Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MANAJEMEN ORGANISASI MODERN


“INTERMEDIATE TRAINING (LK II)’’
TINGKAT NASIONAL
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)
CABANG PONTANAK

Disusun Oleh
Firdaus

INTERMEDIATE TRAINING (LK II) TINGKAT NASIONAL


HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)
CABANG PONTIANAK
2023
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum wr. Wb………………..


Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan bimbingan-Nya, penulis dengan judul makalah “MANAJEMEN
ORGANISASI MODERN”
Ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya yang telah ditentukan. Tidak lupa
sholawat beserta salam penulis haturkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang
telah menuntun umat menuju cahaya ridho ilahi.
Penulisan makalah ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi salah satu
persyaratan untuk mengikuti Intermediate Training (LK II) tinggkat Nasional yang
dilaksanakan oleh Himpunan Mahasisawa Islam (HMI) cabang Pontianak, pada
tanggal 9 Juni – 16 Juni 2023, Penulis menyadari sepenuhnya akan kemampuan dan
kekurangan dalam penyususnan Makalah ini. Oleh karena itu diperlukan bimbingan,
saran serta motivasi dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam membantu proses penyusunan makalah ini.
Akhirnya, saya ucapkan terimakasih kepada para pihak yang senantiasa membantu
dalam terselesaikannya makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat terutama bagi
diri saya pribadi dan umumnya untuk masyarakat luas baik dari kalangan pelajar
maupun bukan pelajar.

Pontianak , 23 Mei 2023

Firdaus

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.....................................................................................................
B. Rumusan Makalah................................................................................................
C. Tujuan makalah....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengelolaan Potensi SDM....................................................................................
B. Digitalisasi Management Organisasi....................................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagaimana ilmu lainnya, pemikiran tentang manajemen juga telah
melampaui perkembangan dari zaman ke zaman dan menyesuaikan dengan
peradaban manusia. Konsep manajemen yang saat ini sering kita terapkan adalah
bagian dari manajemen modern. Namun, apa sebenarnya manajemen modern itu,
apa manfaatnya untuk sebuah organisasi, dan bagaimana implementasi terbaiknya
dalam kehidupan berorganisasi.
Dalam perkembangan sejarahnya, teori manajemen selalu berfokus kepada
pertumbuhan kegiatan usaha dan produktivitas untuk mencapai tujuan organisasi,
berorientasi pada perhitungan yang bersifat ilmiah. Dimulai dari teori manajemen
klasik hingga teori manajemen neo klasik yang dihasilkan dari percobaan-
percobaan para ahli atas ketidakpuasannya pada teori pendahulunya.
Sederhananya, teori manajemen klasik adalah teori yang mengutamakan
efektivitas waktu, hasil, budget, dan lainnya yang dapat terukur. Teori klasik juga
terkesan kaku karena kontrol sepenuhnya dipegang oleh manajer dan pekerja
hanya perlu mengeluarkan tenaganya saja. Teori ini kurang mengutamakan aspek
sosial dari SDM yang dimiliki. Pada teori neo-klasik, beberapa ahli melakukan
percobaan untuk memperbaiki kekurangan tersebut, dimana akhirnya lahir
pendekatan human relation yang akan mengutamakan aspek hubungan antar
manusia dan organisasi―sesuatu yang tidak dimiliki teori klasik.
Semakin berkembangnya zaman, ditambah dengan penemuan-penemuan
teknologi, teori manajemen pun mengalami perkembangan. Setelah teori klasik
dan neo-klasik, munculah teori manajemen modern.

iv
Teori manajemen modern telah berkembang dengan pertumbuhan sosial-
ekonomi dan lembaga ilmiah. Teori yang telah dikembangkan sejak 1950 ini
mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan
dengan lingkungan yang stabil, melainkan organisasi adalah suatu sistem terbuka
yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya.
Dengan kata lain, konsep daripada teori ini bersifat fleksibel dengan
perkembangan dunia.

v
B. Rumusan Makalah
Dari latar belakang diatas maka perlu adanya rumusan makalah agar lebih terarah,
rumusan makalah adalah sebagai berikut;
1. Bagaimana pengelolaan potensi SDM ?
2. Bagaimana digitalisasi managemen organisasi ?

