(RBE) Diva SR - Sebening Syahadat Part 1-Compressed
(RBE) Diva SR - Sebening Syahadat Part 1-Compressed
NN
ANN
5 DIWATTPAD -
pa
-
FA
PI
pe
-
F3
PI
Scanned by CamScanner
Pan PT
“
Welcome Home
“Its a plane, not a rocket. Nih liat, i bring something for YOU.
Dont be s0 angry, entar cepet tua My Dear.”
“Arigatou.”
Seharusnya sudah dari dua minggu yang lalu Sam di sini, tapi
Scanned by CamScanner
1
“Yeyy!!”
lalu Sam.
“Oh My God.”
Mobil itu akhirnya berhenti. Rumah ini, dengan udara yang
an da
sama, ternyata waktu belum mampu mengubah segala inci d
masih
ri tiap
BN ———
Scanned by CamScanner
: Te
: & Nasa sa
"imi
sudut ruangan yang menjadi saksi kehidupan lelaki yang kini tengah
beradu tatap dengan dinding yang dingin.
“Welcome home, jagoan,” sambut Baskoro, yang sedang berdiri
un
“Do i have to go to school right now, Dad? Come on, i just arrived
home yesterday.” Sam tampak terburu-buru, ia turun menuju ruang
makan seraya mengancingkan kemeja yang sejak tadi belum juga benar.
“You're too late. The gate close at 7 am."
“WHAT?! Are you kidding me?!”
7
Scanned by CamScanner
Sam langsung menggeber motornya menuju sekolah.
menit sebelum motornya masuk menuju
Beberapa
gerbang, matanya tiba-tiba
tajam.
“Sam.”
“ia
“Sel harta
“Mat pagi, hari Ini kita kedatangan murid baru. Coba kamu
Perkenalkan diri.”
“"Namez Sam."
“Wets, bule.”
8
Scanned by CamScanner
Beberapa suara mulai bergemuruh setelah nama itu terucap,
mungkin heran dengan aksen Amerika Sam yang masih kental.
Tidak ada yang spesial yang ingin Sam ceritakan dari sekolah
barunya, kecuali jam istirahat.
1 “Lu bisa liat kan, gua tambah ganteng. Jadi, ceritanya temen
“Ah elu.”
“Suwung amat sih lu. Ke kantin lah, gua kenalin sama hits-nya
Bandung.”
“Sam.”
“Nih kenalin, Dafa, Febri, yang bocah satu Deo nih namanya.”
Shakak
Scanned by CamScanner
—
sedang berdiri di depan pintu kamar, dengan Teddy Bear yang sejak
tadi ia peluk.
“Chris takut.”
Ipa
“So?”
“IT can't leave her alone.”
“You think?”
ak abah
to
——
Scanned by CamScanner
Amenka dan Bandung memang berbeda. Terapi, menurut Sam semuanya
sama. Malam adalah kehidupan Sam berikutnya, saat dunia balapnya
mengalir dan menjadi bagian dari wanya yang lai. Bahkan, di
Amenika dirinya kerap dijuluki King Faster.
“Jadi, ini rival baru gua?” ucapan Ali lantas membuat suasana
berubah mencekam.
“Bercanda atuh, ih. Selow aja ama gua mah” Beberapa detik
setelah itu, aura seram pada Ali langsung berubah. Berganti menjadi
orang Sunda dengan logat yang kental.
Seperti yang ia pikirkan, tidak ada yang jauh berbeda dengan dunia
jalanan liar. Berbaur adalah salah satu kelebihan Sam. Pengalamannya
di Amerika menjadikan kedudukannya sedikit saja lebih tinggi.
"
Scanned by CamScanner
Entah ke mana, Sam hanya berjalan di samping lelaki yang ut
dki itu.
“Why?” :
«Balapan bukan segalanya. Hidup gua bukan cuman di PON
balap.”
“Ikut salat?”
«Tm Christian.”
Dari luar masjid, Sam hanya melihat Ali yang melakukan banyak
ulang. Keadaan terlihat hening, tetapi terasa
Scanned by CamScanner
“IT think...”
“Hidup gua nggak cuman di sini Sam, suatu saat gua bakal mati.
Mau dikemanain iman gua kalau hidup gua isinya nyiapin neraka?
Everyone will back to God, termasuk pembalap bandel macem gua.”
“Gua suka balapan, suka banget. Tapi, Allah lebih dari sekadar
balapan. Ini tentang untuk apa gua hidup di dunia.”
paka
“What?”
“adi?”
Entah magnet macam apa, saat itu juga ia turun dari motor. Tanpa
BERAE
Scanned by CamScanner
53
“Sorry Sir."
“It's okay, Ndro. Gua cuman...” Sam sadar jika perempuan itu
telah hilang dari kasat matanya, berganti dengan kekosongan dan
pertanyaan, menerka perasaan macam apa yang tengah bergejolak
di dalam dadanya beberapa menit yang lalu.
Kabah
Who is she?”
Rasanya baru satu jam ia mengurung diri di kamar, tetapi Sam
telah mendapati rumahnya yang sudah sepi. Hanya ada Chris yang
sedang menonton film kartun di ruang keluarga.
“What for?”
“Katanya, Mamah mau belajar bikin masakan kesukaan Bang
Sam. Biar Bang Sam seneng makan di rumah.” Chris menatap Sam
4
2
Scanned by CamScanner
yang seketika terdiam. “Bang, masa ya tadi ada Kakak berkerudung
cantik banget yang nemenin aku di sekolah.”
“Really?”
Ap ab abah
“Not now, what's happen to you?” Niat Sam untuk berangkat lebih
pagi ternyata berantakan, ban sepeda motornya kempes saat perjalanan
menuju sekolah.
Scanned by CamScanner
- . MH » -
“Deuh si Aa meun! lama pisan euy, bayu atuh naik aja, Semua
sesuatu yang membuatnya berbeda di mata Sam. Saat itu juga, Sam
Ibu itu hanya terdiam dan kemudian duduk tanpa berkata apa-apa.
tb
f |
ena PN SANA Pono —— ——mk
Scanned by CamScanner
| Gua tunggu di kanting. SEKARANG!!! |
ker Il
si Ali aja.”
Scanned by CamScanner
Sam dan Andro kini sudah berada di luar sekolah. Keahlian
mereka memang patut diacungi jempol dalam hal seperti ini.
“Sekolahnya mana?”
18
Scanned by CamScanner
lagi-lagi keadaan bus M€ |
orang-orang Aga" gan perempuan
kakinya berhenti pada seseorang Yang sejak tadi asyik ma
g semenit untuk
Perem ag
at keadaan sekitar, dan khirnya kembali lagi Pa
melih
akukan.
ma elu kali.”
menambahkan.
Perempua
an itu semakin membuat Sam
perempu
selanjutnya, ia sengaja menaiki bus a
hanya sekadar berdiri atau menawarkan
diberikan lagi kepada orang lain, tapi Sam tetap senang. Menurutnya,
u menarik dan tidak banyak bicara. Sikapnya yang
perempuan it
akin menjatuhkan
dingin pada Sam ikut membekukan hatinya dan sem
perasaan Sam.
pobbak
1g
Scanned by CamScanner
“en Sem, itu kunci mobil ada di kamar Bapak.”
Nah. Tapi hasilnya tidak ada. Sam merasa sia-sia sudah bersumpep
#hakak
“Motor lu mana?”
“Di rumah.”
“Oh, naik mobil?”
“Kagak.”
“Lu naik apaan ke sekolah? Naik kuda apa naga?” Andro melihat
ke seliling Sam.
“Lu kira gua pangeran dari negeri dongeng? Lucu lu.” Kemudian,
Sam berjalan meninggalkan Andro.
20
Scanned by CamScanner
, Aa : Aj CPI - Pat
RO TIA, y Sa ui 1 Me aa
KIA 1.4 l x : Wet Reba in
MAP PA A ae ha ' P k
3 7 r
“Mereka gimana?"
“Cantik.”
“Lu bego apa oneng sih? Didemenin cewek hits Bandung malah
lu sia-siain. Nyesel entar lu.”
“Really?”
“What are you talking about? Sandy cantik. Tapi kurang, kurang
memikat hati gua.”
“Saha atuh?”
Sam memandang ke depan, sekolah Islam di seberang SMA-nya,
menatap seorang perempuan yang berdiri tepat lurus dari arah Sam,
seseorang yang kini mulai mengisi hati yang sudah lama kosong.
“LU SERIUS?!”
Scanned by CamScanner
j SN Nah
«Namanya Haba
“Kenapa?”
23
Scanned by CamScanner
' 1
-ing
“Aku yakin semua orang itu dasarnya baik, kadang kondisi dan
lingkungan yang maksa mereka buat keluar dari lingkaran kebaikan."
“Gila lu!”
" HA
Scanned by CamScanner
“Kalau gua gila, harusnya gua udah peluk-peluk elu. Sini gua
peluk.” Sam mencoba melingkarkan tangannya pada Andro.
“Idih jijik lu, lepas kagak. Gua gibeng juga nih. Emang lu tau
siapa namanya?” Andro menambahkan.
“Yee, katanya mah that's girl, it's really really make me fall in
love. So what?” Andro tampak mengikuti gaya bicara Sam. “Nama
aja kagak tau. Bullshit lu!”
“Sam, ada film bagus Iho. Mau nonton bareng nggak?” Tiba-
Scanned by CamScanner
dulu berdiri dan mempersilakan ibu tua yang sedang menggendo
jawaban da
balesan, lu juga bilang sama gua kalau semua orang dasarnya baik.
So... i do it.”
Sam sempat menghentikan |
ababik
Jam menunjukkan pu
Scanned by CamScanner
“Lalu Papah harus tega ngebiarin kamu tumbuh liar?!”
“SAMUEL!!!”
Brak!!!
PING!!!
“Ah gua lupa, jam segini si Ali pasti tidur buat salat tahajud.”
27
Scanned by CamScanner
jak"
“Pak... to-tolong... Pak, i-itu ada preman yang lagi ngeroyok Orang,”
menuju
Scanned by CamScanner
“Si Aa teh meuni bebat pisan euy. Tiga lawan satu. Eneng mah
beruntung tah punya pacar kayak si Aa. Lain kali ati-ati atuh ya,
sini mah rawan.” Tambah salah saru warga, lalu meninggalkan Sam
dan perempuan itu. Kini, bersisa keduanya yang sama-sama diam.
“Lu nggak mau naik motor?” Sam sadar jika perempuan itu
sedang memandang sepeda motornya, ia kembali duduk dan terlihat
menerka-nerka alasan perempuan itu enggan menaiki motor.
