BAB I
PENDAHULUAN
dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga hasil belajar dapat dicapai dengan
lebih optimal, khususnya hasil belajar pada mata pelajaran kimia.Ilmu kimia secara
khusus dipelajari oleh siswa mulai saat menempuh Sekolah Menengah Atas atau
yang sederajat. Pada dasarnya ilmu kimia mempelajari tentang susunan, komposisi,
struktur, sifat-sifat dan perubahan materi serta perubahan energi yang menyertai
perubahan materi tersebut. Materi kimia yang berisi konsep, hukum, dan teori
(Fadiawati, 2011). Oleh sebab itu maka diperlukan pemahaman yang baik tentang
pelajaran kimia oleh siswa. Selain itu siswa menginginkan pembelajaran kimia
dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami karena siswa tidak hanya
berandai-andai tetapi juga memahami konsep yang benar. Jadi, hasil belajar yang
dalam diri (internal) dan faktor luar diri (eksternal) (Slameto, 2010). Salah satu
faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar adalah motivasi belajar. Di dalam
sekolah, siswa cenderung membutuhkan motivasi dari semua pihak baik guru
2
maupun teman-temannya. Jadi, masih banyak siswa yang kurang memiliki motivasi
yang tinggi untuk belajar, hal ini menunjukkan siswa sering tidak serius dalam
belajar. Ketidakseriusan siswa seperti ribut ketika guru mengajar, banyak siswa
yang lebih senang berada di luar kelas, memainkan handphone, mengajak bicara
pelajaran dengan baik dan hasil belajarnya kurang maksimal. Berdasarkan hasil
observasi awal ke lapangan, hasil wawancara dengan beberapa guru dan siswa
bahwa masih banyak siswa yang mempunyai motivasi belajar yang rendah dilihat
dari nilai ulangan. Rendahnya hasil belajar ini disebabkan oleh beberapa hal yakni
siswa beranggapan bahwa materi kimia terkesan sulit, tidak nyata dan tidak
lingkungan keluarga dan motivasi belajar terhadap hasil belajar akuntansi siswa
memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar akuntansi. Oleh
karena itu, tinggi rendahnya pengaruh motivasi belajar sangat penting terhadap hasil
Faktor internal lain yang mempengaruhi hasil belajar adalah gaya belajar
seperti gaya belajar visual, gaya belajar auditori dan gaya belajar kinestetik. Setiap
siswa memiliki hasil belajar yang berbeda, yang dipengaruhi juga dari pemahaman
dan gaya belajar siswa itu sendiri. Menurut Nasution (2003) gaya belajar adalah
cara yang dilakukan siswa dalam menangkap suatu informasi dengan cara
3
mendengarkan musik, sambil menyanyi kecil, belajar hanya sendiri, belajar dengan
teman, belajar melalui gambar dan ada pula lebih senang belajar dengan cara guru
Menurut Uno (2006) fenomena yang ada bahwa tidak semua orang
mempunyai gaya belajar yang sama. Termasuk jika mereka bersekolah di sekolah
yang sama atau bahkan duduk di kelas yang sama. Kemampuan seseorang untuk
memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatannya. Ada yang
cepat, sedang, dan ada pula yang sangat lambat. Apapun cara yang dipilih,
perbedaan gaya belajar itu menunjukan cara tercepat dan terbaik bagi setiap
individu untuk bisa menyerap sebuah informasi dari luar dirinya. Menurut Rahman
(2016) siswa sering kali harus menempuh cara yang berbeda untuk bisa memahami
sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Sebagian siswa lebih suka guru
mereka mengajar dengan cara menuliskan segalanya di papan tulis. Dengan begitu
lain lebih suka guru mereka mengajar dengan cara menyampaikannya secara lisan
dan mereka mendengarkan untuk bisa memahaminya. Sementara itu, ada pula
siswa yang lebih suka membentuk kelompok kecil untuk mendiskusikan pertanyaan
Selain itu, faktor lain juga yang mempengaruhi hasil belajar adalah interaksi
sosial. Diantaranya interaksi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa. Jika
interaksi terjalin baik antara siswa dengan gurunya, maka akan memudahkan siswa
dalam memahami materi yang diajarkan. Begitu sebaliknya jika interaksi antara
siswa dengan guru kurang, maka siswa akan malas mengikuti pelajaran dan akan
timbul gaya belajar yang kurang efektif dari siswa. Interaksi antara siswa dengan
siswa juga penting, jika interaksi mereka terjalin baik maka akan menimbulkan gaya
belajar yang saling mendukung seperti belajar yang dimotivasi oleh teman-
temannya (saat ada pelajaran dengan tugas hafalan, akan saling membantu diantara
mereka). Begitu juga sebaliknya, jika interaksi tidak terjalin baik maka akan
menimbulkan gaya belajar yang kurang mendukung diantara mereka, seperti hanya
bisa belajar sendiri tanpa mempedulikan teman yang lain. Akibatnya penyerapan
materi yang berbeda-beda akan mempengaruhi juga hasil belajar mereka khususnya
pelajaran kimia yang membutuhkan pemahaman yang kuat dan kerjasama antara
belajar siswa terhadap hasil belajar IPS di SMP Negeri di Kota Yogyakarta
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara gaya belajar terhadap hasil belajar
IPS.
Kecamatan Gerung, bahwa siswa memiliki motivasi belajar yang bervariasi ada
5
yang tinggi dan ada yang rendah. Secara umum motivasi belajar siswa yang rendah
dilihat dari kurangnya antusias siswa dalam kegiatan belajar. Hal ini dikarenakan
siswa yang sibuk sendiri ketika berada didalam kelas, seperti tidur ketika guru
Begitu juga dengan gaya belajar mereka yang berbeda-beda disetiap kelasnya,
seperti yang hanya mendengarkan gurunya menjelaskan tetapi tidak fokus dalam
pembelajaran, ada yang butuh diajarkan sendiri saja, dan ada pula yang belajar
dengan cara diskusi. Suasana kelas yang seperti itu, akan mempengaruhi hasil
belajar kimia siswa terlihat bahwa masih ada kelas yang memperoleh nilai di bawah
kriteria ketuntasan minimal (KKM). Nilai KKM untuk mata pelajaran kimia sebesar
70. Hasil belajar kimia siswa pada ujian tengah semester dapat dilihat pada tabel 1.1
Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Ulangan Tengah Semester Ganjil Mata Pelajaran
Kimia Siswa Kelas X IPA SMA/MA Negeri se- Kecamatan
Gerung Tahun Ajaran 2017/2018
SMAN 1 GERUNG
NILAI
JUMLAH
NO KELAS RATA-
SISWA
RATA
1 X IPA 1 32 51.1
2 X IPA 2 33 40
3 X IPA 3 34 47.9
4 X IPA 4 34 47.6
5 X IPA 5 33 60.9
6 X IPA 6 32 52.2
SMAN 2 GERUNG
1 X IPA 25 40.1
MAN LOMBOK BARAT
1 X IPA 1 23 44
6
2 X IPA 2 22 54.3
( Sumber: Arsip guru Kimia SMA/MA Negeri se-Kecamatan Gerung)
Dengan dasar seperti tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “pengaruh motivasi belajar dan gaya belajar terhadap hasil
belajar kimia pada siswa kelas X IPA SMA/MA Negeri se-Kecamatan Gerung
a. Apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia pada
2017/2018?
b. Apakah ada pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar kimia pada siswa
2017/2018?
c. Apakah ada pengaruh motivasi belajar dan gaya belajar terhadap hasil
1. Mengetahui ada atau tidak ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil
2. Mengetahui ada atau tidak ada pengaruh gaya belajar terhadap hasil
3. Mengetahui ada atau tidak ada pengaruh motivasi belajar dan gaya
belajar terhadap hasil belajar kimia pada siswa kelas X IPA SMA/MA
1) Subyek peneliti adalah siswa kelas X IPA SMA/MA Negeri se- Kecamatan
2) Penelitian ini difokuskan pada motivasi belajar dan gaya belajar. Motivasi
kimia sedangkan gaya belajar yakni gaya belajar yang dilakukan oleh siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak sebagai
berikut:
model dan metode pembelajaran saja tetapi faktor lain juga mempengaruhi
c. Bagi peneliti
a. Motivasi belajar merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri maupun
dari luar diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau usaha seperti
gaya belajar didapat melalui penyebaran angket atau kuesioner yang diisi
oleh siswa.
yang sudah diajarkan. Dalam penelitian ini hasil belajar diperoleh dari nilai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku. Tidak semua
perbaikan ditinjau dari nilai-nilai sosial (Hilgard dan Brower dalam Hamalik, 2002).
Belajar juga merupakan suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
2003). Dengan demikian dapat disimpulkan, belajar adalah suatu proses yang
keterampilan, kebiasaan sebagai usaha seseorang yang dapat diamati dan bersifat
ukuran seberapa jauh individu menguasai bahan yang sudah di ajarkan. Hasil belajar
dikatakan bermakna apabila hasil belajar tersebut dapat membentuk prilaku peserta
didik, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, dapat digunakan sebagai alat untuk
suatu puncak proses belajar. Sejalan dengan itu, hasil belajar terjadi karena siswa
Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh dari proses belajar dengan
hasil belajar, tetapi faktor tersebut dispesifik menjadi dua, yaitu faktor internal dan
Menurut Wingkel dalam Cleopatra (2015) bahwa motivasi berasal dari kata
motif yang merupakan daya penggerak dari dalam diri seseorang untuk melakukan
aktivitas aktivitas tertentu, untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Motif merupakan
suatu kondisi atau disposisi internal. Selanjutnya motivasi merupakan motif yang
telah menjadi aktif pada saat saat tertentu. Senada dengan ini, motivasi merupakan
suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar
laku/aktivitas tertentu lebih baik dari keadaan sebelumnya (Uno, 2017). Motivasi
13
yang berasal dari dalam diri (intrinsik) yaitu dorongan yang datang dari hati
sanubari, umumnya karena kesadaran akan pentingnya sesuatu atau dapat juga
karena dorongan bakat apabila ada kesesuaian dengan bidang yang dipelajari.
Motivasi yang berasal dari luar (ekstrinsik) yaitu dorongan yang datang dari luar
diri (lingkungan), misalnya dari orang tua, guru, teman-teman dan anggota
Sebaliknya, belajar dengan motivasi yang lemah, akan malas bahkan tidak mau
motivasi dapat juga didefinisikan sebagai kekuatan yang mendorong arah dan
merupakan dorongan dari dalam diri maupun dari luar diri seseorang yang berupa
keinginan atau kemauan untuk melakukan aktivitas dengan tujuan tertentu seperti
belajar kimia.
mencapai tujuan, 5) tingkatan aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang
14
kegiatan.
diri sendiri untuk belajar maka akan terpenuhi kebutuhan untuk membeli
indikator dalam bentuk ciri-ciri motivasi belajar. Adapun ciri-ciri motivasi belajar,
yaitu:
15
2) Ulet menghadapi kesulitan, seperti tidak mudah putus asa serta tidak
5) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini, seperti percaya akan diri
sendiri dan tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain serta tidak mudah
Dalam kegiatan belajar-mengajar akan berhasil baik, jika siswa tekun mengerjakan
tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri, oleh
karena itu diharapkan mampu mempengaruhi hasil belajar siswa itu sendiri.
16
berbuat, yaitu sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi
dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
Fungsi motivasi belajar juga sangat penting dalam kegiatan belajar. Bahwa
motivasi belajar dapat berfungsi sebagai salah satu pendorong usaha dan pencapaian
suatu hasil dari proses belajar. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya
motivasi, sehingga motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang
baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian
prestasi belajarnya. Ini juga sejalan dengan Li dan Pan dalam Inayah (2013) bahwa
sangatlah penting, hal ini membuat siswa dapat mengembangkan kemampuan dan
17
semangat dalam melakukan sesuatu. Perlu diketahui cara dan bentuk menumbuhkan
belajar, yakni:
a) Memberi angka/nilai
Angka dalam hal ini dikatakan dengan nilai. Nilai sangatlah penting bagi
siswa untuk mendapatkan nilai yang jauh lebih baik lagi dan akan
menginginkan nilai yang baik, ada pula siswa yang hanya menginginkan
naik kelas saja. Peran guru sebagai pendidik dalam hal ini tidak hanya
menilai siswa dari kemampuan kognitif saja, tetapi juga dari kemampuan
b) Hadiah
Hadiah bisa dijadikan sebagai motivasi dalam belajar tetapi tidak selalu
mungkin tidak terlalu menarik bagi siswa yang tidak memperoleh nilai
pemberian hadiah terus menerus, sebab itu untuk pemberian hadiah akan
18
c) Pujian
Apabila ada siswa yang sukses dan berhasil menyelesaikan tugas dengan
baik, perlu diberikan pujian sebagai motivasi yang positif bagi siswa.
dan siswa juga akan merasa senang. Pujian yang diberikan membuat
siswa merasa bahwa usaha belajar yang telah ia lakukan tidak sia-sia dan
menggunakan cara belajar yang berbeda-beda. Cara belajar yang digunakan oleh
seseorang dalam belajar disebut juga dengan gaya belajar. Gaya belajar adalah cara
yang cenderung dipilih seseorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan
gaya belajar dari setiap orang (Susilo, 2006). Sama halnya dengan Kolb dalam
19
Ramlah, dkk (2014) bahwa belajar membutuhkan konsentrasi maka situasi dan
setiap individu dapat mengelola pada kondisi apa, dimana, kapan dan bagaimana
gaya belajarnya , maka belajar akan lebih efektif dan efisien sehingga prestasi
belajar lebih tinggi.Karena gaya belajar diyakini dapat meningkatkan prestasi atau
Menurut Bire, dkk (2014) bahwa gaya belajar merupakan cara termudah
yang dimiliki oleh individu dalam menyerap, mengatur, dan mengolah informasi
yang diterima. Gaya belajar yang sesuai adalah kunci keberhasilan siswa dalam
belajar. Dengan menyadari hal ini, siswa mampu menyerap dan mengolah informasi
dan menjadikan belajar lebih mudah dengan gaya belajar siswa sendiri.
Gaya belajar menurut Subini (2014) merupakan gaya yang dipilih seseorang
Pada umumnya seseorang akan sulit memproses informasi dengan cara yang tidak
nyaman bagi mereka karena setiap orang memiliki kebutuhan belajar sendiri,
sehingga kebutuhan belajar setiap orang berbeda serta cara belajar dan memproses
informasi pun berbeda. Gaya belajar bukanlah sesuatu yang statis karena dapat
berubah tergantung pada aktivitas atau perubahan pengalaman. Jadi, gaya belajar
kebutuhan siswanya. Jadi, semua siswa dapat memperoleh cara yang efektif
dalam belajar. Hal ini sejalan dengan Deporter dalam Hartati (2014) yang
20
menyatakan bahwa gaya belajar adalah “kombinasi dari bagaimana seseorang dapat
menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi atau bahan pelajaran.
Kemampuan menyerap dan mengatur informasi bagi setiap orang berbeda-beda dan
sangat mempengaruhi gaya belajarnya”. Selain itu, gaya belajar juga berdasarkan
berdasarkan modalitas ini terdiri dari tipe visual, auditori, dan kinestetik.
Dari definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa gaya belajar merupakan
cara seseorang untuk memahami sesuatu dan membantunya dalam proses belajar
ketenangan. Dan gaya belajar itu sendiri adalah pola tindakan yang dapat
gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Gaya belajar visual umumnya disebut
sebagai gaya belajar dengan cara pengamatan. Gaya belajar ini merupakan gaya
belajar dengan cara visual yang dilakukan seseorang untuk memperoleh informasi
seperti gambar, diagram, peta, poster dan grafik. Orang dengan gaya visual
memiliki kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara
lewat materi bergambar. Karakteristik bagi orang dengan gaya visual, yaitu materi
pembelajaran harus yang dapat dilihat, harus melihat ekspresi muka gurunya untuk
mengerti materi pelajaran, pembaca cepat dan tekun, lebih suka membaca, lebih
Gaya belajar auditori adalah gaya belajar yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh informasi dengan memanfaatkan indra telinga. Oleh karena itu, mereka
dengan cara mendengar seperti ceramah, radio, berdialog, dan berdiskusi serta bisa
yaitu ketika mersa bosan biasanya berbicara dengan diri sendiri atau teman
disampingnya atau bisa juga dengan menyanyikan sebuah lagu, materi pembelajaran
yang dipelajari akan mudah di pahami juka dibaca nyaring, dan lebih cepat
Gaya belajar kinestetik adalah cara belajar yang dilakukan seseorang untuk
gerakan, dan sentuhan. Belajar secara kinestetik berhubungan dengan praktek atau
menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar, benyak melakuan gerakan
fisik, lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak
gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memahami fakta,
suka menggunakan berbagai peralatan dan media, belajar melalui praktek, dan tidak
Dari definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa, siswa yang dengan ciri-ciri
gaya belajar seperti ini, visual, auditori, dan kinestetik kemungkinan memiliki gaya
belajar yang optimal dan nyaman. Gaya belajar visual yaitu dengan cara
mengingat, belajar dengan mendengar (audio) serta belajar dengan gerak dan emosi
(kinesetik) akan menumbuhkan motivasi belajar dari siswa dan hasil belajar
membantu pendidik dalam menunjang gaya belajar peserta didik sebagai berikut:
dan cerita.
dan penemuan.
Proses belajar akan berjalan baik jika memiliki motivasi yang tinggi dari
siswa. Motivasi belajar merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri maupun
dari luar diri seseorang karena adanya kemauan dan keinginan untuk mengerjakan
sesuatu seperti belajar. Adapun aspek-aspek motivasi itu adalah dorangan, tekun,
23
tersebut timbul motivasi belajar yang kuat dan diharapkan dapat berdampak
terhadap hasil belajar kimia, sehingga siswa yang memiliki motivasi belajar yang
tinggi akan banyak melakukan usaha dibandingkan dengan siswa yang kurang
melakukan usaha karena motivasi belajar yang kurang. Oleh karena itu, siswa yang
memiliki motivasi belajar yang tinggi dan banyak melakukan usaha maka akan
membuat sifat yang giat dalam belajar dan dari hal tersebut juga siswa mampu
nilainya akan baik. Nilai yang baik diartikan sebagai hasil belajar yang baik.
Proses belajar akan berlangsung baik, jika gaya belajar yang timbul dari
siswa juga memenuhi tiga bentuk gaya belajar itu sendiri, yaitu visual, auditori dan
kinestetik. Gaya belajar visual adalah cara belajar dengan memahami melalui
melihat objek, dan gaya belajar auditori adalah cara belajar dengan memahami
melalui audio serta gaya belajar kinestetik adalah cara belajar dengan memahami
langsung melalui praktek. Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda dalam
Apabila gaya belajarnya baik, maka pengetahuan dan pemahaman terhadap materi
baik sehingga mudah menjawab soal-soal dan pertanyaan yang diberikan oleh guru,
24
dan guru juga akan memberikan nilai yang baik pula. Nilai baik juga dapat diartikan
2.2.3 Pengaruh Motivasi Belajar Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar
Kimia
Dengan motivasi belajar tinggi yang dimiliki siswa, maka siswa akan
melakukan usaha yang banyak dalam belajar. Banyaknya usaha yang ditimbulkan
oleh siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan membentuk gaya belajar
yang nyaman dan sesuai dengan kondisi siswa itu sendiri. Setiap siswa lebih
cenderung menonjolkan salah satu gaya belajar mereka, itu bukan berarti siswa
hanya menggunakan salah satu gaya belajar efektif tetapi lebih memperlihatkan
gaya belajar yang cocok dengan kepribadiannya masing-masing. Jadi siswa yang
memiliki gaya belajar yang sesuai dengan kondisi belajarnya akan mudah
memahami materi yang diajarkan oleh guru, sehingga pemahaman siswa dalam
belajar dan menjawab soal menjadi nilai baik dalam proses pembelajaran maka hasil
Dorongan
tekun
Mandiri
dalam
belajar
X1
Penghargaan
Motivasi dalam belajar
belajar
Dapat
mempertahankan
pendapat
Senang mencari
dan memecahkan
masalah r1
Y
Hasil
R belajar
Gaya
Belajar
Visual
Gaya r2
X2
Gaya belajar Belajar
Auditori
Gaya belajar
Kinestetik
X1 : Motivasi belajar
X2 : Gaya belajar
Y : Hasil belajar
r1 : Hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar
r2 : Hubungan antara gaya belajar dengan hasil belajar
26
1. Terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia pada siswa
2017/2018.
2. Terdapat pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar kimia pada siswa
2017/2018.
