Masukan dan/atau tanggapan atas Ekspos Draf ini diharapkan selambat-lambatnya tanggal 10
Juli 2023 dapat diterima secara tertulis ke KPSPI – MAPPI melalui email:
kpspi.web102@gmail.com atau dikirim langsung ke sekretariat MAPPI, 18 Office Park 3rd Floor
Suit F, Jln. TB Simatupang Kav.18, Jakarta Selatan; Ph.: +622122783000, 22783111
Dalam Peratiran Pemirintah Nomor 19 tahun 2021, penentuan besarnya ganti kerugian dilakukan
oleh Penilai Pertanahan yang merupakan Penilai Publik sebagai Penilai independen yang
profesional. Penilai harus mengikuti perkembangan pasar dan regulasi yang ada. Perkembangan
standar penilaian mengharuskan Penilai untuk ikut beradaptasi dengan kebutuhan profesi dalam
memenuhi kepentingan penilaian terkait Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum.
Ekspos Draf (ED) PPI-04 ini merupakan pedoman Penilaian yang bisa disebut juga dengan petunjuk
teknis dari SPI 204 – Penilaian Terhadap Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan
Umum Tahun 2022. Pedoman ini dipersiapkan untuk mengantisipasi kebutuhan Penilai dalam
melakukan praktek penilaian di sektor Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum.
ED PPI 04 disusun sebagai revisi dari PPI 04 tahun 2018 dalam merespon tantangan dan
perkembangan peraturan dan praktek penilaian yang semakin hari membutuhkan pembaharuan.
Penyusunan pedoman ini telah melalui prosedur penyusunan standar oleh KPSPI MAPPI sehingga
layak untuk disebarluaskan dalam rangka memperoleh masukan atau feedback.
Masukan dari berbagai pihak terhadap pedoman ini sangat penting bagi KPSPI MAPPI dalam
rangka menjelaskan lebih teknis atas SPI 204 yang berlaku, disamping memperdalam informasi
terkait dengan kebutuhan Penilai dan Pengguna Jasa di lapangan. Masukan dari semua pemangku
kegiatan yang berkepentingan dengan SPI 204 dan PPI 04 dapat memberikan makna
penyempurnaan dan kesepakatan agar terselenggaranya praktek penilaian yang prosedural
dengan hasil yang dapat dipercaya.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam memberikan komentar,
masukan dan usulan atas penyempurnaan pedoman ini.
Hormat kami,
KPSPI - MAPPI
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................................... i
Daftar Pertanyaan dan Komentar ................................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................................................................... iv
1.0 Pendahuluan .............................................................................................................................................1
2.0 Definisi dan Pengertian .........................................................................................................................2
3.0 Lingkup Penugasan (merujuk kepada SPI 103-5.3) ........................................................................3
4.0 Implementasi (merujuk kepada SPI 104) ........................................................................................ 11
5.0 Pelaporan Penilaian (merujuk kepada SPI 105-5.1) ................................................................... 23
6.0 Ketentuan Lain ...................................................................................................................................... 24
7.0 Penutup ................................................................................................................................................... 27
LAMPIRAN .......................................................................................................................................................... 28
Kalimat yang bercetak biru merupakan kalimat perubahan/perbaikan/edit yang baru akan
dipertimbangkan berlaku untuk edisi 2023
1.1 Pedoman Penilaian Inonesia (PPI) atau dikenal dengan petunjuk teknis (Juknis) ini membahas mengenai
pedoman penilaian tanah terkait dengan pemberian ganti kerugian dalam rangka pengadaan tanah
bagi pembangunan untuk kepentingan umum. Juknis ini memberikan panduan mengenai Lingkup
Penugasan, Implementasi dan Pelaporan Penilaian untuk tujuan penilaian pengadaan tanah
sebagaimana diatur pada SPI 204 tahun 2022 (revisi).
1.2 Pedoman Penilaian Indonesia 04 (PPI 04) dapat dipahami sama dengan petunjuk teknis (juknis)
sebagaimana yang disebutkan dalam pedoman ini. PPI 04 tidak mengatur cara penulisan, namun
memberikan petunjuk dan prosedur terkait dengan hal-hal teknis dalam proses penilaian atas
pendiskripsian Lingkup Penugasan, hal-hal yang perlu dipertimbangkan pada proses Implementasi
dan Pelaporan Penilaian.