29
Scanned by CamScanner
ingkat sampai ,
iapa Terjadi perbincangan yang singk pai akhirny,
pada
ig naik bus atau taksi,
“Apa?”
ta Gak papa. Udah Mang, anterin dia pulang ya.” Sam mengarahkan
atanya pada perempuan i Tn
mang Udin. Puan itu, yang langsung diikuti anggukan dari
“Maka . an
sih ya, Sam. Perempuan itu menoleh. “Oh iya, aku Haba
l
Scanned by CamScanner
Haba tersenyum kecil sambil tertunduk. Sam tidak menyangka
Scanned by CamScanner
HARI ini Sam memutuskan bolos sekolah, pukulan yang ia dapatkan
“Gak usah.” Bahkan saat sakit seperti ini, Sam masih bersikap
dingin. Ia menarik selimut yang ia bawa dari kamar.
wi
“Tan, hari ini Sam mau jemput Chris.” Sam menuju dapur, ia sudah
Scanned by CamScanner
Tante Sindy yang sedang memasak
penampil
kini berganti arah. |
Sam? Haba menebak-nebak. |
Gadis kecil itu tak lain adalah ( hrs, adik Sam.
« Kakak, kenalin ini abang aku. Abang Sam.” Chris yang menyambut
“Oh jadi ini, Kakak cantik yang senng nemenin kamu?” Sam
Ka .
Scanned by CamScanner
Sementara Chris bermain gelembung, Sam dan Habu duduk di
rerumputan hijau. Sesekali keduanya saling memandang satu sama lain.
“Hani ini gua nggak masuk. Pukulannya baru berasa,” jawab Sam.
“Kata Bokap gua, kalau ada seseorang yang cerita ke elu tanpa
lu tanya, itu artinya, lu spesial buat orang itu.” Sam kini bergantian
memandang Chris yang berlari ke sana kemari sambil sesekali
melambaikan tangannya pada Chris.
“Gak jahat. They just pretend like they're care but actually NO.”
Scanned by CamScanner
buka haci kamu buat mamahnya Chris?”
semuanya. Kamu lupa buat ngeliat dari sisi Yang lain, Papah kamu
mungkin.”
bersihkan roknva.
seraya mem
“ Chns tba-aba berlari mendekat Haba.
kamu past
dengan Chris, 1 mengusap kepa
....
| 4
Scanned by CamScanner
“Sam, itu ada bekal di meja makan. Kalau kamu mau bawa sekolah,
Tante udah siapin.” Sindy yang mendengar langkah Sam turun dari
tangga langsung menawarkan.
Pagi ini, Sam berangkat dengan Andro dan Sandy. Yang artinya, ia
tidak bisa bertemu dengan Haba di bus. Sementara di halte, diam-diam
Haba mencari keberadaan Sam. Ini perasaan bersalah atau memang
Haba yang mulai membuka hatinya pada Sam.
“Ya ampun Sam, kamu kok memar gitu?” Sandy mulai sadar
dengan wajah Sam saat ia memasuki mobil.
37
Scanned by CamScanner
Pera
n
“Abis ini elu yang gua bikin bonyok,” ucap Sam sedikit Menganca
“Ketawa deh lu sono yang puas,” balas Sam, mencoba tidak peduli
ibalay
op bak
“Udah, jangan bete gitu dong. Lu jadi nggak bisa ketemu sama
si anonim itu ya?” Andro menebak-nebak.
Scanned by CamScanner
“Makasih, Sam.” Keduanya tersenyum, kemudian sama-sama
berjalan menuju tujuan masing-masing.
akapah
“Lu tuh suka banget zikir ya?” Sam melihat tangan Haba yang
terus memainkan gelang batu hitamnya.
dibuat kikuk.
“Namanya tasbih.”
39
Scanned by CamScanner
“Kakak ini loh yang nyuruh aku buat ngasih ini.” Haba Menunjuk
ke arah Sam.
Sam dan Haba sama-sama mengaminkan doa anak kecil itu pada
nd,
Bus ini bagai sekolah kedua Sam, banyak hal yang ia pelajari di
sini. Dan, Haba adalah gurunya. Ia belajar banyak hal dari Haba. Haba
yang selalu tersenyum pada sekitar, Haba yang selalu menawarkan
tempat duduknya pada orang yang membutuhkan, Haba yang selalu
memberi kepada anak-anak jalanan, Haba yang selalu ramah dan
sopan, Haba yang tidak pernah mengeluh walau terus berdiri. Ah,
hanya menambah perasaan Sam setiap kali mengingat tentangnya.
“Apa?”
Scanned by CamScanner
“See you.” Bus mulai menjauhi keduanya, tapi ia yakin benar,
Haba sempat tersenyum.
Scanned by CamScanner
DI rumah, terkadang Haba memikirkan tentang pertemuannya dengan
Sam. Apakah ini salah? Pemikiran seperti itu tidak jarang muncul di
dalam otaknya. Hatinya mulai menulis nama “Sam”, apalagi setelah
kejadian dengan preman itu. Garis-garis yang semula berantakan,
lambat laun semakin jelas mengukir nama lelaki yang ia temui di
bus beberapa hari yang lalu.
“Lalu, perasaanmu?”
43
Scanned by CamScanner
Pe In
Fe PS
€
P,
“Yang jelas sih spesial banget Bi, buktinya Haba sampae ngelamu /
gitu.” Umar menambahkan, membuat Haba semakin kikuk. " '
apa ak ak
Malam ini, setelah dua hari absen, Sam kembali menuju arena balap.
«Abis kena masalah sama siapa lu?” Ali menyadari bekas memat
pada wajah Sam.
Scanned by CamScanner
Ali menepuk pundak Sam berkali
dari bibir Ali.
ak okak
“Sini Sam.”
“Papah kangen sekali. Papah ingat kita sering main bola di sini.
Pertama kali papah ajarin kamu main bola, kamu selalu salah sasaran.
Terus, Mami bawain susu cokelat kesukaan kamu. Kalau sehari aja
49
Scanned by CamScanner
kamu nggak minum susu cokelat itu, Ka pasti ngambek. Makany, |
Papah selalu kerja keras biar kamu bisa minum susu cokelat kesukaa
kamu. Biar kamu seneng terus, Sam...” Tanpa Baskoro tahu, har: Sam
mulai larut dalam kesedihan pada kenangan masa lalu, ia teringa,
kembali pada hal yang sempat ingin ia lupakan. “Tapi sekaran,.
setelah Papah kerja keras dan bisa dapet lebih, Papah malah kehilangan
segalanya. Papah kehilangan Mami kamu, sekarang Papah hampir aja
kehilangan kamu.” Baskoro kemudian memandang Sam, tangannya
memegang pundak Sam hangat.
“Pah, maafin Sam. Sam sayang banget sama Papah.” |
“Kamu selalu jadi bagian dari Papah, selalu. Mami dan Tante |
Sindy itu mempunyai tempat yang berbeda, tidak ada yang merebut |
atau saling digantikan. Papah nggak nuntut kamu untuk nerima Tante
Sindy. Tapi dia selalu berusaha buat kamu, Sam...” |
“Maaf karena Sam nggak pernah ngertiin Papah, maaf karena |
Sam belum bisa jadi lelaki yang baik.” Sam memandang Baskoro lirih. |
“Kamu selalu jadi yang terbaik buat Papah.” |
“Sam pasti berusaha...,” kemudian ia memeluk Baskoro erat, jauh
di dalam lubuk hatinya ia berjanji. Sampai kapan gua mau bandel
terus? Sekarang ia mulai mengerti mengapa Baskoro enggan untuk
meninggalkan Bandung. Di sinilah tempatnya, di sinilah rumahnya.
Tidak ada yang patut untuk dilupakan, karena semuanya terlalu
berharga untuk ditinggalkan. Tidak ada yang patut untuk disesali,
dakakak
Au sa
Scanned by CamScanner
“Pah, Sam berangkat dulu.”
“Enggak, Pah.”
47
Scanned by CamScanner
P “As shine as the sun. As beautiful as the moon. Inside and
sabit
“Itu Sam...” Andro yang sedari tadi sedang berbicara dengan Sandy /
segera menunjuk kedatangan lelaki yang sudah lama mereka tunggu.
Tiada hal lain yang Sandy bincangkan dengan Andro selain tentang #
Sam. Sampai saat ini pun dirinya tidak pernah patah semangat. /
Walau Andro tahu benar bagaimana perlakuan Sam terhadap Sandy. w
ARK LX
. 4
Scanned by CamScanner
“Ya kalau gitu mah, main lah gua.” Sam menengok ke arah
belakang, ke sekolah Haba. Takdir... betapa tidak terduganya engkau.
Apa lagi alasan Sam ikut jika bukan karena perempuan berkerudung
yang sering ia temui di bus itu?
babak
Ini kali pertama Sam memasuki sekolah Haba, bukan karena menunggu
Ali untuk cabut. Sejauh mata Sam memandang, ia tidak juga melihat
Haba di sekitar lapangan basket. Dari sisi lain, Sandy dan beberapa
supporter sekolahnya terus menyemangati tim basket sekolah mereka.
Saat itu juga, Sam langsung berlari dan memberikan ibu jempolnya
pada Andro. Jujur saja, Sam tidak tahu harus mencari ke mana.
Sekolah ini cukup luas untuk dijelajahi, dan pastinya akan memakan
waktu lama. Tapi hati Sam seperti diberikan petunjuk, ia terus
berjalan mendekati arah masjid. Sampai satu suara menggetarkan
hatinya, menuntunnya untuk mendekat. Melangkahkan kakinya terus
dan terus tanpa keraguan, sampai langkahnya terhenti tepat di depan
masjid. Suara itu berasal dari dalam masjid. Sam tahu itu tempat suci,
49
Scanned by CamScanner
—
Waktu bertanding kurang dari lima menit, tapi Sam belum juga
Jika Sam belum juga hadir, pertandingan kali ini dengan terpaksa
harus ia lewatkan.
“Sam!” Aldi, salah satu teman tim basket Andro dan Sam,
memanggil seseorang yang datang dari kerumunan.
Scanned by CamScanner
“Hampir aja lu gua gibeng.” Andro menyikut perut Sam yang
berjalan setengah berlari menuju tengah lapangan.
Scanned by CamScanner
Iki
| ke arah lo!! Lo nggak tau siapa gue?!” ucap Sandy, semakin tinggi.
“Lo ngaca dong! Lo tuh nggak pantes sama Sam! Jadi cewek
nggak usah kecentilan bisa?! Muna banget! Percuma make jilbab
kalau dalemnya ancur!” Intonasi Sandy kian meninggi. “Lo itu beda
sama Sam, beda Tuhan, beda ibadah! Nggak usah ngarep deh!!”
| 3
Scanned by CamScanner
”
Perkataan Sandy kian lama kian menyayat hati Haba. Kata demi
ulutnya seakan menusuk hatinya dalam-dalam
matanya, ia tida
Sementara di
telah menghilang. Ia kemudian men
“Haba mana?”
“Dia di si...” Annisa yang melihat ke arah kanannya hanya terdiam,
(lagi).
“Sam...
dengannya kini telah berganti wujud. Itu Sam,
. ,
“G-gue nggak maksud, gue mau nampar cewek murahan itu!"
“Salah Haba ke elu apa sih? Asal lu tau ya, dia itu lebih baik dari
dpabatak
Setelah kejadian itu, Sam jarang melihat Haba. Tidak di depan sekolah,
di halte, atau di bus tempat keduanya biasanya bertemu. Tidak saat
pagi hari atau siang hari saat pulang sekolah. Semuanya terasa aneh,
hampa tanpa kehadiran Haba. Sampai saat ini, Sam masih dibuat
Scanned by CamScanner
Apa masih marah dengan kemarin? Jangan-jangan dig
Berbagai pikiran terlintas dari pikiran Sam. Saki,
Maik ba
Pada &i kerap
h, saya mang
Makayy
Ttanya
pada seniman kecil yang beberapa kali ra temui di dalam bus. Kah
Scanned by CamScanner
“Haba, udah makan?” Umar tiba-tiba membuka pintu kamar
“Entar aja, Mas.” Tidak ada yang berubah dari posisi Haba, ia
masih terbaring di atas kasur sambil memandang jendela.
“Cerita sama Mas. Dari kemaren diem mulu, entar laper lo.”
Kini Umar benar-benar memasuki kamar Haba dan duduk di bibir
kasur. “Loh, kamu kenapa?” Umar mulai sadar dengan wajah Haba
yang terlihat kusut, matanya semakin sipit. Mungkin beberapa liter
air mata baru saja keluar darinya atau mungkin juga terlalu lama
menekan wajahnya pada kasur.
37
Scanned by CamScanner
2
1.11
Pagi ini, Sam kembali menaiki bus. Seperti hari hari sebelumnya, ia
udak juga melihat Haba.
" —— —mdt
Scanned by CamScanner
en
Seperni biasanya, hal ini sudah terlalu mudah bagi Sam dan Andro.
Tepat pada pukul 09.00 mereka melancarkan rencana, lebih tepatnya
ini sepenuhnya hasil ide Sam.
“Kelasnya mana?”
“Nah kan nah kan, oon-nya kumat. Terus gimana bisa ketemu?
Ah elah!!” Keduanya kini telah berada di dalam sekolah Haba.
Mencari-cari keberadaan perempuan itu, diam-diam.
“Sabar, telepati gua kuat kalau soal....,” pucuk dicinta, ulam pun
tiba. Apa yang Sam tunggu akhirnya tampak juga. “Habaa!!”
“Kamu gak papa, Ba? Ada Sam tuh.” Annisa mencoba menceritakan
apa yang ia lihat. Haba mengangguk pelan, dengan tetap berjalan.
gua udah minta maaf? Gua bener-bener gak tau kalau Sandy bakal
0 »
Scanned by CamScanner
3)
Wal
gua terus.” N
«Kenapa? Kenapa enggak? Haba memandang Sam untuk
beberapa detik. 3
“Gua nggak bisa...” Sam memberi jeda pada koil ioo,
lu sadar nggak sih? Lu banyak :
Sam. Kini keduanya hanya terdiam. Ini yang sedari tadi ngan Haba
memperjelas lagi.
Scanned by CamScanner
Tidak ada yang ingin Sam bicarakan, dia diam seribu bahasa.
Tidak di rumah atau di sekolah. Ia masih tidak menyangka akan
berakhir seperti ini. Enggak, ini bukan akhir. Nggak segampang
ini, gak gini. Sam menguatkan hatinya. Ia tidak pernah bersiap diri
tentang hal yang terjadi siang ini. Melepaskan Haba begitu saja?
Tidak akan semudah ini.
bi
Scanned by CamScanner
“DEN Sam nggak sekolah? Udah jam 7, Den.” Bi Minah yang sedari
“Kamu gak papa Sam?” Sindy kini membuka pintu kamar Sam.
“Im okay.”
“Ya udah. Tante keluar dulu ya. Kalau ada apa-apa, Tante di
bawah.”
6s
Scanned by CamScanner
hati Sam, ta hanya tidak tahu harus berbicara pada siapa, Dia
Aa MM,
butuh
sm
dengan Sam. Keselamatan bisa sangat rentan jika Sam terus dibiarkan
mengemudikan mobil.
ar dan duduk di b
Beberapa saat setelah itu, Sam ikut melepas s
“Siapa?”
Scanned by CamScanner
“Sahabat Tante, pacar pertama Tante...” Sindy kini berbalik
tu
“Papah?”
“Lalu...”
65
Scanned by CamScanner
4g. Aku seneng bisa kenal sama kamu.” 7.
"tes
aa mh .
memutuskan semu
eorang pendeta.” |
yang
yang cukup,
“Gekarang
«Tante nggak Per nah de
Kairo. Tante Y
dia kuliah di
orang yang baik aka
h cinta?”
kedua Tante adalah ketemu Papah kamu. Papah
Itu kata Sa
“Apa Tante masi
“Keberuntungan
kamu.”
“Tante pernah nyesel?”
“Jujur pernah. Tapi untuk ap
saat itulah saat yang
pula itu udah lama ba
“Mungkin, salah
melepaskan seseorang,
nyesel terus?”
satu yang masih Tante sayangkan adalah kamu.
“«
Tan, maafin Sam ya. Sam...”
Gam. Tante
cs ,
ante nggak pernah ingin menggantikan siapa Pun
aksa kamu
cuman tadi
pengen jadi temen terbaik kamu. Tante gak mau M
Scanned by CamScanner
buat nerima Tante. Tapi kalau Tante boleh Jujur, orang lain yang
Tante sayang selain Papah kamu adalah kamu.” Kini keduanya saling
luluh. Saling mengerti satu sama lain.
Ternyata Sindy tidak seburuk yang Sam kira, seperti apa kata
Haba. Ia sangat baik. Walau Sindy bukanlah ibu kandung Sam, tapi
ia tahu benar perasaan Sam. Baru kali ini ia bercerita dengan wanita
lain selain Haba, dan itu Sindy. Apa ini rasanya cerita sama Mami?-
“Kita kok jadi galau gini sih, Sam. Laper nggak? Nyari makan |
yuk,” ajak Sindy lembut.
“Oh iya, Sam. Sekarang, tempat itu punya kamu. Mungkin tadi
adalah hari terakhir Tante ke sini.”
“Tante gimana?”
67
Scanned by CamScanner
Dari luar, Sindy memandangnya sendu. Hatinya te
abakakak
berhenti merokok. Ia
“Mang...”
“Iya A, kumaha?”
“Menurut Mamang, cinta beda agama gimana?” |
wWaduh, kumaha atuh ya A2 Amang teh juga 'e pernah kim"
. : dan
euy. Udah atuh seiman wae A, aya-aya wae SI Aa mah. Nih ya
" it
Scanned by CamScanner
satu atap kalau tempat ibadah aja udah beda. Kitu tah.”
“Makasih, Mang.”
sbokak
Jika saja ini bukan hal yang penting, mungkin ia sudah memilih
untuk fokus pada racing atau otomotif. Tempat yang membuatnya
betah berada di sekolah adalah.... kantin.
“Bullshit.”
“Ndro?”
“Hm?”
“Ndro?”
“Apaan?”
“Ndro?”
“Nah ini, ini nih. Gua udah bilang berapa kali sih ke elu? Hah?!”
Andro menatap Sam lekat-lekat.
bg
Scanned by CamScanner
Pa
Hg €
SA!
at
“Ya harus. Tapi beda Tuhan itu bukan masalah sepele Sam
kagak bisa main-main. Setau gua ada dua jenis pacaran yang kapat |
ada gunanya di dunia ini. Satu LDR, satunya beda agama.”
“Sam, yah elu.” Andro berlari kecil ke arah Sam yang semakin
menjauh.
i i
Scanned by CamScanner
papah
Malam ini, Sam mencoba berbicara pada Ali tentang Haba. Seperti
biasanya setelah menemani Ali untuk salat tahajud
membuka diri.
“Eh, udah selesai lu? Al, menurut lu cinta beda agama gimana?”
, ia memulai
“Guru agama gua pernah bilang, Waktu kita jatuh cinta, saat
itu juga Tuhan lagi menguji seberapa besar cinta kita pada Tuhan.
Bagaimana manusia memilih, memilih ciptaan-Nya atau penciptanya.”
menyulitkannya.
Scanned by CamScanner
SUDAH beberapa hari ini Haba tidak pulang atau berangkat menaiki
bus. Semuanya tampak biasa. Abinya menawarkan Haba agar
Scanned by CamScanner
ea
toleransi? Karena
bahkan disyariatkan,
kasih sayang dan loyalitas kepada mereka, akan tetapi lahir atas dasar
membalasnya a
«Allah Ta'ala berfirman yang @
aum,
(OS. Al-Maidah: 8)
Bu?” Lagi-lagi
las.
a agama,
sat perhatian seisi Ke
Scanned by CamScanner
“Sebagaimana isi dari Surah Al Bagarah(2): 221, Dan janganlah
kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita
Kringgg!!!
Baru kali ini Haba sangat mengharapkan suara bel itu berbunyi
lebih cepat. Biasanya, ia sangat berat untuk meninggalkan sekolah.
Sebab, sekolah adalah rumah kedua baginya untuk mendapat rida
Allah. Astaghfirullah, sejujurnya Haba tidak ada niat sekalipun
untuk menjauhi rida-Mu ya Allah, tapi hari ini hati Haba sungguh
tidak keruan. Bimbing Haba ya Allah. Hatinya tidak henti-hentinya
beristighfar, tangannya tidak pernah sedetik pun berhenti berzikir.
27
Scanned by CamScanner
sama Ibu yuk?" Satu senyuman yang indah kian hadir bersamaan
dengan ajakan itu.
“ .. namanya Sam.”
“Oh, yang waktu itu ya?” Masih ingat, pertama kah Sam
memanggil nama Haba dari pendela bus? Iya, saat itu Bu Fatimah
memang sedang berdiri tak puuh dari Haba. Keduanya berjanpan
untuk pergi ke perpustakaan di daerah rumah Haba, tapi Haba
enggan untuk berangkat bersama. Ia memulih untuk menaiki bus dan
bertemu dengan Bu Fatimah di halte
Scanned by CamScanner
Serelah beberapa menit berbincang, keduanya sampai di depan
rumah Haba. | |
Haba dari dalam mobil. Saat itu juga Haba menoleh dan memberikan
senyumnya.
g terbaik.
aeobak
Seperti biasanya, setelah salat Isya dan mengaji, Haba dan Umar
berkumpul di ruang keluarga. Usman sedang dinas di Kalimantan,
dan baru akan pulang minggu depan.
“Masih galau, Ba?” Umar melirik Haba yang sejak tadi terdiam.
“Mas yang sok tau apa kamu yang nggak pinter nyembunyiin
perasaan?” Umar kembali memandang Haba dengan senyum miring,
sejujurnya ini sangat menyebalkan untuk Haba. Senyum itu selalu
sukses memojokkannya.
“Waallaikumussalam.”
“Iya?”
“Mas Umar?”
“Apaan?”
77
ri
.a
Scanned by CamScanner
“Menurut Mas Umar gimana?” Haba menatap Umar smakin
dalam.
“Gimana ya?”
menandakan ia berpikir keras.
wajah Haba yang mulai kusut. “Mas gemes deh sama kamu” Dan
“Gimana kamu bisa cinta sama seseorang, kalau orang itu aja
nggak cinta sama yang nyiptain kamu?”
Haba
|
d
Scanned by CamScanner
Haba memilih untuk menyendiri dan bermain handphone, padahal
biasanya dia bukanlah tipe perempuan yang suka berlama-lama dengan
gadget yang satu ini. Ada beberapa pesan masuk pada aplikasi pesan
miliknya, termasuk dari Annisa.
PL?)
NN TNT ha
Ka Aa,
DNA AI MATI LEAN PERAN INN TP TA PRN
kemaren? Cerita Jon
Ya udah, aku rumgeu AA TINTA
k MIMIN)
Pa Ke IA
“7,
£ Haba
9 AN
Tin... tin...
79
Scanned by CamScanner
Vaha, Umar baru saia keluar, dan Usman sek mangan pala |
secepat ini- Lalu ini siapa? :
«Habaa!!” Seseorang berk
dalam-dalam.
putih tengah
Kami. Kata pengganti untuk Sam dan Haba. Ia tidak tahu apa
yang akan terjadi setelah ini, apa ia akan berani untuk bertemu Sam
lagi? Apa Sam akan tetap sama padanya setelah ini? Atau semua
sudah cukup sampai di sini? Ia serahkan semuanya pada yang Maha
Bijaksana, karena ia tahu Allah sebaik-baik perencana. Tapi dalam
lubuk hatinya, Haba selalu bertanya, Bagaimana dengan Kita, Sam?
Scanned by CamScanner
PAGI ini, Sam mulai berangkat sekolah menggunakan motornya. Bukan
peka
2 8
Scanned by CamScanner
Se
“Namanya Pak Erik, Sam. Doi keren banget loh, masih muda
tapi agamanya udah mantep.”
Scanned by CamScanner
secara keseluruhan. Ketiga, ukhuwwah wathaniyyah wa an-nasab, yaitu
persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan. Dan yang keempat,
ukhuwah diniyyah, persaudaraan karena seagama (ukhuwwah fi din
al-Islarr). Persaudaraan itu penting banget, Bro, Sis. Sebagaimana yang
tertera pada Hadis Bukhari yang artinya, Tidak sempurna keimanan
seseorang dari kalian, sebelum ia mencintai saudaranya sebagaimana
ia mencintai dirinya sendiri. Gak cuma itu aja, Dari Abu Muhammad
(Jubatr) bin Muth'im r.a., bahwa Rasulullah saw bersabda, tidak akan
masuk surga orang yang pemutus (hubungan famili). Abu Sufyan
berkata, yakni pemutus hubungan famili (silaturahmi).” H.R. Bukhari
dan Muslim. Na'udzubillahimindzalik. Jadi, kalau pada marahan nih,
udeh langsung baikan aja. Jangan sampe tuh ya lebih dari tiga hari.
Malaikat di kiri udah siap buat nyatet dosa.”
&
Scanned by CamScanner
“Wah, kalau Bapak sih lebih suka Bon Jovi.” Pak Erik .
sekarang tengah duduk di samping Sam melihat playlist di lur
Ipod Sam.
“Pak Erik kan tau saya non-Muslim, tapi tadi kok Bapak nggak
nyuruh saya keluar?” tanya Sam seraya memandang Pak Frik.
“Masa iya atuh Bapak ngelarang orang yang mau nuntut ilmu
di kelas Bapak.” Erik tersenyum.
“Saya punya temen Pak, dia Islam. Dia spesial banget buat saya,
dia ngerubah hidup saya, dia ngajarin banyak hal ke saya. Tapi
hubungan beda agama gini malah bikin kita jauh, mungkin dia belum
bisa nerima perasaan saya. Terus saya harus gimana, Pak?”
“Berarti, niat kamu ketemu dia teh salah. Kamu berubah harus
dari diri kamu sendiri, perantaranya dia. Kalau dia nggak ada, ya
harus tetep baik atuh,”
“Awalan kamu saja teh udah salah, nggak saling jujur. Kalau
dia seorang yang baik, pasti dia ngerti.”
Orangtuanya untuk niat berteman. Kamu kan laki.” Pak Erik menepuk
aah
PP
Scanned by CamScanner
in Ka
MA Na MN AA ih 1 sesi si 2
“TN ag
Siang ini, Haba terpaksa memilih untuk menaiki bus. Mang Asep |
harus pulang kampung karena anaknya sakit, Umar yang sedang |
ada kuliah jelas tidak bisa diganggu. Keputusan ini memang cukup
membuat jantungnya berdegup kencang. Naik bus, kemungkinan besar
untuknya bertemu lagi dengan Sam. Sudah beberapa hari ini Haba
tidak bertemu dengannya. Apa akan tetap sama?
Sam...
&
Scanned by CamScanner
. bulillah, pekerjaannya dipermudah. Ini Abi ditemenin
sama Nak Sam. tersenyum ke arah Haba. “Hai.” Kalimat itu yang
La dari muhut Sm, padahal di dalam hatinya Sam sedang
perrenak kencang, 13 ndak menyangka akan melihat Haba lagi. Gila,
Haba! Lu apa kabar! Gua kangen banget sama lu!
“Kalau gitu, saya pulang dulu. Makasih, Om.” Sam yang tidak
Jelas ajakan ini tidak bisa Sam tolak. Kapan lagi bisa makan
bureng keluarga Haba?
Scanned by CamScanner
“Bibi...” Haba hanya bisa menahan malu, pipinya sedikit memerah.
Ada secuil kebahagiaan yang ia tutupi ketika mendengar perkataan
Bi Jumi.
“Bi, sekalian makan di sini. Bareng sama kita, sama Nak Sam
juga.” Usman kembali menawarkan Bi Jumi.
sangat sopan. Satu lagi yang membuat Sam kembali kagum dengan
Usman.
“Assallamualaikum.” Umar yang baru saja pulang segera masuk
ke ruang makan.
“Waallaikumussalam, Mas Umar sini ikut makan. Ada Sam,
kakaknya Haba.
8g
Scanned by CamScanner
«Oh ini yang namanya Sam?” Umar berjabatan tangan ht
Sam. Haba yang mendegar ucapan Umar langsung memasang wajah
kikuknya, matanya ke sana kemari menahan malu.
“Kita kayak lagi makan keluarga ya, Bi?” Seketika Umar memecah
keheningan, membuat Haba tersedak dengan capcai yang baru sa
masuk ke kerongkongannya saat itu juga. Ia tidak mengerti mengapa
Umar berbicara seperti itu.
Sam sebenarnya juga kaget dengan kata-kata itu. Jika ini bukan
di rumah Haba dan bukan di depan Usman, mungkin ia sudah
jailnya, ia tahu Haba sedang berada pada perasaan grogi yang luar
biasa.
rumahn
ya, bersamaan dengan bunyi klakson dari motor Sam.
da 4
Scanned by CamScanner
langsung melakukan aksi jail di depan Haba. “Lampu hijau, maju
jalan.”
Haba yang masih betah berada di luar, sekuat tenaga menahan
AN
Scanned by CamScanner
“NYASAR ke mana lu? Lama amat, abis ngesot?” Andro langsung
“Idih, lu ngerusak reputasi gua tau gak? Nggak liat apa banyak
cewek bening?” Andro menatap Sam jijik. Tidak terima dengan
panggilan Sam padanya beberapa detik yang lalu.
“Eh, mau apa lu? Jangan pernah sentuh kesayangan gua. Sono
noh pesen sendiri.” Andro segera mengambil gelas minumnya saat
gelas itu kurang beberapa senti lagi bersentuhan dengan tangan Sam.
“Frapucino satu.”
Scanned by CamScanner
“
: lai
memerah, ia bahkan semakin malu saat melihat Sam yang Mu 1
tertawa.
“gai n
Sejak kapan?” Deo bahkan mengerutkan keningnya deng”
penolakan Sam.
| 4
Scanned by CamScanner
“Lu gak tau? Sam kan lagi ngedeketin cewek seberang sekolah.”
Andro segera ambil alih.
“Nyantai ah, kayak liat setan lu.” Sam mencoba menghindar dari
Febri. “Gua tadi abis dari rumahnya, ketemu bokap dia.”
“Mending lah, Sam gentle. Emang elu, main bawa kabur anak
orang?” ucap Deo seraya melirik ke arah Febri.
“Eh, Sandy boleh dong buat gua?” Deo yang sudah lama
mengincar Sandy segera ambil kesempatan. Deo dan Sam memang
sama tampan, tapi jelas wanita-wanita sudah tahu mana yang lebih
meluluhkan hati.
Scanned by CamScanner
“Ye, kalau bisa dua mah, rezeki masa ditolak?” jawat, Dep
dibalas dengan wajah sungut dari keempat temannya Dari
. " Ti
Santaj
Ip abak
“Tapi serius Bi, Sam bukan pacar Haba. Temenan aja.” Haba
mulai menunduk.
“Iya, Abi percaya sama Mba Haba,” ucap Usman sambil tersenyum.
gitu.”
«dia
g beda agama! Ab
kin salehah,
ubu umat
uknya. Ia
“Sejak
menghadap Haba seraya mengambil teh wangi
: HM
Scanned by CamScanner
Semua manusia di mata Allah itu sama Mba, amal dan ibadahnya
saja yang buat berbeda.”