3. Terdapat pengaruh motivasi belajar dan gaya belajar terhadap hasil belajar
BAB III
METODE PENELITIAN
di SMAN 1 Gerung, SMAN 2 Gerung, MAN Lombok Barat pada tahun ajaran
2017/2018. Penelitian ini dilakukan membutuhkan waktu 1,5 tahun, yang dibagi
dalam 4 tahap yaitu tahap persiapan dari bulan September 2017- April 2018 dengan
ijin penelitian. Tahap pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Mei 2018. Tahap
rangka menyusun laporan penelitian yang dilakukan selama bulan Mei 2018- Juni
2019.
jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif ex-post facto. Jenis penelitian
kuantitatif dapat diartikan sebagai jenis penelitian yang berlandaskan pada filsafat
kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
Ada dua jenis variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
dilambangkan dengan Y. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini yaitu motivasi
belajar (X1) dan gaya belajar (X2), sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar
kimia (Y).
3.4.1. Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Pada penelitian ini yang
menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas X IPA SMA/MA Negeri se-
Kecamatan Gerung yang berjumlah sekitar 281 siswa yang terbagi dalam 9 kelas.
29
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
diperoleh 156 siswa sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel (sampling) yang
secara acak dilakukan dengan pengambilan lot atau undi untuk setiap kelasnya.
Penentuan siswa yang menjadi sampel diurutkan dari kelas X IPA 1 sampai X IPA 6
di SMAN 1 Gerung dan dilanjutkan dari kelas X IPA di SMAN 2 Gerung serta
30
kelas X IPA 1 sampai X IPA 2 di MAN Lombok Barat dengan urutan dari nomor 1
Jumlah
No Sekolah Kelas Perhitungan Sampel
Siswa
X MIPA 1 32 32/281 x 155 = 17,65 ≈ 18 18
X MIPA 2 33 33/281 x 155 = 18,20 ≈ 18 18
SMAN 1 X MIPA 3 34 34/281 x 155 = 18,75 ≈ 19 19
1
Gerung X MIPA 4 34 34/281 x 155 = 18,75 ≈ 19 19
X MIPA 5 33 33/281 x 155 = 18,20 ≈ 18 18
X MIPA 6 32 32/281 x 155 = 17,65 ≈ 18 18
SMAN 2
2 X MIPA 25 25/281 x 155 = 13,79 ≈ 14 14
Gerung
MAN X MIPA 1 29 29/281 x 155 = 15,99 ≈ 16 16
3 Lombok
Barat X MIPA 2 29 29/281 x 155 = 15,99 ≈ 16 16
Jumlah 5 281 156 156
gaya belajar adalah angket tertutup. Dalam angket tertutup, pertanyaan atau
pernyataan telah memiliki alternatif jawaban (option) yang dapat dipilih oleh
responden. Responden tidak bisa memberikan jawaban atau respon lain kecuali
yang telah tersedia sebagai alternatif jawaban (Sukmadinata, 2011). Penelitian ini
menggunakan skala Likert untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan gaya
belajar. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
dokumentasi berupa nilai tengah semester ganjil siswa yang didapat dari guru kimia
Motivasi adalah dorongan yang timbul dalam diri maupun luar diri seseorang
untuk melakukan tindakan seperti kegiatan belajar dalam rangka mencapai suatu
tujuan pembelajaran. Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi tentunya memiliki
pernyataan dalam angket tersebut. Angket pernyataan tersebut terdiri atas empat
alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
sesuatu, baik dari cara melihat, cara mendengar dan cara praktek. Kisi-kisi
pernyataan dalam angket tersebut. Angket pernyataan tersebut terdiri atas empat
alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Variabel Nomor
Aspek Indikator
Item
1. Mencatat materi dipapan tulis 2
2. Memperhatikan guru menjelaskan 1, 3
Gaya Belajar
Visual 3. Membaca buku-buku pelajaran 4
4. Belajar dengan melihat gambar
yang di tampilkan (slide) 5, 6
1. Mendengarkan penjelasan guru 7
2. Senang mendengar cerita-cerita
teman 10
Gaya 3. Senang belajar dengan menggunakan
belajar Gaya Belajar media audio 8, 9
Auditory
4. Senang membaca dengan suara keras 13
5. Senang berdiskusi dengan teman 12, 14
6. Terganggu dengan keributan 15, 16
7. Mengerjakan tugas secara kelompok 11
1. senang belajar dalam bentuk praktek 17
Gaya Belajar 2. Memahami pelajaran ketika langsung
Kinestetik praktik 18, 19
3. Tidak diam ketika pelajaran 20
34
berlangsung
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan mempunyai validitas yang
tinggi serta dapat mengungkap data dari variabelyang diteliti secara tepat.
Validitas berasal dari bahasa Inggris validity yang berarti keabsahan. Dalam
penelitian, keabsahan sering dikaitkan dengan alat ukur. Suatu alat ukur dikatakan
valid atau mempunyai nilai validitas tinggi apabila alat ukur tersebut memang dapat
mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini dilakukan
uji validitas isi (Content Validity) dan uji validitas empiris kepada 42 siswa dari tiga
sekolah yaitu dari SMAN 1 Gerung, SMAN 2 Gerung dan MAN Lombok Barat.
Sampel terdiri dari 4 sampai 5 siswa dari masing-masing kelas, yaitu kelas X IPA 1
sampel uji coba untuk SMAN 2 Gerung, serta di MAN Lombok Barat terdiri dari 4
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini melalui validitas isi oleh pakar
atau ahlinya. Validitas isi untuk sebuah instrumen evaluasi menunjukkan pada
35
kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil
bersangkutan sudah dirancang secara baik, mengikuti teori dan ketentuan yang ada
(Arikunto, 2010). Validitas isi dilakukan oleh dosen kimia yaitu Bapak Prof. Drs. H.
Agus Abhi Purwoko, M Sc, Ph.D dan Bapak Drs. I Nyoman Loka, M.Si, terkait
yakni Koefisien Korelasi Product Moment Pearson dengan rumus (Arikunto, 2010) :
Keterangan:
ri = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
= Jumlah perkalian antara nilai butir pernyataan angket dan nilai
total butir pernyataan angket
2
∑Xi = Jumlah dari kuadrat nilai butir pernyataan angket
∑Yi2 = Jumlah dari kuadrat nilai total butir pernyataan angket
Kemudian hasil rxy atau rhitung dikonsultasikan dengan rtabel pada taraf
signifikansi 5%, apabila rhitung ≥ rtabel maka butir angket tersebut valid, dan begitu juga
sebaliknya apabila rhitung < rtabel maka butir angket dinyatakan tidak valid.
36
Dari hasil uji coba instrumen untuk angket motivasi belajar dengan bantuan
Microsoft Excel 2007 didapatkan 18 item soal yang valid dan 5 item soal yang tidak
valid sedangkan untuk gaya belajar terdapat 16 item soal yang valid dan 4 item soal
yang tidak valid. Hasil perhitungan pengujian validitas motivasi dan gaya belajar
Reliabilitas adalah cara suatu instrumen untuk dapat dipercaya dan digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen
dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi apabila tes yang dibuat
mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Untuk
mencari reliabilitas instrumen dengan jenis data interval yang skornya bukan 1 dan
r11=
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
= Varians total
37
dengan nilai rtabel. Tingkat reliabilitas angket kemudian diterjemahkan ke dalam tabel
3.7.
Hasil uji reliabilitas angket motivasi belajar dengan bantuan Microsoft Excel
2007 didapatkan hasil 0,713 dan untuk reliabilitas gaya belajar kimia didapatkan
hasil 0,7413. Dapat disimpulkan bahwa instrumen untuk variabel motivasi belajar
memperoleh informasi dari responden. Instrumen atau alat pengumpulan data juga
38
disebut angket, berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau
direspon oleh responden (Arikunto, 2010). Teknik questionnaire ini dilakukan pada
sedang diteliti yaitu hasil belajar kimia kelas X IPA SMA/MA Negeri se-
Kecamatan Gerung tahun pelajaran 2017/2018. Teknik ini digunakan pada saat
pengumpulan data nilai ulangan tengah semester ganjil siswa tahun pelajaran
2016). Berdasarkan jenis data yang dianalisis yaitu data interval, dan bentuk
hipotesis yang digunakan yaitu korelasi product momen pearson dan korelasi ganda
atau tidak. Data dalam penelitian ini akan diuji normalitasnya yaitu hasil angket
motivasi belajar siswa dan gaya belajar serta data nilai MID semester ganjil pada
mata pelajaran kimia. Penelitian ini menggunakan uji normalitas data dengan Kai
Kuadrat (χ2) yang dilakukan dengan membandingkan kurva normal yang terbentuk
dari data yang telah terkumpul dengan kurva normal baku standar. Penelitian ini
memiliki ketentuan yang berlaku jika Kai Kuadrat hitung lebih kecil dari Kai
Kuadrat tabel, maka data terdistribusi normal dan jika lebih besar atau sama dengan
( ≥ ) harga tabel maka data tidak terdistribusi normal. Adapun rumus dasar Kai
χ2
Keterangan :
2
= Kai Kuadrat
fo = Frekuensi observasi
fh = Frekuensi harapan
Uji ini bertujuan sebagai penentu persamaan garis regresi dan mengetahui
masing-masing variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) bisa atau tidak dijadikan
sebagai prediktor dalam analisis regresi untuk memenuhi asumsi linieritas agar
40
dapat dianalisis dengan model analisis regresi atau tidak. Hasil yang diperoleh dari
uji linieritas akan menentukan teknik analisis regresi yang digunakan, jika dari hasil
uji linieritas dikategorikan linier maka penelitian harus diselesaikan dengan teknik
analisis regresi linier. Demikian sebaliknya jika ternyata tidak linier maka distribusi
data penelitian harus dianalisis dengan teknik analisis regresi non-linier. Adapun
Keterangan:
F : harga bilangan F untuk garis regresi
RKreg : rerata kuadrat garis regresi
RKres : rerata kuadrat residu
Apabila Fhitung lebih kecil atau sama dengan Ftabel maka terdapat hubungan linier
antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika F hitung lebih besar dari Ftabel maka
hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat tidak linier. Uji linieritas
ganda yaitu untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel bebas terjadi
koefisien korelasi antara variabel bebas sama dengan atau lebih besar dari 0,600.
Teknik statistik yang digunakan adalah korelasi Product Moment dari Pearson.
X1X2 =
Keterangan :
Harga interkorelasi antar variabel bebas bila sama dengan atau lebih besar
multikolinieritas antar variabel bebas maka uji korelasi ganda tidak dapat
dilanjutkan. Akan tetapi jika tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas
Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis ke-1 dan ke-2 yaitu pertama,
pengaruh motivasi belajar (X1) terhadap hasil belajar kimia (Y), dan yang kedua
pengaruh gaya belajar (X2) terhadap hasil belajar Kimia (Y). Adapun langkah-
XY =
Keterangan:
rXY = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y.
