Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Muhammad Hendra juliadi setiawan

NIM : 050232788

Jawaban soal tugas 1 agama islam

1. Ibadah dibagi menjadi dua bentuk yaitu ibadah mahdlah dan ibadah
ghairu mahdlah. Coba jelaskan kedua pengertian berikut, serta berikan
contoh masing-masing dari jenis ibadah tersebut.

A. Ibadah mahdhah merupakan penghambaan murni dan hubungan antara hamba dengan allah SWT
secara langsung . Dalam kata lain ibadah mahdhah adalah hubungan manusia dengan tuhan atau
hubungan secara vertikal. Contoh ibadah mahdhah adalah sholat ,zakat,puasa,haji,dan ibadah lain
yang ditetapkan oleh hukum syara’.

B. Ibadah ghairu mahdhah atau ibadah umum merupakan segala perbuatan yang
mendatangkan kebaikan dan dilakukan dengan niat ikhlas karena allah swt. Ibadah ini
dilakukan antar sesama manusia ( muamalah) atau hubungan horizontal yang tidak hanya
terkait dengan hubungan dengab allah Swt saja.

2. Tuliskan ayat dan tafsir yang menjelaskan tentang proses penciptaan


manusia, serta jelaskan tahapan penciptaan manusia menurut Al-Qur’an!

a. Bunyi dalil tentang proses penciptaan manusia tersebut di antaranya sebagai


berikut.

ْ ‫علَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ْٱلعَلَقَةَ ُم‬


ً‫ضغَة‬ َ َ‫طفَة‬ ْ ُّ‫ ث ُ َّم َخلَ ْقنَا ٱلن‬. ‫ِين‬
ٍ ‫ار َّمك‬ ٍ ‫ُطفَةً فِى قَ َر‬ ٍ ِ‫س َٰلَلَ ٍة مِن ط‬
ْ ‫ ث ُ َّم َجعَ ْل َٰنَهُ ن‬. ‫ين‬ ِ ْ ‫َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا‬
ُ ‫ٱْلن َٰ َسنَ مِن‬
َٰ َٰ
‫ٱَّلل أَحْ َسنُ ْٱل َٰ َخ ِلقِين‬ َ ‫ظ َم لَحْ ًما ث ُ َّم أَنشَأْ َٰنَهُ خ َْلقًا َءاخ ََر ۚ فَتَ َب‬
ُ َّ َ‫ارك‬ َ ‫ظ ًما فَ َك َس ْونَا ْٱل ِع‬َ ‫ضغَةَ ِع‬ ْ ‫َفَ َخلَ ْقنَا ْٱل ُم‬

Arab-Latin: wa laqad khalaqnal-insāna min sulālatim min ṭīn, ṡumma ja'alnāhu


nuṭfatan fī qarārim makīn, ṡumma khalaqnan-nuṭfata 'alaqatan fa khalaqnal-
'alaqata muḍgatan fa khalaqnal-muḍgata 'iẓāman fa kasaunal-'iẓāma laḥman
ṡumma ansya`nāhu khalqan ākhar, fa tabārakallāhu aḥsanul-khāliqīn

Artinya: "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu


saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani
(yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu
Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang
Paling Baik"
3.Al-Quran menyebutkan beberapa istilah untuk menyebut manusia. Jelaskan
istilah-istilah yang digunakan tersebut!

a. Basyar (Manusia ada, human being)


