Anda di halaman 1dari 3

Nama : Taufiq Faturrahman Hidayat

Kelas : PPG Prajabatan BK B 2022


Mata kuliah : Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling

PENINGKATAN LITERASI EMOSI MELALUI PENERAPAN METODE THE SIX


THINKING HATS DALAM BIMBINGAN KELOMPOK SISWA SMA LABSCHOOL
KELAS XI MIPA

A. Latar Belakang Masalah


Peserta didik pada jenjang SMA mempunyai beberapa kapasitas yang dapat
dikembangkan seiring dengan perkembangan sosial emosional. Kapasitas peserta didik
untuk memahami kondisi internal dirinya sendiri dan kondisi eksternal orang lain salah
salah satunya sudah menunjukkan peningkatan dari masa perkembangan sebelumnya.
Peserta didik SMA juga sudah memasuki tugas perkembangan mencapai kematangan
emosi salah satunya melalui literasi emosi (Yusuf LN, 2017).
Kapasitas peserta didik SMA untuk memahami kondisi internal dirinya termasuk
emosi yang sedang dirasakan pada kenyataannya belum berkembang secara optimal.
Sebagian besar remaja belum mampu membaca emosi diri sendiri dan orang lain dengan
tepat (Larson & Petraitis, 1999). Kesulitan dalam membaca emosi juga didukung oleh
hasil asesmen di kelas mitra tempat peneliti melakukan PTK. Penulis melakukan asesmen
kebutuhan melalui ITP (Inventori Tugas Perkembangan) di kelas XI MIPA 1 untuk
mendapatkan gambaran mengenai aspek kematangan emosional yang berkaitan dengan
literasi emosi. Berdasarkan hasil analisis tugas perkembangan, aspek kematangan
emosional termasuk ke dalam tiga aspek perkembangan dengan capaian terendah dengan
rata-rata skor 3,44 yang termasuk pada level sadar diri dengan persentase capaian sebesar
57,33%.
Peningkatan literasi emosi penting untuk dilakukan sebagai upaya dalam
memfasilitasi perkembangan peserta didik. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan literasi emosi yaitu Metode The Six Thinking Hats dalam bimbingan
kelompok. Pada prinsipnya, metode ini mendorong peserta didik untuk berpikir sesuai
dengan topi yang dipakai. Metode ini menyediakan enam topi yang terdiri dari warna
putih, hitam, merah, biru, kuning, dan hijau (Roffey, 2005). Hasil penelitian dari Karadag
dkk membuktikan bahwa metode ini terbukti secara meyakinkan dalam meningkatkan
empati dan literasi emosi (Karadag, 2009).
Berdasarkan uraian masalah dan pentingnya upaya dalam meningkatkan literasi
emosi, penulis melakukan PTK dalam Bimbingan dan Konseling untuk meningkatkan
literasi emosi melalui metode The Six Thinking Hats dalam bimbingan kelompok pada
siswa kelas XI MIPA 1 SMA Labschool.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu “Apakah penggunaan Metode The Six Thinking Hats dapat
meningkatkan regulasi emosi pada peserta didik kelas VIII SMPN 5 Bandung?”

C. Tujuan Penelitian
PTBK ini bertujuan untuk menguji manfaat Metode The Six Thinking Hats guna
meningkatkan regulasi emosi bagi peserta didik kelas VIII SMPN 5 Bandung.

D. Manfaat Penelitian
PTBK ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru BK untuk meningkatkan
kompetensi dengan menggunakan metode The Six Thinking Hats dalam bimbingan
klasikal sehingga mutu layanan dasar khususnya bimbingan klasikal akan semakin
meningkat. Selain pada guru BK, PTBK ini juga diharapkan dapat memberi manfaat bagi
peserta didik/konseli di SMPN 5 Bandung untuk meningkatkan regulasi emosi sehingga
pencapaian tugas perkembangan pada aspek kematangan emosi dapat terpenuhi dan
meningkat secara optimal.

E. Daftar Pustaka

Karadag, et.al. (2009). Using the six thinking hats model of learning in a surgical nursing
class. Australian Journal of Advanced Nursing, 26(3), 112-148.
Larson, R., & Petraitis, C. (1999). Daily emotion states as reported by children and
adolescents. Journal of Child Development, 60(3), 1250-1290.
Roffey, S. (2005). Emotional literacy and the case for a whole-school approach to promote
sustainable educational change. SELF Research Centre University of Western
Sydney.
Yusuf LN, S. (2017). Bimbingan dan konseling perkembangan: Suatu pendekatan
komprehensif. Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai