Manuskrip Arif 28 Des 2022 Konsul Manuskrip 1
Manuskrip Arif 28 Des 2022 Konsul Manuskrip 1
Oleh :
A. Arif Budianto
NIM : G3A021241
Pengaruh Kompres Es Pada Pasien Nyeri Akut Yang Terpasang Water Seal Drainage
di Ruang Rajawali 1 B di Rsup Dr. Kariadi Semarang adalah hasil karya sendiri, dan
semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
NIM : G3A021241
A. Arif Budianto
HALAMAN PERSETUJUAN
NIM : G3A021241
Telah dinyatakan layak untuk diseminarkan dihadapan Dewan Penguji Karya Ilmiah
Akhir Ners (KIAN) Program Studi Pendidikan Profesi Ners.
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Ners
A. Arif Budianto
PENGARUH KOMPRES ES PADA PASIEN NYERI AKUT YANG TERPASANG WATER
SEAL DRAINAGE DI RUANG RAJAWALI 1 B DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG
Email : ners@unimus.ac.id
Abstrak
Latar belakang : Adapun penatalaksanaan pada efusi pleura untuk mencegah penumpukan kembali
cairan, menghilangkan ketidaknyamanan serta dispnea. Jika torakosentesis tidak berhasil maka
dilakukan Water Seal Drainage (WSD). Tindakan pemasangan Water seal Drainage sering
menimbulkan rasa nyeri. Nyeri merupakan bentuk ketidaknyamanan baik sensori maupun emosional
yang berhubungan dengan resiko atau aktualnya kerusakan jaringan tubuh, timbul ketika jaringan
sedang rusak dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan rasa nyeri. Tujuan :
Mengetahui Aplikasi hasil penelitian tentang Pengaruh Kompres Es Pada Pasien Nyeri Akut Yang
Terpasang Water Seal Drainage di Ruang Rajawali 1 B di Rsup Dr. Kariadi Semarang Metode :
Metode yang digunakan studi kasus ini yaitu deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan.
Studi kasus ini dimulai dari pengkajian, merumuskan masalah, membuat perencanaan, melakukan
implementasi dan evaluasi. Penerapan studi kasus ini dengan menggunakan kompres dingin pada
pasien nyeri akut yang terpasang Water Seal Drainage Di Ruang Rajawali 1 B Di Rsup Dr. Kariadi
Semarang dan dievaluasi dengan menggunakan Visual Analog Scale (VAS). Kesimpulan Terapi non
farmakologi kompres dingin dilakukan selama 3 hari selama durasi waktu 15 menit diperoleh hasil
adanya penurunan skala nyeri sebelum dan sesudah diberikan kompres dingin selama 3 hari dengan
durasi 15 menit dengan pasien 1 dan 2 hari pertama skala 4, hari ke kedua skala 3 dan hari ke ketiga
skala 2 & 3. Perawat diharapkan dapat mengaplikasikan pemberian kompres dingin pada pasien yang
mengalami nyeri akut. Berdasarkan tindakan yang telah dilakukan pada kedua responden dapat
disimpulkan bahwa terapi pemberian kompres dingin efektif dalam menurunkan nyeri. Rekomendasi :
kompres dingin efektif dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP) pada pasien nyeri
akut
Abstract
Background : The management of pleural effusion is to prevent fluid accumulation, relieve discomfort
and dyspnea. If thoracentesis is not successful, a Water Seal Drainage (WSD) is performed. The
installation of a Drainage Water seal often causes pain. Pain is a form of discomfort, both sensory and
emotional, associated with the risk or actual damage to body tissues, arising when the tissues are
damaged and causing the individual to react to relieve pain. Objective: To find out the application of
research results on the Effect of Ice Compresses on Acute Pain Patients Installed with Water Seal
Drainage in Rajawali 1 B Room at Rsup Dr. Kariadi Semarang Method: The method used in this case
study is descriptive with a nursing care process approach. This case study starts from assessing,
formulating problems, making plans, implementing and evaluating. Application of this case study using
cold compresses on acute pain patients who have Water Seal Drainage installed in Rajawali 1 B Room
at Dr. Kariadi Semarang and evaluated using the Visual Analog Scale (VAS). Conclusion Non-
