Anda di halaman 1dari 11

Pengelolaan Program Diklat (Nila Kusumawati) 1

PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT)


BAGI TENAGA PENDIDIK PAUD NON FORMAL DI SANGGAR
KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN BANTUL

Artikel Jurnal

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan


Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :
NILA KUSUMAWATI
NIM 13101241019

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN


JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
Pengelolaan Program Diklat (Nila Kusumawati) 2

LEMBAR PERSETUJUAN

Artikel jurnal sebagai hasil dari tugas akhir skripsi yang berjudu “PENGELOLAAN PROGRAM
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) BAGI TENAGA PENDIDIK PAUD NON FORMAL DI
KECAMATAN PAJANGAN ” yang disusun oleh NILA KUSUMAWATI, NIM 13101241019 ini telah
disetujui oeh pembimbing untuk di-upload

Yogyakarta, 12 Desember 2017

Nurtanio Agus Purwanto, M.Pd


NIP.19760807 2001 12 1 006
Pengelolaan Program Diklat (Nila Kusumawati) 3

PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI TENAGA


PENDIDIK PAUD NON FORMAL DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR
KABUPATEN BANTUL

MANAGEMENT OF EDUCATION AND TRAINING PROGRAM FOR NON FORMAL


EDUCATION TEACHERS IN LEARNING ACTIVITY WORKSHOP OF BANTUL DISTRICT

Oleh: Nila Kusumawati, Program Studi Manajemen Pendidikan, FIP-UNY


(Nilaku.kusuma@gmail.com)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pengelolaan program pendidikan dan pelatihan bagi
pendidik PAUD non formal yang diselenggarakan oleh Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Bantul.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif studi kasus. Setting
penelitian di Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Bantul. Subyek dalam penelitian ini adalah Kepala Sanggar
Kegiatan Belajar Kabupaten Bantul, Ketua Panitia Penyelenggara diklat, Kepala Lembaga PAUD non formal di
Kabupaten Bantul, dan pendidik PAUD non formal selaku peserta diklat. Metode pengumpulan data dengan
wawancara dan dokumentasi. Uji keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi tekhnik.
Analisis data dengan menggunakan moel interaktif Miles, Huberman dan Saldana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perencanaan yang dilakukan oleh penyelenggara diklat meliputi
analisis pekerjaan, menentukan tujuan, serta melaksanakan persiapan administratif, dan persiapan edukatif.
Persiapan administratif dan persiapan edukatif terdiri dari: (a) persiapan administratif diklat yang meliputi:
pembentukan tim pelaksana, koordinasi antar unsur yang terlibat, meenentukan persyaratan sebagai peserta diklat,
persiapan terhadap kebutuhan administrasi dan persuratan dalam program diklat, menetapkan kebutuhan diklat
melalui pos-pos pembiayaan adminisratif dan pos pembiayaan edukatif, serta menetapkan kebutuhan-kebutuhan
sarana dan prasarana yang digunakan. (b) persiapan edukatif diklat yang meliputi: penetapan materi diklat,
penetapan tenaga pengajar, pemilihan strategi dan metode dalam penyampaian diklat, serta menyusun jadwal
diklat. (2) pelaksanaan diklat meliputi kegiatan yang berbentuk seremonial dan perkuliahan. (3) evaluasi diklat
dilaksanakan berdasarkan waktu yaitu sebelum diklat diselenggarakan, selama diklat berlangsung, dan setelah
diklat berakhir. Aspek-aspek yang dievaluasi meliputi peserta diklat, narasumber diklat, dan penyelenggaraan yaitu
kualitas fasilitas dan penyelenggaraan diklat secara keseluruhan. Instrumen evaluasi diklat yang digunakan meliputi
pre test, post test, angket sosiometri, angket narasumber, dan angket kepuasaan penyelenggaraan diklat.

Kata Kunci: pengelolaan program, pendidikan dan pelatihan , pendidikan anak usia dini
Abstract
This study aims to know and describe the management of education and training programs for non-formal
early childhood educators organized by the Learning Activity Center of Bantul Regency.
This research uses qualitative approach with descriptive and study case research type. The subjects in this
study are the Head of Learning Activity Unit of Bantul Regency, the Head of Organizing Training Committee, the
Head of Non-formal Early Childhood Institution in Bantul Regency, and the non-formal early childhood educator
as the participants of the training. Methods data collecton by interview, and documentation. Test data validity with
source triangulation, and engineering triangulation. Data analysis using interactive models Miles, Huberman, and
Saldana.
The results showed that: (1) the planning undertaken by the training organizers includes personal analysis,
determining objectives, as well as carrying out administrative preparation, and educational preparation.
Administrative preparation and educational preparation consists of: (a) administrative preparation of the training,
including the formation of committees, coordination among the elements involved, determining the requirements of
training participants, formulating forms, establishing training needs through administrative financing posts and
educational funding posts, infrastructure needs. (b) educational training preparation which includes: the
determination of training materials, the determination of training resources, the determination of training methods
and strategies, and the preparation of the training schedule. (2) the implementation of the training includes
activities in the form of ceremonial and lectures. (3) evaluation of the training is conducted based on the time
before the training is held, during the training and after the training ends. Aspects evaluated include training
participants, resource persons training, and the implementation of the quality of facilities and the implementation
of the overall training. The evaluation instruments used in the training include pretest, posttest, stoichiometric
questionnaire, resource questionnaire, and questionnaire on the satisfaction of the training.
Pengelolaan Program Diklat (Nila Kusumawati) 4
Keywords: program management, education and training, early childhood education

PENDAHULUAN Tentu saja, peningkatan tersebut merupakan

Perencanaan pendidikan terhadap anak bagi prestasi tersendiri bagi Dinas Pendidikan terkait.

orang tua adalah bagaimana menyiapkan anak Sementara dari sisi partisipasi atau keterlibatan

sedini mungkin untuk menerima pendidikan dan anak-anak dalam mengakses lembaga PAUD

menempatkannya di tempat belajar yang sudah mencapai 98,75%.

berkualitas. Pada saat ini orangtua berpendapat Jumlah pendidik PAUD di Kabupaten Bantul

pendidikan usia dini penting diberikan bagi anak. pada tahun 2016 yaitu terdapat pendidik PAUD

Alasan orangtua untuk memberikan pendidikan 19 (sembilan belas orang) orang berijazah SD,

pada usia dini, karena beberapa penelitian dan 220 (dua ratus dua puluh) orang berijazah SMP,

para ahli menyebutkan bahwa usia dini 2.270 (dua ribu dua ratus tujuh puluh) orang

merupakan masa perkembangan otak yang paling berijazah SLTA, 428 (empat ratus dua puluh

pesat. Hal ini sesuai dengan pendapat hasil delapan) orang berijazah DI/DII, dan 1.299

penelitian neurologi dalam Slamet Suyanto (seribu dua ratus sembilan puluh sembilan) orang

(2005: 6) terbukti bahwa 50% kecerdasan anak berijazah S1 serta 10 (sepuluh) orang berijazah

terbentuk dalam kurun waktu 4 tahun pertama. S2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa di

Setelah anak berusia 8 tahun perkembangan Kabupaten Bantul masih terdapat 2.937 (dua ribu

otaknya mencapai 80% dan pada usia 18 tahun sembilan ratus tiga puluh tujuh) orang pendidik

mencapai 100%. Indonesia memiliki tiga jalur PAUD yang belum berkualifikasi sesuai Undang-

penyelenggaraan PAUD yaitu jalur formal, non Undang atau masih berada di tingkat pendidikan

formal dan informal. di bawah S1.