N = Banyak sampel
X = Skor total variabel X
Y = Skor total variabel Y
Jika nilai rhitung koefisien lebih besar atau sama dengan koefisien r tabel
pada taraf signifikan 5%, maka terdapat pengaruh antara variabel bebas
kecil dari rtabel pada taraf signifikan 5%, maka tidak terdapat pengaruh
motivasi belajar terhadap hasil belajar dan gaya belajar terhadap hasil
KP = r2 x 100%
Keterangan:
KP = koefisien penentu
r = koefisien korelasi
Y = a + bX
Keterangan:
Y = Subyek dalam variabel terikat yang diprediksikan
a = Harga Y ketika Harga X = 0 (harga konstan)
44
4) Menguji Signifikansi
Fhitung =
Keterangan:
Hipotesis pertama:
Hipotesis kedua:
belajar dengan hasil belajar kimia siswa kelas X IPA SMA/MA Negeri
secara bersama-sama terhadap variabel terikat, bila nilai variabel bebas dimanipulasi
menguji hipotesis ke-3, yaitu pengaruh motivasi belajar dan gaya belajar terhadap
hasil belajar kimia pada siswa kelas X IPA SMA/MA Negeri se- Kecamatan Gerung
2016):
Rx1x2.y =
46
Keterangan:
KP = (Rx1x2.y)2 x 100%
Keterangan:
KP = koefisien penentu
Y = a + b1X1 + b2X2
Keterangan:
47
Fhitung =
Keterangan:
R = koefisien korelasi
n = jumlah sampel
Jika Fhitung ≤ Ftabel, pada taraf signifikan 5% maka Ho diterima dan Ha
Hipotesis:
Ha (Hipotesis alternatif), terdapat pengaruh yang signifikan secara
hasil belajar kimia pada siswa kelas X IPA SMA/MA Negeri se-
hasil belajar kimia pada siswa kelas X IPA SMA/MA Negeri se-
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Data yang diperoleh pada penelitian ini yaitu dari 156 siswa kelas X IPA
dikumpulkan meliputi data hasil angket motivasi belajar, data hasil angket gaya
normal atau tidak dengan menggunakan rumus Kai kuadrat. Hasilnya seperti pada
Tabel 4.1.
Kuadrat hitung untuk variabel motivasi belajar sebesar 9.39 untuk variabel gaya
belajar sebesar 9.56 dan untuk variabel hasil belajar sebesar 14.60. Nilai Kai-
Kuadrat hitung menunjukkan lebih kecil dari Kai-Kuadrat tabel, dengan Kai-
Kuadrat tabel = 16.00, maka data dikatakan terdistribusi normal sehingga data
untuk motivasi belajar, gaya belajar dan hasil belajar siswa telah terdistribusi
Lampiran 16 untuk data normalitas gaya belajar dan Lampiran 17 untuk normalitas
hasil belajar .
bebas (X) dan variabel terikat (Y) yang dijadikan sebagai prediktor dalam analisis
50
regresi memenuhi asumsi linieritas untuk dianalisis dengan model analisis regresi
Variabel
No Ftabel Fhitung Keterangan
Bebas Terikat
1 X1 Y 3.91 0.144 Linier
2 X2 Y 3.91 0.048 Linier
dengan variabel terikat hasil belajar kimia (Y) menunjukkan koefisien F hitung =
0,144 lebih kecil dari Ftabel = 3,91, variabel gaya belajar (X 2) dengan variabel terikat
hasil belajar kimia (Y) menunjukkan koefisien F hitung= 0,048 lebih kecil dari F tabel =
hubungan linier dengan hasil belajar kimia, dan gaya belajar mempunyai hubungan
linier dengan hasil belajar kimia. Data selengkapnya pada Lampiran 18 dan
Lampiran 19.
ganda yaitu untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel bebas terjadi
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas Motivasi Belajar dan Gaya Belajar Terhadap Hasil
Belajar
51
Berdasarkan hasil ini, diketahui bahwa korelasi antar variabel bebas sebesar
0.356 lebih kecil dari 0,600, artinya tidak terjadi multikolinieritas antar variabel
Hasil analisis koefisien korelasi sebesar 0,393 dengan r tabel sebesar 0,159
koefisien determinasi dan diperoleh nilai sebesar 15.444 %. Hal ini berarti variabel
motivasi belajar memberikan kontribusi kepada hasil belajar sebesar 15.444 % dan
52
sisanya 84.556 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam
Y = 19.380 + 0,631 X
F. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung sebesar 28.19 sedangkan Ftabel dengan
dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 154 untuk taraf kesalahan 5%, diperoleh nilai
Ftabel sebesar 3,91, karena Fhitung>Ftabel maka Ha diterima, artinya terdapat pengaruh
yang signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia. Hasil
4.2.2 Analisis Regresi Sederhana Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Kimia
Siswa
Pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar kimia siswa digunakan analisis
Positif dan
X2 Y 0,793 0,159 87.60 3,90 2.236 18.35
Signifikan
53
Hasil analisis koefisien korelasi sebesar 0.433 dengan r tabel sebesar 0,159
Koefisien Determinasi dan diperoleh nilai sebesar 62.88 %. Hal ini berarti variabel
gaya belajar memberikan kontribusi kepada hasil belajar sebesar 62.88 % dan
sisanya 37.12 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam
yaitu:
Y = 18.35 + 2.236X
uji F. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung sebesar 87.60 dan dibandingkan
dengan Ftabel dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 154 untuk taraf kesalahan
5%, diperoleh nilai Ftabel sebesar 3,91, karena Fhitung>Ftabel maka Ha diterima dan Ho
ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya belajar terhadap hasil
belajar kimia. Hasil perhitungan uji ini terdapat pada Lampiran 22.
Pengaruh motivasi belajar dan gaya belajar terhadap hasil belajar secara
menggunakan analisis regresi ganda yang dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Variabel Koefisien
X1 0,645
X2 -0,499
Konstanta 44,136
Rx1x2.y hitung 0,217
Rx1x2.y table 0,159
Fhitung 3,77
Ftabel 3,06
Keterangan Positif dan Signifikan
Koefisien korelasi antara motivasi belajar dan gaya belajar terhadap hasil
diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 4,7%. Hal ini berarti variabel motivasi
belajar dan gaya belajar memberikan kontribusi terhadap hasil belajar sebesar 4,7%
dan sisanya 95,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini. Berdasarkan data tersebut diperoleh persamaan regresi ganda yaitu:
sebesar 3,77 dan Ftabel sebesar 3,06 pada dk pembilang = k = 1 dan dk penyebut =
156- k -1 = 154, karena Fhitung>Ftabel maka terdapat pengaruh yang signifikan antara
motivasi belajar dan gaya belajar terhadap hasil belajar kimia siswa kelas X IPA
SMA/MA Negeri Se-Kecamatan Gerung. Hasil perhitungan uji ini terdapat pada
Lampiran 22.
55
BAB V
PEMBAHASAN
penelitian ini dapat diartikan sebagai jenis penelitian dimana variabel-variabel bebas
telah terjadi ketika penelitian mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu
ditetapkan pada populasi dan sampel tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia, pengaruh gaya
belajar terhadap hasil belajar kimia dan pengaruh motivasi belajar dan gaya belajar
secara bersama-sama terhadap hasil belajar kimia pada siswa kelas X IPA SMA/MA
Motivasi belajar adalah suatu keinginan yang timbul dari dalam diri atau
dari luar dirinya untuk melakukan suatu kegiatan . Hal ini di pertegas oleh Daud
(2012) bahwa motivasi yang berasal dari dalam diri (intrinsik) maupun dari luar diri
(ekstrinsik). Motivasi dari dalam diri (intrinsik) yaitu dorongan yang datang dari
hati sanubari, umumnya karena kesadaran akan pentingnya sesuatu atau dapat juga
karena dorongan bakat apabila ada kesesuaian dengan bidang yang dipelajari.
Motivasi yang berasal dari luar (ekstrinsik) yaitu dorongan yang datang dari luar
diri (lingkungan), misalnya dari orang tua, guru, teman-teman dan anggota
Sebaliknya, belajar dengan motivasi yang lemah, akan malas bahkan tidak mau
belajar adalah cara dari masing-masing orang untuk memahami sesuatu, baik dari
cara melihat (visual), cara mendengar (auditori) dan cara praktek (kinestetik). Hal
ini juga sejalan dengan Deporter dalam Hartati (2014) bahwa gaya belajar adalah
57
“kombinasi dari bagaimana seseorang dapat menyerap dan kemudian mengatur serta
belajarnya”. Selain itu, gaya belajar juga berdasarkan modalitas, ada siswa yang
informasi maupun bahan pelajaran. Gaya belajar berdasarkan modalitas ini terdiri
Data motivasi belajar diperoleh dari angket yang dibagikan kepada siswa,
angket ini terdiri dari 18 item yang valid dari 23 item. Kemudian untuk gaya belajar
juga diperoleh dari angket yang diisi oleh siswa sebanyak 40 siswa dengan 16 item
yang valid dari 25 item. Hasil angket yang didapatkan kemudian dihubungkan
dengan hasil belajar kimia siswa yang diperoleh dari nilai ulangan tengah semester
Penyebaran angket dilakukan sendiri oleh peneliti pada jam mata pelajaran
kimia. Sebelum menjawab angket siswa diberikan arahan mengenai cara pengisian
angket dan penjelasan bahwa data atau informasi yang diberikan oleh siswa melalui
angket tersebut tidak akan mempengaruhi nilai mereka di sekolah, sehingga siswa
dapat memberikan pendapat mereka dengan jujur dan sesuai dengan keadaan yang
mengumpulkan angket tersebut dan memeriksa kembali jumlah angket dan jawaban
siswa agar tidak ada pernyataan yang tidak terjawab oleh siswa.
belajar (X1) bernilai positif atau nilai motivasi belajar meningkat maka hasil
dengan variabel terikat. Bila nilai motivasi belajar bertambah 1 poin, maka nilai
hasil belajar siswa akan bertambah 0,631. Apabila nilai motivasi belajar (X1)
sebesar nol, maka nilai hasil belajar kimia siswa adalah 19,380. Pengaruh
motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia siswa memiliki nilai koefisien
59
korelasi sebesar 0,393 dengan rtabel sebesar 0,159 pada taraf signifikan 5%,
karena rhitung lebih besar dari rtabel. Hal ini berarti variabel motivasi belajar
belajar, kesehatan jasmani, perhatian orang tua, dan lain-lain) dan faktor
28.19 lebih besar dari pada Ftabel = 3,91 dengan dk pembilang = 1 dan dk
penyebut = 154 untuk taraf kesalahan 5%. F hitung > Ftabel maka Ha diterima dan
Dari setiap aspek motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia, tidak ada
15.444 %. Karena dalam penelitian ini faktor internal seperti motivasi belajar
luar kelas, sehingga siswa dalam mencapai nilai yang baik memerlukan
dukungan, kepercayaan diri, minat, tekun, dan hasil belajar yang memuaskan.
