PENDAHULUAN
A. RASIONAL
1. Latar Belakang Kurikulum Satuan Pendidikan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 34 Tahun 2018 sebagai pengganti PP nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa setiap satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah harus menyusun
kurikulum dengan mengacu kepada standar isi dan standar kompetensi
kelulusan, serta berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum tingkat
satuan pendidikan yang diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP). Dengan terbitnya beberapa Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
yang berkaitan dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP), maka
Pengembangan kurikulum harus pula mengacu pada 8 SNP yaitu Standar Isi
(SI), Standar Kompetensi Kelulusan (SKL), Standar Proses, Standar
Pengelolaan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana
dan Prasarana, Standar Pembiayaan dan Standar Penilaian Pendidikan .
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan yang berfungsi sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini
meliputi tujuan pedidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan,
kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.
KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh
sekolah dan komite sekolah. Dokumen KTSP terdiri atas Dokumen I dan
Dokumen II. Dokumen I meliputi komponen KTSP yaitu tujuan tingkat
satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum serta kalender
pendidikan, dan Dokumen II meliputi silabus seluruh mata pelajaran
termasuk muatan lokal untuk semua tingkat kelas. Sebelum
1
mengembangkan KTSP, sekolah perlu melakukan analisis konteks yang
meliputi analisis SNP, analisis kondisi yang ada pada satuan pendidikan
serta analisis kondisi lingkungan eksternal satuan pendidikan.
SMK Negeri 1 Cipanas adalah satuan pendidikan yang melaksanakan
fungsi dan memberikan layanan pendidkan serta menyelenggarakan
pendidikan jalur formal jenjang menengah atas yang memerlukan adanya
suatu program yang jelas dan dipahami oleh semua pihak, baik pihak
internal maupun eksternal sekolah. Atas dasar itulah, SMK Negeri 1
Cipanas memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Melalui KTSP ini sekolah dapat melaksanakan
program pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi dan kebutuhan
peserta didik.
Dengan tersusunnya dokumen KTSP ini, SMK Negeri 1 Cipanas akan
menjadi sekolah yang memiliki kurikulum yang disesuaikan dengan
karakter dan kondisi lingkungan sekolah, sehingga terselenggara proses
pendidikan yang berbasis lingkungan sekolah dengan mengembangkan
berbagai keunggulan-keunggulan lokal.
a. Kondisi Ideal dan Kondisi Nyata
Kondisi ideal yang diharapkan tercapai di SMK Negeri 1 Cipanas
adalah terpenuhinya 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, sehingga
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan hasil pendidikan yang
bermutu dapat tercapai. Namun demikian, kondisi yang nyata saat ini di
SMK Negeri 1 Cipanas masih harus terus berbenah dan mengupayakan
pemenuhan delapan Standar Nasional Pendidikan. Secara rinci, kondisi
riwayat SMK Negeri 1 Cipanas adalah sebagai berikut.
2
1) Standar Isi
Tabel 1.1
Kondisi Ideal dan Kondisi Nyata Standar Isi
3
KONDISI IDEAL KONDISI NYATA
pembelajaran yang Tatap Muka (TM), Penugasan
meliputi Tatap Muka Terstruktur (PT) dan Kegiatan
(TM), Penugasan Mandiri Tidak Terstruktur
Terstruktur (PT) dan (KMTT).
Kegiatan Mandiri
Tidak Terstruktur
(KMTT).
2) Standar Proses
Tabel 1.2
Kondisi Ideal dan Kondisi Nyata Standar Proses
KONDISI IDEAL KONDISI NYATA
2.1 Semua guru dapat 2.1. Baru 75 % silabus dan RPP
mengembangkan dikembangkan secara mandiri
pembelajaran saintifik.
menggunakan
pendekatan saintifik.
4
KONDISI IDEAL KONDISI NYATA
2.4 Semua guru 2.4. Semua guru melaksanakan
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
pembelajaran sesuai standar covid-19
dengan standar covid- menggunakan sistem daring
19 menggunakan dengan aplikasi e-learning dan
sistem daring dengan google meet.
aplikasi e-learning dan
google meet.
2.5 Kepala sekolah dan 2.5. Pelaksanaan supervisi kelas
guru senior (class visit) belum berjalan secara
6
KONDISI IDEAL KONDISI NYATA
industri pada level
nasional maupun
internasional.
pendidikan pada
jentang S-1 dan S-2.
7
5) Standar Sarana Prasarana
Tabel 1.5
Kondisi Ideal dan Kondisi Nyata Standar Sarana Prasarana
KONDISI IDEAL KONDISI NYATA
5.1. Sekolah memiliki luas 5.1. Luas lahan memenuhi kebutuhan
lahan dan jumlah yang ada, tapi belum memiliki
standar.
6) Standar Pengelolaan
Tabel 1.6
Kondisi Ideal dan Kondisi Nyata Standar Pengelolaan
ketercapaian visi
8
KONDISI IDEAL KONDISI NYATA
sekolah.
6.2.Struktur organisasi 6.2. Struktur organisasi belum
sekolah memuat dilengkapi dengan uraian tugas
satuan kerja
6.3. Sekolah membuat 6.3. Baru 85% program sekolah
program jangka terlaksana.
pendek, menengah
dan panjang sebagai
acuan keberhasilah
sekolah
6.4. Kepala sekolah 6.4. Kepala sekolah sudah
mengalokasikan dana mengalokasikan dana pada
7) Standar Pembiayaan
Tabel 1.7
Kondisi Ideal dan Kondisi Nyata Standar Pembiayaan
9
KONDISI IDEAL KONDISI NYATA
pihak yang berkepentingan.
berkepentingan.
7.3 Sekolah, Komite 7.3. Sekolah, Komite Sekolah, tidak
Sekolah, menggalang menggalang dana karena sudah
8) Standar Penilaian
Tabel 1.8
Kondisi Ideal dan Kondisi Nyata Standar Penilaian
pedoman penilaian
sesuai standar.
8.2. Guru melaksanakan 8.2. Baru 75% guru yang
penilaian yang menggunakan teknik penilaian
10
pelajaran yang diampunya, memiliki komitmen untuk terus
memajukan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.
2) Dukungan dan partisipasi masyarakat sangat tinggi.
3) Adanya dukungan dari Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
B. LANDASAN HUKUM
11
11. Permendikbud RI Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter pada Satuan Pendidikan Formal;
12. Peraturan Dirjen Dikdasmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor : 464/D.D5/KR/2017 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar;
13. Peraturan Dirjen Dikdasmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor : 06/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum Keahlian Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK);
14. Peraturan Dirjen Dikdasmen Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor : 07/D.D5/KK/2018 tentang Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK);
15. Peraturan Gubernur Banten Nomor 15 Tahun 2014 tentang
Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal Seni Budaya Banten bagi
Pendidikan Menengah se-Provinsi Banten;
16. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020
tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat
Penyebaran COVID-19;
17. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran COVID-19;
18. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor
HK.01.08/MENKES/4242/2021, dan Nomor 440-717 Tahun 2021
tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
19. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Banten Nomor: 421/108-Dikbud/2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Kalender Pendidikan Tahun Ajaran 2021/2022 Bagi Satuan Pendidikan
di Lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten.
12
C. TUJUAN PENYUSUNAN KTSP
1. Tujuan Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum
Tujuan penyusunan dan pengembangan Kurikulum di SMK Negeri
1 Cipanas ini adalah sebagai berikut.
a. Menyamakan persepsi kepala sekolah, pendidik, tenaga
kependidikan, peserta didik dan Komite Sekolah tentang berbagai
peraturan dan perundang-undangan yang mendasari implementasi
Kurikulum 2013.
b. Sebagai acuan atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran di
SMK Negeri 1 Cipanas dengan harapan agar pembelajaran di SMK
Negeri 1 Cipanas ini dapat terlaksana dengan baik dan efektif
sehingga mampu menghantarkan peserta didik menguasai standar
kompetensi lulusan yang ditetapkan, mencakup ranah Kognitif,
Afektif, dan Psikomotor.
c. Sebagai panduan implementasi Kurikulum 2013 untuk
mempersiapkan manusia Indonesia agar memilki kemampuan
hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkonstribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban
dunia.
13
3. Tujuan dalam Menentukan Arah Kebijakan dan Tindak Lanjut
Hasil Pembelajaran
Tujuan dalam menentukan arah kebijakan dan tindak lanjut hasil
pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Sebagai acuan untuk menentukan tercapai tidaknya tujuan
pembelajaran.
b. Sebagai acuan untuk menentukan arah kebijakan dan tindak lanjut
hasil pembelajaran.
14
(afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan
dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat
perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial,
spiritual, dan kinestetik peserta didik.
8. Agama.
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman,
taqwa, serta akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan
kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua
mata pelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa, dan akhlak
mulia.
16
11. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat
ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah
dan bangsa lain.
17
BAB II
18
g. Menciptakan lulusan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan
tinggi.
h. Menjadikan dan memperkuat kerja sama antara sekolah dengan
Dunia Usaha/Dunia Industri.
19
C. MISI SMK NEGERI 1 CIPANAS
1. Misi SMK Negeri 1 Cipanas
Misi SMK Negeri 1 Cipanas adalah sebagai berikut.
a. Membentuk peserta didik yang beriman, bertakwa, dan berakhlak
mulia.
b. Menyelenggarakan pembelajaran yang bermutu.
c. Menyiapkan lulusan yang jujur, disiplin, cerdas, dan bertanggung
jawab.
d. Menyiapkan lulusan agar menjadi warga Negara yang produktif,
kreatif, dan inovatif.
e. Menyiapkan lulusan yang mampu berkompetisi di pasar local dan
nasional.
f. Menyiapkan tenaga kerja untuk mengisi kebutuhan Dunia
Usaha/Dunia Industri.
g. Menyiapkan lulusan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan
tinggi.
h. Menyiapkan lulusan yang dapat berwiraswasta/membuka usaha
sendiri.
i. Membangun dan memperkuat kerja sama antara sekolah dengan
Dunia Usaha/Dunia Industri.
20
d. Menciptakan lulusan jurusan teknik pemesinan yang bisa di serap
70% dunia industri , 15% wirausaha dan 15% melanjutkan
perguruan Tinggi.
3. Profil Lulusan
Bisa mendapat pekerjaan sesuai dengan jurusan memang bukan suatu hal
yang mudah saat ini. Namun, bukan tidak mungkin juga jika kamu tertarik
untuk mencoba pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan tersebut. Jika
kamu merupakan lulusan SMK jurusan mesin, berikut ini beberapa peluang
karir yang bisa kamu coba saat ini.
1. Teknisi Fabrikasi
Untuk kamu yang lulus dari SMK jurusan teknik mesin, menjadi seorang
teknisi fabrikasi bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat. Umumnya
pekerjaan teknisi fabrikasi meliputi melaksanakan pengoperasian mesin las
dan melakukan welding material sesuai petunjuk yang tersedia atau sesuai
instruksi. Bisa membaca gambar teknik dan menggunakan mesin menjadi
nilai plus.
2. Operator Mesin Perkakas
Adalah satu pekerjaan yang cocok untuk lulusan SMK jurusan mesin
adalah menjadi seorang operator mesin perkakas. Umumnya pekerjaan ini
membutuhkan pendidikan minimal SMK jurusan permesinan atau bisa juga
jurusan lainnya. Kemampuan yang dibutuhkan biasanya adalah membaca
gambar teknik dan dapat mengoperasikan mesin bubut, CNC, dan frais.
3. Injection Molding Setter
Jika kamu memiliki kemampuan dalam hal mengatur mesin injection dan
blow molding, pekerjaan yang satu ini bisa menjadi pilihan yang tepat.
Umumnya pekerjaan sebagai injection molding setter meliputi menjalankan
mesin injection sesuai prosedur dan melakukan pengecekan pada mesin
21
tersebut serta peralatan penunjangnya. Memiliki pengetahuan robotik bisa
menjadi nilai tambah.
4. Staff Produksi
Dengan banyaknya perusahaan industri yang ada di Indonesia saat ini,
lowongan pekerjaan menjadi staff produksi pun semakin banyak dicari. Jika
kamu lulusan SMK jurusan mesin dan ingin bergabung dengan perusahaan
industri, menjadi staff produksi bisa menjadi sebuah pilihan yang tepat.
