Anda di halaman 1dari 4

1. A.

Dari analisis yang saya lakukan terhadap pengembangan organisasi dalam ilmu
manajemen, organisasi memiliki posisi yang penting dimana tidak hanya berfungsi
sebagai wadah tetapi juga sebagai suatu mekanisme yang mengatur setiap kinerja
orang-orang di dalamnya. Karena dengan adanya penerapan ilmu manajemen yang
baik di dalam suatu organisasi maka organisasi tersebut dapat berkembang menadi
lebih baik sehingga komponen yang ada di dalamnya berkaitan satu sama lain agar
menjadi konsisten dan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi tersebut
(Sitorus, 2019).

B. pengembangan organisasi dan perilaku organisasi ialah dua studi yang saling
berkaitan. Namun, kedua studi ini memiliki perbedaan pada pada fokus dan
tujuannya. Pengembangan organisasi berfokus pada perubahan secara keseluruhan
organisasi tersebut, seperti peningkatan efisiensi, fleksibilitas, inovasi, hingga
kemampuan organisasi dalam beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Pengembangan organisasi ialah suatu kegiatan yang bertujuan pada peningkatan
efektivitas organisasi dengan cara melakukan integritas tujuabn bersama untuk
tumbuh dan berkembang ke dalam tujuan organisasi. Pengembangan organisasi
sebagai studi yang memiliki disiplin perencanaan perubahan menekankan penerapan
ilmu pengetahuan dan praktik perilaku untuk membuat suatu organisasi menjadi lebih
efektif. Sementara perilaku organisasi berfokus pada pemahaman yang mempengaruhi
perilaku individu dan kelompok dalam suatu organisasi untuk meningkatkan kinerja
dan efektivitas organisasi secara menyeluruh. Stephen P. Robbins mengemukakan
bahwa perilaku organisasi dilakukan dengan cara pengambilan pandangan mikro dan
memberikan tekanan pada tiap individu yang ada di dalamnya. Tak hanya itu, perilaku
organisasi juga berfokus pada perilaku dalam suatu organisasi serta perangakat
prestasi dan variabel sikap karyawan yang sempit, dimana kepuasan kerja menjadi
perhatian utamanya (Yulianti & Meutia, 2020).

2. A. Menurut F.W. Taylor manajemen ialah suatu seni yang digunakan sebagai
pemahaman terhadap sesuatu yang harus dilakukan dan bagaimana cara yang praktis
dan tidak mahal untuk melakukannya dengan lebih baik.
B. Henry Fayol manajemen merupakan suatu proses mengantisipasi, melakukan
perencanaan, pengatudan, serta mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan orang
lain demi mencapai tujuan bersama (Dewi, 2021).

C. menurut Max Waber manajemen itu memiliki fokus pada pengorganisasian ke


dalam hierarki sehingga aturan manajemen yang ada menjadi jelas.

D. adanya ketiga tokoh diatas memiliki pengaruh yang kuat dalam perkembangan
teori pengembangan organisasi pada era klasik. Seperti yang dijelaskan dalam buku
Perilaku dan Teori Organisasi yang ditulis oleh Dr. Arie Ambarwati, M. Pd. Dimana
ketiga tokoh diatas memberikan hasil pemikirannya masing-masing terhadap toeri
organisasi. Seperti Taylor dengan manajemen ilmiahnya, ia mengemukakan bahwa
cara terbaik untuk melaksanakan pekerjaan yakni dengan cara melakukan
pengembangan terhadap suatu cara menjadi yang terbaik sehingga menjadi lebih
praktis dan menetapkan alat yang berfungsi sebagai perlengkapan terbaik yang
dibutuhkan dalam menjalani tugas. Sementara Fayol dengan prinsip-prinsip
administrasinya membuat perkembangan organisasi yang baik menjadi lebih pesat. Ia
membuat pergerakan manajemen ilmiah dari berbagai teori yang dikemukakannya
menuju kepada maksimalisasi output dan minimalisasi input pada tingkat melakukan
aktivitas, pendekatan yang disajikan oleh Fayol ini lebih merujuk terkait membangun
dasar yang kuat dari beberapa prinsip manajemen sehingga dapat digunakan secara
umum dan mampu diterapkan dalam setiap tingkatan organisasi. Tak hanya itu, Weber
dengan pemikiran ideal birokrasinya menyatakaan bahwa bentuk paling praktis dari
suatu organisasi itu terletak pada instrument yang paling efisien dari setiap kegiatan
administrasi skala besar yang ada (Ambarwati, 2018).