1.3 Jenis, isi dan kedalaman Pelaporan Penilaian sesuai dengan yang dinyatakan di dalam LIngkup
Penugasan yang disepakati dengan Pemberi Tugas dan tertuang di dalam kontrak atau perjanjian
kerja.
1.4 Penilai harus memiliki kompetensi didalam melaksanakan pekerjaan penilaian untuk pengadaan tanah
bagi pembangunan untuk kepentingan umum sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam KEPI dan
SPI. Dalam pemenuhan dasar kompetensi tersebut, Penilai secara terus menerus menjaga dan
meningkatkan pengetahuannya melalui program CPD (Continuing Professional Development) yang
diselenggarakan oleh Asosiasi Profesi Penilai dan lembaga kompeten lainnya yang diakui oleh
Asosiasi Profesi Penilai.
1.5 Sepanjang sesuai, relevan dan tidak diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya,
SPI 204 revisi tahun 2022 berikut PPI ini bersifat mandatori sebagai rujukan bagi Penilai dalam
melaksanakan penilaian properti terkait dengan pengadaan tanah untuk kepentingan umum, apakah
dalam pelaksanaannya menerapkan atau tidak tahapan sebagaimana ketentuan UU No. 2 tahun
2012 berikut peraturan perubahan dan peraturan pelaksanaanya.
1.6 Pedoman penilaian ini juga harus dibaca dan mengikuti kepada standar umum dan standar teknis
lainnya yang berhubungan. Standar dimaksud antara lain yaitu SPI 101 s/d SPI 106, SPI 300 dan
PPI terkait lainnya.
1.7 PPI 04 tahun 2022 ini merupakan hasil revisi PPI 04 tahun 2018 dan mengikat kepada SPI 204.
Penulisan SPI 204 dalam PPI 04 ini diartikan SPI 204 tahun 2022 (revisi)
1.8 Pedoman penilaian ini dapat dipergunakan mulai tanggal …. 2023 dengan masa efektif berlaku
pada tanggal ………. 2023
2. Pemberi Tugas 5.3.a).2 Bila tidak dinyatakan lain oleh Ketentuan dan Perundang-
undangan yang berlaku, maka Pemberi tugas adalah Lembaga
Pertanahan (UU No. 2 tahun 2012).
Dalam hal penilaian dilakukan untuk tujuan pengadaan tanah
bagi pembangunan untuk kepentingan umum bukan ditujukan
kepada Lembaga Pertanahan (misalnya tanah untuk skala
kecil), maka ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam
KEPI dan SPI harus diberlakukan, dan nama Pemberi Tugas
harus diungkapkan secara jelas serta dilengkapi dengan
alamat resmi.
3. Pengguna Laporan 5.3.a).3 Bila tidak dinyatakan lain oleh Ketentuan dan Perundang-
undangan yang berlaku, maka Pengguna Laporan adalah
Lembaga Pertanahan (UU No. 2 tahun 2012).
Dalam hal penilaian dilakukan untuk tujuan pengadaan tanah
bagi pembangunan untuk kepentingan umum bukan ditujukan
kepada Lembaga Pertanahan (misalnya tanah untuk skala
kecil), maka ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam
KEPI dan SPI harus diberlakukan, dan nama Pengguna Laporan
harus diungkapkan secara jelas serta dilengkapi dengan
alamat resmi.
4. Objek penilaian 5.3.a).4 Penilai harus mendapatkan informasi secara jelas dari Pemberi
dan kepemilikan Tugas mengenai objek penilaian yang akan dinilai.
Objek penilaian yang dicantumkan dalam Lingkup Penugasan
harus berdasarkan kepada Penetapan Lokasi, Daftar Nominatif
dan Peta Bidang Tanah yang diperoleh dari ketua pelaksana
Pengadaan Tanah.
Penilai melaksanakan penilaian sesuai dengan identifikasi
objek penilaian yang diperoleh, dan membatasi dirinya untuk
tidak melakukan pekerjaan selain yang diatur dalam Lingkup
Penugasan.
Dalam hal terdapat perubahan objek penilaian dari daftar
nominatif yang ditentukan sebelumnya dalam Lingkup
Penugasan, Penilai dapat memperhitungkannya dalam
penilaian dengan terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari
pemberi tugas melalui revisi Lingkup Penugasan atau berita
acara persetujuan.
Bukti penguasaan dan/atau kepemilikan properti harus
dinyatakan sesuai dengan informasi dari Lembaga Pertanahan
atau instansi yang berwenang. Informasi tentang penguasaan
5. Mata uang yang 5.3.a).5 Hasil penilaian harus dinyatakan dalam mata uang Rupiah.
digunakan
6. Maksud dan 5.3.a).6 Maksud dan Tujuan Penilaian adalah untuk memberikan opini
Tujuan Penilaian Nilai Penggantian Wajar (NPW) yang akan digunakan untuk
tujuan Pengadaaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum.
Tujuan penilaian dapat disebutkan secara lebih spesifik
sehingga dapat memberikan informasi yang lebih jelas.
Untuk objek Pengadaan Tanah skala kecil sesuai SPI 204 – 5.27
dapat menggunakan Nilai Pasar atau Nilai Penggantian
Wajar.
7. Dasar Nilai 5.3.a).7 Dasar nilai sebagaimana yang dimaksud dalam Maksud dan
Tujuan Penilaian harus dikutip dan didefinisikan sesuai SPI yang
berlaku.
Definisi dasar nilai yang digunakan dapat dilengkapi dengan
penjelasan sepanjang merujuk kepada SPI 204.
10. Sifat dan sumber 5.3.a).10 Data dan informasi lain yang dianggap dapat dipercaya
informasi yang dalam mendukung pelaksanaan penilaian dalam PPI ini dapat
dapat diandalkan bersumber dari:
a. Pemerintah Daerah sebagai instansi rujukan data dan
informasi terkait dengan peraturan daerah;
b. Lembaga Pertanahan sebagai instansi pemberi tugas dan
pengguna laporan sebagai sumber rujukan data, informasi
dan hal-hal terkait kepada pertanahan;
c. Bank Indonesia sebagai rujukan kurs bila ada;
d. Badan Pusat Statistik (BPS);
e. Dokumen perencanaan sebagai bagian dari Penetapan
Lokasi
11. Asumsi dan 5.3.a).11 a. Asumsi umum harus dinyatakan dalam setiap penugasan.
12. Persyaratan atas 5.3.a).12 Harus dinyatakan secara jelas kepada pemberi tugas pada
Persetujuan untuk saat penugasan diterima, bahwa persetujuan Penilai harus
Publikasi didapatkan atas setiap publikasi terhadap keseluruhan atau
sebagian dari laporan, atau referensi yang dipublikasikan.
Lingkup Penugasan harus memuat persyaratan mengenai hal
tersebut.
14. Laporan 5.3.b) Laporan penilaian yang akan disampaikan adalah laporan
Penilaian terinci (lengkap) dalam bahasa Indonesia.
Jumlah, susunan dan kelengkapan dokumen laporan penilaian
disesuaikan dengan kesepakatan Pemberi Tugas dan
seharusnya dicantumkan pada Lingkup Penugasan.
15. Batasan atau 5.3.c) Penilai dapat mencantumkan klausul bahwa Penilai tidak
pengecualian memiliki tanggung jawab kepada pihak ketiga, selama tidak
atas tanggung menyimpang dari Peraturan dan Perundangan-undangan
jawab kepada Pengadaan Tanah .
pihak selain
17. Biaya Jasa 5.3.e) Biaya jasa Penilaian diperhitungkan dengan merujuk kepada
Penilaian standar fee/biaya yang ditetapkan Asosiasi Profesi Penilai
Lingkup Penugasan sebagaimana dimaksud di atas harus dituangkan menjadi bagian dari kontrak
atau perjanjian pekerjaan diantara Penilai dan Pemberi Tugas.