Menariknya, gaji yang didapatkan pun cukup menjanjikan.
5. Teknisi Crane
Selanjutnya, teknisi crane merupakan salah satu pekerjaan yang cocok
untuk lulusan SMK jurusan mesin. Tentu disini tugasmu bukan menjadi
driver dari crane tersebut melainkan melakukan perbaikan mesin crane yang
rusak atau mengecek kondisinya secara periodik. Dalam hal ini, kamu
mungkin harus memiliki kemampuan memahami operasional mesin crane.
6. Petugas Pemeliharaan Kabel Listrik
Pekerjaan ini mungkin lebih cocok untuk kamu yang lulusan SMK
jurusan teknik listrik. Namun, jika kamu lulus dari jurusan teknik mesin pun
bisa mencoba untuk melamar di pekerjaan ini. Sebab, perusahaan umumnya
akan memberikan pelatihan kerja sebelum kamu diterjukan langsung ke
lapangan. Penghasilan yang kamu dapatkan dari pekerjaan ini pun cukup
menjanjikan lho!
7. Pengusaha di Bidang Mesin
Bukan rahasia lagi jika menjadi pengusaha merupakan pekerjaan yang
tidak mengenal batasan usia dan pendidikan. Jika kamu memiliki minat
untuk meniti karir sebagai pengusaha di kala muda, kamu bisa
menggunakan kemampuan permesinanmu untuk membuka sebuah usaha
atau jasa yang terkait dengan kemampuanmu di bidang permesinan tersebut.
22
D. SKL KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN
DASAR KEJURUAN
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
1. Mampu menjelaskan kekuatan bahan dan komponen mesin
2. Mampu menjelaskan dasar kelistrikan dan konversi energi
3. Mampu menjelaskan dasar perlakuan logam
4. Mampu menjelaskan dasar teknik mesin
5. Mampu menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
Tujuan
Mampu mengimplementasikan dasar kejuruan dalam mengoperasikan
pada pekerjaan teknik pemesinan selanjutya.
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup mata pelajaran kompetensi kejuruan (Menggunakan
peralatan pembanding dan/ alat ukur dasar) sebagai berikut:
1. Kekuatan bahan dan komponen mesin
2. Dasar kelistrikan dan konversi energi
3. Dasar perlakuan logam
4. Dasar teknik mesin
5. Deselamatan dan kesehatan kerja (K3)
SKKD
Tabel 2.1
SKKD Standar Kompetensi Kelulusan
23
kelistrikan dan konversi energi dasar kelistrikan mesin
2.2 Mendeskripsikan prinsip
dasar motor bakar
2.3 Menjelaskan prinsip dasar
turbin
3. Memahami proses dasar perlakuan 3.1 Menjelaskan pembuatan
logam dan pengolahan logam
Memahami proses dasar teknik 3.2 Menguraikan unsur dan
mesin sifat logam
3.3 Mendeskripsikan proses
perlakuan panas logam
3.4 Mendeskripsikan proses
korosi dan pelapisan logam
3.5 Mendeskripsikan proses
pengujian logam
4.1 Menjelaskan proses dasar
pemesinan
4.2 Menjelaskan proses dasar
pengelasan
4.3 Menjelaskan proses dasar
fabrikasi logam
4.4 Menjelaskan proses dasar
pengecoran logam
4.5 Menjelaskan proses dasar
pneumatik dan hidrolik
4.6 Menjelaskan proses dasar
otomasi
24
5.. Menerapkan keselamatan dan 5.1 Mendeskripsikan
kesehatan kerja (K3) keselamatan dan
kesehatan kerja (K3)
5.2 Melaksanakan prosedur
K3.
KOMPETENSI KEJURUAN
1. Melaksanakan penanganan material secara manual
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
1.1 Mampu mengangkat material secara manual
1.2 Mampu menggerakkan/mengganti material secara manuasia
Tujuan
Mampu mengangkat dan menggerakkan/mengganti material secara manual
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup mata pelajaran kompetensi kejuruan (Melaksanakan
penanganan material secara manual) sebagai berikut:
1. Mengangkat material secara manual
2. Menggerakkan/mengganti material secara manual
SKKD
Tabel 2.2
SKKD penanganan material secara manual
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Melaksanakan 1.1. Mengangkat material secara manual
penanganan material 1.2. Menggerakkan/mengganti material
secara manual secara manual
25
2. Menggunakan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
1. Mampu menjelaskan cara penggunaan peralatan pembandingan dan/atau
alat ukur dasar.
2. Mampu menggunakan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar
sesuai posedur.
3. Mampu memelihara peralatan pembandingan dan/ atau alat ukur dasar.
Tujuan
1. Mampu melaksanakan pengukuran dan pemeriksaan pada benda-
bendaobyek ukur dengan menggunakan alat ukur ( dasar) presisi rendah,
cukup dan sedang serta dapat menggunakan alat ukur bantu dan
pembanding sesuai dengan standar prosedur operasi.
2. Mampu memelihara peralatan pembandingan dan/ atau alat ukur dasar
Ruang lingkup
Ruang Lingkup mata pelajaran kompetensi kejuruan (Menggunakan peralatan
pembanding dan/ alat ukur dasar) sebagai berikut:
1. Peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar
2. Teknik pengukuran
3. Penyimpanan dan pemeliharaan alat-alat ukur.
4. Pemeriksaan dan kalibrasi alat-alat ukur
26
SKKD
Tabel 2.3
SKKD menggunakan alat ukur dasar
27
SKKD
Tabel 2.4
SKKD Alat ukur mekanik presisi
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Mengukur dengan alat 3.1 Menjelaskan cara penggunaan alat ukur
ukur mekanik presisi mekanik presisi
3.2 Menggunakan alat ukur mekanik presisi
3.3 Memelihara alat ukur mekanik presisi
28
SKKD
Tabel 2.5
SKKD perkakas tangan
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
4.. Menggunakan perkakas 4.1 Menjelaskan jenis, fungsi dan cara
tangan penggunaan perkakas tangan
4.2 Menggunakan macam-macam
perkakas tangan
30
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup mata pelajaran kompetensi kejuruan (Membaca gambar
teknik)
sebagai berikut:
1. Memilih gambar teknik
2. Membaca gambar teknik
SKKD
Tabel 2.8
SKKD membaca gambar teknik
31
1. Mengeset mesin.
2. Mengoperasikan mesin.
SKKD
Tabel 2.9
SKKD menggunakan mesin untk oprasi dasar
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
8. Menggunakan mesin 8.1. Menjelaskan cara mengeset mesin
untuk operasi dasar 8.2. Menjelaskan cara mengoperasikan mesin
32
SKKD
Tabel 2.10
SKKD melakukan pekerjaan dgn mesin bubut
33
SKKD
Tabel 2.11
SKKD melakukan pekerjaan dgn mesin frais
34
dengan mesin gerinda) sebagai berikut:
1. Menyiapkan peralatan gerinda
2. Mengoperasikan mesin gerinda
SKKD
Tabel 2.12
SKKD melakukan pekerjaan dgn mesin gerinda
35
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup mata pelajaran kompetensi kejuruan (Menggunakan mesin
bubut (Komplek)) sebagai berikut:
1. Melakukan persiapan kerjaan secara tepat.
2. Mengikuti sisipan identifikasi dari organisasi standar internasional atau
standar lain yang sesuai
3. Melakukan berbagai macam pembubutan
SKKD
Tabel 2.13
SKKD mengunakan mesin bubut (kompleks)
13. Memfrais (kompleks)
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
1. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan memasang benda kerja sesuai
POS
2. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan mengenali insert
(pemasangan) menurut standar ISO
3. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan pengefraisan benda rumit
Tujuan
1. Siswa mampu mengoperasikan mesin frais dalam kehidupan sehari-hari
36
2. Siswa mampu melakukan pekerjaan dengan menggunakan mesin frais
kompleks dalam kehidupan sehari-hari.
3. Siswa mampu melakukan pekerjaan benda rumit
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup mata pelajaran kompetensi kejuruan (Frais kompleks) sebagai
berikut:
1. Memasang benda kerja pada mesin frais
2. Memilih insert sesuai dengan standar
3. Mengoperasikan mesin frais dengan pekerjaan pengefraisan benda rumit
SKKD
Tabel 2.14
SKKD mengunakan mesin frais (kompleks)
37
2. Siswa mampu memilih alat dan roda gerinda pemotong dan perlengkapan
yang sesuai
3. Siswa mampu menggerinda pahat dan alat potong
4. Siswa mampu memeriksa komponen sesuai spesifikasi
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup mata pelajaran kompetensi kejuruan (Menggerinda pahat
dan alat potong) sebagai berikut:
1. Menyiapkan peralatan gerinda.
2. Mengoperasikan mesin gerinda.
SKKD
Tabel 2.15
SKKD menggerinda pahat dan alat potong
38
1. Siswa mampu mengeset mesin dan program mesin NC/CNC (dasar)
2. Siswa mampu mengganti tooling yang rusak
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup mata pelajaran kompetensi kejuruan (Mengeset mesin dan
program mesin NC/CNC (dasar)) sebagai berikut:
1. Mengeset mesin CNC dasar
2. Mebuat program CNC dasar
SKKD
Tabel 2.16
SKKD mengset mesin CNC
Tujuan
39
1. Siswa mampu menulis dan melaksanakan lembar penulisan operasi
NC/CNC
2. Siswa mampu menguji coba program
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup mata pelajaran kompetensi kejuruan (Memprogram mesin
NC/CNC (dasar)) sebagai berikut:
1. Program mesin CNC
2. Menguji coba program
SKKD
Tabel 2.17
SKKD memprogram mesin CNC
Tujuan
40
1. Siswa mampu melakukan pemeriksaan awal dan mengoperasikan mesin
CNC/NC
2. Siswa mampu mengawasi kerja mesin/proses CNC/NC.
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup mata pelajaran kompetensi kejuruan (Mengoperasikan mesin
NC/CNC (Dasar)) sebagai berikut:
1. Instruksi kerja dan pemeriksaan awal
2. Mengoperasikan mesin CNC
SKKD
Tabel 2.18
SKKD mengoprasikan mesin CNC
44
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
SMK NEGERI 1 CIPANAS
A. STRUKTUR KURIKULUM
SMK Negeri 1 Cipanas pada tahun ajaran 2022/2023 menerapkan
kurikulum 2013. Pada tahun 2017, kompetensi keahlian Teknik Pemesinan
SMK Negeri 1 Cipanas telah bekerja sama dengan PT. Komatsu Indonesia.
Dan pada tahun 2019 SMK Negeri 1 Cipanas telah menandatangani
kesepakatan bersama dengan PT. Komatsu Indonesia tentang penyelarasan
kurikulum dengan penyisipan budaya industri dan kompetensi keahlian
untuk industri alat berat Komatsu, sehingga struktur kurikulum yang
digunakan pada kompetensi keahlian Teknik Pemesinan merupakan struktur
kurikulum hasil penyelarasan dengan PT. Komatsu Indonesia.
Struktur Kurikulum SMK Negeri 1 Cipanas terdiri dari:
1. Mata Pelajaran Kelompok A (Muatan Nasional)
Kelompok A (Muatan Nasional) merupakan bagian dari pendidikan
umum yaitu pendidikan bagi semua warga negara bertujuan
memberikan pengetahuan tentang bangsa dan kemampuan penting
untuk mengembangkan kehidupan pribadi peserta didik, masyarakat
dan bangsa. Mata pelajaran yang termasuk ke dalam kelompok A
(Muatan Nasional) adalah Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,
Matematika, Sejarah Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Asing
lainnya.
2. Mata Pelajaran Kelompok B (Muatan Kewilayahan)
Mata pelajaran kelompok B (Muatan Kewilayahan) terdiri dari Seni
Budaya dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
45
3. Mata Pelajaran Kelompok C (Muatan Peminatan Kejuruan) terdiri dari
C1 (Dasar Bidang Keahlian), C2 (Dasar Program Keahlian), dan C3
(Kompetensi Keahlian). Kurikulum SMK Negeri 1 Cipanas dirancang
untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar
berdasarkan minat belajar mereka. Struktur kurikulum memperkenalkan
peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kompetensi
keahlian pada program keahlian yang ada. Kelompok peminatan yang
dipilih peserta didik terdiri dari kompetensi keahlian Teknik pemesinan
dengan Program Keahlian Teknik Mesin.
