Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH ANATOMI

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Anatomi Tentang Kelenjar Paratiroid


Dosen Pembimbing : dr.Lukman Hakim

KELOMPOK 3 :

1. ATIKA DELVITADURI
2. ELPI NISRI ATIKA PUTRI
3. CANTIKA DWI PURNAMA
4. ELSY DINI SARASWATI
5. MAHZHUZHAH WALIANI ISFI
6. NOVI MUSTOVA
7. OLYVIA TIFANNY SYAFITRI
8. VICKA NUR WIRANTI
9. YOLLA NURVITA
10. YULIANI LATIFAH
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
tentang “Kelenjar Paratiroid” ini dapat tersusun hingga selesai. Dan harapan kami semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik
lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB  I  PENDAHULUAN
1.1.        Latar Belakang
1.2.        Rumusan Masalah
1.3.        Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
2.1.       Kelenjar Paratiroid
2.2.       Mekanisme Kelenjar Tiroid
2.3.       Hormon Pada Kelenjar Paratiroid
2.4. Efek Hormon Paratiroid
2.5. Gangguan Fungsi Kelenjar Paratiroid

BAB III PENUTUP


3.1.      Kesimpulan
3.2.      Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Normalnya empat buah kelenjar paratiroid pada manusia, yang terletak tepat
dibelakang kelenjar tiroid, dua tertanam di kutub superior kelenjar tiroid dan dua di kutub
inferiornya. Namun, letak masing-masing paratiroid dan jumlahnya dapat cukup bervariasi,
jaringan paratiroid kadang-kadang ditemukan di mediastinum.

Setiap kelenjar paratiroid panjangnya kira-kira 6 milimeter, lebar 3 milimeter, dan


tebalnya dua millimeter dan memiliki gambaran makroskopik lemak coklat kehitaman.
Kelenjar paratiroid orang dewasa terutama terutama mengandung sel utama (chief cell) yang
mengandung apparatus Golgi yang mencolok plus retikulum endoplasma dan granula
sekretorik yang mensintesis dan mensekresi hormon paratiroid (PTH).

Sel oksifil yang lebih sedikit namun lebih besar mengandung granula oksifil dan
sejumlah besar mitokondria dalam sitoplasmanya pada manusia, sebelum pubertas hanya
sedikit dijumpai, dan setelah itu jumlah sel ini meningkat seiring usia, tetapi pada sebagian
besar binatang dan manusia muda, sel oksifil ini tidak ditemukan. Fungsi sel oksifil masih
belum jelas, sel-sel ini mungkin merupakan modifikasi atau sisa sel utama yang tidak lagi
mensekresi sejumlah hormon.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana mekanisme kerja kelenjar paratiroid?


2. Apa dan bagaiman fungsi hormon yang dihasilkan kelenjar paratiroid?
3. Apa saja efek hormon paratiroid?
4. Apa yang terjadi jika kelenjar paratiroid tidak berfungsi normal?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami mekanisme kelenjar paratiroid


2. Untuk mengetahui dan memahami fungsi hormon yang dihasilkan kelenjar paratiroid
3. Untuk mengetahui efek hormon paratiroid
4. Untuk mengetahui dan memahami jika kelenjar paratiroid tidak berfungsi normal
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kelenjar Paratiroid

Manusia mempunyai empat buah kelenjar paratiroid, yang terletak tepat dibelakang
kelenjar tiroid, dua tertanam di kutub superior kelenjar tiroid dan dua di kutub inferiornya.
Namun, letak masing-masing paratiroid dan jumlahnya dapat cukup bervariasi, jaringan
paratiroid kadang-kadang ditemukan di mediastinum. Setiap kelenjar paratiroid panjangnya
kira-kira 6 milimeter, lebar 3 milimeter, dan tebalnya dua millimeter dan memiliki gambaran
makroskopik lemak coklat kehitaman. Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yang
berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor didalam darah dan tulang.

Fungsi kelenjar paratiroid :

 Memelihara kosentrasi ion kalsium yang tetap pada plasma.


 Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal, mempunyai efek terhadap
reabsorbsi hormontubuler dari kalsium dan sekresi fosfor
 Mempercepat absorbsi kalsium di intestinal.
 Jika pemasukan kalsium berkurang, hormon paratiroid menstimulasi reabsorsi tulang
sehingga menambah kalsium dalam darah.
 Dapat menstimulasi dan mentransportasi kalsium dan fosfat melalui membran sel.

2.2 Mekanisme Kelenjar Paratiroid

Di dalam melaksanakan kerjanya, kelenjar paratiroid diatur dan diawasi secara langsung oleh
kelenjar hipofisis. PTH adalah konsentrasi ion-ion kalsium yang terdapat didalam cairan
ekstraseluler. Produksi PTH akan meningkat apabila kadar kalsium didalam plasma menurun.
Didalam keadaan fisiologis normal, kadar kalsium dalam plasma berada
dalam pengawasan hoemostatik dalam batas yang sangat sempit. Pengawasan ini
dipengaruhi oleh perubahan diet setiap hari dan pertukaran mineral antara tulang dengan
darah.

Kelenjar Paratiroid mengeluarkan hormon paratiroid. Hormon paratiroid adalah suatu


hormon peptida yang disekresikan oleh kelenjar paratiroid, yaitu empat kelenjar kecil yang
terletak di permukaan belakang kelenjar tiroid Hormon Paratiroid bersama-sama dengan
vitamin D dan kalsitonin mengatur kadar kalsium dalam darah. Sintesis paratiroid hormon
dikendalikan oleh kadar kalsium plasma, yaitu dihambat sintesisnya bila kadar kalsium tinggi
dan dirangsang bila kadar kalsium rendah.

Seperti aldosteron, hormon paratiroid esensial untuk hidup. Efek keseluruhan Hormon
paratiroid adalah meningkatkan konsentrasi kalsium dalam plasma dan mencegah
hipokalsemia. Apabila Hormon paratiroid sama sekali tidak tersedia, dalam beberapa hari
individu yang bersangkutan akan meninggal, biasanya akibat asfiksia yang ditimbulkan oleh
spasme hipokalsemik otot-otot pernapasan. Melalui efeknya pada tulang, ginjal, dan usus
hormon paratiroid meningkatkan kadar kalsium plasma apabila kadar elektrolit ini mulai
turun sehingga hipokalsemia dan berbagai efeknya secara normal dapat dihindari. Hormon ini
juga bekerja menurunkan konsentrasi fosfat plasma.

2.3 Hormon Pada Kelenjar Paratiroid

Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroid/parathormon (PTH) yang


berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan cara
mengatur : absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan pelepasan kalsium
dari tulang.

Hormon Paratiroid (PTH) adalah hormon petida yang disekresikan oleh kelenjar
paratiroid yang tumbuh dari jaringan endoderm, yaitu sulcus pharyngeus. Secara normal ada
4 buah kelenjar paratiroid pada tubuh manusia yang terletak tepat dibelakang kelenjar tiroid.
2 tertanam di kutub superior dan 2 ladi di kutub inferior. Setiap kelenjar paratiroid panjagnya
kira-kira 6mm, lebar 3mm, tebal 2 mm dan memiliki gambaran makroskopik lemak coklat
kehitaman. Kelenjar paratiroid orang dewasa terutama mengandung sel utama (chif cell) yang
mengandung aparatus golgi, retikulum endoplasma dan granula sektorik yang mensintensis
dan mensekresikan Hormon paratiroid.

Hormon paratiroid (Parathyroid hormone (PTH), parathormone atau parathyrin),


disekresikan oleh chief cells sebagai polipeptida yang terdiri dari 84 asam aminodengan
berat molekul 9500. Efek Keseluruhan PTH adalah meningkatkan konsentrasi plasma (dan
CES keseluruhan) sehingga mencegah hipokalsemia. Jika PTH tidak ada samasekali maka
kematian timbul dalam beberapa hari, biasanya akibat asfiksia karena spasme hipokalsemik
otot-otot pernafasan. Hormon ini juga menurunkan konsentrasi .
1. Stuktur Hormon

PTH (1-34) mengkristal sebagai dimer heliks panjang yang sedikit menekuk. Analisis
mengungkapkan bahwa pembentukan perpanjangan heliks hPTH (1-34) kemungkinan adalah
konformasi bioaktif. Berikut adalah gambar N-terminal fragmen 1-34 dari hormon paratiroid
yang telah mengkristal dan strukturnya telah disempurnakan.