pharmacological therapy of cold compresses carried out for 3 days for a duration of 15 minutes
obtained the results of a decrease in pain scale before and after being given cold compresses for 3
days with a duration of 15 minutes with patients 1 and 2 first day scale 4, second day scale 3 and third
day of scale 2 & 3. Nurses are expected to be able to apply cold compresses to patients who experience
acute pain. Based on the actions taken on the two respondents, it can be concluded that cold compress
therapy is effective in reducing pain. Recommendation: cold compresses are effective according to
standard operating procedures (SOP) in acute pain patients
Responden 1 Responden 2
PEMBAHASAN
Berdasarkan pengkajian didapatkan kedua responden berjenis kelamin laki-
laki. Sejalan dengan penelitian (Indriyani, Hayati, and Chodidjah 2019). Di Indonesia
berdasarkan hasil pengolahan data Susenas (2010) bahwa persentase laki-laki usia
mempunyai keluhan kesehatan dan terganggu dalam aktivitas sehari harinya lebih
banyak yaitu sebesar 17,54% dari pada perempuan yang sebesar 17,13%. Fenomena
ini mendukung bahwa pada penelitian ini jenis kelamin laki-laki lebih banyak
dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan. Penelitian (Kartika, Erwin, and
Lestari 2020) Jenis kelamin responden yang terbanyak yang dirawat di ruang bedah
Cendrawasih I yaitu jenis kelamin laki-laki berjumlah 26 responden (59,1%). Menurut
Rustika (2000) angka harapan hidup waktu lahir perempuan lebih tinggi dari laki-laki.
Namun pada laki-laki peranan hormon estrogen sangat sedikit dan juga laki-laki
mempunyai beban kerja fisik yang lebih berat, selain itu perilaku merokok dan
kebiasaan makan yang kurang berimbang menyebabkan laki-laki lebih mudah
terserang penyakit. Dan juga penelitian Hasil (Yuningsih 2019). penelitian ini
menunjukkan jenis kelamin laki-laki sebesar 80% dan perempuan 20%. Hal ini sesuai
dengan pendapat (Alsagaff, 2010) penderita efusi pleura lebih sering terjadi pada laki-
laki daripada wanita. Hal ini dikarenakan gaya hidup seperti sering merokok
tembakau dan minum alkohol. Sehingga dapat menurunkan sistem pertahanan tubuh,
sehingga mudah terpapar dengan agent efusi pleura.
Dari pengkajian yang telah di dapatkan, maka diagnosa keperawatan pada kedua
studi kasus ini adalah nyeri akut. Hal ini dibuktikan dengan adanya tanda dan gejala
pada kedua subjek studi kasus seperti nyeri. Subjek studi kasus 1 dilakukan
pengukuran menggunakan instrumen VAS didapatkan skala nyeri 4. Sementara itu
pada subjek studi kasus 2 didapatkan skala nyeri 4. Nyeri akut jika tidak segera di
tangani dapat mengakibatkan ansietas.
Intervensi yang diberikan adalah kompres dingin Pilih metode kompres yang
nyaman dan mudah didapat (kemasan gel beku), Pilih lokasi kompres, Balut alat
kompres dingin dengan kain pelindung, Lakukan kompres dingin pada daerah yang
cedera, Hindari penggunaan kompres pada jaringan yang terpapar terapi radiasi.
Intervensi keperawatan pada kedua studi kasus kompres dingin untuk menurunkan
skala nyeri dan mengurangi ansietas. Penyebab nyeri akut disebabkan karena agen
pencedera fisik. Sejalan dengan penelitian (Syamsiah and Muslihat 2022). Penyebab
paling umum dari nyeri akut adalah kerusakan jaringan tubuh. Terdapat tiga macam
rangsangan pemicu kerusakan jaringan, yakni fisik, biologi, dan kimia. Nyeri akut
juga mungkin terkait dengan penyebab psikologis atau kondisi medis yang sedang
dialami pasien. Rangsangan biologis: bakteri, virus, dan jamur yang membahayakan
tubuh dan menyebabkan rasa sakit. Rangsangan kimia: biasanya bersifat kaustik atau
terjadi karena peristiwa kimiawi pada tubuh. Rangsangan fisik: rasa nyeri yang terjadi
saat seseorang terluka atau menjalani prosedur/tindakan medis, misalnya operasi
(Kurniyawan 2020).
Pasien pasca operasi sering mengalami nyeri akibat diskontinuitas jaringan atau
luka operasi serta akibat posisi yang dipertahankan selama prosedur pasca operasi
sendiri. Dari segi penderita, timbulnya dan beratnya rasa nyeri pasca operasi dapat
dipengaruhi oleh fisik, psikis atau emosi, karakter individu dan sosial kultural
maupun pengalaman masa lalu terhadap rasa nyeri. Nyeri akut adalah rasa nyeri
normal yang memperingatkan bahwa Anda telah terluka. Misalnya saat Anda terkena
luka bakar, atau ibu jari yang terpukul palu secara tidak sengaja. Nyeri akut biasanya
datang secara tiba-tiba atau mendadak, dan berlangsung dalam waktu yang relatif
singkat (Tanra 2020). Kompres dingin memiliki manfaat sebagai berikut Meringankan
rasa sakit dengan membuat mati rasa pada area yang diberi kompres dingin Mampu
mengurangi bengkak Mengurangi perdarahan Kompres dingin bisa menolong luka
atau rasa sakit akut karena bekerja dengan cara mengecilkan pembuluh darah. Proses
ini bisa membantu mengurangi rasa sakit dan meminimalisir radang dan nyeri,
terutama pada kasus akut. Contoh kasus yang baik digunakan kompres dingin adalah
serangan asam urat dan sakit kepala.
Kompres dingin memiliki manfaat sebagai berikut: Meringankan rasa sakit
dengan membuat mati rasa pada area yang diberi kompres dingin Mampu mengurangi
bengkak Mengurangi perdarahan Kompres dingin bisa menolong luka atau rasa sakit
akut karena bekerja dengan cara mengecilkan pembuluh darah (Saputri 2021).
Kompres dingin bekerja dengan cara mempersempit diameter pembuluh darah
sehingga aliran darah yang menuju lokasi cedera menjadi lambat. Pada saat cedera
terjadi proses peradangan dan kerusakan pembuluh darah yang menyebabkan
pendarahan, sebaiknya kita lakukan kompres dengan es atau air dingin untuk
menurunkan resiko perdarahan. Selain itu, suhu dingin yang menyebabkan penurunan
aliran darah berefek terhadap penurunan jumlah zat perangsang radang yang bergerak
menuju lokasi cedera sehingga dapat mengurangi bengkak dan nyeri (Saleng and M
2020).
Evaluasi yang di dapatkan setelah dilakukan kompres dingin Pada Pasien Nyeri
Akut yang Terpasang Water Seal Drainage Di Ruang Rajawali 1 B Di Rsup Dr.
Kariadi Semarang. diperoleh hasil adanya penurunan skala nyeri sebelum dan sesudah
diberikan kompres dingin selama 3 hari dengan durasi 15 menit dengan pasien 1 dan 2
hari pertama skala 4, hari ke kedua skala 3 dan hari ke ketiga skala 2 & 3.
SIMPULAN
Terapi non farmakologi kompres dingin dilakukan selama 3 dengan durasi
waktu 15 menit diperoleh hasil adanya penurunan skala nyeri sebelum dan sesudah
diberikan kompres dingin selama 3 hari dengan durasi 15 menit dengan pasien 1 dan 2
hari pertama skala 4, hari ke kedua skala 3 dan hari ke ketiga skala 2 & 3 . Perawat
diharapkan dapat mengaplikasikan pemberian kompres dingin pada pasien yang
mengalami nyeri akut. Berdasarkan tindakan yang telah dilakukan pada kedua
responden dapat disimpulkan bahwa terapi pemberian kompres dingin efektif dalam
menurunkan nyeri.
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Naufal. 2017. “Penilaian Nyeri.” Academia 133–63.
Anugerah, Amanda Putri, Retno Purwandari, and Mulia Hakam. 2020. “Pengaruh
Terapi Kompres Dingin Terhadap Nyeri Post Operasi ORIF ( Open Reduction
Internal Fixation ) Pada Pasien Fraktur Di RSD Dr . H . Koesnadi Bondowoso
Pain in Patients ORIF Fracture in RSD Dr . H . Koesnadi.” 5(2):247–52.
Asnidar. 2019. “Analisis Asuhan Keperawatan Pada Pasien Pneumothorax Dengan
Intervensi Positioning Dan Monitoring Water Seal Drainage (WSD) Di RSUP
Fatmawati Jakarta.”
Bahrudin, Mochamad. 2018. “Patofisiologi Nyeri (Pain).” Saintika Medika 13(1):7.
Ceklik, Gulden Kucukakca and Nadiye Ozer. 2020. “Keperawatan Manajemen Nyeri
Artikel Asli Pengaruh Aplikasi Dingin Terhadap Nyeri Sayatan Dada Karena
Dalam Machine.” (xxxx).
Elvira, Mariza. 2018. “Pengaruh Pijat Endorphine Terhadap Skala Nyeri Pada Siswi
SMA Yang Mengalami DIsminore.” Jurnal Ipteks Terapan 12(2):155.
Felina, Mutia and Detty Iryani. 2019. “Pengaruh Kompres Panas Dan Dingin
Terhadap Penurunan Nyeri Kala I Fase Aktif Persalinan Fisiologis Ibu
Primipara.” 4(78):58–64.
Harjanto, Andhika Razannur, Firdinan Nurdin, and Murdoyo Rahmanoe. 2018. “Efusi
Pleura Sinistra Masif Et Causa TB Pada Anak.” Majority 7(3):152–57.
Herliana, Lia, Dessie Wanda, and Sutanto Priyo Hastono. 2021. “Penurunan Respon
Nyeri Akut Pada Bayi Prematur Yang Dilakukan Prosedur Invasif Melalui
Developmental Care.” Jurnal Keperawatan Indonesia 14(3):199–206.
Indriyani, Puji, Happy Hayati, and Siti Chodidjah. 2019. “Kompres Dingin Dapat
Menurunkan Nyeri Anak Usia Sekolah Saat Pemasangan Infus.” Jurnal
Keperawatan Indonesia 16(2):93–100.
Jasaputra, Diana Krisanti, Jahja Teguh Widjaja, and Teresa Liliana. 2019. “Deteksi
Mycobacterium Tuberculosis Dengan Teknik PCR Pada Cairan Efusi Pleura
Penderita Tuberkulosis Paru.” Jkm (August 2016):86–92.
Kartika, Dewi, Erwin, and Widia Lestari. 2020. “Analisa Jam Perawatan Langsung
Pada Pasien Bedah Di Ruang Cendrawasih I.” 1–8.
Kurniyawan, Hadi Enggal. 2020. “Terapi Komplementer Alternatif Akupresur Dalam
Menurunkan Tingkat Nyeri.” NurseLine Journal 1(2):246–56.
Kÿya, Beyza Levent, Ayse Demirayb, and Mertay Borana. 2022. “Efek Penerapan
Dingin Pada Nyeri Pada Pasien Dengan Selang Dada Sebelum Latihan
Pernapasan Dalam Dan Batuk : Sebuah Studi Terkontrol Acak.” 55.
Leniwia, Hasian, Dewi Prabawati, and Wihelmus Hary Susilo. 2021. “Pengaruh
Latihan Range Of Motion (ROM) Terhadap Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke.”
EjournalKEperawatan (e-Kp) 1(2):1–7.
Manurung, Suryani and Ani Nuraeni. 2020. “Pengaruh Tehnik Pemberian Kompres
Hangat Terhadap Perubahan Skala Nyeri Persalinan Pada Klien Primigravida.”
Journal Health Quality 4(1):1–76.
Mufida, Nurlela. 2019. “Pengaruh Pengetahuan Dengan Dukungan Keluarga Dalam
Pelaksanaan Range of Motion (Rom) Pada Klien Post Stroke Di Wilayah Kerja
Puskesmas Mutiara Barat Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie.” Jurnal Biology
Education 7(2):127–35.
Murjani, Hamzah, and Muhsinin. 2020. “Pengaruh Pelatihan Terhadap Kepatuhan
Perawat Dalam Pelaksanaan Perawatanwater Seal Drainage Sesuai Standar
Prosedur Operasional.” Jurnal Keperawatan Suaka Insan (Jksi) 5(1):20–35.