“Maafin Haba ya, Bi. Haba sayang banger sama Abi.” Haba
memeluk Usman. Ia tidak menyangka Sam akan mendapatkan posisi
yang baik di mata Usman. Mungkin ia adalah orang pertama yang
Usman sebut sebagai teman laki-laki yang baik.
“Mas Umar gimana? Yang dipeluk Abi doang nih?” Umar kembali
berkomentar, tangannya sudah mengambang melingkar ke arah Haba
dan Usman yang sudah lebih dulu berpelukan.
“Mau tau aja urusan lelaki.” Kini giliran Usman yang menjaili
Haba, diikuti dengan tawa dari Umar.
PA
Scanned by CamScanner
tentang apakah ini jawaban dari Allah? Apakah Sam adalah lelaki
yang baik untuknya? Atau apakah Allah hanya ingin memperbaiki
hubungannya dengan Sam?
apakah
“Udah naik motor lagi lu?” Dafa yang baru saja memarkirkan
motornya melihat kedatangan Sam.
“Yoi.”
“Katanya laki, mulai sama cewek aja nggak bisa. Cupu lu!”
Dafa menambahkan.
“Cari aja preman. Ajak tiga lawan satu.” Andro kembali berbicara,
wajahnya.
» d
Scanned by CamScanner
ap abak
eE-—mummuua
1 Selamat pagi, Sayang.
2 Selamat pagi juga, sayang.
99
Scanned by CamScanner
“Oh ya? Serius? Mau ngelamar? Secepet itu?” Ekspresi Anni
berubah berbinar, matanya membulat dalam-dalam menatap Haba
“Ya gak usah merah gitu dong pipinya, sebut-sebut nama Sam
langsung senyum gitu.”
“Kok gak tau? Belum ketemu lagi? Kamu masih dianter Mang
Asep?”
“Enggak sih, tapi apa dia bakal tetep sama?” Haba kembali
memandang Annisa.
“Kalau dia aja berani ketemu Abi, berarti dia serius. Perasaan
nggak semudah itu bisa hilang Haba, apalagi kalau perasaannya
ehem.” Annisa berdehem paksa.
.
P
Scanned by CamScanner
“Yakin dong. Nggak semua anak yang keliatan berandal, hatinya
juga berandal. Hati itu beda, dia itu sisi baiknya seseorang. Gimana
seseorang itu ya dari hatinya.”
(Ma
Scanned by CamScanner
“$
1 Ba
Na Na di
aa 2 ,
KE
KT Pt
- Ta .
- "
ng wa
Pen
4 -d
TONYYANAN
ee
|
BRAK!!!
Sebuah benda keras menghantam motor Sam dari belakang.
103
Scanned by CamScanner
Bhwukkk!!! Lagi-lagi Sam meluncurkan pukulannya, mep,.:
bundaran merah di sekitar wajah lelaki itu, dan sekarang dara,
mengalir dari hidungnya.
Mula
sedang terjadi. Kebetulan hari ini sekolah selesai lebih cepat dari
ketiga temannya.
“Ngimpi.” Febri membalasnya santai. “Balik ah! Paling, mas-mas
mulus nawarin les, enek gua.”
“Eh eh, itu ngapain sih?”
menghadang segerombolan kelas 10 yang hen
kerumunan yang semakin ramai.
“Itu, Kak Sam berantem sama kelas 10.”
“HAH?!!!” Deo yang terang-terangan mendengar S€
bab keramaian
n Febri yang
Scanned by CamScanner
”—
Deo yang lebih dulu masuk ke kerumunan, melihat jelas Sam dan
lelaki kelas 10 yang sedang beradu kekuatan. Walau sudah terlihat
siapa yang bakal jadi pemenang, tapi keduanya tampak babak belur.
“Woy curut, malah nonton, bantuin gua ini!!” Andro yang sudah
lebih dulu berada di sana berniat melerai keduanya, tapi malah kena
baku pukul. Pipinya terkena pukulan nyasar dari anak lelaki kelas 10
itu yang hendak membalas Sam. Yang ada, Andro malah ikut-ikutan
marah dan kesal.
“Eh balik nggak lu pada, gua hajar satu satu nih!!!” Dafa terus
mengusir dan mendorong kerumunan itu hingga melonggar.
Scanned by CamScanner
—
Cam. Andro dan Dafa yang melihat aksi nekat tari Tio, sekarang bali
arah Tio.
Ba diem, mau tambah bonyok lu?!!!” Deo yang Sedari tag
menahan badan temannya itu balik memakinya. Ia tidak Menyangk,
Tio akan senekat ini dengan Sam.
“Loh Bu, saya kan udah ngelerai. Kok ngikut?” Febri yang tidak
biasa dengan panggilan BK melakukan pembelaan.
“Yailah Bu, udah SMA kali, masih aja dijewer” Dafa sesekali
0.
Scanned by CamScanner
Keenamnya kini sudah berada di ruang BK, ruangan paling horor
hi urid-murid SMA. Tapi bagi Sam, ruangan ini sudah menjadi
aah kedua di sekolahnya selain kelas.
ayee si Ibu, kita kan temennya Sam. Antar temen mah harus
. a tolong.” Andro giliran berbicara.
ling
» sNolongin bukan berarti ikut mukulin.” Bu Tanti masih memandang
«Noh Bu, dia noh yang bikin kita-kita emosi.” Dafa menunjuk
Tio yang sudah tersungkur lemas di kursi.
“UJdah sana kalian pulang, awas kalau Ibu denger kalian ikut-ikut
lagi.”
“Dia nabrak motor saya, Bu?!” Sam membela diri sambil matanya
melirik Tio yang berdiri di sampingnya.
“Saya nggak sengaja Bu, dia aja yang langsung nonjok saya,”
107
— Scanned by CamScanner
Pp
5
“AWAS YA LU!!”
kena semprot.
itu tinggal beberapa langkah. Sekolah cabutan, nilai acak-acakan.
Kamu sekolah mau belajar apa mau jadi jagoan?!!! Itu juga segala
pake anting, lepas lepas!!! Baju udah kayak preman pasar. Kamu itu
anak sekolah, jaga penampilan kamu!!! Jaga perilaku kamu!!! Ibu
heran sama kamu, nggak ada kapoknya!!”
ucap
Scanned by CamScanner
Sam hanya menaikkan satu alisnya, ia sudah bosan mendengar
nasihat dari guru BK-nya itu. Kupingnya panas jika terus disangkut-
pautkan pada kesalahan, padahal kenyataannya menang adik kelasnya
itu yang mencari gara-gara duluan dengannya.
LI
dari perkataan Sam. “.... berenti ikut campur masalah gua, ngerti?!”
Sam segera melangkah menjauhi Sandy, dengan tatapan tajam.
tag
Scanned by CamScanner
Bhuwukkkk!!! Satu pukulan meluncur sempurna pada Wajah ly
mabuk itu, kuatnya tangan si pemukul membuat genggamannya »
lengan baju Haba terlepas. ada
“Jangan macem-macem ya lu!!” Sam yang sudah Mengama,
kedatangan ketiga lelaki itu segera mendekat. Emosi yang sempat teri ti
| a.
“Cari gara-gara!” Temannya yang lain segera maju dan Mengarahka
n
“Awas ya lu!! Gua apal wajah lu!!!” Salah satu yang wajahnya
belum terjeramah tangan Sam memberikan ancaman sebelum ia turun.
12
Ja
Scanned by CamScanner
“Meuni laki pisan.” Tambah beberapa bapak-bapak yang tadi
ikut menyemangati.
”.x
Haba kembali menghampiri Sam yang duduk di kursi taman tak jauh
dari halte dengan membawa bungkusan berisi air mineral dingin.
Tangannya menyodorkan plastik itu ke arah Sam.
Perlahan tapi pasti, Haba mulai duduk dengan jarak yang tidak
dekat, ada tas milik Sam yang membatasi posisi Sam dan Haba.
Scanned by CamScanner
“Gak marah.” Haba masih tertunduk.
adalah kesalahannya.
“Ya udah, aku pulang dulu.
beberapa senti dari tempat Sam.
«Marahan itu nggak boleh lebi
akhirnya memilih ikut berdiri.
sebagai gua
kita saling tau. Gua pengen ki
umat beragama, yang nerima satu sama lain.” Sam dengan lugas
mengeluarkan isi hatinya, isi yang dari dulu ingin ia sampaikan pada
Haba. Walau sebenernya perkataan ini sudah ia rencanakan, bahkan
sempat diolah dulu oleh Erik.
«A best friend, will guide their friend to the right path, right?
Gua dapetin semua itu lewat elu, gua nggak mau kehilangan itu.
not. Tapi gua bukan bagian dari orang yang tega ngebunuh sipil di
Palestina, gua bukan bagian dari orang yang terang-terangan ngelarang
azan atau umat Islam untuk berjilbab. Im respect your religion, and
i really respect you: Is that wrong? Bukannya Allah suka kedamaian
antar umatnya?” Sam menatap punggung Haba dalam-dalam.
Haba masih diam. Bukan marah. Matanya kian dihiasi oleh selaput
bening. Setiap kata yang Sam ucapkan menampakkan jelas ada luka
yang menjerat di hatinya. Bukan karena ia tersakiti, tetapi ia sadar
HA
Scanned by CamScanner
betapa jahatnya ia. Hampir saja ia berbuat sesuatu yang tidak disukai
Allah. Tidak seharusnya ia membentengi dirinya dengan keegoisan.
“Gua pengen jadi temen surga elu, walau mungkin surga kita
beda."
“Maaf” Hanya kalimat itu yang mampu keluar dari mulut Haba.
“Lu mau kan jadi temen surga gua?” Sam sedikit mendekat.
Sam dan Haba kembali duduk dengan jarak yang masih sama.
Haba menggeleng.
Scanned by CamScanner
Sam memandang Haba dengan tanda tanya, menunggu Haba
orangnya.”
lihkan pembicaraan.
“Kalau tiap ngegebukin preman bisa bikin kita deket, gua rela
Sekali lagi mereka kembali dekat akibat adegan tiga lawan satu.