Struktur Kurikulum SMK Negeri 1 Cipanas adalah sebagai berikut.
Keterangan :
Mata pelajaran kelompok A dan C adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran kelompok B adalah
kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan
dilengkapi oleh konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah
daerah.
Satu jam pelajaran tatap muka 45 menit per minggu dan mapel yang
memiliki alokasi waktu belajar 2 jp/minggu berarti memiliki beban
belajar tatap muka 2 x 45 menit per minggu; mapel yang memiliki
47
alokasi waktu 3 jp/minggu berarti memiliki beban belajar tatap muka 3 x
45 menit serta mapel yang memiliki alokasi waktu 4 jp/minggu berarti
memiliki beban belajar tatap muka 4 x 45 menit.
Muatan lokal memuat seni dan kerajinan yang masuk pada pelajaran Seni
dan Budaya.
Kegiatan Ekstrakurikuler terdiri atas Pramuka (Wajib), Pencak Silat
(Wajib), PMR, PASKIBRA dan lainnya sesuai dengan kebutuhan peserta
didik
Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah
minimal yang dapat ditambah dengan kebutuhan peserta didik.
Kelompok mata pelajaran peminatan kejuruan bertujuan:
Untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan
minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai dengan minat
keahliannya.
Untuk mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau
keterampilan tertentu.
B. MUATAN LOKAL
Muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang
berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal
yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap
potensi di daerah tempat tinggalnya. Kurikulum muatan lokal adalah
program pendidikan yang isi, metoda, dan media penyampaiannya dikaitkan
dengan lingkungan alam, sosial, dan budaya serta kebutuhan daerah tempat
domisili peserta didik.
48
mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan.
Pengembangan muatan lokal di SMK Negeri 1 Cipanas dengan
memperhatikan beberapa prinsip sebagai berikut.
1. Utuh : Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan
pendidikan berbasis kompetensi, kinerja, dan kecakapan hidup.
2. Konstektual : pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan
berdasarkan budaya, potensi, dan masalah daerah.
3. Terpadu : dipadukan dengan satuan pendidikan, termasuk terpadu
dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri.
4. Apresiatif : hasil pendidikan muatan lokal dirayakan dalam satuan
pendidikan dan daerah.
5. Fleksibel : jenis muatan lokal yang dipilih bersifat fleksibel sesuai
dengan kondisi dan karakteristik satuan pendididkan.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Banten Nomor 15 Tahun 2014 tentang
Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal Seni Budaya Banten bagi
Pendidikan Menengah Se- Provinsi Banten Pasal 2 mengenai Jenis Seni
Budaya Banten menyatakan bahwa kurikulum muatan lokal meliputi jenis
seni budaya Banten sebagai berikut.
1. Pencak silat;
2. Rampak bedug;
3. Membatik Banten.
Strategi pelaksanaan muatan lokal sesuai dengan Peraturan Gubernur
Banten Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pengembangan Kurikulum Muatan
Lokal Seni Budaya Banten bagi Pendidikan Menengah Se- Provinsi Banten
adalah seni budaya Banten diintegrasikan dalam mata pelajaran Seni dan
Budaya dan merupakan tanggung jawab Guru Seni dan Budaya.
Potensi geografis SMK Negeri 1 Cipanas yang berada di wilayah
Kabupaten Lebak sebagian besar memiliki seni-seni tradisional dan seni
bela diri warisan leluhur yang akan memberi warna terhadap proses
49
pembelajaran. Guna pelestarian budaya lokal, maka jenis pelaksanaan
muatan lokal yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan karakteristik
SMK Negeri 1 Cipanas yaitu Pencak Silat dan Rampak Bedug.
Penerapan kurikulum muatan lokal seni budaya Banten di SMK Negeri
1 Cipanas dilaksanakan sebagai berikut.
1. Seni Pencak Silat dilaksanakan pada kelas X semester 1;
2. Seni Rampak Bedug dilaksanakan pada kelas X semester 2.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar seni Pencak Silat kelas X
semester 1 adalah sebagai berikut.
Tabel 3.2
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kelas X semester 1
kaidah keilmuan.
54
kembangkan di SMKN 1 Cipans Lebak adalah muatan Lokal Kelas Industri
Komatsu berikut adalah Kompetensi Dasar Muatan Lokal kelas industri
berikut:
Kelas X
Tabel 3.4
KI.KD Mulok Kelas Industri Komatsu kls X
55
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
pergaulan dunia di sekolah
56
Kelas XI
Tabel 3.5
KI.KD Mulok Kelas Industri Komatsu kls XI
sesama,dalam
pelaksanaan budaya
Industri di sekolah
58
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Kelas XII
Tabel 3.6
KI.KD Mulok Kelas Industri Komatsu kls XI
60
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
62
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan
proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli
dalam membuat dan mengimplementasikan rencana pribadi,
sosial, belajar, dan karir. Tujuan utama layanan ini ialah
membantu peserta didik belajar memantau dan memahami
pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil
tindakan secara proaktif terhadap informasi tersebut. Layanan
peminatan dan perencanaan individual berisi aktivitas
membantu setiap peserta didik untuk mengembangkan dan
meninjau minat dan perencanaan pribadi, sosial, belajar, dan
karir. Aktivitas dimulai sejak peserta didik masih di sekolah
dasar dan berlanjut terus sampai di sekolah menengah. Rencana
yang telah dibuat oleh peserta didik ditinjau dan diperbaharui
secara berkala dan didokumentasikan di dalam profil peserta
didik, misalnya dalam bentuk grafik.
Aktivitas layanan peminatan dan perencanaan individual
yang langsung diberikan kepada peserta didik dapat berupa
kegiatan bimbingan klasikal, konseling individual, konseling
kelompok, bimbingan kelas besar atau lintas kelas, bimbingan
kelompok, konsultasi dan kolaborasi. Aktivitas peminatan dan
perencanaan individual di SMK Negeri 1 Cipanas terintegrasi
dengan kegiatan ekstrakurikuler. Pemilihan kegiatan
ekstrakurikuler juga dapat menggambarkan minat peserta didik
pada aktivitas tertentu. Guru bimbingan dan konseling atau
konselor dapat memberikan informasi tentang perencanaan
66
b) Kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan
karir.
c) Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk
mendapatkan kesempatan karir.
d) Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar.
e) Keterampilan untuk memahami dan menggunakan
informasi karir.
f) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal,
kebiasaan bekerja yang baik dan kesempatan karir.
g) Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan
kebutuhan di masyarakat.
h) Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan
peran laki-laki dengan perempuan.
Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan
pendidikan yang harus diperoleh semua peserta didik telah termuat
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29
Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.
b. Strategi Pelaksanaan Program Layanan Bimbingan dan Konseling.
Berikut adalah strategi pelaksanaan program layanan konseling
dan/atau layanan akademik/belajar, sosial, dan pengembangan karir
peserta didik di SMK Negeri 1 Cipanas yang dilaksanakan secara
konkrit.
1) Strategi Layanan Dasar
a) Bimbingan Klasikal
Layanan dasar diperuntukkan bagi semua siswa. Hal ini
berarti bahwa dalam peluncuran program yang telah
dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak
langsung dengan para siswa di kelas. Secara terjadwal,
67
konselor memberikan layanan bimbingan kepada para
siswa. Kegiatan layanan dilaksanakan melalui pemberian
layanan orientasi dan informasi tentang berbagai hal yang
dipandang bermanfaat bagi siswa. Layanan orientasi pada
umumnya dilaksanakan pada awal pelajaran, yang
diperuntukan bagi para siswa baru, sehingga memiliki
pengetahuan yang utuh tentang sekolah yang dimasukinya.
Sementara layanan informasi merupakan proses bantuan
yang diberikan kepada para siswa tentang berbagai aspek
kehidupan yang dipandang penting bagi mereka, baik
melalui komunikasi langsung, maupun tidak langsung
(melalui media cetak maupun elektronik, seperti buku,
brosur, leaflet, majalah, dan internet). Layanan informasi
untuk bimbingan klasikal dapat mempergunakan jam
pengembangan diri. Agar semua siswa terlayani kegiatan
bimbingan klasikal maka Bimbingan dan Konseling di
SMK Negeri 1 Cipanas telah dijadwalkan secara pasti untuk
semua kelas dalam jadwal Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) selama 1 jam pelajaran.
b) Bimbingan Kelompok
Konselor memberikan layanan bimbingan kepada siswa
melalui kelompok-kelompok kecil (5 s.d. 10 orang).
70
membangun kesamaan persepsi dalam memberikan
bimbingan kepada para siswa.
b) Konseling Individual atau Kelompok
Pemberian layanan konseling ini ditujukan untuk
membantu para siswa yang mengalami kesulitan,
mengalami hambatan dalam mencapai tugas-tugas
perkembangannya. Melalui konseling, siswa (klien) dibantu
untuk mengidentifikasi masalah, penyebab masalah,
penemuan alternatif pemecahan masalah, dan pengambilan
keputusan secara lebih tepat. Konseling ini dapat dilakukan
secara individual maupun kelompok. Konseling kelompok
dilaksanakan untuk membantu siswa memecahkan
masalahnya melalui kelompok. Dalam konseling kelompok
ini, masing-masing siswa mengemukakan masalah yang
dialaminya, kemudian satu sama lain saling memberikan
masukan atau pendapat untuk memecahkan masalah
tersebut.
c) Referal (Rujukan atau Alih Tangan)
Apabila konselor merasa kurang memiliki kemampuan
untuk menangani masalah klien, maka sebaiknya dia
mereferal atau mengalihtangankan klien kepada pihak lain
yang lebih berwenang, seperti psikolog, psikiater,
Tabel 3.7
Program Pembiasaan SMK Negeri 1 Cipanas
RUTIN SPONTAN KETELADANAN
Upacara Membiasakan Berpakaian rapi dan
menghargai orang disiplin
lain dan menghargai
waktu
Jumat Islami Membiasakan Memberikan pujian
mensyukuri nikmat dan taat beribadah
Tuhan dan
menumbuhkan
ketaqwaan.
d. Program Kegiatan
1) Jenis Program Kegiatan Ekstrakurikuler
a) Program Tahunan, suatu bentuk rencana kegiatan yang
dilaksanakan dalam rentang waktu sekali dalam satu tahun,
antara lain: Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa
(LDKS),BKK,Carreer Day ,Pekan Ulang Tahun Sekolah
pelaksanaan lomba (Paskibra, PMR, dll).
b) Program Semesteran, yaitu suatu bentuk rencana kegiatan
yang dilaksanakan dalam rentang waktu setengah tahunan
(6 bulan).Antara lain Class Meeting.
c) Program Bulanan, suatu bentuk rencana kegiatan yang
dilaksanakan dalam rentang waktu sekali dalam satu bulan,
77
antara lain: mengikuti kegiatan lomba yang diadakan di luar
sekolah,Lomba Kebersihan kelas.
d) Program Mingguan, suatu bentuk rencana kegiatan yang
dilaksanakan dalam rentang waktu sekali atau dua kali
dalam seminggu, antara lain: kegiatan Pramuka, PMR,
Paskibra, Olah Raga,Shalat Dhuha berjamaah dan keputrian
dll.
e) Program Harian, suatu bentuk rencana kegiatan yang
dilaksanakan setiap hari, antara lain bersih lingkungan,baca
alqur’an sebelum KBM.
2) Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler
Berdasarkan Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014,
menyebutkan bahwa ada dua jenis kegiatan ekstrakurikuler,
yaitu:
Tabel 3.8
Daftar Kegiatan Ekstrakurikuler
78
JENIS
NO. KELOMPOK EKSTRAKURIKU TUJUAN
LER
79
JENIS
NO. KELOMPOK EKSTRAKURIKU TUJUAN
LER
80
selaku Kamabigus serta jika diperlukan dapat meminta bantuan
dari anggota Dewan Alumni.
Pengembangan kegiatan kepramukaan dilaksanakan secara
rutin oleh Dewan Ambalan yang dipilih melalui Musyawarah
Ambalan.
b. Macam-macam kegiatan
Kegiatan wajib untuk kelas X, XI dan XII adalah sebagai berikut.
- Latihan rutin setiap hari Rabu (selama pandemi Covid-19
dilakukan secara daring)
- Upacara Penerimaan Pramuka Penegak Tamu.
- Kemah Pelantikan Penegak Calon.
- Kegiatan Ibadah.
- Kegiatan Bakti Sekolah dan Bakti Masyarakat
81
Membuat leaflet informasi dan pemasaran lulusan SMK yang
dikirim kedunia usaha/industri yang terkait Depnakertrans.
Penyaluran calon tenaga kerja lulusan SMK ke Dunia Usaha/Dunia
Industri.
Melakukan proses tindak lanjut hasil pengiriman dan penempatan
tenaga kerja melalui kegiatan penjajakan dan verifikasi.
Mengadakan program pelatihan ketrampilan tambahan/khusus bagi
siswa dan lulusan SMK disesuaikan dengan bidang keahlian yang
diperlukan.
Mengadakan program bimbingan menghadapi tahapan proses
penerimaan siswa dalam suatu pekerjaan (wawancara, psikotest).
Memberikan informasi kepada para ALUMNI ataupun para lulusan
SMK lain yang membutuhkan informasi tentang lowongan kerja.
Berikut adalah Program Bursa Kerja Khusus (BKK).
Tabel 3.9
Program Bursa Kerja Khusus (BKK)
URAIAN ALOKASI
NO JUMLAH
KEGIATAN WAKTU
Kerja Sama dengan
Juli 2022 – Juni
1 Dunia Usaha/Dunia 1 tahun
2023
Industri
Juli 2022 – Juni
2 Penelusuran Lulusan 1 tahun
2023
Menyebarkan data
dan informasi tentang
Juli 2022 – Juni
3 lowongan kerja yang 1 tahun
2023
ditawarkan oleh
pihak DU/DI
82
Mediasi antara
Juli 2022 – Juni
4 Lulusan dengan 1 tahun
2023
DU/DI
Juli 2022
D.HARIPENGATURAN
: SENIN s.d KAMIS (5BEBAN
Hari Kerja)BELAJAR NEW NORMAL
1.JamPengaturan
Ke- Alokasi
WaktuWaktu Pembelajaran per Jam saat Daring
Keterangan
1(PJJ), Jumlah
07:00
Jam- 07:45 - Pelaksanaan
Pelajaran per Minggu, KBMJumlah
harus sesuai denganEfektif
Minggu jadwal
2 07:45 - 08:30 yang telah ditetapkan
3per Tahun Pelajaran,
08:30 - 09:15Jumlah Jam Pelajaran per Tahun.
4 09:15 - 10:00
Pengaturan alokasi waktu pembelajaran per jam saat daring (PJJ)
ISTIRAHAT 10:00 - 10:15 - Istirahat pertama
5di SMK Negeri 1 Cipanas adalah sebagai berikut.
10:15 - 11:00
6 11:00 - 11:45
7 11:45 - 12:30
ISTIRAHAT 12:30 - 13:00 - Istirahat kedua
Tabel 3.10
8 13:00 - 13:45
9 Pengaturan Alokasi
13:45 - 14:30 Waktu Pembelajaran per Jam saat Daring
10 14:30 - 15:15 (PJJ)
HARI : JUM'AT
Tabel 3.11
Jumlah Jam Pelajaran per Minggu
JUMLAH JAM PELAJARAN PER
NO KELAS
MINGGU
1 X 46 Jp
2 XI 48 Jp
3 XII 48 Jp
85
Adapun jumlah minggu efektif per tahun pelajaran sesuai dengan
Kalender Pendidikan Provinsi Banten Tahun Ajaran 2021/2022 adalah
sebagai berikut.
Tabel 3.12
Jumlah Minggu Efektif dan Jumlah Jam Pelajaran
per Tahun Ajaran 2021/2022
JUMLAH JUMLAH
SATU
JAM MINGGU
JAM JUMLAH JAM
PELA- EFEKTIF
KELAS TATAP PELAJARAN
JARAN PER
MUKA PER TAHUN
PER TAHUN
(MENIT)
MINGGU AJARAN
X 45 46 35 1.610
XI 45 48 35 1.680
XII 45 48 35 1.680
86
input, proses, maupun output. Dampaknya, kompetensi lulusan yang
dihasilkan mampu bersaing dengan baik di dalam maupun di luar
negeri. Sehubungan dengan hal tersebut, SMKN 1 Cipanas menyusun
kemitraan dan kerja sama agar satuan pendidikan dapat merencanakan
dan mewujudkan program kemitraan dan kerjasama dengan lembaga
lainnya di dalam maupun di luar negeri secara prosedural. Dengan
tujuan untuk memberikan acuan bagi satuan pendidikan dalam
pengembangan kerjasama dan kemitraan sesuai kebutuhan dan
ketentuan yang berlaku.
Adapun bentuk kerjasama yang dilakukan meliputi berbagai bidang
sebagai berikut.
a. Program kerja sama dalam bidang Kurikulum/Pendidikan.
Sesuai Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Revitalisasi SMK, pemerintah ingin agar SMK benar-benar
menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam dunia
ketenagakerjaan, SMK menjadi pihak yang menyuplai tenaga kerja
karena menghasilkan lulusan terampil yang siap langsung bekerja,
sedangkan demand atau permintaan datang dari pihak Dunia
Usaha/Dunia Industri (DU/DI). Oleh karena itu, untuk bidang
Kurikulum/Pendidikan, SMK Negeri 1 Cipanas sudah membuat
88
PT. YARINDO
2 SERANG
FARMATAMA
PT SHARFINDO DINAMIKA
3 TANGERANG
PRIMA
4 PT.GEMILANG TANGERANG
BENGKEL BUBUT 7
6 SERANG
SAUDARA
BENGKEL BUBUT
8 CIPANAS
CIPANAS
Tabel 3.14
Program Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
N URAIAN JUMLAH ALOKASI
O KEGIATAN WAKTU
Penerbitan SK
1 1 hari 1 Desember 2021
Panitia PKL
Rapat Panitia
2 1 hari 2 Desember 2021
PKL
89
Persiapan 11-15 Desember
3 1 minggu
Administrasi PKL 2021
Penjajakan ke
18-30 Desember
4 DU/DI tempat 2 minggu
2021
PKL
Pembekalan
5 Siswa Peserta 1 minggu 3-5 Januari2022
PKL
Pemberangkatan/
Pengantaran
6 7 bulan Januari - Juli 2022
Siswa ke Tempat
PKL
Monitoring Februari-Agustus
7 7 bulan
Pelaksanaan PKL 2022
Penerimaan/
Penjemputan Maret -September
8 7 bulan
Siswa Selesai 2022
PKL
Pembuatan
9 7 bulan April-Oktober 2022
Laporan PKL
Pembuatan
10 Laporan Panitia 2 minggu 1-14 Oktober 2022
PKL
Rapat Penutupan
11 1 hari 15 Oktober 2022
Panitia PKL
90
pengetahuan dan teknologi yang ada di dunia usaha dan dunia
industri. Guru dapat melihat secara nyata, tamatan seperti apa
yang dicari, yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia
industri itu nantinya. Tamatan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) seyogyanya adalah orang-orang yang kompeten, dan
profesional di bidangnya. Mampu bersaing dengan calon-calon
tenaga kerja tamatan sekolah lainnya. Soalnya, keberhasilan
pendidikan kejuruan, diukur berdasarkan seberapa banyak
lulusan dapat bekerja di dunia usaha dan dunia industri
maupun berwirausaha mandiri. Saat ini, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (Iptek) di dunia usaha dan industri
sering berjalan lebih cepat daripada perkembangan Iptek yang
ada di SMK itu sendiri. Hal ini menyebabkan kompetensi
keahlian yang diajarkan di SMK sering mengalami
kesenjangan dengan kompetensi yang dibutuhkan dunia usaha
dan dunia industri sehingga lulusan SMK belum siap bekerja
saat mereka lulus. Untuk mengatasi kesenjangan ini, SMK
harus mengirimkan peserta didiknya melalui program praktik
kerja industri (prakerin) ke dunia usaha dan dunia industri
dimaksud agar peserta didik mendapat pengalaman kerja yang
sesuai dengan standar kerja.
Bagi guru, salah satu cara untuk mengatasi kesenjangan
itu, yakni dengan memberi kesempatan pula kepada guru
bidang studi keahlian di SMK untuk magang di Dunia Usaha
dan Dunia Industri yang relevan dengan kompetensi yang
diajarkan atau mendatangkan staf ahli sebagai guru tamu dari
dunia usaha dan industri yang ada. Hal ini untuk memberikan
bimbingan kepada guru-guru produktif di sekolah tanpa guru
tersebut meninggalkan sekolah. Untuk magang guru di SMK
Negeri 1 Cipanas akan dilaksanakan pada semester genap.
91
3) Kunjungan Industri
Kunjungan Industri di SMK Negeri 1 Cipanas merupakan
salah satu hal yang penting untuk bekal siswa. Dalam
kunjungan industri siswa akan diberikan informasi dan
wawasan seputar dunia kerja yang akan dia masuki. Melalui
kunjungan industri juga siswa akan lebih mendalami dan
mengetahui gambaran seputar dunia kerja yang cocok dengan
kompetensinya. Untuk kunjungan industri akan dilaksanakan
pada semester ganjil dengan memperhatikan perkembangan
pandemi covid-19. Apabila memungkinkan, maka kunjungan
industri akan dilaksanakan pada semester ganjil. Namun jika
situasi kondisinya tidak memungkinkan, maka pelaksanaan
kunjungan industri akan ditunda atau dibatalkan.
c. Kesehatan
Dalam rangka menjaga dan meningkatkan kesehatan para
peserta didik, maka sekolah perlu melakukan kerjasama dalam
bidang kesehatan dengan instansi terkait yaitu PUSKESMAS DTP
93
1) Model satu, Dual sistem yang bisa dilaksanakan dalam praktik
kerja lapangan, alur belajar yang berlandaskan enterprise based
training.
2) Model dua, CBT Competency Based Training bisa juga
disebut praktik berbasis kompetensi adalah model yang
memfokuskan pada penajaman pengetahuan dan skill siswa
yang disesuaikan dengan keperluan lapangan pekerjaan.
Pembelajaran ini siswa dipersiapkan untuk bisa memperoleh
pengetahuan dan skill yang diperlukan dalam setiap bagian
kompetensi yang dipelajari.
3) Model tiga, PBET Production Based Education and Training
adalah model belajar berbasis produksi. Kemampuan yang
sudah dipunyai siswa harus ditingkatkan dan dikembangkan
skillnya agar bisa menciptakan produk yang berkualitas dan
nyata sesuai dengan kebutuhan industri.
4) Model empat, teaching factory merupakan model yang
berlandaskan pada jasa dan produk dengan kerjasama antara
5) industri dan sekolah untuk menciptakan siswa (lulusan) yang
unggul sesuai dengan kebutuhan pasar.
94
2) Belum optimal dalam mengkondisikan sumber daya sekolah
khususnya yang berkaitan dengan pembelajaran praktik
menjadi seperti keberadaan di DUDI.
f. Bursa Kerja Khusus (BKK)
Untuk mewujudkan program kerja sama di bidang Bursa Kerja
Khusus, SMK Negeri 1 Cipanas mengadakan kerja sama dengan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lebak dan
beberapa Dunia Usaha/Dunia Industri. Berikut adalah daftar nama
perusahaan yang telah bekerja sama dengan SMK Negeri 1 Cipanas
di bidang Bursa Kerja Khusus.
Tabel 3.14
Daftar Nama Perusahaan Kerja Sama Bursa Kerja Khusus
NO NAMA PERUSAHAAN ALAMAT
1 PT. Komatsu Indonesia Jakarta
2 PT. Yasunaga Indonesia Serang
3 PT. Sumber Alfaria Trijaya Serang
4 PT. Sharprindo Dinamika Prima Kota Tangerang
95
F. PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MASA PANDEMI
COVID-19
1. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelaksanaan Pembelajaran
Daring
Melihat kondisi pandemi Covid-19 saat ini, pembelajaran daring
atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi pilihan yang tepat untuk
diterapkan. Agar pembelajaran daring dapat dilaksanakan dengan baik,
maka perlu adanya suatu Standar Operasional Prosedur (SOP)
pelaksanaan pembelajaran daring.
Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan pembelajaran
daring di SMK Negeri 1 Cipanas adalah sebagai berikut.
a. Ketentuan Umum
1) Pembelajaran daring dilaksanakan dengan prinsip
pembelajaran berkualitas untuk memaksimalkan potensi
peserta didik.
2) Pembelajaran daring menggunakan 2 metode, yaitu:
(a) Pembelajaran sinkron (synchronous) adalah pembelajaran
yang dilakukan secara real time yaitu di mana
pembelajaran yang dilakukan antara pendidik dengan
peserta didik sama-sama online dan dapat melakukan
komunikasi dua arah secara langsung. Pembelajaran
sinkron (synchronous) dilakukan dengan menggunakan
aplikasi online.
(b) Pembelajaran asinkron (asynchronous) adalah
pembelajaran yang dilakukan secara tunda atau tidak harus
sama-sama online akan tetapi dilakukan dengan LMS
(Learning Management System), di mana materi sudah
disiapkan oleh pendidik supaya dapat diakses oleh peserta
didik secara fleksibel yang dapat dilakukan kapan saja dan
di mana saja. LMS yang digunakan SMK Negeri 1
96
Cipanas yaitu dengan sistem e-learning dengan link
“pjj.smkn1cipanaslebak.sch.id”. Selain e-learning,
pembelajaran asinkron (asynchronous) dilakukan dengan
menggunakan aplikasi offline.
3) Aplikasi online yang dapat digunakan adalah Google
Classroom, Zoom, Meet, dan Webex.
4) Aplikasi offline yang dapat digunakan adalah Grup WhatsApp,
Telegram, Email, Google Form, dan Media Sosial.
5) Selama pembelajaran daring, pendidik dan peserta didik
diharapkan menyiapkan media elektronik (HP/PC) yang dapat
mendukung pelaksanaan pembelajaran daring,
nomor WhatsApp, dan email yang aktif.
6) Seluruh peserta didik membuat gmail baru khusus
pembelajaran daring, diutamakan menggunakan akun
belajar.id dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
7) Alokasi waktu pembelajaran per jam saat daring mengikuti
aturan yang telah ditetapkan oleh sekolah.
b. Ketentuan Khusus
1) Bagi Pendidik
(a) Pendidik menyiapkan materi pembelajaran dalam
bentuk document (word, PPT, atau lainnya), audio,
dan/atau video berdasarkan RPP yang telah dibuat.
(b) Pendidik menyiapkan tugas (pengetahuan dan
keterampilan) untuk memantau aktivitas pembelajaran dan
pencapaian pembelajaran.
97
(c) Pendidik melaksanakan pembelajaran daring sesuai jadwal
pelajaran dan waktu yang telah ditentukan oleh bagian
kurikulum.
(d) Pendidik melaksanakan pembelajaran daring di sekolah
(Work From Office).
(e) Pendidik menyiapkan daftar hadir siswa.
(f) Pendidik menyampaikan tata tertib selama melakukan
aktivitas pembelajaran daring.
(g) Pendidik melaksanakan pembelajaran daring sesuai urutan
yang ada di RPP.
(h) Pendidik memiliki tanggung jawab dalam pengkondisian
peserta didik selama aktivitas pembelajaran daring agar
kondisi pembelajaran menjadi aktif dan kondusif.
(i) Pendidik melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan seragam sekolah yang telah ditentukan.
(j) Pendidik memberikan motivasi dan semangat kepada
peserta didik selama pelaksanaan pembelajaran daring
(k) Pendidik wajib memberikan feedback atau respon terhadap
tugas yang telah diselesaikan oleh peserta didik.
(l) Pendidik wajib melaporkan setiap aktivitas pembelajaran
dalam bentuk laporan bulanan kepada wakil kepala
sekolah bidang kurikulum dan kepala sekolah.
(m) Pendidik yang berhalangan hadir dalam melaksanakan
pembelajaran daring di sekolah diwajibkan meminta ijin
kepada kepala sekolah. Setelah mendapat ijin dari kepala
sekolah, selanjutnya pendidik melapor kepada
wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan guru piket.
2) Bagi Peserta Didik
(a) Peserta didik dapat mengakses materi dan tugas
pembelajaran daring dari lokasi tempat tinggalnya.
98
(b) Jika ada peserta didik yang terkendala jaringan internet,
diharapkan segera melapor ke guru mata pelajaran atau
wali kelas.
(c) Peserta didik diharapkan mengkoneksikan aplikasi
pembelajaran daring sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan.
(d) Peserta didik wajib membuat akun aplikasi pembelajaran
dengan nama asli dan foto profil yang jelas.
(e) Peserta didik wajib mengisi daftar hadir.
(f) Peserta didik wajib mengaktifkan kamera selama proses
pembelajaran daring sinkron (synchronous).
(g) Peserta didik wajib menggunakan pakaian seragam sesuai
jadwal yang telah ditentukan oleh sekolah.
(h) Peserta didik wajib mengikuti pembelajaran daring dan
menjalankan tata tertib yang diberikan oleh guru mata
pelajaran dengan tertib, antusias, dan pro aktif.
(i) Peserta didik wajib menjaga sopan santun dan etika dalam
pembelajaran daring.
(j) Peserta didik dilarang tidur-tiduran (rebahan), makan, atau
melakukan aktivitas lain yang dapat mengganggu proses
pembelajaran daring.
(k) Jika peserta didik ingin ke kamar kecil diwajibkan izin
terlebih dahulu melalui chat ke guru mata pelajaran.
(l) Peserta didik yang berhalangan hadir diwajibkan melapor
ke guru mata pelajaran yang bersangkutan.
(m) Peserta didik mengikuti pembelajaran daring sesuai jadwal
pelajaran dan waktu yang telah ditentukan oleh bagian
kurikulum.
99
(n) Peserta didik yang tidak bisa mengikuti tata tertib yang
sudah ditentukan oleh sekolah akan dikeluarkan dari
pembelajaran daring dan dianggap tidak hadir.
3) Bagi Orang Tua/Wali
(a) Orang tua/Wali diharapkan menyediakan fasilitas belajar
yang dapat mendukung pembelajaran daring ananda
selama di rumah.
(b) Orang tua/Wali diharapkan dapat mengingatkan ananda
mengenai jadwal pelaksanaan pembelajaran daring.
(c) Orang tua/Wali diharapkan dapat mengingatkan dan
mengawasi ananda dalam proses pelaksanaan
pembelajaran daring.
(d) Orang tua/Wali diharapkan dapat mengkondisikan ananda
sesuai tata tertib yang telah ditentukan sekolah selama
pembelajaran daring
(e) Orang tua/Wali diharapkan dapat mengingatkan dan
mengawasi ananda dalam pembuatan dan pengumpulan
tugas-tugas pembelajaran daring.
(f) Orang tua/Wali diharapkan dapat berkoordinasi dengan
pihak sekolah (wali kelas atau guru mata pelajaran)
apabila ananda mengalami kendala dalam pelaksanaan
pembelajaran daring.
(g) Orang tua/Wali diharapkan dapat terus memotivasi ananda
dalam pelaksanaan pembelajaran daring.
100
HARI : SENIN s.d KAMIS (5 Hari Kerja)
HARI : JUM'AT
101
pembelajaran offline (luring) yang dapat mengurangi kegiatan
pengumpulan massa sebagai salah satu protokol kesehatan.
Berdasarkan Instruksi Gubernur Banten Nomor 26 Tahun 2021
tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level
3, dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Provinsi Banten,
PPKM pada Kabupaten Lebak termasuk PPKM dengan kriteria level 3
(tiga). Berdasarkan Instruksi Gubernur tersebut untuk PPKM pada
kabupaten dengan kriteria level 3 (tiga), maka pelaksanaan
pembelajaran di satuan pendidikan dapat dilakukan melalui
Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) yang dilaksanakan dengan
kapasitas maksimal 50% (lima puluh persen) dan/atau Pembelajaran
Jarak Jauh (PJJ). Hal ini menjadi dasar bagi SMK Negeri 1 Cipanas
yang berada di wilayah kabupaten Lebak untuk dapat menerapkan
blended learning pada pelaksanaan pembelajarannya.
Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan pembelajaran
daring dan luring SMK Negeri 1 Cipanas Tahun Ajaran 2021/2022
adalah sebagai berikut.
a. Pengaturan Ruang Belajar
1) Dibentuknya tim tata ruang.
2) Ruang belajar ditata untuk kapasitas 15 (lima belas) sampai
dengan 18 (delapan belas) peserta didik.
3) Setiap ruang dilengkapi dengan handsanitizer.
4) Memiliki tempat cuci tangan dengan air mengalir dan sabun
pencuci tangan di tempat-tempat yang dibutuhkan.
5) Jarak antar tempat duduk minimal 1,5 meter.
6) Meja atau kursi yang tidak boleh digunakan diberi tanda
silang.
7) Setiap peserta didik menempati meja dan kursi yang sama
setiap hari.
102
8) Meja dan kursi diskusi disusun dengan posisi duduk peserta
didik masing-masing berjarak 1,5 meter.
9) Di setiap tempat yang dilalui siswa diberikan tanda jaga jarak.
10) Apabila sirkulasi udara di dalam kelas kurang baik atau
ventilasi ruangan kelas tidak memadai, maka pembelajaran
tatap muka terbatas dapat dilakukan di ruangan terbuka di
lingkungan sekolah.
11) Memiliki petunjuk arah lalu lintas di lorong/koridor dan
tangga.
12) Satu bangku untuk satu orang.
13) Terdapat meja dan kursi pendidik yang berhadapan dengan
peserta didik.
b. Jam Tatap Muka, Tata Ruang, dan Jadwal Rombongan
Belajar Tatap Muka Terbatas.
1) Dibentuknya tim pembelajaran.
2) Pembagian kelompok belajar dalam rombongan belajar yang
sama dan pengaturan jadwal pelajaran untuk setiap kelompok
dalam rombongan belajar sesuai dengan ketentuan pada masa
transisi.
3) Pembagian jam masuk, istirahat, dan ke luar sekolah untuk
semua kelompok belajar dari masing-masing rombongan
belajar untuk meminimalisir kerumunan pada waktu yang
bersamaan, terutama di lokasi seperti gerbang sekolah,
lapangan, kantin, dan sebagainya.
a) Jam Tatap Muka
Jumlah jam tatap muka yaitu 10 (sepuluh) jam
pelajaran pada hari kerja. Satu jam Pembelajaran Tatap
Muka Terbatas (PTMT) berlangsung selama 25 (dua puluh
lima) menit. Hari kerja di SMK Negeri 1 Cipanas
103
menggunakan 5 (lima) hari kerja, yaitu mulai hari Senin
sampai dengan Jum’at.
Berikut adalah rincian pembagian alokasi waktu pada
Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di SMK Negeri 1
Cipanas Tahun Ajaran 2021/2022.
Tabel 3.14
Pembagian Alokasi Waktu pada Pembelajaran Tatap Muka
Terbatas
JAM TATAP MUKA
HARI
JAM KE- WAKTU
1 07:00 - 07:25
2 07:25 - 07:50
3 07:50 - 08:15
4 08:15 - 08:40
Senin 5 08:40 - 09:05
s/d Istirahat 09:05 - 09:15
Jum'at 6 09:15 - 09:40
7 09:40 - 10:05
8 10:05 - 10:30
9 10:30 - 10:55
10 10:55 - 11:20
a) Tata Ruang
Tabel 3.15
Tata Ruang Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT)
NOMOR JUMLAH
JUMLAH RUANG ROMBONGAN
TINGKAT KELAS URUT SISWA
SISWA KELAS BELAJAR ABSEN SISWA PER RUANG
A 1-18 18
X X TKJ 1 36 4
B 19-36 18
104
A 1-18 18
X TKJ 2 36 5
B 19-36 18
A 1-18 18
X AKL 1 36 12
B 19-36 18
A 1-18 18
X AKL 2 36 13
B 19-36 18
A 1-18 18
X BDP 36 17
B 19-36 18
A 1-18 18
X TM 1 36 10
B 19-36 18
A 1-18 18
X TM 2 36 11
B 19-36 18
A 1-18 18
XI TKJ 1 35 8
B 19-35 17
A 1-18 18
XI TKJ 2 36 9
B 19-36 18
A 1-18 18
XI AKL 1 35 14
B 19-35 17
A 1-18 18
XI XI AKL 2 36 15
B 19-36 18
A 1-18 18
XI BDP 35 18
B 19-35 17
A 1-18 18
XI TM 1 36 22
B 19-36 18
A 1-18 18
XI TM 2 36 23
B 19-36 18
A 1-18 18
XII TKJ 1 36 1
B 19-36 18
A 1-18 18
XII TKJ 2 35 2
B 19-35 17
A 1-18 18
XII AKL 1 35 16
B 19-35 17
XII A 1-17 17
XII AKL 2 34 3
B 18-34 17
A 1-17 17
XII BDP 1 34 6
B 18-34 17
A 1-17 17
XII BDP 2 34 7
B 18-34 17
XII TM 1 36 19 A 1-18 18
105
B 19-36 18
BULAN/MINGGU KE-
ROMBONGAN
KELAS AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER
BELAJAR
4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A v v v v v v v
X, XI, XII PTS
B v v v v v v
Tabel 3.17
Jadwal Rombongan Belajar Tatap Muka Terbatas Semester Genap
BULAN/MINGGU KE-
KELAS ROMBEL JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4
Puasa dan
A v v v v v v v v v
Idul Fitri
X, XI,
Libur
PTS
XII
B v v v v v v v v
Keterangan:
- Saat siswa kelas X, XI, dan XII rombongan belajar kelompok A
melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT), maka
siswa kelas X, XI, dan XII rombongan belajar kelompok B
melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
106
a) Melakukan penyemprotan desinfektan sarana prasarana
dan lingkungan sekolah.
b) Memastikan kecukupan cairan desinfektan, sabun cuci
tangan, air bersih di setiap fasilitas Cuci Tangan Pakai
Sabun (CTPS), dan cairan pembersih tangan
(handsanitizer).
c) Memastikan ketersediaan masker.
d) Memastikan thermogun berfungsi dengan baik.
e) Melakukan pemantauan kesehatan warga sekolah, suhu
tubuh dan gejala batuk, pilek, sakit tenggorokan,
dan/atau sesak nafas.
2) Setelah Pembelajaran
a) Melakukan penyemprotan disinfektan sarana prasarana
dan lingkungan sekolah.
b) Memeriksa ketersediaan cairan desinfektan, sabun cuci
tangan, air bersih di setiap fasilitas Cuci Tangan Pakai
Sabun (CTPS), dan cairan pembersih tangan
(handsanitizer).
c) Memeriksa ketersediaan masker.
d) Memastikan thermogun berfungsi dengan baik.
e) Melaporkan hasil pemantauan kesehatan warga satuan
pendidikan kepada pihak terkait sesuai dengan
kewenangannya.
107
sesak nafas;
c) Menggunakan masker.
2) Selama di Perjalanan
a) Menerapkan 3M meliputi: (1) Menggunakan masker; (2)
Menjaga jarak hindari kerumunan; dan (3) Mencuci
tangan pakai sabun (CTPS) dengan air
mengalir/menggunakan handsanitizer.
b) Hindari menyentuh permukaan benda, wajah;
c) Menerapkan etika batuk/bersin.
3) Sebelum Masuk Gerbang
a) Pengantaran dilakukan di tempat yang telah ditentukan;
b) Menerapkan 3M;
c) Mengikuti pemeriksaan kesehatan meliputi:
(2) Pengukuran suhu tubuh
b) Tata Ruang
Tabel 3.20
Daftar Pembagian Ruang pada Pembelajaran Luring
TINGKAT KELAS JUMLAH SISWA RUANG KELAS
X TKJ 1 36 1
X TKJ 2 36 2
X X AKL 1 36 3
X AKL 2 36 4
X BDP 36 5
110
X TM 1 36 6
X TM 2 36 7
XI TKJ 1 35 8
XI TKJ 2 36 9
XI AKL 1 35 10
XI XI AKL 2 36 11
XI BDP 35 12
XI TM 1 36 13
XI TM 2 36 14
XII TKJ 1 36 15
XII TKJ 2 35 16
XII AKL 1 35 17
XII XII AKL 2 34 18
XII BDP 1 34 19
XII BDP 2 34 20
XII TM 1 36 21
111
b) Memeriksa ketersediaan cairan desinfektan, sabun cuci
tangan, air bersih di setiap fasilitas Cuci Tangan Pakai
Sabun (CTPS), dan cairan pembersih tangan
(handsanitizer).
c) Memmeriksa ketersediaan masker.
d) Memastikan thermogun berfungsi dengan baik.
e) Melaporkan hasil pemantauan kesehatan warga satuan
pendidikan kepada pihak terkait sesuai dengan
kewenangannya.
d. Protokol Kesehatan Bagi Warga Satuan Pendidikan
1) Sebelum Berangkat
a) Sarapan dahulu di rumah;
b) Kondisi sehat dan tidak memiliki gejala: suhu 37,3oC,
112
sesak nafas;
d) Tamu WAJIB mematuhi protokol kesehatan.
4) Selama Kegiatan Pembelajaran
a) Menerapkan 3M;
b) Menggunakan alat pribadi;
c) Dilarang pinjam meminjam peralatan pribadi;
d) Memberikan pengumuman secara berulang dan intensif
terkait 3M;
e) Melakukan pengamatan visual kesehatan warga satuan
pendidikan, jika ada yang memiliki gejala gangguan
kesehatan maka harus ikuti protokol kesehatan satuan
pendidikan.
5) Saat Kegiatan Pembelajaran Berakhir
a) Menerapkan 3M;
b) Penjemput di lokasi yang sudah disediakan dan hindari
berkerumun.
6) Di Perjalanan Pulang
a) Menerapkan 3M;
b) Hindari menyentuh area wajah;
c) Menerapkan etika batuk dan bersin;
d) Langsung pulang, jangan mampir.
7) Tiba di Rumah
a) Membersihkan diri (mandi) dan mengganti pakaian
sebelum berinteraksi fisik dengan orang lain di dalam
rumah;
b) Melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
113
G. KRITERIA PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
1. Pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan peserta didik SMK Negeri 1
Cipanas di Dunia Usaha/Dunia Industri adalah sebagai berikut.
a. Peserta diklat yang mengikuti pelatihan di Dunia Usaha/Dunia
Industri adalah mereka yang memenuhi persyaratan minimal yang
telah ditetapkan, baik pada saat penerimaan maupun pada saat
pemilihan program diklat.
b. Dunia Usaha/Dunia Industri dapat melakukan pemilihan peserta
dan memberikan pembekalan kemampuan tambahan, agar benar-
benar siap dan memenuhi standar minimal sesuai dengan
persyaratn kerja yang ada.
c. Kegiatan pelatihan di Dunia Usaha/Dunia Industri dilaksanakan
sesuai dengan program bersama yang telah disepakati.
d. Kegiatan peserta di industri merupakan kegiatan bekerja langsung
pada pekerjaan yang sesungguhnya, untuk menguasai kompetensi
yang benar dan terstandar, sekaligus menginternalisasi sikap dan
etos kerja yang positif sesuai dengan persyaratan tenaga kerja
propesional pada bidangnya.Lamanya peserta didik berada di
industri, ditentukan atas dasar jumlah waktu latihan yang
dipersyaratkan untuk menguasai kompetensi yang akan
dipelajarinya.
114
2. Prosedur
Penilaian/Keberhasilan Praktik Kerja Lapangan
Kegiatan pembelajaran berbasis kompetensi dilakukan setelah
penyiapan komponen-komponen/sarana pembelajaran dipastikan
kesiapannya, untuk mengantisipasi terjadinya hambatan dalam
pelaksanaan proses pembelajaran. Hasil pelaksanaan pembelajaran, baik
di SMK maupun di Dunia Usaha/Dunia Industri adalah tercapainya
penguasaan sejumlah kompetensi yng telah direncanakan dalam
program pembelajaran oleh peserta didik. Semua perolehan dan hal-hal
penting yang terkait, terekam dalam data base pendidikan.
SMK Negeri 1 Cipanas melaksanakan Praktik Kerja Industri
dimulai bulan Januari sampai dengan bulan September 2022. Peserta
didik yang melaksanakan praktik kerja lapangan adalah peserta didik
kelas XI. Mereka dilengkapi dengan Buku Jurnal Prakerin yang harus
diisi oleh peserta didik dan diketahui serta ditandatangani oleh
pembimbing dan pimpinan perusahaan. Dalam Buku Jurnal Prakerin
dilengkapi dengan daftar mata pelajaran dan daftar kompetensi sebagai
acuan dalam melaksanakan pembelajaran dan pelatihan. Penilaian
dilakukan oleh pembimbing setiap akhir pembelajaran satu kompetensi.
Penilaian akhir Praktik Kerja Lapangan harus diketahui pimpinan
perusahaan/industri. Setelah menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan
yang diakhiri dengan penilaian akhir Praktik Kerja Lapangan serta
dinyatakan Lulus, peserta didik mendapatkan Sertifikat Praktik Kerja
Lapangan yang ditandatangani oleh pembimbing, pemimpin
perusahaan, dan kepala sekolah.
117
4) Peserta didik dengan
kemampuan penalaran tinggi.
5) Peserta didik yang
cakap/terampil menerapkan konsep.
6) Peserta didik yang
cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaian
tugas/pekerjaan.
7) Waktu yang cukup
lama untuk memahami materi tersebut karena memiliki tingkat
kesulitan dan kerumitan yang tinggi, sehingga dalam proses
pembelajarannya memerlukan pengulangan/latihan.
8) Tingkat kemampuan
penalaran dan kecermatan yang tinggi agar peserta didik dapat
mencapai ketuntasan belajar.
b. Daya dukung, yaitu
kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran pada masing-masing sekolah.
1) Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan
kompetensi yang harus dicapai peserta didik seperti
perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan untuk proses
pembelajaran;
2) Ketersediaan tenaga,
manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders sekolah.
c. Intake peserta didik, yaitu
tingkat kemampuan rata-rata peserta didik di sekolah. Penetapan
intake di kelas X dapat didasarkan pada hasil seleksi pada saat
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Nilai Ujian
Nasional/Sekolah, rapor SMP, tes seleksi masuk atau psikotes;
sedangkan penetapan intake di kelas XI dan XII berdasarkan
kemampuan peserta didik di kelas sebelumnya.
118
Untuk memudahkan analisis setiap indikator, dibuat skala penilaian
yang disepakati oleh guru mata pelajaran.
Tabel 3.21
Kriteria dan Skala Penilaian Menggunakan Nilai
Aspek yang Dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian
Kompleksitas Tinggi < 65 Sedang 65 – 79 Rendah 80 – 100
Daya Dukung Tinggi 80 – 100 Sedang 65 – 79 Rendah < 65
Intake Peserta Didik Tinggi 80 – 100 Sedang 65 – 79 Rendah < 65
Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 67.
121
Tabel 3.23
Predikat/Kategori
Keterangan
Kate Rentang Keterangan Penguasaan
gori Kompetensi
A+ N ≥ 95* Peserta didik secara Sangat
A 95 > N ≥ 90* konsisten menunjukkan Kompeten
A- 90 > N ≥ 85* pemahaman yang
mendalam pada semua
materi.
B+ 85 > N ≥ 80* Peserta didik secara Kompeten
B 80 > N ≥ 75* konsisten menunjukkan
B- 75 > N ≥ 70* pemahaman yang
mendalam pada sebagian
besar materi.
C Mata pelajaran Peserta didik menunjukkan Cukup
muatan pemahaman yang cukup Kompeten
nasional dan pada semua materi.
kewilayahan
(A dan B)
70 > N ≥60
Mata pelajaran
muatan
peminatan
kejuruan (C1,
C2, dan C3)
70 > N ≥65
D Mata pelajaran Peserta didik belum Belum
muatan menunjukkan pemahaman Kompeten
nasional dan yang cukup pada sebagian
kewilayahan besar materi.
(A dan B)
N < 60
122
Mata pelajaran
muatan
peminatan
kejuruan (C1,
C2 dan C3)
N < 65
I. KENAIKAN KELAS
1. Kriteria Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas yang berlaku di SMKN 1 Cipanas adalah
sebagai berikut.
a. Syarat naik tingkat/ mengikuti program semester tahun berikutnya
adalah :
1) Kehadiran komulatifnya minimal 75 %
2) Minimal tidak ada mata pelajaran yang sampai batas akhir
tahun ajaran belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM)
3) Nilai sikap minimal Baik ( B)
123
4) Nilai mata pelajaran Pendidikan Agama dan Akhlak Mulia
minimal (75)
5) Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran
b. Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara
berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan
belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektifitas
pembelajaran
c. Penilaian hasil belajar oleh pendidik memperhatikan hal sebagai
berikut.
1) Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai
acuan dalam membuat rancangan dan penilaian pada awal
semester. Setelah menerapkan criteria penilaian, pendidik
memilih teknik penilaian sesuai dengan indicator dan
mengembangkan instrument serta pedoman penyekoran sesuai
dengan indicator dan mengembangkan instrument serta
pedoman penyekoran sesuai dengan teknik yang dipiklih
2) Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali
dengan penelusuran dan diakhiri dengan test /non test.
Penelurusan dilakukan dengan menggunakan teknik bertanya
untuk mengeksplorasi pengalaman belajar sesuai dengan
kondisi dan tingkat kemampuan peserta didik.
3) Penilaian pada pembelajarn tematik terpadu dilakukan dengan
mengacu pada indicator dari kompetensi dasar setiap mata
pelajaran yang diintegrasikan pada tema tersebut.
4) Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk
mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan
kepada peserta didik dan disertakan dengan komentar yang
mendidik yang dilaporkan pada pihak yang terkait dan
dimanfaatkan untuk perbaikan pembelajaran.
2. Program Remedial dan Pengayaan
124
Bagi peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar
harus mengikuti perbaikan atau pembelajaran remedial, sedangkan bagi
peserta didik yang mencapai kriteria ketuntasan lebih cepat dari waktu
yang disediakan dapat mengikuti kegiatan atau pembelajaran
pengayaan.
Seorang peserta didik diketahui membutuhkan pembelajaran
remedial atau tidak dari hasil penilaian harian yang dilaksanakan sejak
awal tahun ajaran. Apabila nilai dari penilaian harian peserta didik lebih
kecil dari kriteria ketuntasan belajar maka peserta didik tersebut perlu
mengikuti program remedial. Oleh karena itu penilaian harian perlu
dilakukan setelah selesai satu atau dua Kompetensi Dasar (KD),
sehingga seorang pendidik cepat mengetahui peserta didiknya perlu
mendapat bimbingan lebih intensif.
Pembelajaran remedial dilakukan di dalam atau di luar kelas
dengan berbagai cara, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Menyelenggarakan pembelajaran ulang dengan metode dan media
yang berbeda dari awal dan bervariasi.
b. Peserta didik belajar mandiri atau pemberian bimbingan secara
khusus.
c. Pendidik memberikan tugas/latihan bagi peserta didik secara
individual atau kelompok kecil.
d. Peserta didik belajar dalam kelompok kecil dengan bimbingan
alumni atau tutor sebaya.
126
d. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk
menilai pencapaian kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi
kegiatan sebagai berikut.
1) Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
2) Mengkoordinasi penilaian harian, penilaian tengah semester,
penilaian akhir semester, penilaian akhir tahun, uji kompetensi
keahlian, dan ujian sekolah.
3) Menentukan kriteria kenaikan kelas.
4) Melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan atau tingkat
kompetensi kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk
buku raport.
5) Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan
kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten.
6) Melaporkan hasil uji kompetensi keahlian kepada orang
tua/wali peserta didik serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Banten.
J. KELULUSAN
1. Prosedur Pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan
Pelaksanaan Ujian Sekolah (US) di SMK Negeri 1 Cipanas
dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan
melalui Surat Keputusan Kepala Sekolah. Prosedur pelaksanaan Ujian
Sekolah adalah sebagai berikut.
a. Ruang US
Panitia US menetapkan ruang US bagi peserta didik yang tidak
memiliki handphone dan/atau jaringan internet di daerah tempat
tinggalnya mengalami gangguan dengan persyaratan sebagai
berikut.
1) Ruang ujian aman dan layak untuk pelaksanaan US;
127
2) Penetapan Teknisi, Pengawas (admin), dan Pengawas Ruang;
a) setiap kompetensi keahlian ditangani oleh seorang
Pengawas (admin);
b) setiap sekolah pelaksana US ditangani minimal 1 (satu)
orang Teknisi; dan
c) setiap ruang berisi maksimal 5 siswa yang diawasi oleh 1
orang pengawas.
3) Di lokasi US dipasang pengumuman yang bertuliskan:
”SELAIN PESERTA UJIAN, PENGAWAS (ADMIN),
PENGAWAS RUANG, DAN/ATAU TEKNISI
DILARANG MASUK RUANG UJIAN”
4) Setiap ruang ujian memiliki pencahayaan dan ventilasi yang
cukup;
5) Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi US
dikeluarkan dari ruang ujian;
6) Tempat duduk peserta US diatur sebagai berikut.
a) 1 (satu) komputer untuk 1 (satu) orang peserta ujian;
b) Jarak antara komputer yang 1 (satu) dengan komputer
yang lain disusun sesuai Protokol Kesehatan COVID-19
agar mencegah penyebaran Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) dan agar antarpeserta tidak dapat saling
melihat layar komputer dan berkomunikasi;
7) Ruang dan perangkat komputer sudah dipersiapkan paling
lambat 1 (satu) hari sebelum US dimulai.
132
Hal ini berarti peserta didik telah mengikuti program pembelajaran
seluruh mata pelajaran yang terdapat pada kurikulum yang
digunakan dan semua nilainya sudah memenuhi KKM. Pemenuhan
persyaratan ini diwujudkan dalam bentuk nilai yang tercantum
dalam Buku Induk Siswa dan pada buku laporan pendidikan yang
dimiliki peserta didik mulai semester 1 sampai semester 6.
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran, baik penilaian sikap, pengetahuan, maupun
keterampilannya.
c. Lulus Ujian Sekolah.
Seorang peserta didik dinyatakan lulus Ujian Sekolah apabila
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
1) Nilai terendah mata pelajaran yang diujikan 60.
2) Nilai rata-rata seluruh mata pelajaran yang diujikan minimal
60.
3) Persentase kehadiran pada tahun terakhir minimal 90%.
4) Nilai seluruh mata pelajaran yang diujikan harus minimal baik
untuk penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilannya.
d. Lulus Uji Kompetensi Keahlian.
Prosedur penetapan kelulusan peserta didik ditentukan sebagai berikut.
a. Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Sekolah (US) SMK apabila
peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan
oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan nilai sekolah.
b. Nilai sekolah sebagaimana dimaksud pada nomor a diperoleh
dengan mengacu pada POS US dan UKK.
c. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh
setiap satuan pendidikan melalui rapat dewan guru berdasarkan
kriteria kelulusan.
134
UKK dilaksanakan pada rentang sesuai dengan jadwal yang di
tetapkan oleh pusat
2) Penilaian dan Penskoran Uji Kompetensi Keahlian
Penguji melakukan penilaian dengan menggunakan lembar
penilaian yang telah ditetapkan sesuai dengan paket UKK yang
dipilih;
4. Pelaporan Hasil Belajar/Kelulusan
a. Laporan kelulusan berbentuk :
1) Surat Keterangan Lulus.
Surat Keterangan Lulus adalah surat keterangan lulus
sementara yang diberikan kepada lulusan selama ijazahnya
belum diterbitkan. Nilai yang tercantum dalam Surat
Keterangan Lulus sama dengan nilai Ijazah.
2) Transkrip Nilai
Transkrip nilai adalah kumpulan nilai dari semua mata
pelajaran mulai semester 1 (satu) hingga semester terakhir.
3) Ijazah
Ijazah adalah sertifikat pengakuan atas prestasi belajar dan
kelulusan dari suatu jenjang pendidikan formal atau
pendidikan nonformal. Pelaporan hasil ujian sekolah dilakukan
oleh satuan pendidikan dalam bentuk ijazah.
b. Laporan kelulusan oleh satuan pendidikan disampaikan kepada
Orang Tua/Wali dan peserta didik pada waktu yang ditentukan.
c. Laporan kelulusan oleh satuan pendidikan disampaikan kepada
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten.
136
fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi manusiawi peserta didik untuk
menghadapi perannya di masa datang.
Secara khusus pendidikan kecakapan hidup bertujuan untuk:
1. Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan
untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
2. Merancang pendidikan agar fungsional bagi kehidupan peserta didik
dalam menghadapi kehidupannya di masa yang akan datang.
3. Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan
pembelajaran yang fleksibel sesuai prinsip pendidikan berbasis luas.
4. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada di masyarakat,
sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.
Pendidikan kecakapan hidup diintegrasikan ke dalam semua mata
pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.
Mata pelajaran pada SMK merupakan identifikasi kecakapan hidup yang
diperlukan di kehidupan nyata dan merupakan alat untuk mengembangkan
segenap potensi peserta didik. Dengan mempelajari mata pelajaran yang
diberikan kepadanya akan membentuk kecakapan hidup yang diperlukan
pada saat yang bersangkutan memasuki kehidupan di masyarakat.
1. Penerapan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang di
dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi
generasi selanjutnya. Tujuan pendidikan karakter adalah untuk
membentuk penyempurnaan diri individu secara terus menerus dan
melatih kemampuan diri demi menuju ke arah hidup yang lebih baik.
Pendidikan Karakter merupakan usaha sadar untuk menanamkan
nilai-nilai yaitu nilai-nilai perilaku, budi pekerti, moral, watak yang
bertujuan untuk membentuk pribadi anak agar menjadi manusia yang
baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik sehingga anak
dapat memberikan keputusan baik-buruk, keteladanan, memelihara apa
137
yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari
dengan sepenuh hati.
Berdasarkan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006, maka karakter
yang harus dimiliki oleh lulusan SMK adalah religius, jujur, percaya
diri, menghargai sesama, kasih sayang, sabar, disiplin, sopan santun,
berpikir logis, berpikir kritis, berpikir kreatif, berpikir inovatif,
kompetitif, sportif, analisis dan peduli lingkungan.
Penerapan pendidikan karakter di SMK Negeri 1 Cipanas
dilakukan melalui program sebagai berikut.
a. Pengintegrasian pendidikan karakter dalam semua mata pelajaran.
b. Kegiatan ekstrakurikuler.
c. Program pembiasaan, mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan
karakter peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan, dan
keteladanan.
138
RUTIN SPONTAN KETELADANAN
Membaca doa sebelum dan Mensyukuri nikmat Hafal alqur’an dan
sesudah belajar Tuhan Juz’Amma
140
Pendidikan berwawasan global merupakan suatu proses pendidikan
yang dirancang untuk mempersiapkan anak didik dengan kemampuan
dasar intelektual dan tanggung jawab guna memasuki kehidupan yang
bersifat kompetitif dan dengan derajat saling menggantungkan antar
bangsa yang sangat tinggi. Pendidikan harus mengaitkan proses
pendidikan yang berlangsung di sekolah dengan nilai-nilai yang selalu
berubah di masyarakat global. Dengan demikian, sekolah harus
memiliki orientasi nilai di mana masyarakat tersebut harus selalu dikaji
dalam kaitannya dengan masyarakat dunia.
Pendidikan berwawasan global merupakan suatu proses pendidikan
yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga terdidik kelas menengah
dan profesional dengan meningkatkan kemampuan individu dalam
memahami masyarakatnya dalam kaitannya dengan kehidupan
masyarakat dunia. Upaya yang dilakukan SMK Negeri 1 Cipanas dalam
menuju pendidikan berwawasan global adalah sebagai berikut.
a. Mempelajari budaya, sosial, politik dan ekonomi bangsa lain
dengan titik berat memahami adanya saling ketergantungan.
b. Mempelajari berbagai cabang ilmu pengetahuan untuk
dipergunakan sesuai dengan kebutuhan lingkungan setempat, dan
c. Mengembangkan berbagai kemungkinan berbagai kemampuan dan
keterampilan untuk bekerjasama guna mewujudkan kehidupan
masyarakat dunia yang lebih baik.