Berdasarkan wawancara dengan Kepala Berkaitan dengan kualifikasi dan kompetensi

Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten tersebut, Kepala Lembaga Sanggar Kegiatan

Bantul, beliau menerangkan bahwa jumlah Belajar Kabupaten Bantul menjelaskan bahwa
hampir 75% pendidik non formal telah mengikuti
lembaga PAUD di Kabupaten Bantul melebihi
target nasional. Hal tersebut menjadi semangat uji kompetensi pendidik. Akan tetapi, masih

tersendiri bagi Kabupaten Bantul untuk belum mencapai hasil yang maksimal. Terdata

mewujudkan program dari Kemendikbud di sejumlah 80% persen pendidik PAUD yang

tahun 2016, yaitu satu desa satu PAUD yang mengikuti uji kompetensi masih dinyatakan

sudah menjadi gerakan nasional untuk mencapai belum berkompeten. Tentu saja hal ini

target penyediaan pendidikan yang berkualitas di memerlukan perhatian dan bimbingan pihak

Indonesia. Jumlah lembaga PAUD tersebut Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga

terdata sebanyak 1.338 (seribu tiga ratus tiga Kabupaten Bantul dalam meningkatkan

puluh delapan) lembaga PAUD yang tersebar di kompetensi serta upaya pembinaan terhadap

seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Bantul. seluruh unsur PAUD.


Pengelolaan Program Diklat (Nila Kusumawati) 5

Salah satu upaya untuk menyelesaikan satunya dipengaruhi oleh keberhasilan program
persoalan dalam pengelolaan pendidikan adalah diklat berjenjang ini.
upaya untuk melakukan prinsip-prinsip
manajemen terhadap seluruh komponen METODE PENELITIAN
pendidikan. Pembinaan dan pengembangan yang Jenis Penelitian
sudah dilakukan oleh Dinas Pendidikan terkait Penelitian ini menggunakan pendekatan
yaitu dengan adanya beberapa program-program kualitatif Menurut Sukardi (2003: 72) penelitian
kegiatan misalnya, seminar, senam pendidik, deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang
pertemuan rutin untuk membahas dan ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-
mendiskusikan permasalahan antar pendidik, fenomena yang ada, baik fenomena alamiah
serta mengupayakan adanya pendidikan dan maupun fenomena buatan manusia. Peneliti ingin
latihan berjenjang untuk meningkatkan mendeskripsikan pengelolaan program
kompetensi pendidik. pendidikan dan pelatihan bagi pendidik PAUD
Pendidikan dan pelatihan yang kemudian Non Formal yang diselenggarakan oleh Sanggar
disingkat menjadi diklat ini, diselenggarakan Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Bantul
oleh Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten
Bantul sejak tahun 2013 sebagai angkatan Waktu dan Tempat Penelitian
pertama. Diklat ini diselenggarakan tiap tahun Penelitian ini mengambil tempat di Sanggar
untuk memenuhi pemerataan kualitas kompetensi Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Bantul yang
pendidik PAUD non formal. Namun, kondisi beralamat di Jalan Imogiri Km 7 Sewon Bantul
yang ada diklat ini belum mampu mencetak Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini telah
pendidik PAUD yang berkompeten. Sejak diklat dilakukan pada bulan Agustus-Oktober 2017.
ini diselenggarakan keikutsertaan pendidik belum
mampu mencapai angka keseluruhan jumlah Target/Subjek Penelitian
pendidik PAUD non formal di Kabupaten Bantul. Subyek penelitian adalah Ketua Lembaga
Diklat ini agar sukes membentuk pendidik SKB Kabupaten Bantul, Ketua Tim
PAUD non formal yang berkualitas maka Penyelenggara Diklat, Kepala Lembaga PAUD
memerlukan pengelolaan kegiatan yang baik. SPS Dahlia II, dan dua pendidik PAUD Non
Pengelolaan ini merupakan wujud dari Formal Kabupaten Bantul.
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi diklat
yang seharusnya dirancang dan disesuaikan Prosedur
dengan kebutuhan pendidik. Berdasarkan paparan Teknik pengumpulan data menggunakan
di atas, maka peneliti tertarik untuk melihat wawancara dan studi dokumentasi.
bagaimana pengelolaan dari diklat yang
dilaksanakan bagi Pendidik PAUD non formal di
Kabupaten Bantul, mengingat bahwa peningkatan
kualitas Pendidik PAUD non formal salah
Pengelolaan Program Diklat (Nila Kusumawati) 6

Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga
Data Kabupaten Bantul. SKB mempunyai tugas pokok
Data dalam penelitian ini yaitu informan melakukan pembuatan percontohan, pengkajian,
dengan teknik pengumpulan data wawancara dan dan pengembangan model program Pendidikan
studi dokumentasi. Pengambilan data yang Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal
dilakukan peneliti yaitu menggunakan pedoman Informal (PAUD dan Dikmas) berdasarkan
wawancara dan pedoman studi dokumentasi. kebijakan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olah Raga Kabupaten Bantul.
Teknik Analisis Data SKB Kabupaten Bantul merupakan salah satu
Analisis data kualitatif dilakukan secara Unit Pelaksana Teknis Satuan Pendidikan Non
interaktif, berlanjut, berulang dan berlangsung Formal pada Dinas Pendidikan Pemuda dan
terus menerus sampai tuntas sehingga data Olahraga Kabupaten Bantul. SKB mempunyai
mengalami kejenuhan. Teknik analisis data yang tugas pokok yaitu melaksanakan percontohan,
digunakan dalam penelitian ini adalah model pengkajian dan pengembangan model program
interaktif (interactive model) Miles dan Pendidikan Anak Usia Dini serta Pendidikan Non
Huberman (2014: 14) yang terdiri dalam Formal Informal (PAUD dan Dikmas).
beberapa alur analisis yaitu kondensasi data (Data Program diklat bagi pendidik PAUD non
Condensation), Penyajian data (Data Display), formal se-Kabupaten Bantul yang
Penarikan dan memverifikasi kesimpulan diselenggarakan oleh Sanggar Kegiatan Belajar
(Drawing and Verifying Consclusions). (SKB) Kabupaten Bantul. Pengelolaan program
tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAAN evaluasi program yang dilakukan oleh tim
Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bantul penyelenggara diklat SKB Kabupaten Bantul.
Kabupaten Bantul terletak di Jalan Imogiri Barat Data dari penelitian ini diambil melalui
Km 7 Sewon Bantul Daerah Istimewa wawancara dan studi dokumentasi. Berikut akan
Yogyakarta. SKB Kabupaten Bantul pada tahun disajikan mengenai pembahasan dari hasil
2016 dipimpin oleh Kepala SKB yaitu Ibu Rr. penelitian tersebut.
Dwi Suwarniningsih, S.Pd. Kemudian Kepala
SKB di tahun 2017 dipimpin oleh Ibu Rumini, Perencanaan Program Diklat
S.Pd. Masyarakat dapat dilayani melalui media Sebuah program dapat berjalan secara efektif
sosial sebagai berikut: www.skbbantul.com, dan efisien apabila terlebih dahulu dilaksanakan
email upt.skbbantul@bantulkab.go.id atau perencanaan. Perencanaan terhadap program
skbbantul@yahoo.com dan melalui facebook diklat yang diselenggarakan oleh Sanggar
SKB Bantul. kegiatan Belajar Kabupaten Bantul meliputi :
Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bantul analisis, menetapkan tujuan, perencaanaan dari
Kabupaten Bantul merupakan Unit Pelaksana segi administratif, dan perencanaan dari segi
Teknis (UPT) Satuan Pendidikan Non Formal edukatif. Ahli menyebutkan perencanaan dalam
Pengelolaan Program Diklat (Nila Kusumawati) 7