Dan ini kedua kalinya Haba melihat pemandangan yang sama,
dengan beberapa cetakan lebam biru pada wajah Sam. Walau kali
Scanned by CamScanner
3 - r "YON "9975. ag.
f . r NA Ng ”
“ah ti EL z
KO aa
"4 Cah T. Ga
f Mera ea
: Se
ini lwannya sedang dalam keadaan mabuk, artinya Sam tidak harus
keras untuk menang. Tampaknya wajah babak belur Sam
Tapi apa yang lebih spesial dari “Teman Surga”? Bahkan kematian
sidak dapat memisahkan pertemanan jenis ini, karena Allah akan
mempertemukan keduanya kembali di surga. Tempat di mana hanya
ada kebahagiaan dan orang-orang terpilih di sana. Tempat di mana
kenikmatan begitu sempurna karena tidak ada sama sekali kekurangan
di dalamnya. Tempat yang kekal, yang mampu menjaga perasaan
keduanya untuk selama-lamanya.
Dan ya, bertemu dengan Haba hari ini, esok dan bahkan selama
apa pun akan menjadi hari-hari yang menyenangkan. Kadang Sam
memuja Tuhan dalam setiap kali matanya jatuh pada Haba, dengan
sempurnanya ia menciptakan umatnya. Menciptakan Haba yang
bukan hanya mencuri pandangannya, tetapi juga hatinya, mengisi
«7
Scanned by CamScanner
“ASTAGHFIRULLAH Den Sam, kenapa mukanya bisa gitu?” Bi
“Jelek.”
“How dare you?” Sam memeluk adik kecilnya itu, yang langsung
mengundang tawa dari keduanya.
119
Scanned by CamScanner
5. T5..
belaan.
T olah kamu, tuh suruh Mang Udin.”
Se aa
Teka
Tt
ppibak
120
Miiition”
Scanned by CamScanner
“Ini sudah kali kedua Sam berkelahi di sekolah. Banyak guru
juga yang komplain ke saya karena Sam jarang hadir di kelas.
Tugasnya juga tidak ada yang benar.” Bu Tanti sesekali berdecak
melihat kelakukan Sam.
“Ya udah Bu, kalau bisa secepetnya aja SP-nya keluar. Sekalian
sama hukumannya apaan?”
“Jadi ini Samuel? Preman yang bikin anak saya babak belur?!!”
Seorang perempuan yang sebaya dengan Sindy dan seorang lelaki
dengan pakaian jas rapi memasuki ruang BK. Keduanya langsung
menatap Sam tajam, membuat Sindy langsung membulatkan mata,
Sedangkan Sam, ia sama sekali tidak peduli dengan tatapan itu.
Sam langsung menatap perempuan yang tak lain ibu dari Tio.
la hampir saja berbicara, namun segera ditahan oleh Sindy. “Begini
12
Scanned by CamScanner
Bu, saya yakin ini hanya salah paham. Anak kita kan SAMA,
laki-laki, biasanya kan mereka mudah terpancing emosi.”
ri Juga Saya
bisa memfisum bekas pukulan anak Anda, dan Mengasuskan ini
ke pihak polisi. Anak Anda bisa dipenjara, akibat Anda yang lalai |
mendidik!”
U. Apa iya,
babak
id
Scanned by CamScanner
"—
Itobok
123
Scanned by CamScanner
Ha
u
& Sam
al sama P
#3)
& Andro
ga”
LP :
menyeramkan itu.
kakak
124
id
Scanned by CamScanner
ijla Usman.” Tiba-tiba terdengar suara seseorang menyebut
»Haba membuat jantung Haba berdegup lebih kencang dari
Hari ini memang giliran kelas Haba untuk menyetorkan
bi - slan mereka.
ara,
su n nasuttaku rabbakumullazi halakakum min nafsin
“Ya ayyuha
wabidatin wa halaka minha zawjaha wa bassa minhuma rijalan kasiran
aa -
| Gila lo, gak ngajak-ngajak.
Scanned by CamScanner
“Bodo. Eh Neng, nih ada yang ngintipin nih, di sini pi
keempatnya semakin nyaring, ditambah dengan tawa Yan Siang
meledak. Suara itu cukup keras untuk mencuri Perhatian Ora L 4
yang berada di masjid. Dang
kerudung
berwarna
belakang Sam,
Celang, e
abah
rab
Scanned by CamScanner
1G
“Meuni cakep.”
bi
Saat Haba keluar dari gerbang, ada lelaki yang sedang bersandar tak
jauh dari sana. Seharian ini, ia menunggu kedatangan Haba.
ag
Scanned by CamScanner
“Nah giru kan enak, yuk pulang.” Sam menegakkan
matanya mengarah pada halte bus yang tak jauh dari sekolah Haha
“Tadi lu baca apaan sih?”
“Surah An-Nisaa.”
Scanned by CamScanner
€
ai
Kesempatan un
"
Fo
UI
f
f
| ! posisi? e
| Dengan sigap Sam segera membalas pesan itu.
h - ”
| NO aa G
| KN
|
|
| Home sweet home
Sam merobohkan tubuhnya di atas kasur setelah menjawab
pesan singkat itu. Sepertinya malam-malam selanjutnya akan sangat
129
1
Scanned by CamScanner
bosankan. fa tidak bisa pergi ke arena balap bersama va
Ki tur
Enggan /
ea
Sam mengambil ha
“Apaan?”
“Cepet turun!”
“Males.” ,
“Siput, Buru, 809
Sam buru-buru mengganti
pukul 22.45.
«Ngapain sih lu?” Sam m
hitamnya.
tunggu di depan. 1
2. —
O memandang
Pi
Sam yang duduk di sampingnya.
3 |
Scanned by CamScanner
“Barusan.” SEA 1
“Gila gila!! Tu cewek make pelet apaan, lu bisa begini?” Andro !
“Lu juga bocah kali,” ucap Deo santai, masih setia memandang
layar handphone.
“Eh, btw, si Ipul tadi bilang lu dicariin sama Pak Erik” Andro
mengarahkan matanya pada Sam.
Spapap
P :
laki Seseorang menimpuk pundak Sam dari belakang.
Gt
aa
1 BN
Scanned by CamScanner
“Apa-apaan sih?!” Sam buru-buru mengelus pundak |
, , - nya yan
mulai nyeri sambil menoleh ke arah pukulan, ada Bu Tanri '
sudah berkacak pinggang. “Eh Ibu, Sayang...” Yang |
. Males.
“Eit eit eir, selow aja, Bu. Saya ke sini bukan buat ngapelin Iby
kok, Ibu ke-geer-an sih.”
“Yah Ibu, namanya aja saya di-skors. Udah ya Bu, dadah Ibu |
Sayang.”
Kali ini Sam berjalan menuju kelas 10. Ia tengah sibuk mencari
seseorang yang ingin ia temui.
Ok abah
ak
“Sam, tiga hari ini Bapak nggak ketemu sama kamu. Kamu nge
sekolah?”
“Lagi dijatahin libur sama Pak Harsono, Pak.”
“Terus kunaon atuh?” adah
“Saya ke sini mau makasih banget sama saran Bapak. Say
baikan sama dia. Sekarang kita malah jadi temen.”
“Alhamdulillah. Terus ke depannya kumaha?”
1 Kenapa memangnya?
Scanned by CamScanner
|
h
|
|
Entah sejak kapan hubungan Sam dan Pak Erik kian dekat.
Pak Erik adalah tempat baru untuk Sam manakala ia membutuhkan
penasihat dalam pertemanan beda agamanya ini.
“Saya juga cinta banget sama Ibu.” Tanpa melihat pada lawan
bicara, Sam memilih menjauh.
83
Scanned by CamScanner
“Mending lu balik dah sono. Entar kalau dia keliatan, lu demen
lagi. Ogah gua.” Sam mendorong badan Ali untuk segera pergi.
«Hahaha... santai aja kali. Entar malem lu dateng kan?”
“Motor gua rusak.”
“Pulang yuk.”
a mereka berdiri. Bahkan saat ada
orang lain.
“Gua di-skors.”
Sam.
“Kecilin dikit kek suaranya.”
“Kok bisa?” Haba benar-benar berbisik, membuat Sam terang
kecil melihat ekspresi Haba yang menggemaskan.
“Gua berantem. Ya kemaren gua bonyok gara
“Emosian banget.”
-ga ra itu.”
Scanned by CamScanner
“fadi kalau keren harus gitu?”
“Udah diloakin, males. Lagian enak naik bus, bisa ketemu elu.”
Haba semakin diam, ia tidak tahu harus berkata apa lagi.
“Kok turun sini?” ucap Sam yang sadar ini bukan halte rumah
Haba.
«Aku mau ke toko buku.”
“Gua temenin.”
“Gak usah.”
“Terserah gua. Gua juga mau ke sana. Sekalian.”
“Banget.”
“Buat apa iri sama perbuatan yang nggak diridai Allah? Namanya
aurat Sam, segala yang ada di tubuh perempuan itu aurat, kecuali
wajah dan telapak tangan.” Haba tersenyum tipis, yang dibalas dengan
anggukan dari Sam.
“Mahram-ku?”
Scanned by CamScanner
Haba kembali diam, menciptakan keheningan antara Kadi
: an
Sampai sebuah mobil Jazz merah berhenti tak jauh di dea ya,
Sam
dan Haba. Ada dua perempuan berseragam yang keluar dati sy
na,
“Kak Sam, Kak... gawat.”
bawa, ditambah lagi rasa gugup karena secara langsung Sam menatap
ke arah keduanya.
Sam dan Haba terdiam melihat tingkah mereka.
“Sandy mencoba ngelakuin aksi bunuh diri, Kak!”
“Ha?” Sam sedikit terkejut. “Kok gua nggak liat?”
“Terus sekarang dia di mana?” tanya Haba.
“Dia di rumah sakit, ayo Kak ikut kita. Dia butuh Kakak.” Salah
satu dari mereka langsung membujuk Sam untuk ikut.
: . 1 1 217
hidup itu main-main?-
Pe Ay 1 ,
Bara ta
Scanned by CamScanner
«Gua nggak. Teman-temen lu dan orangtua lu yang peduli, Lu
ra bunuh diri bisa nyelesain masalah?!” MN
ki
“Gia-sia, ngerti?!”
Di sisi lain, hatinya iba. Tapi Sam tidak bisa berbuat apa-apa.
Hatinya sudah diisi oleh orang lain, bahkan tidak pernah sedikit pun
ab akah
“Tante sama Om nyari saya? Maaf Tante, Om, saya pake baju
Tumah gini.” Sam memandang tubuhnya, menunjukkan kaus merah
OI Ana
aa of aro :
Scanned by CamScanner
ons
Lah
tu luang
itu yang
Jadi, kami berdua minta tolong agar...” Keduanya saling menatap satu
sama lain, sedang Sam sudah mendengar dengan serius.