Ini sesuai dengan beberapa indikator dalam motivasi belajar yang diterapkan
oleh Ridaul Inayah (2013) yang berjudul “pengaruh motivasi belajar, prestasi
belajar, status sosial ekonomi orang tua dan lingkungan teman sebaya terhadap
sebesar 17,47 % yang diperoleh dari hasil perhitungan. Kemudian setelah diuji
adalah sedang, sehingga disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
perguruan tinggi pada kelas XII kompetensi keahlian akuntasi di SMK Negeri
se-kota Semarang.
(X2) bernilai positif atau nilai gaya belajar meningkat maka hasil belajarnya
variabel terikat. Bila nilai gaya belajar bertambah 1 poin, maka nilai hasil
belajar siswa akan bertambah 2,236. Apabila nilai gaya belajar (X2) sebesar
nol, maka nilai hasil belajar kimia siswa adalah 18.35. Pengaruh gaya belajar
terhadap hasil belajar kimia siswa memiliki nilai koefisien korelasi sebesar
0,793 dengan rtabel sebesar 0,159 pada taraf signifikan 5%, karena rhitung lebih
besar dari rtabel. Hal ini berarti variabel motivasi belajar memberikan kontribusi
kepada hasil belajar sebesar 62,88 % dan sisanya 37,12 % dipengaruhi oleh
perhatian orang tua, dan lain-lain) dan faktor eksternal (lingkungan teman
dari pada Ftabel = 3,91 dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 154 untuk
taraf kesalahan 5%. Fhitung > Ftabel maka Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya
terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya belajar terhadap hasil belajar
kimia siswa.
Analisis regresi sederhana yang lain untuk gaya belajar dengan hasil
belajar kimia ada tiga persamaan regresi sederhana, yaitu persamaan regresi
sederhana antara gaya belajar visual terhadap hasil belajar kimia, gaya belajar
auditori terhadap hasil belajar kimia dan gaya belajar kinestetik terhadap hasil
belajar kimia. Untuk persamaan gaya belajar terhadap hasil belajar kimiaa,
Dimana untuk analisis regresi sederhana gaya belajar visual terhadap hasil
Dari persamaan regresi linier ini diketahui bahwa ketika nilai gaya belajar
visual bernilai positif atau nilai gaya belajar visual meningkat maka hasil
dengan variabel terikat, Bila nilai gaya belajar visual bertambah 1 poin, maka
nilai hasil belajar kimia siswa akan bertambah atau mengalami peningkatan
sebesar 2.060 dan bila nilai gaya belajar visual adalah nol, maka nilai hasil
belajar kimia siswa sebesar 21.79. Untuk pengaruh gaya belajar visual terhadap
hasil belajar kimia memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,433 dengan rtabel
sebesar 0,159 pada taraf signifikan 5%. Karena r hitung lebih besar dari rtabel.
18.74%. Hal ini berarti variabel gaya belajar visual memberikan kontribusi
kepada hasil belajar sebesar 18.74% dan sisanya 81.26% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti faktor internal
bahwa Fhitung = 33,06 lebih besar dari pada Ftabel = 3,91 dengan dk pembilang = 1
dan dk penyebut = 154 untuk taraf kesalahan 5%. Karena Fhitung > Ftabel maka Ha
diterima dan Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara
1.907X.
64
auditori bernilai positif atau nilai gaya belajar auditori meningkat maka hasil
variabel bebas dengan variabel terikat, Bila nilai gaya belajar auditori
bertambah 1 poin, maka nilai hasil belajar kimia siswa akan bertambah atau
mengalami peningkatan sebesar 1.907 dan bila nilai gaya belajar auditori
adalah nol, maka nilai hasil belajar kimia siswa sebesar 14.69. Untuk pengaruh
gaya belajar auditori terhadap hasil belajar kimia memiliki nilai koefisien
korelasi sebesar 0,544 dengan rtabel sebesar 0,159 pada taraf signifikan 5%.
Karena rhitung lebih besar dari rtabel. Selanjutnya dilakukan uji Koefisien
Determinasi dan diperoleh nilai sebesar 29.59%. Hal ini berarti variabel gaya
dan sisanya 70.41% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yaitu faktor internal
(minat belajar, kesehatan jasmani, perhatian orang tua, dll) dan faktor eksternal
65
(lingkungan teman sebaya, lingkungan keluarga, suasana kelas, dll). Untuk uji
dari pada Ftabel = 3,91 dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 154 untuk
taraf kesalahan 5%. Karena Fhitung > Ftabel maka Ha diterima dan Ho ditolak yang
artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya belajar auditori terhadap
36.37+ 1.499X.
belajar kinestetik bernilai positif atau nilai gaya belajar kinestetik meningkat
antara variabel bebas dengan variabel terikat, Bila nilai gaya belajar kinestetik
66
adalah nol, maka nilai hasil belajar kimia siswa sebesar 36.37. Untuk gaya
belajar kinestetik terhadap hasil belajar kimia memiliki nilai koefisien korelasi
sebesar 0,189 dengan rtabel sebesar 0,159 pada taraf signifikan 5%. Karena r hitung
lebih besar dari rtabel. Selanjutnya dilakukan uji Koefisien Determinasi dan
diperoleh nilai sebesar 3.572%. Hal ini berarti gaya belajar kinestetik
96.42% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian
ini seperti minat belajar, perhatian orang tua, lingkungan teman sebaya,
korelasi menunjukkan bahwa Fhitung = 5.731 lebih besar dari pada F tabel = 3,91
Karena Fhitung > Ftabel maka Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya terdapat
pengaruh yang signifikan antara gaya belajar kinestetik terhadap hasil belajar
kimia siswa.
Data hasil penelitian ini terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
gaya belajar terhadap hasil belajar kimia siswa kelas X IPA/MA Negeri se-
belajar, karena dalam penelitian ini gaya belajar merupakan salah satu faktor
internal yang timbul dari dalam diri seseorang, sehingga dalam mencapai hasil
belajar yang baik diperlukan gabungan gaya belajar ini seperti, gaya belajar
67
visual, gaya belajar auditori dan gaya belajar kinestetik. Dari analisis regresi
sederhana untuk gaya belajar bisa dilihat bahwa setiap jenis gaya belajar ini
yang lebih menonjol secara berturut-turut adalah gaya belajar auditori, gaya
belajar visual dan gaya belajar kinestetik. Salah satu alasan nilai gaya belajar
auditori lebih tinggi yakni karena beberapa kendala yang dihadapi oleh
beberapa sekolah yang telah diteliti, yaitu kegiatan dalam pembelajaran yang
terbiasa dengan pembelajaran seperti tersebut dan lebih mudah belajar dengan
kinestetik maka guru tetap menggunakan metode ceramah yang lebih dominan.
Di sisi lain gaya kinestetik dalam penelitian ini diperoleh kontribusi yang lebih
rendah dari gaya belajar yang lain, namun gaya belajar kinestetik juga sangat
dibutuhkan dalam meningkatkan hasil belajar kimia. Salah satu faktor yang
tersebut guru yang memiliki waktu mengajar di kelas X ternyata juga mengajar
praktek kurang efisien. Hal lain yang mempengaruhi adalah keterbatsan alat
dilakukan dan hanya pemberian materi atau demonstrasi gambar saja, hal
tersebut yang membuat siswa kurang paham dengan materi yang disampaikan.
setuju memilih penyataan dari angket gaya belajar kinestetik. Tetapi dalam
penelitian ini gaya belajar terhadap hasil belajar kimia memiliki nilai koefisien
5.3 Pengaruh Motivasi Belajar dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar
Kimia
diketahui bahwa ketika nilai motivasi belajar (X 1) dan gaya belajar (X2) secara
bersama-sama bernilai positif atau nilainya meningkat maka hasil belajar juga
motivasi belajar (X1) meningkat 1 poin maka akan terjadi pertambahan nilai
pada hasil belajar kimia (Y) sebesar 0,645 dengan asumsi X2 tetap. Begitu pula
dengan variabel gaya belajar. Apabila gaya belajar (X 2) meningkat 1 poin maka
nilai hasil belajar kimia (Y) akan meningkat sebesar -0,499 poin, dengan
asumsi X1 tetap. Harga konstan pada persamaan tersebut sebesar 44,136 artinya
hasil belajar kimia siswa akan sebesar 44,136 apabila nilai X 1, X2 adalah nol.
belajar dan gaya belajar terhadap hasil belajar kimia memiliki nilai koefisien
korelasi hitung sebesar 0,217 dan koefisien korelasi tabelnya sebesar 0,159
Karena rhitung > rtabel artinya terdapat pengaruh yang positif antara motivasi
belajar dan gaya belajar secara bersama terhadap hasil belajar kimia.
Determinasi sebesar 4,7%. Hal ini berarti variabel motivasi belajar dan gaya
belajar memberikan kontribusi kepada hasil belajar sebesar 4,7% dan sisanya
95,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti faktor internal dan faktor
3,77 lebih besar dari pada Ftabel = 3,06 dengan dk pembilang = 1 dan dk
penyebut = 153 untuk taraf kesalahan 5%. Karena F hitung > Ftabel maka Ha
diterima dan Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara
Dari hasil penelitian diperoleh kontribusi motivasi belajar dan gaya belajar
lebih rendah dari motivasi belajar dan gaya belajar secara sendiri-sendiri. Hal
ini disebabkan karena kurangnya motivasi belajar yang berikan oleh guru jadi
maka gaya belajar yang timbul dari dalam diri siswa kurang sesuai dengan yang
diharapkan.
70
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat
hasil belajar kimia pada siswa kelas X IPA SMA/MA Negeri se-Kecamatan
lain.
2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan gaya belajar terhadap hasil
18.35 + 2.236X dan gaya belajar memberikan kontribusi kepada hasil belajar
3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar dan gaya
belajar secara bersama-sama terhadap Hasil Belajar kimia pada siswa kelas
terhadap hasil belajar sebesar 4,7% dan sisanya 95,3% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain.
6.2 Saran
tentunya akan meningkatkan motivasi dan minat siswa pada pelajaran kimia
pelajaran. Dan sebagai individu, siswa juga memiliki ketiga gaya belajar
tipe, oleh karena itu siswa diharapkan dapat mengkombinasikan ketiga gaya
DAFTAR PUSTAKA
Hartati, L. 2014. Pengaruh Gaya Belajar Dan Sikap Siswa Pada Pelajaran
Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal Formatif. 3(3): 227-
228.
Inayah, R, Trisno M, dan Hery Sawiji. 2013. Pengaruh Kompetensi Guru, Motivasi
Belajar Siswa, dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran
Ekonomi Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lasem Jawa Tengah
Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Insan Mandiri. 1(1): 4.
Jamil, H. 2014. Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Motivasi Belajar Terhadap
Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Solok Selatan.
Journal of Economic and Education. 2(2): 25.
Nasution, S. 2003. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara
Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rahman, A.A, dan Susi, Y. 2016. Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di Kelas VII SMP Negeri 1
Peudada. Jurnal Pendidikan Almuslim. 4(2): 52-53.
Ramlah., Dani, F., Hamzah, Z. 2014. Pengaruh Gaya Belajar dan Keaktifan Siswa
Terhadap Prestasi Belajar Matematika ( Survey Pada SMP Negeri di
Kecamatan Klari Kabupaten Karawang). Jurnal Ilmiah Solusi. 1(3): 68-69.
Sardiman A.M. 2016. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV
Rajawali.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Slameto. 2015. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Subini, N. 2014. Rahasia Gaya Belajar Orang Besar. Yogyakarta: Javalitera.
Sugiyono. 2014. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R dan D. Bandung : Alfabeta.
74
LAMPIRAN 1
Data Nilai Ulangan Tengah Semester Siswa Kelas X IPA SMA/MA Negeri Se-
Kecamatan Gerung Tahun Pelajaran 2017/2018
SMA NEGERI 1 GERUNG
Igfari
9 Baiq Sekar Galuh
Denisa Kartika Dewi 9 48
50 Fitria
10 Daharanindra Pradina
Hans Riadhi Syamsi 10 40
20 Arich Ashari
11 Hirzan Ullian 65 11 Dwi Fatmala Sari 50
12 Hurnah 30 12 Fathurrozak 52
13 Isnaini 85 13 Feni Aprilia Kamisa 50
14 Gilang Maulana
Iswatun Husaini 14 48
42 Ramadhani
15 Kinanti Nur
Lulu' Dwi Lestari 15 48
27 Ghifariani
16 M. Difa Farady 45 16 M. Fardunal Aldi 30
17 Masythah Khairiyah
Mega Puspita Sari 17 30
75 Ulfa
18 Moh. Sahindra Rico
18 Muhamad Reza 42
Pratama 70
19 Muhammad Rizal
Muharar Aditia 19 40
50 Rifa'i
20 Ni Luh Putu Febiyanti 70 20 Ni Kadek Widya 39
21 Ni Made Marneta Ni Luh Mutiara
21 45
Sukreni 70 Pebrianti
22 Prawira Angga Ni Made Ayu Dia
22 50
Pratama 50 Ristiawati
23 Putri Thania Faradila Ni Made Rasti
23 40
Zahra 43 Ariyastini
24 Rifqi Kusumajati 60 24 Ni Wayan Ayu Anjani 43
25 Rihul Aisi Thoyyib 46 25 Nunung Istihar 40
26 Silawati Dayang Priscilla Josephine
26 30
Ganjar 45 Kaitjily
76
27 Suciani
27 Qudwatun Hasanah 40
Raudatunnikmah 80
28 Tilawatul Atqia 80 28 Shafira Alivia 20
29 Violyn Nine
29 Sri Astuti 30
Theeniahak 48
30 Zahwa Fira Niz'Ah 43 30 Sri Wahyuni 48
31 Zausan Maulia Lestari 40 31 Uswatun Nasidah 15
32 Zikrina Ridho
32 Yolanda Putri 39
Robbani Putri T 80
JUMLAH TOTAL 1636 33 Ziyad Arya Pratama 40
RATA-RATA 51.12 JUMLAH TOTAL
1320
5
RATA-RATA 40
Winarta
30 Rizqon Syamsuri 43 30 Saida Humaira 48
31 Sofya Miranti Syafitri 50 31 Siti Raudhatul Jannah 40
32 Syarifa Nahla Zinan 52 32 Sri Maulidia 30
33 Vivin Ardianti 45 33 Tegar Agung Sapta P 20
34 Zulpia Eka Lestari 50 34 Yesi Oktavia Dewi 35
JUMLAH TOTAL 1535 JUMLAH TOTAL 1525
RATA-RATA 45.14 RATA-RATA 44.85
KELAS X IPA
NO
Nama Nilai
1 Afufurrahman 45
2 Ayuman 45
3 Dewa Bagus Rangga 45
4 Dewi Puja Lestari 45
5 Haeki Manzis 75
6 I Gede Bagus Peris P 45
7 I Wayan Bagus Budi 50
8 Iwan Hadi 40
9 Iwan Pales 30
10 Januar Angka Rama Zidan 40
11 Kadek Andi 30
12 Lalu Agum Widya Guna 30
13 Lalu Ade Sugiarta 65
14 M. Ulul Azmi 45
81
15 M. Rizqi Alqadaffy 45
16 Mardani 70
17 Munawar 75
18 Nadila Okta Haerunnisa 75
19 Ni Nengah Manis
Anggraeni 50
20 Nila Cahyani 45
21 Rosi 60
22 Sazali Sarwenda 40
23 Zam Haeratul Melani 65
24 M. Taufiqurrqhman 70
25 M. Anwar Ibrahim 60
JUMLAH TOTAL 1285
RATA-RATA 40.15625
LAMPIRAN 2
Daftar pertanyaan yang pernah ditanyakan kepada guru mata pelajaran kimia
2. Bagaimana gaya belajar siswa pada kelas X IPA saat belajar kimia menurut
anda?
Biasanya kelasnya ada yang kondusif dan ada yang tidak kondusif, seperti
85
ada siswa yang antusias, bersemangat, rajin, penurut, tapi ada saja siswa
yang nakal, tidak penurut, tidur saat guru menjelaskan, berbicara dengan
teman sebangku dan ada juga yang suka menjahili temannya sendri.
2. “Cukup baik” dalam arti masih ada beberapa siswa yang biasanya saat ada
menjelaskan. Mereka juga sering mengobrol dengan teman dan ada juga
biasanya siswa yang tidak antusias saat mendengarkan guru lebih aktif saat
3. Cara mengajar dalam pembelajaran kimia yaitu mengikuti alur yang lama,
artinya dijelaskan lebih dahulu dan setelah itu diberikan latihan soal yang
4. Motivasi belajar kimia kelas X IPA sangat rendah. Yang tertarik ada
beberapa siswa saja sedangkan yang lainnya banyak yang tidak tertarik.
5. Banyak siswa yang tidak mencapai KKM saat ulangan harian. Dilihat dari
persentase hanya 30% dari 100%. Dan yang tidak lulus KKM maka akan
belajar apabila mata pelajaran dimulai di pagi hari. Serta dilihat juga dari
Kesimpulan :
Motivasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar untuk kelas X IPA
rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan harian, MID semester dan kurangnya
antusias siswa dalam proses pembelajaran. Hasil belajar yang rendah ini
dikarenakan siswa yang tidak serius dalam belajar yang hanya bermain saat guru
menjelaskan, sehingga materi yang disampaikan oleh guru tidak tersalurkan dengan
baik.
Dari wawancara dengan guru dan siswa mata pelajaran kimia, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Motivasi dan minat rendah karena keinginan untuk belajar masih kurang,
3. Hasil belajar siswa masih rendah dilihat dari nilai ulangan harian yang
dibawah KKM 70 dan selalu diadakan remedial untuk yang belum tuntas.
4. Apakah anda sangat senang dengan pelajaran kimia, jika iya, kenapa? Dan
5. Lalu, gaya belajar seperti apa yang anda inginkan saat guru menjelaskan
penjelasan guru.
jelas
rumit.
Siswa Mahasiswa
LAMPIRAN 3
POPULASI PENELITIAN
DATA SMAN 1 GERUNG
X. MIPA 1
X. MIPA 2
X. MIPA 3
X. MIPA 4
12 Hendriawan L
13 I Nyoman Widhimantra Triandy Anggarayudha L
14 Ida Rahmiyati P
15 Indra Jaka Sukmara L
16 Juwita Karolina Mita Putri P
17 Kadek Widiana L
18 Lalu Egi Rasyid L
19 Legia Ananda P
20 M. Rizky Karin Fachreza L
21 M. Slamet Supryatna L
22 Melisa Apriani P
23 Miftahul Amadah P
24 Muhammad Angger Sultan Nizar Hulaefi L
25 Nala Fitria Nandita P
26 Ni Komang Prasiska Dewi P
27 Nurul Dian Farhaini P
28 Rafiqi Ilza Alghifari L
29 Rifaldi Argadinata L
30 Saida Humaira P
31 Siti Raudhatul Jannah P
32 Sri Maulidia P
33 Tegar Agung Sapta Proangsa L
34 Yesi Oktavia Dewi P
Jumlah Laki-laki 16
Jumlah Perempuan 18
X. MIPA 5
1 Adi Wirawan L
2 Ahmad Gunawan Hidayat L
3 Anggara Habib Fiqram L
4 Arya Purnama Aqil L
5 Axarheno Tommryan L
94
X. MIPA 6
95
1 Afufurrahman L
2 Ayuman L
3 Dewa Bagus Rangga L
4 Dewi Puja Lestari P
5 Haeki Manzis L
6 I Gede Bagus Peris P L
7 I Wayan Bagus Budi L
8 Iwan Hadi L
9 Iwan Pales L
10 Januar Angka Rama Zidan L
11 Kadek Andi L
12 Lalu Agum Widya Guna L
13 Lalu Ade Sugiarta L
14 M. Ulul Azmi L
15 M. Rizqi Alqadaffy L
16 Mardani L
17 Munawar L
18 Nadila Okta Haerunnisa P
19 Ni Nengah Manis Anggraeni P
20 Nila Cahyani P
21 Rosi P
22 Sazali Sarwenda P
23 Zam Haeratul Melani P
24 M. Taufiqurrqhman L
25 M. Anwar Ibrahim L
Jumlah Laki-laki 18
Jumlah Perempuan 7
X. MIPA 1
1 Abdia Rahman L
2 Abdul Rahman L
3 Azka Fikriya L
4 Bq. Jilavishakistifari P
5 Bq. Nurul Hafazah P
6 Disa Anindia P
7 Elda susisaputri P
8 Gunawan Guntur L
9 Khovivahmaulida P
10 Khusnulhofikah P
11 Jessika Adilla P
12 Liayu P
13 Madihalestari P
14 Mashuri suganda P
15 Muhammad Asmaul Kamil L
16 Muhammad Zulfa Suryadi L
17 Nirmala Wati P
18 Nofita Putri Fadila P
19 Putri Amini P
20 Putrali Aulia P
21 Riana Dewi P
22 Rudini P
23 Siti Rohaini P
24 Siti Sapenah P
25 Surosdiana P
26 Susana hidayah P
27 Susilawati P
28 Titin Juniastuti P
29 Zulfadli L
X. MIPA 2
1 Abdurrahim L
2 Achmad AlsakaImron L
3 Andi Maulana Gazali L
4 Bq. Widya Rumyanti P
5 Dinda puspita P
6 Dwi rizki muharani P
7 Erika fitriana P
8 Erliana rizqi P
9 Firnanahwaljannah P
10 Hertita P
11 Ispisupriyanti P
12 Maulani P
13 Maya estianawulandari P
14 Mochamad Al Farizi L
15 M. Kholid Mawardi L
16 Munawarah P
17 Puspita dwikurnia P
18 Nelyazkiyaturrahmi P
19 Nia sopianadewi P
20 Rizkiaputrimaniah P
21 Rizkifardiatullah P
22 Ricky Rasmana L
23 Runiastika sari P
24 Sitimardiana P
25 Sobiatunmudi’afi P
26 Tina P
27 Willy andrean L
28 Wisnukawirian L
29 Sunah Safitri P
LAMPIRAN 4
SAMPEL PENELITIAN
SMAN 1 GERUNG
X. MIPA 1
99
X.MIPA 2
X. MIPA 3
X. MIPA 4
X. MIPA 5
X. MIPA 6
5 Fitria Agustina P IA 97
6 Juniati P IA 98
7 Kinanti Anggita Maharani P IA 99
8 Lalu Farhan Suharninggrat L IA 100
9 Lukman Afrian L IA 101
10 Masul Izazi L IA 102
11 Muhamad Muzamil L IA 103
12 Muhammad Khairul Anam L IA 104
13 Nevi Aulia Sari P IA 105
14 Oktavia Nurhidayani P IA 106
15 Rina Husna Ra'Mah P IA 107
16 Siti Hopipah P IA 108
17 Suci Utami P IA 109
18 Zaza Tania Maulida P IA 110
Jumlah laki-laki 8
Jumlah Perempuan 10
SMAN 2 GERUNG
X. MIPA
1 Afufurrahman L IA 111
2 Ayuman L IA 112
3 Dewa Bagus Rangga L IA 113
4 Kadek Andi L IA 114
5 Lalu Agum Widya Guna L IA 115
6 M. Ulul Azmi L IA 116
7 M. Rizqi Alqadaffy L IA 117
8 Mardani L IA 118
9 Munawar L IA 119
10 Nadila Okta Haerunnisa P IA 120
11 Ni Nengah Manis Anggraeni P IA 121
12 Nila Cahyani P IA 122
104
13 Rosi L IA 123
14 Zam Haeratul Melani P IA 124
Jumlah Laki-laki 10
Jumlah Perempuan 4
X. MIPA 2
1 Abdurrahim L IA 141
105
LAMPIRAN 5
X. MIPA 2
X. MIPA 3
X. MIPA 4
1 Ida Rahmiyati P UC 16
I Nyoman Widhimantra Triandy
2 L UC 17
Anggarayudha
3 Baiq Septisia Ade Rizky L UC 18
107
4 Hendriawan L UC 19
5 Nala Fitria Nandita P UC 20
X. MIPA 5
X. MIPA 6
1 Attin P UC 26
2 I Ketut Pande Yasa L UC 27
3 Baiq Dhiyana Putri Dewi Anjani P UC 28
4 Putu Aprillia Nirmala Putri P UC 29
5 Tri Melina Sasaka Putri P UC 30
SMAN 2 GERUNG
X. MIPA
1 Haeki Manzis L UC 31
2 Iwan Pales L UC 32
108
3 Iwan Hadi L UC 33
4 M. Anwar Ibrahim L UC 34
X. MIPA 2
1 Achmad AlsakaImron L UC 39
2 Dwirizkimuharani P UC 40
3 Ispisupriyanti P UC 41
4 Ricky Rasmana P UC 42
109
LAMPIRAN 6
X. MIPA 2
X. MIPA 3
X. MIPA 4
111
X. MIPA 5
X. MIPA 6
1 Aprian Adriansyah L
112
2 Ridhon Khudairi L
3 Fathurrahman Arrizqy L
4 I Gede Ari Sedana L
5 Ika Yuliasri P
6 Indah Puji Lestari P
7 Livia Oktafiani P
8 Nyoman Suartama L
9 Suciati P
SMAN 2 GERUNG
X. MIPA
1 Abdia Rahman L
2 Azka Fikriya L
3 Bq. Nurul Hafazah P
4 Gunawan Guntur L
5 Khusnulhofikah P
6 Madiha lestari P
7 Mashuri suganda P
113
8 Zulfadli L
X. MIPA 2
LAMPIRAN 7
2. Pujian 6
3. Hadiah 9
1. Tidak mudah 18
Dapat mempertahankan berubah fikiran
pendapatnya 2. Memiliki prinsip 16,21
yang tangguh
1. Senang mengerjakan 17
soal-soal pelajaran
2. Tertantang dalam 10
Senang mencari dan mengerjakan soal
memecahkan masalah sulit
3. Senang mencari 11,14,15,18,19
informasi berkaitan
dengan pelajaran
kimia
Sumber:
Uno, Hamzah B. 2017. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Hal (23)
Sardiman A.M. 2016. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Hal
(83)
115
116
117
LAMPIRAN 9
teman
6. terganggu dengan keributan 15, 16
Sumber
Subini, Nini. 2014. Rahasia Gaya Belajar Orang Besar. Yogyakarta: Javalitera. Hal
(17-23)
Susilo, M. Joko. 2006. Gaya Belajar Menjadikan Makin Pintar. Yogyakarta:
Penerbit PINUS. Hal (9)
119
120
121
122
123
124
LAMPIRAN 15
UJI NORMALITAS
1. MOTIVASI BELAJAR KIMIA
Diketahui:
Skor tertinggi : 67.09
Skor terendah : 24.241
Skor total : 7102.555
Jumlah Responden : 156
∑( )2 : 12482.25
a. Rata-rata (
=
125
= 45.52
b. Standar deviasi
S=
= 8.97
g. Menentukan dk
dk = k-1 = 9-1 = 8
UJILAMPIRAN
NORMALITAS
16
1. GAYA BELAJAR KIMIA
Diketahui:
Skor tertinggi : 73.250
128
∑( )2 : 22680.16
h. Rata-rata (
= 50.89
i. Standar deviasi
S=
= 12.09
k = 1 + 3,3 log n
k = 1 + 3,3 log 156
k = 1 + 3,3 x 2.193
n. Menentukan dk
dk = k-1 = 9-1 = 8
No Luas
Batas Z Z Luas (fo-fh)2/
fh f0
Kelas Kelas batas Batas Z fh
Interval (Bb) Kelas Kelas Tabel
28.5 -1.85 46.78
1 29-34 5.47 8.5332 6 0.75
130
Diketahui:
∑( )2 : 1420,397068
o. Rata-rata (
= 12,78
132
p. Standar deviasi
S=
= 3,02718
u. Menentukan dk
dk = k-1 = 8-1 = 7
No Batas Z Luas Z
(fo-
Kelas Kelas batas Batas Luas Z fh f0
fh)2/fh
Interval (Bb) Kelas Kelas Tabel
4.5 -2.74 49.69
1 5,0-6,0 1.61 2.5116 2 0.10
6.5 -2.07 48.08
2 7,0-8,0 6.01 9.3756 15 3.37
8.5 -1.41 42.07
3 9,0-10,0 14.73 22.9788 21 0.17
10.5 -0.75 27.34
4 11,0-12,0 23.75 37.05 31 0.99
12.5 -0.09 3.59
5 13,0-14,0 25.16 39.2496 39 0.00
14.5 0.57 21.57
6 15,0-16,0 17.5 27.3 36 2.77
16.5 1.23 39.07
7 17,0-18,0 7.99 12.4644 9 0.96
18.5 1.89 47.06
8 19,0-20,0 1.62 2.5272 3 0.09
134
Diketahui:
∑( )2 : 2965,416
135
v. Rata-rata (
= 17,52
w. Standar deviasi
S=
= 4,374
r = 28,562– 8 = 20,562
y. Menentukan banyaknya kelas (k)
k = 1 + 3,3 log n
k = 1 + 3,3 log 156
k = 1 + 3,3 x 2.193
p = 20,562/8
bb. Menentukan dk
dk = k-1 = 8-1 = 7
4 17,0-
19,0 26.46 41.2776 35 0.95
19.5 0.45 17.36
5 20,0-
22,0 19.93 31.0908 27 0.54
22.5 1.14 37.29
6 23,0-
25,0 9.27 14.4612 17 0.45
25.5 1.82 46.56
7 26,0-
28,0 2.84 4.4304 4 0.04
28.5 2.51 49.4
8 29,0-
31,0 0.53 0.8268 1 0.04
31.5 3.20 49.93
Total 156 6.9712971
Diketahui:
∑( )2 : 4342.842987
cc.Rata-rata (
= 7.824
S=
= 5.293
ii. Menentukan dk
dk = k-1 = 9-1 = 8
No Batas Z Luas Z
(fo-fh)2/
Kelas Kelas batas Batas Luas Z fh f0
fh
Interval (Bb) Kelas Kelas Tabel
2.5 -1.01 34.38
1 3,0 4.99 7.7844 10 0.63
3.5 -0.82 29.39
140
LAMPIRAN 17
UJI NORMALITAS
1. HASIL BELAJAR KIMIA
Diketahui:
Skor tertinggi : 88
Skor terendah : 15
Skor total : 7505
Jumlah Responden : 156
∑( )2 : 32111.16
jj. Rata-rata (
= 48.10
S=
= 14.39
pp. Menentukan dk
dk = k-1 = 9-1 = 8
LAMPIRAN 20
X1X2 =
∑X1 = 7102.555
∑X2 = 7,938.63
∑X1X2 = 56384516.51
∑X12 = 50446216.5025
∑X22 = 63021846.28
(∑X1)2 = 50446288
(∑X2)2 = 398098.9241
N = 156
rX1X2=
= 0.356
= 0.356 < 0.600
Harga interkorelasi antar variabel bebas lebih kecil dari 0,600 berarti
tidak terjadi multikolinieritas. Kesimpulannya, jika tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel bebas maka uji korelasi ganda dapat
dilanjutkan.