Prosedur dan dasar nilai untuk penilaian yang objeknya masuk kategori skala kecil sebagaimana
yang dimaksud dalam Peraturan Perudang-undangan sekurang-kurangnya harus memenuhi prosedur:
10. Sesuai PP 19/2021 dan • dalam rangka efisiensi dan • diperkirakan akan mendapat
Permen ATR 19/2021 efektifitas, dapat dilakukan secara penolakan dari masyarakat, dan
langsung oleh Instansi yang • lokasi Pengadaan Tanah tidak
memerlukan tanah dengan Pihak memungkinkan untuk dipindah.
yang Berhak,
• dengan cara jual beli, tukar
menukar, atau cara lain yang
disepakati
3.3. Pemilihan dasar nilai dalam pemenuhan prosedur pada butir 3.2 di atas sekurang-kurangnya harus
memenuhi kriteria:
c) Dalam pelaksanaan inspeksi, Penilai harus membuat berita acara inspeksi yang ditandatangani
oleh Penilai dan Pemberi Tugas dan/atau pemilik objek penilaian. Berita acara sekurang-
kurangnya berisikan ringkasan hasil inspeksi yang telah dilakukan. Dalam hal Pemberi Tugas
dan/atau pemilik objek penilaian tidak bersedia menandatangani berita acara inspeksi, maka
Penilai tidak meneruskan penugasan dimaksud atau penugasan dihentikan.
d) Apabila setelah dilakukan Investigasi ternyata dijumpai hal-hal yang tidak sesuai dengan apa
yang diatur dalam Lingkup Penugasan yang telah disepakati; seperti data dari pemberi tugas
maupun pihak lain tidak sesuai atau tidak memadai yang akan mengakibatkan hasil penilaian
tidak dapat diyakini dan dipercaya (credible), maka Lingkup Penugasan harus disesuaikan dan
didiskusikan kepada pemberi tugas. Perubahan atau penyesuaian terhadap adanya perbedaan
data dan informasi, harus dinyatakan dalam berita acara yang disetujui oleh pemberi tugas.
e) Objek penilaian dalam penugasan ini diperhitungkan berdasarkan besarnya kerugian yang
akan terkena kepada properti bersangkutan. Kerugian dimaksud terdiri dari kerugian fisik dan
kerugian non fisik. Kebutuhan data masukan penilaian dalam menentukan besaran kerugian harus
menjadi pertimbangan dan kehati-hatian Penilai, dimana penggunaan dan prosedurnya dapat
merujuk kepada standar yang berlaku dengan tujuan dapat menghasilkan penilaian yang
kredibel.
Pendekatan penilaian dengan metode penerapannya secara prinsip merujuk kepada SPI 106 dan
teknik perhitungan menjadi bagian yang dijelaskan pada PPI ini. Diharapkan Penilai dapat
menerapkan secara berhati-hati dan konsisten sehingga memiliki pola yang seragam dalam praktek
penilaian dan dapat menghasilkan penilaian yang dapat dipercaya.
Pendekatan dan metode penilaian yang sesuai untuk digunakan tergantung kepada pertimbangan
seperti, dasar nilai dan tujuan penilaian, tersedianya informasi dan data, serta metode yang
diterapkan oleh para pelaku dalam pasar yang relevan.
a) Tujuan penilaian seperti yang dimaksud oleh SPI 204 dan PPI ini adalah untuk pengadaan tanah
bagi pembangunan untuk kepentingan umum, dimana objek penilaian dimaksud akan diganti
rugi mencakup kerugian fisik dan kerugian non fisik.
