Anda di halaman 1dari 22

PETUNJUK PEMBELAJARAN

Supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik, guru


diharapkan mengikuti petunjuk-petunjuk berikut ini:
1. Terlebih dahulu guru menerangkan dengan detail materi yang
memang perlu diterangkan.
2. Berikan contoh lebih dulu dengan benar sesuai materi.
3. Mintalah murid-murid menirukan (memperagakan) secara
bersama-sama terlebih dulu.
4. Mintalah sekitar tiga murid untuk memperagakan di depan
kelas.
5. Mintalah murid-murid untuk memperagakan kembali bersama-
sama.
6. Janganlah berpindah ke praktik gerakan yang lain sebelum
semua murid dianggap benar-benar telah memahami dan
dapat mengerjakannya.
7. Untuk doa dan bacaan:
a. Guru membacakan dengan benar terlebih dahulu.
b. Murid menirukan bacaan guru bersama-sama.
c. Menunjuk salah satu murid untuk melafalkannya secara
bergantian.
d. Mengulangi lagi secara bersama-sama.
e. Menutup buku (modul)
f. Mengulangi secara bersama-sama.
g. Menunjuk murid secara bergantian untuk mengulangi
bacaan sehingga guru benar-benar yakin bahwa mereka telah
hafal.
h. Mengecek kembali hafalan mereka pada pertemuan
berikutnya sebelum berpindah ke materi yang baru.
8. Untuk tata cara sholat:
a. Guru memperagakan terlebih dahulu di depan kelas.
b. Guru meminta semua murid agar memperagakannya
bersama-sama.
c. Guru menunjuk salah satu murid secar bergantian agar
memperagakan di depan kelas.
d. Guru meminta mereka agar mengulangi lagi bersama-
sama.
e. Jangan berpindah ke gerakan berikutnya sebelum materi
itu benar-benar dikuasai semua murid.
9. Hendaknya strategi pembelajarannya sekali waktu diselingi
dengan cerita atau penjelasan tentang keutamaan-
keutamaannya. Dengan demikian diharapkan dapat
menumbuhkan kecintaan mereka untuk melakukannya dalam
kehidupan sehari-hari.
CATATAN BAGI ORANG TUA

1. Pada akhir modul ini disertakan pula catatan-catatan yang


berisi dalil-dalil tentang hal-hal yang berkaitan dengan
praktik dan bacaan wudhu maupun sholat.
2. Bacaan-bacaan sholat yang kami ajarkan ini hanyalah salah
satu contoh dari Rasulullah s.a.w. sedangkan contoh-contoh
bacaan yang lain sebenarnya masih banyak.
Jika orang tua ingin contoh-contoh bacaan yang lain, bisa
merujuk pada buku-buku yang menjadi rujukan kami.
Kami memilih bacaan-bacaan tersebut dengan maksud agar
mudah dihafalkan murid, tetapi dalilnya insya Allah
shohih.
BAB I
NAMA SHOLAT FARDHU
A. KOMPETENSI DASAR
Siswa mengetahui nama-nama sholat fardhu, jumlah
rakaatnya, dan waktu-waktunya
B. URAIAN MATERI
1. Nama Sholat Fardhu
orang muslim wajib mengerjakan sholat
sebanyak lima kali dalam sehari semalam
sholat yang lima waktu itu disebut sholat fardhu
sholat-sholat itu ialah sholat shubuh,
dhuhur, ashar, maghrib, dan isya
semuanya harus dikerjakan
tidak boleh ditinggalkan
siapa yang berani meninggalkan sholat
dengan sengaja atau malas-malasan
dia akan berdosa
dan orang yang berdosa
akan disiksa oleh Alloh Subhanahu Wa Ta'ala

2. Jumlah Rakaat Sholat Fardhu


orang sholat adalah melakukan gerakan-gerakan
bagi yang mampu
mulai dari berdiri, membungkuk, mencium lantai,
duduk dan berdiri lagi
gerakan dari berdiri sampai berdiri lagi
disebut satu rakaat
adapun jumlah rakaat masing-masing
sholat fardhu adalah
sholat shubuh jumlahnya 2 rakaat
sholat dhuhur jumlahnya 4 rakaat
sholat ashar jumlahnya 4 rakaat
sholat maghrib jumlahnya 3 rakaat
sholat isya jumlahnya 4 rakaat
jadi orang islam dalam sehari semalam
harus mengerjakan sholat
sebanyak tujuh belas rakaat

