Anda di halaman 1dari 20

12/3/2018

ASPEK-ASPEK PERPAJAKAN
BAGI KOPERASI

Disajikan Oleh :
Dr. Puspahadi Boenjamin, M.Si (Pajak)

Tangerang, 04 Desember 2018

TANYA PAK ??

Apa sih pajak itu ?

Kenapa sih harus bayar pajak ?

1
12/3/2018

MENGAJAK PERAN SERTA RAKYAT UNTUK


MEMBIAYAI NEGARANYA SENDIRI

RAKYAT RAKYAT YANG SUDAH MEMENUHI SYARAT


YANG UNTUK MEMBAYAR PAJAK
MANA ?? YAITU YANG SUDAH MEMILIKI
PENGHASILAN MELEBIHI PTKP
DALAM SATU TAHUN

BAGAIMANA CARANYA ???

YANG SUDAH MEMENUHI SYARAT

MENDAFTARKAN
SENDIRI

MENGHITUNG
SENDIRI

MEMBAYAR
SENDIRI

MELAPOR
SENDIRI

2
12/3/2018

Bagaimana dengan Koperasi ?

Undang-Undang Perpajakan menjelaskan bahwa :


1. Koperasi adalah Subjek Pajak
2. Koperasi yang menerima penghasilan seperti dari usaha,
bunga bank, dan lainnya merupakan Objek Pajak
Jadi, Koperasi memenuhi syarat sebagai Wajib Pajak dan wajib
Mendaftarkan diri untuk memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Pada saat kapan kewajiban mendaftarakan


diri bagi Koperasi timbul ?
Wajib Pajak orang pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas
dan Wajib Pajak badan, wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh
Nomor Pokok Wajib Pajak paling lama 1 (satu) bulan setelah saat usaha
mulai dijalankan.(Kep Dirjen 161/PJ/2001)

Kewajiban perpajakan
koperasi
 Mendaftarkan NPWP Koperasi dan Pengurus dan Anggota
 Memotong Pajak  PPh pasal 21 atas anggota Koperasi
(..\..\peraturan dan seminar\SEMINAR04122018\contoh spt\KOPERASI - PPH 21 SEPTEMBER 2018 (1).pdf)

 PPh pasal 4(2) Bunga Simpanan anggota


 PPh pasal 4(2) atas Pembagian SHU
..\..\peraturan dan seminar\SEMINAR04122018\contoh spt\spt 42.pdf

..\..\peraturan dan seminar\SEMINAR04122018\contoh spt\Daftar_Bukti_PotPut_PPh_4_Ayat_2_Per53 (2).xls.pdf

..\..\peraturan dan seminar\SEMINAR04122018\contoh spt\Bukti PotPut PPh_Final_Dividen OP.xls.pdf

 Menyetorkan sendiri  PP 23 ( 0,5% ) UMKM jika omset kurang dari 4,8


setahun
 PPh 25 angsuran
 PPh 29,( hitungan akhir periode buku )
 Kewajiban memungut  PPN
 Kewajiban Lapor SPT Tahunan ..\..\peraturan dan seminar\SEMINAR04122018\contoh spt\1771 - KOPERASI INDUSTRI 2017
(1).pdf

3
12/3/2018

Tata Cara Pendaftaran


NPWP
 Wajib Pajak (WP) mengisi formulir pendaftaran
 menyampaikan secara langsung atau melalui pos ke
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Penyuluhan
dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) setempat
dengan melampirkan:

Wajib Pajak Badan

 Fotokopi akte pendirian dan perubahan terakhir atau


surat keterangan penunjukkan dari kantor pusat bagi
BUT;
 Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi
paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal
dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau
Kepala Desa bagi orang asing, dari salah seorang
pengurus aktif;
 Surat Keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi
yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa

4
12/3/2018

Pendafataran NPWP Melalui


Elektronik
 Pendaftaran NPWP oleh Wajib Pajak dapat juga
dilakukan secara elektronik yaitu melalui internet di
situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat
www.pajak.go.id (e-registration). Wajib Pajak cukup
memasukan data-data pribadi (KTP/SIM/Paspor) dan
data lain yang diminta untuk dapat memperoleh
NPWP