b) Objek penilaian dalam penentuan kerugian fisik meliputi:
1. Tanah; dengan peruntukan seperti pertanian, permukiman, industri atau komersial
2. Ruang atas tanah dan bawah tanah; (lihat Hak Guna Ruang Atas Tanah meliputi hak atas
permukaan bumi tempat pondasi bangunan dan hak untuk menguasai ruang udara seluas
bangunan tersebut serta hak kepemilikan bangunan, dan Hak Guna Ruang Bawah Tanah
meliputi hak atas permukaan bumi yang merupakan pintu masuk/keluar tubuh bumi dan hak
membangun dan memakai ruang dalam tubuh bumi, serta hak milik atas bangunan yang
berbentuk ruang dalam tubuh bumi)
3. Bangunan; dapat terdiri bangunan residensial, industri, komersil
4. Tanaman; dapat terdiri dari tanaman semusim, hortikultura atau tanaman keras/tahunan
Tanah & Dihitung sebagai satu Properti komersial seperti, Indikasi Nilai Pasar tanah -
Bangunan kesatuan dengan perkantoran, hotel dan dalam keadaan kosong
menggunakan data yang sebagainya ditambah Biaya Pengganti
sejenis dan sebanding Baru (RCN) bangunan yang
kondisinya dapat disesuaikan
Tanah & Dihitung sebagai satu Digunakan pada tanaman Indikasi Nilai Pasar tanah -
Tanaman kesatuan dengan yang menghasilkan secara dalam keadaan kosong
menggunakan data yang komersial seperti, kelapa ditambah RCN yang
sejenis dan sebanding, sawit, karet, jagung, kondisinya dapat disesuaikan
seperti kelapa sawit dan tanaman hortikultura, dan
sebagainya sebagainya
Penjelasan a. Data-data yang Data-data ekonomi yang a. Data dan informasi yang
digunakan merupakan digunakan merupakan data digunakan adalah data
data pasar yang sejenis pasar yang sejenis dan pasar yang relevan dan
dan sebanding. sebanding. wajar.
e. Pengukuran kondisi
properti dapat
menggunakan PPI terkait
Inspeksi
f. Penyesuaian kondisi
objek penilaian dapat
menggunakan
penyusutan fisik
berdasarkan umur atau
e) Penerapan pendekatan penilaian dalam konteks Nilai Pasar sangat terkait kepada
pertimbangan Penggunaan Tertinggi dan Terbaik (HBU). Pertimbangan HBU dapat dilihat dari
kondisi tanah dalam keadaan kosong (as vacant) atau tanah dalam kondisi telah dikembangkan
(as improved). Dalam analisisnya, Penilai harus mempertimbangkan kriteria yang meliputi:
▪ Secara hukum diizinkan;
▪ Secara fisik dimungkinkan;
▪ Secara finansial menguntungkan;
▪ Menghasilkan nilai tertinggi (produktifitas maksimum) dari properti.
f) Penerapan penggantian kerugian non fisik atas atas objek penilaian, sebagai berikut:
Beban
Objek Penilaian Premium Transaksi Masa Keterangan
Tunggu
Tanah * Untuk • Biaya pindah dan solatium tidak
yang diperhitungkan.
sesuai dan
relevan. • Premium dapat diperhitungkan
tergantung tersedianya dokumen
pendukung
Tanah & Solatium hanya untuk rumah tinggal
Bangunan atau bangunan berfungsi sebagai
rumah tinggal
Bangunan & SPL Solatium hanya untuk bangunan rumah
tinggal
Tanah & - Solatium dan biaya pindah tidak
Tanaman diperhitungkan
a. Solatium dan transaksi tidak
Tanaman -
diperhitungkan.
b. Untuk penugasan tertentu dimana
tegakan tanaman tidak diberikan
ganti kerugian, maka kompensasi
penggantian yang dapat
Referensi
Hal Penjelasan
SPI 105
Bagian yang telah 5.1.a) Bagian 3.1 dalam PPI ini pada Referensi SPI 103 butir
diatur dalam Lingkup 5.3.a).1 s/d 13.
Penugasan dicatatkan
kembali secara
kosisten dalam
Pelaporan Penilaian
Pendekatan Penilaian 5.1.b) Pendekatan penilaian yang digunakan dan alasan
pemilihannya pada proses implementasi, harus
diungkapkan secara jelas di dalam laporan penilaian.
• Pengutipan istilah dan rujukan penggunaannya
mengikuti sebagaimana diatur oleh SPI 106, PPI ini
dan teori yang relevan.
Metode Penilaian 5.1.c) Dalam implementasi pendekatan penilaian selalu
diperlukan metode penilaian yang sesuai. Pemilihan
metode penilaian dapat merujuk kepada pedoman ini dan
SPI 106
Kesimpulan Penilaian 5.1.d) Hasil penilaian dapat disusun per objek penilaian, dengan
masing-masing dicantumkan jumlah nominal dalam mata
uang rupiah.
Kesimpulan penilaian ditampilkan secara jelas, mudah
dimengerti dan tidak menimbulkan kesalahpahaman.
6.1 Hasil penilaian yang diopinikan Penilai menurut SPI 204 - 3.17 tidak memperhitungkan adanya
pengenaan pajak atas pelepasan objek pengadaan tanah (contoh PPN). Dalam hal adanya
kepentingan yang mengharuskan adanya pengenaan pajak berdasarkan peraturan dan perundang-
undangan terkait, maka Penilai dapat:
b) untuk kepentingan pihak atau perusahaan tertentu sebagai pihak yang menyerahkan hak objek
pengadaan tanah, maka Penilai dapat menambahkan informasi khusus adanya pengenaan
pajak dimaksud sesuai permintaan dan besaran dari Pemberi Tugas. Namun penambahan
informasi adanya pengenaan pajak dimaksud tidak merubah opini nilai yang dihasilkan oleh
Penilai;
c) pemenuhan proses sebagaimana yang dimaksud pada hurup b) di atas hanya berlaku bila ada
permintaan tertulis dari Pemberi Tugas dan digunakan hanya kepada pihak yang membutuhkan.
6.2 Dalam proses finalisasi, Penilai harus memastikan bahwa hasil penilaian telah sesuai sebagaimana
yang dimaksud dalam Lingkup Penugasan dan tetap memperhatikan proses kaji ulang internal
(review). Proses konfirmasi hasil penilaian kepada pemberi tugas dapat dilaksanakan paa tahap
finalisasi laporan penilaian.
6.3 Revisi Laporan Penilaian yang disampaikan kepada pemberi tugas sebagai bagian dari
tanggungjawab profesional Penilai merupakan hal yang dapat diterima dalam praktek penilaian
dalam hal terdapat kekeliruan dalam penilaian. Kekeliruan dalam penilaian sehingga memunculkan
revisi laporan penilaian dapat disebabkan oleh dua hal, pertama kekeliruan terkait penugasan yang
disebabkan oleh pemberi tugas penilaian dan kedua kekeliruan terkait proses penilaian yang
merupakan tanggungjawab penilai. Revisi laporan penilaian dapat dilakukan sebagian atau
keseluruhan dari laporan penilaian dengan memenuhi hal sebagai berikut:
b) Revisi terkait penugasan sehubungan dengan perubahan data dan asumsi yang berpengaruh
secara signifikan terhadap nilai sehingga memungkinkan laporan penilaian dapat direvisi
termasuk berubahnya periode masa tunggu. Revisi laporan penilaian dalam kondisi ini harus
didasarkan pada kesepakatan/permintaan tertulis dengan pemberi tugas sebagai bagian
dari Lingkup Penugasan;
c) Revisi terkait kekeliruan pada proses penilaian dapat disebabkan oleh kesalahan yang
dilakukan penilai baik dalam perhitungan maupun interpretasi terhadap ketentuan dan standar
penilaian yang berlaku;
d) Seluruh proses revisi harus didokumentasikan dan dilaporkan terpisah dari laporan penilaian
sebelumnya. Hal ini harus mengikuti Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku terkait
jasa Penilai Publik.
6.4. Dalam kondisi tertentu terdapat pertanyaan Pemberi Tugas dan/atau Pengguna Laporan tentang
masa berlaku nilai dan/atau laporan penilaian untuk tujuan Pengadaan Tanah. Menjawab hal ini
maka berlaku:
a) Tanggal penilaian diartikan dalam SPI sebagai tanggal pada saat nilai dinyatakan dan
diberlakukan, sehingga semua asumsi yang digunakan adalah bersamaan dengan tanggal
penilaian. Perubahan tanggal penilaian memiliki dampak terjadinya perubahan asumsi sehingga
kesimpulan nilai juga berpotensi berubah.
7.0 Penutup
Pedoman Penilaian Indonesia 04 (PPI 04) ini diberlakukan sebagai petunjuk teknis SPI 204 terkait
penilaian Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Uumum. Pada prakteknya, terdapat potensi objek
penilaian dan permasalahan pengadaan tanah saling memengaruhi bagaimana penilaian dilaksanakan.
Penilai diharapkan untuk dapat bijaksana dan berhati-hati dalam menghadapi permasalahan dimaksud.
Hal-hal yang belum diatur dalam SPI 204 dan/atau PPI 04, maka KPSPI MAPPI akan berupaya untuk
mengantisipasinya melalui penjelasan atau menerbitkan ketentuan khusus bila diperlukan.
2. Ilustrasi Penghitungan NPW atas Rumah Tinggal Biasa dan Tanah Berlebih (untuk masa tinggal 20 tahun)
Rp. Rp.
a.1 Indikasi Nilai Pasar Rumah Tinggal (Tanah dan Bangunan) 200.000.000
Indikasi Nilai Pasar Rumah Tinggal (Tanah dan Bangunan) 100.000.000
Indikasi Nilai Pasar Tanah Berlebih 100.000.000
a.2 Kerugian non fisik
- Solatium 20% x Rp. 100.000 (masa tinggal 20 tahun) 20.000.000
- Transaksi (8%):
asumsi biaya pindah 2% 2.000.000
asumsi pajak 5% (potong NPOPTKP* Rp. 3 juta) 9.850.000
asumsi biaya PPAT 1% 2.000.000
Sub total a.2 33.850.000
a.3 Beban masa tunggu (6 bulan) @6% pa 7.015.500
3% x Rp. 233.350.000
a.4 Sub total kerugian non fisik (a.2+a.3) 40.865.500
Nilai Penggantian Wajar 240.865.500
*) tergantung ketentuan masing-masing daerah, secara umum Rp. 60 juta
4. Ilustrasi Penghitungan NPW atas Rumah Tinggal Biasa dengan masa tunggu di atas 6 bulan
(Pelaksanaan penilaian lebih dari 6 bulan setelah penetapan lokasi atau tanggal penilaian)
Rp. Rp.
a.1 Indikasi Nilai Pasar Rumah Tinggal (Tanah dan Bangunan) 100.000.000
a.2 Kerugian non fisik
- Solatium 20% x Rp. 100.000 (masa tinggal 20 tahun) 20.000.000
- Transaksi (8%):
asumsi biaya pindah 2% 2.000.000
asumsi pajak 5% (potong NPOPTKP* Rp. 3 juta) 4.850.000
asumsi biaya PPAT 1% 1.000.000
Sub total a.2 27.850.000
a.3 Beban masa tunggu :
- Indikasi NP (pada tanggal pelaksanaan penilaian) Rp. 110 juta
Selisih kenaikan nilai (Rp. 110 juta - Rp. 100 juta) 10.000.000
- Masa tunggu (6 bulan) @6% pa 4.135.500
(3% x Rp. 114.135.000)
a.4 Sub total kerugian non fisik (a.2+a.3) 41.985.500
Nilai Penggantian Wajar 141.985.500
*) tergantung ketentuan masing-masing daerah, secara umum Rp. 60 juta
Pernyataan Penilai
Setiap laporan Penilaian properti harus memuat Pernyataan Penilai (compliance statement) yang ditandatangani
dengan bentuk kurang lebih sebagai berikut:
Dalam batas kemampuan dan keyakinan kami sebagai Penilai, kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan
bahwa:
1. Pernyataan dalam laporan Penilaian ini, sebatas pengetahuan kami, adalah benar dan akurat.
2. Analisis, opini, dan kesimpulan yang dinyatakan di dalam Laporan Penilaian ini dibatasi oleh asumsi dan batasan-
batasan yang diungkapkan di dalam Laporan Penilaian, yang mana merupakan hasil analisis, opini dan kesimpulan
Penilai yang tidak berpihak dan tidak memiliki benturan kepentingan.
3. Kami tidak mempunyai kepentingan baik sekarang atau di masa yang akan datang terhadap properti yang dinilai,
maupun memiliki kepentingan pribadi atau keberpihakan kepada pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan
terhadap properti yang dinilai.
4. Penunjukan dalam penugasan ini tidak berhubungan dengan opini Penilaian yang telah disepakati sebelumnya dengan
Pemberi Tugas
5. Biaya jasa profesional tidak dikaitkan dengan nilai yang telah ditentukan sebelumnya atau gambaran nilai yang
diinginkan oleh Pemberi Tugas, besaran opini nilai, pencapaian hasil yang dinyatakan, atau adanya kondisi yang
terjadi kemudian (subsequent event) yang berhubungan secara langsung dengan penggunaan yang dimaksud.
6. Penilai telah mengikuti persyaratan pendidikan profesional yang dipersyaratkan dalam KEPI dan SPI. .
7. Penilai memiliki pengetahuan yang memadai sehubungan dengan properti dan/atau jenis industri yang dinilai.
8. Penilai telah melaksanakan ruang lingkup sebagai berikut:
▪ Identifikasi masalah (identifikasi batasan, tujuan dan objek, definisi Penilaian, dan tanggal Penilaian);
▪ Pengumpulan data dan wawancara;
▪ Analisis data;
▪ Estimasi nilai dengan menggunakan pendekatan Penilaian;
▪ Penulisan laporan.
9. Penilai telah/tidak melakukan inspeksi lapangan yang merupakan objek Penilaian (apabila lebih dari 1 orang
menandatangani pernyataan ini, harus dibuat terinci mengenai individu mana yang melakukan inspeksi lapangan).
10. Tidak seorangpun selain yang bertandatangan di bawah ini, yang telah terlibat dalam pelaksanaan inspeksi, analisis,
pembuatan kesimpulan, dan opini sebagaimana yang dinyatakan dalam laporan Penilaian ini.
11. Analisis, opini, dan kesimpulan yang dibuat oleh Penilai, serta laporan Penilaian telah dibuat dengan memenuhi
ketentuan Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) dan SPI yang berlaku.
Pernyataan Penilai yang ditandatangani merupakan bagian integral dari laporan Penilaian. Penilai yang menandatangani
bagian lainnya dari laporan Penilaian, termasuk surat pengantar (letter of transmittal) juga harus menandatangani
pernyataan ini.
Apabila Penilai yang menandatangani laporan bergantung kepada pekerjaan yang dilakukan oleh Penilai/tenaga ahli
lainnya yang tidak menandatangani pernyataan Penilai, maka Penilai yang menandatangani bertanggung jawab atas
keputusan untuk bergantung kepada pekerjaan mereka, dan disyaratkan untuk memiliki alasan yang kuat untuk
mempercayai kompetensi dari Penilai/tenaga ahli lainnya tersebut.
Nama dari individu yang terlibat dalam Penilaian namun tidak menandatangani lembar Pernyataan Penilai harus
dinyatakan.
No. .......................
............., (tanggal surat)
Kepada Yth.
(sebutkan nama dan alamat KJPP/Instansi Penilai)
Perihal: Surat Pernyataan atas penugasan penilaian (sebutkan objek penilaian) yang berlokasi (sebutkan alamat
lokasi) milik (sebutkan nama pemilik properti)
Merujuk kepada kontrak (sebutkan nomor kontrak) tanggal (sebutkan tanggal kontrak) mengenai perjanjian/kontrak
Pekerjaan Penilaian ………. yang disebutkan di atas maka berikut adalah pernyataan dari (sebutkan nama Pemberi
Tugas) atas penugasan dimaksud, sebagai berikut :
a. Bahwa seluruh informasi dan pernyataan baik secara lisan maupun tulisan serta dokumen baik dalam bentuk asli
maupun foto copy dan/atau salinan yang kami sampaikan kepada (sebutkan nama KJPP) yang kemudian
digunakan dalam analisis dalam pemberian opini nilai adalah benar-benar berasal dari (sebutkan nama Pemberi
Tugas), lengkap dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya pada tanggal penilaian sampai dengan
dikeluarkannya laporan penilaian.
b. Bahwa atas isi dan segala sesuatu yang terdapat dan/atau yang digunakan dalam penugasan penilaian, kami
(sebutkan nama Pemberi Tugas) memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada (sebutkan nama
KJPP) termasuk didalamnya anggota rekan dan seluruh staff yang ada dari tuntutan kerugian harta, gugatan
dan tanggung jawab (semuanya dalam bentuk apapun juga) baik secara sendiri-sendiri maupun institusi yang timbul
secara langsung maupun tidak langsung terhadap pihak manapun juga apabila hal itu diakibatkan oleh kesalahan
penyampaian data dan informasi apakah yang disampaikan secara verbal dan/atau dalam bentuk asli, foto
kopi, dan/atau salinan dari kami.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya untuk kepentingan penilaian yang dibuat oleh (sebutkan
nama KJPP).
Hormat kami,
(nama Pemberi Tugas)