Niken Ayu Merna Eka Sari. 2022. “Analisis Kesulitan Mahasiswa Stikes Wira
Medika Dengan Penerapan Audio Tutorial Method Pada Pembelajaran
Praktikum Di Masa Pandemi Covid-19.”
Nur, Dea Oktaria and Suci Khasanah. 2022. “Implementasi Relaksasi Genggam Jari
Dalam Menurunkan Nyeri Akut Pada Pasien Dengan Hemoroid.” 3(4):5875–82.
Nurhayati, Nung Ati, Septian Andriyani, and Novi Malisa. 2021. “Relaksasi
Autogenik Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio
Saecarea.” Jurnal Skolastik Keperawatan 1(2):52–61.
Ozkan, Burcu and Ikbal Cavdar. 2021. “Keperawatan Manajemen Nyeri Riset Asli
Pengaruh Terapi Dingin Yang Diterapkan Pada Area Sayatan Setelah Bedah
Perut Pada Nyeri Pasca Operasi Dan Penggunaan Analgesik.” 22:775–82.
Putri, Evita Muslima Isnanda. 2020. Sistem Penilaian Kinerja Perawat Pelaksana
Berbasis Caring. Vol. 53.
Safitri, Radita Dwi. 2022. “Asuhan Keperawatan Nyeri Akut Pada Ny . S Dengan
Cephalgia Di Rs . Universitas Tanjungpura Pontianak.” 55.
Saleng, Hasriani and Suhra Ahmi M. 2020. “Kompres Dingin Terhadap Pengurangan
Nyeri Luka Perineum Ibu Post Partun Di RSKDIA Pertiwi.” Madu : Jurnal
Kesehatan 9(1):1.
Saputri, Ika Nur. 2021. “Sosialisasi Kompres Dingin Daun Kubis Dalam Menurunkan
Intensitas Nyeri Payudara.” 1(2):399–402.
Seingo, Fransiska, Ni Luh Putu Eka Sudiwati, and Novita Dewi. 2019. “Pengaruh
Kompres Dingin Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Wanita Yang
Mengalami Dismenore Di Rayon Ikabe Tlogomas.” Nursing News 3(1):153–63.
Sinaga, T. A. and F. A. Makkiyyah. 2021. “Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri
Punggung Bawah Pada Usia Dewasa Madya Di Jakarta Dan Sekitarnya Tahun
2020.” UPN Vet Jkt (Sensorik Ii):44–52.
Syamsiah, Nita and Endang Muslihat. 2022. “Pengaruh Terapi Relaksasi Autogenik
Terhadap Tingkat Nyeri Akut Pada Pasien Abdominal Pain Di IGD RSUD
Karawang.” Australian Family Physician 17(6):467.
Tanra, A. Husni. 2020. “Nyeri Akut Summary.” Kesehatan 6.
Tetti Seriati Situmorang1, Lilis Junita2, Ernamari3. 2022. “Penerapan Terapi
Kompres Dingin Guna Menurunkan Intensitas Nyeri Pada Bayi Saat Imunisasi
Di Puskesmas Plus Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.” JOONG-KI :
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol.1, No.(3):485–90.
Waryantini and Astri. 2020. “Efektifitas Penggunaan Kompres Hangat Dan Kompres
Dingin Terhadap Nyeri Otot (Myalgia Kaki) Pada Usia Lanjut.” Healthy Journal
8(2):48–57.
Widiawati and Ahmad Badaruddin. 2020. “Sistem Informasi Dalam Proses
Dokumentasi Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit Ak Gani Palembang.”
Jurnal Kesehatan 9(2).
Wijaya, I. Putu Artha. 2022. “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Intensitas Nyeri
Pasien Pasca Bedah Abdomen Dalam Konteks Asuhan Keperawatan.” Jurnal
Dunia Kesehatan 5(1):1–14.
Yuningsih. 2019. “Pengaruh Latihan Nafas Dalam Terhadap Peningkatan Saturasi
Oksigen Pada Klien Terpasang Water Seal Drainage (Wsd) Di Rsud Kabupaten
Tangerang.” Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing
Journal) 3(2):72–77.