PENDAFTARAN NPWP MELALUI INTERNET

Buka Situs www.pajak.go.id

Pilih Menu E-Reg

Pilih Menu “Buat Account Baru” Kantor Pelayanan Pajak akan


& isi kolom sesuai yg diminta menerbitkan kartu NPWP dan SKT

Setelah itu masuk ke dalam Menu


Cetak SKTS dan
“Formulir Registrasi Wajib Pajak
“Formulir Registrasi Wajib Pajak
Orang Pribadi”
Orang Pribadi” lalu tandatangani
Dan isi sesuai dengan KTP
dan kirimkan ke KPP
beserta persyaratan lainnya
Terbitlah Surat Keterangan Terdaftar
Sementara (SKTS)
Dgn NPWP-nya yg juga sementara
(berlaku 30 hari)

5
12/3/2018

KEWAJIBAN KOPERASI
SEBAGAI PENGUSAHA KENA PAJAK
TEMPAT PELAPORAN USAHA
Pasal 2 ayat (2) UU KUP

WP SEBAGAI PENGUSAHA
YANG DIKENAKAN PAJAK MENURUT UU PPN

ORANG
BADAN
PRIBADI

KANTOR PELAYANAN PAJAK

TEMPAT TINGGAL TEMPAT KEDUDUKAN


DAN TEMPAT KEGIATAN USAHA

KUP 7

PENGERTIAN
PAJAK PAJAK PENJUALAN
PERTAMBAHAN ATAS BARANG MEWAH
NILAI (PPN) (PPn BM)

PAJAK YG DIKENAKAN
PAJAK YG DIKENAKAN
ATAS KONSUMSI BARANG
ATAS KONSUMSI
YG BERDSRKAN KMK
BARANG DAN JASA
TERGOLONG BRG MEWAH
DI DALAM

DAERAH PABEAN

WILAYAH RI YG DI DALAMNYA
BERLAKU PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN PABEAN

6
12/3/2018

BARANG KENA PAJAK


(BKP)

BARANG BARANG
BERWUJUD TIDAK BERWUJUD

SIFAT/HUKUMNYA

BARANG
BERGERAK YANG DIKENAKAN
PPN
BARANG
TIDAK BERGERAK

JASA KENA PAJAK


(JKP)

SETIAP KEGIATAN PELAYANAN


BERDASARKAN
SUATU PERIKATAN/PERBUATAN HUKUM

YANG MENYEBABKAN
BARANG/FASILITAS/KEMUDAHAN/HAK,
TERSEDIA UTK DIPAKAI

TERMASUK

JASA YANG DILAKUKAN UNTUK MENGHASILKAN


BARANG KARENA PESANAN/PERMINTAAN
DGN BAHAN DAN ATAS PETUNJUK DARI PEMESAN

DIKENAKAN PPN

7
12/3/2018

PENGUSAHA KENA PAJAK


(PKP)

ORANG PRIBADI/
BADAN DALAM BENTUK APAPUN

DALAM LINGKUNGAN
PERUSAHAAN ATAU PEKERJAANNYA

- MENGHASILKAN BARANG;
- MENGIMPOR BARANG;
- MENGEKSPOR BARANG;
- MELAKUKAN USAHA PERDAGANGAN;
- MEMANFAATKAN BRG TDK BERWUJUD DARI LUAR DAERAH PABEAN;
- MELAKUKAN USAHA JASA; ATAU
- MEMANFAATKAN JASA DARI LUAR DAERAH PABEAN YG MELAKUKAN
PENYERAHAN BKP DAN/ATAU JKP YG DIKENAKAN PPN;

TIDAK TERMASUK PENGUSAHA KECIL YG MEMILIH


KECUALI
PENGUSAHA KECIL UTK DIKUKUHKAN MENJADI PKP.

PENGUSAHA KECIL
PMK No. 197/PMK.03/2010
TGL. 20 Desember 2013 berlaku 1 Januari 2014

PENGUSAHA YG DLM LINGKUNGAN


PERUSAHAAN/PEKERJAANNYA MELAKUKAN

PENYERAHAN BKP DAN ATAU JKP

PEREDARAN BRUTO
TDK LEBIH DARI
4,8 Miliar SETAHUN

Catatan :
*Apabila sampai dengan suatu Masa Pajak dalam satu tahun buku peredaran bruto lebih dari Rp 4.800.000.000,-,- maka pengusaha
ini memenuhi syarat sebagai PKP sehingga wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP selambat-lambatnya pada
akhir bulan berikutnya.
*Apabila Pengusaha sudah dikukuhkan sebagai PKP dan jumlah bruto penerimaannya selama tahun buku tidak mencapai 4,8 M,
maka PKP dapat mengajukan permohonan Pencabutan PKP

8
12/3/2018

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan


Koperasi
 Kewajiban memiliki NPWP dan mendaftarkan diri sebagai
Pengusaha Kena Pajak bagi setiap Koperasi yang dibentuk;
 Kewajiban Melakukan Pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) yaitu
penghasilan dari sewa tanah dan atau bangunan (tarif 10% dari
jumlah bruto), jasa konstruksi yang dilaksanakan pengusaha
kecil (tarif untuk pelaksanaan 2% dari jumlah bruto) dan
pengawasan dan perencanaan 4% dari jumlah bruto),
Penyetoran Sendiri PPh Pasal 4 ayat (2) yaitu penghasilan dari
pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan (tarif 5% dari
jumlah bruto pengalihan atau serendah-rendahnya NJOP).
 Kewajiban Melakukan Pemotongan PPh Pasal 21 yaitu
penghasilan yang diterima oleh orang pribadi sehubungan
dengan pekerjaan, jabatan, jasa dan kegiatan (tarif Pasal 17
untuk penghasilan yg diterima pegawai baik tetap maupun yg
tidak tetap. Bagi pengurus yang bukan sebagai pegawai tetap
maupun tidak tetap serta dibayarkan secara tidak teratur
dikenakan tarif Pasal 17 yang dimulai);
 Kewajiban Melakukan Pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) final
yaitu penghasilan atas pendapatan bruto tertentu yang
omsetnya belum mencapai 4,8 M

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan


Koperasi
 Kewajiban Melakukan Pemotongan PPh Pasal 23 yaitu
penghasilan dari bunga, royalti, deviden, hadiah dan jasa-
jasa , selain yang telah dipotong PPh Pasal 21, serta sewa dan
penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta.
 Membuat laporan keuangan yang tidak sesuai dengan
ketentuan perpajakan. Misalnya Biaya-biaya yang
diperkenakan UU PPh (Pasal 6) dan biaya-biaya yang tidak
diperkenakan (Pasal 9).

9
12/3/2018

BIAYA-BIAYA YANG BOLEH


DIKURANGKAN DARI
PENGHASILAN BRUTO
Pasal 6 ayat (1)

BIAYA UNTUK MENDAPATKAN, MENAGIH, DAN MEMELIHARA


PENGHASILAN YANG MERUPAKAN OBJEK PAJAK KECUALI BIAYA
YANG BERKENAAN DENGAN PENGHASILAN YANG DIKENAKAN
PAJAK PENGHASILAN SECARA FINAL, TERMASUK :
- Biaya bahan baku/pembantu,
- Biaya tenaga kerja
- Biaya penyusutan fiskal dan/atau amortisasi
- Iuran kepada dana pensiun yg pendiriannya
telah disahkan oleh Menteri Keuangan
- Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta
- Kerugian dari selisih kurs
- Biaya penelitian dan pengembangan
perusahaan yang dilakukan di Indonesia
-Biaya bea siswa, magang, dan pelatihan
-Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih yang
memenuhi syarat tertentu dgm Kep Dirjen Pajak

