Anda di halaman 1dari 4

KRITIK ARTIKEL

Nama : Wuri Tamtama Abdi

NIM : 0334223013

Mata Kuliah : Kebijakan dan Inovasi Pendidikan

Dosen Pengampu : Prof. H. Dr. Candra Wijaya, M.Pd


Isi Kritikan :

Dewasa ini sering kita dengar bahwasannya beban kerja dosen yang sunggu meningkat,
mulai dari pengaplikasian TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI seperti, mengajar,
pengabdian masyarakat, penelitian, dan lainnya. Dosen ataupun Guru menurut Bapak Pendidikan
Nasional kita, Ki Hajar Dewantara sudah digariskan memiliki fungsi tugas mendidik,
membimbing serta mendampingi anak didik dengan cara saling menjaga harkat dan martabat.
Dosen diwajibkan untuk mengembangkan kebaikan, kebenaran dan menuju kepada
keadaban. Selain itu dosen juga bertanggung jawab untuk mengubah cara berpikir anak didiknya
menuju cara berpikir yang memerdekakan dan membuat mereka sadar apa tujuan mereka belajar
dan menjadi insan professional melalui ilmu yang ditekuninya.
Baik Guru maupun Dosen sama-sama penting dan memegang kunci untuk menempa
peserta didik dalam memahami ilmu, pekerjaan, dunia sekitar dan memberikan sumbangsih
kepada masyarakat.
Dosen muda Indonesia saat ini berdasarkan pengamatan penulis memiliki keunggulan
dalam hal jenjang pendidikan yang tinggi dan rata-rata berorientasi pendidikan dari luar negeri.
Tentu saja mata mereka terbuka dengan kemajuan sistem pendidikan di tempat kuliah di luar
negeri termasuk jika membandingkan dengan penghasilan yang didapatkan.
Jika melihat tugas dosen yang tidak hanya menerapkan nilai-nilai untuk membina dan
mengembangkan orang lain, dosen juga dituntut memiliki tugas dan tanggung jawab untuk
menjalankan kewajiban tridharma yakni: Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
Berdasarkan Keputusan Ditjendikti-Kemdikbud 12/E/KPT/2021 tentang Pedoman Operasional
Beban Kerja Dosen, setiap dosen dari jabatan fungsional (jabfung) Asisten Ahli hingga Profesor
memiliki Beban Kerja Dosen (BKD) dan Kewajiban Khusus Dosen (KKD). Keputusan ini
memuat rincian tugas dan kewajiban profesional dosen yang harus ditunaikan setiap semester.
Meliputi kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian, dan penunjang.
Setiap jenjang jabatan memiliki rincian BKD yang berbeda dengan besaran kredit antara 12—16
SKS per semester. Laporan Beban Kerja Dosen antara lain: tugas melakukan pendidikan dan
penelitian paling sedikit sepadan dengan 9 SKS yang dilaksanakan di perguruan tinggi yang
bersangkutan; Tugas melakukan pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan melalui
kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang
bersangkutan atau melalui lembaga lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan; Tugas
penunjang perguruan tinggi dapat diperhitungkan SKS-nya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, Tugas melakukan pengabdian kepada masyarakat dan tugas penunjang paling sedikit
sepadan dengan 3 SKS dan Tugas melaksanakan kewajiban khusus bagi profesor sekurang-
kurangnya sepadan dengan 3 SKS setiap tahun.
Selain tugas profesional seperti yang diuraikan di atas, Dosen juga diberikan beban
administrasi yang menurut sejumlah dosen data kinerja tidak terintegrasi satu sama lain. Hal ini
menyebabkan sebanyak 15 dosen melancarkan protes ke Menteri Pendidikan terkait batas waktu
terkait kebijakan pemutakhiran data kinerja berupa input data tridharma Penilaian Angka Kredit
(PAK) di aplikasi Sistem Jabatan Informasi Akademik (Sijali) dan aplikasi Sistem Informasi
Jabatan Fungsional Go Online (Sijago).
Sering juga dosen dituntut oleh penulisan yang dimuat dpada artikel yang bermuatan
sinta untuk dalam negeri maupun yang iternasional. Jika ingin cepat terbit dosen tersebut harus
menempuh fast track dengan biaya yang cukup merogoh kocek dosen tersebut. Tidak dibeda-
bedakan antara dosen negeri maupun dosen di perguruan tinggi swasta. Oleh karena itu, perlulah
dikaji ulang atau “agak” diberi tenggang waktu dalam penulisan karya ilmiah dan juga perlu juga
agar kesejahteraan dosen tersebut diperhatikan.

Anda mungkin juga menyukai