C. Tujuan Makalah
Dari rumusan makalah maka tujuan dari makalah adalah sebagai berikut;
1. Untuk mengetahui pengelolaan potensi SDM
2. Untuk mengetahui digitalisasi managemen organisasi

vi
Tips mengelolanya :

1. SDM tipe konstruktif ini sangat potensial untuk dikembangkan


2. Berikan sasaran yang ingin dicapai, kemudian menyerahkan teknis pelaksanaan tugas kepada bawahan
tersenbut.

2. Tipe Rutin

a. Tingkat kemampuan intelektual dan daya imajinasinya masih dibawah tipe konstruktif
b. Kurang memiliki inisiatif
c. Cenderung gamang jika tanpa diberi petunjuk dan arahan yang jelas dari atasan
d. Namun jika diarahkan dengan benar oleh atasan, ia dapat bekerja dengan loyal dan sepenuh hati

Tips mengelolanya :

a. SDM tipe rutin dapat bekerja efektif jika diberi arahan yang jelas
b. Berikan saran yang hendak dicapai, kemudian berikan arahan dan prosedur yang jelas. Jika perlu diberi target
waktu.

3. Tipe Impulsif

a. SDM tipe ini sangat tidak imajinatif


b. Melakukan tugas atas dasar suka atau tidak suka pada atasan
c. Cenderung mudah berubah mengikuti lingkungan (seperti bunglon)

Tips mengelolanya :

a. Utamakan melakukan pendekatan personal serta berikan arahan dan petunjuk yang lengkap beserta target
b. Agar SDM dapat bekerja dengan baik atasan harus berikan perhatian dan teladan.

4. Tipe Subversif

a. SDM tipe ini sulit dikontrol


b. Tidak memiliki prinsip yang kuat
c. Cenderung memikirkan keuntungan pribadi
d. Dapat menghalalkan berbagai cara untuk mencapai keinginannya (provokasi)

Tips mengelolanya :

a. SDM tipe ini harus diberikan tugas dengan penekanan pada sasaran yang hendak dicapai
b. Jika memungkinkan janjikan imbalan atau hukuman yang sesuai (reward and punishment).

Tips mengelolanya :

1. SDM tipe konstruktif ini sangat potensial untuk dikembangkan


2. Berikan sasaran yang ingin dicapai, kemudian menyerahkan teknis pelaksanaan tugas kepada bawahan
tersenbut.

2. Tipe Rutin

a. Tingkat kemampuan intelektual dan daya imajinasinya masih dibawah tipe konstruktif

vii
b. Kurang memiliki inisiatif
c. Cenderung gamang jika tanpa diberi petunjuk dan arahan yang jelas dari atasan
d. Namun jika diarahkan dengan benar oleh atasan, ia dapat bekerja dengan loyal dan sepenuh hati

Tips mengelolanya :

a. SDM tipe rutin dapat bekerja efektif jika diberi arahan yang jelas
b. Berikan saran yang hendak dicapai, kemudian berikan arahan dan prosedur yang jelas. Jika perlu diberi target
waktu.

3. Tipe Impulsif

a. SDM tipe ini sangat tidak imajinatif


b. Melakukan tugas atas dasar suka atau tidak suka pada atasan
c. Cenderung mudah berubah mengikuti lingkungan (seperti bunglon)

Tips mengelolanya :

a. Utamakan melakukan pendekatan personal serta berikan arahan dan petunjuk yang lengkap beserta target
b. Agar SDM dapat bekerja dengan baik atasan harus berikan perhatian dan teladan.

4. Tipe Subversif

a. SDM tipe ini sulit dikontrol


b. Tidak memiliki prinsip yang kuat
c. Cenderung memikirkan keuntungan pribadi
d. Dapat menghalalkan berbagai cara untuk mencapai keinginannya (provokasi)

Tips mengelolanya :

a. SDM tipe ini harus diberikan tugas dengan penekanan pada sasaran yang hendak dicapai
b. Jika memungkinkan janjikan imbalan atau hukuman yang sesuai (reward and punishment).

