Anda di halaman 1dari 12

LINGKUNGAN ORGANISASI

KELAS PRAKTIKUM B1
PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS
SEKOLAH VOKASI IPB 2023

Daftar Isi

BAB I 3

PENDAHULUAN………………………………………………………………………………
5

1.1 LATAR BELAKANG………………………………………………………….……… 5

BAB II 4
TINJAUAN PUSTAKA………………………… ………………..……………………...6

2.1
SISTEM…………………………………………………………………………………….. 6

Faktor eksternal............................................................................. 6

Faktor internal................................................................................ 7

BAB III 5

HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………….……….……………………. 8

3.1 TUJUAN…………………………………………………….
……………………………… 8

3.2 MASUKAN………………………………………………………………..………………
8

3.3
PROSES……………………………………………………………………………………. 8

a. Sterilisasi.............................................................................. 9

b. Pemisahan............................................................................ 9

c. Pelumatan...........................................................................9

d. Pengepresan.......................................................................9

e. Pemurnian.........................................................................10

3.4 KELUARAN.............................................................................10

3.5 BATASAN (boundary)...........................................................10

3.6 MEKANISME PENGENDALIAN DAN UMPAN BALIK..........11

3.7 VARIABLE EKONOMI............................................................11

3.8 LINGKUNGAN ORGANISASI.................................................11

3.8.1 Lingkungan eksternal...................................................11

3.8.1.1 Bahan baku................................................................11

3.8.1.2 Uang...........................................................................11

3.8.1.3 Tenaga kerja.............................................................12

3.8.1.4 Sumber energi..........................................................12

3.8.1.5 Transformasi produk...............................................12


3.8.1.6 Lingkungan Internal.................................................12

3.9 PIHAK BERKEPENTINGAN EKSTERNAL............................13

3.9.1 Pelanggan....................................................................13

3.9.2 Pemasok.....................................................................13

3.9.3 Pemerintah.................................................................13

3.9.4 Lembaga keuangan...................................................13

3.9.5 Pesaing.......................................................................14

3.10 PIHAK BERKEPENTINGAN INTERNAL........................... 15

3.10.1 karyawan...................................................................15

3.10.2 Pemegang saham....................................................15

3.10.3 Dewan Direksi...........................................................15

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


P.T Wilmar Cahaya Indonesia, salah satu perusahaan terbesar yang terdaftar di SGX,
memiliki persamaan dan perbedaan yang menarik dengan GAR. Kedua perusahaan
tersebut didirikan oleh pengusaha imigran Tiongkok di Indonesia dan merupakan pemain
dominan di industri kelapa sawit global. Wilmar membedakan dirinya dari GAR karena
model bisnisnya yang lebih terdiversifikasi yang mencakup bisnis gula, pupuk, dan makanan
konsumen. Menarik juga untuk mengamati bagaimana perusahaan-perusahaan ini
menghadapi kondisi harga komoditas yang rendah saat ini dan mengembangkannya di
masa depan, yang akan dibahas pada bagian penutup bab ini.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 SISTEM
Menurut Fatansyah (2015:11) bahwa “Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang
terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi dan tugas khusus)
yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu
proses tertentu”.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada
dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya
seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain
seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara di mana
yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada di negara tersebut.

