Anda di halaman 1dari 3

APLIKASI H2O2 (HIDROGEN PEROKSIDA) UNTUK MAMBANTU

KETERSEDIAAN OKSIGEN DALAM TANAH DAN MELINDUNGI


PERAKARAN TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum L.) DARI
PATOGEN

Disusun oleh :
Dwi siswanto 17025010150

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

2019
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak diproduksi pertama kali tahun 1800 di Inggris, hidrogen peroksida
atau H2O2 telah digunakan di seluruh dunia untuk bahan pemutih produk tekstil
dan kertas, dipakai pada pemrosesan makanan, bidang pertanian, petrokimia,
desinfektan, deterjen, waste water, bahkan sebagai komponen oksidan bahan
bakar roket.
Hidrogen Peroksida (H2O2) merupakan salah satu jenis larutan kimia (non
toxic) yang biasa digunakan sebagai pembersih luka. Bahan baku pembuatan
hidrogen peroksida adalah gas hidrogen (H2) dan gas oksigen (O2). Salah satu
keunggulan hidrogen peroksida dibandingkan dengan oksidator yang lain adalah
sifatnya yang ramah lingkungan. Ia tidak meninggalkan residu, hanya air dan
oksigen. Kekuatan oksidatornya pun dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.
Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen = DO) dibutuhkan oleh semua jasad
hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian
menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu, oksigen
juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses
aerobik. Kandungan oksigen terlarut (DO) minimum adalah 2 ppm dalam keadaan
nornal dan tidak tercemar oleh senyawa beracun (toksik). Kandungan oksigen
terlarut minimum ini sudah cukup mendukung kehidupan organisme.
Oksigen memegang peranan penting sebagai indikator kualitas perairan,
karena oksigen terlarut berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik
dan anorganik. Karena proses oksidasi dan reduksi inilah maka peranan oksigen
terlarut sangat penting untuk membantu mengurangi beban pencemaran pada
perairan secara alami. Sebagaimana diketahui bahwa oksigen berperan sebagai
pengoksidasi dan pereduksi bahan kimia beracun menjadi senyawa lain yang lebih
sederhana dan tidak beracun. Disamping itu, oksigen juga sangat dibutuhkan oleh
mikroorganisme untuk pernapasan. Organisme tertentu, seperti mikroorganisme,
sangat berperan dalam menguraikan senyawa kimia beracun rnenjadi senyawa lain
yang Iebih sederhana dan tidak beracun.
Sekarang dalam bidang pertanian masalah patogen memang menjadi
momok bagi petani terhadap tanaman yang dibudidayakan. Patogen penyebab
penyakit yang menyerang tanaman dapat mengakibatkan gagal panen. Patogen
berkembang pesat saat keadaan anaerob atau keadaan oksigen sedikit dalam tanah.
Oleh karena itu oksigen terlarut sangat dibutuhkan untuk membantu menekan
perkembangan patogen dengan sistem aerob. Dalam pengaplikasian oksigen
terlarut dibidang pertanian dapat diberikan dengan hidrogen peroksida yang sudah
diformulasikan dengan air dan dan diukur dosisnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana efek H2O2 bagi tanaman budidaya


2. Bagaimana sistem kerja oksigen terlarut yang diaplikasikan dalam tanah
3. Bagaimana cara kerja H2O2 dan oksigen terlarut terhadap patogen dan
ketahanan tanaman
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tingkat kekentalan H2O2 yang diaplikasikan dan
formulasinya
2. Mengetahui seberapa besar peran oksigen terlarut bagi kesuburan tanah
dan ketanahanan tanaman
3. Mengetahui seberapa besar oksigen terlarut dalam membantu larutnya hara
dalam tanah
1.4 Manfaat
1. Menambah pengetahuan bagi petani tentang penggunaan okeisgen terlarut
2. Mengurangi risiko gagal panen akibat serangan patogen melalui aplikasi
H2O2 atau oksigen terlarut

Anda mungkin juga menyukai