program diklat meliputi beberapa hal menurut Seharusnya ddalam penetapan tujuan harus di
Sukidjo Notoadmojo (2003:9) perencanaan dasarkan pada prioritas kebutuhan dan tujuan
program diklat meliputi beberapa hal yaitu yang akan dicapai sesuai dengan kebutuhan
analisis, penetapan tujuan, pengembangan wilayah Kabupaten Bantul. Hal ini diungkapkan
kurikulum dan persiapan-persiapan oleh Sukidjo Notoadmojo (2003: 9) proses
administrative. Sedangkan menurut, penetapan tujuan diklat terbagi menjadi 4 tahapan
Suryosubroto (2014:16) persiapan diklat meliputi yaitu menentukan prioritas kebutuhan diklat,
analisis, menetapkan tujuan, persiapan tujuan dirancang sesuai kebutuhan untuk
administratif, dan persiapan edukatif. menumbuhkan ketrampilan dan sikap, adanya
Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan hasil yang diharapkan terhadap peningkatan
bahwa proses perencaaan yang dilakukan oleh kemampuan, dan keterbatasan-keterbatasan yang
tim penyengglara diklat telah menyeluruh dapat menjadikan hambatan terhadap pencapaian
terhadap komponen-komponen yang akan tujuan. Sedangkan realita yang ada penyelenggara
dipersiapkan. diklat belum memperhatikan tahapan dan aspek
tersebut dalam menentukan tujuan diklat.
Analisis
Analisis yang dilakukan oleh tim Persiapan Administratif
penyelenggara diklat merupakan analisis Persiapan administratif yang dilakukan oelh
pekerjaan. Analisis pekerjaan tersebut merupakan tim penyelenggara SKB Kabupaten Bantul yaitu
analisis yang memperhatikan terhadap kebutuhan meliputi pembentukan panitia, melaksanakan
adanya diklat ditinjau dari kulaifikasi dan koordinasi antar unsur yang terlibat, menentukan
kompetensi pendidik PAUD yang belum persyaratan peserta diklat menyususn form
memenuhi standar dengan perbandingan jumlah persuratan, menetapkan kebutuhan diklat melalui
lembaga PAUD yang ada di Kabupaten Bantul. pos-pos pembiayaan adminisratif dan pos
Menurut Sukidjo Notoadmojo (2003:9) yang pembiayaan edukatif serta menetapkan kebutuhan
menyebutkan bahwa analisis kebutuhan sebelum sarana dan prasarana.
diklat meliputi analisis organisasi, analisis
pekerjaan, dan analisis pribadi maka, analisis Persiapan edukatif.
yang dilaksanakan oleh SKB Kabupaten Bantul Persiapan edukatif yang dilakukan oleh tim
ini masuk dalam analisis pekerjaan. penyelenggara diklat SKB Kabupaten Bantul
meliputi beberapa persiapan terhadap komponen
Menetapkan Tujuan diklat yaitu, penentuan materi, penentuan
Proses penetapan tujuan yang narasumber diklat, penentuan metode dan startegi
diselenggarakan oleh tim penyelenggara diklat yang akan digunakan pada diklat, serta
SKB Kabupaten Bantul yaitu hanya megutip pada penyusunan jadwal diklat.
buku petunjuk teknis penyelenggaraan diklat
yang dikeluarkan oleh PTK PAUDNI.
Pengelolaan Program Diklat (Nila Kusumawati) 8

Pelaksanaan Program Diklat Evaluasi Program Diklat


Pelaksanaan diklat terdiri dari beberapa Evaluasi yang diselenggarakan oleh tim
kegiatan yaitu kegiatan seremonial, dan kegiatan penyelenggara diklat didasarkan pada waktu
perkuliahan. Sedangkan, tim penyelenggara diklat terdiri dari evaluasi pra kegiatan, evaluasi saat
SKB Kabupaten Bantul beum memasukkan kegiatan, dan evaluasi akhir kegiatan. Penjabaran
kegiatan non kulikuler seperti pentas seni, dari evaluasi tersebut sebagai berikut :
outbound, dan hiburan lainnya tidak ada. a. Evaluasi pra kegiatan
Sedangkan menurut, menurut Daryanto (2014:14) Evaluasi pra kegiatan telah dilaksanakan oleh
pelaksanaan program diklat meliputi beberapa tim penyelenggara diklat, evaluasi awal diklat
kegiatan yaitu : pembukaan kegiatan , kegiatan dilakukan untuk mengukur penguasaan materi
ini perkuliahan, hiburan-hiburan dan penutupan. bagi peserta pelatihan sebelum mengikuti diklat.
Kegiatan hiburan atau non kurikuler pada Model atau alat insturemen evaluasi yang
program diklat ini belum ada. Fungsi dari digunakan pada evaluasi pra diklat yaitu
kegiatan non kurikuler adalah pencair suasana, kemampuan peserta menggunkan soal-soal
sarana bagi pendekatan antar peserta , dan pretest. Soal-soal pre test tersbut terdiri dari 50
refreshing bagi peserta akan tetapi tidak soal berkaitan dengan konsep-konsep dasar
diselenggarakan. Meskipun pelaksanakannya umum penyelenggaraan PAUD . Berdasarkan
terdapat istirahat belum mampu menjadikan paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
antar pserta akrab, dan peserta harus menerima evaluasi pra diklat yang dilaksankan oleh tim
perkuliahan terus menerus tanpa adanya penyelenggara diklat merupakan evaluasi
refreshing. terhadap kemampuan awal peserta diklat.
Pada kegiatan pembukaan dan penutupan Instrumen terhadap evaluasi prad iklat bagi
terdapar Sub-sub kegiatan. Sub-sub kegiatan peserta diklat ini yaitu menggunakan soal-soal
tersebut meliputi laporan panitia dan pembukaan pre test. Soal-soal pretest tersebut disusun
secara resmi oleh perjabat yang berwenang yaitu sejumlah 50 soal oleh tim penyelenggara diklat
kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga. yang memuat materi penyelenggaraan PAUD
Seharusnya, pada pembukaan peserta diklat secara umum. Pemberian pre test ini bagi peserta
diberikan arahan terhadap penjelasaan umum diklat adalah untuk mengetahui kemampuan awal
mengenai diklat yang akan disleenggarakan peserta diklat, dan menentukan materi apa saja
meliputi, materi apa saja yang akan diberikan, yang perlu didalami bagi mereka.
tujuan penyelenggaraan, hasil yang harus dicapai, b. Evaluasi saat kegiatan
syarat kelulusan dan penjelasan-penjelasan Tim penyelenggara diklat melakukan
lainnya yang sifatnya harus diketahui oeleh evaluasi saat kegiatan evaluasi saat kegiatan
peserta diklat agar tidak terjadi mis komunikasi merupakan evaluasi harian terhadap pemateri.
dan perbedaan presepsi terhadap penyelenggaraan Evaluasi harian terhadap pemateri tersebut
program diklat. berkaitan dengan cara menyampaikan materi oleh
narasumber.
Pengelolaan Program Diklat (Nila Kusumawati) 9

