Anda di halaman 1dari 5

1.

Leonardo da vinci
Leonardo da vinci ini (lahir di vinci, provinsi Firenze, Italia, 15 april 1452 meninggal di
Clos luce, Perancis, 2 mei 1519 pada umur 67 tahun) adalah arsitek, musisi, penulis,
pematung, dan pelukis renaisans Italia. Ia digambarkan sebagai arketipe “manusia
renaisans” dan sebagai jenius universal. Leonardo terkenal karna lukisannya yang
piawai, seperti jamuan terakhir dan Mona Lisa. Ia juga di kenal karena mendesain
banyak ciptaan yang mengantisipasi teknologi modern tetapi jarang di buat semasa
hidupnya, sebagai cuntoh ide – idenya tentang tank dan mobil yang di tuangkannya
lewat gambar-gambar dwiwarna.

Selain itu, ia juga turut memajukan ilmu anatomi, astronomi, dan teknik sipil bahkan juga kuliner. Salah satu
mahakarya Leonardo da vinci adalah lukisan Mona Lisa. Nama Mona Lisa dan La Gioconda atau La Joconde
menjadi judul lukisan ini yang diterima secara luas semenjak abad ke-19. Sebelum lukisan ini di sebut dengan
berbagai nama seperti “Wanita dari Firenze” atau “Seorang wanita bangsawan dengan kerudung tipis”

Mona Lisa

2. Hendra Gunawan
Hendra Gunawan lahir di bandung, Jawa Barat pada tahun 1918, dan
wafat di Denpasar, Bali. 17 Juli 1983. Hendra Gunawan adalah seorang
pelukis, penyair, pematung, dan pejuang gerilya. Selama masa
mudanya ia bergabung dengan tentara pelajar dan merupakan anggota
aktif dari poetera (Pusat Tenaga Rakyat) dan lain-lain. Ia juga aktif
dalam persagi (Asosiasi Pelukis Indonesia), sebuah organisasi yang
didirikan oleh S. Soedjojono dan agus Djaya pada tahun 1938.

Bagi Hendra Gunawan antara melukis dan berjuang antara melukis dan
berjuang sama pentingnya. Pengalamannya di front perjuangan banyak
memberikan inspirasi baginya. Dari sinilah lahir karya-karya lukisan
hendra yang rovolusioner. Lukisan Hendra Gunawan identik dengan
lukisan yang menggambarkan kondisi peperangan dan lukisan orang
pribumi dengan menggunakan warna yang padu. Membuat orang yang
melihat akan dapat mersakan situasi pada saat kondisi pada lukisan itu.
3. Vincent Van Gogh
Lukisan Hendra Gunawan (
Vincent Van Gogh lahir pada 30
Situasi Perang)
maret 1853 di Zundert, Belanda
dan meninggal pada 29 Juli 1890
adalah pelukis yang berasal dari
belanda. Maha karya lukisan-
lukisan dan gambar-gambarnya termasuk karya seni yang terbaik,
paling terkenal, dan paling mahal di dunia. Vincent Van Gogh adalah
pelukis yang namanya sudah mendunia dan telah banyak di
kenal oleh orang banyak hingga zaman sekarang. Kekhasan seni lukis yang ia hasilkan
merupakan seni lukis yang harganya mahal karena komposisi dan unsur di dalamnya.

Pada mulanya karnya-karyanya menggunakan warna-warna suram. Baru setelah dia pindah
paris ia berjumpa dengan pelukis impresionisme dan neoimpresionisme yang warna-warnanya
yang lebih cerah dan gaya lukisannya di kembangkannya menjadi sebuah gaya yang unik dan
mudah di kenali. Gaya lukisan ini mencapai tingkat perkembangannya yang penuh ketika ia
tinggal di Arles, Perancis. Salah satu karya beliau adalah Stary night yang berharga sangat
mahal.

Stary Night

By. Van Gogh

4. Srihadi Soedarsono

Srihadi Soedarsono lahir di Surakarta pada 4 Desember 1931.


Pelukis Nasional legendaris Indonesia asal Solo, Jawa Tengah ini
memiliki karya-karya lukisan yang khas merupakan saksi perjalanan
sejarah yang beliau gambar dan lukiskan sejak jaman kemerdekaan hingga jaman modern,
berbagai tema ia lukiskan diantaranya tentang perjuangan, kehidupan, alam dan cinta, semua
terkumpul dalam karya-karya lukisannya, baik dalam sketsa maupun dalam karya lukisan

dengan berbagai canvas dan media lainnya.

5. Raden Saleh Sjarif Bestaman


Raden Saleh lahir dengan nama lengkap Raden Saleh Sjarif Bestaman di
tahun 1807, tanggal lahir dan bulannya Tidak di ketahui. Lahir di
terboyo, dekat semarang, Jawa Tengah dari rahim mas adjeng Zarip
saat baru berusia 10 tahun, Raden Saleh di serahkan kepada
pamannya yang menjabat sebagai bupati semarang, ketika
indonesia masih di kolonialisasi oleh belanda (Hindia Belanda).

Raden Saleh sudah gemar menggambar dari sejak kecil.bakatnya


di bidang seni sudah mulai menonjol saat saleh kecil bersekolah di
sekolah rakyat (volks school).tak jarang di kala gurunya sedang mengajar,ia malah asyik
menggambar.meskupin begitu,sang guru tak pernah marah,karena kagum melihat hasil karya muridnya
selai memiliki kepekaan terhadap seni yang tinggi, Saleh juga dikenal sebagai sosok yang ramah,sopan
dan mudah bergaul.karena sifatnya yang hangat dan supel itulah,Saleh tidak menemui kesulitan saat
harus menyesuaikan diri dalam lingkungan orang belanda. Karena sifatnya itulah ia mendapatkan
kesempatan dari Prof.Caspar Reinwardt untuk menjadi calon pegawai di lembaga pusat penelitian
pengetahuan dan kesenian di bogor.

Di lembaga tersebut Saleh bertemu dengan seorang pelukis keturunan Belgia bernama A.A.J. Payen yang
didatangkan dari belanda untuk membuat lukisan pemandangan di pulau jawa,untuk hiasan kantor
Departemen van kolonieen Belanda. Payen tertarik pada bakat Raden Saleh dan berinisiatif memberikan
bimbingan.Payen sebenarnya tidak terlalu menonjol di kalangan seniman lukis belanda,namun peran
mantan mahaguru Akademi Senirupa di Doornik,Belanda, ini nyatanya sangat membantu Raden Saleh
mendalami teknik seni lukis barat.ia mengajarkan berbagai teknik lukis barat,misalnya teknikmelukis
dengan cat minyak. Payen juga mengajak Saleh muda dalam perjalanan dinas keliling jawa untuk mencari
model dan pemandangan untuk dilukis.

Karena kemampuan RadenSaleh yang dinilai Payen semakin matang,ia kemudian mengusulkan agar anak
didiknya itu mendapatkan pendidikan yang lebih baik di belanda. Usulan itu kemudian mendapatkan
dukungan yang posotif dari G.A.G.Ph.van der capellen, setelah Gubernur Jenderal Hindia Belanda (1819-
1826) itu melihat karya Raden Saleh.
Deskripsi,Analisis dan Penafsiran Perburuan Banteng

Pada lukisan ini tampak segerombolan manusia yang sedang memburu banteng. Mereka
semua tampak beringas, menunjukan emosi yang siap untuk membunuh banteng yang
berusaha untuk melawan. Tampak perlawanan banteng tersebut berhasil menjatuhkan salah
satu pemburu yang berusaha menangkapnya. Terdapat ciri paradoks dari Romantisme
disini,manusia seolah diputar balikkan menjadi mahluk yang buas (seperti hewan) yang
berburu mangsanya. padahal banteng bukanlah hewan yang lazim diburu di nusantara. Tidak
ada budaya untuk memakan santapan daging banteng Hindia Belanda,latar belakang Raden
Saleh pada saat menciptakan karya ini.

Hewan yang dipertemukan dengan sifat agresif manusia ini tampak secara tidak langsung
menyindir nafsu manusia yang terus mengusik mahluk lain. Padahal predator alami sendiri
biasanya tidak berani untuk memburu banteng. Tapi manusia dengan nafsu yang tidak
terbatas berani dan bahkan berhasil menaklukan hewan yang raja rimba saja tidak berani
menyentuhnya. Singa berburu agar dapat bertahan hidup,berburu adalah satu-satunya
sumber makanan baginya. Sementara manusia?sebetulnya apa yang diburu dalam perburuan
banteng itu?

6. Georgia O’Keeffen

Georgia Totto O’Keeffen merupakan serang seniman kebangsaan Amerika


serikat yang lahir pada 15 November 1887 di Sun prairie, Wisconsin,
Amerika dan meniggal pada 6 Maret 1986 di Santa Fe, New Meksiko,
Amerika. Kedua orang tuanya bekerja sebagai petani.

From the lake adalah salah satu lukisan yang di buat oleh Georgia
O’Keeffen pada tahun 1924. Georgia menghabiskan waktunya di danau
untuk melukis beberapa karyanya salah satu hasil karyanya adalah From the lake. Pada lukisan ini terlihat sebuah ombak
dengan warna yang di kombinasikan sedemikian rupa sehingga mirip sebuah lukisan abstrak. Susunan warnanya sangat
dinamis, tertampang dalam segi abstrak yang di ambil dalam keadaan alam yang sebenarnya. Objek yg di lihat Georgia di
aplikasikan pada sebuah kuas oleh Georgia dengan gaya melukisnya, sehingga terbentuklah likisan From The Lake.

7. Pablo Picasso

Anda mungkin juga menyukai