Modul 3 KB 1&2
20
Jelaskan mengapa aliran yang berbasis nonformal menjadi aliran pokok
pendidikan nasional yang meliputi aspek formal, informal, dan nonformal !
Modul 5 KB 3
Jawaban:
1. Progresivisme berkembang dan melakukan gerakan dalam rangka perubahan sosial dan budaya dengan
menekan kan penting nya perkembangan individual.
Esensialisme berkembang dan melakukan gerakan sebagai protes terhadap progresivisme, idealisme
didukung oleh idealisme dan realisme.
Perenialisme berkembang sebagai reaksi dan solusi yang ditawarkan atas terjadinya krisis kebudayaan
dalam kehidupan manusia modern.
Kontruktivisme berkembang dalam rangka mengatasi proses pendidikan yang pada umumnya dilakukan
melalui transfer pengetahuan dari guru kepada siswa.
Progresivisme dan esensialisme merupakan aliran filsafat pendidikan yang dapat diterapkan sebagai
dasar epistologi untuk mengembangkan pendidikan yang bersifat partisipasif dengan alasan bahwa
keduanya menghendaki agar tidak ada pendidikan bercorak otoriter.
2. Implikasi aliran progresivisme dalam pendidikan antara lain, tujuan pendidikan, kurikulum pendidikan,,
pendidikan, pelajar, pengajar dan metode pendidikan yang sering di gunakan yaitu metode pendidikan
aktif, metode memonitor kegiatan belajar, metode penelitian ilmiah, pemerintahan pelajar, kerja sama
sekolah dengan keluarga, sekolah sebagai laboratorium pembaharuan pendidikan.
Implikasi aliran kontruktivisme aliran ini lebih menekankan bagaimana siwa belajar bukan bagaimana
guru mengajar, sebagai fasilitator guru bertanggung jawab terhadap kegiatan pembelajaran
dikelas.diantarava tanggung jawab guru dalam pembelajaran adalah menstimulasi dan memotivasi siwa.
3. Ruang pendidikan ins kayu tanam dipandang sebagai tonggak pemikiran tentang pendidikan di
Indonesia, berdasarkan beberapa definisi pendidikan nonformal dapat dirumuskan bahwa pendidikan
non formal adalah pendidikan yang dilaksanakan secara terencana, sistematis, fleksibel, integral, dan
berlangsung diluar sytem pendidikan formal. Satuan pendidikan non formal terdiri atas lembaga kursus,
lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta
lembaga sejenis,
4. Menurut j.j hoeningman wujud kebudayaan dibagi menjadi 3 yaitu gagasan, aktivitas, dan artefak.
1. Wujud kebudayaan sebagai gagasaan berupa nilai nilai ,norma norma, peraturan, kepercayaan, ide
ide, ideologi, maupun gagasan yang tertanam di dalam akal manusia.
2. Wujud kebudayaan sebagai aktivitas adalaah tindakan yang sifatnya konkret karena dapat dilihat,
diamati dan juga di dokumentasi,
3. Wujud kebudayaan artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang brupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda benda atau hal hal yang dapat
diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
Hubungan diantara ketiganya menjadikan suatu rangkaian tindakan dan aktifitas manusia
atau masyarakat menjadi lebih berpola dengan karifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat.