Anda di halaman 1dari 9

PERAN BIROKRASI DALAM MENUNJANG PELAYANAN PUBLIK DIERA NEW

NORMAL

OLEH :

MELA RIA SUNATA

203515516064

ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS NASIONAL
BAB I

PENDAHULUAN

a.Latar Belakang

Birokrasi adalah suatu struktur organisasi, pembagian kerja dan hierarki yang
terdapat dalam suatu lembaga yang penting untuk melaksanakan tugas secara lebih tertib,
seperti di pemerintahan, rumah sakit, sekolah, militer, dll. Birokrasi ini dipahami sebagai
sistem otoritas yang ditentukan secara rasional. dengan berbagai jenis peraturan untuk
mengatur pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang. Dalam pelaksanaannya, birokrasi
memiliki prosedur atau aturan yang tetap, dan rantai komando berupa hierarki kewenangan
bergerak dari “atas” ke “bawah”: berkenaan dengan fungsi birokrasi yaitu penyelenggaraan
pelayanan publik. , pelaku pembangunan profesional, perencana kebijakan, pelaksana dan
pengawas, alat pemerintah untuk melayani kepentingan masyarakat dan bukan merupakan
bagian dari kekuatan politik (netral). Birokrasi selalu dibutuhkan masyarakat sebagai
penghubung antara negara dan masyarakat. jadikan masyarakat sebagai prioritas utama

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah meliputi pelayanan


masyarakat dan pelayanan administrasi. Kedua elemen ini berjalan beriringan untuk
memberikan kinerja pelayanan yang baik di pemerintahan. Pemerintahan daerah sendiri harus
mengutamakan kepentingan masyarakat, terutama dalam penyediaan struktur publik dan
administrasi publik. Pelayanan yang diberikan oleh aparatur yang diserahi tugas dan
tanggung jawab untuk melaksanakan tugas tersebut dengan baik, tetapi bukanlah pekerjaan
yang mudah karena memerlukan pengalaman dan pengetahuan yang memadai agar hasil
pekerjaan tersebut efektif dan efisien.Pelayanan tersebut dilakukan dengan sistem yang
bertujuan untuk mengontrol kegiatan pelayanan, namun terkadang pelayanan menjadi tidak
efektif karena kurangnya kesadaran aparatur dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pengetahuan masyarakat terhadap kegiatan pemerintahan yang mengakibatkan pelayanan
tidak efisien.

Pandemi Covid19 saat ini menuntut perubahan birokrasi pelayanan publik.


Perubahan birokrasi terjadi dalam dua dimensi, yaitu dimensi organisasi dan sistem kerja.
Dalam dimensi organisasi, telah terjadi perubahan dari semula yang berlangsung di jalan
biasa, perlu beralih ke model birokrasi new normal. Sedangkan perubahan sistem kerja
ditawarkan dua pilihan, yaitu work from home (WFH) dan pengejaran. bekerja di kantor
dengan memperhatikan dan menjalankan protokol kesehatan yang telah ditentukan (Taufik
dan Warsono, 2000) Salah satu dampak terbesar dari pandemi Covid19 bagi masyarakat
Indonesia adalah masyarakat di sektor pelayanan.Indonesia harus menggunakan model
integrasi vertikal dan horizontal dengan menyediakan jaringan pelayanan satu pintu yang
membutuhkan transformasi pelayanan publik dari paradigma lama administrasi publik
menjadi pelayanan publik baru kualitas pelayanan kepada masyarakat (Lumbanraja, 2020).
BAB II

PEMBAHASAN

A.Perubahan Birokrasi di Era Pandemi Covid-19

Ada dua dorongan utama untuk membawa perubahan birokrasi di masa pandemi
Covid19 ke new normal, yaitu dimensi perubahan kelembagaan (organisasi) yang mengkaji
kekuatan organisasi untuk melakukan perubahan, dan dimensi perubahan sistem kerja,
termasuk perilaku. atau kebiasaan para agen ASN dalam memberikan pelayanan publik yang
normal, menuju new normal.

1.Dimensi perubahan kelembagaan birokrasi

Dalam literatur tentang manajemen perubahan, dikenal sebagai model (Lewin, 1951).
Lewin mengembangkan konsep analisis medan gaya. Kurt Lewin, perubahan terjadi karena
munculnya tekanan pada organisasi, individu atau kelompok.Oleh karena itu, ini berfokus
pada pernyataan “mengapa”, yaitu mengapa individu, kelompok atau organisasi berubah.

Model perubahan yang digunakan oleh Lewin mendefinisikan tiga proses perubahan, yaitu:
unfreeze, change, refreeze. Adapun tahapannya sebagai berikut:

a.Pada tahap awal perubahan


Tahap pertama ini dibentuk dengan pendekatan perilaku organisasi. Seseorang (atau
organisasi) menyadari bahwa ada kebutuhan untuk perubahan. Fase ini berkaitan dengan
persiapan untuk perubahan. Ini adalah tahap di mana kesadaran dan pemahaman tentang
perubahan dan persiapan diperlukan untuk mulai menjauh dari zona nyaman yang Anda
tinggali saat ini.Fase pertama ini sering disebut sebagai fase persiapan diri, baik secara
individu maupun secara tim, sebelum suatu perubahan dilakukan atau menciptakan situasi
yang menguntungkan untuk terjadinya suatu perubahan.

b.Tahapan proses transisi


Pada fase ini kami menganalisis semua jenis perubahan yang perlu dilakukan dengan
menganalisis kesenjangan antara keadaan keinginan dan status quo dan mengamati program
perubahan yang sesuai untuk memberikan solusi dan mengurangi resistensi pada tahap ini,
upaya baru akan dilakukan dan metode lama akan dihilangkan
c. Pada tahap Pembekuan Kembali (Refreezing),

Pada tahapan ini lebih kepada usaha-usaha dalam menguatkan perubahan yang telah
dilakukan supaya dapat berjalan dengan baik, dinamis, dan stabil. Organisasi membakukan
perubahan tersebut sebagai bentuk norma yang baru.

2.Dimensi evolusi sistem kerja

Sebagai PNS, misi dan fungsi ASN dalam tatanan kenormalan baru dilaksanakan
dengan mengutamakan aspek kesehatan dan keselamatan melalui penerapan protokol
kesehatan dalam kegiatan sehari-hari. yang menjadi perhatian dalam adaptasi tatanan normal
baru di kementerian/lembaga/daerah di lingkungan hidup, yaitu: adaptasi sistem kerja,
dukungan SDM dan dukungan infrastruktur (KemenpanRB, 2020b) sebagai berikut:

1. Adaptasi Sistem kerja ASN pada saat masuk dinas dan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dalam hal waktu kerja. Namun untuk beradaptasi dengan kondisi pandemi, perlu
dilakukan penyesuaian sistem kerja dengan menerapkan protokol kesehatan dalam
aktivitas sehari-hari.

2. Pendukung Sumber Daya Manusia Perangkat Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pengelolaan sumber daya manusia perangkat antara lain review kinerja oleh
petugas kepegawaian (PPK); pemantauan dan pengawasan oleh kepala unit kerja; dan
PPK memastikan kedisiplinan pegawai.Model penilaian kinerja, monitoring dan evaluasi
dapat disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid19.

3. Dukungan infrastruktur Untuk beradaptasi dengan tatanan normal baru, PPK dihimbau
untuk menyiapkan dukungan terhadap struktur dan infrastruktur yang dibutuhkan ASN.
penyelenggaraan administrasi publik dan pelayanan publik dilaksanakan dengan
memperhatikan pedoman penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, keamanan
informasi, dan keamanan informasi.

3. Inovasi pelayanan publik di era pandemi Covid-19

Konsep inovasi dalam kajian administrasi publik terdapat dalam perspektif New
Public Management dan Reinventing Government (Taufik dan Astuti, 2020). bertahan dan
meningkatkan kinerja dengan merangkul semangat sektor swasta ke sektor publik (Osborne
dan Gaebler, 1992) Dalam hal ini, (Farazmand, 2004) berpendapat bahwa tanpa sistem
administrasi atau manajemen yang inovatif dan dapat beradaptasi, kebijakan inovatif pasti
akan gagal, yang berarti bahwa inovasi merupakan bagian penting dari tata kelola untuk
mencapai tujuan organisasi.Dalam hal ini, (Rogers, 2003) juga berpendapat bahwa “sebuah
inovasi adalah ide, praktik, atau objek yang dianggap baru oleh individu atau unit pengadopsi
lainnya”. Perspektif Rogers tentang inovasi dapat diartikan sebagai ide, praktik, atau objek
yang dianggap baru oleh individu atau unit adopsi lainnya.

B.Efektifitas Pelayanan Public di Era New Normal

Fenomena New Normal akhirnya memunculkan kebutuhan akan pelayanan publik


yang baru. Artinya, masa transisi untuk sampai ke sana adalah waktu untuk mengubah dan
mengatur ulang utilitas lama ke yang baru. Dalam kondisi seperti itu, transformasi harus
dilakukan dengan cepat, satu-satunya cara adalah mengelola pelayanan publik yang
bermasalah, yang berarti tidak perlu lagi membenarkan perlunya perbaikan dan kebaruan
dalam pelayanan. new normal itu harus melewati tahapan-tahapan yang biasanya terjadi di
old normal.
Proses yang biasa terjadi pada masa normal lama dalam penetapan standar pelayanan adalah
dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu berbasis aturan atau berbasis masyarakat
(kebutuhan dasar).Untuk yang berbasis kebutuhan masyarakat, penyelenggara dalam
penyusunan standar pelayanan akan melibatkan pemangku kepentingan dan masyarakat luas,
keterlibatan ini hanya dilakukan satu kali sebelum pelaksanaannya.

Pelayanan publik di era kenormalan baru, melalui implementasi kebijakan yang telah
ditetapkan, akan berdampak pada akses pelayanan masyarakat, mengurangi intensitas
pertemuan antara penyedia layanan dan penerima layanan, kondisi seperti itu harus dijadikan
momen optimalisasi pelayanan publik. layanan, yang dilakukan terlebih dahulu di hadapan
dan kemudian diteruskan ke sistem online menggunakan teknologi informasi. Tentunya
peralihan ini juga harus diikuti dengan perubahan pola pikir masyarakat dengan menawarkan
sosialisasi atau edukasi sedemikian rupa sehingga dapat timbul kesadaran dan pemahaman
sehingga dapat membuahkan hasil yang efektif dan efisien. Dalam memberikan pelayanan,
penyelenggara pelayanan harus mengikuti standar yang biasa disebut dengan standar
pelayanan publik. Menurut Zainal dkk., standar pelayanan publik meliputi:
Selain itu, terdapat faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pemberian pelayanan prima,
yaitu kesadaran, aturan, organisasi publik, pendapatan dan kesejahteraan, keterampilan dan
kompetensi pegawai serta sarana dan prasarana yang memadai (Rohman dan Hardianto,
2019:117118). ).

C.Fungsi birokrasi dalam pelayanan public

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas dalam penyelenggaraan pelayanan publik adalah ukuran yang


menunjukkan sejauh mana tingkat kesesuaian pemberian pelayanan dengan ukuran atau nilai
internal atau norma eksternal yang ada di masyarakat atau dipegang oleh para pihak. Peran
aparat birokrasi dalam pemberian pelayanan publik juga erat kaitannya dengan masalah
struktur birokrasi yang diwarisi dari era Orde Baru yang berkuasa.

2. Daya Tanggap

Daya tanggap adalah kemampuan birokrasi untuk mengenali kebutuhan masyarakat,


mengartikulasikan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

3. Orientasi layanan

Orientasi layanan mengacu pada jumlah energi birokrasi yang digunakan untuk
memberikan layanan publik.

4. Efisiensi pelayanan

Efisiensi pelayanan merupakan perbandingan terbaik antara input dan output pelayanan
Idealnya pelayanan akan efisien jika birokrasi pelayanan dapat memberikan input pelayanan,
seperti biaya dan keterlambatan pelayanan yang memudahkan masyarakat pengguna
jasa.Demikian pula dalam hal produksi jasa, birokrasi dan birokrasi idealnya harus mampu
menghadirkan produk jasa yang berkualitas, terutama dari segi biaya dan waktu pelayanan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Menyikapi bagaimana fungsi birokrasi dalam menciptakan efisiensi pelayanan publik,


maka kita harus memahami birokrasi dimana birokrasi merupakan bagian dari sistem kerja
pemerintahan dalam pelaksanaan kegiatannya berdasarkan cap program yang telah
ditetapkan. oleh kebijakan pemerintah. Dalam konteks pemerintahan Indonesia, birokrasi
dalam sistem pemerintahan adalah soal kinerja Pemerintah Bagi kalangan akademisi,
umumnya baik buruknya suatu pemerintahan dapat dilihat dan diukur dari sejauh mana
penyelenggaraan pemerintahan birokrasi itu sendiri. tugas dan tanggung jawab. Dalam
kehidupan sehari-hari tentu kita membutuhkan lembaga, karena lembaga merupakan
penyedia pelayanan publik. Lembaga dipilih dan legalitasnya dibentuk oleh proses sosial-
politik dan bahkan oleh pemilihan umum.Institusinya adalah pemerintah sebagai pelayanan
public

DAFTAR PUSTAKA

Taufik,Warsono Hardi,.2020.Birokrasi Baru untuk New Normal:Tinjauan Model Perubahan


Brokrasi dalam Pelayanan Public di Era Covid-19. Administrasi Publik.2(1).2685-3582

https://www.ombudsman.go.id/pengumuman/r/artikel--pelayanan-publik-ideal-di-era-new-
normal

file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/MAKALAH%20MENGENAI%20REFORMASI
%20BIROKRASI%20DALAM%20PELAYANAN%20PUBLIK%20(1).pdf

https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/dinamika/article/view/1951
https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/dialogue/article/view/8182/4407
https://lan.go.id/?p=2517
https://kamus.tokopedia.com/b/birokrasi/

Anda mungkin juga menyukai