Kata basyar terambil dari akar kata yang pada mulanya berarti penampakan
sesuatu dengan baik dan indah. Dari akar kata yang sama lahir kata basyarah yang
berarti kulit. Manusia dinamai basyar karena kulitnya nampak jelas, dan berbeda
dengan kulit makhluk lain yang tertutupi bulu. Dengan demikian istilah basyar
merupakan gambaran manusia secara materi yang dapat dilihat, memakan sesuatu,
berjalan, dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia dalam
pengertian ini disebutkan di dalam Alquran sebanyak 35 kali dalam berbagai surat.
Diantaranya terdapat dalam surat Al-Anbiyaa: 2-3, Al-Kahfi: 110, Ibrahim: 10, Hud:
26, Al-Mukminuun: 24 dan 33, As-Syu’araa: 93, Yassin: 15, Al-Isra: 93, dan lain-lain.
Basyar adalah makhluk yang sekedar ada (being). Singkatnya, basyar adalah
manusia dalam arti fisis-biologis. Manusia dilihat sudut fisik tidaklah jauh berbeda
dengan hewan. Manusia bisa makan, minum, tidur, sakit dan mati. Begitu pula
hewan. Bahkan, bila manusia dan hewan dibandingkan dari segi perbuatan
nistanya, maka manusia bisa lebih jahat dan kejam)
3. Insan/An-Naas (Manusia menjadi, manusia being)
Kata insan diambil dari akar kata uns yang berarti jinak, lawan dari binatang liar;
harmonis dan tampak. Namun dari sudut pandang Alquran, barangkali lebih tepat
diambil dari kata nasiya (lupa), atau nasa-yanusu (berguncang).
Insan adalah makhluk yang menjadi (becoming). Ia terus-menerus maju menuju ke
kesempurnaan. Karakter “menjadi” ini membedakan manusia dengan fenomena
lain di alam. Hewan tidak dapat mengubah kondisinya, sedangkan manusia bisa
terus berupaya menyempurnakan dirinya serta berevolusi dengan akal dan ilmu. Di
tataran ini, manusia sudah mulai memiliki perbedaan daripada hewan.
Alquran sering kali memperhadapkan insan dengan jin. Jin adalah makhluk halus
yang tidak tampak, sedangkan manusia memiliki ‘badan kasar’ yang nyata dan
berwatak ramah dibanding bangsa jin. Kata insan digunakan Alquran untuk
menunjuk kepada manusia secara menyeluruh dalam jiwa dan raga.
Sedangkan An-Naas adalah bentuk jamak dari insan. Alquran menyebut manusia
sebagai naas dalam statusnya sebagai makhluk sosial yang bergaul dan
bermasyarakat serta dalam berbagai contoh perilakunya terhadap Tuhan.
4. Bani Adam
Manusia disebut sebagai Bani Adam untuk merujuk asal-usulnya sebagai
keturunan Nabi Adam AS. Dalam konteks, dari mana seorang manusia berasal,
untuk apa dia hidup, dan kemana dia akan kembali. Penggunaan istilah Bani Adam
menunjukkan bahwa manusia bukan hasil dari evolusi makhluk anthropus (sejenis
kera). Manusia dalam pandangan Al-Quran bukan makhluk anthropomorfisme,
yaitu makhluk penjasadan sifat-sifat Tuhan.
Alquran menggambarkan manusia sebagai makhluk theomorfis yang memiliki
sesuatu yang agung di dalam dirinya. Di samping itu manusia dianugerahi akal yang
dapat membedakan nilai baik dan buruk, sehingga membawa ia pada kualitas
tertinggi sebagai makhluk yang bertakwa. Al-Quran memandang manusia sebagai
makhluk yang suci dan mulia, bukan sebagai makhluk yang kotor dan penuh
dengan dosa, sebagaimana pandangan mereka bahwa nabi Adam dan Hawa yang
diturunkan dari surga karena melanggar larangan Allah merupakan asal mula
hakikat manusia sebagai pembawa dosa bawaan (turunan).
Alquran memuliakan manusia sebagai makhluk surgawi, yang sedang dalaam
perjalanan menuju kehidupan spiritual yang suci dan abadi di akhirat kelak,
meskipun ia harus melewati rintangan dan cobaan dengan beban dosa ketika
melakukan kesalahan di dalam kehidupan dunia

4. Manusia juga disebut sebagai khalifah. Jelaskan langkah-langkah yang


dilakukan manusia untuk merealisasikan peran sebagai khalifah!

Khalifah adalah pengganti Allah SWT di muka bumi untuk menjalankan hukum-
hukum Allah SWT.

Dalil Manusia sebagai Khalifah


Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 30,
ٰۤ
َ‫الد َم ٰۤا ۚ َء َونَحْنُ نُ َس ِب ُح ِب َح ْمدِك‬ِ ُ‫ض َخ ِل ْيفَةً ۗ قَالُ ْْٓوا اَتَجْ َع ُل فِ ْي َها َم ْن يُّ ْفسِ ُد فِ ْي َها َو َي ْس ِفك‬ ْ ِ‫َواِ ْذ قَا َل َربُّكَ ل ِْل َم َٰل ِٕى َك ِة اِن‬
َ ْ ‫ي َجا ِع ٌل فِى‬
ِ ْ‫اْلر‬
٣٠ َ‫ي اَ ْعلَ ُم َما َْل تَ ْعلَ ُم ْون‬ ْْٓ ِ‫ِس لَكَ ۗ قَا َل اِن‬
ُ ‫َونُقَد‬

Artinya: "(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak
menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan
orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih
memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.""

Ibnu Katsir dalam kitab Tafsir-nya mengartikan bahwa khalifah merupakan orang
yang memutuskan perkara di antara manusia tentang kezaliman yang terjadi di
tengah-tengah mereka, dan mencegah mereka untuk melakukan perbuatan
terlarang dan berdosa.

Ibnu Katsir menafsirkan ayat tersebut bahwa Allah SWT menjadikan manusia
sebagai khalifah untuk menjadi pengganti-Nya dalam memutuskan perkara secara
adil di antara semua makhluk-Nya.

Tugas Manusia sebagai Khalifah :


5.
1. Menjaga Keadilan
Masih mengutip dari sumber yang sama, bahwa tugas manusia sebagai
khalifah adalah untuk memutuskan perkara secara adil. Manusia sebagai
khalifah diharapkan untuk mengamalkan keadilan dalam segala aspek
kehidupan, termasuk dalam hubungan sosial, ekonomi, dan politik.

Allah SWT berfirman dalam surah Sad ayat 26,

َ‫ّٰللا ۗاِنَّ الَّ ِذيْن‬ َ َ‫ُضلَّك‬


ِ ‫ع ْن َسبِ ْي ِل ه‬ ِ ‫ق َو َْل تَتَّبِ ِع ْال َه َٰوى َفي‬
ِ ‫اس بِ ْال َح‬ِ َّ‫ض فَاحْ كُ ْم بَيْنَ الن‬ َ ْ ‫َٰيد َٗاو ُد اِنَّا َجعَ ْل َٰنكَ َخ ِل ْيفَةً فِى‬
ِ ْ‫اْلر‬
٢٦ ࣖ ‫ب‬ ِ ‫عذَابٌ َش ِد ْي ٌد ۢبِ َما نَس ُْوا يَ ْو َم ْالحِ َسا‬
َ ‫ّٰللا لَ ُه ْم‬
ِ ‫ع ْن َسبِ ْي ِل ه‬َ َ‫ضلُّ ْون‬ِ َ‫ي‬

Artinya: "(Allah berfirman,) "Wahai Daud, sesungguhnya Kami menjadikanmu


khalifah (penguasa) di bumi. Maka, berilah keputusan (perkara) di antara
manusia dengan hak dan janganlah mengikuti hawa nafsu karena akan
menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat
dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan
hari Perhitungan.""

2. Menjadi Pemimpin
Menurut Usep Badruzzaman dalam bukunya Aku Memilih Bahagia, tugas
manusia sebagai khalifah adalah menjadi pemimpin yang siap mengemban
amanah. Pemimpin yang dimaksud harus memiliki sifat pantang menyerah,
berani, bertanggung jawab, cerdas, kuat, santun, dan bersahaja.

3. Menjaga Lingkungan
Tugas manusia sebagai khalifah adalah memelihara bumi atau menjaga
lingkungan agar menjadi tempat tinggal yang aman, ujar Moh. Matsna dalam
bukunya Pendidikan Agama Islam: Al-Quran Hadis.

Islam mengajarkan perlunya menjaga keberlanjutan alam semesta dan


memelihara keindahan ciptaan Allah SWT.

4. Beribadah dan Mengenal Allah SWT


Dikutip dari buku Al-Fatihah: Model Sistem Kehidupan Muslim karya Setiadi
Ihsan, tugas manusia sebagai khalifah adalah beribadah kepada Allah SWT
dan memperdalam pengetahuan tentang-Nya.

Allah SWT berfirman dalam surah Al An'am ayat 162-163,

١٦٣ َ‫ َْل ش َِريْكَ لَهٗ َۚوبِ َٰذلِكَ اُمِ رْ تُ َواَن َ۠ا اَ َّو ُل ْال ُم ْسلِمِ يْن‬١٦٢ َ‫ب ْال َٰعلَمِ ي َْۙن‬ ِ‫ي ِه‬
ِ ‫َّلل َر‬ ْ ِ‫اي َو َم َمات‬
َ َ‫ي َو َمحْ ي‬
ْ ‫س ِك‬ َ َّ‫قُلْ اِن‬
ْ ِ‫ص ََلت‬
ُ ُ‫ي َون‬

Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Sesungguhnya salatku, ibadahku,


hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada
sekutu bagi-Nya. Itulah yang diperintahkan kepadaku. Aku adalah orang yang
pertama dalam kelompok orang muslim.
5. Islam berjuang untuk tegaknya masyarakat yang beradab dan sejahtera.
Jelaskan prinsip-prinsip untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan
sejahtera!
a. Masyarakat beradab adalah masyarakat yang mengedepankan
dan selalu mempertimbangkan moral dalam setiap tindakan
yang dilakukannya. Dengan begitu, rasa kemanusiaan yang
dimiliki tiap individu dalam masyarakat menjadi sangat
tinggi. Adanya masyarakat beradab ini dapat menciptakan
keseimbangan dalam kehidupannya.
b. Terdapat sederet prinsip-prinsip umum yang diterapkan
dalam masyarakat dan sejahtera. Berikut ini adalah
penjelasan mengenai soal sebutkan dan jelaskan prinsip-
prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera yang
diterapkan:
c. Kebebasan pada ruang publik: tersedianya ruang yang dapat
dimanfaatkan dan digunakan oleh masyarakat untuk
menyuarakan pendapatnya secara bebas dan
bertanggungjawab.
d. Demokratis: terwujudnya kesantunan pada pola hubungan
interaksi dalam masyarakat dan dilakukan tanpa melihat latar
belakang suku, ras, atau agama yang dimiliki individu.
e. Toleransi: adanya sikap saling menghormati dan saling
menghargai perbedaan dan keragaman yang terjadi antara
individu dalam masyarakat.
f. Pluralisme: masyarakat tidak bersifat homogen. Maksudnya,
terdapat keragaman dalam kehidupan masyarakat dalam
berbagai bentuk, mulai dari keragaman suku, ras, hingga
agama.
g. Keadilan sosial: terwujudnya kesamaan dan keadilan pada hak
dan kewajiban yang dimiliki oleh masing-masing individu
dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai