Anda di halaman 1dari 192

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses pembelajaran yang baik sangat penting dalam mencapai tujuan

pendidikan. Pendidikan dikatakan berhasil apabila proses belajar mengajar

dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga hasil belajar dapat dicapai dengan

lebih optimal, khususnya hasil belajar pada mata pelajaran kimia.Ilmu kimia secara

khusus dipelajari oleh siswa mulai saat menempuh Sekolah Menengah Atas atau

yang sederajat. Pada dasarnya ilmu kimia mempelajari tentang susunan, komposisi,

struktur, sifat-sifat dan perubahan materi serta perubahan energi yang menyertai

perubahan materi tersebut. Materi kimia yang berisi konsep, hukum, dan teori

merupakan suatu produk dari rangkaian proses menggunakan sikap ilmiah

(Fadiawati, 2011). Oleh sebab itu maka diperlukan pemahaman yang baik tentang

pelajaran kimia oleh siswa. Selain itu siswa menginginkan pembelajaran kimia

dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami karena siswa tidak hanya

berandai-andai tetapi juga memahami konsep yang benar. Jadi, hasil belajar yang

diperoleh oleh siswa akan maksimal.

Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya yaitu faktor

dalam diri (internal) dan faktor luar diri (eksternal) (Slameto, 2010). Salah satu

faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar adalah motivasi belajar. Di dalam

sekolah, siswa cenderung membutuhkan motivasi dari semua pihak baik guru
2

maupun teman-temannya. Jadi, masih banyak siswa yang kurang memiliki motivasi

yang tinggi untuk belajar, hal ini menunjukkan siswa sering tidak serius dalam

belajar. Ketidakseriusan siswa seperti ribut ketika guru mengajar, banyak siswa

yang lebih senang berada di luar kelas, memainkan handphone, mengajak bicara

dan mengganggu teman duduknya. Akibatnya meraka tidak dapat memahami

pelajaran dengan baik dan hasil belajarnya kurang maksimal. Berdasarkan hasil

observasi awal ke lapangan, hasil wawancara dengan beberapa guru dan siswa

bahwa masih banyak siswa yang mempunyai motivasi belajar yang rendah dilihat

dari nilai ulangan. Rendahnya hasil belajar ini disebabkan oleh beberapa hal yakni

siswa beranggapan bahwa materi kimia terkesan sulit, tidak nyata dan tidak

menyenangkan sehingga minat belajar kimia siswa cendrung rendah.

Hasil penelitian yang pernah dilakukan Jamil (2014) tentang pengaruh

lingkungan keluarga dan motivasi belajar terhadap hasil belajar akuntansi siswa

kelas X SMK Negeri 1 Solok Selatan menunjukkan bahwa motivasi belajar

memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar akuntansi. Oleh

karena itu, tinggi rendahnya pengaruh motivasi belajar sangat penting terhadap hasil

belajar yang diperoleh oleh siswa di sekolah tersebut.

Faktor internal lain yang mempengaruhi hasil belajar adalah gaya belajar

seperti gaya belajar visual, gaya belajar auditori dan gaya belajar kinestetik. Setiap

siswa memiliki hasil belajar yang berbeda, yang dipengaruhi juga dari pemahaman

dan gaya belajar siswa itu sendiri. Menurut Nasution (2003) gaya belajar adalah

cara yang dilakukan siswa dalam menangkap suatu informasi dengan cara
3

mengingat, berpikir dan memecahkan masalah, dimana berkaitan dengan pribadi

seseorang yang dipengaruhi oleh pendidikan dan riwayat perkembangannya.

Realitanya siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, seperti sambil

mendengarkan musik, sambil menyanyi kecil, belajar hanya sendiri, belajar dengan

teman, belajar melalui gambar dan ada pula lebih senang belajar dengan cara guru

menjelaskan. Hal ini menunjukan kemampuan siswa dalam memahami materi

pelajaran berbeda tingkatannya.

Menurut Uno (2006) fenomena yang ada bahwa tidak semua orang

mempunyai gaya belajar yang sama. Termasuk jika mereka bersekolah di sekolah

yang sama atau bahkan duduk di kelas yang sama. Kemampuan seseorang untuk

memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatannya. Ada yang

cepat, sedang, dan ada pula yang sangat lambat. Apapun cara yang dipilih,

perbedaan gaya belajar itu menunjukan cara tercepat dan terbaik bagi setiap

individu untuk bisa menyerap sebuah informasi dari luar dirinya. Menurut Rahman

(2016) siswa sering kali harus menempuh cara yang berbeda untuk bisa memahami

sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Sebagian siswa lebih suka guru

mereka mengajar dengan cara menuliskan segalanya di papan tulis. Dengan begitu

mereka bisa membaca kemudian mencoba memahaminya. Tetapi, sebagian siswa

lain lebih suka guru mereka mengajar dengan cara menyampaikannya secara lisan

dan mereka mendengarkan untuk bisa memahaminya. Sementara itu, ada pula

siswa yang lebih suka membentuk kelompok kecil untuk mendiskusikan pertanyaan

yang menyangkut pelajaran tersebut.


4

Selain itu, faktor lain juga yang mempengaruhi hasil belajar adalah interaksi

sosial. Diantaranya interaksi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa. Jika

interaksi terjalin baik antara siswa dengan gurunya, maka akan memudahkan siswa

dalam memahami materi yang diajarkan. Begitu sebaliknya jika interaksi antara

siswa dengan guru kurang, maka siswa akan malas mengikuti pelajaran dan akan

timbul gaya belajar yang kurang efektif dari siswa. Interaksi antara siswa dengan

siswa juga penting, jika interaksi mereka terjalin baik maka akan menimbulkan gaya

belajar yang saling mendukung seperti belajar yang dimotivasi oleh teman-

temannya (saat ada pelajaran dengan tugas hafalan, akan saling membantu diantara

mereka). Begitu juga sebaliknya, jika interaksi tidak terjalin baik maka akan

menimbulkan gaya belajar yang kurang mendukung diantara mereka, seperti hanya

bisa belajar sendiri tanpa mempedulikan teman yang lain. Akibatnya penyerapan

materi yang berbeda-beda akan mempengaruhi juga hasil belajar mereka khususnya

pelajaran kimia yang membutuhkan pemahaman yang kuat dan kerjasama antara

siswa ketika praktikum berlangsung.

Menurut Utami (2015) tentang pengaruh metode pembelajaran dan gaya

belajar siswa terhadap hasil belajar IPS di SMP Negeri di Kota Yogyakarta

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara gaya belajar terhadap hasil belajar

IPS.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia SMA/MA Negeri se-

Kecamatan Gerung, bahwa siswa memiliki motivasi belajar yang bervariasi ada
5

yang tinggi dan ada yang rendah. Secara umum motivasi belajar siswa yang rendah

dilihat dari kurangnya antusias siswa dalam kegiatan belajar. Hal ini dikarenakan

siswa yang sibuk sendiri ketika berada didalam kelas, seperti tidur ketika guru

menyampaikan pelajaran, mengobrol dengan teman sebangku, mengganggu teman

ketika dalam pembelajaran, dan seringnya tidak mengikuti pelajaran (bolos).

Begitu juga dengan gaya belajar mereka yang berbeda-beda disetiap kelasnya,

seperti yang hanya mendengarkan gurunya menjelaskan tetapi tidak fokus dalam

pembelajaran, ada yang butuh diajarkan sendiri saja, dan ada pula yang belajar

dengan cara diskusi. Suasana kelas yang seperti itu, akan mempengaruhi hasil

belajar kimia siswa terlihat bahwa masih ada kelas yang memperoleh nilai di bawah

kriteria ketuntasan minimal (KKM). Nilai KKM untuk mata pelajaran kimia sebesar

70. Hasil belajar kimia siswa pada ujian tengah semester dapat dilihat pada tabel 1.1

Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Ulangan Tengah Semester Ganjil Mata Pelajaran
Kimia Siswa Kelas X IPA SMA/MA Negeri se- Kecamatan
Gerung Tahun Ajaran 2017/2018
SMAN 1 GERUNG
NILAI
JUMLAH
NO KELAS RATA-
SISWA
RATA
1 X IPA 1 32 51.1
2 X IPA 2 33 40
3 X IPA 3 34 47.9
4 X IPA 4 34 47.6
5 X IPA 5 33 60.9
6 X IPA 6 32 52.2
SMAN 2 GERUNG
1 X IPA 25 40.1
MAN LOMBOK BARAT
1 X IPA 1 23 44
6

2 X IPA 2 22 54.3
( Sumber: Arsip guru Kimia SMA/MA Negeri se-Kecamatan Gerung)

Dengan dasar seperti tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “pengaruh motivasi belajar dan gaya belajar terhadap hasil

belajar kimia pada siswa kelas X IPA SMA/MA Negeri se-Kecamatan Gerung

tahun pelajaran 2017/2018”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan peneliti di atas,

maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:

a. Apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia pada

siswa kelas X IPA SMA/MA Negeri se-Kecamatan Gerung tahun pelajaran

2017/2018?

b. Apakah ada pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar kimia pada siswa

kelas X IPA SMA/MA Negeri se-Kecamatan Gerung tahun pelajaran

2017/2018?

c. Apakah ada pengaruh motivasi belajar dan gaya belajar terhadap hasil

belajar kimia pada siswa kelas X IPA SMA/MA Negeri se-Kecamatan

Gerung tahun pelajaran 2017/2018?


7

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk:

1. Mengetahui ada atau tidak ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil

belajar kimia pada siswa kelas X IPA SMA/MA Negeri se-Kecamatan

Gerung tahun pelajaran 2017/2018.

2. Mengetahui ada atau tidak ada pengaruh gaya belajar terhadap hasil

belajar kimia pada siswa kelas X IPA SMA/MA Negeri se-Kecamatan

Gerung tahun pelajaran 2017/2018.

3. Mengetahui ada atau tidak ada pengaruh motivasi belajar dan gaya

belajar terhadap hasil belajar kimia pada siswa kelas X IPA SMA/MA

Negeri se-Kecamatan Gerung tahun pelajaran 2017/2018.

1.4 Batasan Masalah

Agar pelaksanaan penelitian berjalan terarah dan sesuai dengan tujuan

penelitian, maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :

1) Subyek peneliti adalah siswa kelas X IPA SMA/MA Negeri se- Kecamatan

Gerung yaitu SMAN 1 Gerung, SMAN 2 Gerung, MAN Lombok Barat

tahun pelajaran 2017-2018.

2) Penelitian ini difokuskan pada motivasi belajar dan gaya belajar. Motivasi

belajar yang dimaksud adalah motivasi belajar siswa terhadap pelajaran

kimia sedangkan gaya belajar yakni gaya belajar yang dilakukan oleh siswa

dalam pembelajaran kimia. Kedua permasalahan ini diprediksikan


8

merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar kimia siswa

kelas X IPA SMA/MA Negeri se- Kecamatan Gerung.

3) Hasil belajar kimia adalah nilai ulangan tengah semester ganjil.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak sebagai

berikut:

a. Bagi peserta didik

Dapat menumbuhkan motivasi belajar untuk mengoptimalkan hasil belajar

siswa, khususnya mata pelajaran kimia.

b. Bagi sekolah dan guru

Dapat memberikan informasi, referensi dan masukan untuk

mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, karena

peningkatan hasil belajar siswa tidak hanya ditentukan dari penggunaan

model dan metode pembelajaran saja tetapi faktor lain juga mempengaruhi

seperti motivasi belajar dan gaya belajar.

c. Bagi peneliti

Dapat menambah pengetahuan yang sebelumnya diperoleh selama

perkuliahan serta menjadikan pengalaman sebagai bekal yang nantinya

bermanfaat sebagai calon pendidik bagi masyarakat.


9

1.6 Definisi Operasional

Adapun definisi operasional variabel penelitiannya adalah sebagai berikut :

a. Motivasi belajar merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri maupun

dari luar diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau usaha seperti

belajar agar mencapai tujuan pembelajaran. Data motivasi belajar didapat

melalui penyebaran angket atau kuesioner yang diisi oleh siswa.

b. Gaya belajar merupakan cara dari masing-masing orang untuk memahami

sesuatu dalam pembelajaran, baik dari cara melihat (visual), cara

mendengar (auditori) dan cara praktek (kinestetik). Dalam penelitian ini,

gaya belajar didapat melalui penyebaran angket atau kuesioner yang diisi

oleh siswa.

c. Hasil belajar merupakan ukuran seberapa jauh individu menguasai bahan

yang sudah diajarkan. Dalam penelitian ini hasil belajar diperoleh dari nilai

ulangan tengah semester ganjil.


10

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Hasil Belajar

Belajar tidak hanya meliputi mata pelajaran, tetapi juga penguasaan,

kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat, penyesuaian, bermacam-macam

keterampilan dan cita-cita. Belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan

dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku. Tidak semua

perubahan perilaku adalah belajar dan perubahan tidak selalu menghasilkan

perbaikan ditinjau dari nilai-nilai sosial (Hilgard dan Brower dalam Hamalik, 2002).

Belajar juga merupakan suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto,

2003). Dengan demikian dapat disimpulkan, belajar adalah suatu proses yang

menghasilkan perubahan baik tingkah laku, pengetahuan, pemahaman,

keterampilan, kebiasaan sebagai usaha seseorang yang dapat diamati dan bersifat

relatif konstan dan berbekas.

Menurut Purwanto (2009) hasil belajar adalah aktivitas mental yang

berlangsung aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam

pengetahuan, keterampilan dan sikap. Hasil belajar seringkali digunakan sebagai


11

ukuran seberapa jauh individu menguasai bahan yang sudah di ajarkan. Hasil belajar

dikatakan bermakna apabila hasil belajar tersebut dapat membentuk prilaku peserta

didik, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, dapat digunakan sebagai alat untuk

memperoleh informasi dan pengetahuan lainnya, ada kemauan dan kemampuan

untuk belajar sendiri dan dapat digunakan untuk mengembangkan kreativitasnya.

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah

mengalami aktivitas belajar.

Berdasarkan pendapat diatas hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki

siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar juga merupakan

suatu puncak proses belajar. Sejalan dengan itu, hasil belajar terjadi karena siswa

melewati tahap pendidikan yaitu proses belajar.

2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh dari proses belajar dengan

melewati tahap pendidikan. Menurut Slameto (2015) banyak faktor mempengaruhi

hasil belajar, tetapi faktor tersebut dispesifik menjadi dua, yaitu faktor internal dan

faktor eksternal, diantaranya:

1) Faktor internal, merupakan faktor yang ada dalam diri individu

diantaranya ada tiga aspek, yaitu:

a. Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh.

b. Faktor psikologis meliputi kematangan, minat, kesiapan, motif,

bakat, perhatian dan intelegensi.


12

c. Faktor kelelahan meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.

2) Faktor eksternal, merupakan faktor yang ada di luar individu diantaranya

ada tiga aspek, yaitu:

a. Faktor keluarga meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,

perhatian orang tua dan latar belakang kebudayaan.

b. Faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru

dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat

pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan

gedung, meetode mengajar dan tugas rumah.

c. Faktor masyarakat meliputi keadaan siswa dalam masyarakat, mass

media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.

2.1.3 Pengertian Motivasi Belajar

Menurut Wingkel dalam Cleopatra (2015) bahwa motivasi berasal dari kata

motif yang merupakan daya penggerak dari dalam diri seseorang untuk melakukan

aktivitas aktivitas tertentu, untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Motif merupakan

suatu kondisi atau disposisi internal. Selanjutnya motivasi merupakan motif yang

telah menjadi aktif pada saat saat tertentu. Senada dengan ini, motivasi merupakan

suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar

sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah

laku/aktivitas tertentu lebih baik dari keadaan sebelumnya (Uno, 2017). Motivasi
13

yang berasal dari dalam diri (intrinsik) yaitu dorongan yang datang dari hati

sanubari, umumnya karena kesadaran akan pentingnya sesuatu atau dapat juga

karena dorongan bakat apabila ada kesesuaian dengan bidang yang dipelajari.

Motivasi yang berasal dari luar (ekstrinsik) yaitu dorongan yang datang dari luar

diri (lingkungan), misalnya dari orang tua, guru, teman-teman dan anggota

masyarakat. Seseorang yang belajar dengan motivasi kuat, akan melaksanakan

semua kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh, penuh gairah atau semangat.

Sebaliknya, belajar dengan motivasi yang lemah, akan malas bahkan tidak mau

mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pelajaran (Daud, 2012). Jadi,

motivasi dapat juga didefinisikan sebagai kekuatan yang mendorong arah dan

ketetapan tindakan menuju suatu tujuan.

Berdasarkan definisi menurut ahli datas, dapat disimpulkan bahwa motivasi

merupakan dorongan dari dalam diri maupun dari luar diri seseorang yang berupa

keinginan atau kemauan untuk melakukan aktivitas dengan tujuan tertentu seperti

belajar kimia.

Untuk peningkatan motivasi belajar menurut Syamsudin dalam Ghullam

(2011) yang dapat dilakukan adalah mengidentifikasi beberapa indikatornya dalam

tahap-tahap tertentu. Indikator motivasi antara lain: 1) durasi kegiatan, 2) frekuensi

kegiatan, 3) ketabahan, keuletan dan kemampuannya dalam menghadapi kegiatan

dan kesulitan untuk mencapai tujuan, 4) pengabdian dan pengorbanan untuk

mencapai tujuan, 5) tingkatan aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang
14

dilakukan, 6) tingkat kualifikasi prestasi, 7) arah sikapnya terhadap sasaran

kegiatan.

2.1.4 Indikator-Indikator dalam Motivasi Belajar

Menurut Uno (2017) motivasi memiliki peranan besar dalam perubahan

tingkah laku khususnya perubahan pada keberhasilan seseorang. Pendapat tersebut

didukung oleh beberapa indikator, yaitu:

1) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, seseorang dalam

belajarnya harus memiliki dorongan yang kuat untuk bisa memenuhi

kebutuhan belajar, seperti setelah muncul dorongan atau hasrat dalam

diri sendiri untuk belajar maka akan terpenuhi kebutuhan untuk membeli

buku dalam mendukung proses belajarnya.

2) Adanya penghargaan dalam belajar, seseorang dalam kegiatan belajar

harus diberi penghargaan atau hadiah sebagai dukungan untuk

memenuhi suatu pencapaian proses belajar.

3) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

4) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, dalam kegiatan belajar

dibutuhkan suasana yang tenang dan nyaman untuk bisa menerima

informasi dalam proses belajar.

Sejalan dengan itu, menurut Sardiman (2016) mengemukakan beberapa

indikator dalam bentuk ciri-ciri motivasi belajar. Adapun ciri-ciri motivasi belajar,

yaitu:
15

1) Tekun menghadapi tugas, seseorang yang bekerja terus-menerus dalam

waktu yang lama, tidak mudah berhenti sebelum menyelesaikan sesuatu

yang dikerjakan dan ia percaya diri akan kemampuan yang dimilikinya.

2) Ulet menghadapi kesulitan, seperti tidak mudah putus asa serta tidak

cepat puas dengan hasil dan prestasi yang telah dicapainya.

3) Lebih senang bekerja sendiri, maksudnya seseorang yang mampu

membuat keputusan sendiri dan didasari dengan pengetahuan yang

dimilikinya serta seseorang yang mencintai pekerjaannya, dan

melakukan sesuatu diawali dengan keikhlasan.

4) Dapat mempertahankan pendapatnya, yaitu seseorang yang berprinsip

dengan keputusannya, tidak mudah berubah pikiran dan kalau sudah

yakin akan sesuatu sehingga terus dipertahankan.

5) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini, seperti percaya akan diri

sendiri dan tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain serta tidak mudah

mempercayai orang dengan begitu saja.

6) Senang mencari dan memecahkan soal-soal, maksudnya senang akan

suatu tantangan dan selalu merasa ingin tahu sehingga mampu

menambah wawasan dan pengetahuan.

Ciri-ciri motivasi seperti itu sangat penting dalam proses belajar-mengajar.

Dalam kegiatan belajar-mengajar akan berhasil baik, jika siswa tekun mengerjakan

tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri, oleh

karena itu diharapkan mampu mempengaruhi hasil belajar siswa itu sendiri.
16

2.1.5 Fungsi Motivasi Belajar

Motivasi memiliki fungsi dalam belajar, yakni 1) mendorong manusia

berbuat, yaitu sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi

dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan

dikerjakan, 2) menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak

dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus

dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya, 3) menyeleksi perbuatan, yakni

menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai

tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan

tersebut (Sardiman, 2016).

Fungsi motivasi belajar juga sangat penting dalam kegiatan belajar. Bahwa

motivasi belajar dapat berfungsi sebagai salah satu pendorong usaha dan pencapaian

suatu hasil dari proses belajar. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya

motivasi, sehingga motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang

baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian

prestasi belajarnya. Ini juga sejalan dengan Li dan Pan dalam Inayah (2013) bahwa

motivasi belajar mempengaruhi kemampuan belajar mandiri, dan menentukan

percaya diri pada siswa dalam mengatasi kesulitan pembelajaran.

2.1.6 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar

Menurut Sardiman (2017) didalam kegiatan belajar peranan motivasi

sangatlah penting, hal ini membuat siswa dapat mengembangkan kemampuan dan
17

semangat dalam melakukan sesuatu. Perlu diketahui cara dan bentuk menumbuhkan

motivasi belajar berbeda-beda. Beberapa bentuk untuk menumbuhkan motivasi

belajar, yakni:

a) Memberi angka/nilai

Angka dalam hal ini dikatakan dengan nilai. Nilai sangatlah penting bagi

motivasi belajar siswa. Pemberian nilai yang baik dapat memotivasi

siswa untuk mendapatkan nilai yang jauh lebih baik lagi dan akan

membuat mereka berlomba-lomba dalam belajar. Tidak semua siswa

menginginkan nilai yang baik, ada pula siswa yang hanya menginginkan

naik kelas saja. Peran guru sebagai pendidik dalam hal ini tidak hanya

menilai siswa dari kemampuan kognitif saja, tetapi juga dari kemampuan

keterampilan dan afektifnya.

b) Hadiah

Hadiah bisa dijadikan sebagai motivasi dalam belajar tetapi tidak selalu

demikian. Hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik

bagi seseorang yang tidak senang dalam pekerjaan tersebut. Contoh,

hadiah yang diberikan untuk siswa yang memperoleh nilai baik,

mungkin tidak terlalu menarik bagi siswa yang tidak memperoleh nilai

yang baik. Bentuk pemberian hadiah akan mudah meningkatkan

motivasi belajar siswa namun pendidik tidak boleh membiasakan dengan

pemberian hadiah terus menerus, sebab itu untuk pemberian hadiah akan
18

membuat siswa menjadi ketergantungan karena semata-mata demi

hadiah bukan karena keinginan untuk belajar.

c) Pujian

Apabila ada siswa yang sukses dan berhasil menyelesaikan tugas dengan

baik, perlu diberikan pujian sebagai motivasi yang positif bagi siswa.

Pemberian pujian bagi siswa dapat meningkatkan gairah dalam belajar

dan siswa juga akan merasa senang. Pujian yang diberikan membuat

siswa merasa bahwa usaha belajar yang telah ia lakukan tidak sia-sia dan

membuat semangat siswa semakin besar dalam proses pembelajaran

yang akan berpengaruh pada pembelajaran dikemudian hari.

2.1.7 Pengertian Gaya Belajar

Belajar pada umumnya merupakan aktivitas individu untuk mencari dan

memperoleh pengetahuan, pengalaman maupun informasi melalui bahan belajar

ataupun dari lingkungan. Untuk mendapatkan pengetahuan, seseorang

menggunakan cara belajar yang berbeda-beda. Cara belajar yang digunakan oleh

seseorang dalam belajar disebut juga dengan gaya belajar. Gaya belajar adalah cara

yang cenderung dipilih seseorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan

memproses informasi tersebut. Diketahui dalam belajar juga membutuhkan

konsentrasi. Situasi dan kondisi untuk berkonsentrasi sangat berhubungan dengan

gaya belajar dari setiap orang (Susilo, 2006). Sama halnya dengan Kolb dalam
19

Ramlah, dkk (2014) bahwa belajar membutuhkan konsentrasi maka situasi dan

kondisi untuk berkonsentrasi sangat berhubungan dengan gaya belajar.Apabila

setiap individu dapat mengelola pada kondisi apa, dimana, kapan dan bagaimana

gaya belajarnya , maka belajar akan lebih efektif dan efisien sehingga prestasi

belajar lebih tinggi.Karena gaya belajar diyakini dapat meningkatkan prestasi atau

hasil belajar seseorang.

Menurut Bire, dkk (2014) bahwa gaya belajar merupakan cara termudah

yang dimiliki oleh individu dalam menyerap, mengatur, dan mengolah informasi

yang diterima. Gaya belajar yang sesuai adalah kunci keberhasilan siswa dalam

belajar. Dengan menyadari hal ini, siswa mampu menyerap dan mengolah informasi

dan menjadikan belajar lebih mudah dengan gaya belajar siswa sendiri.

Gaya belajar menurut Subini (2014) merupakan gaya yang dipilih seseorang

untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan dalam suatu proses pembelajaran.

Pada umumnya seseorang akan sulit memproses informasi dengan cara yang tidak

nyaman bagi mereka karena setiap orang memiliki kebutuhan belajar sendiri,

sehingga kebutuhan belajar setiap orang berbeda serta cara belajar dan memproses

informasi pun berbeda. Gaya belajar bukanlah sesuatu yang statis karena dapat

berubah tergantung pada aktivitas atau perubahan pengalaman. Jadi, gaya belajar

masing-masing orang pun berbeda, sehingga untuk mengetahui gaya belajar

siswa, pendidik tentunya harus menyesuaikan gaya mengajarnya dengan

kebutuhan siswanya. Jadi, semua siswa dapat memperoleh cara yang efektif

dalam belajar. Hal ini sejalan dengan Deporter dalam Hartati (2014) yang
20

menyatakan bahwa gaya belajar adalah “kombinasi dari bagaimana seseorang dapat

menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi atau bahan pelajaran.

Kemampuan menyerap dan mengatur informasi bagi setiap orang berbeda-beda dan

sangat mempengaruhi gaya belajarnya”. Selain itu, gaya belajar juga berdasarkan

modalitas, ada siswa yang senang belajar dengan menggunakan penglihatan,

pendengaran atau gerakan. Modalitas individu adalah kemampuan mengindera

untuk menyerap bahan informasi maupun bahan pelajaran. Gaya belajar

berdasarkan modalitas ini terdiri dari tipe visual, auditori, dan kinestetik.

Dari definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa gaya belajar merupakan

cara seseorang untuk memahami sesuatu dan membantunya dalam proses belajar

dengan berbagai bentuk tindakan. Contoh, berkonsentrasi, santai, maupun butuh

ketenangan. Dan gaya belajar itu sendiri adalah pola tindakan yang dapat

menumbuhkan motivasi dalam pembelajaran yang menyenangkan serta hasil

belajar yang maksimal.

2.1.8 Macam-macam Gaya Belajar Yang Ideal

Menurut Subini (2014), disebutkan tiga macam gaya belajar di antaranya:

gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Gaya belajar visual umumnya disebut

sebagai gaya belajar dengan cara pengamatan. Gaya belajar ini merupakan gaya

belajar dengan cara visual yang dilakukan seseorang untuk memperoleh informasi

seperti gambar, diagram, peta, poster dan grafik. Orang dengan gaya visual

memiliki kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara

visual sebelum mereka memahaminya. Mereka lebih mudah menangkap pelajaran


21

lewat materi bergambar. Karakteristik bagi orang dengan gaya visual, yaitu materi

pembelajaran harus yang dapat dilihat, harus melihat ekspresi muka gurunya untuk

mengerti materi pelajaran, pembaca cepat dan tekun, lebih suka membaca, lebih

mudah mengingat dengan melihat, dan lebih suka mencatat.

Gaya belajar auditori adalah gaya belajar yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh informasi dengan memanfaatkan indra telinga. Oleh karena itu, mereka

sangat mengandalkan telinganya untuk mencapai kesuksesan belajar. Misalnya,

dengan cara mendengar seperti ceramah, radio, berdialog, dan berdiskusi serta bisa

juga mendengarkan melalui nada (nyanyian). Karakteristik gaya belajar auditori,

yaitu ketika mersa bosan biasanya berbicara dengan diri sendiri atau teman

disampingnya atau bisa juga dengan menyanyikan sebuah lagu, materi pembelajaran

yang dipelajari akan mudah di pahami juka dibaca nyaring, dan lebih cepat

menyerap dengan mendengarkan.

Gaya belajar kinestetik adalah cara belajar yang dilakukan seseorang untuk

mempermudah dalam memperoleh informasi dengan melakukan pengalaman,

gerakan, dan sentuhan. Belajar secara kinestetik berhubungan dengan praktek atau

pengalaman belajar secara langsung. Karakteristik gaya belajar kinestetik, yaitu

menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar, benyak melakuan gerakan

fisik, lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak

gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memahami fakta,

suka menggunakan berbagai peralatan dan media, belajar melalui praktek, dan tidak

dapat duduk diam dalam waktu yang lama.


22

Dari definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa, siswa yang dengan ciri-ciri

gaya belajar seperti ini, visual, auditori, dan kinestetik kemungkinan memiliki gaya

belajar yang optimal dan nyaman. Gaya belajar visual yaitu dengan cara

mengingat, belajar dengan mendengar (audio) serta belajar dengan gerak dan emosi

(kinesetik) akan menumbuhkan motivasi belajar dari siswa dan hasil belajar

diharapkan dapat maksimal.

2.1.9 Media Pembelajaran Penunjang Gaya Belajar

Menurut Hamalik (2005) media pembelajaran yang dapat digunakan untuk

membantu pendidik dalam menunjang gaya belajar peserta didik sebagai berikut:

a. Media pembelajaran berbasis visual contohnya: video, film, grafik,

gambar, foto, dan lukisan.

b. Media pembelajaran berbasis audio contohnya : radio, listening, lagu,

dan cerita.

c. Media pembelajaran berbasis kinestetik contohnya: praktek, peragaan,

dan penemuan.

2.2 Kerangka Berpikir

2.2.1 Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Kimia

Proses belajar akan berjalan baik jika memiliki motivasi yang tinggi dari

siswa. Motivasi belajar merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri maupun

dari luar diri seseorang karena adanya kemauan dan keinginan untuk mengerjakan

sesuatu seperti belajar. Adapun aspek-aspek motivasi itu adalah dorangan, tekun,
23

mandiri dalam belajar, penghargaan dalam belajar, dapat mempertahankan

pendapat, dan senang mencari serta memecahkan masalah. Dari aspek-aspek

tersebut timbul motivasi belajar yang kuat dan diharapkan dapat berdampak

terhadap hasil belajar kimia, sehingga siswa yang memiliki motivasi belajar yang

tinggi akan banyak melakukan usaha dibandingkan dengan siswa yang kurang

melakukan usaha karena motivasi belajar yang kurang. Oleh karena itu, siswa yang

memiliki motivasi belajar yang tinggi dan banyak melakukan usaha maka akan

membuat sifat yang giat dalam belajar dan dari hal tersebut juga siswa mampu

menjawab soal-soal yang diberikan oleh guru, sehingga berkemungkinan besar

nilainya akan baik. Nilai yang baik diartikan sebagai hasil belajar yang baik.

2.2.2 Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Kimia

Proses belajar akan berlangsung baik, jika gaya belajar yang timbul dari

siswa juga memenuhi tiga bentuk gaya belajar itu sendiri, yaitu visual, auditori dan

kinestetik. Gaya belajar visual adalah cara belajar dengan memahami melalui

melihat objek, dan gaya belajar auditori adalah cara belajar dengan memahami

melalui audio serta gaya belajar kinestetik adalah cara belajar dengan memahami

langsung melalui praktek. Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda dalam

memahami materi, dan setiap gaya belajar memiliki kelebihannya masing-masing.

Apabila gaya belajarnya baik, maka pengetahuan dan pemahaman terhadap materi

baik sehingga mudah menjawab soal-soal dan pertanyaan yang diberikan oleh guru,
24

dan guru juga akan memberikan nilai yang baik pula. Nilai baik juga dapat diartikan

sebagai hasil belajar yang baik.

2.2.3 Pengaruh Motivasi Belajar Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar

Kimia

Dengan motivasi belajar tinggi yang dimiliki siswa, maka siswa akan

melakukan usaha yang banyak dalam belajar. Banyaknya usaha yang ditimbulkan

oleh siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan membentuk gaya belajar

yang nyaman dan sesuai dengan kondisi siswa itu sendiri. Setiap siswa lebih

cenderung menonjolkan salah satu gaya belajar mereka, itu bukan berarti siswa

hanya menggunakan salah satu gaya belajar efektif tetapi lebih memperlihatkan

gaya belajar yang cocok dengan kepribadiannya masing-masing. Jadi siswa yang

memiliki gaya belajar yang sesuai dengan kondisi belajarnya akan mudah

memahami materi yang diajarkan oleh guru, sehingga pemahaman siswa dalam

belajar dan menjawab soal menjadi nilai baik dalam proses pembelajaran maka hasil

belajar yang diharapkan juga akan maksimal.


25

Dorongan

tekun

Mandiri
dalam
belajar
X1
Penghargaan
Motivasi dalam belajar
belajar
Dapat
mempertahankan
pendapat

Senang mencari
dan memecahkan
masalah r1
Y
Hasil
R belajar

Gaya
Belajar
Visual

Gaya r2
X2
Gaya belajar Belajar
Auditori

Gaya belajar
Kinestetik

Gambar 2.1 Skema Hubungan Antar variabel

X1 : Motivasi belajar
X2 : Gaya belajar
Y : Hasil belajar
r1 : Hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar
r2 : Hubungan antara gaya belajar dengan hasil belajar
26

R : Hubungan secara bersama antara motivasi belajar dan gaya


belajar dengan hasil belajar.
2.3 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka hipotesis penelitian ini adalah:

1. Terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia pada siswa

kelas X IPA SMA/MA Negeri Se-Kecamatan Gerung tahun pelajaran

2017/2018.

2. Terdapat pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar kimia pada siswa

kelas X IPA SMA/MA Negeri Se-Kecamatan Gerung tahun pelajaran

2017/2018.

3. Terdapat pengaruh motivasi belajar dan gaya belajar terhadap hasil belajar

kimia pada siswa kelas X IPA SMA/MA Negeri Se-Kecamatan Gerung

tahun pelajaran 2017/2018.


27

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA/MA Negeri se- Kecamatan Gerung yaitu

di SMAN 1 Gerung, SMAN 2 Gerung, MAN Lombok Barat pada tahun ajaran

2017/2018. Penelitian ini dilakukan membutuhkan waktu 1,5 tahun, yang dibagi

dalam 4 tahap yaitu tahap persiapan dari bulan September 2017- April 2018 dengan

kegiatan penyusunan proposal, penyusunan perangkat penelitian, serta administrasi

ijin penelitian. Tahap pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Mei 2018. Tahap

akhir yaitu menganalisis data, mengintepretasikan data serta menyimpulkan dalam

rangka menyusun laporan penelitian yang dilakukan selama bulan Mei 2018- Juni

2019.

3.2 Jenis Dan Rancangan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian dan rumusan masalah yang telah ditetapkan,

jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif ex-post facto. Jenis penelitian

kuantitatif dapat diartikan sebagai jenis penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat


28

kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan (Sugiyono, 2016).

3.3 Variabel Penelitian

Ada dua jenis variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab timbulnya variabel terikat, sedangkan variabel terikat merupakan variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas

(Sugiyono, 2016). Variabel bebas dilambangkan dengan X dan variabel terikat

dilambangkan dengan Y. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini yaitu motivasi

belajar (X1) dan gaya belajar (X2), sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar

kimia (Y).

3.4 Populasi Dan Sampel Penelitian

3.4.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Pada penelitian ini yang

menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas X IPA SMA/MA Negeri se-

Kecamatan Gerung yang berjumlah sekitar 281 siswa yang terbagi dalam 9 kelas.
29

Tabel 3.1. Populasi Penelitian


SMAN 1 GERUNG
NO KELAS JUMLAH SISWA
1 X IPA 1 32
2 X IPA 2 33
3 X IPA 3 34
4 X IPA 4 34
5 X IPA 5 33
6 X IPA 6 32
SMAN 2 GERUNG
1 X IPA 25
MAN LOMBOK BARAT
1 X IPA 1 29
2 X IPA 2 29
Jumlah 281

3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2014). Penentuan jumlah sampel dari populasi

menggunakan taraf kesalahan 5 %, sehingga dengan populasi sebesar 281 siswa

diperoleh 156 siswa sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel (sampling) yang

digunakan adalah teknik proportionate random sampling, yaitu teknik pengambilan

sampling dengan cara yang proporsional (Sugiyono, 2016). Pengambilan sampel

secara acak dilakukan dengan pengambilan lot atau undi untuk setiap kelasnya.

Penentuan siswa yang menjadi sampel diurutkan dari kelas X IPA 1 sampai X IPA 6

di SMAN 1 Gerung dan dilanjutkan dari kelas X IPA di SMAN 2 Gerung serta
30

kelas X IPA 1 sampai X IPA 2 di MAN Lombok Barat dengan urutan dari nomor 1

sampai 156, seperti pada tabel 3.2

Tabel 3.2. Sampel Penelitian

Jumlah
No Sekolah Kelas Perhitungan Sampel
Siswa
X MIPA 1 32 32/281 x 155 = 17,65 ≈ 18 18
X MIPA 2 33 33/281 x 155 = 18,20 ≈ 18 18
SMAN 1 X MIPA 3 34 34/281 x 155 = 18,75 ≈ 19 19
1
Gerung X MIPA 4 34 34/281 x 155 = 18,75 ≈ 19 19
X MIPA 5 33 33/281 x 155 = 18,20 ≈ 18 18
X MIPA 6 32 32/281 x 155 = 17,65 ≈ 18 18
SMAN 2
2 X MIPA 25 25/281 x 155 = 13,79 ≈ 14 14
Gerung
MAN X MIPA 1 29 29/281 x 155 = 15,99 ≈ 16 16
3 Lombok
Barat X MIPA 2 29 29/281 x 155 = 15,99 ≈ 16 16
Jumlah 5 281 156 156

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan peneliti dalam mengukur motivasi belajar dan

gaya belajar adalah angket tertutup. Dalam angket tertutup, pertanyaan atau

pernyataan telah memiliki alternatif jawaban (option) yang dapat dipilih oleh

responden. Responden tidak bisa memberikan jawaban atau respon lain kecuali

yang telah tersedia sebagai alternatif jawaban (Sukmadinata, 2011). Penelitian ini

menggunakan skala Likert untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan gaya

belajar. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2016).


31

Untuk motivasi belajar dan gaya belajar menggunakan instrumen nontest

berupa angket (questionnaire), sedangkan hasil belajar menggunakan data

dokumentasi berupa nilai tengah semester ganjil siswa yang didapat dari guru kimia

di sekolah yang bersangkutan.

3.5.1 Angket Motivasi Belajar

Motivasi adalah dorongan yang timbul dalam diri maupun luar diri seseorang

untuk melakukan tindakan seperti kegiatan belajar dalam rangka mencapai suatu

tujuan pembelajaran. Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi tentunya memiliki

ciri-ciri tersendiri. Ciri-ciri tersebut dijadikan sebagai indikator. Masing-masing

indikator dikembangkan menjadi beberapa sub indikator sehingga terdapat 23 butir

pernyataan dalam angket tersebut. Angket pernyataan tersebut terdiri atas empat

alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

Adapun ketentuan skor dinyatak melalui tabel 3.3

Tabel 3.3 Skor Angket Motivasi Belajar


Alternatif
No Nilai
Jawaban
1 Sangat Setuju 4
2 Setuju 3
3 Tidak Setuju 2
Sangat Tidak
4 1
Setuju

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa


Nomor
Variabel Aspek Indikator
item
Motivasi belajar Dorongan ( jika siswa 1. Tertarik terhadap 1
merupakan memiliki dorongan pelajaran
32

yang kuat untuk 2. Semangat dalam 2,3,4


belajar, maka akan mengikuti pelajaran
timbul rasa ketertarikan
terhadap pelajaran
kimia )
1. Rajin mengerjakan 7
tugas sekolah
Tekun 2. Tepat waktu dalam 21
belajar
dorongan yang 3. Mencatat materi 5
timbul dari 1. Percaya diri dalam 8,20
dalam diri belajar
maupun dari Mandiri dalam belajar 2. Membuat keputusan 22
luar diri sendiri yang di dasari
seseorang untuk pengetahuan
melakukan 1. Pemberian nilai 12,13
suatu tindakan Penghargaan dalam
2. Pujian 6
atau usaha belajar
3. Hadiah 9
seperti belajar
1. Tidak mudah berubah 23
agar mencapai Dapat pikiran
tujuan mempertahankan
pembelajaran. 2. Memiliki prinsip yang 16
pendapatnya
tangguh
1. Senang mengerjakan 17
soal-soal pelajaran
2. Tertantang dalam 10
Senang mencari dan mengerjakan soal sulit
memecahkan masalah 3. Senang mencari 11,14,1
informasi berkaitan 5,18,19
dengan pelajaran
kimia

3.5.2 Angket Gaya Belajar

Gaya belajar merupakan cara dari masing-masing orang untuk memahami

sesuatu, baik dari cara melihat, cara mendengar dan cara praktek. Kisi-kisi

angketnya dikembangkan menjadi beberapa indikator. Masing-masing indikator


33

dikembangkan menjadi beberapa sub indikator sehingga terdapat 20 butir

pernyataan dalam angket tersebut. Angket pernyataan tersebut terdiri atas empat

alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

Adapun ketentuan skor dinyatakan melalui tabel 3.5

Tabel 3.5 Skor Angket Gaya Belajar


Alternatif
No Nilai
Jawaban
1 Sangat Setuju 4
2 Setuju 3
3 Tidak Setuju 2
Sangat Tidak
4 1
Setuju

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Angket Gaya Belajar Siswa

Variabel Nomor
Aspek Indikator
Item
1. Mencatat materi dipapan tulis 2
2. Memperhatikan guru menjelaskan 1, 3
Gaya Belajar
Visual 3. Membaca buku-buku pelajaran 4
4. Belajar dengan melihat gambar
yang di tampilkan (slide) 5, 6
1. Mendengarkan penjelasan guru 7
2. Senang mendengar cerita-cerita
teman 10
Gaya 3. Senang belajar dengan menggunakan
belajar Gaya Belajar media audio 8, 9
Auditory
4. Senang membaca dengan suara keras 13
5. Senang berdiskusi dengan teman 12, 14
6. Terganggu dengan keributan 15, 16
7. Mengerjakan tugas secara kelompok 11
1. senang belajar dalam bentuk praktek 17
Gaya Belajar 2. Memahami pelajaran ketika langsung
Kinestetik praktik 18, 19
3. Tidak diam ketika pelajaran 20
34

berlangsung

3.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.6.1 Validitas Angket

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrument (Arikunto, 2010). Sebuah instrumen dikatakan valid

apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan mempunyai validitas yang

tinggi serta dapat mengungkap data dari variabelyang diteliti secara tepat.

Validitas berasal dari bahasa Inggris validity yang berarti keabsahan. Dalam

penelitian, keabsahan sering dikaitkan dengan alat ukur. Suatu alat ukur dikatakan

valid atau mempunyai nilai validitas tinggi apabila alat ukur tersebut memang dapat

mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini dilakukan

uji validitas isi (Content Validity) dan uji validitas empiris kepada 42 siswa dari tiga

sekolah yaitu dari SMAN 1 Gerung, SMAN 2 Gerung dan MAN Lombok Barat.

Sampel terdiri dari 4 sampai 5 siswa dari masing-masing kelas, yaitu kelas X IPA 1

sampai kelas X IPA 6 di SMAN 1 Gerung sebanyak 5 siswa, 4 siswa sebagai

sampel uji coba untuk SMAN 2 Gerung, serta di MAN Lombok Barat terdiri dari 4

siswa dari kelas X IPA 1 sampai X IPA 2.

3.6.2 Validitas Isi

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini melalui validitas isi oleh pakar

atau ahlinya. Validitas isi untuk sebuah instrumen evaluasi menunjukkan pada
35

kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil

penalaran. Kondisi valid tersebut dipandang terpenuhi karena instrumen yang

bersangkutan sudah dirancang secara baik, mengikuti teori dan ketentuan yang ada

(Arikunto, 2010). Validitas isi dilakukan oleh dosen kimia yaitu Bapak Prof. Drs. H.

Agus Abhi Purwoko, M Sc, Ph.D dan Bapak Drs. I Nyoman Loka, M.Si, terkait

dalam kegiatan menentukan instrumen penelitian seperti kisi-kisi instrumen dan

hubungan indikator dengan pernyataan.

3.6.3 Validitas Empiris

Validitas empiris pada penelitian ini dihitung menggunakan teknik korelasi

yakni Koefisien Korelasi Product Moment Pearson dengan rumus (Arikunto, 2010) :

Keterangan:
ri = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
= Jumlah perkalian antara nilai butir pernyataan angket dan nilai
total butir pernyataan angket
2
∑Xi = Jumlah dari kuadrat nilai butir pernyataan angket
∑Yi2 = Jumlah dari kuadrat nilai total butir pernyataan angket

Kemudian hasil rxy atau rhitung dikonsultasikan dengan rtabel pada taraf

signifikansi 5%, apabila rhitung ≥ rtabel maka butir angket tersebut valid, dan begitu juga

sebaliknya apabila rhitung < rtabel maka butir angket dinyatakan tidak valid.
36

Dari hasil uji coba instrumen untuk angket motivasi belajar dengan bantuan

Microsoft Excel 2007 didapatkan 18 item soal yang valid dan 5 item soal yang tidak

valid sedangkan untuk gaya belajar terdapat 16 item soal yang valid dan 4 item soal

yang tidak valid. Hasil perhitungan pengujian validitas motivasi dan gaya belajar

siswa dapat dilihat pada lampiran 9.

3.6.4 Reliabilitas Angket

Reliabilitas adalah cara suatu instrumen untuk dapat dipercaya dan digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen

dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi apabila tes yang dibuat

mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Untuk

mencari reliabilitas instrumen dengan jenis data interval yang skornya bukan 1 dan

0 digunakan rumus Alpha Cronbach (Arikunto,2010) :

r11=

Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

= Jumlah varians butir

= Varians total
37

Setelah diperoleh nilai rhitung (r11), selanjutnya nilai tersebut dikonsultasikan

dengan nilai rtabel. Tingkat reliabilitas angket kemudian diterjemahkan ke dalam tabel

3.7.

Tabel 3.7. Kriteria Reliabilitas Soal


Harga r Keterangan
0,00 – 0,20 Sangat rendah
0,21 – 0,40 Rendah
0,41 – 0,60 Sedang
0,61 – 0,80 Tinggi
0,81 – 1,00 Sangat tinggi
(Arikunto, 2013)

Hasil uji reliabilitas angket motivasi belajar dengan bantuan Microsoft Excel

2007 didapatkan hasil 0,713 dan untuk reliabilitas gaya belajar kimia didapatkan

hasil 0,7413. Dapat disimpulkan bahwa instrumen untuk variabel motivasi belajar

dan gaya belajar kimia berada dalam katagori tinggi.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data menggunakan teknik

angket dan teknik dokumentasi.

3.7.1 Teknik Questionnaire (Angket)

Questionnaire merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data untuk

memperoleh informasi dari responden. Instrumen atau alat pengumpulan data juga
38

disebut angket, berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau

direspon oleh responden (Arikunto, 2010). Teknik questionnaire ini dilakukan pada

saat pengumpulan data tentang motivasi belajar dan gaya belajar.

3.7.2 Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

memperoleh informasi dari menganalisis dokumen-dokumen (Arikunto, 2010).

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai variabel terikat yang

sedang diteliti yaitu hasil belajar kimia kelas X IPA SMA/MA Negeri se-

Kecamatan Gerung tahun pelajaran 2017/2018. Teknik ini digunakan pada saat

pengumpulan data nilai ulangan tengah semester ganjil siswa tahun pelajaran

2017/2018 yang diperoleh dari guru kimia sekolah yang bersangkutan.

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Statistik Inferensial

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik

inferensial. Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk

menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi (Sugiyono,

2016). Berdasarkan jenis data yang dianalisis yaitu data interval, dan bentuk

hipotesis yang digunakan yaitu korelasi product momen pearson dan korelasi ganda

yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas data.

3.8.2 Uji Persyaratan Analisis

3.8.2.1 Uji Normalitas Data


39

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal

atau tidak. Data dalam penelitian ini akan diuji normalitasnya yaitu hasil angket

motivasi belajar siswa dan gaya belajar serta data nilai MID semester ganjil pada

mata pelajaran kimia. Penelitian ini menggunakan uji normalitas data dengan Kai

Kuadrat (χ2) yang dilakukan dengan membandingkan kurva normal yang terbentuk

dari data yang telah terkumpul dengan kurva normal baku standar. Penelitian ini

memiliki ketentuan yang berlaku jika Kai Kuadrat hitung lebih kecil dari Kai

Kuadrat tabel, maka data terdistribusi normal dan jika lebih besar atau sama dengan

( ≥ ) harga tabel maka data tidak terdistribusi normal. Adapun rumus dasar Kai

Kuadrat adalah (Sugiyono, 2016) :

χ2

Keterangan :
2
= Kai Kuadrat

fo = Frekuensi observasi
fh = Frekuensi harapan

3.8.2.2 Uji Linieritas

Uji ini bertujuan sebagai penentu persamaan garis regresi dan mengetahui

masing-masing variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) bisa atau tidak dijadikan

sebagai prediktor dalam analisis regresi untuk memenuhi asumsi linieritas agar
40

dapat dianalisis dengan model analisis regresi atau tidak. Hasil yang diperoleh dari

uji linieritas akan menentukan teknik analisis regresi yang digunakan, jika dari hasil

uji linieritas dikategorikan linier maka penelitian harus diselesaikan dengan teknik

analisis regresi linier. Demikian sebaliknya jika ternyata tidak linier maka distribusi

data penelitian harus dianalisis dengan teknik analisis regresi non-linier. Adapun

rumus yang digunakan adalah sebagai berikut ( Arikunto,2010) :

Keterangan:
F : harga bilangan F untuk garis regresi
RKreg : rerata kuadrat garis regresi
RKres : rerata kuadrat residu

Selanjutnya Fhitung dikonsultasikan dengan Ftabel pada taraf signifikan 5%.

Apabila Fhitung lebih kecil atau sama dengan Ftabel maka terdapat hubungan linier

antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika F hitung lebih besar dari Ftabel maka

hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat tidak linier. Uji linieritas

diketahui dengan menggunakan uji F.

3.8.2.3 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk memenuhi persyaratan analisis regresi

ganda yaitu untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel bebas terjadi

multikolinieritas atau tidak. Multikolinieritas antara variabel bebas terjadi bila


41

koefisien korelasi antara variabel bebas sama dengan atau lebih besar dari 0,600.

Teknik statistik yang digunakan adalah korelasi Product Moment dari Pearson.

Adapun rumusnya (Arikunto, 2010).

X1X2 =

Keterangan :

X1X2 = koefisien korelasi antara X1 dan X2

∑X1 = jumlah variabel X1


∑X2 = jumlah variabel X2

∑ X1X2 = jumlah perkalian antara X1 dan X2

(∑X1)2 = jumlah variabel X1 dikuadratkan


(∑X2)2 = jumlah variabel X2 dikuadratkan
N = jumlah responden

Harga interkorelasi antar variabel bebas bila sama dengan atau lebih besar

dari 0,600 berarti terjadi multikolinieritas. Kesimpulannya jika terjadi

multikolinieritas antar variabel bebas maka uji korelasi ganda tidak dapat

dilanjutkan. Akan tetapi jika tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas

maka uji korelasi ganda dapat dilanjutkan.


42

3.8.3 Uji Hipotesis

3.8.3.1 Analisis Regresi Sederhana

Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis ke-1 dan ke-2 yaitu pertama,

pengaruh motivasi belajar (X1) terhadap hasil belajar kimia (Y), dan yang kedua

pengaruh gaya belajar (X2) terhadap hasil belajar Kimia (Y). Adapun langkah-

langkah yang digunakan yaitu:

1) Mencari Koefisien Korelasi Sederhana antara X1 dan X2 dengan Y

Koefisien korelasi sederhana antara X 1 dan X2 dengan Y dapat

dihitung dengan rumus korelasi Product Moment Pearson. Korelasi

tersebut dapat dihitung menggunakan rumus (Sugiyono, 2016):

XY =

Keterangan:
rXY = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y.
N = Banyak sampel
X = Skor total variabel X
Y = Skor total variabel Y

Jika nilai rhitung koefisien lebih besar atau sama dengan koefisien r tabel

pada taraf signifikan 5%, maka terdapat pengaruh antara variabel bebas

terhadap varibel terikat. Sebaliknya, jika koefisien korelasi r hitung lebih


43

kecil dari rtabel pada taraf signifikan 5%, maka tidak terdapat pengaruh

antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

2) Menghitung Nilai Sumbangan (kontribusi) Motivasi Belajar dan Gaya

Belajar terhadap Hasil Belajar Kimia

Nilai kontribusi ini digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi

motivasi belajar terhadap hasil belajar dan gaya belajar terhadap hasil

belajar. Koefisien yang mendekati 100% menunjukkan bahwa antara

variabel-variabel mempunyai pengaruh yang kuat. Adapun rumus

koefisien penentu yaitu:

KP = r2 x 100%

Keterangan:
KP = koefisien penentu
r = koefisien korelasi

3) Mencari persamaan garis regresi dengan satu prediktor

Persamaan umum untuk garis regresi tunggal atau sederhana satu

variabel bebas yaitu (Sugiyono, 2016) :

Y = a + bX

Keterangan:
Y = Subyek dalam variabel terikat yang diprediksikan
a = Harga Y ketika Harga X = 0 (harga konstan)
44

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka


peningkatan ataupun penurunan variabel terikat yang didasarkan
pada perubahan variabel bebas. Bila (+) arah regresi naik, dan
bila (-) maka arah regresi turun.
X = Subyek pada variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu

4) Menguji Signifikansi

Uji ini dilakukan untuk menguji signifikansi dengan taraf kesalahan 5%

pengaruh motivasi belajar atau gaya belajar secara individu terhadap

hasil belajar. Rumus yang digunakan (Sugiyono, 2016):

Fhitung =

Keterangan:

= rata-rata jumlah kuadrat regresi

= rata-rata jumlah kuadrat residu

Jika Fhitung ≥ Ftabel maka Ha diterima dan Ho ditolak, sebalikanya jika F

hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Hipotesis pertama:

Ha (Hipotesis alternatif), terdapat pengaruh yang signifikan antara

motivasi belajar dengan hasil belajar kimia siswa kelas X IPA

SMA/MA Negeri se- Kecamatan Gerung tahun pelajaran 2017/2018


45

Hipotesis kedua:

Ha (Hipotesis alternatif), terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya

belajar dengan hasil belajar kimia siswa kelas X IPA SMA/MA Negeri

se- Kecamatan Gerung tahun pelajaran 2017/2018.

3.8.3.2 Analisis Regresi Ganda

Analisis regresi ganda digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas

secara bersama-sama terhadap variabel terikat, bila nilai variabel bebas dimanipulasi

atau dirubah-rubah ataupun juga dinaik-turunkan. Analisis ini digunakan untuk

menguji hipotesis ke-3, yaitu pengaruh motivasi belajar dan gaya belajar terhadap

hasil belajar kimia pada siswa kelas X IPA SMA/MA Negeri se- Kecamatan Gerung

tahun pelajaran 2017/2018. Adapun langkah-langkah analisis regresi ganda yaitu:

1) Menghitung koefisien korelasi ganda

Koefisien korelasi ganda ini bertujuan untuk mengetahui seberapa

kuat hubungan motivasi belajar dan gaya belajar secara bersama-sama

terhadap hasil belajar kimia. Adapun untuk menghitung korelasi ganda

digunakan rumus korelasi ganda (multiple correlation) yaitu (Sugiyono,

2016):

Rx1x2.y =
46

Keterangan:

Rx1x2.y = korelasi antara motivasi belajar dan gaya belajar secara

bersama-sama terhadap hasil belajar

rx1y = Koefisien korelasi motivasi belajar dengan hasil belajar

rx2y = Koefisien korelasi gaya belajar dengan hasil belajar

rx1x2 = Koefisien korelasi motivasi belajar dengan gaya belajar

2) Menghitung Nilai Sumbangan (kontribusi)

Nilai kontribusi ini digunakan untuk melihat besarnya kontribusi

motivasi belajar dan gaya belajar secara bersama-sama terhadap hasil

belajar kimia. Koefisien yang mendekati 100 % menunjukkan bahwa

antara variabel-variabel mempunyai pengaruh yang kuat. Adapun rumus

koefisien penentu yaitu:

KP = (Rx1x2.y)2 x 100%

Keterangan:

KP = koefisien penentu

Rx1x2.y = koefisien korelasi ganda

3) Penentuan Persamaan Garis Regresi Ganda

Penentuan Persamaan regresi ganda dua variabel bebas, dimana


persamaan umum untuk regresi ganda dua variabel yaitu (Sugiyono,
2016):

Y = a + b1X1 + b2X2
Keterangan:
47

Y = Subyek dalam hasil belajar yang diprediksikan


a = Konstanta (harga konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel terikat yang didasarkan pada
perubahan variabel bebas. Bila (+) arah regresi naik, dan bila (-) maka
arah regresi turun.
X = Subjek pada motivasi belajar dan gaya belajar yang mempunyai nilai
tertentu.
4) Menguji Signifikasi Koefisien Korelasi Ganda

Untuk menguji signifikasi koefisien korelasi ganda dilakukan dengan

uji F dengan rumus (Sugiyono, 2016).

Fhitung =

Keterangan:

R = koefisien korelasi

m = jumlah variabel bebas

n = jumlah sampel
Jika Fhitung ≤ Ftabel, pada taraf signifikan 5% maka Ho diterima dan Ha

ditolak, jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Hipotesis:
Ha (Hipotesis alternatif), terdapat pengaruh yang signifikan secara

bersama-sama antara motivasi belajar dan gaya belajar terhadap

hasil belajar kimia pada siswa kelas X IPA SMA/MA Negeri se-

Kecamatan Gerung tahun pelajaran 2017/2018.


48

H0 (Hipotesis nol), tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara

bersama-sama antara motivasi belajar dan gaya belajar terhadap

hasil belajar kimia pada siswa kelas X IPA SMA/MA Negeri se-

Kecamatan Gerung tahun pelajaran 2017/2018.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Data yang diperoleh pada penelitian ini yaitu dari 156 siswa kelas X IPA

SMA/MA Negeri Se-Kecamatan Gerung sebagai sampel penelitian. Data yang

dikumpulkan meliputi data hasil angket motivasi belajar, data hasil angket gaya

belajar dan data hasil belajar kimia siswa.


49

4.1 Hasil Uji Persyaratan Regresi

4.1.1 Hasil Uji Normalitas Data

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi

normal atau tidak dengan menggunakan rumus Kai kuadrat. Hasilnya seperti pada

Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Normalitas Data

Motivasi Belajar Gaya Belajar Hasil Belajar


Chi-Kuadrat hitung 9.39 9.56 14.6
Chi-Kuadrat tabel 16 16 16

Berdasarkan hasil perhitungan dalam tabel diatas diperoleh nilai Kai-

Kuadrat hitung untuk variabel motivasi belajar sebesar 9.39 untuk variabel gaya

belajar sebesar 9.56 dan untuk variabel hasil belajar sebesar 14.60. Nilai Kai-

Kuadrat hitung menunjukkan lebih kecil dari Kai-Kuadrat tabel, dengan Kai-

Kuadrat tabel = 16.00, maka data dikatakan terdistribusi normal sehingga data

untuk motivasi belajar, gaya belajar dan hasil belajar siswa telah terdistribusi

normal. Data selengkapnya pada Lampiran 15 untuk normalitas motivasi belajar,

Lampiran 16 untuk data normalitas gaya belajar dan Lampiran 17 untuk normalitas

hasil belajar .

4.1.2 Hasil Uji Linieritas

Uji linieritas ini bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel

bebas (X) dan variabel terikat (Y) yang dijadikan sebagai prediktor dalam analisis
50

regresi memenuhi asumsi linieritas untuk dianalisis dengan model analisis regresi

linier. Hasil analisis ditampilkan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Uji Linieritas

Variabel
No Ftabel Fhitung Keterangan
Bebas Terikat
1 X1 Y 3.91 0.144 Linier
2 X2 Y 3.91 0.048 Linier

Hasil yang diperoleh melalui uji linieritas variabel motivasi belajar (X 1)

dengan variabel terikat hasil belajar kimia (Y) menunjukkan koefisien F hitung =

0,144 lebih kecil dari Ftabel = 3,91, variabel gaya belajar (X 2) dengan variabel terikat

hasil belajar kimia (Y) menunjukkan koefisien F hitung= 0,048 lebih kecil dari F tabel =

3,91. Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa motivasi belajar mempunyai

hubungan linier dengan hasil belajar kimia, dan gaya belajar mempunyai hubungan

linier dengan hasil belajar kimia. Data selengkapnya pada Lampiran 18 dan

Lampiran 19.

4.1.3 Hasil Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk memenuhi persyaratan analisis regresi

ganda yaitu untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel bebas terjadi

multikolinieritas atau tidak. Hasilnya seperti pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas Motivasi Belajar dan Gaya Belajar Terhadap Hasil
Belajar
51

Variabel Koefisien Koefisien Keterangn


X1 1 0.356 Tidak Terjadi
X2 0.356 1 Multikolinieritas

Berdasarkan hasil ini, diketahui bahwa korelasi antar variabel bebas sebesar

0.356 lebih kecil dari 0,600, artinya tidak terjadi multikolinieritas antar variabel

bebas sehingga dapat dilanjutkan ke pengujian hipotesis. Hasil uji multikolinieritas

terdapat pada Lampiran 20.

4.2 Hasil Uji Hipotesis

4.2.1 Analisis Regresi Sederhana Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar


Kimia Siswa

Pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar digunakan analisis regresi

sederhana. Pengujian hipotesis pertama menggunakan analisis regresi sederhana

yang dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Analisis Regresi Sederhana (X1-Y)


Nilai r Nilai F
Variabel Koef. Konstanta Keterangan
rhitung rtabel Fhitung Ftabel
Positif dan
X1 Y 0,393 0,159 28.19 3,90 0,631 19.38
Signifikan

Hasil analisis koefisien korelasi sebesar 0,393 dengan r tabel sebesar 0,159

yang artinya menunjukkan pengaruh yang positif. Selanjutnya dilakukan uji

koefisien determinasi dan diperoleh nilai sebesar 15.444 %. Hal ini berarti variabel

motivasi belajar memberikan kontribusi kepada hasil belajar sebesar 15.444 % dan
52

sisanya 84.556 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini. Berdasarkan hal tersebut diperoleh persamaan regresi sederhana

motivasi belajar dengan hasil belajar kimia yaitu:

Y = 19.380 + 0,631 X

Selanjutnya persamaan garis regresi diuji signifikansinya menggunakan uji

F. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung sebesar 28.19 sedangkan Ftabel dengan

dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 154 untuk taraf kesalahan 5%, diperoleh nilai

Ftabel sebesar 3,91, karena Fhitung>Ftabel maka Ha diterima, artinya terdapat pengaruh

yang signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia. Hasil

perhitungan uji ini terdapat pada Lampiran 21.

4.2.2 Analisis Regresi Sederhana Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Kimia
Siswa
Pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar kimia siswa digunakan analisis

regresi sederhana. Pengujian hipotesis kedua menggunakan analisis regresi

sederhana yang dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Sederhana (X2-Y)


Nilai r Nilai F
Variabel Koef. Konstanta Keterangan
rhitung rtabel Fhitung Ftabel

Positif dan
X2 Y 0,793 0,159 87.60 3,90 2.236 18.35
Signifikan
53

Hasil analisis koefisien korelasi sebesar 0.433 dengan r tabel sebesar 0,159

yang artinya menunjukkan pengaruh yang positif. Selanjutnya dilakukan uji

Koefisien Determinasi dan diperoleh nilai sebesar 62.88 %. Hal ini berarti variabel

gaya belajar memberikan kontribusi kepada hasil belajar sebesar 62.88 % dan

sisanya 37.12 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini. Berdasarkan data tersebut diperoleh persamaan regresi sederhana

yaitu:

Y = 18.35 + 2.236X

Selanjutnya persamaan garis regresi tersebut diuji signifikansi menggunakan

uji F. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung sebesar 87.60 dan dibandingkan

dengan Ftabel dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 154 untuk taraf kesalahan

5%, diperoleh nilai Ftabel sebesar 3,91, karena Fhitung>Ftabel maka Ha diterima dan Ho

ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya belajar terhadap hasil

belajar kimia. Hasil perhitungan uji ini terdapat pada Lampiran 22.

