Anda di halaman 1dari 19

BAB 1

A. Latar Belakang
Sekolah Dasar Negeri 1 Bangunan terletak di Desa Bangunan di Kecamatan Palas
Sekolah ini berdiri sejak tahun …….dan merupakan salah satu Sekolah Dasar yang
berada di Desa Bangunan Pada Tahun pelajaran 2022/2023 jumlah siswa dari kelas
II,III,V dan VI sebanyak…… Pendidik dan tenaga kependidikan di SDN.1 Bangunan.
berjumlah …. Terdiri dari Kepala sekolah, Guru kelas, …. orang, Guru Mata pelajaran,
….orang dan Tenaga administrasi…..orang dst. Berdasarkan raport mutu tahun 2021,
rata-rata nilai dari 8 Standar Pendidikan Nasional (SNP) adalah….dengan kategori…..
Hasil tertinggi pada standar ….. dan hasil terendah pada standar ….. sedangkan hasil
akreditasi mendapat predikat.....Hal ini disebabkan karena …..
Dalam hal peningkatan kualitas pembelajaran SDN..... mengalami peningkatan/
penurunan selama 3 tahun terakhir. Faktor yang mempengaruhi peningkatan/ penurunan
tersebut antara lain……Apalagi di masa pandemi Covid-19 yang dialami oleh semua
negara termasuk Indonesia, dunia pendidikan merupakan salah satu sektor yang
terdampak secara nyata dan langsung. Hampir semua sekolah di Indonesia melakukan
pembelajaran jarak jauh, yang tentu saja sangat minim dari segi keefektifannya sehingga
sangat mempengaruhi kualitas pendidikan selama satu tahun lebih. Tak lepas yang terjadi
di SDN ….. juga mengalami penurunan kualitas hasil pembelajaran yang sangat drastis.
Pada masa pandemi Covid-19 ini kurikulum yang digunakan bukan lagi kurikulum
nasional namun kurikulum darurat covid-19 yang merupakan penyederhanaan dari
kurikulum nasional, sehingga beberapa kompetensi dasar didalam kurikulum tidak bisa
dicapai. Minimnya kompetensi guru dalam penguasaan pembelajaran berbasis IT
menjadikan pembelajaran jarak jauh yang dilakukan menjadi tidak bervariasi yang
akhirnya menimbulkan kejenuhan bagi speserta didik. Kejenuhan peserta didik dalam
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru pada setiap harinya sangat berdampak pada
hasil pengerjaan tugas itu sendiri, Keterlambatan dalam menyetorkan tugas dan
keakuratan hasil pengerjaan tugas menjadi kendala bagi guru untuk mengetahui
ketercapaian dari materi pembelajaran yang diberikan.Selain penurunan kualitas hasil

1
pendidikan secara kognitif dampak lain juga dirasakan diantaranya menurunnya kualitas
karakter peserta didik yang disebabkan lemahnya pengawasan oleh guru dan minimnya
pendampingan belajar oleh orang tua siswa.
Belajar dari pengalaman tahun lalu dan motivasi serta optimisme dari guru dan
peserta didik maka sekolah berusaha untuk bangkit dari kondisi yang serba penuh
keterbatasan. Oleh karena itu ketika pembelajaran tatap muka mulai diberlakukan
kembali pada tahun pelajaran 2022/2023 SDN…… berusaha untuk meningkatkan
kualitas proses dan hasil pembelajaran baik dalam ranah sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Pembelajaran tatap muka dilakukan dengan pembiasaan baru yang dikenal
dengan istilah new normal dengan protokol kesehatan dengan pengawasan yang ketat.
Berawal dari kondisi tersebut di atas SDN....... menyusun kurikulum tingkat satuan
pendidikan tahun pelajaran 2022/2023 dengan mempertimbangkan hasil evaluasi diri
sekolah melalui raport mutu sekolah.
Kondisi ideal yang diharapkan adalah terpenuhinya 8 standar Nasional
Pendidikan , sehingga penyelenggaraan dan hasil pendidikan yang berkualitas dapat
tercapai. Namun pada kenyataannya belum dapat mencapai kondisi ideal, oleh karena itu
SDN …. berusaha untuk terus berbenah dan mengupayakan pemenuhan delapan Standar
Nasional Pendidikan. Secara rinci kondisi nyata SDN ….. adalah sebagai berikut.