2.2 LINGKUNGAN ORGANISASI

Lingkungan organisasi merupakan yang memberikan energi pembagian dan


penerimaan organisasi yang berada disekitar organisasi dan dapat berpengaruh
terhadap kelangsungan organisasi. Lingkungan organisasi merupakan lembaga atau
kekuatan di luar organisasi yang dapat berpengaruh terhadap kinerja organisasi.
Lingkungan adalah benda dan kondisi serta manusia beserta kegiatannya. Hal ini
berada dalam suatu ruang pada tempat manusia tinggal. Semua elemen tersebut
dapat mempengaruhi kelangsungan dan ketentraman hidup manusia. Serta seluruh
makhluk lain yang hidup.
Faktor yang mempengaruhi lingkungan adalah keberlangsungan organisasi
yang dipengaruhi kemampuan organisasi dalam mengarahkan pengaruh lingkungan.
Terdapat dua macam lingkungan dalam organisasi yaitu lingkungan eksternal dan
lingkungan internal.
1. Faktor Eksternal. Lingkungan eksternal adalah budaya atau kekuatan lua
yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Input merupakan komponen
penggerak atau pemberi tenaga di mana sistem itu dioperasikan. Output berarti
yang menjadi tujuan sasaran atau target pengoperasian suatu sistem. Lingkungan
eksternal sendiri terbagi menjadi dua
a. mikro yaitu lingkungan yang memiliki pengaruh langsung terhadap aktivitas
manajemen seperti penyedia, kompetitor, langganan,lembaga perbankan dan bukan
bank dan lain sebagainya.
b. makro yaitu lingkungan yang memiliki pengaruh tidak langsung, seperti
kondisioanal ekonomi, perubahan teknologi, politik, social dan lain sebagainya

2. Faktor Internal. Lingkungan internal merupakan tempat manajer bekerja meliputi


kebiasaan perusahaan,teknologi produksi,struktur organisasi serta fasilitas fisik.
Lingkungan internal perusahaan adalah kekuatan yang terdapat pada organisasi serta
mempunyai sifat yang dapat dikendalikan oleh manajemen.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 TUJUAN

Setiap perusahaan tentunya memiliki tujuan dalam kegiatan operasionalnya, baik itu
tujuan untuk menghasilkan dividen atau tujuan kebermanfaatan bagi orang banyak, P.T
Wilmar Cahaya Indonesia memiliki tujuan untuk terus memproduksi minyak nabati
khususnya dalam industri makanan dan menjadi pemeran dalam perdagangan lokal,
ekspor, impor dan juga menjual hasil bumi, hasil hutan serta barang keperluan sehari
hari, namun produk utama P.T Wilmar Cahaya Indonesia saat ini adalah Crude Palm
Oil (CPO), palm kernel beserta turunannya.

3.2 MASUKAN

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan kelapa sawit menjadi
produk jadi, tentunya P.T Wilmar Cahaya Indonesia membutuhkan input atau sumber
daya alam dalam memproduksi hal tersebut. Sumber daya atau input dari P.T Wilmar
Cahaya Indonesia berasal dari Perkebunan inti yang dimiliki perusahaan dan juga dari
perkebunan rakyat yang dimana hasilnya dijual ke P.T Wilmar Cahaya Indonesia.

3.3 PROSES

Untuk mengolah barang mentah menjadi produk jadi yang lebih bernilai tentunya
dibutuhkan proses dalam pengolahannya, proses yang terjadi didalam setiap
pengolahan tentunya berbeda satu sama lain, hal itu tergantung dari komoditas apa yang
diolah dan produk apa yang ingin dihasilkan. P.T Wilmar Cahaya Indonesia juga
melakukan yang namanya proses, dimana P.T Wilmar Cahaya Indonesia melakukan
proses pengolahan untuk mengubah buah kelapa sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO)
dan hingga menghasilkan produk jadi (minyak goreng, mentega, dll). secara lebih rinci
proses pengolahan kelapa sawit hingga menjadi produk jadi dapat dijelaskan dibawah
ini :

a. Sterilisasi

Tandan Buah Segar (TBS) yang sudah dipanen oleh petani kemudian akan
dimobilisasi hingga ke pabrik pengolahan, di pabrik pengolahan ini langkah pertama
yang dilakukan adalah proses sterilisasi. Pada tahapan ini Tandan Buah Segar (TBS)
dilakukan perebusan / sterilisasi didalam bejana besar dengan air mendidih selama 85-
95 menit, proses ini bertujuan unutk mematikan enzim didalam kelapa sawit yang
akan membuat kualitas produksi kelapa sawit menurun dan juga untuk memudahkan
kernel lepas dari cangkangnya

b. Pemisahan

Setelah melewati tahapan pertama, tahapan yang akan dilakukan selanjutnya adalah
proses pemisahan. Kelapa Sawit akan dipindahkan ke thresher atau alat perontok
antara buah dan kulit buah, pada tahap ini kelapa sawit akan dipisahkan antara
brondolan dan tandan.