4. Penerapan Pendidikan Kewirausahaan
Kewirausahaan diartikan sebagai proses menciptakan sesuatu nilai
yang berbeda dengan mencurahkan waktu dan upaya yang diperlukan,
memikol resiko-resiko finansial, psikis, dan sosial yang menyertainya,
142
kewirausahaan dapat dilakukan ke dalam bahan ajar baik dalam
pemaparan materi, tugas maupun evaluasi.
b. Pengintegrasian pendidikan kewirausahaan melalui kultur sekolah.
Budaya/kultur sekolah adalah suasana kehidupan sekolah di
mana peserta didik berinteraksi dengan sesamanya, guru dengan
guru, konselor dengan sesamanya, pegawai administrasi dengan
sesamanya, dan antar anggota kelompok masyarakat sekolah.
Pengembangan nilai-nilai dalam pendidikan kewirausahaan dalam
budaya sekolah mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan kepala
sekolah, guru, konselor, tenaga administrasi ketika berkomunikasi
dengan peserta didik dan mengunakan fasilitas sekolah, seperti
kejujuran, tanggung jawab, disiplin, komitmen dan budaya
berwirausaha di lingkungan sekolah (seluruh warga sekolah
melakukan aktivitas berwirausaha di lngkungan sekolah).
c. Pengintegrasian pendidikan kewirausahaan melalui muatan lokal.
Muatan lokal memberikan peluang kepada peserta didik untuk
mengembangkan kemampuannya yang dianggap perlu oleh daerah
yang bersangkutan. Oleh karena itu mata pelajaran muatan lokal
harus memuat karakteristik budaya lokal, keterampilan, nilai-nilai
luhur budaya setempat dan mengangkat permasalahan sosial dan
lingkungan yang pada akhirnya mampu membekali peserta didik
dengan keterampilan dasar (life skill) sebagai bekal dalam
kehidupan sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
5. Penerapan Literasi
Saat ini, kegiatan di sekolah ditengarai belum optimal
mengembangkan kemampuan literasi warga sekolah, khususnya
143
pendidik dan peserta didik. Hal ini disebabkan antara lain oleh
minimnya pemahaman warga sekolah terhadap pentingnya kemampuan
literasi dalam kehidupan mereka serta minimnya penggunaan buku-
buku di sekolah (selain buku-teks pelajaran). Kegiatan membaca di
sekolah masih terbatas pada pembacaan buku teks pelajaran dan belum
melibatkan jenis bacaan lain.
Untuk mengimplementasikan penumbuhan budaya literasi di SMK
Negeri 1 Cipanas diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
persiapan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut.
Persiapan merupakan kegiatan menyiapkan bahan, personal, dan
strategi pelaksanaan. Pelaksanaan merupakan operasionalisasi yang
telah dipersiapkan. Pemantauan, evaluasi, tindak lanjut merupakan
kegiatan untuk mengetahui efektivitas kegiatan literasi yang telah
dilaksanakan.
Penumbuhan literasi di SMK Negeri 1 Cipanas dilakukan melalui
kegiatan rutin dan kegiatan insidental. Kegiatan tersebut dilakukan
dalam tiga tahapan literasi yaitu tahap pembiasaan, pengembangan, dan
pembelajaran.
Untuk menumbuhkembangkan budaya literasi di SMK Negeri 1
Cipanas diperlukan ekositem sekolah yang literat dengan dukungan
sarana dan prasarana penunjang yang perlu dimiliki oleh sekolah, antara
lain:
a. Perpustakaan sekolah
b. Perpustakaan kelas dan pojok baca di lingkungan sekolah
c. Buku pengayaan
d. Akses internet di lingkungan sekolah
e. Banner dan spanduk penumbuhan budaya literasi diletakan pada
sejumlah lokasi di sekolah
f. Poster-poster budaya literasi di lingkungan sekolah, dan
g. leaflet Gerakan Literasi di sekolah
144
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
146
147
Tabel 4.1
Rincian Jumlah Hari Minggu Efektif dan Jumlah Hari Efektif
Tahun Ajaran 2021/2022
Jumlah
Jumlah
Hari Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah Hari
Jumlah Jumlah Jumlah Libur Hari Hari Jumlah
Hari Hari PTS,
No BULAN Hari Minggu Hari Awal Awal Pembagi Hari
Libur Libur PAS,
Kalender Efektif Minggu Puasa Masuk an Efektif
Resmi Semester PAT dan
dan Idul Sekolah Raport
US
Fitri
Semester 1
1 JULI 2021 31 3 4 1 11 9 6
2 AGUSTUS 2021 31 4 5 2 24
3 SEPTEMBER 2021 30 4 4 0 6 20
4 OKTOBER 2021 31 4 5 1 25
5 NOVEMBER 2021 30 4 4 0 26
6 DESEMBER 2021 31 0 4 2 10 6 1 8
TOTAL 184 19 26 6 0 11 19 12 1 109
Semester 2
1 JANUARI 2022 31 4 5 1 1 24
2 FEBRUARI 2022 28 4 4 1 23
3 MARET 2022 31 4 4 2 6 19
4 APRIL 2022 30 2 4 1 12 12 1
5 MEI 2022 31 2 5 4 4 18
6 JUNI 2022 30 0 4 1 11 6 1 7
TOTAL 181 16 26 10 16 0 12 24 1 92
148
C. AGENDA KEGIATAN SEKOLAH SATU TAHUN, BULANAN, DAN
MINGGUAN
Tabel 4.2
Daftar Agenda Kegiatan SMK Negeri 1 Cipanas
Tahun Ajaran 2021/2022
NO KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN KETERANGAN
Semester Ganjil
1 Kegiatan hari-hari pertama masuk sekolah 12 s/d 16 Juli 2021 Waka Kur dan Waka Kesiswaan
2 Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 19 s/d 22 Juli 2021 Waka Kesiswaan
3 Perayaan Tahun Baru Islam 1443 H Minggu ke-2 Agustus 2021 Waka Kesiswaan
4 Perayaan HUT RI Minggu ke-3 Agustus 2021 Waka Kesiswaan
5 Simulasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 23 s/d 24 Agustus 2021 Waka Kurikulum
6 Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 6 s/d 9 September 2021 Waka Kurikulum
7 Penilaian Tengah Semester (PTS) ganjil 20 s/d 27 September 2021 Waka Kurikulum
8 Remidial PTS ganjil 28 s/d 29 September 2021 Waka Kurikulum
9 Rapat evaluasi PTS ganjil 30 September 2021 Waka Kurikulum
10 Penyerahan Laporan Hasil Belajar PTS ganjil 01 Oktober 2021 Waka Kurikulum
11 Pemilihan MPK dan OSIS Oktober 2021 Waka Kesiswaan
12 Supervisi Guru Oktober 2021 Waka Kurikulum
13 Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW Minggu ke-3 Oktober 2021 Waka Kesiswaan
14 Peringatan Hari Sumpah Pemuda Minggu ke-4 Oktober 2021 Waka Kesiswaan
15 Peringatan Hari Pahlawan Minggu ke-2 November 2021 Waka Kesiswaan
16 Peringatan Hari Guru Nasional Minggu ke-4 November 2021 Waka Kesiswaan
17 Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) November 2021 Waka Kesiswaan
18 Penilaian Akhir Semester (PAS) ganjil 1 s/d 8 Desember 2021 Waka Kurikulum
19 Remidial PAS ganjil 9 s/d 10 Desember 2021 Waka Kurikulum
20 Class meeting semester ganjil Minggu ke-2 Desember 2022 Waka Kesiswaan
21 Rapat Evaluasi PAS ganjil 13 Desember 2021 Waka Kurikulum
22 Pencetakan e-Raport semester ganjil 14 s/d 16 Desember 2021 Waka Kurikulum dan Wali Kelas
23 Penyerahan buku laporan pendidikan (raport) 17 Desember 2021 Waka Kurikulum dan Wali Kelas
24 Libur semester ganjil 18 s/d 31 Desember 2021 Waka Kurikulum
149
NO KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN KETERANGAN
Semester Genap
1 Hari pertama masuk sekolah semester genap 3 Januari 2022 Waka Kurikulum
2 Rapat koordinasi dengan pembina OSIS dan Ekskul Minggu ke-1 Januari 2022 Waka Kesiswaan
3 Praktik Kerja Lapangan (PKL) Januari s/d Juli 2022 Waka Hubungan Industri
4 Kegiatan FLS, LKS, dan O2S Februari s/d Maret 2022 Waka Kesiswaan
5 Perayaan Isra Mi'raj Minggu ke-1 Maret 2022 Waka Kesiswaan
6 Penilaian Tengah Semester (PTS) genap 7 s/d 14 Maret 2022 Waka Kurikulum
7 Remidial PTS genap 15 s/d 16 Maret 2022 Waka Kurikulum
8 Rapat evaluasi PTS genap 17 Maret 2022 Waka Kurikulum
9 Penyerahan Laporan Hasil Belajar PTS genap 18 Maret 2022 Waka Kurikulum
10 Uji Kompetensi Keahlian (UKK) 21 s/d 26 Maret 2022 Waka Kur dan Waka Hubin
11 Libur awal bulan Ramadhan 1 s/d 2 April 2022 Waka Kurikulum
12 Ujian Sekolah (US) Utama 4 s/d 8 April 2022 Waka Kurikulum
13 Ujian Sekolah (US) Susulan dan Perbaikan 11 s/d 18 April 2022 Waka Kurikulum
14 Libur sekitar Iedul Fitri 1443 H 20 April s/d 07 Mei 2022 Waka Kurikulum
15 Peringatan Hari Kartini Minggu ke-3 April 2022 Waka Kesiswaan
16 Pesantren kilat bulan Ramadhan Minggu ke-4 April 2022 Waka Kesiswaan
17 Rapat penentuan kelulusan kelas XII 31 Mei 2022 Waka Kurikulum
18 Penilaian Akhir Tahun (PAT) 2 s/d 9 Juni 2022 Waka Kurikulum
19 Pengumuman kelulusan siswa kelas XII 3 Juni 2022 Waka Kurikulum
20 Remidial PAT 10 s/d 11 Juni 2022 Waka Kurikulum
21 Class meeting dan pentas seni semester genap Minggu ke-2 Juni 2022 Waka Kesiswaan
22 Rapat kenaikan kelas 13 Juni 2022 Waka Kurikulum
23 Pencetakan e-Raport semester genap 14 s/d 16 Juni 2022 Waka Kurikulum dan Wali Kelas
24 Penyerahan buku laporan pendidikan (raport) 17 Juni 2022 Waka Kurikulum dan Wali Kelas
25 Libur semester genap 18 Juni s/d 9 Juli 2022 Waka Kurikulum
150
Tabel 4.3
Agenda Kegiatan bulanan SMKN 1 Cipanas
Tahun Ajaran 2021/2022
NO. KEGIATAN
Pada awal bulan dilakukan kegiatan rutin, antara lain:
a. Laporan bulanan, rencana keperluan perlengkapan sekolah,
dan rencana belanja bulanan.
b. Melaksanakan pemeriksaan umum, antara lain:
1) Buku kelas
1
2) Daftar hadir Pendidik dan Tenaga Kependidikan
3) Kumpulan bahan evaluasi
4) Perangkat pembelajaran
5) Program Bimbingan dan Konseling
6) Program 5K
Pada akhir bulan diadakan rapat bulanan guna mengevaluasi
2 seluruh kegiatan sekolah baik yang sudah maupun yang belum
dilaksanakan.
Tabel 4.3
NO. KEGIATAN
1 Upacara hari Senin dan hari istimewa lainnya.
2 Memeriksa agenda dan menyelesaikan surat-surat.
Mengatur persediaan dan penggunaan alat dan bahan praktikum,
3
serta Alat Tulis Kantor (ATK).
4 Mengadakan rapat mingguan (bila perlu).
151
BAB V
PENUTUP
ARMIN, S.Pd
NIP.196304151988031017
152