Tabel 1 Kondisi Nyata dan Kondisi Ideal SDN………Tahun 2021

NO KOMPONEN KONDISI NYATA KONDISI IDEAL


1 Standar Isi -….% mapel mencapai -100% semua mapel
KKM mencapai KKM
…..% pengembangan -100% pengembangan
kurikulum mengacu kurikulum mengacu peraturan
peraturan yang berlaku yang berlaku
….% guru membuat -100% guru membuat
administrasi pembelajaran administrasi pembelajaran
2 Standar -Rata-rata nilai ujian …. -Rata-rata nilai ujian 85
Kompetensi -……% lulus (misal)
Lulusan

2
-…..% melanjutkan seko -100% lulus
Kolah -100% melanjutkan seko
kolah
3 Standar Proses -….% guru melaksanakan -100% guru melaksanakan
PBM sesuai pedoman PBM sesuai pedoman silabus
silabus dan RPP dan RPP
-…..% guru melakukan -dst…
tindak lanjut hasil
pembelajaran
- …% guru menerapkan -100% guru menerapkan
program pembiasaan dalam program pembiasaan dalam
pembelajaran pembelajaran
4 Standar ….% guru memiliki Diisi sesuai kondisi idealnya
Pendidik dan Kualifikasi akademik S1
Tenaga -…% guru mengikuti diklat
Kependidikan K13
-…% guru menguasai TIK
-…% tenaga kependidikan
yang dimiliki

5 Standar Sarana -…% Ketersediaan Sarpras Diisi sesuai kondisi idealnya


dan Prasarana yang mendukung PBM
-…% kemampuan sekolah
mengadakan pengelolaan
sarpras

6 Standar -…% guru menerapkan Diisi sesuai kondisi idealnya


Penilaian prinsip dan teknik penilaian
sesuai kriteria

3
-…% guru menganalisis
instrument penilaian
-…%melakukan tindak
lanjut hasil penilaian

7 Standar -…% KS menerapkan Diisi sesuai kondisi idealnya


Pengelolaan fungsi manajemen
-…% Keterlibatan komite
sekolah
-…% keterlaksanaan
pengelolaan system
informasi manajemen
-…% ketercapaian prestasi
siswa

8 Standar -…% ketercapaian Diisi sesuai kondisi idealnya


Pembiayaan pengelolaan dana BOS
-…% ketersediaan dana
pendidikan selain dana BOS

9 Dukungan -…% keterlibatan dinas Diisi sesuai kondisi idealnya


Lingkungan pendidikan
Eksternal Satuan -…% kerjasama dengan
Pendidikan pihak di luar dinas
pendidikan
-…% keterlibatan PSM

4
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 61 Tahun 2014
tentang Pedoman Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menyatakan
pada tahun pelajaran 2022/2023 SDN …. melaksanakan kurikulum 2013 untuk kelas
II,III,V, dan VI.
Kurikulum tersebut disusun menjadi seperangkat kurikulum sekolah yang
selanjutnya disebut dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau
Kurikulum SDN …... Dengan kurikulum ini sekolah dapat melaksanakan program
pendidikan sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan siswa. Untuk itu dalam
pengembangan kurikulum ini SDN ….. membentuk tim pengembang kurikulum yang
melibatkan seluruh stakeholder sekolah.
Pengembangan Kurikulum SDN …… mengacu 8 standar nasional Pendidikan
sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah nomor 57 tahun 2021 dan berpedoman
pada panduan pengembangan KTSP yang disusun oleh Direktorat SD tahun 2016.

Untuk menghadapi tantangan ditempuh langkah-langkah :

1. Sosialisasi internal kepada warga sekolah ( guru, tenaga kependidikan, dan komite )
tentang kurikulum yang akan digunakan pada tahun pelajaran 2022/2023
2. Mengevaluasi semua sumber daya yang ada serta setiap kegiatan untuk dilengkapi
dan diperbaiki sesuai dengan sasaran yang akan di capai
3. Memperbaiki sarana/ prasarana sekolah
4. Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kegiatan In House Treaning (IHT) dan
KKG
5. Meningkatkan kedisiplinan semua warga sekolah
6. Mengaktifkan kegiatan pembelajaran berbasis Iptek, Imtaq, dan lingkungan hidup

Mempertimbangkan Surat Edaran Dinas Dikpora Kabupaten Wonosobo no


42.1/0952/2022tentang pandun penyelenggaraan Pembelajaran di satuan Pendidikan
pada masa pandemic level 2 diKabupaten Wonosobo melaksanakan pembelajaran
luring100 % dengan tetap dengan prokes.

Mengacu pada kondisi tersebut maka SDN …….. menerapkan sterategi


pembelajaran sesuai dengan …… tentang pelaksanaan kegiatan pembelajaran di
masa pasca pandemic covid 19 yaitu sistem Pembelajaran Tatap Muka selama dari

5
diberlakukannya tahun pelajaran baru 2022/2023 yaitu pada tanggal … Juli 2022
sampai akhir Juni 2023. Pembahasan lebih lanjut ada pada muatan kurikulum dan
beban belajar.

B. Landasan Hukum
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013
dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas
yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Pada dasarnya tidak ada satupun
filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan
kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal
tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut :
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam,
diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar
bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta
didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum.
Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya
bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa
masa kini.

6
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir
rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap
apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan
makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat
kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain
mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik,
Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam
kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam
kehidupan berbangsa masa kini.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran
adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan
kurikulum memiliki nama mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin
ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
kecemerlangan akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir
reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk
membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
e. Landasan filosofis yang melengkapi kurikulumm ini adalah sebagai dasar
penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan adalah dengan

7
mempertimbangkan budaya bangsa sebagai akar penopang pendidikan yang
akan tumbuh membentuk pendidikan berkelanjutan. Generasi penerus
tetaplah menjadi generasi penjaga kelestarian budaya namun peka terhadap
perkembangan zaman. Pengalaman belajar menjadi poin utama dalam
menguasai kompetensi.
f. Peserta didik merupakan pewaris budaya bangsa yang kreatif, mandiri dan
inovatif. Proses pendidikan sebagai suatu proses yang memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya sehingga dapat
memiliki kecakapan hidup yang sesuai minat bakat yang mengembangkan
kecerdasan spiritual, intelektual, dan kinestetik.
g. Berdasarkan landasan tersebut, SD contoh dengan kekuatan, kemampuan
dan keinginan untuk selalu ingin berkembang, berharap akan menjawab
tantangan pendidikan dalam memfasilitasi suatu suasana belajar penuh
aktivitas, berkarya dan menyenangkan untuk membangun kehidupan masa
kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan membentuk
peserta didik sebagai agen Profil Pelajar Pancasila yang memiliki
kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,
kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan
bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).

Dengan demikian, Kurikulum Sekolah menggunakan filosofi sebagaimana di


atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni,
kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri
seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa.
2. Landasan Teoritis
Kurikulum Sekolah dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-
based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian

8
pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk
bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.

a. Pembelajaran yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang
dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat;
dan
b. Pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan
latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman
belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya,
sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

3. Landasan Yuridis
Landasan Yuridis Kurikulum 2013 adalah:
Kurikulum sekolah juga Landasan yuridis dalam penyusunan
kurikulum operasional di satuan pendidikan SD contoh. mengacu pada
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional sebagai arah tujuan
pendidikan sekolah. Dan juga mengacu pada Permendikbudristek No 56
tahun 2022
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
b. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 57
Tahun 2014 tentang Kurikulum Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah
c. Peraturan Menteri Pendudikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pengembangan KTSP
d. Peraturan Menteri Pendudikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Pedoman Kegiatan Ekstrakurikuler
e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 63
Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 79
Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013

9
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 103
Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah
h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 111
Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Penyuluhan
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor
82Tahun 2015 tentang Pencegahan Tindak Kekerasan
j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 18
Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan sekolah bagi Siswa Baru
k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
l. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
m. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
n. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan;
o. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 2018 Tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah
p. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 37
Tahun 2018 tentang KI dan KD
q. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
14 Tahun 2019 Tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
r. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan Ujian yang diselenggarakan Satuan
Pendidikan dan Ujian Nasional
s. SE Mendikbud no 1 tahun 2021 tentang peniadaan ujian nasional
t. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
u. PermendikbudrIstek nomor 56 Tahun 2022 tentang pedoman penerapan
kurikulum dalam rangka pemulihan Pembelajaran

10
v. Keputusan Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Nomor
008/H/KR/2022 Tentang Capaian Oebelajaran pada pendidikan dasar
w. Permendikbudristek nomor 21 tahun 2022 tentang Standar penilaian pendidikan dapa
jenjang anak usia dini, pendidikandasa dan menengah.
x. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Propinssi Jawa Tengah Nomor
423.5/04678 tentang Pedoman Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Jawa Jenjang
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah di Propinsi Jawa Tengah
y. Perbub Nomor 27 Tahun 2021 tentang Kurikulum Muatan Lokal Daerah