Pada kenyataannya, karena ginjal dengan cepat mengeluarka semua hormone yang
mengandung 84 asam amino dalam beberapa menit tetapi gagal untuk mengeluarkan banyak
fragmen dalam beberapa jam, maka sebagian besar aktivitas hormonal disebabkan oleh
fragmen-fragmen ini.

2. Fungsi Hormon

Hormon parathyroid berfungsi untuk menstabilkan konsentrasi kalsium dalam darah.


Apabila konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler turun sampai dibawah normal ia
akan di rangsang pengeluaranya, begitupun sebaliknya, apabila konsentrasi ion kalsium
terlalu tinggi melampaui batas normal akan terjadi umpan balik negatif yang menghambat
sekresi hormon paratiroid.

3. Sifat Kimia dan Sekresi Hormon

Proses sintesis hormon ini dimulai dengan precursor hormon dengan jumlah asam
amino 115 yang disebut sebagai proparatiroid hrmon (pre-proPTH). Pre-proPTH yang sudah
terbentuk akan masuk kedalam ribosom pada retikulum endoplasma yang memungkinkan
masuknya kedalam ruang sisterna yang akam memisahkan rangkaian pre- sehingga akan
terbentuk proPTH yang terdiri dari 90 asam amino. ProPTH akan dikonversi menjadi hormon
paratiroid yang sudah lebih aktif pada aparatus golgi dengan memisahkan asam amino-6
terminal, sehingga akan terbentuk suatu polipeptida dengan 84 asam amino yang kemudian
akan disimpan dalam bentuk granula sekretorik dan akan disekresikan apabila ada
rangsangan.

Hormon paratiroid dilepaskan dari kelenjar apabila terjadi penurunan ion kalsium
plasma dan bekerja pada ginjal dan tulang, dan secara tidak langsung pada usus, Sebagai
respon dari penurunan ion kalsium plasma ini, kelenjar tiroid dengan cepat melepaskan
hormon paratiroid untuk mengenbalikan kadar kalsium plasma menjadi normal.

Kerja paratiroid juga dipengaruhi oleh fosfat dan kalsitonin, secara tidak langsung
vitamin D juga ikut mengatur kerja hormon paratiroid. Apabila keadaan kalsium plasma
sudah kembali normal, maka akan diberikan efek umpan balik negatif terhadap kelenjar
paratiroid untuk mengurangi sekresi hormonnya.
4. Sel atau Organ Yang Dituju

Sekresi hormon paratiroid ditujukan pada ginjal, tulang dan usus.

 Mobilisasi kalsium dari tulang: pada mekanisme yang tidak jelas, efek hormon
paratiroid adalah menstimulasi osteoclast terhadap readsorpsi mineral pada tulang,
dan liberasi kalsium dalam darah.
 Pengaturan absorpsi kalsium dari usus halus: terfasilitasinya absorpsi kalsium dari
usus halus akan meningkatkan kadar kalsium dalam darah. Hormon paratiroid
menstimulasi proses ini, tetapi secara tidak langsung melalui stimulasi produksi
senyawa aktif yaitu vitamin D dalam ginjal. Vitamin D menginduksi sintesis ikatan
kalsium protein dalam sel epitel usus halus dan memberikan fasilitas absorpsi yang
efisien terhadap kalsium kedalam darah.
 Penekanan berkurangnya kalsium dalam urin: Adanya stimulasi yang terus menerus
kalsium kedalam darah dari tulang dan usus halus, hormon paratiroid merusak eksresi
kalsium alam urin, selanjutnya akan menahan kalsium dalam darah. Efek ini
diperantarai oleh stimulasi reabsorpsi tubuler kalsium. Efek lain dari hormon
paratiroid pada ginjal yaitu menstimulasi ion fosfat dalam urin.