Berdasarkan paparan di atas maka dapat merupaakan evaluasi sosiometri. Evaluasi


disimpulkan bahwa evaluasi saat kegiatan diklat sosiometri pada peserta merupakan evaluasi
berlangsung yang dilakukan oleh tim untuk mengukur aspek-aspek keaktifan,
penyelenggara diklat merupakan evaluasi partisipasi peserta, kerjasama, dan kedisiplinan.
terhadap kegiatan harian. Evaulasi terhadap Evaluasi sosiometri menggunkaan isntrumen
kegiatan harian ini betujuan untuk mencari angket yang diisi oleh masing-masing peserta
kendala-kendala dan menentukan soluasi agar unutk menilai peserta satu sama lain.
kegiatan diklat di hari berikutnya lebih lancar dan Sedangkan evaluasi penyelenggara
kesalahn tidak terulang kembali. merupakan evaluasi yang meliputi aspek-aspek
Evaluasi saat kegiatan diklat berlangsung relevansi materi diklat dengan kebutuhan,
juga merupakan evaluasi terhadap pemteri. kecukupan waktu diklat, kualitas tempat
Evaluasi terhadap pemateri meliputi aspek-aspek pembelajaran diklat, kualitas konsumsi diklat,
penguasaan narasumber terhadap materi yang kecukupan sarana diklat, dan pelayanan
diberikan, ketepatan waktu penyampaian materi kesekretariatan. Evaluasi terhadap penyelenggara
diklat, sistematika penyajian, metode dan alat tersebut mengungunakan angket kepuasan yang
bantu penyampaian materi, daya simpati gaya terdiri dari jenjang nilai kurang cukup dan baik.
terhadap peserta diklat, penggunaan bahasa, Angket tersebut diisi oleh seluruh peserta diklat.
pemberian motivasi belajar terhadap peserta Menurut Akh Saleh (2013:89) yang perlu
diklat,pencapaian tujuan intruksional, pemberian diperhatikan dalam proses evaluasi adalah dengan
kesempatan diskusi, penguasaan kelas, memperhatikan keterlibatan bagian-bagain
penampilankerapian berpakaian, serta rasional organisasi. Keterlibatan dari personil ogranisasi
dengan peserta. Instrumen yang digunakan pada tersebut fungsinya yaitu mengontrol dan memberi
evaluasi ini merupakan nagket kepuasan yang masukan terhadap dikat yang telah selesai
diisi oleh peserta diklat. Angket kepuasan dilaksanakan. Sedangkan yang terjadi tim
tersebut terbagi pada sebagarn nilai baik, sedang penyelenggara diklat SKB Kabupaten Bantul
dan cukup. belum melakukan evaluasi dengan pihak-pihak
c. Evaluasi akhir yang telibat dalam penyelenggaran PAUD yaitu
Tim penyelenggara diklat telah melakukan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga serta
evaluasi akhir peserta diklat. evaluasi terhadap kepala Lembaga diklat PAUD selaku
peserta diklat dan evaluasi terhadap tim penyelenggara PAUD di lembaganya.
penyelenggara secara kesulurhan. Evaluasi
peserta diklat tersebut dilakukan untuk menilai SIMPULAN DAN SARAN
keberhasilan penyelenggaraan diklat melalui Simpulan
peningkatan penilaian kemampuan terhadap Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
masing-masing peserta diklat. Evaluasi terhadap pengelolaan program diklat yang telah dilakukan
peserta diklat menggunakan soal-soal posttest. oleh tim penyelenggara diklat SKB Kabupaten
Akan tetapi, evaluasi terhadap peserta diklat juga
Pengelolaan Program Diklat (Nila Kusumawati) 10

Bantul maka dapat ditarik kesimpulan sebagai penutupan serta inti kegiatan diklat yaitu
berikut: perkuliahan. Akan tetapi, tidak ada kegiatan
Proses perencanaan diklat yang dilakukan hiburan seperti outbound, ataupun ice breaking
oleh tim penyelenggara diklat meliputi beberapa lainnya.
hal sebagai berikut: Evaluasi diklat terbagi menjadi tiga waktu
analisis pekerjaan, merupakan analisis yaitu:
terhadap pentingnya diklat diselenggarakan evaluasi pra diklat yang dilakukan yaitu
ditinjau dari kebutuhan diklat berdasarkan jumlah evaluasi terhadap peserta diklat dengan
pendidik PAUD non formal di Kabupaten Bantul menggunakan instrument pre test.
yang belum berkualifikasi dan berkompetensi evaluasi saat diklat berlangsung merupakan
sesuai dengan PP nomor 16 Tahun 2007 yaitu evaluasi terhadap narasumber dan evaluasi harian
kurangnya jumlah pendidik PAUD non formal kegiatan dengan menggunakan instrumen angket
yang belum berkualifikasi dan berkompetensi penilaian narasumber.
sesuai dnegan PP dibandingkan jumlah lembaga evaluasi akhir diklat merupakan evaluasi
PAUD non formal yang ada di Kabupaten Bantul. terhadap peserta diklat menggunakan instrumen
Menetapkan tujuan, proses ini dilakukan oleh evaluasi post test dan angket sosiometri
tim penyelenggara dengan menyesuaikan pada sedangkan, evaluasi penyelenggara menggunakan
petunjuk teknis penyelenggaraan diklat berdasr instrumen angket kualitas penyelenggara.
pada yang dikeluarkan oleh PTK PAUDNI. Saran
Tujuan diklat terbagi menjadi tujuan umum dan 1. Bagi Dinas Pendidikan
tujuan khusus. Bagi Dinas Pendidikan seharusnya lebih
melaksanakan persiapan dari segi memberikan perhatian terhadap kualitas
administratif, persiapan adaministratif tersebut penyelenggaraan program diklat melalui
meliputi: pembentukan panitia, koordinasi antar dukungan atau pendampingan pada proses
unsur yang terlibat, meenentukan persyaratan perencanaan, proses pelaksanaan serta meninjau
sebagai peserta diklat, menyusun form dan proses evaluasi program diklat.
persuratan, menetapkan kebutuhan-kebutuhan Bagi Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten
diklat, serta menetapkan kebutuhan sarana dan Bantul.
prasarana, Sanggar Kegiatan Belajar harus lebih matang
melaksanakan persiapan dari segi edukatif, dalam melakukan pengelolaan program diklat
persiapan dari segi edukatif meliputi: pemilihan dengan memperhatikan kondisi lapangan yang
materi diklat, pemilihan narasumber diklat, ada di wilayah Kabupaten Bantul, serta mampu
pemilihan strategi dan metode dalam melakukan kerjasama terhadap lembaga PAUD,
penyampaian diklat, serta menyusun jadwal dan Dinas Pendidikan setempat untuk
diklat. memberikan kualitas penyelenggaraan program
Pelaksanaan program diklat berupa kegiatan yang lebih maksimal.
seremonial yang meliputi upacara pembukaan dan
Pengelolaan Program Diklat (Nila Kusumawati) 11

2. Bagi Peserta Diklat Suryo Subroto. (2004). Buku Pegangan Kuliah


Peserta diklat diharapkan mampu Manajemen Training. Yogyakarta. FIP
mengaplikasikan hasil selama mengikuti diklat UNY
pada lembaganya dan semakin memupuk
semangat dan motivasinya menjadi pendidik
PAUD yang berkompeten melalui program-
program diklat sejenis untuk mengembangkan
kemampuannya di bidang PAUD.

DAFTAR PUSTAKA

Akh.Muwafik Saleh. (2013). Manajemen


Training. Surakarta: Indina press

Daryanto, Bintoro. (2014). Manajemen Diklat.


Yogyakarta: Gava Media

Miles,M.B, Huberman,A.M, dan Saldana,J.


(2014). Qualitative Data Analysis, A
Methods Sourcebook, Edition 3. USA:
Sage Publications. Terjemahan Tjetjep
Rohindi Rohidi, UI-Press.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pengembangan


Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka
Cipta.

Nana Syaodih Sukmadinata. (2010). Metode


Penelitian. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya

Slamet Suyanto, (2005). Dasar- dasar


Pendidikan Anak Usia Dini . Yogyakarta:
Hikayat

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan.


Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai