Anda di halaman 1dari 3

RESUME MATERI KELOMPOK 2

Riznanda Ahmad Dewanto (11020122103)


Sabrina Ilma Rahmatul ‘Ulya (11020122104)
Salsabila Rafinda (11020122105)
Tharisah Bonawati (11020122109)
Zharifa Faramufida Z (11020122117)
Nadya Fiaunillah Mallik (11040122167)
Tegar Bagus Samudra (11040122179)

KELENJAR PARATIROID

Kelenjar ini merupakan penghasil hormon paratiroid yang berkaitan erat dengan metabolisme
kalsium dan fosfat dalam pembentukan tulang dan gigi. Kelenjar ini menghasilkan
parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam
darah secara cepat. Target hormon paratiroid adalah organ ginjal, tulang dan usus dengan
tujuan akhir yaitu meningkatkan kadar kalsium plasma.

• Anatomi Kelenjar
Secara umum manusia memiliki 4 buah kelenjar tiroid yang terletak di daerah leher
tepatnya pada belakang setiap kutub atas dan kutub bawah kelenjar tiroid. Seringkali
kelenjar ini tertutup oleh pembuluh darah atau tersembunyi di antara lipatan tiroid
karena posisinya. Panjang kelenjar paratiroid kurang lebih sekitar 6 mm dan memiliki
lebar 3 mm, dengan tebal 2 mm.
➢ Kelenjar paratiroid tersusun dari 2 sel :
o Sel Utama (Chief Cell)
Merupakan sel dominan yang bertugas untuk mensekresikan hormon
paratiroid atau yang sering disebut sebagai parathormone (PTH)
o Sel Oksifil
Sel oksifil ini belum diketahui jelas fungsinya tetapi kehadirannya
membantu untuk mengidentifikasi kelenjar paratiroid secara histologis
karena karakteristik pewarnaan yang unik karena dalam kanker
kelenjar paratiroid, oxyphil sel yang mensekresi kelebihan PTH.
• Fungsi Parathormon (PTH)
Parathormin pada dasarnya berperan untuk meningkatkan kadar kalsium plasma
dalam darah dengan cara :
➢ Melepaskan kalsium dari tulang menuju plasma
➢ Meningkatkan reabsorbsi kalsium dalam tubulus ginjal sehingga ekskresi
dibuang melalui urin
➢ Meningkatkan absorbsi kalsium dari makanan dalam usus
• Mekanisme Kontrol Parathormon
Ketika kadar kalsium dalam darah rendah maka produksi kelenjar paratiroid
dirangsang untuk mensekresikan parathormon sampai mencapai kadar kalsium yang
normal. Sebaliknya, ketika kadar kalsium dalam darah meningkat maka pengeluaran
hormon parathormon akan ditekan sehingga kadar kalsium akan kembali normal.
Fleksibilitas otot terjadi karena adanya parathormon, maka ketika terjadi kejang otot
itu berarti parathormon tidak tersedia sama sekali. Hal tersebut sangat fatal karena
jika dalam beberapa hari individu yang mengalami hal tersebut bisa meninggal akibat
kekejangan otot-otot pernafasan.
• Hipersekresi Hormon Paratiroid
Jika terjadi hipersekresi paratiroid maka dapat mengakibatkan terjadinya :
➢ Hiperkalsemia, yaitu meningkatnya kadar ion kaksium pada plasma yang
dapat menyebabkan melemahnya otot, terganggunya system saraf, daya
ingatan terganggu, kewaspadaan menurun, depresi, hingga gangguan pada
jantung
➢ Mobilisasi berlebihan kalsium dan fosfat dari simpanan tulang yang
mengakibatkan tulang menipis dan mudah patah karena tidak ada kalsium
➢ Peningkatan pembentukan batu ginjal karena tingginya kadar hormon nantinya
akan mengendap di ginjal
➢ Terjadinya gangguan pencernaan yaitu mual dan susah bab

Anda mungkin juga menyukai