PENGELUARAN YANG BOLEH


DIBEBANKAN SBG BIAYA
Pasal 6 ayat (1) huruf h
BIAYA UNTUK MENDAPATKAN, MENAGIH, DAN
MEMELIHARA PENGHASILAN YANG MERUPAKAN
OBJEK PAJAK, TERMASUK

PIUTANG YANG NYATA-NYATA


TIDAK DAPAT DITAGIH

.
SYARAT

1. TELAH DIBEBANKAN SEBAGAI BIAYA DALAM LAPORAN LABA RUGI KOMERSIAL;


2. TELAH DISERAHKAN PERKARA PENAGIHANNYA KEPADA PN ATAU BUPLN ATAU
ADANYA PERJANJIAN TERTULIS MENGENAI PENGHAPUSAN PIUTANG/PEMBEBASAN
UTANG ANTARA KREDITUR DAN DEBITUR YBS;
3. TELAH DIPUBLIKASIKAN DALAM PENERBITAN UMUM ATAU KHUSUS; DAN
4. WP HARUS MENYERAHKAN DAFTAR PIUTANG YANG TIDAK DAPAT DITAGIH KEPADA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

PELAKSANAANNYA DIATUR KEPDIRJEN

10
12/3/2018

PENGELUARAN YANG TIDAK BOLEH


DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO
Pasal 9 ayat (1)

PEMBAGIAN LABA DENGAN NAMA DAN DALAM


BENTUK APAPUN

BIAYA YG DIBEBANKAN UTK KEPENTINGAN PRIBADI


PEMEGANG SAHAM, SEKUTU, ATAU ANGGOTA

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN KECUALI CADANGAN UNTUK JENIS


USAHA TERTENTU YANG DITETAPKAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN

PREMI ASURANSI KESEHATAN, KECELAKAAN, JIWA, DWI GUNA, DAN


ASURANSI BEA SISWA YG DIBAYAR OLEH WP ORANG PRIBADI

PENGGANTIAN/ IMBALAN PEKERJAAN/JASA YG DIBERIKAN DALAM BENTUK


NATURA DAN KENIKMATAN KECUALI
-PENYEDIAAN MAKANAN DAN MINUMAN BAGI SELURUH PEGAWAI
-DI DAERAH TERTENTU DAN YANG BERKAITAN DENGAN PELAKSANAAN
PEKERJAAN YANG DITETAPKAN KEPMENKEU (KMK No. 466/KMK.04/2000)

PENGELUARAN YANG TIDAK BOLEH


DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO
Pasal 9 ayat (1)

JUMLAH YANG MELEBIHI KEWAJARAN YG DIBAYARKAN KEPADA


PEMEGANG SAHAM ATAU PIHAK YG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

HARTA YG DIHIBAHKAN, BANTUAN ATAU SUMBANGAN, DAN WARISAN


SESUAI PSL 4 AYAT (3) HURUF a DAN bKECUALI :ZAKAT ATAS
PENGHASILAN YANG DIBAYARKAN OLEH WP ORANG PRIBADI PEMELUK
AGAMA ISLAM DAN ATAU WP BADAN D.N YANG DIMILIKI OLEH PEMELUK
AGAMA ISLAM, KEPADA BADAN AMIL ZAKAT ATAU LEMBAGA AMIL ZAKAT
YANG DIBENTUK/DISAHKAN PEMERINTAH
PAJAK PENGHASILAN

BIAYA YANG DIBEBANKAN/ DIKELUARKAN UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI


WP ATAU ORANG YANG MENJADI TANGGUNGAN

GAJI ANGGOTA PERSEKUTUAN, FIRMA, ATAU PERSEROAN KOMANDITER


YG MODALNYA TIDAK TERBAGI ATAS SAHAM

SANKSI ADMINISTRASI DAN PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

11
12/3/2018

Rekapan Peredaran Bruto


setiap masa 2018

Perhitungan Pajak Penghasilan


Bruto tertentu PP 23 ( 0,5% )

Setor dan
0,5% x Omset Ebilling simpan di
Omset / Peredaran Bruto arsip

Dilaporkan setiap bulan

12
12/3/2018

Contoh ebilling

Laporan keuangan Final

13
12/3/2018

Pembagian SHU ke Anggota

Perlakuan Pembagian SHU Anggota Koperasi =


pembagian Dividen ke OP ( PMK No 111/PMK.03/2010 pasal 1(2) )

SHU SEBELUM PAJAK 2.890.401.111

Pajak Penghasilan 289,040.111


SISA HASIL USAHA SETELAH PAJAK 2,601,361,000

banyak anggota 1.000 perumpamaan

SHU per anggota 2,601,361

Pembayaran dan Pelaporan


 PMK
pajak SHU
111/PMK.03/2010
pasal 4 (1)
dibayarkan dengan
akun Map 411128-
419 PPh Final atas
SHU

14
12/3/2018

15
12/3/2018

Pelaporan Pengurus Koperasi


koperasi koperasi perusahaan

SHU B E KER JA/


Gaji
Gaji
Menerima butpot
Final psl 4(2)

Menerima Bukti Potong 1721 A1


atau PPh Ps.21/26 Setiap Akhir Menerima Bukti Potong 1721 A1
Tahun atau PPh Ps.21/26 Setiap Akhir
Tahun

Dilaporkan Dalam Pengurus Koperasi


SPT 1770s  Harus
sesuai dengan KUP yang
berlaku

16
12/3/2018

Pelaporan Anggota Koperasi


koperasi perusahaan

B E KER JA/
SHU Gaji
Menerima butpot
Final psl 4(2)

Menerima Bukti Potong 1721 A1


atau PPh Ps.21/26 Setiap Akhir
Tahun
Dilaporkan Dalam
Anggota Koperasi
SPT 1770s  Harus
sesuai dengan KUP yang
berlaku

TIPS-TIPS SEPUTAR PENGISIAN SPT PPh BADAN 1

1) Persiapkan laporan keuangan akhir tahun komersial


perusahaan yang terdiri dari Laporan Laba Rugi, Neraca,
Buku Besar serta Daftar Aktiva Tetap termasuk apabila
laporan keuangan diaudit oleh KAP;
2) Analisa masing-masing pos akun dan identifikasi pos akun
penghasilan yang merupakan objek pajak, objek pajak
final, non objek pajak serta pada pos akun biaya-biaya apa
saja yang dapat dikurangkan dan tidak dapat dikurangkan
secara fiskal terhadap penghasilan;
3) Persiapkan rekonsiliasi fiskal positif dan fiskal negatif
terhadap Laporan Laba Rugi komersial perusahaan.
Perhatikan tipikal koreksi fiskal di tahun-tahun sebelumnya;

17
12/3/2018

TIPS-TIPS SEPUTAR PENGISIAN SPT PPh BADAN 2

4) Periksa kembali SPT Tahunan PPh Badan untuk 5 tahun pajak


sebelumnya apakah terdapat kompensasi kerugian fiskal;
5) Kumpulkan bukti potong PPh pasal 22 impor, pasal 23 dan
pasal 24, yang dipotong atas penghasilan yang diterima /
diperoleh dari pihak customer , bukti fiskal luar negeri serta
SSP PPh pasal 25 yang telah dibayar pada tahun berjalan,
untuk keperluan kredit pajak PPh Badan;
6) Jika terdapat penghasilan tidak teratur, jangan lupa untuk
dikurangkan terlebih dahulu dengan penghasilan netto fiskal
dalam menghitung angsuran PPh Pasal 25 tahun pajak
berikutnya;
7) Isilah SPT Tahunan PPh Badan dengan benar, lengkap, jelas
dan ditandatangani oleh wajib pajak atau yang diberi kuasa
(dilampirkan surat kuasa khusus diatas materai Rp 6000)

TIPS-TIPS SEPUTAR PENGISIAN SPT PPh BADAN 3

8) Lakukan ekualisasi omzet selama 1 tahun di SPT PPh Badan


dengan SPT Masa PPN meliputi periode 1 Januari s/d 31
Desember:
9) Lakukan ekualisasi objek PPh 21 di SPT PPh Badan dengan SPT
Masa PPh pasal 21 masa Januari s/d Desember;
10) Daftar pemegang saham, Direktur dan Komisaris harus diisi
dengan NPWP lengkap, termasuk apabila ada perubahan di
tahun berjalan
11) Jika Laporan Keuangan Wajib pajak diaudit, Wajib
melampirkan Laporan audit tersebut pada SPT PPh Badan
12) Centang pada kolom lampiran di SPT PPh Badan bagian induk
atas data apa saja yang telah dilampirkan.

18
12/3/2018

TIPS-TIPS SEPUTAR PENGISIAN SPT PPh BADAN 4

13) Jatuh tempo pembayaran Kurang Bayar PPh


Badan ( PPh pasal 29 ) adalah sebelum SPT
Tahunan PPh Badan disampaikan;
14) Jatuh tempo pelaporan SPT PPh Badan adalah
empat bulan setelah akhir tahun pajak;
15) Sanksi administrasi atas keterlambatan
pelaporan SPT PPh Badan adalah sebesar Rp
1.000.000;
16) Denda bunga atas keterlambatan
pembayaran PPh Badan yang kurang bayar
adalah 2% dari pajak yang kurang bayar

Pasal 31E UU No.36 Tahun 2008

 Pasal 31E UU No.36 Tahun 2008  Untuk badan mengenai fasilitas penurunan
tarif pajak sebesar 50% dari PKP

 Apabila peredaran usaha sampai dengan 50 milyar per tahun, memperoleh


fasilitas
penurunan tarif pajak sebesar 50% atas PKP dari bagian peredaran usaha
sebesar
4,8 milyar’

 Kesimpulan :

1. WP badan mendapat fasilitas penurunan tarif pajak 50% dari seluruh PKP,
apabila peredaran usahanya per tahun sampai dengan 4,8 milyar.
 Soal  PT. Daryono Jaya 2011, peredaran usaha 4,8 milyar per tahun, PKP 1
milyar,
berapa besarnya PPh yang terutang tahun 2011

Jawab  PPh terutang = 25% x 50% x 1 milyar = 125 juta

19
12/3/2018

2. WP badan mendapat fasilitas penurunan tarif pajak 50% dari sebagian PKP,
apabila peredaran usahanya per tahun di atas 4,8 milar, tetapi tidak lebih dari 50
milyar

 Soal  PT. Daryono Jaya tahun 2011, peredaran usaha per tahun 14,4 milyar, PKP
 1,5 milyar. Berapa besarnya PPh terutang PT. Dayono 2011

 Jawab  4,8 M x 1,5 M = 500 juta (PKP yang memperoleh fasilitas penurunan tarif
pajak 14,4 M
 PPh terutang = 25% x 50% x 500 juta = 62,5 juta (memperoleh fasilitas)
 25% x (1,5 M – 500 juta) = 250 juta( tidak mendapat fasilitas)

 Besarnya PPh terutang = 62,5 juta + 250 juta = 312,5 juta

3. WP badan tidak mendapat fasilitas penurunan tarif pajak 50% apabila peredaran
usaha per
tahun > 50 milyar.

 Soal  PT. Daryono Jaya dalam tahun 2011, peredaran usaha / omzet 60 milyar,
PKP 10 milyar. Berapa besarnya PPh yang terutang PT. Daryono Jaya 2011

Jawab  PPh terutang = 25% x 10 milyar = 2,5 milyar

Hubungi kami di:

Telepon
021-5251234

Complaint Center
0800 1100 900

SMS
0813 178 72525
( 0813 178 PAJAK )

SMS Langsung ke
Direktur Jenderal Pajak
08128 327646
( 08128 DARMIN )

Email : humas@pajak.go.id
pengaduan@pajak.go.id
Website : www.pajak.go.id

20

Anda mungkin juga menyukai