Abstrak
Ketersediaan produk (bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi) bagi suatu perusahaan
adalah hal yang sangat penting, karena berpengaruh pada setiap kegiatan rantai pasok. Selain itu,
ketersediaan produk juga memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk yang diinginkan.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pengendalian persediaan diantaranya yaitu peramalan
permintaan, jumlah safety stock, persediaan dan ketidakpastian yang berasal dari supplier (seperti lead
time dan kehandalan supplier dalam memenuhi permintaan). Pengendalian persediaan menjadi lebih
sulit ketika perusahaan tidak mampu mengatasi ketidakpastian tersebut. Oleh karena itu, dalam
penelitian ini dilakukan perencanaan pengendalian persediaan menggunakan kebijakan pengendalian
persediaan dinamis (�� , �) dengan mempertimbangkan non-stationary demand, ketidakpastian yield,
dan lead time yang dikembangkan oleh Mohammed Zied Babai (2006). Dari kebijakan tersebut
diperoleh hasil dan kesimpulan berupa reorder point atau titik pemesanan kembali pada setiap periode
dan jumlah pemesanan.
Kata Kunci : Persediaan Dinamis, Ketidakpastian Yield, Non-Stationary Demand, Lead Time
5. KESIMPULAN
Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan
data yang dilakukan pada penelitian ini, maka
dapat disimpulkan bahwa :
1. Mengetahui langkah-langkah atau cara
Gambar 4.1 Grafik Tabel 4.1 Titik perhitungan kebijakan persediaan dinamis
Pemesanan Kembali ( �� ,Q), dengan mempertimbangkan
ketidakpastian yield. Dalam penggunaan
kebijakan ini digunakan untuk menentukan
titik pemesanan kembali atau reorder point
( �� ) dan jumlah pemesanan atau quantity
order (Q) secara berkelanjutan. Urutan
pengolahan data dimulai dari menentukan
asumsi dan notasi yang digunakan dalam
penelitian ini, kemudian melakukan
perhitungan awal (seperti perhitungan Uji
Distribusi Permintaan, Peramalan (F),
Ketidakpastian Peramalan (FU), Permintaan
Kumulatif (CD), Peramalan Kumulatif (CF),
Gambar 4.2 Grafik Tabel 4.1 Ketidakpastian Peramalan Kumulatif (CFU),
Cumulative Forecast Lead Time (L), Protection Interval (PI),
Ketidakpastian Yield (EQ), Tingkat Layanan
Pengendalian persediaan dilihat dari hasil Siklus, Safety Stock (Ss), Biaya Pemesanan
perhitungan titik pemesanan kembali atau (A), dan Biaya Persediaan (h)). Setelah
reorder point (�� ) sesuai dengan grafik perhitungan awal dilakukan, selanjutnya
kebijakan persediaan dinamis ( �� , �) di adalah menghitung Jumlah Pemesanan atau
bawah ini : Quantity Order (Q), dan Titik Pemesanan
Kembali atau Reorder Point (�� ).
2. Dari langkah-langkah pengolahan data
tersebut dengan menggunakan kebijakan
persediaan dinamis ( �� ,Q) dengan
mempertimbangkan ketidakpastian yield,
diperoleh jumlah pemesanan (Q) adalah 63
kemasan atau sebanyak 1.575 kg bahan
baku biji plastik ABS Arbelac 750, dan titik
pemesanan kembali pada setiap periodenya
(�� ) masing-masing.