4.2.3 Analisis Regresi Ganda

Pengaruh motivasi belajar dan gaya belajar terhadap hasil belajar secara

bersama-sama maka digunakan analisis regresi ganda. Pengujian hipotesis ketiga

menggunakan analisis regresi ganda yang dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Ganda (X1X2.Y)


54

Variabel Koefisien
X1 0,645
X2 -0,499
Konstanta 44,136
Rx1x2.y hitung 0,217
Rx1x2.y table 0,159
Fhitung 3,77
Ftabel 3,06
Keterangan Positif dan Signifikan

Koefisien korelasi antara motivasi belajar dan gaya belajar terhadap hasil

belajar kimia sebesar 0,217. Selanjutnya dilakukan uji koefisien determinasi

diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 4,7%. Hal ini berarti variabel motivasi

belajar dan gaya belajar memberikan kontribusi terhadap hasil belajar sebesar 4,7%

dan sisanya 95,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini. Berdasarkan data tersebut diperoleh persamaan regresi ganda yaitu:

Y = 44,136 + 0,645X1 – 0,499X2.

Uji signifikansi regresi ganda menggunakan uji F, didapatkan nilai F hitung

sebesar 3,77 dan Ftabel sebesar 3,06 pada dk pembilang = k = 1 dan dk penyebut =

156- k -1 = 154, karena Fhitung>Ftabel maka terdapat pengaruh yang signifikan antara

motivasi belajar dan gaya belajar terhadap hasil belajar kimia siswa kelas X IPA

SMA/MA Negeri Se-Kecamatan Gerung. Hasil perhitungan uji ini terdapat pada

Lampiran 22.
55

BAB V

PEMBAHASAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif ex-post facto. Jenis

penelitian ini dapat diartikan sebagai jenis penelitian dimana variabel-variabel bebas

telah terjadi ketika penelitian mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu

penelitian. Rancangan penelitian ini adalah kuantitatif korelasional yaitu penelitian

yang meneliti tentang pengaruh variabel-variabel eksogen terhadap variabel


56

endogen dengan menggunakan statistik untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan pada populasi dan sampel tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia, pengaruh gaya

belajar terhadap hasil belajar kimia dan pengaruh motivasi belajar dan gaya belajar

secara bersama-sama terhadap hasil belajar kimia pada siswa kelas X IPA SMA/MA

Negeri se- Kecamatan Gerung.

Motivasi belajar adalah suatu keinginan yang timbul dari dalam diri atau

dari luar dirinya untuk melakukan suatu kegiatan . Hal ini di pertegas oleh Daud

(2012) bahwa motivasi yang berasal dari dalam diri (intrinsik) maupun dari luar diri

(ekstrinsik). Motivasi dari dalam diri (intrinsik) yaitu dorongan yang datang dari

hati sanubari, umumnya karena kesadaran akan pentingnya sesuatu atau dapat juga

karena dorongan bakat apabila ada kesesuaian dengan bidang yang dipelajari.

Motivasi yang berasal dari luar (ekstrinsik) yaitu dorongan yang datang dari luar

diri (lingkungan), misalnya dari orang tua, guru, teman-teman dan anggota

masyarakat. Seseorang yang belajar dengan motivasi kuat, akan melaksanakan

semua kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh, penuh gairah atau semangat.

Sebaliknya, belajar dengan motivasi yang lemah, akan malas bahkan tidak mau

mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pelajaran. Sedangkan gaya

belajar adalah cara dari masing-masing orang untuk memahami sesuatu, baik dari

cara melihat (visual), cara mendengar (auditori) dan cara praktek (kinestetik). Hal

ini juga sejalan dengan Deporter dalam Hartati (2014) bahwa gaya belajar adalah
57

“kombinasi dari bagaimana seseorang dapat menyerap dan kemudian mengatur serta

mengolah informasi atau bahan pelajaran. Kemampuan menyerap dan mengatur

informasi bagi setiap orang berbeda-beda dan sangat mempengaruhi gaya

belajarnya”. Selain itu, gaya belajar juga berdasarkan modalitas, ada siswa yang

senang belajar dengan menggunakan penglihatan, pendengaran atau gerakan.

Modalitas individu adalah kemampuan mengindera untuk menyerap bahan

informasi maupun bahan pelajaran. Gaya belajar berdasarkan modalitas ini terdiri

dari tipe visual, auditori, dan kinestetik.

Data motivasi belajar diperoleh dari angket yang dibagikan kepada siswa,

angket ini terdiri dari 18 item yang valid dari 23 item. Kemudian untuk gaya belajar

juga diperoleh dari angket yang diisi oleh siswa sebanyak 40 siswa dengan 16 item

yang valid dari 25 item. Hasil angket yang didapatkan kemudian dihubungkan

dengan hasil belajar kimia siswa yang diperoleh dari nilai ulangan tengah semester

ganjil tahun pelajaran 2017/2018.

Penyebaran angket dilakukan sendiri oleh peneliti pada jam mata pelajaran

kimia. Sebelum menjawab angket siswa diberikan arahan mengenai cara pengisian

angket dan penjelasan bahwa data atau informasi yang diberikan oleh siswa melalui

angket tersebut tidak akan mempengaruhi nilai mereka di sekolah, sehingga siswa

dapat memberikan pendapat mereka dengan jujur dan sesuai dengan keadaan yang

dialami. Setelah siswa selesai mengisi angket, peneliti bertugas untuk


58

mengumpulkan angket tersebut dan memeriksa kembali jumlah angket dan jawaban

siswa agar tidak ada pernyataan yang tidak terjawab oleh siswa.

5.1 Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Kimia

Analisis regresi sederhana antara motivasi belajar terhadap hasil belajar

kimia, diperoleh persamaan regresi tunggal yaitu Y = 19.380 + 0,631 X.

Gambar: 5.1 Grafik Korelasi Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar


Kimia
Dari persamaan regresi linier ini diketahui bahwa ketika nilai motivasi

belajar (X1) bernilai positif atau nilai motivasi belajar meningkat maka hasil

belajarnya juga meningkat. Ini merupakan keterikatan antara variabel bebas

dengan variabel terikat. Bila nilai motivasi belajar bertambah 1 poin, maka nilai

hasil belajar siswa akan bertambah 0,631. Apabila nilai motivasi belajar (X1)

sebesar nol, maka nilai hasil belajar kimia siswa adalah 19,380. Pengaruh

motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia siswa memiliki nilai koefisien
59

korelasi sebesar 0,393 dengan rtabel sebesar 0,159 pada taraf signifikan 5%,

karena rhitung lebih besar dari rtabel. Hal ini berarti variabel motivasi belajar

memberikan kontribusi kepada hasil belajar sebesar 15.444 % dan sisanya

84.556 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti faktor internal (minat

belajar, kesehatan jasmani, perhatian orang tua, dan lain-lain) dan faktor

eksternal (lingkungan teman sebaya, lingkungan keluarga, suasana kelas, dan

lain-lain). Untuk uji signifikansi koefisien korelasi menunjukkan bahwa Fhitung =

28.19 lebih besar dari pada Ftabel = 3,91 dengan dk pembilang = 1 dan dk

penyebut = 154 untuk taraf kesalahan 5%. F hitung > Ftabel maka Ha diterima dan

Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi

belajar terhadap hasil belajar kimia siswa.

Dari setiap aspek motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia, tidak ada

yang lebih menonjol, dikarenakan nilai motivasi belajar dihitung secara

keseluruhannya sehingga nilainya bernilai positif. Untuk motivasi belajar

memberikan pengaruh yang lumayan besar terhadap hasil belajar sebesar

15.444 %. Karena dalam penelitian ini faktor internal seperti motivasi belajar

sangat diperlukan dalam pembelajaran siswa baik di dalam kelas maupun di

luar kelas, sehingga siswa dalam mencapai nilai yang baik memerlukan

dukungan, kepercayaan diri, minat, tekun, dan hasil belajar yang memuaskan.

Ini sesuai dengan beberapa indikator dalam motivasi belajar yang diterapkan

dalam penelitian ini.


60

Hasil penelitian tersebut diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan

oleh Ridaul Inayah (2013) yang berjudul “pengaruh motivasi belajar, prestasi

belajar, status sosial ekonomi orang tua dan lingkungan teman sebaya terhadap

minat melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi pada kelas XII kompetensi

keahlian akuntasi di SMK Negeri se-kota Semarang”. Hasil penelitian

menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif motivasi belajar terhadap minat

melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Hal ini dilihat dari kontribusi

motivasi belajar terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi

sebesar 17,47 % yang diperoleh dari hasil perhitungan. Kemudian setelah diuji

keberartiannya, ternyata koefisien korelasi ganda berarti. Besarnya nilai

korelasi R = 0,377 menunjukkan nilai korelasi antara ke empat variabel bebas

adalah sedang, sehingga disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan antara motivasi belajar terhadap minat melanjutkan pendidikan ke

perguruan tinggi pada kelas XII kompetensi keahlian akuntasi di SMK Negeri

se-kota Semarang.

5.2 Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Kimia

Analisis regresi sederhana antara motivasi belajar terhadap hasil belajar


kimia, diperoleh persamaan regresi tunggal yaitu Y = 18.35 + 2.236 X.
61

Gambar: 5.2 Grafik Korelasi Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar


Kimia
Dari persamaan regresi linier ini diketahui bahwa ketika nilai gaya belajar

(X2) bernilai positif atau nilai gaya belajar meningkat maka hasil belajarnya

juga meningkat. Ini merupakan keterikatan antara variabel bebas dengan

variabel terikat. Bila nilai gaya belajar bertambah 1 poin, maka nilai hasil

belajar siswa akan bertambah 2,236. Apabila nilai gaya belajar (X2) sebesar

nol, maka nilai hasil belajar kimia siswa adalah 18.35. Pengaruh gaya belajar

terhadap hasil belajar kimia siswa memiliki nilai koefisien korelasi sebesar

0,793 dengan rtabel sebesar 0,159 pada taraf signifikan 5%, karena rhitung lebih

besar dari rtabel. Hal ini berarti variabel motivasi belajar memberikan kontribusi

kepada hasil belajar sebesar 62,88 % dan sisanya 37,12 % dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain seperti faktor internal (minat belajar, kesehatan jasmani,

perhatian orang tua, dan lain-lain) dan faktor eksternal (lingkungan teman

sebaya, lingkungan keluarga, suasana kelas, dan lain-lain). Untuk uji

signifikansi koefisien korelasi menunjukkan bahwa Fhitung = 87.60 lebih besar


62

dari pada Ftabel = 3,91 dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 154 untuk

taraf kesalahan 5%. Fhitung > Ftabel maka Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya

terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya belajar terhadap hasil belajar

kimia siswa.

Analisis regresi sederhana yang lain untuk gaya belajar dengan hasil

belajar kimia ada tiga persamaan regresi sederhana, yaitu persamaan regresi

sederhana antara gaya belajar visual terhadap hasil belajar kimia, gaya belajar

auditori terhadap hasil belajar kimia dan gaya belajar kinestetik terhadap hasil

belajar kimia. Untuk persamaan gaya belajar terhadap hasil belajar kimiaa,

analisis regresi sederhananya adalah

Dimana untuk analisis regresi sederhana gaya belajar visual terhadap hasil

belajar kimia diperoleh persamaan regresi yaitu Y = 21.79 + 2.060X.

Gambar: 5.3 Grafik Korelasi Gaya Belajar Visual Terhadap Hasil


Belajar Kimia
63

Dari persamaan regresi linier ini diketahui bahwa ketika nilai gaya belajar

visual bernilai positif atau nilai gaya belajar visual meningkat maka hasil

belajarnya juga meningkat. Ini merupakan keterikatan antara variabel bebas

dengan variabel terikat, Bila nilai gaya belajar visual bertambah 1 poin, maka

nilai hasil belajar kimia siswa akan bertambah atau mengalami peningkatan

sebesar 2.060 dan bila nilai gaya belajar visual adalah nol, maka nilai hasil

belajar kimia siswa sebesar 21.79. Untuk pengaruh gaya belajar visual terhadap

hasil belajar kimia memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,433 dengan rtabel

sebesar 0,159 pada taraf signifikan 5%. Karena r hitung lebih besar dari rtabel.

Selanjutnya dilakukan uji Koefisien Determinasi dan diperoleh nilai sebesar

18.74%. Hal ini berarti variabel gaya belajar visual memberikan kontribusi

kepada hasil belajar sebesar 18.74% dan sisanya 81.26% dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti faktor internal

dan faktor eksternal. Untuk uji signifikansi koefisien korelasi menunjukkan

bahwa Fhitung = 33,06 lebih besar dari pada Ftabel = 3,91 dengan dk pembilang = 1

dan dk penyebut = 154 untuk taraf kesalahan 5%. Karena Fhitung > Ftabel maka Ha

diterima dan Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara

gaya belajar visual terhadap hasil belajar kimia siswa.

Kemudian untuk analisis regresi sederhana antara gaya belajar auditori

dengan hasil belajar kimia diperoleh persamaan regresi yaitu Y = 14.69+

1.907X.
64

Gambar: 5.4 Grafik Korelasi Gaya Belajar Auditori Terhadap Hasil


Belajar Kimia
Dari persamaan regresi linier ini diketahui bahwa ketika nilai gaya belajar

auditori bernilai positif atau nilai gaya belajar auditori meningkat maka hasil

belajarnya juga mengalami peningkatan. Ini merupakan keterikatan antara

variabel bebas dengan variabel terikat, Bila nilai gaya belajar auditori

bertambah 1 poin, maka nilai hasil belajar kimia siswa akan bertambah atau

mengalami peningkatan sebesar 1.907 dan bila nilai gaya belajar auditori

adalah nol, maka nilai hasil belajar kimia siswa sebesar 14.69. Untuk pengaruh

gaya belajar auditori terhadap hasil belajar kimia memiliki nilai koefisien

korelasi sebesar 0,544 dengan rtabel sebesar 0,159 pada taraf signifikan 5%.

Karena rhitung lebih besar dari rtabel. Selanjutnya dilakukan uji Koefisien

Determinasi dan diperoleh nilai sebesar 29.59%. Hal ini berarti variabel gaya

belajar auditori memberikan kontribusi kepada hasil belajar sebesar 29.59%

dan sisanya 70.41% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yaitu faktor internal

(minat belajar, kesehatan jasmani, perhatian orang tua, dll) dan faktor eksternal
65

(lingkungan teman sebaya, lingkungan keluarga, suasana kelas, dll). Untuk uji

signifikansi koefisien korelasi menunjukkan bahwa F hitung = 70.94 lebih besar

dari pada Ftabel = 3,91 dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 154 untuk

taraf kesalahan 5%. Karena Fhitung > Ftabel maka Ha diterima dan Ho ditolak yang

artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya belajar auditori terhadap

hasil belajar kimia siswa.

Dan analisis selanjutnya adalah regresi sederhana antara gaya belajar

kinestetik dengan hasil belajar kimia diperoleh persamaan regresi yaitu Y =

36.37+ 1.499X.

Gambar: 5.5 Grafik Korelasi Gaya Belajar Kinestetik Terhadap Hasil


Belajar Kimia
Dari persamaan regresi linier ini diketahui bahwa ketika nilai gaya

belajar kinestetik bernilai positif atau nilai gaya belajar kinestetik meningkat

maka hasil belajarnya juga mengalami peningkatan. Ini merupakan keterikatan

antara variabel bebas dengan variabel terikat, Bila nilai gaya belajar kinestetik
66

adalah nol, maka nilai hasil belajar kimia siswa sebesar 36.37. Untuk gaya

belajar kinestetik terhadap hasil belajar kimia memiliki nilai koefisien korelasi

sebesar 0,189 dengan rtabel sebesar 0,159 pada taraf signifikan 5%. Karena r hitung

lebih besar dari rtabel. Selanjutnya dilakukan uji Koefisien Determinasi dan

diperoleh nilai sebesar 3.572%. Hal ini berarti gaya belajar kinestetik

memberikan kontribusi kepada hasil belajar sebesar 3.572% dan sisanya

96.42% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian

ini seperti minat belajar, perhatian orang tua, lingkungan teman sebaya,

lingkungan keluarga, suasana kelas, dll. Untuk uji signifikansi koefisien

korelasi menunjukkan bahwa Fhitung = 5.731 lebih besar dari pada F tabel = 3,91

dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 154 untuk taraf kesalahan 5%.

Karena Fhitung > Ftabel maka Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya terdapat

pengaruh yang signifikan antara gaya belajar kinestetik terhadap hasil belajar

kimia siswa.

Data hasil penelitian ini terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

gaya belajar terhadap hasil belajar kimia siswa kelas X IPA/MA Negeri se-

kecamatan Gerung. Untuk variabel gaya belajar ini memberikan kontribusi

sebesar 62,88 %. Kontribusi tersebut lebih besar dari kontribusi motivasi

belajar, karena dalam penelitian ini gaya belajar merupakan salah satu faktor

internal yang timbul dari dalam diri seseorang, sehingga dalam mencapai hasil

belajar yang baik diperlukan gabungan gaya belajar ini seperti, gaya belajar
67

visual, gaya belajar auditori dan gaya belajar kinestetik. Dari analisis regresi

sederhana untuk gaya belajar bisa dilihat bahwa setiap jenis gaya belajar ini

yang lebih menonjol secara berturut-turut adalah gaya belajar auditori, gaya

belajar visual dan gaya belajar kinestetik. Salah satu alasan nilai gaya belajar

auditori lebih tinggi yakni karena beberapa kendala yang dihadapi oleh

beberapa sekolah yang telah diteliti, yaitu kegiatan dalam pembelajaran yang

dilakukan oleh guru sering menggunakan metode ceramah, sehingga siswa

terbiasa dengan pembelajaran seperti tersebut dan lebih mudah belajar dengan

gaya belajar auditori. Jadi, ketika diterapkan pembelajaran visual atau

kinestetik maka guru tetap menggunakan metode ceramah yang lebih dominan.

Di sisi lain gaya kinestetik dalam penelitian ini diperoleh kontribusi yang lebih

rendah dari gaya belajar yang lain, namun gaya belajar kinestetik juga sangat

dibutuhkan dalam meningkatkan hasil belajar kimia. Salah satu faktor yang

mempengaruhinya adalah keterbatasan guru kimia dalam beberapa sekolah di

SMA/MA Negeri se-kecamatan Gerung. Guru merupakan pengaruh penting

dalam membimbing siswa melakukan pembelajaran praktek, karena hal

tersebut guru yang memiliki waktu mengajar di kelas X ternyata juga mengajar

di kelas XI atau XII sehingga untuk memantau siswa dalam pembelajaran

praktek kurang efisien. Hal lain yang mempengaruhi adalah keterbatsan alat

dan laboratorium. Ruang laboratorium yang seharusnya dipakai untuk praktek

namun digunakan sebagai ruang kelas tempat pembelajaran, sehingga praktek

yang mengharuskan menggunakan alat-alat dan bahan-bahan kimia tidak


68

dilakukan dan hanya pemberian materi atau demonstrasi gambar saja, hal

tersebut yang membuat siswa kurang paham dengan materi yang disampaikan.

Saat pembagian angket siswa, siswa-siswa tersebut lebih cenderung kurang

setuju memilih penyataan dari angket gaya belajar kinestetik. Tetapi dalam

penelitian ini gaya belajar terhadap hasil belajar kimia memiliki nilai koefisien

yang tinggi jika gaya belajar ketiganya di gabungkan.

5.3 Pengaruh Motivasi Belajar dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar

Kimia

Berdasarkan hasil analisis data, untuk analisis regresi ganda diperoleh

persamaan yaitu Y = 44,136 + 0,645X1 – 0,499X2. Persamaan tersebut

diketahui bahwa ketika nilai motivasi belajar (X 1) dan gaya belajar (X2) secara

bersama-sama bernilai positif atau nilainya meningkat maka hasil belajar juga

mengalami peningkatan. Bila koefisien regresi X 1 sebesar 0,645 artinya apabila

motivasi belajar (X1) meningkat 1 poin maka akan terjadi pertambahan nilai

pada hasil belajar kimia (Y) sebesar 0,645 dengan asumsi X2 tetap. Begitu pula

dengan variabel gaya belajar. Apabila gaya belajar (X 2) meningkat 1 poin maka

nilai hasil belajar kimia (Y) akan meningkat sebesar -0,499 poin, dengan

asumsi X1 tetap. Harga konstan pada persamaan tersebut sebesar 44,136 artinya

hasil belajar kimia siswa akan sebesar 44,136 apabila nilai X 1, X2 adalah nol.

Berdasarkan analisis data, pengaruh secara bersama-sama antara motivasi


69

belajar dan gaya belajar terhadap hasil belajar kimia memiliki nilai koefisien

korelasi hitung sebesar 0,217 dan koefisien korelasi tabelnya sebesar 0,159

Karena rhitung > rtabel artinya terdapat pengaruh yang positif antara motivasi

belajar dan gaya belajar secara bersama terhadap hasil belajar kimia.

Selanjutnya dilakukan uji Koefisien Determinasi dan diperoleh nilai Koefisien

Determinasi sebesar 4,7%. Hal ini berarti variabel motivasi belajar dan gaya

belajar memberikan kontribusi kepada hasil belajar sebesar 4,7% dan sisanya

95,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti faktor internal dan faktor

eksternal. Untuk uji signifikansi koefisien korelasi menunjukkan bahwa F hitung =

3,77 lebih besar dari pada Ftabel = 3,06 dengan dk pembilang = 1 dan dk

penyebut = 153 untuk taraf kesalahan 5%. Karena F hitung > Ftabel maka Ha

diterima dan Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara

motivasi belajar dan gaya belajar secara bersama-sama.

Dari hasil penelitian diperoleh kontribusi motivasi belajar dan gaya belajar

secara bersama-sama adalah 4,7%, yang mana diketahui nilai kontribusinya

lebih rendah dari motivasi belajar dan gaya belajar secara sendiri-sendiri. Hal

ini disebabkan karena kurangnya motivasi belajar yang berikan oleh guru jadi

siswa kurang antusias dan tidak terangsang dalam mengikuti pembelajaran,

maka gaya belajar yang timbul dari dalam diri siswa kurang sesuai dengan yang

diharapkan.
70

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat

ditarik simpulan, sebagai berikut ini:

1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar terhadap

hasil belajar kimia pada siswa kelas X IPA SMA/MA Negeri se-Kecamatan

Gerung tahun pelajaran 2017/2018, dengan persamaan regresi yaitu Y =

19.380 + 0,631 X dan motivasi belajar memberikan kontribusi kepada hasil

belajar sebesar 15.44% dan sisanya 84.55% dipengaruhi oleh faktor-faktor

lain.

2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan gaya belajar terhadap hasil

belajar kimia pada siswa kelas X IPA SMA/MA Negeri se-Kecamatan


71

Gerung tahun pelajaaran 2017/2018, dengan persamaan regresi yaitu Y =

18.35 + 2.236X dan gaya belajar memberikan kontribusi kepada hasil belajar

sebesar 62,88% dan sisanya 37.12% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar dan gaya

belajar secara bersama-sama terhadap Hasil Belajar kimia pada siswa kelas

X IPA SMA/SMK Negeri se-Kecamatan Gerung tahun pelajaaran

2017/2018, dengan persamaan regresi ganda yaitu Y = 44,136 + 0,645X1 –

0,499X2, sehingga motivasi belajar dan gaya belajar memberikan kontribusi

terhadap hasil belajar sebesar 4,7% dan sisanya 95,3% dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain.

6.2 Saran

Untuk memberikan masukan yang positif khususnya dalam bidang

pendidikan, ada beberapa saran yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Guru sebagai unsur terpenting dalam proses pembelajaran harus berusaha

untuk menampilkan proses pembelajaran yang menyenangkan, hal ini

tentunya akan meningkatkan motivasi dan minat siswa pada pelajaran kimia

yang dampaknya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajarnya.

2. Siswa hendaknya mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum mengikuti

pelajaran. Dan sebagai individu, siswa juga memiliki ketiga gaya belajar

yang saling mendukung walaupun terdapat kecenderungan pada salah satu


72

tipe, oleh karena itu siswa diharapkan dapat mengkombinasikan ketiga gaya

belajar tersebut sehingga diharapkan motivasi belajarnya juga meningkat dan

dampaknya akan meningkatkan hasil belajar kimia.

3. Bagi peneliti, diharapkan melakukan penelitian terhadap faktor-faktor lain

yang dapat mempengaruhi hasil belajar kimia siswa seperti konsentrasi,

minat, konsep diri, manajemen waktu, tingkat kedisiplinan dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.


Arikunto, S. 2013. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Bire, A.L, Uda, G, dan Josua, B. 2014. Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial,
Dan Kinestetik Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Kependidikan.
44(2): 169.
Cleopatra, M. 2015. Pengaruh Gaya Hidup Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Matematika. Jurnal Formatif. 5(2): 172.
Daud, F. 2012. Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Motivasi Belajar
terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA 3 Negeri Kota Palopo. Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran. 19(2): 248-249.
Fadiawati, N. 2011. Perkembangan Konsepsi Pembelajaran Tentang Struktur Atom
dari SMA hingga Perguruan Tinggi. UPI Bandung : Disertasi.
Ghullam, H, dan Lisa A. 2011. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi
Belajar IPA Di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan. 12(1). 48
Hamalik, O. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Hamalik, O. 2015. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
73

Hartati, L. 2014. Pengaruh Gaya Belajar Dan Sikap Siswa Pada Pelajaran
Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal Formatif. 3(3): 227-
228.
Inayah, R, Trisno M, dan Hery Sawiji. 2013. Pengaruh Kompetensi Guru, Motivasi
Belajar Siswa, dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran
Ekonomi Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lasem Jawa Tengah
Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Insan Mandiri. 1(1): 4.
Jamil, H. 2014. Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Motivasi Belajar Terhadap
Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Solok Selatan.
Journal of Economic and Education. 2(2): 25.
Nasution, S. 2003. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara
Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rahman, A.A, dan Susi, Y. 2016. Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di Kelas VII SMP Negeri 1
Peudada. Jurnal Pendidikan Almuslim. 4(2): 52-53.
Ramlah., Dani, F., Hamzah, Z. 2014. Pengaruh Gaya Belajar dan Keaktifan Siswa
Terhadap Prestasi Belajar Matematika ( Survey Pada SMP Negeri di
Kecamatan Klari Kabupaten Karawang). Jurnal Ilmiah Solusi. 1(3): 68-69.
Sardiman A.M. 2016. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV
Rajawali.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Slameto. 2015. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Subini, N. 2014. Rahasia Gaya Belajar Orang Besar. Yogyakarta: Javalitera.
Sugiyono. 2014. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R dan D. Bandung : Alfabeta.
74

Sukmadinata, N.S. 2011.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.
Susilo, M. J. 2006. Gaya Belajar Menjadikan Makin Pintar. Yogyakarta: Penerbit
PINUS.
Uno, H. B. 2006. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Uno, H.B. 2017. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Utami, P.S, dan Abdul Gafur. Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Gaya Belajar
Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Di SMP Negeri Di Kota Yogyakarta.
Jurnal Pendidikan IPS. 2(1): 7-8.

LAMPIRAN 1

Data Nilai Ulangan Tengah Semester Siswa Kelas X IPA SMA/MA Negeri Se-
Kecamatan Gerung Tahun Pelajaran 2017/2018
SMA NEGERI 1 GERUNG

N KELAS X IPA 1 N KELAS X IPA 2


O Nama Nilai O Nama Nilai
1 Afrizki Agi
Aprilia Dinda Lestari 1 40
50 Datulmizan
2 Arif Pharaditya
2 Andini Justina Putri 49
Rahman 30
3 Arinda Mariza 29 3 Ayu Anjani 33
4 Baiq Anisa Fitri 80 4 Ayu Diah Kurniawati 20
5 Baiq Anisa Januari
Baiq Dian Apriliani 5 50
38 Mandiri
6 Baiq Vidia
6 Baiq Annisa Solekhah 43
Haerunnisa 25
7 Baiq Ermina Gita
Baiq Wina Febriana 7 49
42 Syafitri
8 Barinta Nur Respasari 28 8 Baiq Fadya Githa 39
75

Igfari
9 Baiq Sekar Galuh
Denisa Kartika Dewi 9 48
50 Fitria
10 Daharanindra Pradina
Hans Riadhi Syamsi 10 40
20 Arich Ashari
11 Hirzan Ullian 65 11 Dwi Fatmala Sari 50
12 Hurnah 30 12 Fathurrozak 52
13 Isnaini 85 13 Feni Aprilia Kamisa 50
14 Gilang Maulana
Iswatun Husaini 14 48
42 Ramadhani
15 Kinanti Nur
Lulu' Dwi Lestari 15 48
27 Ghifariani
16 M. Difa Farady 45 16 M. Fardunal Aldi 30
17 Masythah Khairiyah
Mega Puspita Sari 17 30
75 Ulfa
18 Moh. Sahindra Rico
18 Muhamad Reza 42
Pratama 70
19 Muhammad Rizal
Muharar Aditia 19 40
50 Rifa'i
20 Ni Luh Putu Febiyanti 70 20 Ni Kadek Widya 39
21 Ni Made Marneta Ni Luh Mutiara
21 45
Sukreni 70 Pebrianti
22 Prawira Angga Ni Made Ayu Dia
22 50
Pratama 50 Ristiawati
23 Putri Thania Faradila Ni Made Rasti
23 40
Zahra 43 Ariyastini
24 Rifqi Kusumajati 60 24 Ni Wayan Ayu Anjani 43
25 Rihul Aisi Thoyyib 46 25 Nunung Istihar 40
26 Silawati Dayang Priscilla Josephine
26 30
Ganjar 45 Kaitjily
76

27 Suciani
27 Qudwatun Hasanah 40
Raudatunnikmah 80
28 Tilawatul Atqia 80 28 Shafira Alivia 20
29 Violyn Nine
29 Sri Astuti 30
Theeniahak 48
30 Zahwa Fira Niz'Ah 43 30 Sri Wahyuni 48
31 Zausan Maulia Lestari 40 31 Uswatun Nasidah 15
32 Zikrina Ridho
32 Yolanda Putri 39
Robbani Putri T 80
JUMLAH TOTAL 1636 33 Ziyad Arya Pratama 40
RATA-RATA 51.12 JUMLAH TOTAL
1320
5
RATA-RATA 40

KELAS X IPA 3 KELAS X IPA 4


NO NO
Nama Nilai Nama Nilai
1 Adam Nugraha
1 Abdul Wahid Zakaria
50 Dhestarandy 30
2 Adam Karta Surya 35 2 Ahmad Farhan Hawari 40
Ahlal Teguh Setia 3
3 Al-Fania Fijriani
Bakti 29 35
4 Ala' Ul Ujira 35 4 Aqas Putra Doank 41
5 Alan Maulana Hidayat 30 5 Arizka Nadia Putri 79
6 Ayu Giri Wardani 25 6 Azilla Marta Kurnia 43
7 Baiq Septisia Ade
7 Baiq Rizkia Mauliza
42 Rizky 49
Bimasakti Fidi 8 Dewa Ayu Dwik Dela
8
Hamonangan 28 P 39
77

Desak Made Kristina 9


9 Fadila Fitriyani
Komala Dewi 45 48
10 Fahrurrozi 25 10 Farid Faqih 40
11 Feby Rahmatullaili 65 11 Ferdiansyah 45
12 Gian Apriawan 46 12 Hendriawan 52
13 I Nyoman
13 Harun Nasip
26 Widhimantra 80
14 I Ketut Wahyu Prayoga 42 14 Ida Rahmiyati 48
Ida Made Gilang 15
15 Indra Jaka Sukmara
Vivekananda 27 48
16 Indra Hariadi 51 16 Juwita Karolina Mita P 52
Kadek Satriya Wira 17
17 Kadek Widiana
Yudha 50 55
18 Lalu Alfitra Ratila 50 18 Lalu Egi Rasyid 42
19 Lalu Basriyal Adham 65 19 Legia Ananda 38
Lalu Teguh Arya 20
20 M. Rizky Karin F
Wangsa 40 39
21 M. Deneb Iswandi 53 21 M. Slamet Supryatna 45
Made Pranadiartha 22
22 Melisa Apriani
Wijaya 50 55
Meilantika Dinda 23
23 Miftahul Amadah
Safitri 60 41
Muhamad Shaufil 24
24 Muhammad Angger S
Hakim 65 43
25 Nadwal Asma' 46 25 Nala Fitria Nandita 40
26 Ni Kadek Anggraening 80 26 Ni Komang Prasiska D 44
27 Ni Kadek Dena Arianti 40 27 Nurul Dian Farhaini 40
28 Novi Ayunita 55 28 Rafiqi Ilza Alghifari 55
29 Pande Putu Agus 40 29 Rifaldi Argadinata 46
78

Winarta
30 Rizqon Syamsuri 43 30 Saida Humaira 48
31 Sofya Miranti Syafitri 50 31 Siti Raudhatul Jannah 40
32 Syarifa Nahla Zinan 52 32 Sri Maulidia 30
33 Vivin Ardianti 45 33 Tegar Agung Sapta P 20
34 Zulpia Eka Lestari 50 34 Yesi Oktavia Dewi 35
JUMLAH TOTAL 1535 JUMLAH TOTAL 1525
RATA-RATA 45.14 RATA-RATA 44.85

KELAS X IPA 5 KELAS X IPA 6


NO NO
Nama Nilai Nama Nilai
1 Adi Wirawan 50 1 Aditya Pratama Putra 61
2 Ahmad Gunawan Hidayat 65 2 Ahmad Suandy Yusuf 53
3 Anggara Habib Fiqram 65 3 Aprian Adriansyah 75
4 Arya Purnama Aqil 47 4 Attin 67
5 Baiq Dhiyana Putri Dewi
5 Axarheno Tommryan 65
Anjani 45
6 Baiq Alfani Nasria Sari 50 6 Cici Qirani 60
7 Baiq Sofia Lauhil Izzati 60 7 Diky Rizky Wila Pratama 55
8 Diana Hanisa Abdullah 56 8 Fathurrahman Arrizqy 60
9 Farras Jilan Rafiqi 57 9 Fitria Agustina 82
10 Fernando Valentino Buraen 52 10 I Gede Ari Sedana 49
11 Holifia Marseliani 54 11 I Ketut Pande Yasa 60
12 I Putu Ari Saputra 70 12 Ika Yuliasri 50
13 I Wayan Ergiatara Pratama 60 13 Indah Puji Lestari 45
14 Ika Winarti 20 14 Juniati 45
79

15 Jastian Wahyuda Prayoga 55 15 Kinanti Anggita Maharani 55


16 Lalu Faras Ernata Yusuf 70 16 Lalu Farhan Suharninggrat 67
17 Lalu Gede Widarsi 66 17 Livia Oktafiani 25
18 Lia Rizki Amalia 70 18 Lukman Afrian 45
19 Mariyatul Hafiza 60 19 Masul Izazi 55
20 Meyla Faiza 54 20 Muhamad Muzamil 60
21 Muhamad Nauval Gifari 55 21 Muhammad Khairul Anam 55
22 Muhammad Haidar Ali Alkaf 53 22 Nevi Aulia Sari 55
23 Nala Oktavia Wulan Dari 60 23 Nyoman Suartama 70
24 Ni Nyoman Puspa Sari 40 24 Oktavia Nurhidayani 45
25 Noermanita Khansa 60 25 Putu Aprillia Nirmala Putri 40
26 Nurul Hotimah 70 26 Ridhon Khudairi 35
27 Pilahi Ataqi 71 27 Rina Husna Ra'Mah 28
28 Rifki Ahmad Moussavi 75 28 Siti Hopipah 30
29 Rizqan Hakiki 65 29 Suci Utami 70
30 Septri Diana 32 30 Suciati 40
31 Sri Suryani 25 31 Tri Melina Sasaka Putri 35
32 Titiq Rizqiani 45 32 Zaza Tania Maulida 55
33 Yunda Sri Rahayu 30 JUMLAH TOTAL 1672
JUMLAH TOTAL 1827 RATA-RATA 52.25
RATA-RATA 55.36

Guru Kimia SMAN 1 GERUNG


80

Baiq Sri Misnawati S.Pd


NIP :

SMA NEGERI 2 GERUNG

KELAS X IPA
NO
Nama Nilai
1 Afufurrahman 45
2 Ayuman 45
3 Dewa Bagus Rangga 45
4 Dewi Puja Lestari 45
5 Haeki Manzis 75
6 I Gede Bagus Peris P 45
7 I Wayan Bagus Budi 50
8 Iwan Hadi 40
9 Iwan Pales 30
10 Januar Angka Rama Zidan 40
11 Kadek Andi 30
12 Lalu Agum Widya Guna 30
13 Lalu Ade Sugiarta 65
14 M. Ulul Azmi 45
81

15 M. Rizqi Alqadaffy 45
16 Mardani 70
17 Munawar 75
18 Nadila Okta Haerunnisa 75
19 Ni Nengah Manis
Anggraeni 50
20 Nila Cahyani 45
21 Rosi 60
22 Sazali Sarwenda 40
23 Zam Haeratul Melani 65
24 M. Taufiqurrqhman 70
25 M. Anwar Ibrahim 60
JUMLAH TOTAL 1285
RATA-RATA 40.15625

Guru Kimia SMAN 2 GERUNG

Ragaya Abd. R. Balafit., S.T., M.Pd


NIP : 198501172009012002
82

MAN LOMBOK BARAT

KELAS X IPA 1 MAN KELAS X IPA 2 MAN


NO NO
Nama Nilai Nama Nilai
1 Abdia Rahman 37 1 Abdurrahim 32
2 Abdul Rahman 45 2 Achmad AlsakaImron 44
3 Azka Fikriya 45 3 Andi Maulana Gazali 65
4 Bq. Jilavishakistifari 40 4 Bq. Widya Rumyanti 55
5 Bq. Nurul Hafazah 75 5 Dinda puspita 70
6 Disa Anindia 44 6 Dwi rizki muharani 43
7 Elda susisaputri 50 7 Erika fitriana 49
8 Gunawan Guntur 25 8 Erliana rizqi 55
9 Khovivahmaulida 15 9 Firnanahwaljannah 48
10 Khusnulhofikah 35 10 Hertita 67
11 Jessika Adilla 42 11 Ispisupriyanti 78
12 Liayu 20 12 Maulani 52
13 Madihalestari 70 13 Maya estianawulandari 88
14 Mashuri suganda 42 14 Mochamad Al Farizi 45
83

15 Muhammad Asmaul Kamil 45 15 M. Kholid Mawardi 45


16 Muhammad Zulfa Suryadi 36 16 Munawarah 52
17 Nirmala Wati 46 17 Puspita dwikurnia 45
18 Nofita Putri Fadila 35 18 Nelyazkiyaturrahmi 42
19 Putri Amini 15 19 Nia sopianadewi 50
20 Putrali Aulia 40 20 Rizkiaputrimaniah 50
21 Riana Dewi 53 21 Rizkifardiatullah 75
22 Rudini 50 22 Ricky Rasmana 56
23 Siti Rohaini 63 23 Runiastika sari 60
24 Siti Sapenah 60 24 Sitimardiana 40
25 Surosdiana 46 25 Sobiatunmudi’afi 60
26 Susana hidayah 60 26 Tina 44
27 Susilawati 40 27 Willy andrean 60
28 Titin Juniastuti 54 28 Wisnukawirian 55
29 Zulfadli 48 29 Sunah Safitri 50
JUMLAH TOTAL 1276 JUMLAH TOTAL 1575
RATA-RATA 44 RATA-RATA 54.31

Guru Kimia MAN LOMBOK BARAT

Siti Sakdiyah, S.Pd


NIP :
84

LAMPIRAN 2

ULASAN HASIL WAWANCARA DENGAN GURU MATA PELAJARAN

KIMIA SMA/MA NEGERI SE-KECAMATAN GERUNG

Daftar pertanyaan yang pernah ditanyakan kepada guru mata pelajaran kimia

1. Bagaimana kondisi siswa kelas X IPA pada saat belajar kimia?

2. Bagaimana gaya belajar siswa pada kelas X IPA saat belajar kimia menurut

anda?

3. Bagaimana cara anda mengajar siswa kelas X IPA ?

4. Bagaimana menurut anda tentang motivasi belajar kimia siswa kelas X


IPA ?
5. Apakah saat ulangan harian banyak yang tidak mencapai KKM ?

6. Bagaimana minat belajar siswa kelas X IPA ?

7. Berapa KKMnya untuk kimia kelas X IPA ?

Ulasan jawaban guru mata pelajaran kimia

1. Siswa-siswa disini kondisinya berbeda-beda saat belajar kimia di kelas.

Biasanya kelasnya ada yang kondusif dan ada yang tidak kondusif, seperti
85

ada siswa yang antusias, bersemangat, rajin, penurut, tapi ada saja siswa

yang nakal, tidak penurut, tidur saat guru menjelaskan, berbicara dengan

teman sebangku dan ada juga yang suka menjahili temannya sendri.

2. “Cukup baik” dalam arti masih ada beberapa siswa yang biasanya saat ada

tugas menunggu jawaban teman yang sering memperhatikan guru

menjelaskan. Mereka juga sering mengobrol dengan teman dan ada juga

yang memperhatikan guru tetapi tidak antusias dalam mendengarkan, dan

biasanya siswa yang tidak antusias saat mendengarkan guru lebih aktif saat

ada materi yang dipraktikumkan.

3. Cara mengajar dalam pembelajaran kimia yaitu mengikuti alur yang lama,

artinya dijelaskan lebih dahulu dan setelah itu diberikan latihan soal yang

nantinya latihan soal tersebut dikoreksi langsung oleh gurunya.

4. Motivasi belajar kimia kelas X IPA sangat rendah. Yang tertarik ada

beberapa siswa saja sedangkan yang lainnya banyak yang tidak tertarik.

5. Banyak siswa yang tidak mencapai KKM saat ulangan harian. Dilihat dari

persentase hanya 30% dari 100%. Dan yang tidak lulus KKM maka akan

diadakan remedi untuk mencapai KKM.

6. Minat belajarnya masih tergolong rendah dilihat dari kesehariannya di dalam

kelas seperti mengantuk, bermain-main sama teman, ketertarikan untuk

belajar apabila mata pelajaran dimulai di pagi hari. Serta dilihat juga dari

nilai ulangannya yang belum mencapai KKM.

7. KKM untuk siswa kelas X IPA yaitu 70.


86

Kesimpulan :

Motivasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar untuk kelas X IPA

rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan harian, MID semester dan kurangnya

antusias siswa dalam proses pembelajaran. Hasil belajar yang rendah ini

dikarenakan siswa yang tidak serius dalam belajar yang hanya bermain saat guru

menjelaskan, sehingga materi yang disampaikan oleh guru tidak tersalurkan dengan

baik.

Dari wawancara dengan guru dan siswa mata pelajaran kimia, maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Motivasi dan minat rendah karena keinginan untuk belajar masih kurang,

dan ketidakseriusan siswa dalam belajar masih tinggi.

2. Gaya belajar siswa yang berbeda-beda sehingga pemahaman siswa terhadap

materi ada yang cepat, sedang, dan lambat.

3. Hasil belajar siswa masih rendah dilihat dari nilai ulangan harian yang

dibawah KKM 70 dan selalu diadakan remedial untuk yang belum tuntas.

Sabtu, 21 November 2017

Guru Mata Pelajaran Kimia Mahasiswa

Baiq Sri Misnawati, S.Pd Ayrin Maorining Dyah


NIP : 19780420 2006042026 NIM : E1M014005
87

ULASAN HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA

Daftar Pertanyaan yang pernah ditanyakan saat wawancara

1. Bagaimana menurut anda belajar kimia?

2. Bagaimana pendapat anda mengenai cara mengajar guru ?

3. Apakah anda mengerti saat guru menjelaskan tentang materi kimia?

4. Apakah anda sangat senang dengan pelajaran kimia, jika iya, kenapa? Dan

jika tidak, kenapa?

5. Lalu, gaya belajar seperti apa yang anda inginkan saat guru menjelaskan

materi pelajaran kimia?

NAMA SISWA HASIL

1. Zaza Tania 1. Kadang menyenangkan dan kadang tidak, karena

Maulida tergantung materi dan cara guru mengajar.

2. Disa Anindia 2. Tidak mudah dipahami, karena saat guru mengajar

penjelasnnya tidak bisa tersampaikan sesuai dengan

kenyamanan kami sebagai siswa, seperti hanya


88

mencatat saja dan hanya mendengarkan saja

penjelasan guru.

3. Tidak, karena saat guru menjelaskan materinya

terlalu rumit dan penjelasan dari guru yang tidak

jelas

4. Kurang senang, karena pelajaran kimia susah dan

banyak nama senyawa serta perhitungan nya yang

rumit.

5. Saya ingin gaya belajar yang menyenangkan seperti

mengikuti alur belajar kami sebagai siswa, dan guru

dapat memahami gaya belajar dari setiap siswa-

siswanya, khususnya pelajaran kimia yang

membutuhkan perhatian untuk siswa dan gaya

belajar sesuai dengan cara mengajar guru.

Sabtu, 21 November 2017

Siswa Mahasiswa

Ayrin Maorining Dyah


Zaza Tania Maulida NIM : E1M014005
89

LAMPIRAN 3

POPULASI PENELITIAN
DATA SMAN 1 GERUNG
X. MIPA 1

No NAMA SISWA L/P

1 Aprilia Dinda Lestari P


2 Arif Pharaditya Rahman L
3 Arinda Mariza P
4 Baiq Anisa Fitri P
5 Baiq Dian Apriliani P
6 Baiq Vidia Haerunnisa P
7 Baiq Wina Febriana P
8 Barinta Nur Respasari P
9 Denisa Kartika Dewi P
10 Hans Riadhi Syamsi L
11 Hirzan Ullian L
12 Hurnah P
13 Isnaini P
14 Iswatun Husaini P
15 Lulu' Dwi Lestari P
16 M. Difa Farady L
17 Mega Puspita Sari P
18 Moh. Sahindra Rico Pratama L
19 Muharar Aditia L
20 Ni Luh Putu Febiyanti P
21 Ni Made Marneta Sukreni P
22 Prawira Angga Pratama L
23 Putri Thania Faradila Zahra P
24 Rifqi Kusumajati L
25 Rihul Aisi Thoyyib L
90

26 Silawati Dayang Ganjar P


27 Suciani Raudatunnikmah P
28 Tilawatul Atqia P
29 Violyn Nine Theeniahak P
30 Zahwa Fira Niz'Ah P
31 Zausan Maulia Lestari P
32 Zikrina Ridho Robbani Putri T P
Jumlah Laki-laki 9
Jumlah Perempuan 23

X. MIPA 2

No NAMA SISWA L/P

1 Afrizki Agi Datulmizan L


2 Andini Justina Putri P
3 Ayu Anjani P
4 Ayu Diah Kurniawati P
5 Baiq Anisa Januari Mandiri P
6 Baiq Annisa Solekhah P
7 Baiq Ermina Gita Syafitri P
8 Baiq Fadya Githa Igfari P
9 Baiq Sekar Galuh Fitria P
10 Daharanindra Pradina Arich Ashari L
11 Dwi Fatmala Sari P
12 Fathurrozak L
13 Feni Aprilia Kamisa P
14 Gilang Maulana Ramadhani L
15 Kinanti Nur Ghifariani P
16 M. Fardunal Aldi L
17 Masythah Khairiyah Ulfa P
18 Muhamad Reza L
19 Muhammad Rizal Rifa'i L
20 Ni Kadek Widya P
21 Ni Luh Mutiara Pebrianti P
22 Ni Made Ayu Dia Ristiawati P
91

23 Ni Made Rasti Ariyastini P


24 Ni Wayan Ayu Anjani P
25 Nunung Istihar P
26 Priscilla Josephine Kaitjily P
27 Qudwatun Hasanah P
28 Shafira Alivia P
29 Sri Astuti P
30 Sri Wahyuni P
31 Uswatun Nasidah P
32 Yolanda Putri P
33 Ziyad Arya Pratama L
Jumlah Laki-laki 8
Jumlah Perempuan 25

X. MIPA 3

No NAMA SISWA L/P

1 Abdul Wahid Zakaria L


2 Adam Karta Surya L
3 Ahlal Teguh Setia Bakti L
4 Ala' Ul Ujira P
5 Alan Maulana Hidayat L
6 Ayu Giri Wardani P
7 Baiq Rizkia Mauliza P
8 Bimasakti Fidi Hamonangan L
9 Desak Made Kristina Komala Dewi P
10 Fahrurrozi L
11 Feby Rahmatullaili P
12 Gian Apriawan L
13 Harun Nasip L
14 I Ketut Wahyu Prayoga L
15 Ida Made Gilang Vivekananda L
16 Indra Hariadi L
17 Kadek Satriya Wira Yudha L
92

18 Lalu Alfitra Ratila L


19 Lalu Basriyal Adham L
20 Lalu Teguh Arya Wangsa L
21 M. Deneb Iswandi L
22 Made Pranadiartha Wijaya L
23 Meilantika Dinda Safitri P
24 Muhamad Shaufil Hakim L
25 Nadwal Asma' P
26 Ni Kadek Anggraening P
27 Ni Kadek Dena Arianti P
28 Novi Ayunita P
29 Pande Putu Agus Winarta L
30 Rizqon Syamsuri L
31 Sofya Miranti Syafitri P
32 Syarifa Nahla Zinan P
33 Vivin Ardianti P
34 Zulpia Eka Lestari P
Jumlah Laki-laki 20
Jumlah Perempuan 14

X. MIPA 4

No NAMA SISWA L/P

1 Adam Nugraha Dhestarandy L


2 Ahmad Farhan Hawari L
3 Al-Fania Fijriani P
4 Aqas Putra Doank L
5 Arizka Nadia Putri P
6 Azilla Marta Kurnia P
7 Baiq Septisia Ade Rizky P
8 Dewa Ayu Dwik Dela Puspita P
9 Fadila Fitriyani P
10 Farid Faqih L
11 Ferdiansyah L
93

12 Hendriawan L
13 I Nyoman Widhimantra Triandy Anggarayudha L
14 Ida Rahmiyati P
15 Indra Jaka Sukmara L
16 Juwita Karolina Mita Putri P
17 Kadek Widiana L
18 Lalu Egi Rasyid L
19 Legia Ananda P
20 M. Rizky Karin Fachreza L
21 M. Slamet Supryatna L
22 Melisa Apriani P
23 Miftahul Amadah P
24 Muhammad Angger Sultan Nizar Hulaefi L
25 Nala Fitria Nandita P
26 Ni Komang Prasiska Dewi P
27 Nurul Dian Farhaini P
28 Rafiqi Ilza Alghifari L
29 Rifaldi Argadinata L
30 Saida Humaira P
31 Siti Raudhatul Jannah P
32 Sri Maulidia P
33 Tegar Agung Sapta Proangsa L
34 Yesi Oktavia Dewi P
Jumlah Laki-laki 16
Jumlah Perempuan 18

X. MIPA 5

No NAMA SISWA L/P

1 Adi Wirawan L
2 Ahmad Gunawan Hidayat L
3 Anggara Habib Fiqram L
4 Arya Purnama Aqil L
5 Axarheno Tommryan L
94

6 Baiq Alfani Nasria Sari P


7 Baiq Sofia Lauhil Izzati P
8 Diana Hanisa Abdullah P
9 Farras Jilan Rafiqi L
10 Fernando Valentino Buraen L
11 Holifia Marseliani P
12 I Putu Ari Saputra L
13 I Wayan Ergiatara Pratama L
14 Ika Winarti P
15 Jastian Wahyuda Prayoga L
16 Lalu Faras Ernata Yusuf L
17 Lalu Gede Widarsi L
18 Lia Rizki Amalia P
19 Mariyatul Hafiza P
20 Meyla Faiza P
21 Muhamad Nauval Gifari L
22 Muhammad Haidar Ali Alkaf L
23 Nala Oktavia Wulan Dari P
24 Ni Nyoman Puspa Sari P
25 Noermanita Khansa P
26 Nurul Hotimah P
27 Pilahi Ataqi P
28 Rifki Ahmad Moussavi L
29 Rizqan Hakiki L
30 Septri Diana P
31 Sri Suryani P
32 Titiq Rizqiani P
33 Yunda Sri Rahayu P
Jumlah Laki-laki 16
Jumlah Perempuan 17

X. MIPA 6
95

No NAMA SISWA L/P

1 Aditya Pratama Putra L


2 Ahmad Suandy Yusuf L
3 Aprian Adriansyah L
4 Attin P
5 Baiq Dhiyana Putri Dewi Anjani P
6 Cici Qirani P
7 Diky Rizky Wila Pratama L
8 Fathurrahman Arrizqy L
9 Fitria Agustina P
10 I Gede Ari Sedana L
11 I Ketut Pande Yasa L
12 Ika Yuliasri P
13 Indah Puji Lestari P
14 Juniati P
15 Kinanti Anggita Maharani P
16 Lalu Farhan Suharninggrat L
17 Livia Oktafiani P
18 Lukman Afrian L
19 Masul Izazi L
20 Muhamad Muzamil L
21 Muhammad Khairul Anam L
22 Nevi Aulia Sari P
23 Nyoman Suartama L
24 Oktavia Nurhidayani P
25 Putu Aprillia Nirmala Putri P
26 Ridhon Khudairi L
27 Rina Husna Ra'Mah P
28 Siti Hopipah P
29 Suci Utami P
30 Suciati P
31 Tri Melina Sasaka Putri P
32 Zaza Tania Maulida
P
Jumlah laki-laki 14
Jumlah Perempuan 18
96

DATA SMAN 2 GERUNG


X. MIPA

No NAMA SISWA L/P

1 Afufurrahman L
2 Ayuman L
3 Dewa Bagus Rangga L
4 Dewi Puja Lestari P
5 Haeki Manzis L
6 I Gede Bagus Peris P L
7 I Wayan Bagus Budi L
8 Iwan Hadi L
9 Iwan Pales L
10 Januar Angka Rama Zidan L
11 Kadek Andi L
12 Lalu Agum Widya Guna L
13 Lalu Ade Sugiarta L
14 M. Ulul Azmi L
15 M. Rizqi Alqadaffy L
16 Mardani L
17 Munawar L
18 Nadila Okta Haerunnisa P
19 Ni Nengah Manis Anggraeni P
20 Nila Cahyani P
21 Rosi P
22 Sazali Sarwenda P
23 Zam Haeratul Melani P
24 M. Taufiqurrqhman L
25 M. Anwar Ibrahim L

Jumlah Laki-laki 18
Jumlah Perempuan 7

DATA MAN LOMBOK BARAT


97

X. MIPA 1

No. Nama L/P

1 Abdia Rahman L
2 Abdul Rahman L
3 Azka Fikriya L
4 Bq. Jilavishakistifari P
5 Bq. Nurul Hafazah P
6 Disa Anindia P
7 Elda susisaputri P
8 Gunawan Guntur L
9 Khovivahmaulida P
10 Khusnulhofikah P
11 Jessika Adilla P
12 Liayu P
13 Madihalestari P
14 Mashuri suganda P
15 Muhammad Asmaul Kamil L
16 Muhammad Zulfa Suryadi L
17 Nirmala Wati P
18 Nofita Putri Fadila P
19 Putri Amini P
20 Putrali Aulia P
21 Riana Dewi P
22 Rudini P
23 Siti Rohaini P
24 Siti Sapenah P
25 Surosdiana P
26 Susana hidayah P
27 Susilawati P
28 Titin Juniastuti P
29 Zulfadli L

X. MIPA 2

No. Nama L/P


98

1 Abdurrahim L
2 Achmad AlsakaImron L
3 Andi Maulana Gazali L
4 Bq. Widya Rumyanti P
5 Dinda puspita P
6 Dwi rizki muharani P
7 Erika fitriana P
8 Erliana rizqi P
9 Firnanahwaljannah P
10 Hertita P
11 Ispisupriyanti P
12 Maulani P
13 Maya estianawulandari P
14 Mochamad Al Farizi L
15 M. Kholid Mawardi L
16 Munawarah P
17 Puspita dwikurnia P
18 Nelyazkiyaturrahmi P
19 Nia sopianadewi P
20 Rizkiaputrimaniah P
21 Rizkifardiatullah P
22 Ricky Rasmana L
23 Runiastika sari P
24 Sitimardiana P
25 Sobiatunmudi’afi P
26 Tina P
27 Willy andrean L
28 Wisnukawirian L
29 Sunah Safitri P
LAMPIRAN 4

SAMPEL PENELITIAN
SMAN 1 GERUNG
X. MIPA 1
99

No NAMA SISWA L/P KODE

1 Aprilia Dinda Lestari P IA 1


2 Arif Pharaditya Rahman L IA 2
3 Arinda Mariza P IA 3
4 Baiq Anisa Fitri P IA 4
5 Baiq Vidia Haerunnisa P IA 5
6 Baiq Wina Febriana P IA 6
7 Denisa Kartika Dewi P IA 7
8 Hirzan Ullian L IA 8
9 Hurnah P IA 9
10 Isnaini P IA 10
11 Mega Puspita Sari P IA 11
12 Moh. Sahindra Rico Pratama L IA 12
13 Muharar Aditia L IA 13
14 Putri Thania Faradila Zahra P IA 14
15 Rifqi Kusumajati P IA 15
16 Silawati Dayang Ganjar P IA 16
17 Tilawatul Atqia P IA 17
18 Zikrina Ridho Robbani Putri T P IA 18
Jumlah Laki-laki 4
Jumlah Perempuan 14

X.MIPA 2

No NAMA SISWA L/P KODE

1 Afrizki Agi Datulmizan L IA 19


2 Andini Justina Putri P IA 20
3 Ayu Anjani P IA 21
4 Ayu Diah Kurniawati P IA 22
5 Baiq Anisa Januari Mandiri P IA 23
6 Baiq Ermina Gita Syafitri P IA 24
7 Feni Aprilia Kamisa P IA 25
8 Gilang Maulana Ramadhani L IA 26
100

9 Kinanti Nur Ghifariani P IA 27


10 Muhamad Reza L IA 28
11 Ni Luh Mutiara Pebrianti P IA 29
12 Nunung Istihar P IA 30
13 Priscilla Josephine Kaitjily P IA 31
14 Sri Astuti P IA 32
15 Sri Wahyuni P IA 33
16 Uswatun Nasidah P IA 34
17 Yolanda Putri P IA 35
18 Ziyad Arya Pratama L IA 36
Jumlah Laki-laki 4
Jumlah Perempuan 14

X. MIPA 3

No NAMA SISWA L/P KODE

1 Adam Karta Surya L IA 37


2 Ahlal Teguh Setia Bakti L IA38
3 Ala' Ul Ujira P IA 39
4 Alan Maulana Hidayat L IA 40
5 Ayu Giri Wardani P IA 41
6 Feby Rahmatullaili P IA 42
7 Gian Apriawan L IA 43
8 I Ketut Wahyu Prayoga L IA 44
9 Indra Hariadi L IA 45
10 Lalu Basriyal Adham L IA 46
11 Lalu Teguh Arya Wangsa L IA 47
12 M. Deneb Iswandi L IA 48
13 Made Pranadiartha Wijaya L IA 49
14 Muhamad Shaufil Hakim L IA 50
15 Pande Putu Agus Winarta L IA 51
16 Rizqon Syamsuri L IA 52
17 Sofya Miranti Syafitri P IA 53
101

18 Syarifa Nahla Zinan P IA 54


19 Zulpia Eka Lestari P IA 55
Jumlah Laki-laki 13
Jumlah Perempuan 6

X. MIPA 4

No NAMA SISWA L/P KODE

1 Adam Nugraha Dhestarandy L IA 56


2 Ahmad Farhan Hawari L IA 57
3 Al-Fania Fijriani P IA 58
4 Arizka Nadia Putri P IA 59
5 Azilla Marta Kurnia P IA 60
6 Dewa Ayu Dwik Dela Puspita P IA 61
7 Fadila Fitriyani P IA 62
8 Farid Faqih L IA 63
9 Ferdiansyah L IA 64
10 Kadek Widiana L IA 65
11 Lalu Egi Rasyid L IA 66
12 Legia Ananda P IA 67
13 M. Rizky Karin Fachreza L IA 68
14 Miftahul Amadah P IA 69
15 Muhammad Angger Sultan Nizar Hulaefi L IA 70
16 Ni Komang Prasiska Dewi P IA 71
17 Nurul Dian Farhaini P IA 72
18 Sri Maulidia P IA 73
19 Yesi Oktavia Dewi P IA 74
Jumlah Laki-laki 8
Jumlah Perempuan 11
102

X. MIPA 5

No NAMA SISWA L/P KODE

1 Baiq Alfani Nasria Sari P IA 75


2 Baiq Sofia Lauhil Izzati P IA 76
3 Diana Hanisa Abdullah P IA 77
4 Farras Jilan Rafiqi L IA 78
5 Fernando Valentino Buraen L IA 79
6 Holifia Marseliani P IA 80
7 I Wayan Ergiatara Pratama L IA 81
8 Jastian Wahyuda Prayoga L IA 82
9 Mariyatul Hafiza P IA 83
10 Meyla Faiza P IA 84
11 Muhamad Nauval Gifari L IA 85
12 Muhammad Haidar Ali Alkaf L IA 86
13 Ni Nyoman Puspa Sari P IA 87
14 Noermanita Khansa P IA 88
15 Rifki Ahmad Moussavi L IA 89
16 Rizqan Hakiki L IA 90
17 Sri Suryani P IA 91
18 Titiq Rizqiani P IA 92
Jumlah Laki-laki 8
Jumlah Perempuan 11

X. MIPA 6

No NAMA SISWA L/P KODE

1 Aditya Pratama Putra L IA 93


2 Ahmad Suandy Yusuf L IA 94
3 Cici Qirani P IA 95
4 Diky Rizky Wila Pratama L IA 96
103

5 Fitria Agustina P IA 97
6 Juniati P IA 98
7 Kinanti Anggita Maharani P IA 99
8 Lalu Farhan Suharninggrat L IA 100
9 Lukman Afrian L IA 101
10 Masul Izazi L IA 102
11 Muhamad Muzamil L IA 103
12 Muhammad Khairul Anam L IA 104
13 Nevi Aulia Sari P IA 105
14 Oktavia Nurhidayani P IA 106
15 Rina Husna Ra'Mah P IA 107
16 Siti Hopipah P IA 108
17 Suci Utami P IA 109
18 Zaza Tania Maulida P IA 110
Jumlah laki-laki 8
Jumlah Perempuan 10

SMAN 2 GERUNG
X. MIPA

No NAMA SISWA L/P KODE

1 Afufurrahman L IA 111
2 Ayuman L IA 112
3 Dewa Bagus Rangga L IA 113
4 Kadek Andi L IA 114
5 Lalu Agum Widya Guna L IA 115
6 M. Ulul Azmi L IA 116
7 M. Rizqi Alqadaffy L IA 117
8 Mardani L IA 118
9 Munawar L IA 119
10 Nadila Okta Haerunnisa P IA 120
11 Ni Nengah Manis Anggraeni P IA 121
12 Nila Cahyani P IA 122
104

13 Rosi L IA 123
14 Zam Haeratul Melani P IA 124
Jumlah Laki-laki 10
Jumlah Perempuan 4

MAN LOMBOK BARAT


X. MIPA 1

No. Nama L/P KODE

1 Abdul Rahman L IA 125


2 Bq. Jilavishakistifari P IA 126
3 Disa Anindia P IA 127
4 Elda susisaputri P IA 128
5 Khovivah maulida P IA 129
6 Jessika Adilla P IA 130
7 Liayu P IA 131
8 Muhammad ZulfaSuryadi L IA 132
9 Nirmala Wati P IA 133
10 Nofita Putri Fadila P IA 134
11 Putri Amini P IA 135
12 Putrali Aulia P IA 136
13 Rudini P IA 137
14 Suros diana P IA 138
15 Susilawati P IA 139
16 Titin Juniastuti P IA 140
Jumlah Laki-laki 2
Jumlah Perempuan 14

X. MIPA 2

No. Nama L/P KODE

1 Abdurrahim L IA 141
105

2 Bq. Widya Rumyanti P IA 142


3 Dinda puspita P IA 143
4 Erika fitriana P IA 144
5 Firnanahwaljannah P IA 145
6 Maulani P IA 146
7 Maya estianawulandari P IA 147
8 Mochamad Al Farizi L IA 148
9 Munawarah P IA 149
10 Nelyazkiyaturrahmi P IA 150
11 Rizkia putrimaniah P IA 151
12 Runiastika sari P IA 152
13 Sobiatunmudi’afi P IA 153
14 Tina P IA 154
15 Wisnukawirian L IA 155
16 Sunah Safitri P IA 156
Jumlah Laki-laki 3
Jumlah Perempuan 13

LAMPIRAN 5

SAMPEL UJI COBA PENELITIAN


SMAN 1 GERUNG
X. MIPA 1

No NAMA SISWA L/P KODE

1 Barinta Nur Respasari P UC 1


2 Iswatun Husaini P UC 2
3 Ni Luh Putu Febiyanti P UC 3
106

4 Zahwa Fira Niz'Ah P UC 4


5 Zausan Maulia Lestari P UC 5

X. MIPA 2

No NAMA SISWA L/P KODE

1 Baiq Sekar Galuh Fitria P UC 6


2 Daharanindra Pradina Arich Ashari L UC 7
3 Ni Made Rasti Ariyastini P UC 8
4 M. Fardunal Aldi L UC 9
5 Qudwatun Hasanah P UC 10

X. MIPA 3

No NAMA SISWA L/P KODE

1 Bimasakti Fidi Hamonangan L UC 11


2 Ni Kadek Anggraening P UC 12
3 Ni Kadek Dena Arianti P UC 13
4 Novi Ayunita P UC 14
5 Abdul Wahid Zakaria L UC 15

X. MIPA 4

No NAMA SISWA L/P KODE

1 Ida Rahmiyati P UC 16
I Nyoman Widhimantra Triandy
2 L UC 17
Anggarayudha
3 Baiq Septisia Ade Rizky L UC 18
107

4 Hendriawan L UC 19
5 Nala Fitria Nandita P UC 20

X. MIPA 5

No NAMA SISWA L/P KODE

1 Nala Oktavia Wulan Dari P UC 21


2 Axarheno Tommryan L UC 22
3 Saida Humaira P UC 23
4 Septri Diana P UC 24
5 Yunda Sri Rahayu P UC 25

X. MIPA 6

No NAMA SISWA L/P KODE

1 Attin P UC 26
2 I Ketut Pande Yasa L UC 27
3 Baiq Dhiyana Putri Dewi Anjani P UC 28
4 Putu Aprillia Nirmala Putri P UC 29
5 Tri Melina Sasaka Putri P UC 30

SMAN 2 GERUNG
X. MIPA

No NAMA SISWA L/P KODE

1 Haeki Manzis L UC 31
2 Iwan Pales L UC 32
108

3 Iwan Hadi L UC 33
4 M. Anwar Ibrahim L UC 34

MAN LOMBOK BARAT


X. MIPA 1

No. Nama L/P KODE

1 Muhammad Asmaul Kamil L UC 35


2 Riana Dewi P UC 36
3 Siti Rohaini P UC 37
4 Susana hidayah P UC 38

X. MIPA 2

No. Nama L/P KODE

1 Achmad AlsakaImron L UC 39
2 Dwirizkimuharani P UC 40
3 Ispisupriyanti P UC 41
4 Ricky Rasmana P UC 42
109

LAMPIRAN 6

SAMPEL CADANGAN PENELITIAN


SMAN 1 GERUNG
X. MIPA 1

No NAMA SISWA L/P

1 Baiq Dian Apriliani P


2 Hans Riadhi Syamsi L
3 Lulu' Dwi Lestari P
4 M. Difa Farady L
5 Ni Made Marneta Sukreni P
6 Prawira Angga Pratama L
110

7 Rihul Aisi Thoyyib L


8 Suciani Raudatunnikmah P
9 Violyn Nine Theeniahak P

X. MIPA 2

No NAMA SISWA L/P

1 Baiq Annisa Solekhah P


2 Baiq Fadya Githa Igfari P
3 Dwi Fatmala Sari P
4 Fathurrozak L
5 Ni Wayan Ayu Anjani P
6 Masythah Khairiyah Ulfa P
7 Muhammad Rizal Rifa'i L
8 Ni Kadek Widya P
9 Ni Made Ayu Dia Ristiawati P

X. MIPA 3

No NAMA SISWA L/P

1 Baiq Rizkia Mauliza P


2 Desak Made Kristina Komala Dewi P
3 Fahrurrozi L
4 Harun Nasip L
5 Ida Made Gilang Vivekananda L
6 Kadek Satriya Wira Yudha L
7 Lalu Alfitra Ratila L
8 Meilantika Dinda Safitri P
9 Nadwal Asma' P
10 Vivin Ardianti P

X. MIPA 4
111

No NAMA SISWA L/P

1 Aqas Putra Doank L


2 Rafiqi Ilzha Alghifari L
3 Siti Raudhatul Jannah P
4 Juwita Karolina Mita Putri P
5 Indra Jaka Sukmara L
6 M. Slamet Supryatna L
7 Melisa Apriani P
8 Tegar Agung Sapta Proangsa L

X. MIPA 5

No NAMA SISWA L/P

1 Ahmad Gunawan Hidayat L


2 Anggara Habib Fiqram L
3 Arya Purnama Aqil L
4 Rifaldi Argadinata L
5 I Putu Ari Saputra L
6 Ika Winarti P
7 Lalu Faras Ernata Yusuf L
8 Lalu Gede Widarsi L
9 Lia Rizki Amalia P
10 Adi Wirawan L
11 Nurul Hotimah P

X. MIPA 6

No NAMA SISWA L/P

1 Aprian Adriansyah L
112

2 Ridhon Khudairi L
3 Fathurrahman Arrizqy L
4 I Gede Ari Sedana L
5 Ika Yuliasri P
6 Indah Puji Lestari P
7 Livia Oktafiani P
8 Nyoman Suartama L
9 Suciati P

SMAN 2 GERUNG
X. MIPA

No NAMA SISWA L/P

1 Dewi Puja Lestari P


2 I Wayan Bagus Budi L
3 I Gede Bagus Peris P L
4 Januar Angka Rama Zidan L
5 Lalu Ade Sugiarta L
6 Sazali Sarwenda L
7 M. Taufiqurrqhman L

MAN LOMBOK BARAT


X. MIPA 1

No. Nama L/P

1 Abdia Rahman L
2 Azka Fikriya L
3 Bq. Nurul Hafazah P
4 Gunawan Guntur L
5 Khusnulhofikah P
6 Madiha lestari P
7 Mashuri suganda P
113

8 Zulfadli L

X. MIPA 2

No. Nama L/P

1 Andi Maulana Gazali L


2 Erlianarizqi L
3 Hertita L
4 M. Kholid Mawardi P
5 Puspitadwikurnia P
6 Niasopianadewi L
7 Rizkifardiatullah L
8 Sitimardiana P

LAMPIRAN 7

KISI-KISI ANGKET MOTIVASI BELAJAR

Variabel Aspek Indikator Nomor item

Motivasi Dorongan ( jika siswa 1. Tertarik terhadap 1


belajar memiliki dorongan yang pelajaran
merupakan kuat untuk belajar, maka 2. Semangat dalam 2,3,4
dorongan akan timbul rasa mengikuti pelajaran
yang timbul ketertarikan terhadap
dari dalam diri pelajaran kimia )
maupun dari
luar diri 1. Rajin mengerjakan 7
Tekun tugas sekolah
seseorang
untuk 2. Tepat waktu dalam 21
melakukan belajar
3. Mencatat materi 5
suatu tindakan
atau usaha 1. Percaya diri dalam 8,20
seperti belajar Mandiri dalam belajar belajar
agar mencapai 2. Membuat keputusan 22
tujuan sendiri yang di dasari
pembelajaran. pengetahuan
Penghargaan dalam belajar 1. Pemberian nilai 12,13
114

2. Pujian 6

3. Hadiah 9

1. Tidak mudah 18
Dapat mempertahankan berubah fikiran
pendapatnya 2. Memiliki prinsip 16,21
yang tangguh
1. Senang mengerjakan 17
soal-soal pelajaran
2. Tertantang dalam 10
Senang mencari dan mengerjakan soal
memecahkan masalah sulit
3. Senang mencari 11,14,15,18,19
informasi berkaitan
dengan pelajaran
kimia
Sumber:
Uno, Hamzah B. 2017. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Hal (23)
Sardiman A.M. 2016. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Hal
(83)
115
116
117

LAMPIRAN 9

KISI-KISI ANGKET GAYA BELAJAR (Gaya Belajar Visual, Gaya Belajar


Auditori, dan Gaya Belajar Kinestetik)

Variabel Aspek Indikator No Item


Gaya 1. mencatat materi dipapan tulis 2
Belajar
2. memperhatikan guru 1, 3
Gaya belajar menjelaskan
visual 3. membaca buku-buku pelajaran 4

4. belajar dengan melihat gambar 5, 6


yang di tampilkan (slide)
Gaya belajar 1. mendengarkan penjelasan guru 7
auditory
2. senang mendengarkan cerita- 10
cerita teman
3. senang belajar dengan 8, 9
menggunakan media audio
4. senang membaca dengan suara 13
keras
5. Senang berdiskusi dengan 12, 14
118

teman
6. terganggu dengan keributan 15, 16

7. mengerjakan tugas secara 11


berkelompok
1. senang belajar dalam bentuk 17
praktek
Gaya belajar 2. memahami pelajaran ketika 18, 19
kinestetik langsung praktek
3. tidak diam ketika pelajaran 20
berlangsung

Sumber
Subini, Nini. 2014. Rahasia Gaya Belajar Orang Besar. Yogyakarta: Javalitera. Hal
(17-23)
Susilo, M. Joko. 2006. Gaya Belajar Menjadikan Makin Pintar. Yogyakarta:
Penerbit PINUS. Hal (9)
119
120
121
122
123
124

LAMPIRAN 15

UJI NORMALITAS
1. MOTIVASI BELAJAR KIMIA

Diketahui:
Skor tertinggi : 67.09
Skor terendah : 24.241
Skor total : 7102.555
Jumlah Responden : 156

∑( )2 : 12482.25

a. Rata-rata (

=
125

= 45.52

b. Standar deviasi

S=

= 8.97

c. Menentukan rentang (r)


r = Skor tertinggi – Skor terendah
r = 67.09 - 24.241 = 42.849
d. Menentukan banyaknya kelas (k)
k = 1 + 3,3 log n
k = 1 + 3,3 log 156
k = 1 + 3,3 x 2.193

k = 8.236 8 atau 9 (digunakan 9)

e. Menentukan panjang kelas (p)


p = r/k
p = 42.849/9

p = 4.875 4 atau 5 (digunakan 5)

f. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan


126

 Menentukan batas nyata

 Mencari nilai Z skor untuk batas kelas interval

 Mencari batas luas daerah dari tabel kurva normal


 Mencari luas daerah tiap kelas interval

 Mencari frekuensi yang diharapkan

 Mencari Chi kuadrat hitung

g. Menentukan dk
dk = k-1 = 9-1 = 8

Batas Z Luas Z Luas


Kelas (fo-
No Kelas batas Batas Z fh f0
Interval fh)2/fh
(Bb) Kelas Kelas Tabel
23.5 -2.45 49.29
1 24-28 2.96 4.6176 3 0.57
29.5 -1.79 46.33
2 29-33 5.34 8.3304 13 2.62
33.5 -1.34 40.99
3 34-38 12.76 19.9056 24 0.84
38.5 -0.78 28.23
4 39-43 19.13 29.8428 25 0.79
43.5 -0.23 9.1
5 44-48 22.03 34.3668 29 0.84
48.5 0.33 12.93
6 49-53 18.4 28.704 31 0.18
127

53.5 0.89 31.33


7 54-58 11.32 17.6592 21 0.63
58.5 1.45 42.65
8 59-63 5.07 7.9092 5 1.07
63.5 2.00 47.72
9 64-68 1.76 2.7456 5 1.85
68.5 2.56 49.48 156 9.39

Jadi nilai Chi kuadrat hitung = 9.39


Chi kuadrat tabel = 16.00
Chi kuadrat hitung < Chi kuadrat tabel (9.39<16.00) data terdistribusi normal.

UJILAMPIRAN
NORMALITAS
16
1. GAYA BELAJAR KIMIA

Diketahui:
Skor tertinggi : 73.250
128

Skor terendah : 29.205


Skor total : 7,938.63
Jumlah Responden : 156

∑( )2 : 22680.16

h. Rata-rata (

= 50.89

i. Standar deviasi

S=

= 12.09

j. Menentukan rentang (r)


r = Skor tertinggi – Skor terendah

r = 73.250 - 29.205 = 44.045


k. Menentukan banyaknya kelas (k)
129

k = 1 + 3,3 log n
k = 1 + 3,3 log 156
k = 1 + 3,3 x 2.193

k = 8.236 8 atau 9 (digunakan 9)

l. Menentukan panjang kelas (p)


p = r/k
p = 44.045/9

p = 4.893 4 atau 5 (digunakan 5)

m. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan


 Menentukan batas nyata

 Mencari nilai Z skor untuk batas kelas interval

 Mencari batas luas daerah dari tabel kurva normal


 Mencari luas daerah tiap kelas interval

 Mencari frekuensi yang diharapkan

 Mencari Chi kuadrat hitung

n. Menentukan dk
dk = k-1 = 9-1 = 8

No Luas
Batas Z Z Luas (fo-fh)2/
fh f0
Kelas Kelas batas Batas Z fh
Interval (Bb) Kelas Kelas Tabel
28.5 -1.85 46.78
1 29-34 5.47 8.5332 6 0.75
130

34.5 -1.36 41.31


2 35-39 8.67 13.5252 9 1.51
39.5 -0.94 32.64
3 39-43 9.73 15.1788 10 1.77
43.5 -0.61 22.91
4 44-48 30.84 48.1104 40 1.37
48.5 -0.20 7.93
5 49-53 16.64 25.9584 25 0.04
53.5 0.22 8.71
6 54-58 32.28 50.3568 42 1.39
58.5 0.63 23.57
7 59-63 11.51 17.9556 12 1.98
63.5 1.04 35.08
8 64-68 7.71 12.0276 9 0.76
68.5 1.46 42.79
9 69-73 4.14 6.4584 3 1.85
73.5 1.87 46.93 Total 156 9.56

Jadi nilai Chi kuadrat hitung = 9.56


Chi kuadrat tabel = 16.00
Chi kuadrat hitung < Chi kuadrat tabel (9.39<16.00) data terdistribusi normal.
131

UJI NORMALITAS UNTUK DATA VISUAL

1. GAYA BELAJAR VISUAL

Diketahui:

Skor tertinggi : 19,93

Skor terendah : 5,88

Skor total : 1992,94

Jumlah Responden : 156

∑( )2 : 1420,397068

o. Rata-rata (

= 12,78
132

p. Standar deviasi

S=

= 3,02718

q. Menentukan rentang (r)


r = Skor tertinggi – Skor terendah
r = 19,93 – 5,88 = 14.05
r. Menentukan banyaknya kelas (k)
k = 1 + 3,3 log n
k = 1 + 3,3 log 156
k = 1 + 3,3 x 2.193

k = 8,236 8 atau 9 (digunakan 8)

s. Menentukan panjang kelas (p)


p = r/k
p = 14.05/8

p = 1,75625 1 atau 2 (digunakan 2)

t. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan


 Menentukan batas nyata

 Mencari nilai Z skor untuk batas kelas interval

 Mencari batas luas daerah dari tabel kurva normal


133

 Mencari luas daerah tiap kelas interval

 Mencari frekuensi yang diharapkan

 Mencari Chi kuadrat hitung

u. Menentukan dk
dk = k-1 = 8-1 = 7

No Batas Z Luas Z
(fo-
Kelas Kelas batas Batas Luas Z fh f0
fh)2/fh
Interval (Bb) Kelas Kelas Tabel
4.5 -2.74 49.69
1 5,0-6,0 1.61 2.5116 2 0.10
6.5 -2.07 48.08
2 7,0-8,0 6.01 9.3756 15 3.37
8.5 -1.41 42.07
3 9,0-10,0 14.73 22.9788 21 0.17
10.5 -0.75 27.34
4 11,0-12,0 23.75 37.05 31 0.99
12.5 -0.09 3.59
5 13,0-14,0 25.16 39.2496 39 0.00
14.5 0.57 21.57
6 15,0-16,0 17.5 27.3 36 2.77
16.5 1.23 39.07
7 17,0-18,0 7.99 12.4644 9 0.96
18.5 1.89 47.06
8 19,0-20,0 1.62 2.5272 3 0.09
134

19.5 2.22 48.68

Total 156 8.46

Jadi nilai Chi kuadrat hitung = 8.46


Chi kuadrat tabel = 14.067
Chi kuadrat hitung < Chi kuadrat tabel (8.46<14.067) data terdistribusi normal.

UJI NORMALITAS UNTUK DATA AUDITORI

1. GAYA BELAJAR AUDITORI

Diketahui:

Skor tertinggi : 28,562


Skor terendah :8
Skor total : 2733,38
Jumlah Responden : 156

∑( )2 : 2965,416
135

v. Rata-rata (

= 17,52
w. Standar deviasi

S=

= 4,374

x. Menentukan rentang (r)


r = Skor tertinggi – Skor terendah

r = 28,562– 8 = 20,562
y. Menentukan banyaknya kelas (k)
k = 1 + 3,3 log n
k = 1 + 3,3 log 156
k = 1 + 3,3 x 2.193

k = 8,236 8 atau 9 (digunakan 8)

z. Menentukan panjang kelas (p)


p = r/k
136

p = 20,562/8

p = 2,57025 2 atau 3 (digunakan 3)

aa.Membuat daftar frekuensi yang diharapkan


 Menentukan batas nyata

 Mencari nilai Z skor untuk batas kelas interval

 Mencari batas luas daerah dari tabel kurva normal


 Mencari luas daerah tiap kelas interval

 Mencari frekuensi yang diharapkan

 Mencari Chi kuadrat hitung

bb. Menentukan dk
dk = k-1 = 8-1 = 7

Batas Z Luas Z Luas


Kelas Kelas batas Batas Z fh f0 (fo-fh)2/fh
No Interval (Bb) Kelas Kelas Tabel
7.5 -2.29 48.9
1 8,0-
10,0 4.38 6.8328 6 0.10
10.5 -1.60 44.52
2 11,0-
13,0 12.4 19.344 29 4.82
13.5 -0.92 32.12
3 14,0-
16,0 23.02 35.9112 37 0.03
16.5 -0.23 9.1
137

4 17,0-
19,0 26.46 41.2776 35 0.95
19.5 0.45 17.36
5 20,0-
22,0 19.93 31.0908 27 0.54
22.5 1.14 37.29
6 23,0-
25,0 9.27 14.4612 17 0.45
25.5 1.82 46.56
7 26,0-
28,0 2.84 4.4304 4 0.04
28.5 2.51 49.4
8 29,0-
31,0 0.53 0.8268 1 0.04
31.5 3.20 49.93
Total 156 6.9712971

Jadi nilai Chi kuadrat hitung = 6.971


Chi kuadrat tabel = 14.067
Chi kuadrat hitung < Chi kuadrat tabel (6.971<14.067) data terdistribusi normal.
UJI NORMALITAS UNTUK DATA KINESTETIK

1. GAYA BELAJAR KINESTETIK

Diketahui:

Skor tertinggi : 11.38


Skor terendah :3
138

Skor total : 1220.685


Jumlah Responden : 156

∑( )2 : 4342.842987

cc.Rata-rata (

= 7.824

dd. Standar deviasi

S=

= 5.293

ee.Menentukan rentang (r)


r = Skor tertinggi – Skor terendah
r = 11.38 – 3 = 8.38
ff. Menentukan banyaknya kelas (k)
k = 1 + 3,3 log n
139

k = 1 + 3,3 log 156


k = 1 + 3,3 x 2.193

k = 8,236 8 atau 9 (digunakan 9)

gg. Menentukan panjang kelas (p)


p = r/k
p = 8.38/9

p = 0.93 0 atau 1 (digunakan 1)

hh. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan


 Menentukan batas nyata

 Mencari nilai Z skor untuk batas kelas interval

 Mencari batas luas daerah dari tabel kurva normal


 Mencari luas daerah tiap kelas interval

 Mencari frekuensi yang diharapkan

 Mencari Chi kuadrat hitung

ii. Menentukan dk
dk = k-1 = 9-1 = 8

No Batas Z Luas Z
(fo-fh)2/
Kelas Kelas batas Batas Luas Z fh f0
fh
Interval (Bb) Kelas Kelas Tabel
2.5 -1.01 34.38
1 3,0 4.99 7.7844 10 0.63
3.5 -0.82 29.39
140

2 4,0 5.82 9.0792 12 0.94


4.5 -0.63 23.57
3 5,0 6.57 10.2492 11 0.05
5.5 -0.44 17
4 6,0 26.87 41.9172 50 1.56
6.5 -0.25 9.87
5 7,0 12.26 19.1256 22 0.43
7.5 -0.06 2.39
6 8,0 7.56 11.7936 16 1.50
8.5 0.13 5.17
7 9,0 7.38 11.5128 12 0.02
9.5 0.32 12.55
8 10,0 6.95 10.842 13 0.43
10.5 0.51 19.5
9 11,0 5.36 8.3616 10 0.32
11.5 0.67 24.86 Total 156 5.57

Jadi nilai Chi kuadrat hitung = 5.57


Chi kuadrat tabel = 15.507
Chi kuadrat hitung < Chi kuadrat tabel (5.57<15.507) data terdistribusi
normal.
141

LAMPIRAN 17

UJI NORMALITAS
1. HASIL BELAJAR KIMIA

Diketahui:
Skor tertinggi : 88
Skor terendah : 15
Skor total : 7505
Jumlah Responden : 156

∑( )2 : 32111.16

jj. Rata-rata (

= 48.10

kk. Standar deviasi


142

S=

= 14.39

ll. Menentukan rentang (r)


r = Skor tertinggi – Skor terendah
r = 88- 15= 73
mm. Menentukan banyaknya kelas (k)
k = 1 + 3,3 log n
k = 1 + 3,3 log 156
k = 1 + 3,3 x 2.193

k = 8.236 8 atau 9 (digunakan 9)

nn. Menentukan panjang kelas (p)


p = r/k
p = 73/9

p = 8.111 8 atau 9 (digunakan 9)

oo. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan


 Menentukan batas nyata
143

 Mencari nilai Z skor untuk batas kelas interval

 Mencari batas luas daerah dari tabel kurva normal


 Mencari luas daerah tiap kelas interval

 Mencari frekuensi yang diharapkan

 Mencari Chi kuadrat hitung

pp. Menentukan dk
dk = k-1 = 9-1 = 8

Batas Z Luas Z Luas


Kelas (fo-fh)2/
No Kelas batas Batas Z fh f0
Interval fh
(Bb) Kelas Kelas Tabel
14.5 -2.33 49.01
1 15-23 3.37 5.2572 5 0.01
23.5 -1.71 45.64
2 24-32 9.65 15.054 18 0.58
32.5 -1.08 35.99
3 33-41 18.27 28.5012 24 0.71
41.5 -0.46 17.72
4 42-50 24.47 38.1732 52 5.01
144

50.5 0.17 6.75


5 51-59 21.77 33.9612 24 2.92
59.5 0.79 28.52
6 60-68 13.7 21.372 18 0.53
68.5 1.42 42.22
7 69-77 5.71 8.9076 8 0.09
77.5 2.04 47.93
8 78-86 1.69 2.6364 6 4.29
86.5 2.67 49.62
9 87-95 0.33 0.5148 1 0.46
95.5 3.29 49.95 156 14.60

Jadi nilai Chi kuadrat hitung = 14.60


Chi kuadrat tabel = 16.00
Chi kuadrat hitung < Chi kuadrat tabel (14.60<16.00) data terdistribusi normal.
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154

LAMPIRAN 20

Hasil Uji Multikulinieritas Motivasi Belajar (X1) Dengan Gaya


Belajar (X2)

Teknik statistik yang digunakan adalah korelasi Product Moment dari


Pearson:
155

X1X2 =

 Menghitung koefisien korelasi antar variabel bebas


Diketahui:

∑X1 = 7102.555
∑X2 = 7,938.63
∑X1X2 = 56384516.51
∑X12 = 50446216.5025
∑X22 = 63021846.28
(∑X1)2 = 50446288
(∑X2)2 = 398098.9241
N = 156

rX1X2=

= 0.356
= 0.356 < 0.600
Harga interkorelasi antar variabel bebas lebih kecil dari 0,600 berarti
tidak terjadi multikolinieritas. Kesimpulannya, jika tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel bebas maka uji korelasi ganda dapat
dilanjutkan.

Hasil Uji Multikulinieritas Motivasi Belajar (X1) Dengan Gaya


Belajar Visual (X2)
156

Teknik statistik yang digunakan adalah korelasi Product Moment dari


Pearson:

X1X2 =

 Menghitung koefisien korelasi antar variabel bebas


Diketahui:

∑X1 = 7102.555
∑X2 = 1992.94
∑X1X2 = 14154955.997
∑X12 = 50446216.5025
∑X22 = 3971809.8436
(∑X1)2 = 50446288
(∑X2)2 = 3971809.844
N = 156

rX1X2=

= 0.465
= 0.465< 0.600
Harga interkorelasi antar variabel bebas lebih kecil dari 0,600 berarti
tidak terjadi multikolinieritas. Kesimpulannya, jika tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel bebas maka uji korelasi ganda dapat
dilanjutkan.
157

Hasil Uji Multikulinieritas Motivasi Belajar (X1) Dengan Gaya


Belajar Auditori (X3)

Teknik statistik yang digunakan adalah korelasi Product Moment dari


Pearson:

X1X2 =

 Menghitung koefisien korelasi antar variabel bebas


Diketahui:

∑X1 = 7102.55
∑X3 = 2733.38
∑X1X3 = 19413968.119
∑X12 = 450446216.5025
∑X32 = 7471366.224
(∑X1)2 = 50446288
(∑X3)2 = 7471366.224
N = 156

rX1X3=

= 0.413
=0.413 < 0,600
158

Harga interkorelasi antar variabel bebas lebih kecil dari 0,600 berarti
tidak terjadi multikolinieritas. Kesimpulannya, jika tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel bebas maka uji korelasi ganda dapat
dilanjutkan.

Hasil Uji Multikulinieritas Motivasi Belajar (X1) Dengan Gaya


Belajar Kinestetik (X4)

Teknik statistik yang digunakan adalah korelasi Product Moment dari


Pearson:

X1X2 =

 Menghitung koefisien korelasi antar variabel bebas


Diketahui:

∑X1 = 7102.55
∑X4 = 1220.685
∑X1X4 = 8669976.24675
∑X12 = 50446216.5025
∑X42 = 1490071.8692249
(∑X1)2 = 50446288
(∑X4)2 = 1490071.869
N = 156

rx1x4=
159

= 0.470
=0.470 < 0,600
Harga interkorelasi antar variabel bebas lebih kecil dari 0,600 berarti
tidak terjadi multikolinieritas. Kesimpulannya, jika tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel bebas maka uji korelasi ganda dapat
dilanjutkan.

Hasil Uji Multikulinieritas Gaya Belajar Visual (X2) Dengan


Gaya Belajar Auditori (X3)

Teknik statistik yang digunakan adalah korelasi Product Moment dari


Pearson:

X1X2 =

 Menghitung koefisien korelasi antar variabel bebas


Diketahui:

∑X2 = 1992.94
∑X3 = 2733.38
∑X2X3 = 5447462.33
∑X22 = 3971809.8436
∑X32 = 7471366.224
(∑X2)2 = 3971809.844
(∑X3)2 = 7471366.224
N = 156
160

rX2X3=

= 0.413
=0.413 < 0,600
Harga interkorelasi antar variabel bebas lebih kecil dari 0,600 berarti
tidak terjadi multikolinieritas. Kesimpulannya, jika tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel bebas maka uji korelasi ganda dapat
dilanjutkan.

Hasil Uji Multikulinieritas Gaya Belajar Visual (X2) Dengan


Gaya Belajar Kinestetik (X4)

Teknik statistik yang digunakan adalah korelasi Product Moment dari


Pearson:

X1X2 =

 Menghitung koefisien korelasi antar variabel bebas


Diketahui:

∑X2 = 1992.94
∑X4 = 1220.685
∑X2X4 = 2432751.96
∑X22 = 3971809.8436
∑X42 = 1490071.8692249
(∑X2)2 = 3971809.844
161

(∑X4)2 = 1490071.8692249
N = 156

rX2X4=

= 0.580
=0.580 < 0,600
Harga interkorelasi antar variabel bebas lebih kecil dari 0,600 berarti
tidak terjadi multikolinieritas. Kesimpulannya, jika tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel bebas maka uji korelasi ganda dapat
dilanjutkan.

Hasil Uji Multikulinieritas Gaya Belajar Auditori (X3) Dengan


Gaya Belajar Kinestetik (X4)

Teknik statistik yang digunakan adalah korelasi Product Moment dari


Pearson:

X1X2 =

 Menghitung koefisien korelasi antar variabel bebas


Diketahui:

∑X3 = 2733.38
∑X4 = 1220.685
∑X3X4 = 3336595.96
162

∑X32 = 7471366.224
∑X42 = 1490071.8692249
(∑X3)2 = 7471366.224
(∑X4)2 = 1490071.869
N = 156

rX3X4=

= 0.570
=0.570 < 0,600
Harga interkorelasi antar variabel bebas lebih kecil dari 0,600 berarti
tidak terjadi multikolinieritas. Kesimpulannya, jika tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel bebas maka uji korelasi ganda dapat
LAMPIRAN 21
dilanjutkan.
Uji Regresi Sederhana antara Motivasi Belajar (X1) terhadap Hasil Belajar Kimia
(Y) pada Siswa Kelas X MIPA SMA/MA Negeri Se-Kecamatan Gerung
a. Perhitungan Koefisien Korelasi

N = 156

∑X = 7102.555
∑Y = 7505
∑XY = 349572.94
∑X2 = 335855.87
∑Y2 = 393169
(ΣX)2 = 50446288
(ΣY)2 = 56325025
163

XY =

XY =

XY =

XY = 0,393

b. Besarnya sumbangan variabel X1 terhadap Y

KP = r2 x 100%

KP = 0,3932 x 100%

KP = 15.444 %.

Artinya variabel motivasi belajar memberikan sumbangan atau kontribusi terhadap


hasil belajar kimia siswa sebesar 15.444 % dan sisanya 84.556 % dipengaruhi oleh
faktor lain.

c. Persamaan regresi sederhana

Langkah 1. Menghitung rumus b


164

b=

b=

b = 0,631

Langkah 2. Menghitung rumus a

a=

a=

a = 19.380

Langkah 3. Menghitung persamaan regresi sederhana

Y = a + bX

Y = 19.380 + 0,631 X

d. Menguji signifikansi

Langkah 1. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg(a))

JKReg(a) =

JKReg(a) =

JKReg(a) = 361057.852
165

Langkah 2. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg(b/a))

JKReg(b/a) = b { ΣXY - }

JKReg(b/a) = 0,631{ 349572.94 - }

JKReg(b/a) = 4969.951

Langkah 3. Mencari jumlah kuadrat residu (JKRes)

JKres = ΣY2 – JKreg(b/a) – JKReg(a)

JKRes = 393169 – 4969.951- 361057.852

JKRes = 27141.197

Langkah 4. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi RJKReg(a)

RJKReg(a) = JKReg(a) = 361057.852

Langkah 5. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKReg(b/a))

RJKReg(b/a) = JKReg(b/a) = 4969.951

Langkah 6. Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres)

RJKRes =

RJKRes =

RJKRes = 176.241

Langkah 7. Menguji signifikansi


166

Fhutung =

Fhutung =

Fhitung = 28.19

Ftabel = 3,91

Fhitung lebih besar dari Ftabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian
terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia siswa.
167

LAMPIRAN 22

Uji Regresi Sederhana antara Gaya Belajar (X2) terhadap Hasil Belajar Kimia (Y)
pada Siswa Kelas X MIPA SMA/MA Negeri Se-Kecamatan Gerung
a. Perhitungan Koefisien Korelasi

N = 156

∑X = 7938.63
∑Y = 7505
∑XY = 59579418.15
∑X2 = 398098.9241
∑Y2 = 393169
(ΣX)2 = 63021846.28
(ΣY)2 = 56325025

XY =

XY =

XY =
168

XY = 0,793

b. Besarnya sumbangan variabel X1 terhadap Y

KP = r2 x 100%

KP = 0,7932 x 100%

KP = 62.88 %.

Artinya variabel motivasi belajar memberikan sumbangan atau kontribusi terhadap


hasil belajar kimia siswa sebesar 62.88 % dan sisanya 37.12 % dipengaruhi oleh
faktor lain.

c. Persamaan regresi sederhana

Langkah 1. Menghitung rumus b

b=

b=

b = 2.236

Langkah 2. Menghitung rumus a

a=
169

a=

a = 18.35

Langkah 3. Menghitung persamaan regresi sederhana

Y = a + bX

Y = 18.35 + 2.236 X

d. Menguji signifikansi

Langkah 1. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg(a))

JKReg(a) =

JKReg(a) =

JKReg(a) = 361057.852

Langkah 2. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg(b/a))

JKReg(b/a) = b { ΣXY - }

JKReg(b/a) = 2.236 { 59579418.15 - }

JKReg(b/a) = 4969.951

Langkah 3. Mencari jumlah kuadrat residu (JKRes)

JKres = ΣY2 – JKreg(b/a) – JKReg(a)


170

JKRes = 393169 – 4969.951- 361057.852

JKRes = 17154.925

Langkah 4. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi RJKReg(a)

RJKReg(a) = JKReg(a) = 361057.852

Langkah 5. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKReg(b/a))

RJKReg(b/a) = JKReg(b/a) = 17154.925

Langkah 6. Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres)

RJKRes =

RJKRes =

RJKRes =

Langkah 7. Menguji signifikansi

Fhutung =

Fhutung =

Fhitung = 87.60

Ftabel = 3,91

Fhitung lebih besar dari Ftabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian
terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia siswa.
171

Uji Regresi Sederhana antara Gaya Visual (X2) terhadap Hasil Belajar Kimia (Y)
pada Siswa Kelas X MIPA SMAN Se-Kecamatan Gerung
a. Perhitungan Koefisien Korelasi

N = 156

∑X = 1992.94
∑Y = 7505
∑XY = 98805.47
172

∑X2 = 26880.71307
∑Y2 = 393169
(ΣX)2 = 3971809.844
(ΣY)2 = 56325025

XY =

XY =

XY =

XY = 0.433

b. Besarnya sumbangan variabel X1 terhadap Y

KP = r2 x 100%

KP = 0.4332 x 100%

KP = 18.74 %.
173

Artinya variabel gaya belajar visual memberikan sumbangan atau kontribusi


terhadap hasil belajar kimia siswa sebesar 1874 % dan sisanya 81.26 % dipengaruhi
oleh faktor lain.

c. Persamaan regresi sederhana

Langkah 1. Menghitung rumus b

b=

b=

b = 2.060

Langkah 2. Menghitung rumus a

a=

a=

a = 21.79

Langkah 3. Menghitung persamaan regresi sederhana

Y = a + bX

Y = 21.79 + 2.060X

d. Menguji signifikansi
174

Langkah 1. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg(a))

JKReg(a) =

JKReg(a) =

JKReg(a) = 361057.852

Langkah 2. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg(b/a))

JKReg(b/a) = b { ΣXY - }

JKReg(b/a) = 2.060{ 98805.47 - }

JKReg(b/a) = 6029.990

Langkah 3. Mencari jumlah kuadrat residu (JKRes)

JKres = ΣY2 – JKreg(b/a) – JKReg(a)

JKRes = 393169 – 6029.990- 361057.852

JKRes = 28081.158

Langkah 4. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi RJKReg(a)

RJKReg(a) = JKReg(a) = 361057.852

Langkah 5. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKReg(b/a))

RJKReg(b/a) = JKReg(b/a) = 6029.990

Langkah 6. Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres)


175

RJKRes =

RJKRes =

RJKRes = 182.345

Langkah 7. Menguji signifikansi

Fhitung =

Fhitung =

Fhitung = 33.06

Ftabel = 3,91

Fhitung lebih besar dari Ftabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian
terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia siswa.
176

Uji Regresi Sederhana antara Gaya Auditori (X3) terhadap Hasil Belajar Kimia (Y)
pada Siswa Kelas X MIPA SMAN Se-Kecamatan Gerung
a. Perhitungan Koefisien Korelasi

N = 156

∑X = 2733.38
∑Y = 7505
∑XY = 136810.9
∑X2 = 50858.79
∑Y2 = 393169
(ΣX)2 = 7471366.224
(ΣY)2 = 56325025

XY =
177

XY =

XY =

XY = 0.544

b. Besarnya sumbangan variabel X1 terhadap Y

KP = r2 x 100%

KP = 0.5442 x 100%

KP = 29.59 %.

Artinya variabel motivasi belajar memberikan sumbangan atau kontribusi terhadap


hasil belajar kimia siswa sebesar 29.59 % dan sisanya 70.41 % dipengaruhi oleh
faktor lain.

c. Persamaan regresi sederhana

Langkah 1. Menghitung rumus b

b=
178

b=

b = 1.907

Langkah 2. Menghitung rumus a

a=

a=

a = 14.69

Langkah 3. Menghitung persamaan regresi sederhana

Y = a + bX

Y = 14.69+ 1.907X

d. Menguji signifikansi

Langkah 1. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg(a))

JKReg(a) =

JKReg(a) =

JKReg(a) = 361057.852

Langkah 2. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg(b/a))

JKReg(b/a) = b { ΣXY - }
179

JKReg(b/a) = 1.907{ 136810.9 - }

JKReg(b/a) = 10127.680

Langkah 3. Mencari jumlah kuadrat residu (JKRes)

JKres = ΣY2 – JKreg(b/a) – JKReg(a)

JKRes = 393169 – 10127.680- 361057.852

JKRes = 21983.468

Langkah 4. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi RJKReg(a)

RJKReg(a) = JKReg(a) = 361057.852

Langkah 5. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKReg(b/a))

RJKReg(b/a) = JKReg(b/a) = 10127.680

Langkah 6. Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres)

RJKRes =

RJKRes =

RJKRes = 142.749

Langkah 7. Menguji signifikansi

Fhitung =
180

Fhitung =

Fhitung = 70.94

Ftabel = 3,91

Fhitung lebih besar dari Ftabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian
terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia siswa.

Uji Regresi Sederhana antara Gaya Kinestetik (X4) terhadap Hasil Belajar Kimia
(Y) pada Siswa Kelas X MIPA SMAN Se-Kecamatan Gerung
181

a. Perhitungan Koefisien Korelasi

N = 156

∑X = 1220.685
∑Y = 7505
∑XY = 59494.499
∑X2 = 10064.32119
∑Y2 = 393169
(ΣX)2 = 1490071.869
(ΣY)2 = 56325025

XY =

XY =

XY =

XY = 0.189

b. Besarnya sumbangan variabel X1 terhadap Y


182

KP = r2 x 100%

KP = 0.1892 x 100%

KP = 3.572 %.

Artinya variabel motivasi belajar memberikan sumbangan atau kontribusi terhadap


hasil belajar kimia siswa sebesar 3.572 % dan sisanya 96.42 % dipengaruhi oleh
faktor lain.

c. Persamaan regresi sederhana

Langkah 1. Menghitung rumus b

b=

b=

b = 1.499

Langkah 2. Menghitung rumus a

a=

a=

a = 36.37

Langkah 3. Menghitung persamaan regresi sederhana

Y = a + bX
183

Y = 36.37+ 1.499X

d. Menguji signifikansi

Langkah 1. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg(a))

JKReg(a) =

JKReg(a) =

JKReg(a) = 361057.852

Langkah 2. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg(b/a))

JKReg(b/a) = b { ΣXY - }

JKReg(b/a) = 1.499{ 59494.499- }

JKReg(b/a) = 1152.125

Langkah 3. Mencari jumlah kuadrat residu (JKRes)

JKres = ΣY2 – JKreg(b/a) – JKReg(a)

JKRes = 393169 – 1152.125- 361057.852

JKRes = 30959.023

Langkah 4. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi RJKReg(a)

RJKReg(a) = JKReg(a) = 361057.852

Langkah 5. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKReg(b/a))


184

RJKReg(b/a) = JKReg(b/a) = 1152.125

Langkah 6. Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres)

RJKRes =

RJKRes =

RJKRes = 201.032

Langkah 7. Menguji signifikansi

Fhitung =

Fhitung =

Fhitung = 5.731

Ftabel = 3,91

Fhitung lebih besar dari Ftabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian
terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia siswa
185

LAMPIRAN 23

Uji Regresi Ganda Antara Motivasi Belajar (X1) dengan Gaya Belajar (X2)
terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa (Y)

Hasil Skor Deviasi Dimasukan Kedalam Persamaan Simultan

1. 7876,307 = 12482,23 b1 + 350,5152 b2.………...(1)

2. -3793,95 = 350,5152 b1 + 7749,737 b2 …………(2)

Eliminasi b2

Jika persamaan 1 dibagi

1. 22,470 = 35,611 b1 + b2 …………(3)

2. -0,489 = 0,045 b1 + b2 ……...….(4)


186

Jika persamaan 3 dikurangi persamaan 4

22,959 = 35,566 b1

b1 =

b1 = 0,645

Menentukan b2 ?

Masukan b1 ke persamaan 3

22,470 = 35,611 b1 + b2

22,470 = 35,611 (0,645) + b2

22,470 = 22,969 + b2

22,470 – 22,969 = b2

-0,499 = b2

Nilai a diperoleh dari

a = Y – b1 X1 – b2 X2

a = 48.109 – 0,645 (45,529) – (-0,499) (50,889)

a = 48.109 – 29,366 – (-25,393)

= 44,136

Jadi, persamaan regresi


187

Y = a + b1 X1 + b2 X2

Y = 44,136 + 0,645 X1 + (-0,499) X2

Y = 44,136 + 0,645 X1 - 0,499X2

Rumus korelasi ganda 2 prediktor

Ry (1,2,) =

= 0,217

Koefisien determinasi = R2

= (0,217)2

= 0,047

= 4,7 %

Uji signifikasi korelasi berganda


188

Fh = =

Fh = = 3,77

Ftabel, dk pembimbing 2

dk penyebut ( 156 -2– 1) = 153

Ftabel = 3,06

Karena Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT


LAMPIRAN 24

Taraf Signif Taraf Signif Taraf Signif


N N N
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345
4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330
5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317
6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306
7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296
8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286
189

9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278


1
0 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270
1
1 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263
1
2 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256
1
3 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230
1
4 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210
1
5 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194
1
6 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181
1
7 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148
1
8 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128
1
9 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115
2
0 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105
2
1 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097
2
2 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091
2
3 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086
2
4 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081
2
5 0.396 0.505 49 0.281 0.364
2
6 0.388 0.496 50 0.279 0.361
190

LAMPIRAN 25

Tabel Distribusi Nilai F dengan Taraf Signifikan 5%


191
192

Anda mungkin juga menyukai