C. Tujuan Penyusunan KTSP


Pengembangan Kurikulum SDN …… mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan untuk
menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional
Adapun tujuan penyusunan kurikulum di SDN …… antara lain :

1. Sebagai acuan bagi warga sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan dan


mengembangkan program yang akan dilaksanakan di sekolah
2. Sebagai panduan dalam pengelolaan proses pendidikan dan pembelajaran sekolah yang
sesuai dengan kebutuhan da karakteristik siswa, sekolah, dan masyarakat
3. Menciptakan suasana kehidupan sekolah yang bersifat mendidik, mencerdaskan, dan
mengembangkan kreatifitas siswa dengan pendekatan PAKEM.

D. Acuan Konseptual KTSP


1. Peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia
2. Toleransi dan kerukunan umat beragama
3. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
4. Peningkatan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan
dan kemampuan peserta didik
5. Kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu
6. Kebutuhan kompetensi masa depan; Tuntutan dunia kerja
7. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

11
8. Keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan
9. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
10. Dinamika perkembangan global
11. Karakteristik satuan pendidikan

E. Prinsip Pengembangan Kurikulum


Dalam Penyusunan Kurikulum SD Negeri …… didasarkan pada prinsip-prinsip berikut :

1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia


Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik
secara utuh. Kurikulum di tingkat sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah disusun agar
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.

2. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan


Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan
berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan moral
Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab, toleran
dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas
dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan
bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab
tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam
proses pembelajaran.
3. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara
holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang
secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi,
tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan
kinestetik peserta didik.
4. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan.Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari.Oleh karena itu, kurikulum

12
perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah.
5. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan
pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan
tetap mengedepankan wawasan nasional.Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
6. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan.Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian
perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan
perubahan.Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
7. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta akhlak
mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama.Oleh karena itu,
muatan kurikulum semua mata pelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa,
dan akhlak mulia.
9. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat
penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang
semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
10. Memperkokoh Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta
didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Oleh karena itu,
kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

13
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan
apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari
budaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan
dengan memperhatikan kesetaraan jender.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.

14
BAB II

VISI MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN

A. TUJUAN PENDIDIKAN, VISI DAN MISI


1. Tujuan Pendidikan Nasional.
Tujuan Pendidikan Nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Disamping itu Tujuan yang diharapkan oleh sekolah dalam implementasi kurikulum
sebagai bentuk dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah ditetapkan adalah sebagai
berikut:

1. Tujuan Jangka Pendek (1 Tahun ke depan)


a) Mengoptimalkan sarana prasana sekolah untuk menunjang rancangan
pembelajaran yang memotivasi keinginan selalu belajar.
b) Menyelenggarakan sistem penilaian dengan sistem digitalisasi
c) Membentuk peserta didik yang taat dan tepat waktu melaksanakan
ibadah. d. Meningkatkan simpati dan empati peserta didik dalam
kepedulian sosial.

2. Tujuan Pendidikan Dasar


Pada hakekatnya Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut.

15
3. Visi Sekolah
a. Visi SD Negeri……………….
Sekolah mengusung visi: “Terwujudnya generasi pelajar muda sebagai pembelajar
sepanjang hayat yang Religius, berbudaya, berkarakter, inovatif dan berprestasi dan
berwawasan local dan global”
b. Indikator
1) Terwujudnya peserta didik yang berakhlak mulia
2) Terciptanya peserta didik yang berprestasi dalam bidang akademik dan non
akademik
3) Terciptanya lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan
4) Tercapainya ketuntasan minimal untuk semua mata pelajaran
5) Terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien
6) Tersedianya sarana dan prasarana yang representative
7) Terwujudnya tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi terhadap pendidikan
8) Terwujudnya kerjasama dengan berbagai elemen masyarakat/organisasi
9) Pembelajar yang membudaya religiusnya
10) Pembelajar yang membudaya dalam seni budaya
11) Pembelajar sepanjang hayat, membentuk generasi yang memiliki motivasi
untuk selalu belajar dan mengembangkan diri.
12) Berkarakter, mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila dalam aktualisasi
kehidupan.
13) Inovatif, kemampuan seluruh warga sekolah memaknai keadaan yang dinamis
dan selalu berubah dengan berbagai tantangan dan hambatan menjadi sebuah
celah dalam mengembangkan diri untuk menemukan solusi yang tepat,
bermanfaat dan sesuai dengan keadaan masa kini dan mempersiapkan masa
depan.
14) Berprestasi, sebagai hasil akhir dalam sebuah proses, prestasi merupakan tolak
ukur sebuah proses. Prestasi tak hanya berkisar pada kemampuan kognitif
dalam ajang prestatif saja namun lebih pada keberhasilan menemukan
kemampuan diri, mengembangkan talenta dan kecakapan hidup yang
bermanfaat

