KELOMPOK 3 :
1. ATIKA DELVITADURI
2. ELPI NISRI ATIKA PUTRI
3. CANTIKA DWI PURNAMA
4. ELSY DINI SARASWATI
5. MAHZHUZHAH WALIANI ISFI
6. NOVI MUSTOVA
7. OLYVIA TIFANNY SYAFITRI
8. VICKA NUR WIRANTI
9. YOLLA NURVITA
10. YULIANI LATIFAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
tentang “Kelenjar Paratiroid” ini dapat tersusun hingga selesai. Dan harapan kami semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik
lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Kelenjar Paratiroid
2.2. Mekanisme Kelenjar Tiroid
2.3. Hormon Pada Kelenjar Paratiroid
2.4. Efek Hormon Paratiroid
2.5. Gangguan Fungsi Kelenjar Paratiroid
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Normalnya empat buah kelenjar paratiroid pada manusia, yang terletak tepat
dibelakang kelenjar tiroid, dua tertanam di kutub superior kelenjar tiroid dan dua di kutub
inferiornya. Namun, letak masing-masing paratiroid dan jumlahnya dapat cukup bervariasi,
jaringan paratiroid kadang-kadang ditemukan di mediastinum.
Sel oksifil yang lebih sedikit namun lebih besar mengandung granula oksifil dan
sejumlah besar mitokondria dalam sitoplasmanya pada manusia, sebelum pubertas hanya
sedikit dijumpai, dan setelah itu jumlah sel ini meningkat seiring usia, tetapi pada sebagian
besar binatang dan manusia muda, sel oksifil ini tidak ditemukan. Fungsi sel oksifil masih
belum jelas, sel-sel ini mungkin merupakan modifikasi atau sisa sel utama yang tidak lagi
mensekresi sejumlah hormon.
1.3 Tujuan
Manusia mempunyai empat buah kelenjar paratiroid, yang terletak tepat dibelakang
kelenjar tiroid, dua tertanam di kutub superior kelenjar tiroid dan dua di kutub inferiornya.
Namun, letak masing-masing paratiroid dan jumlahnya dapat cukup bervariasi, jaringan
paratiroid kadang-kadang ditemukan di mediastinum. Setiap kelenjar paratiroid panjangnya
kira-kira 6 milimeter, lebar 3 milimeter, dan tebalnya dua millimeter dan memiliki gambaran
makroskopik lemak coklat kehitaman. Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yang
berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor didalam darah dan tulang.
Di dalam melaksanakan kerjanya, kelenjar paratiroid diatur dan diawasi secara langsung oleh
kelenjar hipofisis. PTH adalah konsentrasi ion-ion kalsium yang terdapat didalam cairan
ekstraseluler. Produksi PTH akan meningkat apabila kadar kalsium didalam plasma menurun.
Didalam keadaan fisiologis normal, kadar kalsium dalam plasma berada
dalam pengawasan hoemostatik dalam batas yang sangat sempit. Pengawasan ini
dipengaruhi oleh perubahan diet setiap hari dan pertukaran mineral antara tulang dengan
darah.
Seperti aldosteron, hormon paratiroid esensial untuk hidup. Efek keseluruhan Hormon
paratiroid adalah meningkatkan konsentrasi kalsium dalam plasma dan mencegah
hipokalsemia. Apabila Hormon paratiroid sama sekali tidak tersedia, dalam beberapa hari
individu yang bersangkutan akan meninggal, biasanya akibat asfiksia yang ditimbulkan oleh
spasme hipokalsemik otot-otot pernapasan. Melalui efeknya pada tulang, ginjal, dan usus
hormon paratiroid meningkatkan kadar kalsium plasma apabila kadar elektrolit ini mulai
turun sehingga hipokalsemia dan berbagai efeknya secara normal dapat dihindari. Hormon ini
juga bekerja menurunkan konsentrasi fosfat plasma.
Hormon Paratiroid (PTH) adalah hormon petida yang disekresikan oleh kelenjar
paratiroid yang tumbuh dari jaringan endoderm, yaitu sulcus pharyngeus. Secara normal ada
4 buah kelenjar paratiroid pada tubuh manusia yang terletak tepat dibelakang kelenjar tiroid.
2 tertanam di kutub superior dan 2 ladi di kutub inferior. Setiap kelenjar paratiroid panjagnya
kira-kira 6mm, lebar 3mm, tebal 2 mm dan memiliki gambaran makroskopik lemak coklat
kehitaman. Kelenjar paratiroid orang dewasa terutama mengandung sel utama (chif cell) yang
mengandung aparatus golgi, retikulum endoplasma dan granula sektorik yang mensintensis
dan mensekresikan Hormon paratiroid.
PTH (1-34) mengkristal sebagai dimer heliks panjang yang sedikit menekuk. Analisis
mengungkapkan bahwa pembentukan perpanjangan heliks hPTH (1-34) kemungkinan adalah
konformasi bioaktif. Berikut adalah gambar N-terminal fragmen 1-34 dari hormon paratiroid
yang telah mengkristal dan strukturnya telah disempurnakan.
Pada kenyataannya, karena ginjal dengan cepat mengeluarka semua hormone yang
mengandung 84 asam amino dalam beberapa menit tetapi gagal untuk mengeluarkan banyak
fragmen dalam beberapa jam, maka sebagian besar aktivitas hormonal disebabkan oleh
fragmen-fragmen ini.
2. Fungsi Hormon
Proses sintesis hormon ini dimulai dengan precursor hormon dengan jumlah asam
amino 115 yang disebut sebagai proparatiroid hrmon (pre-proPTH). Pre-proPTH yang sudah
terbentuk akan masuk kedalam ribosom pada retikulum endoplasma yang memungkinkan
masuknya kedalam ruang sisterna yang akam memisahkan rangkaian pre- sehingga akan
terbentuk proPTH yang terdiri dari 90 asam amino. ProPTH akan dikonversi menjadi hormon
paratiroid yang sudah lebih aktif pada aparatus golgi dengan memisahkan asam amino-6
terminal, sehingga akan terbentuk suatu polipeptida dengan 84 asam amino yang kemudian
akan disimpan dalam bentuk granula sekretorik dan akan disekresikan apabila ada
rangsangan.
Hormon paratiroid dilepaskan dari kelenjar apabila terjadi penurunan ion kalsium
plasma dan bekerja pada ginjal dan tulang, dan secara tidak langsung pada usus, Sebagai
respon dari penurunan ion kalsium plasma ini, kelenjar tiroid dengan cepat melepaskan
hormon paratiroid untuk mengenbalikan kadar kalsium plasma menjadi normal.
Kerja paratiroid juga dipengaruhi oleh fosfat dan kalsitonin, secara tidak langsung
vitamin D juga ikut mengatur kerja hormon paratiroid. Apabila keadaan kalsium plasma
sudah kembali normal, maka akan diberikan efek umpan balik negatif terhadap kelenjar
paratiroid untuk mengurangi sekresi hormonnya.
4. Sel atau Organ Yang Dituju
Mobilisasi kalsium dari tulang: pada mekanisme yang tidak jelas, efek hormon
paratiroid adalah menstimulasi osteoclast terhadap readsorpsi mineral pada tulang,
dan liberasi kalsium dalam darah.
Pengaturan absorpsi kalsium dari usus halus: terfasilitasinya absorpsi kalsium dari
usus halus akan meningkatkan kadar kalsium dalam darah. Hormon paratiroid
menstimulasi proses ini, tetapi secara tidak langsung melalui stimulasi produksi
senyawa aktif yaitu vitamin D dalam ginjal. Vitamin D menginduksi sintesis ikatan
kalsium protein dalam sel epitel usus halus dan memberikan fasilitas absorpsi yang
efisien terhadap kalsium kedalam darah.
Penekanan berkurangnya kalsium dalam urin: Adanya stimulasi yang terus menerus
kalsium kedalam darah dari tulang dan usus halus, hormon paratiroid merusak eksresi
kalsium alam urin, selanjutnya akan menahan kalsium dalam darah. Efek ini
diperantarai oleh stimulasi reabsorpsi tubuler kalsium. Efek lain dari hormon
paratiroid pada ginjal yaitu menstimulasi ion fosfat dalam urin.
Tipe I reseptor hormon paratiroid: ikatan kedua hormon paratiroid dan gugus amino
terminal senyawa peptida PTHrP. Molekul ini adalah G protein-reseptor coupled dengan 7
segmen transmembran. Bagian ekstraselular mempunyai 6 residu sistein. Ikatan ligan untuk
reseptor ini aktivitasnya oleh adenylyl cyclase dan sistem phospholipase C, diturunkan oleh
sinyal protein kinase A dan protein kinase c. Jalur siklik AMP lebih dominan.
