NIM : 044698772
PRODI : ILMU KOMUNIKASI
MATA KULIAH : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
IZIN MENJAWAB
PERTANYAAN :
QS As-Sajdah (32):7,
QS At-Tin (95):4,
JAWABAN :
1.) Menurut quran surah tersebut di atas menjelaskan bahwa hakikat manusia yaitu :
ٰ
ٍ َولَقَ ْد خَ لَ ْقنَا ٱِإْل ن ٰ َسنَ ِمن ُسلَلَ ٍة ِّمن ِط
ين
Arti : Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah (12) Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim)(13) Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah
itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,
lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk
yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik(14).Dari arti
ayat ini di jelaskan bahwa manusia adalah mahluk ciptaan allah swt, yang di ciptakan dari
tanah di bumi dan saripati hasil campuran air dengan tanah dan kemudian menciptakan
keturunan keturunan nya dari setetes nuthfah, yang di letakan di Rahim wanita ,kemudian
nutfah itu dijadikan gumpalan darah dan kemudian setelah 40 hari di dijadikan segumpal
daging dan di jadikan tulang belulang kemudian menjadi mahluk yang berbentuk dan di
tiupkan ruh , mahasuci allah pencipta yang baik.
b. Qs As-sajadah(32) :7
Artinya : Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai penciptaan
manusia dari tanah
Penjelasan dari arti tersebut : Allah menciptakan mahluknya dengan sempurna , penuh
ketelitian dan menjadikan awal penciptaan manusia dari tanah.
c. QS At-tin (95):4
Artinya : Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-
baiknya.
Penjelasan dari arti tersebut :Allah menciptakan Manusia dengan segala kelebihan dan
kesempurnaan ,seperti bentuk postur manusia dengan tegak,memliki anggota badan sehingga
dapat memakan makanannnya dengan tangan, dan Allah menciptakannya dengan
kemampuan memahami, berbicara, mengatur, dan berbuat bijak, sehingga memungkinkannya
menjadi khalifah di muka bumi sebagaimana yang Allah kehendaki
d. QS As-Syam (91):8
Artinya : Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
Penjelasan dari arti tersebut: Allah memberikan akal pikiran untuk memahami tentang
kefasikan atau keburukan dan ketaqwaan agar manusia menggunakan akal pikirannya untuk
mengambil jalan kebaikan bertaqwa kepada allah swt dan menjauhi kefasikan
e. QS Fatir:11
Artinya: Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia
menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang
perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-
Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula
dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh).
Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah
Penjelasannya : Manusia di ciptakan dari tanah dan air mani(nutfah) dan allah membentuk
manusia Lelaki dan perempuan agar berpasangan agar bisa memiliki keturunan dan allah
maha mengetahui tentang semua mahluknya , dan umur manusia sudah tertulis di lauh
mahfuzh dalam ketetapan allah
Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.
Hubungan surah ini dengan surah lainnya di atas
Allah lah yang menciptakan jin dan manusia dan mereka diperintahkan untuk beribadah /
bertaqwa kepada-Nya saja tanpa menyekutukan-Nya,sebagaimana mereka di beria akal
pikiran untuk memahami yag baik dan yang buruk, kemudian Allah balas atas amalan-amalan
mereka Maka barangsiapa yang beramal baik, maka dibalas dengan surga, dan barangsiapa
yang beramal dengan amalan buruk, maka dibalas dengan adzab neraka.
tujuan utama allah SWT menciptakan manusia adalah agar manusia dapat menjadi khalifah
atau pemimpin di muka bumi. Tugas utama manusia adalah beribadah dan menyembah Allah
SWt, menjalani perintahnya serta menjauhi larangannya. Sebagaimana disebutkan dalam
firman Allah SWT berikut ini ;
“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah Aku.” (QS
Adz Zariyat :56).
Allah menganugrahi akal kepada manusia, dan dengan akal itulah Allah menurunkan agama.
agama sebagai petunjuk dan pedoman dalam kehidupan, merupakan dasar untuk mengatur
bagaimana berhubungan dengan sang pencipta dan hubungan dengan alam semesta. Manusia
dalam agama merupakan bagian dari lingkungan hidupnya, sehingga manusia ditunjuk
sebagai khalifah di muka bumi ini. Seperti dalam firman Allah, yaitu:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
1. Hak untuk hidup | adalah karunia yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia.
Untuk menjamin kelangsungan hidup dengan tentram dan damai, Islam menrapkan hukum
Qishash sebagai balasan untuk pembunuh yang melayangkan nyawa manusia atau membuat
manusia lainnya cacat. Allah yang memberi manusia hidup dan mati sebagaimana firman
Allah dalam Q>S al-Hijr/15: 23
2. Hak untuk merdeka (bebas) Kemerdekaan adalah hak untuk bebas dari segala
bentuk ikatan, perbudakan, dan kekangan merupakan salah satu hak asasi manusia untuk
dihargai dan dihormati. Kemerdekaan adalah salah satu cara manusia untuk memperoleh
kemuliaan hidup. Menurut Vatin sebagaimana dikutip oleh Harun Nasution mengatakan
bahwa: Setiap manusia dilahirkan merdeka. Tidak ada pencabutan hak atas kemerdekaan.
Setiap individu mempunyai hak yang tidak terpisahkan atas segala bentuk kemerdekaan. Oleh
karena itu, manusia perlu berjuang dengan segala cara untuk melawan pelanggaran atas
pencabutan hak itu. 13 Dalam al-Quran hak untuk merdeka mencakup beberapa aspek, yaitu:
2. Kemerdekaan beragama meliputi, Manusia tidak boleh taklid buta dalam memahami
agama: Q.S. al-Baqarah/2 : 170, dan Kebebasan dalam beragama. Q. S. al-Baqarah/2: 256.
5. Kemerdekaan sosial
6. Kemerdekaan kemasyarakatan
َ َو َما َكانَ ْال ُمْؤ ِمنُوْ نَ لِيَ ْنفِرُوْ ا َك ۤافَّ ۗةً فَلَوْ اَل نَفَ َر ِم ْن ُك ِّل فِرْ قَ ٍة ِّم ْنهُ ْم
ط ۤا ِٕىفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوْ ا فِى ال ِّدي ِْن َولِيُ ْن ِذرُوْ ا قَوْ َمهُ ْم ِا َذا َر َجع ُْٓوا اِلَ ْي ِه ْم لَ َعلَّهُ ْم
َࣖ يَحْ َذرُوْ ن
Terjemahan
Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa
sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan
agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali,
agar mereka dapat menjaga dirinya.
4. Hak Kehormatan Diri | Secara asasi setiap manusia mempunyai kehormatan diri.
Dapat dikatakan bahwa anugerah terbesar yang diberikan Allah kepada manusia adalah
kehormatan diri. Dalam Q.S. al-Isra"/17 : 70 Allah SWT berfirman:
ِ ت َوفَض َّْل ٰنهُ ْم ع َٰلى َكثِي ٍْر ِّم َّم ْن َخلَ ْقنَا تَ ْف
ض ْياًل ِ َولَقَ ْد َك َّر ْمنَا بَنِ ْٓي ٰا َد َم َو َح َم ْل ٰنهُ ْم فِى ْالبَ ِّر َو ْالبَحْ ِر َو َر َز ْق ٰنهُ ْم ِّمنَ الطَّيِّ ٰب
Terjemahan
Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat
dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di
atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna
5. Hak Memiliki | Ketika Islam menetapkan bahwa bagi setiap orang itu harus
mempunyai hak hidup, hak kemerdekaan, hak berilmu, hak kehormatan diri dan di waktu
Islam menetapkan di samping semuanya itu bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta
ini adalah diperuntukkan guna kepentingan seluruh umat manusia sebagaimana difirmankan
oleh Allah SWT dalam Q.S. al-Jatsiah/45 : 12-13 sebagai berikut:
َك فِ ْي ِه بِا َ ْم ِر ٖه َولِتَ ْبتَ ُغوْ ا ِم ْن فَضْ لِ ٖه َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُوْ ۚن
ُ ي ْالفُ ْل هّٰللَا
َ ُ الَّ ِذيْ َس َّخ َر لَ ُك ُم ْالبَحْ َر لِتَجْ ِر
Terjemahan
Allah-lah yang menundukkan laut untukmu agar kapal-kapal dapat berlayar di atasnya
dengan perintah-Nya, dan agar kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya dan agar kamu
bersyukur.
4.) Penjelasan ringkas status dan peran manusia berdasarkan tinjauan sosiologis dan
psikologis
Berdasarkan tinjauan sosiologis, status dan peran manusia yakni manusia sebagai
seorang individu selain merupakan hail bentukan dari dirinya sendiri adalah juga merupakan
hasil bentukan dari lingkungan dan masyarakat tempatnya berada. Terbentuknya sikap
terbuka individu tidak hanya mempengaruhi sikap dan juga perilakunya individunya sendiri
tetapi juga dapat mempengaruhi sikap dan perilaku oran lain.
Selain sebagai makhluk individu, manusia juga merupakan makhluk sosial yang tidak dapat
hidup sendiri dan selalu membutuhkan manusia lainnya
Psikologi merupakan sutu imu yang mengkaji aspek-aspek kejiwaan seperti aspek mental,
emosional, dan karakteristik perilaku individu ataupun kelompok
Berdasarkan tinjauan psikologis, status dan peran manusia dapat yakni mengacu pada
perilaku manusia merupakan perwujudan dari dorongan dalam diri manusia. Perilaku
manusia yang muncul baik untuk individunya sendiri maupun terhadap kelompok merupakan
cerminan kebutuhan manusia itu sendiri.
Kesimpulan
Jadi kesimpulannya, status dan peran manusia tidak dapat dilepaskan hakikat manusia
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri, dimana
bentukan kepribadian, mental dan perilaku tidak hanya terbentuk dengan sendirinya tetapi
juga dipengaruhi oleh lingkungan dan masyarakat sekitar.
Akal adalah nikmat besar yang Allah Swt anugerahkan dalam jasmani manusia. Nikmat yang
bisa disebut hadiah ini menuniukkan akan kekuasaan Allah Swt vang sanaat menakiubkan.
Bahkan dengan inlah. maka manusia terbedakan dengan makhluk lainnva.
Dalam banyak ayat, Allah Swt memberi semangat untuk menggunakan Akal, di antaranya,
" Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu, dan bin-tang-bintang
dikendalikan dengan perintah-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang mengerti.” (OS. an-Nahl: 12)
Akal yang Terpuji, yaitu ketika kita menggunakan pada tempatnya. Tetapi juga bisa
menjadikan manusia tercela, yakni pada sata ketika digunakan bukan pada tempatnya
Adapun pendapat akal yang terpuji, secara ringkas adalah yang sesuai dengan syariat dengan
tetap menautamakan dalil svariat. Sedanakan akal tercela adalan vana selalu menvelisihi
svariat.
Islam memberikan nilai yang amat tinggi terhadap akal manusia, hal it u dapat dilihat pada
poin-poin berikut.
Pertama, akal sehat merupakan svarat vang harus ada dalam diri manusia untuk dapat
menerima taklif (beban kewajiban) dari Allah SWT. Hukum-hukum syari at tidak berlaku
bagi mereka yang akalnva tidak berfunasi. Rasulullan SAW. bersabda.
"Pena (catatan pahala dan dosa) diangkat (dibebaskan) dari tiga golongan, di antaranya orang
yang gila sampai ia Kembali sadar (berakal).” (H.R. Abu Daud dari Ali, Sunan Abu Daud,
Kitab al-Hudud, vol.II, hal. 339. Daar el-Fikr)
Melalui akal, lahir kemampuan menjangkau pemahaman sesuatu yang pada gilirannya
mengantar pada dorongan berakhlak luhur. Ini dapat dinamai al-‘aql al-wazi’, yakni akal
pendorong.
Akal juga digunakan untuk memperhatikan dan menganalisis sesuatu guna mengetahui
rahasia-rahasia yang terpendam untuk memperoleh kesimpulan ilmiah dan hikmah yang
dapat ditarik dari analisis tersebut. Kerja akal di sini membuahkan ilmu pengetahuan
sekaligus perolehan hikmah yang mengantar pemiliknya mengetahui dan mengamalkan apa
yang diketahuinya. Ini dinamai al’aql al-mudrik, yakni akal penjangkau (pengetahuan).
Dengan uraian di atas kiranya dapat disimpulkan bahwa akal yang dimaksud oleh al-Qur’an
adalah akal yang mengantar manusia meraih pengetahuan dan hikmah serta mengantarnya
menuju akhlak luhur serta pemeliharaan kesucian nurani.
TERIMAKASIH
REFERENSI BELAJAR :
- Al Qur’an
- Lafzi (search engine Al Qur’an
- Modul PAI UT