Anda di halaman 1dari 2

A.

Tuliskan minimal 3 (tiga) konsep beserta deskripsinya yang Anda temukan di dalam bahan
ajar;
1. Pengertian Anak Usia Dini
Anak usia dini mengacu pada anak-anak yang berada dalam rentang usia yang sangat
muda, biasanya mulai dari bayi hingga sekitar usia 8 tahun. Ini adalah periode yang
sangat penting dalam perkembangan anak, di mana mereka mengalami pertumbuhan
fisik, kognitif, sosial, dan emosional yang pesat. Namun sudah bisa dimasukkan pada
pendidikan anak prasekolah baik TK atau RA, maupun pendidikan non formal (kelompok
bermain, tempat penitipan anak, pos PAUD, Bina Keluarga Balita dan sebagainya). Masa
usia dini (0-6 tahun) merupakan masa keemasan (golden age) yang akan mempengaruhi
perkembangan anak selanjutnya, sehingga diperlukan upaya pembinaan yang tepat
sehingga anak dapat mengembangkan poten sinya secara holistik baik moral dan
agama, fisik/motorik, kognitif, sosial, emosional, dan seni.
2. Perkembangan sosial anak usia dini
Perkembangan sosial anak usia dini adalah salah satu aspek penting dalam
perkembangan anak. Selama periode ini, anak-anak mulai belajar cara berinteraksi
dengan orang lain, membentuk hubungan sosial, dan memahami aturan sosial.
3. Ciri – ciri sosial anak usia dini
Ciri perkembangan sosial pada masa ini ditandai oleh meluasnya lingkungan sosial.
Anak-anak mulai melepaskan diri dari keluarga, mendekatkan diri pada orang lain
disamping anggota keluarga. Anak-anak memasuki dunia dengan wawasan (perceptual)
dan kemampuan motorik yang mengejutkan, sehingga masa kecil sebagai saat ideal
untuk mempelajari keterampilan motorik dan seperangkat kemampuan untuk berinteraksi
dengan orang lain, dan kapasitas untuk belajar siap digunakan begitu mereka lahir.
B. Lakukan kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas sosial;
1. Menimbulkan rasa aman pada anak dan menciptakan suasana yang baik di dalam kelas

maupun luar kelas;


2. Menciptakan perilaku positif di dalam dan di luar kelas baik dalam tindakan, perkataan,

atau perilaku lainnya;


3. Memberikan kesempatan pada anak untuk menentukan pilihannya (apabila pilihan anak

tidak tepat atau ditolak maka dijelaskan alasannya);


4. Memberikan kesempatan kepada anak untuk berani menyatakan pendapatnya baik

bersifat penolakan maupun yang mendukung dengan cara-cara positif;


5. Menyediakan sarana prasarana yang mendukung program pembentukan perilaku sosial

anak.
C. Merefleksikan hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran bermakna.
1. Menerapkan sistem pembelajaran kreatif yang mendorong anak untuk berfikir kreatif
misalnya diskusi kelompok dalam pemecahan suatu topik masalah;
2. Memberikan reward apabila anak berperilaku baik dan memberikan punishment apabila
anak bersikap buruk disertai dengan pemberian penjelasan dan pemahaman atas
hukuman yang diberikan
3. Memberikan pilihan metode belajar kepada anak, dan biarkan anak untuk memilih
metode pembelajaran manakah yang paling dia sukai.

Anda mungkin juga menyukai