III
PENGUKURAN BIDANG TANAH DAN PENILAIAN TANAH
Di Dusun Klepu Kidul, Desa Sendangmulyo, Kecamatan Minggir, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
OLEH :
NO NAMA NIT
1. ADRIAN MAULANA 19283286
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
Dafar Isi
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................................3
Dafar Isi............................................................................................................................4
Bab I.................................................................................................................................5
Pendahuluan.....................................................................................................................5
A. Latar belakang........................................................................................................5
B. Maksud dan tujuan.................................................................................................5
C. Manfaat Hasil PKL.................................................................................................6
D. Lokasi dan Waktu PKL..........................................................................................6
Bab II................................................................................................................................7
Dasar Teori.......................................................................................................................7
A. Pengukuran dan Pemetaan Kadastral......................................................................7
B. Risalah Penelitian Data Yuridis..............................................................................8
C. Penilaian Tanah......................................................................................................8
Bab III.............................................................................................................................10
Pelaksanaan dan Hasil Kegiatan...................................................................................10
A. Umum..................................................................................................................10
B. Hasil PKL.............................................................................................................10
BAB IV............................................................................................................................11
Pembahasan....................................................................................................................11
A. Hal-hal yang mendukung keberhasilan kegiatan..................................................11
B. Hal-hal yang menjadi kendala kegiatan................................................................11
C. Upaya untuk mengatasi kendala yang ada............................................................11
D. Analisis Data........................................................................................................12
Bab V..............................................................................................................................16
Kesimpulan.....................................................................................................................16
Daftar Pustaka...............................................................................................................17
3
Bab I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Pendaftaran tanah merupakan salah satu unsur utama dalam
administrasi pertanahan. Administrasi Pertanahan (land
administration) merupakan bagian dari Manajemen Pertanahan (land
management). Dalam hal ini Williamson1 mengemukakan bahwa
“Land Administration Systems (LAS) provide the infrastructure for
implementing land policies and land management strategies in
support of sustainable development”. Sistem Administrasi Pertanahan
yang menyediakan berbagai infrastruktur untuk menerapkan
kebijakan pertanahan dan strategi pengelolaannya dalam mendukung
pembangunan berkelanjutan, mutlak diperlukan untuk mewujudkan
tanah bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat. Hal ini senada dengan
yang tertuang dalam Land Administration Guidelines yang
diterbitkan oleh PBB2 . Pada naskah ini disebutkan bahwa land
management is the process by which the resources of land are put
into good effect.
Kegiatan PKL III Pengukuran bidang dan penilaian tanah
didasarkan pada kurikulum mata perkuliahan Penilaian Tanah,
Pendaftaran Tanah, serta Pengukuran dan Pemetaan Kadastral.
Praktik Kerja Lapangan ini dimaksud sebagai media pembelajaran
yang kontekstual dan praktis bagi para Taruna Sekolah Tinggi
Pertanahan Nasional.
Diadakannya kegiatan PKL III ini yaitu untuk menambah wawasan
peserta didik. Selain itu, kegiatan ini ditujukan untuk penambahan
ilmu baik secara materi maupun praktik.
4
melaksanakan pengukuran dan pemetaan bidang serta penilaian tanah
untuk kepentingan dalam konteks pengembangan potensi wilayah dan
pemberdayaan msyarakat.
Tujuannya adalah:
1. Mendapatkan informasi dan menganalisis tentang pemetaan
bidang tanah desa Sendang Mulyo, khususnya Dusun Klepu
Kidul
2. Untuk mendapatkan informasi dan mengkaji tentang nilai tanah di
Dusun Klepu Kidul dalam rangka mengkaji kemungkinan
alternatif kebijakann yang dapat dilakukan Pemerintah dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
5
Bab II
Dasar Teori
6
h. NIB (nomor identifikasi bidang tanah) adalah nomor yang diberikan pada
setiap bidang tanah untuk keperluan pendaftaran tanah.