“Iya Tante?” Sam semakin penasaran.
n Sandy, tidak
kamu harapannya.”
n tatapan ya
hanya
denga
an kami lihat,
Scanned by CamScanner
“Tapi Tante, bukankah jika saya memaksakan
Sandy, sama saja akan menyakiti hatinya lebih dalam lagi?” Se
Sam tidak tega berkata seperti itu. “Saya yakin kok, di
banyak lelaki yang lebih baik dari saya dan lebih tepat un
Tante yakin memercayakan Sandy dengan saya? Saya trouble
Om.” Sandy merendahkan diri. Padahal memang
ia bukan seorang yang baik untuk diharapkan.
“Tapi, hati Sandy memilih kamu. Dia butuh kamu, Sam. Saya
tidak tega jika melihat dia tersakiti terus,
luar sana
tuk Sandy.
maker Tan,
itu kenyataannya,
“Tapi maaf Om, Tante. Yang tahu baik atau tidaknya seseorang
terhadap yang lain hanya Tuhan. Dan ini cara yang salah. Saya nggak
ingin menyakiti hati Sandy dengan ini.”
“Kami janji akan memberikan kamu apa saja, apa saja. Asal
kamu bisa membahagiakan anak semata wayang saya itu.” Kini
perempuan itu memegang tangan Sam erat, air mata mulai jatuh dari
kedua matanya yang cantik.
Oa
Lea
aa
2" antena
enak
Scanned by CamScanner
Perempuan itu memegang lebih erat tangan Sam, air ina
Semakin
Suasana.
Sam tidak tahu harus berbuat apa, hatinya iba jika harus memberi
alasan yang lain untuk menolak permintaan kedua Orangtua Sandy, 1
menghargai betapa berjuangnya kedua orang ini untuk membahagiakan
anak semata wayangnya itu.
Apa harus seperti ini? Hatinya sudah terkunci pada satu orang
Tetapi melihat dua orangtua yang memohon pada Sam hanya untuk
membuka hatinya untuk mencoba menerima Sandy, sangat tidak
mungkin untuk ia tolak. Ditambah lagi sekarang, ia tahu betapa
beratnya masalah yang Sandy hadapi. Ia tidak menyangka anak seceria
Sandy bisa mendapat cobaan yang bertubi-tubi seperti ini. Kini Sam
“40
Scanned by CamScanner
gu di samping masjid, dia kembali menghampiri
Sindy yang mulai mengerti rutinitas Sam selama skors ini, sengaja
“Bawa cinta aja udah cukup deh, Mah.” Sam berbicara dengan
saar i . : ,
at ia memasuki bus. Ada yang secara diam-diam,
14
Scanned by CamScanner
D oewrangn memandang. Tai Sam tidak pegi
03 memanggil seseorang yang berjalan tak jaup 4
“tidak acuh dengan panggilan Sam, malah ena
ca am kembali memanggilnya.
pa menoleh ke arah panggilan itu. Seorang lelaki dengan fm
on dan baju cokelat bertuliskan “Good Boy” yang ditapiy ta
ne dengan celananya ditambah dengan beberapa -
kulit ane “badung” pada diri Sam, tapi juga menambah bon
ma yang ndak meleleh jika diberi senyum sedingin ini, kaun
Hawa pasti akan beku melihat senyumnya
“Gammy? Ngapam lagi?” Haba lagi-lagi berbisik, ta tidak ingin
teman-temannya tabu keberadaan Sam Padahal sudah jekas sejak
tadi banyak orang di sekitarnya yang sudah berkicau tentang Sam
“Sammy? Jadi sekarang panggilan sayangnya Saman?” Sam
tenenyum tipis ke arah Haba, membuat Haba harus memandang
kearah lain dengan canggung. Kotah seyak kapan Haba mulu
memanggil Sam dengan sebutan Sammy. Tape menurutnya, nama te
sangat menggemaskan.
Sam menyerahkan tas kecil yang sudah «bawa dan rumah
“Apa?” Haba memandang tas kecil ru dengan bengung
“Bom. Ya makanan lah."
“Buat?”
| “Buat Bu Lidia. Ya buat elu lah.” Sam makin mendekatkan
tu pada Haha.
“Tapi aku puasa."
mah dah
Spekscapek bikin buat elu"
Scanned by CamScanner
Haba tidak tega jika menolak pemberian Sam, apalagi mamahnya
yang telah membuatkan khusus untuk dirinya. Tapi tidak mungkin
ika ia membatalkan puasanya begitu saja.
apakah
“What's up, Bro!" Kini Sam sudah berada di tempat lain, di kantin
sekolah. Tempat Sam dan keempat sahabatnya nongkrong bersama.
“Deo mana?” Sam melepas rangkulan itu secara paksa, sejak tadi |
ia tidak melihat kehadiran Deo di antara keempatnya.
“Eh, lu ngapain si Sandy ampe dia mau bunuh diri gitu? Wih
Wih parah lu Sam, tanggung jawab lu anak orang.” Dafa yang paling
ia tidak suka de
Sandy jatuh aki
Scanned by CamScanner
..
“Satu sekolah juga udah pada ngerti kali, Tong.” Kali ini
yang melemparkan kertas bekas gorengan ke arah Sam, Andro
Sam sengaja berpaling, ia memikirkan aksi bodoh yang dilakuk
Sandy. Ia tidak mengerti apa yang membuat Sandy senekat itu aa
perasaannya sendiri. ap
spakak
“ : $
Udah angkat aja, siapa tau penting.” Haba melihat Sam yang ("
S
am memandang Haba dengan senyum tipis.
Scanned by CamScanner
Haba memandangnya sedikit galak untuk beberapa detik. Matanya
mengarah pada handphone di tangan Sam, memberi isyarat untuk
segera diangkat.
abah
“Terus?”
“Temenin kek.”
“Sam...”
145
Scanned by CamScanner
Sam mengeluarkan napas berat. Jika bukan karena
ag H
orangtua Sandy yang tiba-tiba memohon pada Sam » aba atay ,
g , 5 u 2
tidak akan ke sini, menemui gadis yang kekeh men . NBkin ia
8 Jar Cintanya, #
Walau ia sudah sedingin es, tetapi Sandy tetap tak mau k lah
alah, la
liat gua nikah sama Haba? Bisa loncat dari lantai aparteme”
minum Baygon kali lu... atu Beda
aa
eno
Tuhan. Kayak gitu, lo bilang lo nggak bodoh?” San y
Scanned by CamScanner
memberikan bumerang pada Sam. “Indonesia 4
“Sam,
mungkin aku bodoh. Tapi yang
“Lagi-lagi lu salah dan sok tau. Cinta itu merelakan orang yang
dia cintai bahagia walau nggak sama elu. Karena cinta itu tulus.
Kalau lu maksa buat milikin Cinta, itu nam
anya nafsu.”
n mulus menusuk Sandy, menyebabkan
Tak berdarah dan tak tampak, namun jelas
Tabah
Ft “3
akhir hayat nanti. Nggak ada yang sia-sia. Allah udah ngerencangi,
eemuanya sebaik mun gkin.” Haba tersenyum tipis, ia tahu apa Yang
Os,
& Sandi
“Eh?”
Kngu 3 i : , Hr Sa
k Sandy, andy. Akhirnya ia pun setuju untuk ikut
2 4
Scanned by CamScanner
| “Kita beli buah dulu ya.” Haba memberhentikan langkah S
| di depan toko buah di dekat rumah sakir. Ki
| “Ngapain? Nggak usah.”
segala."
kemudian berubah datar kerika tahu bahwa Sam tdak sendirian. Ia
membawa seseorang.
“Haba yang nyuruh gua beli.” Sam mengarahkan dagunya pada
canggung.
“Ha-i.... Ce-pet sembuh ya,”
tetapi tidak ingin meluapkannya di sini dan saat ini. Ia mencoba tetap
tenang. “Makasi.”
Scanned by CamScanner
“Sammy...” Haba memanggil Sam perlahan, ia mema :
di dinding ruangan dan sadar ini sudah memasuki waktu Aga,"
“Aku mau salat, kamu sama Sandy mau nitip Sesuatu?” Hab
mulai berdiri dari sofa.
“Kamu mau?” Seorang suster yang duduk tak jauh dari kursi
“Ini halal kok. Saya tahu Islam sangat ketat mengenai ini. Tapi
dan memandang suster itu hangat. “Kuenya terlihat enak. Tapi maat,
saya sedang puasa.”
“Oh kalau begitu, maafkan saya ya.” Suster itu yang bergantian
merasa tak enak akan tawarannya tadi.
tax
Ma
Scanned by CamScanner
: «Kamu nggak bisa apa nggak nyakitin hati aku? Nggak jalan Tg
: n aku? Nggak berdosa ya bikin aku nangis terus?” Sandy sudah
“Kenapa sih kamu harus bawa cewek itu ke sini? Kamu lupa
alesan aku di sini itu gara-gara dia? Gara-gara aku berjuang buat
h cinta yang udah jelas nggak bisa aku raih? Aku nggak mau Sam,
2 tapi aku nggak bisa. Hati aku buat kamu, cuma kamu Sam.” Suara
) Sandy semakin serak, air mata mulai terlihat deras jatuh ke pipinya.
| “Ngeliat kamu dari jauh bareng dia aja udah bikin hati aku ancur,
k apalagi sekarang kamu tiba-tiba bawa dia ke hadapan aku? Aku yang
4 jelas-jelas sayang sama kamu. Aku sakit Sam.”
| Sam yang sadar bahwa ia sudah membawa luka yang begitu
hati untuk Sandy, bukan. Ia hanya tidak tahu begitu terlukanya Sandy,
dan itu karena dirinya.
Scanned by CamScanner
k
«Aku harus pulang, udah sore...” Suara itu lantas ,
dekapan keduanya terlepas, lebih jelasnya Sam yang membuar
: 1.” Sam segera menghampiri Haba yang sudah ,
“Gua anterifl
ika Haba melihat kejadian tadi,
tertunduk.
“Gua butuh elu.”
“Dia cinta sama kamu, Sam. Dra berhak da
juga.” Pandangan Haba kian menunduk,
mulai menghiasi matanya sekahgus meng
hindari tatapan
n gua.”
kepergian Haba.
dr Pa aapanang lorong, Haba sudah ridak kuat membendun
ki ihadana memakan untuk dikeluarkan. Ada luka yang tak
berada di dalam maan mengagetkan saat seorang perempuan ya
tjak kapan I, sudah memandangnya dari kejauhan. Enrah
, perempuan itu menunggu Haba di sana.
|
j
Scanned by CamScanner
POKOKNYA hari ini gua harus jelasin sejelas-jelasnya ke Haba. Dia
harus tau hati gua buat dia, nggak buat siapa-siapa dan nggak bisa
dipaksa ke siapa-siapa. Sam terus bergumam. Ia terus memikirkan
Haba sejak semalam. Ia bahkan sudah mempersiapkan isi hatinya
untuk mempertahankan pertemanan indahnya dengan Haba.
