Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KUNJUNGAN PAMERAN

‘PAHLAWAN TEUKU UMAR’


KARYA HENDRA GUNAWAN
MUSEUM SENI RUPA DAN KERAMIK

Oleh :
Ummi Fadillah
122201021

Program Studi Desain Komunikasi Visual


Fakultas Ilmu Rekayasa
Universitas Paramadina
Jakarta
2023
1. Deskripsi Karya

Profil Karya
Pelukis : Hendra Gunawan
Media : Cat minyak pada kanvas
Ukuran : 98.5 x 145 cm
Tahun : 1956
Judul : Pahlawan Teuku Umar
Tema : Perjuangan

Deskripsi
Lukisan yang berukuran 98,5 x 145 cm dengan media cat minyak diatas kanvas tersebut
menggambarkan sosok Teuku Umar yang penuh dengan ekspresi perjuangan selagi memegang
sebilah belatu ditangan kanannya. Disisi kiri bahu Teuku Umar ada lukisan seseorang yang
menyandarkan tangannya seolah-olah mendorongnya. Namun pelukis sepertinya ingin
menggambarkan bahwa Teuku Umar berhasil menumbangkan lawannya dengan menggengam
tangan lawannya dan menancapkan belati dileher lawannya. Ekspresi Teuku Umar yang
menunjukan tidak ingin menyakiti orang lain dan berfikir apakah kemenangan harus dengan
menyakiti sesama manusia. Di sebelah kanan Teuku Umar juga sedang berusaha melakukan
perlawan dengan menggunakan tombak/bambu runcing sedangkan lawannya menggunakan
senjata api dan berpenampilan seperti penjajah Belanda. Lukisan ini bergaya ekspresionis
cenderung menggunakan warna hitam, merah dan coklat tua menghasilkan suasana yang kelam
dan dramatis.

2. Profil Seniman
Hendra Gunawan lahir di Bandung pada 1918, sejak dibangku sekolah dasar beliau sudah tekun
menggambar secara autodidak. Beliau menggambar segala macam yang ada disekitarnya. Beliau
mulai serius belajar melukis setamat SMP. Pada tahun 1930 an beliau belajar melukis kepada
Whdi Sumanta dan Abdullah Suriosubroto. Kemudian di tahun 1940an beliau bersama Affandi,
Sudarso, dan Barli membentuk kelompok pelukis. Beliau merupakan seorang pelukis dengan
gaya yang colorful, ekspresif yang menggambarkan budaya dan kehidupan masyarakat di
Indonesia. Aliran seni ekspesionisme

3. Manajemen Pameran
Dalam pameran tersebut kurang dalam sirkulasi udara. Banyak kipas yang tidak dinyalakan
sehingga membuat pengunung kepanasan. Penempatan lampu kurang baik jika dilihat oleh orang
yang kurang tinggi, membuat karya tersebut menjadi silau.

Anda mungkin juga menyukai