3. A. Konsep rasionalitas menurut Max Waber yakni suatu acuan yang digunakan secara
umum dan luas dimana nilai-nilai subejktif perilaku dapat dinilai dengan cara objektif.
Tindakan rasional cenderung berkaitan dengan hal-hal yang dipertimbangkan secara
sadar dan dinyatakan. Adapun jenis-jenis rasionalitas yang dikemukakan oleh Max
Waber sebagai berikut:
- Tindakan rasionalitas instrumental, dimana tindakan yang dilakukan oleh individu
atas dasar pertimbangan dan pilihan yang menjadi awal hubungan dengan tujuan
tindakan tersebut serta alat yang tersedia dalam penggunaan untuk mencapai
tujuan yang dilakukannya.
- Tindakan rasionalitas penilaian, tindakan ini berdasar pada nilai-nilai asal mula
yang telaah ada di dalam masyarakat. Dasar tindakan ini ialah penilaian baik atau
buruknya, serta sah atau tidak sahhnya tindakan yang dilakukan sesuai dengan tata
nilai yang telah berlaku. Apabila tujuan tersebut tercapat atau tidak itu bukanlah
suatu permasalahan, karena bagian yang terpenting yakni menjalankan rasional
yang ada sesuai dengan nilai dasar yang telah berlaku di lingkungan masyarakat.
- Tindakan rasionalitas afektif, tindakan ini merupakan suatu tindakan yang
dominannya berupa perasaan atau emosional tanpa reflektivitas dan
perencanannya secara sadar.
- Tindakan rasionalitas tradisional, tindakan ini dilakukan berdasarkan kebiasaan
yanyang telah ada sejak dahulu secara turun temurun. Tindakan ini umumnya
terjadi tanpa melakukan perencanaan yang berdasarkan arah tujuan atau car yang
digunakan dalam tindakan yang dilakukan.

B. Tak jauh berbeda dengan tindakan rasional, tindakan sosial merupakan bentuk dari
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain dimana tindakan
seseorang memiliki makna ketika orang tersebut melakukan interaksi dengan orang
lain dan memberikan hasil bahwa seseorang dapat berpengaruh dan terpengaruhi oleh
perilaku orang lain. Adapun tindakan sosial terdiri dari empat aspek yaitu:

- Tindakan sosial rasional instrumental, tindakan rasionalitas tertinggi yang


meliputi pilihan-pilihan yang sadar hubungan dengan tujuan suatu kegiatan dan
terdapat alat yang digunakan agar tercapai.
- Tindakan sosial penilaian, dimana aspek tindakan ini tidak dapat dinilai dengan
cara-cara yang dipilih oleh seseorang dalam melakukan tindakan itu merupakan
cara yang paling tepat atau cara yang tepat untuk tindakan orang lain agar
tercapai.
- Tindakan sosial tradisional, tindakan ini ialah tindakan yang umumnya tidak
rasional karena segala kegiatan yang dilakukan masih berpatokan pada tradisi
masa lalu. Hal ini tidak dapat dikatakan rasional secara penuh karena setiap
tindakan tradisional berbeda-beda di setiap daerah dan banyak yang sebenarnya
menyimpang dan tidak massuk akal. Namun, Sebagian besar orang tetap
menjalani tindakan tersebut guna melestarikan tradisi-tradisi atau adat istiadat
yang ada dalam lingkungan masyarakat.
- Tindakan sosial afktif, merupakan tindakan yang berpusat pada afektifitas dan
emosional seseorang. Tindakan ini umumnya didominasi oleh perasaan atau
emosional yang keluar dan tidak dapat diperhitungkan dan dipertimbangkan
rasional tertentu (Sofiana, n.d.).

C. max Weber memakai rasionalitas sebagai landasan teoretinsya sebab ia


mempercayai adanya rasionalitas yang menjadi salah satu faktor utama dalam
pemahaman dan penjelasan perilaku manusia dalam kehidupan sosial. Baginya,
rasionalitas adalah alasan atau kunci dari hal yang mempengaruhi tindakan yang
dilakukan oleh seseorang, baik secara sosial maupun di dalam organisasi
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai