Abstrak
This study examines the functional and categorical parts of sentences used
by students with autism when interacting. The purpose of this research is to
review the function elements and categories of declarative, imperative,
interrogative, and interjective sentences in order to define their forms. The
descriptive qualitative method was used in this research. The listening method
was utilized to collect data for this study, utilizing the basic approach of tapping
and the advanced technique of hearing and freely speaking. This study results
data was analyzed using a matching approach, a basic strategy for sorting the
determining elements, and a comparison of equalizing techniques as an advanced
methodology. The findings revealed that there were 54 bits of data in the form of
declarative sentences, 25 of which were declarative sentences, 12 of which were
imperative sentences, 9 of which were interrogative phrases, and 8 of which were
interjective sentences, all of which were simple sentences.
1
2
manusia lain untuk menyampaikan frasa dan kata maka disebut sebagai
bahasa. Bahasa berguna untuk kalimat, klausa, frasa dan kata, serta
Sejalan dengan itu, terdapat studi kajian sintaksis yang ditinjau dari
3
penutur yang normal. Namun, untuk menarik untuk diteliti. Anak autisme
berbahasa, semua kalimat itu atau frasa, tetapi ada pula yang telah
berupa kata serta frasa. Namun, pada Istilah sintaksis bermula dari
dasarnya berupa klausa, unsur yang & Ridwan, 2014:10). Sejalan dengan
dimiliki sekurangnya subjek serta itu, kata sintaksis yang berasal dari
(tanda tanya). Tidak akan terbentuk klausa, dua buah klausa, tiga
suatu kalimat tanpa adanya intonasi buah klusa, atau juga lebih;
yang diberi imbuhan kata kata atau frasa dalam kalimat. Fungsi
seru (ah, alangkah, wah, serta sintaksis yang utama, ialah predikat,
nomina, kata kerja atau verba, kata klausa verbal, serta kategori A serta
kata seru atau interjeksi, serta kata menggunakan alat, yakni bahasa.
berupa kata dapat pula berupa frasa, bahasa itu terganggu. Menurut Indah
ada pula frasa nominal (FN), selain telah bisa dideteksi sejak masih kecil.
kata verba terdapat pula frase verbal, Jenisnya pun cukup banyak. Jenis-
samping ada kata numeralia ada pula spectrum autism, atraksia, serta
serta FV mengisi fungsi P pada tertarik pada dunia sendiri, serta anak
9
yang datang dari orang lain. Data berupa kata-kata atau kalimat
lagi dari anak autistik tidak bebas libat cakap, teknik rekam, dan
10
lanjutan.
11
oleh siswa penyandang autisme, serta lain. Tuturan [2] di atas tidak
yang terbentuk atas sebuah klausa hasil penelitian ini telah menjawab
diawali dengan kata seru untuk apa yang telah diterakan pada fokus
yang lazim digunakan oleh manusia, atas unit pembangun kalimat, yakni
sintaksis yang lazim dibicarakan P+S, P+O, S+P, dan P saja; fungsi O
sintaksis yang berupa kata, frasa, susunan P+O+K, S+K, O+K, P+K,
klausa, dan kalimat; (3) hal lainnya, K+P, dan K saja, serta kategori yang
seperti modus, aspek, dan lain-lain. ditemui berupa frasa nomina, frasa
ujaran yang digunakan oleh siswa nomina, dan adverbia; (2) pada
dalam penelitian ini, meliputi (1) susunan K saja, serta kategori yang
dengan susunan S+K, S+P, P+S; preposisi, dan nomina; (3) pada
data, dengan susunan P+O+K, P+K, subjek sebanyak 4 buah data, dengan
17
K+P+K, P+Pel, S+P+O, dan P saja; jenis sesuai dengan fungsinya, antara
Pel-), dan hanya memiliki fungsi dari dalam buku yang berjudul Linguistik
menyatakan jawaban, perintah, atau (2) satuan sintaksis yang berupa kata,
seruan (Djoko Kentjono, 1982; frasa, klausa, kalimat; serta (3) hal
pun sejalan dengan fokus kajian pada teori ahli di atas, penelitian ini
sebelumnya, Chaer, dalam buku yang kalimat serta meninjau unsur fungsi
dan kategorial pada ujaran siswa K+P, dan K saja, serta kategori
kalimat tersebut. Pada kalimat yaitu frasa verba, frasa nomina, frasa