“ . : 'a1
" temen kamu sekalian aja diajak.”
Scanned by CamScanner
"3
PPh
...
segera turun, diikuti dengan Haba dan Sam. Ketiganya sy, dah be
di tempat makan favourit Hada dan Haba.
Perasaan Sam menjadi tidak enak, ia tidak yakin hal ini akan
baik-baik saja. Jelas, tadi ada sesuatu hal yang aneh saat Hada fa
jika ia adalah Christian.
tea
“wak ya Sam, di sini nggak ada daging babi. Adanya yang standar
gitu aja.” Tiba-tiba Hada berkata seperti itu saat Sam tengah sibuk
membolak-balikan daftar menu.
Duaaarrrrrrr...
Mati Sam seakan meledak, walau itu bukan perkataan yang kasit.
anta iki
"tai, namun sedikit mengagetkan pendengaran Sam. Dan sejujuny?
74 i
Scanned by CamScanner
”
“Enggak Tante. Saya mau jadi diri saya sendiri. Orangtua saya
yang nyuruh saya untuk mencari jati diri saya sampe sa
tujuan saya hidup.”
na ada Sam,
papahnya?” Hada
ya nemu apa
Sam kembali menjawab pertanyaan itu dengan
tenang. Asli! ini orang kaya Bu Tantri versi cantik.
“Saya pindahan, Ta
Imam
Scanned by CamScanner
F
- Paty,
Allah hafiz.”
pinter ngaji, saleh, bikin ayem. Apa kamu Ummi jodohin aja ya sama
Fajrul?” Hada memberikan Senyum renyahnya ke arah Haba.
Duarrrrrrrrrr....
Anak
Pada hal Haba Meras
Alguran-nya, Insa
Lagi-lagi ledakan itu datang pada hati Sam. Hatinya kian panas
dan membara. Haba sadar jika Sam sedang menghujani dirinya dengan
pandangan dingin, tapi ia tidak berani untuk sekadar mengintip walau
hanya satu detik. Ia mengerti jika Sam mulai tidak baik-baik saja.
Allah, kamu makin saleh aja ya.” Hada menyambut Fajrul dengan
surnringah.
Scanned by CamScanner
ibilang Fajrul sangat jelas adalah seseorang yang baik,
dengan penampilan sederhananya bahkan mampu menyita
santai gua masih di atas dia jauh.
Bisa 4
dirandai
tian Sam. Ah,
salh amdulillah Tante. Wah, rame nih.” Fajrul melihat sekitarnya,
97
Scanned by CamScanner
eymmii..." Haba perlahan.
4 hn jadi imam yang Pali Dengan Penciptam, .
cinta, bagaimana dengan Ananya padamu?” Hay aa
bait seakan ia tidak peduli terhadap ingkungan sekitarny, ag
mulai mencekam. “Mau ganteng seberapa, mau baik sebagai
kalau sudah beda agama sih kandas.
Seketika Sam meletakkan garpu dan sendoknya dengan kekuay,
yang cukup untuk menciptakan suara nyaring. Ia sudah tidak ta
han lagi,
“Kenapa Sam? Kamu udah selesai makannya?” Hada Merespon,
sikap Sam.
“Maaf Tante, saya harus pulang, saya lupa kalau Mamah Udah
masak buat saya. Saya nggak mau nyakitin perasaan Mamah, Agama
lang
Sekuat tenaga
Sam menahan kekuatan pada tangannya yang sudah telanjur menyatu
l
1
|
dl
Scanned by CamScanner
“Gua ke
ca nggak pernah bercanda masalah temen surga Ku. Tapi kayaknya.
«Harusnya waktu itu gua terima waktu elu bilang kita beda.
Harusnya BU nggak kukuh ngejar-ngejar elu. Harusnya gua ngerti
kalau kita emang beda."
ini. Kata-kata itu seakan menderu di hati Haba, tapi tak mampu ia
keluarkan.
“Ini kan yang lu mau dari dulu? Gua pergi dari hidup lu dan
nganggep ini semua nggak ada. Sekarang gua ngerti, harusnya dari
dulu gua paham. Tapi gua terlalu tolol, terlalu bego, gua buta sama
perasaan gua sama elu. Harusnya gua tau kalau kita nggak bakal
bisa nyatu,” ucapan Sam semakin dingin.
Scanned by CamScanner
-
imi, Bahkan aku kran debih dahulu. Aku mulai ingin berjuan
menghadap! perpisaha" ba terus memaki dirinya yang enggan antar
secara jujur- Membuatnya seakan-aka,
u umurnya belum cukup dan masih
menitipkan hatinya di »
Ah keti ian. Makasih buat semuanya Haba.” Dan sekarang
bahkan enggan untuk menoleh hanya
air mata kesedihan. Hal ini kembali terjadi. Dan Sam yang mengakhiri
emua karena Haba. Hatinya seperti
aa
1 itu.
daratan.
Ombak i )
untuk diterj itu adalah perbedaan. Dan perbedaan mereka terlalu sulit
a 2.
rjang. Karena ini bukan lagi tentang sikap, umur, as, atau
to
22
Scanned by CamScanner
en Ini tentang Tuhan. Sang Pencipta Yang Maha Kuasa: Sam
dar betapa bodohnya ia, memperjuangkan segala hal yang sudah
Aedak bisa tercapai. Walau sebenarnya, Haba masih terang-terangan
jelas inggahsana di lubuk hatinya yang terdalam.
akakak
Tak jauh dari sana, ada sebuah gereja kecil yang hening. Entah
karena jarang dikunjungi atau memang semua orang sedang merasa
bahagia sehingga tak sempat untuk berdoa pada Tuhan. Sam mulai
mendekat, semakin dekat dengan keberadaan Tuhan-nya. Ia berlutut
tak kuasa. Tangannya mengepal kencang, sangat kencang. Menandakan
kesungguhan. Mungkin sudah begitu lama ia tidak berada di sini.
Semenjak kepergian Mami, ia seakan kehilangan penuntun hidup.
Tak tahu arah, dan tidak jelas.
tb
Scanned by CamScanner
“US,
ag
kind na
th 4
0 Ga
bang
-
Fa
Ai
la
ara
Tan ypa tidak Engkau lahirkan saja ia menjadi wo,
darikat Atau aku sebagian darirrya? Agar kita bisa bersatu tanpa
A sia-sia? Apa maksud semua ini? Mengapa Kau dalan
ia pada hidupku? Membuatku jatuh kemudian meninggal”
Tuhan? Apa aku terlalu hina sehingga Kau sudah telan,
membenciku?
mengenalnya.
paha
Sam semakin mantap melangkah, walau ini bukan isi dari hatinya
kiran buruk
malam hari.
Perempuan itu
tang pada
2
Sl
Scanned by CamScanner
pengen ngomong sesuatu.” Sam semakin mendekat, ia
ya ari 6 sering kaan mama ad, memandang San
gala dala buat aku baper kek.” Sandy menahan malu, ia sadar
gi ah Sesederhana itu, tapi hampir saja membuat
pa ini keputusan yang semestinya? Gua belum tahu. Yang
ini. Sam terus memantapkan hatinya sudah
“Gua mau berusaha buka hati gua buat elu.” Sam akhirnya
mengatakan itu.
“Aku janji bakal nggak nyebelin, bakal nggak bocah, bakal bikin
kamu bahagia. Aku janji Sam. Aku janji bakal ngelakuin kesempatan
ini sebaik mungkin. Makasih Sam, makasih. Aku sayang banget sama
63
tm —
— Scanned by CamScanner
FE" 2 3
berjara i
Sandy aa Sam dateng ke sini mempersilakan aku buat masuk
mimpi 3Pe
dpabak
“A “hy ,
paan nih?” Sam masih datar. Seingatnya ia tidak memenangka"
Perlombaan apa pun hati ini.
Tante Sind
langsu Y melemparkan sebuah kunci ke arah Sam. ye
ng dita
"elap dengan keadaan yang sama sekali Sam belur
6 “
Scanned by CamScanner
K pdadrrrtit.. Tiba-tiba saja handphone di Hban “3
“Halo Pah?”
«Apaan Pah?”
“Coba deh kamu cek di garasi. Ada piaraan baru tuh.” Sam
menggerakkan langkahnya menuju garasi, diikuti dengan Sindy, Chris, |
Mbok Minah dan Mang Udin. |
“Are you kidding me? Ini kan motor favourit Sam dari kecil!”
“No no, Thankyou so much pah. You're The best gift from
God for me.”
“No, that's you're. Pm the luckiest person who have you. Selamat
ulang tahun Sam. Papah selalu bangga punya kamu my other half. 1
love you. Sana gih manjain dulu. Papah masih ada meeting.”
i “Ta
Ka : YA “!£
Ii z SWAG
Scanned by CamScanner
“Sandy, kok?” Ta
. bisa sih aku lupa sama hari spesial orang yang Paling
«Dih ogah, entar lecet lagi motor gua.” Sam menjawab dingin.
Membuat keadaan hening beberapa detik. “Hell no, pake aja kali
Mang. Ampe puas deh, Sam sewain free buat Mang Udin.” Kemudian
Sam kembali lagi berbicara. Ia begitu
baru kali ini ia akan menaiki motor sekeren itu. Memancing tawa
yang membeludak dari orang-orang di sekitar.
bb
Scanned by CamScanner
Kecupan yang sangat hangat. “JI love you.” Suara
jelas di telinga Sam.
di sand
TADI!!!” Dafa yang lebih dulu memeluk Sam. Diikuti dengan keempat
sahabatnya. Membuat badan Sam tertimpa dan itu, sakit.
“Gak tau, dari tadi dihubungin nggak bisa.” Febri yang menjawab
Pertanyaan Sam, seraya merebahkan tubuhnya lagi di atas kasur.
bs #7
- sem
ar
' #
ai
Scanned by CamScanner
pak
Tin tin... Sam sudah berada di depan gerbang, ada Sandy Yang sug
menunggunya di sana. Sedang di tempat lain, aa Peseorang Yang mulus
kehilangan keberadaan Sam. Mana mungkin sih dia dateng2 Lagi 1
ia kembali memaki hatinya yang terus menunggu Sam. Keadaan bus
menjadi sepi tanpa kehadiran bidadara yang nyasar lokasi itu.
Scanned by CamScanner