Anda di halaman 1dari 3

Waham

Fiki Aldiyanto (Perawat)

Dicky Setyawan (Pasien)

SP 1 Pasien : Membina hubungan saling percaya; mengidentifikasi kebutuhan yang


tidak terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhan; mempraktekkan pemenuhan
kebutuhan yang tidak terpenuhi.

Perawat : Assalamualaikum wr wb, perkenalkan saya perawat Aldi yang bertugas


pagi ini. Saya dinas dari jam 07.00-14.00 nanti, kalau boleh masnya
biasa dipanggil siapa?

Pasien : Saya biasa dipanggil Diki

Perawat : Baiklah, saya panggil Mas Diki ya. Bagaimana kalau hari ini kita
ngobrolin tentang perasaan Mas Diki?

Pasien : Boleh

Perawat : Enaknya ngobrol berapa lama nih Mas Diki? Bagaimana kalau 15
menit?

Pasien : Boleh

Perawat : Baik, enaknya ngobrol dimana nih?

Pasien : Dimana saja

Perawat : Bagaimana kalau di taman? Sepertinya disana sejuk

Pasien : Boleh

Perawat : Baik mas Diki, jadi bagaimana perasaan anda sekarang?

Pasien : Ya saya masih merasa belum nyaman dengan lingkungan saya, saya itu
merasa seperti dikucilkan dari lingkungan keluarga saya dan sering
merasa dimarah-marahi
Perawat : Oh jadi Mas Diki merasa dikucilkan, sudah berapa lama perasaan itu
muncul?

Pasien : Saya sudah merasa dikucilkan sejak 3 bulan yang lalu, awalnya saya
tidak sadar tapi lama-lama saya tidak diajak bicara oleh ibu saya dirumah

Perawat : Oh begitu, sebelumnya mas Diki ini kegiatan sehari-harinya apa?

Pasien : Saat ini saya baru lulus kuliah, belum dapat kerja, jadi kalau pagi saya
hanya tidur dirumah, saat malam saya pergi nongkrong bersama teman

Perawat : Kalau boleh tau, nongkrong itu dilakukan tiap hari apa saja mas ? Dan
biasanya dilakukan dari jam berapa sampai jam berapa?

Pasien : Tidak setiap hari sih mas, hanya saat teman saya mengajak, yang pasti
itu malam minggu sama malam sabtu, saya keluar rumah itu dari jam 8
malam kadang sampai jam 2 pagi

Perawat : wah cukup malam ya mas, jadi bagaimana saat anda pulang dengan
keadaan ibu di rumah?

Pasien : Saya ingat dulu Ibu itu selalu membukakan pintu, tapi karena saya
merasa tidak enak ibu bangun tengah malam, saya bawa kunci sendiri,
lalu sejak itu saya merasa dikucilkan dirumah dan saya merasa ibu saya
jadi sering marah-marah

Perawat : Mas, mungkin saja ibu anda itu tidak suka jika mas Diki ini keluar
malam hampir setiap hari, apalagi sampai pagi begitu, mungkin ibu mas
Diki ingin mas Diki segera mendapatkan pekerjaan daripada terus terusan
nongkrong

Pasien : Tapi saya sudah mencari lowongan pekerjaan, dan memang belum ada
disekitar rumah saya

Perawat : Coba mas Diki lebih berusaha mencari dan mencoba komunikasikan
dengan ibu, mungkin ibu mas Diki mempunyai aturan dirumah yang
harus ditaati

Pasien : begitu ya, baiklah saya akan mengurangi keluar malam dan mentaati
ibu saya dan lebih berusaha mencari pekerjaan

Perawat : Bagus kalau mas Diki sudah punya niat untuk berubah dan berusaha
lebih

Perawat : Bagaimana perasaannya mas Diki setelah ngobrol dengan saya?

Pasien : Saya jadi mengetahui alasan kenapa saya merasa dikucilkan di rumah

Perawat : Bagus! Jadi mulai sekarang coba mas Diki melakukan kegiatan yang
positif

Pasien : Baik mas

Perawat : Bagaimana kalua kita jadwalkan ketemu lagi?

Pasien : Siap, Kapan ya?

Perawat : 2 jam lagi mas, dimana tempatnya? Bagaimana kalua disini lagi?

Pasien : Baik mas kalau begitu, terimakasih

Anda mungkin juga menyukai