sambil melontarkan
satu pertanyaan terbuka di dalam hati, misalnya:
 Bagaimanakah usaha keramik saya kedepannya?
 Bagaimanakah kelanjutan hubungan saya dengan A?
 Bagaimanakah kondisi perkuliahan saya kedepannya?
 dll
• Asapkan Keranjang Cim di atas dupa sebanyak tiga kali, searah jarum jam dengan kedua tangan
• Kocok Keranjang Cim, sehingga terjatuh satu tongkat bambu, jika tongkat bambu, yang terjatuh
lebih dari satu, anda harus mengulang ritual pengasapan Keranjang Cim
• Jika sudah terjatuh satu tongkat bambu, tancapkan tongkat bambu tersebut di abu Hiolo dengan
tangan kiri, lalu ambil bilah Pa Pwe, asapkan di dupa dengan tangan kiri searah jarum jam,
sebanyak tiga kali, lalu tanyakan dalam hati:

Ervan Sutanto / 2022/ 18


Kepada Para Dewata, apakah nomor bambu ini, yang menjadi jawaban dari pertanyaan saya
tadi…
• Jika Pa Pwe menunjukkan jawaban Nù Jiǎo (Tidak), anda harus kembali mengulang Ritual
Pengasapan Keranjang Cim
• Jika Pa Pwe menunjukkan jawaban Lì Jiǎo (berdiri) atau Xiào Jiǎo (Tertawa), anda hanya cukup
mengulang Ritual Pa Pwe saja hingga maksimal 3x, hingga mendapatkan jawaban Sheng Jiao
(Iya); jika ada jawaban Nù Jiǎo (Tidak) baik pada lemparan ke dua atau ke tiga, anda harus
kembali mengulang Ritual Pengasapan Keranjang Cim; Jika setelah lemparan 3x anda tetap
mendapatkan jawaban Lì Jiǎo (berdiri) atau Xiào Jiǎo (Tertawa), maka anda juga harus kembali
mengulang Ritual Pengasapan Keranjang Cim.
• Jika Pa Pwe menunjukkan jawaban Shèng Jiǎo (iya), anda dapat menyelesaikan ritual Pa Pwe,
anda dapat berterima kasih, mengembalikan bilah Pa Pwe, ambil tongkat Jiam Sie, lihat nomor
yang tertera di tongkat itu, lalu masukkan kembali dalam Keranjang Cim, lalu kembalikan
Keranjang Cim ke tempat semula. Tiga kali menghormat ke altar Dewa untuk berterima kasih,
Setelah itu anda dapat mengambil kertas Arti Jiam Sie, di kotak Kertas Jiam Sie; lalu lihat jam
dan tuliskan jam saat anda melakukan Jiam Sie pada Kertas Jiam Sie anda; anda dapat
menanyakan Arti Jiam Sie kepada Bio Kong (Penjaga Kelenteng) yang bertugas
• Jika Arti Jiam Sie itu bagus, berikan tips pada pembaca Ciam Sie, ambil kertas Jiam Sie anda dan
tempatkan pada dompet anda untuk di bawa. Jika hasil Jiam Sie jelek, setelah memberikan tips
pada pembaca Ciam Sie, ambil kertas Jiam Sie, bakarlah kertas tersebut di Hiolo, sambil berdoa
dalam hati: dengan membakar kertas Jiam Sie ini, saya membakar semua nasib buruk dan
halangan.. lalu sumbanglah minyak (atau lilin) untuk menghilangkan hal-hal negatif

9. Penutup, Menghaturkan Penghormatan Kepada Tuhan YME


Jien Di Su Lik • (Harap Semua Berdiri Tegak) ♥
San Cik Kung Li (Menghadap ke Mazu, melaksanakan penghormatan dengan
membungkukkan badan sebanyak 3x) Pai (Hormat)
I Chi Kung • (Hormat Pertama) ♥
Pai (Hormat)
Cai Chi Kung • (Hormat Kedua) ♥ Pai
(Hormat)
San Chi Kung • (Hormat Ketiga) ♥
Pai (Hormat)
Due Ik Pu • (Mundur selangkah dengan kaki kiri) ♥
Pai (Hormat)
Li Jen • (Berputar Ke Arah altar Dalam) ♦♥

10. Menghaturkan penghormatan pada Tuhan, Para Sin Beng dan Yang suci Mazu Tian
Shang Sheng Mu
Jien Di Su Lik • (Harap Semua Berdiri Tegak) ♥
San Cik Kung Li (Menghadap ke Mazu, melaksanakan penghormatan dengan
membungkukkan badan sebanyak 3x) Pai (Hormat)
I Chi Kung • (Hormat Pertama) ♥
Pai (Hormat)

Ervan Sutanto / 2022/ 19


Cai Chi Kung • (Hormat Kedua) ♥ Pai
(Hormat)
San Chi Kung • (Hormat Ketiga) ♥
Pai (Hormat)
Due Ik Pu • (Mundur selangkah dengan kaki kiri) ♥
Pai (Hormat)
Li Jen • (Upacara Paripurna) ♦♥
Peralatan Ritual:
• : In Cing * : Mu Yi ♣ : Singging Bowl
♦ : Cing ♥ : Tang Ce (Piringan dgn pemukul)

Hari Raya Tri-dharma


1. Hari Kebesaran Dewata Tempat Ibadah
• Hari Kelahiran (生日 Sheng Ri)
• Pelepasan Agung (Upasampada) (悟道 Wù Dào)
• Hari Kesempurnaan (成道 Cheng Dao)
• Naik ke Langit ( 升天 Shēng Tiān) atau Parinirvana (般涅磐 Ban Niè Pán) atau
Hari Wafat (忌辰 Ji Chén)
• Peristiwa penting lainnya terkait Dewata Tempat Ibadah
2. Hari Tahun Baru Imlek – Tanggal 01 bulan 01
3. Hari Kelahiran (生日 Sheng Ri) Dewa Yu Huang Da Di (玉皇大帝) – Tanggal 09 bulan
01 (upacara kadang dilakukan pada malam sebelumnya (Tanggal 08 bulan 01, malam)
untuk menyongsong Kelahiran Dewata Agung ini)
4. Hari Cap Go Meh (十五暝); Yuan Xiao (元宵) - Tanggal 15 bulan 01
5. Hari Duan Wu (端午, Sembahyang Kue Cang) - Tanggal 05 bulan 05
6. Hari Tian Men Kai (天門開) – Tanggal 07 bulan 06
7. Hari Xia Zhi ( 夏至 , Hee Cik – Ronde Tengah Tahun) - Tanggal 15 bulan 06 (atau 21
Juni)
8. Hari Sembahyang Bhakti Leluhur, Chao Du (超度) - Tanggal 15 bulan 07
9. Hari Sembahyang Rebutan, Pu Du (普渡) – dilaksanakan setelah Sembahyang Chao Du (
超度) pada bulan 07
10. Hari Zhong Qiu (中秋節) - Tanggal 15 bulan 08
11. Hari Chong Yang Jie (重阳节) - Tanggal 09 bulan 09
12. Hari Dong Zhi (冬至, Tang Cik – Ronde Akhir Tahun) – Tanggal 21 atau 22 Desember
(melihat tahun kabisat atau tidak)
13. Hari Bubur Laba (腊八节 La Ba Jie) - Tanggal 08 bulan 12
14. Hari Dewa (Dapur) Naik ke Surga, Song Shen (送神, Sang Sin) - Tanggal 24 bulan 12

Ervan Sutanto / 2022/ 20

Anda mungkin juga menyukai