Metode-metode pengukuran yang biasa digunakan antara lain:
a. Terestrial yaitu pengukuran langsung di lapangan. Dalam hal ini, metode
pengukuran yang dilakukan kelompok 31 adalah pengukuran terrestrial
yaitu dengan mengukur langsung di lapangan.
b. Fotogrametrik yaitu identifikasi bidang dengan blow up atau foto udara
c. Pengamatan satelit (GPS/GNSS) yaitu dengan menangkap sinyal
gelombag elektromagnetik yang dipancarkan satelit GPS/GNSS
d. Citra satelit yaitu metode pengukuran dengan memanfaatkan citra satelit
resolusi tinggi (CSRT)
Untuk menjamin kepastian hukum atas tanahnya, tanda batas di tetapkan
dengan asas kontradiktur delimitasi yaitu dengan disaksikan dengan tetangga
tanah yang berbatasan. Seorang pemilik tanah harus menunjukkan batas bidang
tanahnya dengan jelas dan pasti serta memasang tanda batas sesuai dengan
Peraturan Menteri Negara Agraria Nomor 3 tahun 1997 tentang peraturan
pelaksanaan PP 24 tahun 1997.
Dalam praktiknya alat ukur yang digunakan oleh Kelompok 31 dalam
melakukan kegiatan pengukuran di Dusun Klepu Kidul adalah GNSS RTK , Total
Station Merk Topcorn dan Nikon.
B. Risalah Penelitian Data Yuridis
Dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 6 tahun 2018 tentang Pendaftaran Tanah
Sistematis Lengkap, maka terdapat beberapa penyederhanaan dalam kegiatan
pendaftaran tanahnya. Hal ini dimaksudkan untuk melakukan percepatan terhadap
kegiatan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu bentuk
penyederhaanaan dimaksud adalah bentuk formulir Risalah Penelitian Data
Yuridis yang tidak terdapat lagi kolom tetangga batas bidang tanah. Formulir ini
juga sekaligus sebagai Risalah Penelitian yang digunakan oleh Panitia Ajudikasi
sehingga tidak memerlukan formulir penelitian lapang dan berita acara sidang
yang sebelumnya dilakukan oleh Panitia A.
7
C. Penilaian Tanah
Penilaian dengan pendekatan perbandingan data pasar merupakan hasil
estimasi yang didasarkan pada perbandingan antara properti subyek (properti
yang akan dinilai) dengan properti pembanding yang identik, sejenis dan
berkarakteristik serupa, yang telah terjual atau sedang terjadi penawaran jual-
beli. Konsep dasar dari pendekatan perbandingan data pasar adalah bahwa
nilai pasar suatu properti/aset adalah terkait langsung dengan harga properti
pembanding pada pasar kompetitif. Analisis dengan pendekatan perbandingan
data pasar fokus pada perbedaan-perbedaan atribut yang melekat dalam kedua
properti/aset tersebut, yaitu properti subyek dengan properti pembanding.
Estimasiderajat perbedaan dan persamaan antara properti yang dinilai dengan
properti pembanding berdasarkan beberapa parameter antara lain hak
kepemilikan, jangka waktu pembiayaan/angsuran, kondisi penjualan,
pengeluaran yang harus dilakukan setelah pembelian, kondisi pasar, lokasi,
karakteristik fisik, karakteristik ekonomi, peruntukan (zoning), komponen
nilai bukan real properti.
Jika ada beberapa karakteristik yang relatif sama (mirip) diharapkan akan
memiliki nilai pasar yang cenderung sama pula. Atas dasar kondisi tersebut,
maka jika ada sebuah properti/aset yang akan dinilai memiliki karakteristik
yang hampir sama dengan karakteristik properti lainnya yang telah mengalami
transaksi jual beli, maka nilai properti/aset yang akan dinilai tersebut dapat
dinilai dengan cara membandingkan kekurangan dan kelebihan dari masing-
masing properti/aset. Inilah dasar teori dalam penilaian properti/aset
berdasarkan metode perbandingan data pasar.
8
Bab III
A. Umum
Selama sebelas hari melakukan PKL di Dusun Klepu Kidul Desa
Sendangmulyo, peserta PKL melakukan kegiatan pengukuran dan
pemetaan atas bidang – bidang tanah yang belum terdaftar (belum
sertipikat), kegiatan ini sekaligus mengumpulkan dan menyelidiki riwayat
tanah yang dituangkan dalam Risalah Penelitian Data Yuridis (RPDY).
Selain itu praktikan juga melakukan penilaian bidang-bidang tanah yang
berada di Dusun Klepu Kidul.