16
15) Berwawasan local dan global.

4. Misi Sekolah
Untuk mencapai Visi Sekolah tersebut di atas, maka SD Negeri…………….. menyusun Misi Sekolah
sebagai berikut:

a. Menerapkan proses pembelajaran secara optimal dengan metode dan pendekatan yang tepat
b. Mendorong atau membantu siswa mengenali potensi dirinya secara optimal untuk mencapai
prestasi.
c. Meningkatkan profesionalisme guru secara berkelanjutan..
d. Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengalaman terhadap ajaran agama.
e. Membentuk manusia yang berbudi pekerti, berkarakter, dan mengembangkan kehidupan
bermayarakat
f. Membekali ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna.
g. Menerapkan manajemen sekolah yang partisipatif dan demokratis ( sesuaikan dengan misi yang
ada pada RKT)
h. Pembelajar yang membudaya religiusnya
i. Pembelajar yang membudaya dalam seni budaya
j. Pembelajar sepanjang hayat, membentuk generasi yang memiliki motivasi untuk selalu
belajar dan mengembangkan diri.
k. Berkarakter, mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila dalam aktualisasi
kehidupan.
l. Inovatif, kemampuan seluruh warga sekolah memaknai keadaan yang dinamis dan
selalu berubah dengan berbagai tantangan dan hambatan menjadi sebuah celah dalam
mengembangkan diri untuk menemukan solusi yang tepat, bermanfaat dan sesuai
dengan keadaan masa kini dan mempersiapkan masa depan.
m. Berprestasi, sebagai hasil akhir dalam sebuah proses, prestasi merupakan tolak ukur
sebuah proses. Prestasi tak hanya berkisar pada kemampuan kognitif dalam ajang
prestatif saja namun lebih pada keberhasilan menemukan kemampuan diri,
mengembangkan talenta dan kecakapan hidup yang bermanfaat
n. Berwawasan local danglobal.

17
5. Tujuan Sekolah Dasar Negeri ……………..
Tujuan yang diharapkan oleh sekolah dalam implementasi kurikulum sebagai
bentuk dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah ditetapkan adalah sebagai
berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek (1 Tahun ke depan)
a. Melaksanakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
b. Terwujudnya prestasi di bidang akademik dan non akademik
c. Terwujudnya budaya disiplin semua warga sekolah.
d. Memiliki dasar-dasar keimanan, ketaqwaan, dan berakhlak mulia.
e. Memiliki dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, kemampuan, dan keterampilan
untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
f. Mengembangkan diri terus menerus sesuai dengan bakat, minat, dan keterampilannya.
g. Meningkatkan profesionalisme guru berkelanjutan.
h. Mewujudkan semua warga sekolah beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan berakhlak mulia.
i. Mengoptimalkan sarana prasana sekolah untuk menunjang rancangan pembelajaran
yang memotivasi keinginan selalu belajar.
j. Menyelenggarakan sistem penilaian dengan sistem digitalisasi
k. Membentuk peserta didik yang taat dan tepat waktu melaksanakan ibadah. d.
Meningkatkan simpati dan empati peserta didik dalam kepedulian sosial.
l. Merancang program sekolah untuk mengenalkan implementasi kebhinekaan global di
masyarakat.
m. Merancang pembelajaran yang bangga akan potensi daerah.
n. Menerapkan pondasi gotong royong dalam kegiatan kelas hingga sekolah.
o. Melaksanakan program dan pembelajaran HOTs untuk memperkuat bernalar kritis dan
kreativitas.
p. Melaksanakan pembelajaran untuk mengasah kemampuan literasi dan numerasi.
q. Mempertahankan prestasi yang sudah tercapai sebelumnya.

18
19

Anda mungkin juga menyukai