3. Waktu-waktu Sholat Fardhu


setiap sholat fardhu itu
harus dikerjakan pada waktu tertentu
sesuai dengan aturan Alloh dan rosul-Nya
bila dikerjakan di luar waktunya
menjadi tidak sah sholatnya
waktu-waktu sholat fardhu itu adalah
a. Waktu Sholat Shubuh
sholat shubuh boleh dikerjakan
sejak terbit fajar
sampai terbenam matahari
kira-kira pukul setengah lima pagi
sampai kira-kira pukul enam pagi
b. Waktu Sholat Dhuhur
waktu sholat dhuhur ialah
pada waktu matahari mulai condong ke barat
sampai bayang-bayang kita
sama panjangnya dengan badan kita
kira-kira pukul dua belas siang
sampai pukul tiga sore
c. Waktu Sholat Ashar
waktu sholat ashar ialah
pada waktu bayang-bayang kita
sama dengan badan kita
sampai pada waktu terbenamnya matahari
kira-kira pukul tiga sore
sampai kira-kira pukul enam petang
d. Waktu Sholat Maghrib
waktu sholat maghrib ialah
pada waktu matahari terbenam
sampai hilangnya warna merah
di langit sebelah barat
kira-kira pukul enam petang
sampai pukul tujuh malam
e. Waktu Sholat Isya
waktu sholat isya ialah
sejak hilangnya warna merah
di langit sebelah barat
sampai sepertiga malam yang akhir
kira-kira pukul tiga pagi

4. Nasyid
TEGAKKAN SHOLAT

Tegakkan sholat yang lima waktu


Sholat shubuh dua rakaatnya
Sholat maghrib tiga rakaatnya
Dhuhur, ashar, dan isya empat rokaatnya
(A.T. Mahmud, amalku, Grasindo)

5. Rangkuman
1. sholat fardhu ada lima waktu dalam sehari semalam
2. sholat shubuh sebanyak dua rakaat
dikerjakan antara terbit fajar sampat matahari terbit
3. sholat dhuhur sebanyak empat rakaat
dikerjakan tengah hari sampai bayang-bayang badan kita
sama panjangnya dengan badan kita
4. sholat ashar sebanyak empat rakaat
dikerjakan sejak batas akhir sholat dhuhur
sampai tenggelamnya matahari
5. sholat maghrib sebanyak tiga rakaat
dikerjakan sejak batas akhir sholat ashar
sampai hilangnya warna merah
6. sholat isya sebanyak empat rakaat
dikerjakan sejak batas akhir sholat maghrib
sampai sepertiga malam akhir
7. jumlah rakaat sholat fardhu
dalam sehari semalam ialah 17 rakaat
BAB II
WUDHU
A. KOMPETENSI DASAR

Siswa mengetahui dan mampu berwudhu sesuai dengan


sunnah Rosulullah s.a.w
B. URAIAN MATERI
1. Arti Wudhu
sebelum melakukan sholat
kita harus berwudhu dahulu
berwudhu artinya bersuci untuk menghilangkan
hadats kecil dengan air suci
dan mengikuti aturan yang diajarkan
nabi muhammad s.a.w
berwudhu hukumnya wajib
bagi orang yang hendak sholat
Alloh tidak menerima sholatnya
orang yang tidak berwudhu

2. Tata Cara Wudhu


adapun tata cara berwudhu yang benar
seperti yang dicontohkan
nabi muhammad s.a.w
adalah sebagai berikut
1. niat
niat adalah kamu benar-benar ingin berwudhu
bukan sekedar membasahi anggota badan
dengan air atau bahkan sekedar main-main
niat itu cukup di dalam hati
tidak perlu diucapkan
2. membaca bismillahirrohmaniirohiim
3. mencuci kedua telapak tangan sebanyak tiga kali
4. berkumur-kumur sambil memasukkan air
ke dalam hidung lalu mengeluarkannya
sebanyak tiga kali
5. membasuh muka sebanyak tiga kali
6. membasuh kedua tangan sampai siku
7. sebanyak tiga kali dimulai dari yang kanan
8. mengusap kepala sebanyak satu kali
dimulai dari bagian tempat tumbuhnya rambut
bagian depan ke belakang sampai tengkuk
lalu mengusap ke depan
dilanjutkan dengan mengusap kedua telinga
9. membasuh kedua kaki sampai mata kaki tiga kali
dimulai dari kanan
10. tertib
tertib artinya mengerjakan wudhu sesuai urutannya
11. berturut-turut
yaitu mengerjakan urutan berwudhu
tidak diselingi dengan kegiatan lain
12. hemat dalam menggunakan air
13. berdoa sesudah wudhu
Asyhadu al lla ilaaha illallohu
Wahdahu laa syariika lah
Wa asyhadu anna muhammadan
Abduhu warosuuluhu
Allohummaj 'alnii minat-tawwabiina
Waj' alnii minal mutathohiriin

C. Rangkuman
1. sebelum sholat kita harus berwudhu dulu
2. Alloh tidak menerima sholat orang yang tidak berwudhu
3. tata cara wudhu yang diajarkan nabi ialah:
a. mencuci kedua telapak tangan 3 kali
b. membaca Bismillahirrohmaanirrohiim
c. mencuci kedua telapak tangan
d. berkumur-kumur sambil memasukkan air ke hidung
kemudian mengeluarkannya
e. membasuh muka 3 kali
f. membasuh kedua tangan sampai siku 3 kali
g. mengusap kepala dan telinga 1 kali
h. membasuh kedua kaki sampai mata kaki
i. membaca doa sesudah wudhu
BAB III
SHOLAT
A. KOMPETENSI DASAR
Siswa mengetahui dan mampu mempraktikkan sholat sesuai
sunnah Nabi Muhammad s.a.w

B. URAIAN MATERI
Tata Cara Sholat
sholat yang kita kerjakan
harus mengikuti tata cara sholat
yang dikerjakan rosulullah s.a.w
jika sholat kita tidak sesuai
dengan sholat rosulullah s.a.w
sholat kita tidak akan diterima oleh Allah
adapun tata cara sholat
yang sesuai dengan contoh
rosulullah s.a.w adalah :
1. niat
niat adalah kamu benar-benar ingin sholat
bukan sekedar menggerakkan anggota badan
atau bahkan hanya bermain-main saja
niat ini cukup di dalam hati
tidak perlu diucapkan
2. menghadap kiblat kemudian
mengucapkan takbirotul ihrom
yaitu membaca Allohu Akbar
sambil mengangkat kedua tangan
sejajar dengan telinga atau bahu
3. menggenggam pergelangan tangan kiri
dengan tangan kanan dan meletakkannya di atas dada
atau meletakkan lengan tangan kanan
di atas telapak tangan kiri
dan pergelangan tangan kanan
di atas lengan tangan kiri
4. mengarahkan pandangan ke arah tempat sujud
5. membaca doa iftitah, yaitu
Allohumma baa'id baini wa baina khothoyaaya
kamaa baa'adta bainal masyriqi wal maghribi
Allohumma naqqinii min khothoyaaya
kamaa yunaqqots tsaubul abyaadu minad danas
Allohummaghsilnii min khothoyaaya
Bil maa-i was tsalji wal barodi
6. membaca surat al-fatihah
a'uudzu billahi minasyithoonir rojiim
bismillahirrohmaniirohiim
alhamdu lillahi robbil 'aalamiin
arrohmaanirrohiim
maaliki yaumid diin
iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'iin
ihdinash shiroothol mustaqiim
shiroothol ladziina an'amta 'alaihim
ghoirul maghduubi 'alaihim waladh dhooliin aamiin
7. membaca surat pendek
 surat al-ikhlas
bismillahirrohmaniirohiim
qul huwallohu ahad
Allohush shomad
lam yalid walam yuulad
walam yaqullahu kufuwan ahad
 surat al-kaafirun
bismillahirrohmaniirohiim
qul yaa ayyuhal kaafiruun
laa a'budu maa ta'buduun
walaa antum 'aabiduuna maa a'bud
walaa ana 'aabiduuna maa a'budtum
walaa antum 'aabiduuna maa a'bud
lakum diinukum waliya diin
8. ruku dan membaca doa ruku
subhana robbiyal 'adhiim 3 kali
9. i'tidal dan membaca doa i'tidal
sami'allohu liman hamidah
robbana wa lakal hamdu
10. sujud dan membaca doa sujud
subhana robbiyal a'laa 3 kali
11. duduk di antara dua sujud dan membaca doa
robbigh firlii 2 kali
12. sujud dan membaca doa sujud
subhana robbiyal a'laa 3 kali
sampai di sini di sebut satu rakaat
untuk rakaat kedua dan seterusnya
diulangi seperti nomor 6 sampai nomor 12
kemudian dilanjutkan dengan tasyahud
untuk sholat 3 dan 4 rakaat adalah tasyahud awal
untuk sholat 2 rakaat melakukan tasyahud akhir
kemudian membaca doa tasyahud
attahiyyatu lillaah wash sholawaatu wath thoyyibah
assalamu alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullohi
wa barokaatuh
assalamu alaina wa 'alaa ibaadillahish shoolihiin
asyhadu al laa ilaaha illallooh wa asyhadu anna
muhmmadan 'abduhu wa rasuuluhu
allahumma sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali
Muhammad
kamaa shollaita 'alaa ibroohiim wa 'alaa aali ibroohiim
innaka hamiidum majiid
allahumma baarik 'alaa Muhammad
wa 'alaa aali Muhammad
kamaa barokta 'alaa ibroohiim
wa 'alaa aali ibroohiim
innaka hamiidum majiid
doa setelah tasyahud untuk bacaan tasyahud akhir
allohumma innii a'uudzubika min adzaabi jahannam
wa min adzaabil qobri
wa min fitnatil mahya wal mamaati
wa min syarri fitnati masyihid dajjal
13. salam dan mengucapkan doa salam
menengok ke kanan membaca
assalamu'alaikum wa rohmatullohi
menengok ke kiri membaca
assalamu'alaikum wa rohmatullohi
CATATAN
Di bawah ini kami sampaikan dalil-dalil yang berkaitan dengan
sifat wudhu Nabi Muhammad S.a.w dari hadits dan pendapat ulama :
1. Niat cukup da dalam hati dan tidak perlu diucapkan
Ibnu Taimiyah berkata : "Tempat niat itu dihati bukan di lisan menurut
kesepakatan para imam kaum musklimin dalam semua ibadah, thoharoh,
sholat, puasa, haji, memerdekakan budak,berjihad dan lain-lainnya.
Seandainya ada orang yang berkata dengan lisannya berlainan dengan apa
yang diniatkan dalam hatinya, maka yang teranggap adalah apa-apa yang
diniatkan oleh hatinya bukan yang dilafalkan…".
(Sifat wudhu Nabi s.a.w, terjemah Indonesia, Abdurrahman Asy
Syuwayyib, Darul Qolam, menukil dari Majmuatir Rosaili Kubro, 1 :
143)
2. Membaca Bismillah
Rasulullah s.a.w bersabda:

"Tidak (sempurna) wudhu bagi yang tidak menyebutkan nama Allah


padanya". (HR. Ibnu Majah : 399, Tirmidzi : 26, Abu Daud, 101, dan
lainnya). Dan dishohihkan oleh Syaikh Albani, shohih Jami'us
Shohir No. 7444).
Ibnu Qudamah berkata: "Sesungguhnya kami berpendapat bahwa
Bismillah (dalam berwudhu) hukumnya wajib. Bila seseorang
meninggalkannya dengan sengaja, wudhunya tidak sah. Jika karena lupa,
maka wudhunya tetap sah".(Al-Mughni, 1 : 84).
3. Menggabungkan antara berkumur dan menghirup air ke
hidung dengan satu cidukan

Dari Abdullah bin Zaid Al-Anshori r.a., ia berkata: "Ada orang yang
berkata kepadanya, contohkanlah kepada kami cara berwudhu Rasulullah
s.a.w !" lalu beliau minta air di bejana…hingga beliau berkata,'lalu beliau
berkumur-kumur dan menghirup air ke hidung dari satu telapak tangan,
beliau melakukan demikian tiga kali'." (HR. Bukhori Muslim)
Dari Amr bin Yahya ia berkata didalamnya,"Lalu beliau berkumur-
kumur dan menghirup air ke hidung lalu mengeluarkannya dari tiga
cidukan". (HR. Muslim, 3 : 122)
Imam An Nawawy Rahimahullah berkata, "Hadits ini menunjukkkan
bahwa menurut sunnah, berkumur-kumur dan menghirup air ke hidung
dari tiga cidukan dan setiap cidukan ia berkumur dan menghirup air ke
hidung".(Syarah Muslim, 3 : 123)
4. Mengusap kepala
Dalil bahwa seluruh kepala harus diusap adalah firman Alloh
Ta'ala:

"Dan usaplah kepala-kepalamu". (Al-Maidah : 16)


Ibnu Qudamah berkata :"….bahwa huruf 'ba' di sini bermaksud lil
Ilshaq (melekatkan), jadi artinya, "Usaplah kepala-kepalamu, bukan
sebagian kepalamu". Sebagaimana dinyatakan oleh mereka. Ini
didukung oleh riwayat Abdullah bin Zaid dia berkata:
"Bahwa Rasulullah s.a.w. mengusap kepalanya dengan dua tangannya,
lalu ia menjalankan kedua tangannya ke belalakang dan
mengembalikannya, yaitu ia mulai dari bagian depan kepalanya, kemudian
menjalankan kedua tangannya ke tengkuknya, lalu mengembalikan kedua
tangannya tadi ke temapat dimana ia memulai". (HR. Bukhori Muslim
No. 235).
Adapun hadits yang menunjukkan bahwa mengusap kedua telinga
dengan air sisa kepala adalah :

Dari Abu Umamah, ia berkata : "Nabi Muhammad s.a.w pernah


berwudhu, lalu beliau membasuh mukanya tiga kali, membasuh kedua
tangannya tiga kali, dan mengusap kepalanya dan ia berkata : 'Dua telinga
itu termasuk kepala'." (HR. Tirmidzi No. 37, Abu Daud No. 134 dan
Ibnu Majah No. 444).

Dari Rubayyi' binti Mua'awidz berkata, "Bahwasanya Nabi s.a.w


mengusap kepalanya dengan air sisa yang ada di tangannya". (HR. Abu
Daud dan lainnya dengan sanad hasan).
CATATAN
Dalil-dalil yang berhubungan dengan sifat sholat Nabi Muhammad
s.a.w :
1. Mengangkat tangan sejajar dengan telinga (Lihat Sifat Sholat, [saku],
hal. 14) atau sejajar dengan bahu (Sifat Sholat, [saku], hal. 13)
2. Menggenggam pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan (Sifat
Sholat Nabi, Syaikh Albani, hal. 104)
3. Mengenai doa iftitah banyak macamnya (Sifat Sholat Nabi, Syaikh
Albani, hal. 109)
4. Tentang membaca ta'awudz (Lihat sifat Sholat Nabi [saku], 20 dan Sifat
Sholat Nabi, Syaikh Albani, hal. 116)
5. Tentang bacaan ruku dan sujud memang ada beberapa macam dan
boleh memilih salah satunya. (Lihat sifat Sholat Nabi [saku], 36-37, dan
sifat sholat Nabi, Syaikh Albani, 160)
6. Tentang turun sujud boleh memakai salah satu cara, karena
keduanya adalah sunnah (Lihat sifat Sholat Nabi [saku], 32, dan
Subulus Salam, jilid 1)
7. Tentang bacaan sholawat bahkan doa-doa sholat yang lain yang
sesuai sunnah adalah sama dengan yang diajarkan Nabi
Muhammad s.a.w tanpa dikurangi atau ditambahi (Lihat Sifat Sholat
Nabi, Syaikh Albani, hal. 206)

Anda mungkin juga menyukai