B. Hasil PKL
Kegiatan PKL III Pengukuran, Pemetaan dan Penilaian Tanah
menghasilkan 3 jenis output (keluaran) yaitu: peta zona nilai tanah (ZNP),
peta bidang tanah, dan risalah penelitian data yuridis.
Manfaat peta zona nilai tanah bagi Desa dapat digunakan sebagai basis
data untuk mengetahui sebaran nilai tanah di Desa Sendangmulyo
sehingga pemerintah desa bisa mengambil kebijakan terkait tanah yang
memiliki potensi untuk di kembangkan.
9
BAB IV
Pembahasan
10
1. Koordinasi dengan pihak dusun dan desa
2. Mengganti kartu perdana yang menunjang jaringan
D. Analisis Data
1. Data Fisik
Dusun Klepu Kidul memiliki 714 bidang tanah. Terdiri dari
275 bidang tanah permukiman dan 439 bidang pertanian, fasum
berjumlah 3 dan fasos 7.
Jumlah bidang tanah yang sudah bersertifikat berjumlah
500 bidang, dan 214 bidang tanah belum bersertifikat.
11
c. Kesimpulan
Meskipun menggunakan formular dengan konsep PTSL,
namun pada kenyataan di lapangan kami gunakan system
sporadic. Hasil risalah penelitian dan data yuridis.
3. Data Penilaian Tanah
Dalam menentukan nilai tanah kami menggunakan
perbandingan data pasar. Ada 16 variabel yang menentukan tinggi
rendahnya harga tanah di dusun Klepu Kidul antara lain:
a. Bentuk bidang
b. Aksebilitas
c. Penggunaan tanah
d. Lebar jalan
e. Perletakan tanah. Semakin strategis letaknya maka
nilainya akan semakin tinggi
f. Elevasi bidang terhadap lebar jalan. Elevasi semakin
baik, maka skore terhadap bidang tanah tersebut juga
semakin tinggi.
g. Status bidang dalam pola ruang. Skore tinggi diberikan
kepada bidang-bidang tanah yang digunakan sesuai tata
ruangnya.
h. Status tanah. Kepemilikan sertipikat tanah menambah
nilai / harga suatu bidang tanah.
i. Kemiringan bidang. Semakin miring suatu bidang tanah
akan membuat skore tanahnya semakin sedikit.
j. Street level bidang tanah terhadap jalan (arteri, kolektor,
lokal, setapak). Semakin dekat dengan jalan besar (arteri)
nilai tanah akan semakin baik.
k. Letak bidang tanah area level terdekat dengan jalan. Pada
dasarnya semakin dekat dengan jalan maka akan
menambah nilai tanah tersebut.
12
l. Kualitas jalan (aspal, diperkeras, tanah). Semakin bagus
kondisi jalannya maka akan menambah nilai tanahnya.
m. Jumlah fasilitas umum dalam radius <500 m dari bidang
tanah. Fasilitas umum seperti masjid, lapangan dan
fasilitas lain yang dapat dimafaatkan secara bersama-
sama.
n. Jumlah utilitas umum dalam rasius <500 m dari bidang
tanah. Utilitas umum seperti jaringan listrik, jaringan
telepon dan lain-lain.
o. Jarak bidang tanah terhadap sumber-sumber bencana.
Sumber bencana misalnya gunung merapi, pengerukan
bukit yang berada di atas area persawahan berpotensi
mengakibatkan longsor di musim penghujan.
p. Luas. Semakin luas bidang tanah umumnya nilainya
akan semakin tinggi.
q. Lebar depan. Rumah tinggal yang memiliki halaman
depan lebih luas umumnya memiliki nilai yang lebih
tinggi dibandingkan yang memiliki halaman depan lebih
sempit.
13
pada dusun Klepu Kidul adalah 8,4m2 dan bidang tanah terluas
adalah 12837m2. Nilai tanah per m2 untuk setiap bidang tanah
bervariasi mengingat ada berbagai faktor yang turut berpengaruh
terhadap harga tanah. Faktor-faktor tersebut seperti telah
disebutkan di atas.
Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan dapat kita
simpulkan bahwa faktor luas dan aksesibilitas merupakan faktor
terbesar yang mempengaruhi nilai tanah.
14
Bab V
Kesimpulan
15
Daftar Pustaka
16