5. Mekanisme Kerja Hormon

Hormon Paratiroid dan Hormon Tiroid-hubungan protein (PTHrP) merupakan


hormon yang mengontrol kesetimbangan kalsium dan fosfor. Dua reseptor telah diidentifikasi
bentuk ikatan hormon paratirid dengan tiroid adalah PTHrP.

Tipe I reseptor hormon paratiroid: ikatan kedua hormon paratiroid dan gugus amino
terminal senyawa peptida PTHrP. Molekul ini adalah G protein-reseptor coupled dengan 7
segmen transmembran. Bagian ekstraselular mempunyai 6 residu sistein. Ikatan ligan untuk
reseptor ini aktivitasnya oleh adenylyl cyclase dan sistem phospholipase C, diturunkan oleh
sinyal protein kinase A dan protein kinase c. Jalur siklik AMP lebih dominan.

Kemungkinan peryataan akan aksi hormon paratiroid, penandaan mRNA sebagai


reseptor tipe I dengan penyebaran yang luas dalam tulang dan ginjal. Senya mRNA juga
dinyatakan pada kadar yang rendah dalam banyak jaringan, kemungkinannya pada reseptor
untuk PTHrP.

Tipe II reseptor hormon paratiroid: Ikatan hormon paratiroid, ditunjkan sebagai


bentuk yang sangat lambat untuk PTHrp. Molekul ini diekspresikan hanya dalam jumlah
yang kecildari jaringan-jaringan, dan bentuknya atau sifat fisiologiknya berbeda nyata
walaupun dengan karakteristik yag kecil. Seperti pada reseptor tipe I, juga dalam bentuk
ikatan dengan adenylyl cyclase dan induksi ikatan ligan yang meningkat konsentrasi
intraseluler untuk siklik AMP.
6. Mekanisme Kerja PTH

Adapun Mekanisme Kerja Hormon Paratiroid adalah :

PTH meningkatkan plasma dengan menarik dari bank tulang. Sepanjang hidup PTH
menggunakan tulang sebagai “bank” untuk menarik sesuai kebutuhan agar kadar plasma
dapat dipertahankan. Hormon paratiroid memiliki dua efek besar pada tulang yang
meningkatkan konsentrasi plasma. Pertama, hormon ini memicu efluks cepat kedalam
plasma dari cadangan labil yang jumlahnya terbatas dicairan tulang. Kedua, dengan rangsang
disolusi tulang, hormon ini mendorong pemindahan dan secara perlahan dari cadangan stabil
mineral tulang didalam tulang itu sendiri kedalam plasma. Akibatnya, remodeling didalam
tulang bergeser kearah reabsorpsi tulang dibandingkan pengendapan tulang.

Efek langsung PTH adalah mendorong pemindahan dari cairan tulang kedalam
plasma. Sebagian besar tulang tersusun membentuk unit-unit osteon, yang masing-masing
terdiri dari satu kanalis sentralisyang dikelilingi oleh lamela yang tersusun konsentrik.
Lamela adalah lapisan osteosit yang terkubur dalamtulang yang diendapkan disekitar eskosit-
eskosit tersebut. Osteon biasanya berjalan sejajar dengan sumbu panjang tulang. Pembuluh
darah menembus tulang dari permukaan luar atau rongga sumsum dan berjalan melalui
kanalis sentralis. Osteoblas terdapat disepanjang permukaan luar tulang dan disepanjang
permukaan dalam yang melapisi kanalis sentralis. Osteoklas juga terdapat di permukaan
tulang yang sedang mengalami resorpsi. Osteoblas permukaan dan osteosit yang terkubur
tersebut dihubungkan oleh anyaman ekstensif saluran-saluran halus berisi cairan-cairan,
kanalikulus, yang memungkinkan pertukaran bahan osteosit yang terperangkap tersebut dan
sirkulasi. Saluran halus ini mengandung juluran panjang halus dari osteosit dan osteoblas
yang berhubungan satu samalain, seolah olah sel sel tersebut saling berpegangan tangan.
Anyaman sel ini disebut membran tulang.

Pada kondisi hipokalsemia kronik,PTH mempengaruhi pertukaran lambat antara


tulang itu sendiri dan CES dengan mendorong disolusi lokal tulang. Hormon melakukannya
dengan merangsang osteoklas untuk menelan tulang, meningkatkan pembentukan lebih
banyak osteoklas dan secara transien menghambat aktivitas osteobla. Tulang mengandung
sedemikian banyak dibandingkan dengan plasma sehingga meskipun PTH mendorong
peningkatan resorpsi tulang, tidak akan terlihat efek nyata yag segera pada tulang karena
proporsi tulang yang terkena amatlah kecil. yang diambil dari tulang, nantinya akan
diendapkan kembali dalam tulag ketika konsentrasi dalam plasma darah cukup. Namun,
sekresi berlebihan PTH yag terus menerus akhirnya menyebabkan terbentuknya rongga
diseluruh tulang yang terisi oleh osteoklas yang banyak. Ketka PTH mendorong larutnya
ktrisal ditulang untuk mengambul kandungan nya, baik maupun dibebaskan kedalam
plasma. Peningkatan plasma merupakan hal yang tidak diinginkan, tetapi dapat diatasi
dengan pengaruh PTH terhadap ginjal.

PTH bekerja pada ginjal untuk menghemat dan mengeluarkan. PTH merangsang konservasi
dan mendorong eliminasi oleh ginjal selama pembentuka urin. Dibawah pengaruh PTH,
ginjal dapat meningkatkan reabsorpsi yang terfiltrasi sehingga yang lolos ke
urin lebih sedikit. Efek ini meningkatkan kadar plasma dan menurunkan pengeluaran
diurin. Sebaliknya, PTH menurunkan reabsorpsi sehingga sekresi diurin meningkat.
Akibatnya, PTH menurunkan kadar bersamaan dengan meningkatnya kadar . Ini sangat
penting untuk mencegah pengendapan yang dibebaskan dari tulang agar produk kalium
fosfat konstan. Oleh karena itu PTH bekerja pada ginjal untuk menurunkan reabsorpsi oleh
tubulus ginjal. Efek penting PTH pada ginjal lainnya adalah pengaktifan vitamin D oleh
ginjal untuk mencegah terjadinya difisiensi vitamin D.

Konsekuensi utama defisiensi vitamin D adalah gangguan penyerapan diusus. PTH


mempertahankannya dengan mengorbankan tulang. Akibatnya matriks tulang mengalami
mineralisasi karena tidak tersedia garam-garam untuk diendapkan. Akibatnya tulang menjadi
lunak dan berubah bentuk yang dikenal sebagai rakhitis.

Secara tidak langsung, PTH mendorong penyerapan dan oleh usus halus dengan
membantu mengaktifkan vitamin D. Vitamin ini sebaliknya secara langsung meningkatkan
penyerapan dan diusus halus.

2.4 Efek Hormon Paratiroid

Ginjal Tulang - -
Saluran Pencernaan

Merangsang Meningkatkan Meningkatkan


pembentukan vit.D mobilisasi Ca & P absorbsi Ca dan P
dari tulang ke dalam
2.5 Gangguan Fungsi Kelenjar Paratiroid dengan bantuan
cairan ekstra sel. vitamin D.
1. Hiperparatiroidisme
Meningkatkan Meningkatkan
reabsorbsi tubulus pembentukan
Hiperparatiroidisme adalah suatutulang
keadaan dimana kelenjar-kelenjar paratiroid
ginjal terhadap
memproduksi Cabanyak hormon paratiroid dari biasanya. Hiperparatiroidisme
lebih
danmenimbulkan
dapat Mg. berbagai gejala seperti tulang menjadi rapuh, lemah, dan
Meningkatkan Meningkatkan
berbentukP.abnormal.
penge-luaran Selain itu, kadar ion kalsium yang berlebihan dalam
penghancuran
darah dapat masuk ke air seni dan mengendap bersama ion fosfat. Endapan ini dapat
HCO3 dan Na. tulang.
membentuk batu ginjal sehingga menyumbat saluran air seni.

Jika jumlah hormon paratiroid yang disekresi lebih banyak daripada yang
dibutuhkan maka ini disebut hiperparatiroidisme primer. Jika jumlah yang disekresi
lebih banyak karena kebutuhan dari tubuh maka keadaan ini disebut
hiperparatiroidisme sekunder.

a) Hiperparatiroidisme primer

 Berkurangnya kalsium dalam tulang sehingga timbul fraktur spontan, sering


nyari pada tulang, tumor tulang. Bagian yang sering terkena adalah tulang
panjang.
 Kelainan traktus urinarius : defek (kegagalan) pada tubulus ginjal biasanya
reversible (bisa kembali), batu ginjal, kadang-kadang neprokalsinosis
(deposisi kalsium dalam nepron)
 Manifestasi dari sistem saraf sentral (defresi, konfusi dan koma)
 Kelemahan neuromuskular, tenaga otot berkurang, hipotonik (penurunan
tonus) otot, fatigue (hilang tenaga), dan kadang-kadang terjadi aritmia kardiak.
 Manifestasi gastrointestinal : kurang nafsu makan, nausea, muntah (vomitus)
dan konstipasi.

b) Hiperparatiroidisme sekunder

Pada penyakit ini terdapat hiperplasia dan hiperfungsi kelenjar paratiroid yang
disebabkan : gagal ginjal kronik dan kurang efektifnya PTH pada beberapa penyakit
(defisiensi vitamin D dan kelainan gastrointestinal)

2. Hipoparatiroidisme

Hipoparatiroidisme adalah gabungan gejala dari produksi hormon paratiroid


yang tidak adekuat. Keadaan ini jarang sekali ditemukan dan umumnya sering
disebabkan oleh kerusakan atau pengangkatan kelenjar paratiroid pada saat operasi
paratiroid atau tiroid, dan yang lebih jarang lagi ialah tidak adanya kelenjar paratiroid
(secara kongenital). Kadang-kadang penyebab spesifik tidak dapat diketahui. Gejala-
gejala utama adalah reaksi-reaksi neuromuscular yang berlebihan yang disebabkan
oleh kalsium serum yang sangat rendah.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Secara normal ada empat buah kelenjar paratiroid pada manusia, yang terletak tepat
dibelakang kelenjar tiroid, dua tertanam di kutub superior kelenjar tiroid dan dua di kutub
inferiornya.

Di dalam melaksanakan kerjanya, kelenjar paratiroid diatur dan diawasi secara


langsung oleh kelenjar hipofisis. PTH adalah konsentrasi ion-ion kalsium yang terdapat
didalam cairan ekstraseluler. Produksi PTH akan meningkat apabila kadar kalsium didalam
plasma menurun. Didalam keadaan fisiologis normal, kadar kalsium dalam plasma berada
dalam pengawasan hoemostatik dalam batas yang sangat sempit. Pengawasan ini dipengaruhi
oleh perubahan diet setiap hari dan pertukaran mineral antara tulang dengan darah.

Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroid/parathormon (PTH) yang


berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan cara
mengatur : absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan pelepasan kalsium
dari tulang.

Bila kelenjar paratirod tidak berfungsi normal, maka akan menyebabkan terjadinya
beberapa penyakit yaitu :

 Hiperparatiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar-kelenjar paratiroid


memproduksi lebih banyak hormon paratiroid dari biasanya.
 Hipoparatiroidisme adalah gabungan gejala dari produksi hormon paratiroid yang
tidak adekuat.

3.2 Saran

Dari pembahasan diatas mungkin saja masih banyak kekurangan dalam penyampaian
materi maupun cara penyusunannya maka kami mengharapkan saran dari para pembaca
makalah ini dan semoga makalah ini bermanfaat.
Daftar Pustaka

http://askepnurse14.blogspot.com/2014/05/makalah-kelenjar-paratiroid.html
http://myyunianggraini.blogspot.com/2016/05/kelenjar-paratiroid_22.html

Anda mungkin juga menyukai