X1X2 =
∑X1 = 7102.555
∑X2 = 1992.94
∑X1X2 = 14154955.997
∑X12 = 50446216.5025
∑X22 = 3971809.8436
(∑X1)2 = 50446288
(∑X2)2 = 3971809.844
N = 156
rX1X2=
= 0.465
= 0.465< 0.600
Harga interkorelasi antar variabel bebas lebih kecil dari 0,600 berarti
tidak terjadi multikolinieritas. Kesimpulannya, jika tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel bebas maka uji korelasi ganda dapat
dilanjutkan.
157
X1X2 =
∑X1 = 7102.55
∑X3 = 2733.38
∑X1X3 = 19413968.119
∑X12 = 450446216.5025
∑X32 = 7471366.224
(∑X1)2 = 50446288
(∑X3)2 = 7471366.224
N = 156
rX1X3=
= 0.413
=0.413 < 0,600
158
Harga interkorelasi antar variabel bebas lebih kecil dari 0,600 berarti
tidak terjadi multikolinieritas. Kesimpulannya, jika tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel bebas maka uji korelasi ganda dapat
dilanjutkan.
X1X2 =
∑X1 = 7102.55
∑X4 = 1220.685
∑X1X4 = 8669976.24675
∑X12 = 50446216.5025
∑X42 = 1490071.8692249
(∑X1)2 = 50446288
(∑X4)2 = 1490071.869
N = 156
rx1x4=
159
= 0.470
=0.470 < 0,600
Harga interkorelasi antar variabel bebas lebih kecil dari 0,600 berarti
tidak terjadi multikolinieritas. Kesimpulannya, jika tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel bebas maka uji korelasi ganda dapat
dilanjutkan.
X1X2 =
∑X2 = 1992.94
∑X3 = 2733.38
∑X2X3 = 5447462.33
∑X22 = 3971809.8436
∑X32 = 7471366.224
(∑X2)2 = 3971809.844
(∑X3)2 = 7471366.224
N = 156
160
rX2X3=
= 0.413
=0.413 < 0,600
Harga interkorelasi antar variabel bebas lebih kecil dari 0,600 berarti
tidak terjadi multikolinieritas. Kesimpulannya, jika tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel bebas maka uji korelasi ganda dapat
dilanjutkan.
X1X2 =
∑X2 = 1992.94
∑X4 = 1220.685
∑X2X4 = 2432751.96
∑X22 = 3971809.8436
∑X42 = 1490071.8692249
(∑X2)2 = 3971809.844
161
(∑X4)2 = 1490071.8692249
N = 156
rX2X4=
= 0.580
=0.580 < 0,600
Harga interkorelasi antar variabel bebas lebih kecil dari 0,600 berarti
tidak terjadi multikolinieritas. Kesimpulannya, jika tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel bebas maka uji korelasi ganda dapat
dilanjutkan.
X1X2 =
∑X3 = 2733.38
∑X4 = 1220.685
∑X3X4 = 3336595.96
162
∑X32 = 7471366.224
∑X42 = 1490071.8692249
(∑X3)2 = 7471366.224
(∑X4)2 = 1490071.869
N = 156
rX3X4=
= 0.570
=0.570 < 0,600
Harga interkorelasi antar variabel bebas lebih kecil dari 0,600 berarti
tidak terjadi multikolinieritas. Kesimpulannya, jika tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel bebas maka uji korelasi ganda dapat
LAMPIRAN 21
dilanjutkan.
Uji Regresi Sederhana antara Motivasi Belajar (X1) terhadap Hasil Belajar Kimia
(Y) pada Siswa Kelas X MIPA SMA/MA Negeri Se-Kecamatan Gerung
a. Perhitungan Koefisien Korelasi
N = 156
∑X = 7102.555
∑Y = 7505
∑XY = 349572.94
∑X2 = 335855.87
∑Y2 = 393169
(ΣX)2 = 50446288
(ΣY)2 = 56325025
163
XY =
XY =
XY =
XY = 0,393
KP = r2 x 100%
KP = 0,3932 x 100%
KP = 15.444 %.
b=
b=
b = 0,631
a=
a=
a = 19.380
Y = a + bX
Y = 19.380 + 0,631 X
d. Menguji signifikansi
JKReg(a) =
JKReg(a) =
JKReg(a) = 361057.852
165
JKReg(b/a) = b { ΣXY - }
JKReg(b/a) = 4969.951
JKRes = 27141.197
RJKRes =
RJKRes =
RJKRes = 176.241
Fhutung =
Fhutung =
Fhitung = 28.19
Ftabel = 3,91
Fhitung lebih besar dari Ftabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian
terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia siswa.
167
LAMPIRAN 22
Uji Regresi Sederhana antara Gaya Belajar (X2) terhadap Hasil Belajar Kimia (Y)
pada Siswa Kelas X MIPA SMA/MA Negeri Se-Kecamatan Gerung
a. Perhitungan Koefisien Korelasi
N = 156
∑X = 7938.63
∑Y = 7505
∑XY = 59579418.15
∑X2 = 398098.9241
∑Y2 = 393169
(ΣX)2 = 63021846.28
(ΣY)2 = 56325025
XY =
XY =
XY =
168
XY = 0,793
KP = r2 x 100%
KP = 0,7932 x 100%
KP = 62.88 %.
b=
b=
b = 2.236
a=
169
a=
a = 18.35
Y = a + bX
Y = 18.35 + 2.236 X
d. Menguji signifikansi
JKReg(a) =
JKReg(a) =
JKReg(a) = 361057.852
JKReg(b/a) = b { ΣXY - }
JKReg(b/a) = 4969.951
JKRes = 17154.925
RJKRes =
RJKRes =
RJKRes =
Fhutung =
Fhutung =
Fhitung = 87.60
Ftabel = 3,91
Fhitung lebih besar dari Ftabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian
terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia siswa.
171
Uji Regresi Sederhana antara Gaya Visual (X2) terhadap Hasil Belajar Kimia (Y)
pada Siswa Kelas X MIPA SMAN Se-Kecamatan Gerung
a. Perhitungan Koefisien Korelasi
N = 156
∑X = 1992.94
∑Y = 7505
∑XY = 98805.47
172
∑X2 = 26880.71307
∑Y2 = 393169
(ΣX)2 = 3971809.844
(ΣY)2 = 56325025
XY =
XY =
XY =
XY = 0.433
KP = r2 x 100%
KP = 0.4332 x 100%
KP = 18.74 %.
173
b=
b=
b = 2.060
a=
a=
a = 21.79
Y = a + bX
Y = 21.79 + 2.060X
d. Menguji signifikansi
174
JKReg(a) =
JKReg(a) =
JKReg(a) = 361057.852
JKReg(b/a) = b { ΣXY - }
JKReg(b/a) = 6029.990
JKRes = 28081.158
RJKRes =
RJKRes =
RJKRes = 182.345
Fhitung =
Fhitung =
Fhitung = 33.06
Ftabel = 3,91
Fhitung lebih besar dari Ftabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian
terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia siswa.
176
Uji Regresi Sederhana antara Gaya Auditori (X3) terhadap Hasil Belajar Kimia (Y)
pada Siswa Kelas X MIPA SMAN Se-Kecamatan Gerung
a. Perhitungan Koefisien Korelasi
N = 156
∑X = 2733.38
∑Y = 7505
∑XY = 136810.9
∑X2 = 50858.79
∑Y2 = 393169
(ΣX)2 = 7471366.224
(ΣY)2 = 56325025
XY =
177
XY =
XY =
XY = 0.544
KP = r2 x 100%
KP = 0.5442 x 100%
KP = 29.59 %.
b=
178
b=
b = 1.907
a=
a=
a = 14.69
Y = a + bX
Y = 14.69+ 1.907X
d. Menguji signifikansi
JKReg(a) =
JKReg(a) =
JKReg(a) = 361057.852
JKReg(b/a) = b { ΣXY - }
179
JKReg(b/a) = 10127.680
JKRes = 21983.468
RJKRes =
RJKRes =
RJKRes = 142.749
Fhitung =
180
Fhitung =
Fhitung = 70.94
Ftabel = 3,91
Fhitung lebih besar dari Ftabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian
terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia siswa.
Uji Regresi Sederhana antara Gaya Kinestetik (X4) terhadap Hasil Belajar Kimia
(Y) pada Siswa Kelas X MIPA SMAN Se-Kecamatan Gerung
181
N = 156
∑X = 1220.685
∑Y = 7505
∑XY = 59494.499
∑X2 = 10064.32119
∑Y2 = 393169
(ΣX)2 = 1490071.869
(ΣY)2 = 56325025
XY =
XY =
XY =
XY = 0.189
KP = r2 x 100%
KP = 0.1892 x 100%
KP = 3.572 %.
b=
b=
b = 1.499
a=
a=
a = 36.37
Y = a + bX
183
Y = 36.37+ 1.499X
d. Menguji signifikansi
JKReg(a) =
JKReg(a) =
JKReg(a) = 361057.852
JKReg(b/a) = b { ΣXY - }
JKReg(b/a) = 1152.125
JKRes = 30959.023
RJKRes =
RJKRes =
RJKRes = 201.032
Fhitung =
Fhitung =
Fhitung = 5.731
Ftabel = 3,91
Fhitung lebih besar dari Ftabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian
terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia siswa
185
LAMPIRAN 23
Uji Regresi Ganda Antara Motivasi Belajar (X1) dengan Gaya Belajar (X2)
terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa (Y)
Eliminasi b2
22,959 = 35,566 b1
b1 =
b1 = 0,645
Menentukan b2 ?
Masukan b1 ke persamaan 3
22,470 = 35,611 b1 + b2
22,470 = 22,969 + b2
22,470 – 22,969 = b2
-0,499 = b2
a = Y – b1 X1 – b2 X2
= 44,136
Y = a + b1 X1 + b2 X2
Ry (1,2,) =
= 0,217
Koefisien determinasi = R2
= (0,217)2
= 0,047
= 4,7 %
Fh = =
Fh = = 3,77
Ftabel, dk pembimbing 2
Ftabel = 3,06
LAMPIRAN 25