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengelolaan Potensi SDM


“Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting
bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun
perusahaan.” 1) Pada dasarnya, Sumber Daya Manusia berupa manusia yang
dipekerjakan disebuah organisasi sebagai perencana dan pelaksana sebagai
penggerak untuk mencapai tujuan organisasi itu. Berangkat dari itu maka sangat

viii
pentinglah SDM dimaksud untuk diutamakan diperhatikan pengelolaannya
dengan baik,baik untuk ketersediannya maupun kompetensinya/kemampuannya.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah “Personnel
management is the planning organizing, directing, and controlling of the
procurement, development, compensation, integration, and maintenance of the
people for the purpose of contributing to organizational, individual and social
goals” (Flippo: 1976).
Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan karyawan atau pegawai agar tercapai
tujuan-tujuan individu, organisasi, dan masyarakat. Pernyataan dari Flippo
tersebut menyamakan pengertian manajemen sumber daya manusia sama dengan
manajemen personalia.
Dikatakan juga oleh Rivai (2005), adanya manajemen sumber daya manusia
sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, mengurus, dan
menggunakan sumber daya manusia sehingga bisa berfungsi secara efektif,
produktif, serta efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.

Pendapat Mondy dan Noe, manajemen sumber daya manusia atau human
resource management merupakan pendayagunaan sumber daya manusia untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Ketersediaan Sumber Daya Manusia sangat dibutuhkan karena diyakini
bahwa ada rasio rasio tertentu yang menjadi pedoman untuk penyelesaian suatu
kegiatan ataupun pekerjaan, jumlah SDM sangat menentukan dalam perhitungan
efektif dan efisiennya penyelesaian pekerjaan, ketidak tepatan dalam penyediaan
SDM dapat mengakibatkan tidak efisien dan efektifnya penyelesaian pekerjaan.

ix
Makalah ini mendeskripsikan bagimana tips mengelola SDM yang efektif
dengan mengkaitkan adanya beberapa macam perilaku psikologis SDM yang ada
dalam organisasi, sehingga setidak-tidaknya dapat memberikan manfaat bagi
Leader dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

Mengenal Berbagai Tipe Kepribadian Manusia

Pada dasarnya setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda satu sama lain.
Penelitian tentang kepribadian manusia dilakukan para ahli sejak dulu kala. Kita
mengenal Hippocrates dan Galenus yang mengemukakan bahwa manusia bisa
dibagi menjadi 4 (empat) tipe kepribadian, yakni :

1. Melancholicus (melankolisi), yaitu orang-orang yang selalu bersikap


murung atau muram, pesimistis dan selalu menaruh rasa curiga.
2. Sanguinicus (sanguinisi), yakni orang-orang yang selalu menunjukkan
wajah berseri-seri, periang atau selalu gembira, dan bersikap optimistis.
3. Flegmaticus (flegmatisi), yaitu orang-orang yang sifatnya lamban dan
pemalas, wajahnya selalu pucat, pesimis, pembawaannya tenang,
pendiriannya tidak mudah berubah.
4. Cholericus (kolerisi), yakni orang penaik darah dan sukar mengendalikan
diri, sifatnya garang dan agresif.

TIPS MENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA YANG EFEKTIF

Dengan adanya berbagai tipe SDM tersebut, seorang atasan tentu


membutuhkan strategi dalam mengelola SDM agar tujuan organisasi dapat
dicapai dengan efektif. Berikut ini beberapa tips yang dapat dipergunakan
oleh seorang atasan dalam mengelola SDM.

1. Tipe Konstruktif

x
Tipe orang ini memiliki ciri-ciri, antara lain :

a. Berani mengemban tanggung jawab


b. Dapat dipercaya
c. Mampu memahami dan menginprestasikan keinginan atasan
d. Tidak sekedar meniru atasan, tetapi memilik pemikiran yang kreatif
e. Berpenpandangan luas ke depan, meilik ambisi serta tanggap terhadap
berbagai situasi

Tips mengelolanya :

1. SDM tipe konstruktif ini sangat potensial untuk dikembangkan


2. Berikan sasaran yang ingin dicapai, kemudian menyerahkan teknis
pelaksanaan tugas kepada bawahan tersenbut.

2. Tipe Rutin

a. Tingkat kemampuan intelektual dan daya imajinasinya masih dibawah


tipe konstruktif
b. Kurang memiliki inisiatif
c. Cenderung gamang jika tanpa diberi petunjuk dan arahan yang jelas
dari atasan
d. Namun jika diarahkan dengan benar oleh atasan, ia dapat bekerja
dengan loyal dan sepenuh hati

Tips mengelolanya :

a. SDM tipe rutin dapat bekerja efektif jika diberi arahan yang jelas
b. Berikan saran yang hendak dicapai, kemudian berikan arahan dan
prosedur yang jelas. Jika perlu diberi target waktu.

xi
3. Tipe Impulsif

a. SDM tipe ini sangat tidak imajinatif


b. Melakukan tugas atas dasar suka atau tidak suka pada atasan
c. Cenderung mudah berubah mengikuti lingkungan (seperti bunglon)

Tips mengelolanya :

a. Utamakan melakukan pendekatan personal serta berikan arahan dan


petunjuk yang lengkap beserta target
b. Agar SDM dapat bekerja dengan baik atasan harus berikan perhatian
dan teladan.

4. Tipe Subversif

a. SDM tipe ini sulit dikontrol


b. Tidak memiliki prinsip yang kuat
c. Cenderung memikirkan keuntungan pribadi
d. Dapat menghalalkan berbagai cara untuk mencapai keinginannya
(provokasi)

Tips mengelolanya :

a. SDM tipe ini harus diberikan tugas dengan penekanan pada sasaran
yang hendak dicapai
b. Jika memungkinkan janjikan imbalan atau hukuman yang sesuai
(reward and punishment).

xii
Kompetensi/kemampuan Sumber Daya Manusia merupakan hal yang penting
pula dalam mendukung capaian dan sasaran organisasi, dalam menghadapi
derasnya perkembangan teknologi, organisasi tidak bisa lagi diam berpangku
tangan sudah pasti akan terlindas oleh jaman, pada era sekarang ini bisa dibilang
tidak bisa orang atau organisasi tidur ditengah hiruk pikuknya perkembangan
disegala bidang, ketersediaan sumber daya manusia yang berkemampuan tinggi
sangat diperlukan, era one touch one service butuh kemampuan untuk mengelola
dengan baik dan terus menerus dan konsisten.
Kemudian seperti yang ditulis oleh Hasibuan Malayu SP pada tahun 2000
tentang Manajemen Sumber Daya Manusia, “Sumber Daya Manusia adalah
merupakan kemampuan terpadu/interaksi antara Daya Pikir (akal budi) yang
mempunyai pengetahuan dan pengalaman dengan Daya Fisik (kecakapan atau
keterampilan) yang dimiliki masing-masing individu manusia.”2)
Daya pikir merupakan kecerdasan (modal dasar) yang dibawa oleh manusia
sejak lahir yang membuat manusia mampu melakukan hal-hal yang tidak
mungkin dilakukan secara fisik atau daya fisik manusia, dimana dengan
menggunakan akal budinya manusia mampu mencari cara atau jalan keluar untuk
berbagai permasalahan yang tidak mampu dilakukan oleh daya fisik manusia
dengan berbagai inovasi dan ide yang diolah oleh daya pikir manusia. Kecerdasan
manusia tolak ukurnya Intelligence Quotient (IQ) dan Emotional Quotient (EQ).
Sedangkan daya fisik berupa ketrampilan atau kecakapan dapat melalui pelatihan
dan usaha belajar oleh manusia itu sendiri dengan kata lain, kemampuan manusia
itu sendiri ditentukan oleh daya pikir dan daya fisiknya sehingga manusia menjadi
unsur utama dalam aktivitas kegiatan baik secara individual maupun dalam
organisasi. Contohnya : Peralatan canggih atau mesin dengan teknologi tinggi

xiii
seperti laptop, CCTV, dan lain-lain itu semua adalah hasil olah daya pikir atau
akal budi manusia yang bertujuan untuk meringankan kerja fisik manusia.
Peran pentingnya Sumber Daya Manusia dalam organisasi adalah bahwa
segala potensi sumber daya yang dimiliki manusia yang dapat dimanfaatkan
sebagai usaha untuk meraih keberhasilan dalam mencapai tujuan baik secara
pribadi individu maupun di dalam organisasi. Sumber daya tersebut yaitu waktu,
tenaga dan kemampuan manusia (baik daya pikir serta daya fisiknya) benar-benar
dapat dimanfaatkan secara terpadu dan secara optimal bagi kepentingan
organisasi.
Sumber Daya Manusia sebagai faktor pertama dan utama dalam proses
pembangunan dan pencapaian tujuan organisasi. Apabila di dalam organisasi
sudah memiliki modal besar, teknologi canggih, sumber daya alam melimpah
namun tidak ada sumber daya manusia yang dapat mengelola dan
memanfatkannya maka tidak akan mungkin dapat meraih keberhasilan dalam
mencapai tujuan organisasi. Oleh sebab itulah pentingnya peran sumber daya
manusia dalam organisasi itu sangat diperlukan sebagai unsur utama dan unsur
pengendali keberhasilan organisasi.
Dengan demikian sementara dapat disimpulkan dari penjelasan diatas bahwa
Sumber Daya Manusia (SDM) akan sangat mempengaruhi organisasi, akan
dibawa kemana organisasi itu tergantung Sumber Daya Manusia yang tersedia
dan dimiliki, apakah akan menjadikan organisasi yang baik ya sudah pasti harus
ada Sumber Daya Manusia yang baik pula demikian sebaliknya apabila
ketersediaan sumber daya manusia kurang mencukupi atau bisa disebut buruk
sudah pastilah akan mendapatkan keburukan pula terhadap organisasi.
Keberhasilan dan Kegagalan organisasi tergantung keberhasilan dalam mengelola
sumber daya manusianya jadi betapa pentingnya Sumber Daya Manusia itu
kepada organisasi.

B. Digitalisasi management modern

xiv
Digital transformation merupakan sebuah inovasi teknologi yang dilakukan
oleh organisasi dengan mengubah cara tradisional yang ada di dalam bisnis
modelnya menjadi digital. Perubahan digital berarti mengubah proses di dalam
sebuah organisasi menjadi lebih singkat, mudah, efektif, dan cepat. Tentu saja hal
tersebut berdampak positif bagi organisasi. Namun untuk menjalankan digital
transformation, organisasi harus rela berkomitmen dan berinvestasi ke dalam
berbagai sektor, seperti komitmen, uang, dan juga sumber daya manusia maupun
sumber daya alat.
Dalam menghadapi dinamika perubahan yang disruptif dewasa ini
membutuhkan kepemimpinan digital atau digital leadership berbasis teknologi.
Kepemimpinan digital diperlukan dalam proses transformasi digital yang tengah
digalakkan pemerintah saat ini untuk mengawal perubahan, pembuatan kebijakan,
pemanfaatan teknologi, pengendalian dan pengawasan.
Hadirnya pemimpin digital ini dapat mendorong percepatan transformasi di
dalam organisasi.Kepemimpinan memainkan peran utama dalam kesuksesan atau
kegagalan sebuah organisasi. Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang
untuk “memimpin” atau membimbing individu dan tim dalam sebuah organisasi.
Sedangkan Organisasi itu di bentuk sebagai wadah atau tempat berkumpul dan
bekerja sama untuk mencapai visi dan misi organisasi.

Sebagai pemimpin digital setidaknya ada tujuh kemampuan atau ketrampilan


yang dibutuhkan, yaitu:
1. kemampuan berkomunikasi melalui media digital untuk meningkatkan
jejaring,

xv
2. kemampuan menggunakan aset digital untuk membuat keputusan yang cepat
dan tepat.
3. keterampilan mengelola konektivitas dan kolaborasi dengan berbagai
stakeholder untuk pemecahan masalah
4. keterampilan untuk menangani perubahan disruptif untuk inovasi layanan
organisasi
5. kemampuan berfikir analitik dan bekerja tanpa adanya batasan ruang dan
waktu dalam mengelola pekerjaan dengan efektif secara virtual.
6. kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan teknologi,
7. menjaga hubungan antar anggota/ tim dalam mengelola sumber daya manusia
lintas generasi antara Baby Boomers dengan Generasi Z dan Milenial.

Transformasi digital di sektor pemerintahan dalam mengimplementasikan


Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) sangat membutuhkan peran
kepemimpinan digital pada seluruh level organisasi. Keberhasilan transformasi
digital memerlukan dukungan bagaimana pemimpin memiliki komitmen dan
kesadaran untuk melakukan perubahan, menyiapkan skema kebijakan yang
diperlukan, memahami dan memetakan proses bisnis layanan organisasi,
menyiapkan sumber daya manusia talenta digital, menumbuhkan budaya inovasi
dan kolaborasi dengan komunitas digital dan dukungan anggaran yang memadai
untuk tatakelola dan penyediaan aset teknologi.
Implementasinya disesuaikan dengan identitas dan kapasitas
organisasi/perusahaan Anda sebelum menentukan menggunakan teori manajemen
yang mana. Penggunaan teori manajemen modern dinilai lebih fleksibel karena
mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Juga, tidak menutup
kemungkinan berjalan berkesinambungan dengan teori/konsep manajemen
lainnya demi memaksimalkan potensi sumber daya organisasi/perusahaan.
Hadirnya pemimpin digital dapat mendorong percepatan transformasi di dalam
organisasi.

xvi
Era digital membawa perubahan di berbagai aspek kehidupan. Mulai dari pola
pikir, budaya individu/organisasi, cara bekerja, bersosial, penyelenggaraan
pemerintah, sistem operasional dan manajemen organisasi, sistem pelayanan
publik, hingga ekonomi. John Naisbit telah meramalkan perubahan ini sejak jauh
sebelum 1990-an dalam bukunya Mega Tren 2000 yang menyebutkan bahwa
dunia hanya akan digerakkan atau berada dalam genggaman jari manusia.
Ramalan John Naisbit tersebut benar-benar terbukti dengan adanya fenomena
disrupsi pada tahun 2000-an yang tidak pernah terbayangkan jauh sebelumnya
Generasi lama harus bisa beradaptasi dengan perubahan teknologi digital yang
berkembang.
Mereka harus meninggalkan kenyamanan dan bertransformasi menuju
kemajuan. Hal itu disebabkan oleh peralihan kegiatan manusia yang mana
awalnya perlu menguras tenaga menjadi lebih mudah dan praktis dengan adanya
campur tangan teknologi digital. Organisasi harus menjadi adaptif, tangkas, dan
real-time untuk survive dan berhasil dalam lingkungan yang sedang berubah,”

BAB III

xvii
PENUTUP

A. Kesimpulan
Organisasi yang baik dapat terwujud apabila komponen-komponen di
dalamnya berfungsi secara maksimal. Suatu organisasi akan mencapai tujuan
dengan baik apabila mampu merencanakan program-program secara matang
dengan memperhitungkan masa yang akan datang dan melaksanakan rencana
yang telah dibuat. Setiap organisasi memerlukan pengelolaan yang baik dan
benar, sehingga pengelolaan dan manajemen organisasi layak untuk dipelajari.
Manajemen organisasi disini membahas tentang beberapa materi pokok,
meliputi : evolusi teori manajemen, perencanaan strategis, pemecahan masalah
dan pengambilan keputusan dalam organisasi, perkembangan teori organisasi
hingga manajemen konflik.

DAFTAR PUSTAKA

xviii
Winardi, J. "Pemikiran sistemik dalam bidang organisasi dan manajemen." (2005).
Susan, Eri. "Manajemen sumber daya manusia." Adaara: Jurnal Manajemen
Asih, Pribadi. "Peran E-Leadership dan E-Culture di Era Digital." Jurnal
Kewarganegaraan 6.2 (2022): 3959-3966.
Adisel, Adisel, and Robeet Thadi. "Sistem Informasi Manajemen Organisasi Perannya
Dalam Pengambilan Keputusan Dan Pemecahan Masalah." Alignment: Journal Of
Administration And Educational Management 3.2 (2020): 145-153.
Dewi, Indah Kusuma, and Ali Mashar. Nilai-nilai profetik dalam kepemimpinan modern
pada manajemen kinerja. Gre Publishing, 2019.

xix

Anda mungkin juga menyukai