c. Pelumatan
Pada tahap ini brondolan yang sudah terlepas dari tandannya akan keluar dari
Thresher dan masuk kedalam Conveyor dan selanjutnya akan dipindahkan ke setiap
digester yang ada. Penggunaan digester ini berfungsi untk memecahkan dan
melumatkan kelapa sawit.

d. Pengepresan

Setelah kelapa sawit melalaui proses pelumatan, tahap selanjutnya adalah membawa
buah sawit ke Screw Press, pada tahap ini mesin akan memeras kelapa sawit hingga
menghasilkan minyak / crude oil.

e. Pemurnian

Buah sawit yang telah melalui proses pengepresan tentunya masih menyisakan
kotoran didalamnya. Oleh kareana itu dibutuhkan tahapan pemurnian untuk
memurnikan minyak sawit tadi sehingga menjadi bersih dan memenuhi satuan standar
yang ada. Pada tahap ini ada beberapa mesin yang digunakan seperti sand trap tank,
storafe tank, sludge centrifuge, vacuum dryer, sludge vibrating screen, vibrating
screen, purifier, oil tank, fat pit, crude oil tank, continous settling tank.

3.4 KELUARAN

Dalam proses pengolahan yang telah dilakukan tentunya akan dihasilkan produk jadi
dari proses itu. P.T Wilmar Cahaya Indonesia menghasilkan beberapa produk dalam
proses pengolahannya, fokus produknya adalah minyak nabati dan turunannya,
beberapa produknya ; minyak goreng, mentega, cocoa butter, ultra choco, dll.

3.5 BATASAN (Boundary)

Setiap sistem bekerja pada daerahnya masing masing dan saling terkoneksi satu dengan
yang lain sehingga terciptanya harmonisasi didalam sistem tersebut. Didalam sistem
tersebut juga ada batasan yang sesuai dengan daerah kerjanya masing masing, sehingga
suatu sistem hanya bekerja pada ruang lingkup itu saja, hal itu bertujuan untuk
menciptakan efisiensi dan efektifitas dalam pekerjaan. P.T Wilmar Cahaya Indonesia
memiliki batasan dalam sistem pengolahannya yaitu dimana P.T Wilmar Cahaya
Indoenesia hanya berfokus dalam pengolahan Crude Palm Oil dan produk turunannya
serta barang keperluan sehari hari.

3.6 MEKANISME PENGENDALIAN DAN UMPAN BALIK

Sebagai perusahaan yang menghasilkan produk untuk kebutuhan manusia, tentunya P.T
Wilmar Cahaya Indonesia selalu berusaha untuk menjaga proses produksi supaya tetap
sesuai dengan standar sehingga menghasilkan produk terbaik. Penilaian konsumen
terhadap produk kami juga akan menjadi bahan acuan evaluasi bagi P.T Wilmar
Cahaya Indonesia untuk terus memperbaiki produk.

3.7 VARIABLE EKONOMI


3.8 LINGKUNGAN ORGANISASI

Dalam suatu perusahaan tentunya ada lingkungan organisasi internal maupun eksteral
yang dapat mempengaruhi seluruh dan atau sebagian dari kegiatan organisasi didalam
perusahaan tersebut.

3.8.1 Lingkungan Eksternal

Dalam lingkungan organisasi ada yang namanya lingkungan ekternal, dimana


lingkungan eksternal ini adalah elemen diluar organisasi yang masih relevan pada
kegiatan operasinya.

3.8.1.1 Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan P.T Wilmar Cahaya Indonesia adalah kelapa sawit
yang bersumber dari perkebunan Perusahaan dan juga berasal dari perkebunan
rakyat, dimana hasil dari perkebunan rakyat tersebut dijual ke perusahaan.

3.8.1.2 Uang

Sumber pendanaan yang digunakan P.T Wilmar Cahaya Indonesia untuk saat ini
mayoritas bersumber dari dana investasi dengan rincian 87, 02% berasal dari P.T
Sentratama Niaga Indonesia dan 12,98% berasal dari Masyarakat. Selain itu total
aset yang dimiliki P.T Wilmar Cahaya Indonesia sampa dengan laporan 2022
sebesar 1,71 Triliun dan penjualan neto sebesar 6,14 Triliun yang menghasilkan
laba bersih senilai 220,70 Milliar.

3.8.1.3 Tenaga Kerja

Pada P.T Wilmar Cahaya Indonesia sampat tahun 2022 memiliki laporan yang
menyatakan bahwa jumlah Sumber Daya Manusia yang berkerja diperusahaan
tersebut sebanyak 450 orang dengan komposisi 393 Laki Laki dan 57 Perempuan.

3.8.1.4 Sumber Energi

Sebagai perusahaan besar, P.T Wilmar Cahaya Indonesia menggunakan energi


dalam jumlah yang besar untuk kegiatan operasionalnya. Salah satu cara yang
dilakukan P.T Wilmar Cahaya Indonesia untuk mengifesiensikan energi adalah
dengan memanfaatkan biomassa hasil dari pengolahan kelapa sawit.

3.8.1.5 Transformasi Produk

Sebagai perusahaan yang fokus pada produksi minyak nabati dan turunannya
maka ada tranformasi bagaimana suatu produk mentah (TBS) hingga menjadi
produk jadi.
3.8.1.6 Lingkungan Internal

Dalam lingkungan organisasi ada yang namanya lingkungan Internal, dimana


lingkungan Internal ini adalah elemen yang berada di dalam organisasi itu sendiri.

3.9 PIHAK BERKEPENTINGAN EKSTERNAL

Pihak berkepentingan eksternal adalah suatu komponen yang terdiri dari kelompok atau
individu dalam lingkungan ekternal yang mempengaruhi aktivitas.

3.9.1 Pelanggan

Pelanggan dari P.T Wilmar Cahaya Indonesia tersebar di seluruh Indonesia, dan
kebanyakan pelanggannya adalah kelompok rumah tangga dan industry makanan,
karena produk utama yang dihasilkan berorientasi pada produk pemenuhan
kebutuhan rumah tangga

3.9.2 Pemasok

Pemasok dari P.T Wilmar Cahaya Indonesia berasal dari perkebunan Perusahaan
dan juga berasal dari perkebunan rakyat untuk mendapatkan sumber input berupa
tandan buah segar, selain itu energi yang digunakan juga Sebagian bersumber dari
energi biomassa hasil dari pengolahan kelapa sawit

3.9.3 Pemerintah

Pemerintah juga memiliki peran dari keberlangsungan Perusahaan ini,


dikeluarkannya produk pemerintah seperti undag undang dan peraturan turunan
lainnya juga tentunya akan memberikan pengaruh kepada Perusahaan. Salah satu
contohnya adalah Permentan RI Nomor 01 Tahun 2018 tentang pedoman penetapan
harga pembelian tandan buah segar kelapa sawti produksi perkebunan, dengan
dikeluarkannya peraturan tersebut tentunya akan mempengaruhi kebijakan
Perusahaan dalam menetapkan harga pembelian TBS.

3.9.4 Lembaga keuangan

P.T Wilmar Cahaya Indonesia menggunakan pendanaan dalam perusahaanya yang


mayoritas bersumber pada dana investasi dari para investor. Secara lebih rinci
pendanaanya berasal dari P.T Sentratama Niaga Indonesia sebesar 87, 02% dan
12,98% berasal dari Masyarakat. Selain itu total aset yang dimiliki P.T Wilmar
Cahaya Indonesia sampa dengan laporan 2022 sebesar 1,71 Triliun dan penjualan
neto sebesar 6,14 Triliun yang menghasilkan laba bersih senilai 220,70 Milliar.

3.9.5 Pesaing

Sebagai sebuah Perusahaan yang menjalannkan bisnis tentunya pasti ada pesaing
dalam kegiatan itu, P.T Wilmar Cahaya Indonesia dalam menjalankan kegiatan
usaha yang berfokus menghasilkan minyak nabati dan turunannya juga memiliki
pesaing dalam industry tersebut. Beberapa Perusahaan yang juga beroririentasi pada
produksi minyak nabati dan turunnya adalah P.T Sinar Mas Agro Resources, P.T
Salim Ivomas Pratama, P.T PP London Sumatera, P.T Bina Karya Prima.

3.10 PIHAK BERKEPENTINGAN INTERNAL

3.10.1 Karyawan

P.T Wilmar Cahaya Indonesia memiliki karyawan sejumlah 450 orang atau
mengalami peningkatan 4,6% dibandingkan tahun 2021. Secara statistic karyawan
P.T Wilmar Cahaya Indonesia dapat dilihat dibawah ini.

3.10.2 Pemegang Saham

Saham dari P.T Wilmar Cahaya Indonesia mayoritas bersumber dari Pemodal
Nasional Institusi yang mayoritas berasal dari P.T Sentratama Niaga Indonesia
dengan kepemilikan saham sebesar 87,02%. Lebih rinci kepemilikan saham di P.T
Wilmar Cahay Indonesia dapat dilihat dibawah ini.

3.10.3 Dewan Direksi

P.T Wilmar Cahaya Indonesia memiliki susunan dewan direksi yang di dipimpin
oleh Ery Tjuatja sebagai Presiden Direktur dan dibantu dengan beberapa jabatan
structural lainnya, secara lebih rinci dewan direksi di P.T Wilmar Cahaya Indonesia
dapat dilihat dibawah.

BAB IV
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dibahas diatas dapat ditarik suatu kesimpulan
yaitu :
1. Sistem adalah suatu tatanan atau keterpaduan dari komponen fungsional
yang saling berhubungan dan memiliki tujuan untuk memenuhi suatu
proses tertentu. Contohnya, negara adalah sebuah sistem dengan elemen-
elemen seperti provinsi yang berperan dalam menjalankan fungsi negara.
2. Lingkungan organisasi adalah faktor eksternal dan internal yang
memengaruhi kinerja organisasi. Lingkungan eksternal melibatkan faktor-
faktor seperti budaya, pesaing, teknologi, politik, dan lainnya yang dapat
berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap organisasi.
Lingkungan internal mencakup aspek-aspek seperti kebiasaan perusahaan,
teknologi produksi, struktur organisasi, dan fasilitas fisik yang dapat
dikendalikan oleh manajemen.
3. Lingkungan eksternal terbagi menjadi dua, yaitu mikro dan makro.
Lingkungan mikro adalah lingkungan yang memiliki pengaruh langsung
terhadap aktivitas manajemen, seperti penyedia, pesaing, dan lainnya.
Lingkungan makro adalah lingkungan yang memiliki pengaruh tidak
langsung, seperti kondisi ekonomi, perubahan teknologi, dan faktor sosial-
politik.

4. Kesuksesan organisasi sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam


mengelola dan mengarahkan pengaruh dari lingkungan eksternal dan
internal.

Sehingga, kesimpulannya adalah bahwa organisasi adalah sistem


kompleks yang beroperasi dalam lingkungan yang dapat memengaruhi
kinerjanya, baik dari faktor-faktor eksternal maupun internal. Manajemen
yang efektif dalam mengelola faktor-faktor ini sangat penting untuk
kelangsungan dan kesuksesan organisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Sidh, R. (2013). Peranan brainware dalam sistem informasi manajemen. Jurnal Computech &
Bisnis, 7(1), 19-29.

Julia, M., & Masyruroh, A. J. (2022). Literature Review Determinasi Struktur Organisasi:
Teknologi, Lingkungan Dan Strategi Organisasi. Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem
Informasi, 3(4), 383-395.

Anda mungkin juga menyukai