PTH meningkatkan plasma dengan menarik dari bank tulang. Sepanjang hidup PTH
menggunakan tulang sebagai “bank” untuk menarik sesuai kebutuhan agar kadar plasma
dapat dipertahankan. Hormon paratiroid memiliki dua efek besar pada tulang yang
meningkatkan konsentrasi plasma. Pertama, hormon ini memicu efluks cepat kedalam
plasma dari cadangan labil yang jumlahnya terbatas dicairan tulang. Kedua, dengan rangsang
disolusi tulang, hormon ini mendorong pemindahan dan secara perlahan dari cadangan stabil
mineral tulang didalam tulang itu sendiri kedalam plasma. Akibatnya, remodeling didalam
tulang bergeser kearah reabsorpsi tulang dibandingkan pengendapan tulang.
Efek langsung PTH adalah mendorong pemindahan dari cairan tulang kedalam
plasma. Sebagian besar tulang tersusun membentuk unit-unit osteon, yang masing-masing
terdiri dari satu kanalis sentralisyang dikelilingi oleh lamela yang tersusun konsentrik.
Lamela adalah lapisan osteosit yang terkubur dalamtulang yang diendapkan disekitar eskosit-
eskosit tersebut. Osteon biasanya berjalan sejajar dengan sumbu panjang tulang. Pembuluh
darah menembus tulang dari permukaan luar atau rongga sumsum dan berjalan melalui
kanalis sentralis. Osteoblas terdapat disepanjang permukaan luar tulang dan disepanjang
permukaan dalam yang melapisi kanalis sentralis. Osteoklas juga terdapat di permukaan
tulang yang sedang mengalami resorpsi. Osteoblas permukaan dan osteosit yang terkubur
tersebut dihubungkan oleh anyaman ekstensif saluran-saluran halus berisi cairan-cairan,
kanalikulus, yang memungkinkan pertukaran bahan osteosit yang terperangkap tersebut dan
sirkulasi. Saluran halus ini mengandung juluran panjang halus dari osteosit dan osteoblas
yang berhubungan satu samalain, seolah olah sel sel tersebut saling berpegangan tangan.
Anyaman sel ini disebut membran tulang.
PTH bekerja pada ginjal untuk menghemat dan mengeluarkan. PTH merangsang konservasi
dan mendorong eliminasi oleh ginjal selama pembentuka urin. Dibawah pengaruh PTH,
ginjal dapat meningkatkan reabsorpsi yang terfiltrasi sehingga yang lolos ke
urin lebih sedikit. Efek ini meningkatkan kadar plasma dan menurunkan pengeluaran
diurin. Sebaliknya, PTH menurunkan reabsorpsi sehingga sekresi diurin meningkat.
Akibatnya, PTH menurunkan kadar bersamaan dengan meningkatnya kadar . Ini sangat
penting untuk mencegah pengendapan yang dibebaskan dari tulang agar produk kalium
fosfat konstan. Oleh karena itu PTH bekerja pada ginjal untuk menurunkan reabsorpsi oleh
tubulus ginjal. Efek penting PTH pada ginjal lainnya adalah pengaktifan vitamin D oleh
ginjal untuk mencegah terjadinya difisiensi vitamin D.
Secara tidak langsung, PTH mendorong penyerapan dan oleh usus halus dengan
membantu mengaktifkan vitamin D. Vitamin ini sebaliknya secara langsung meningkatkan
penyerapan dan diusus halus.
Ginjal Tulang - -
Saluran Pencernaan
Jika jumlah hormon paratiroid yang disekresi lebih banyak daripada yang
dibutuhkan maka ini disebut hiperparatiroidisme primer. Jika jumlah yang disekresi
lebih banyak karena kebutuhan dari tubuh maka keadaan ini disebut
hiperparatiroidisme sekunder.
a) Hiperparatiroidisme primer
b) Hiperparatiroidisme sekunder
Pada penyakit ini terdapat hiperplasia dan hiperfungsi kelenjar paratiroid yang
disebabkan : gagal ginjal kronik dan kurang efektifnya PTH pada beberapa penyakit
(defisiensi vitamin D dan kelainan gastrointestinal)
2. Hipoparatiroidisme
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara normal ada empat buah kelenjar paratiroid pada manusia, yang terletak tepat
dibelakang kelenjar tiroid, dua tertanam di kutub superior kelenjar tiroid dan dua di kutub
inferiornya.
Bila kelenjar paratirod tidak berfungsi normal, maka akan menyebabkan terjadinya
beberapa penyakit yaitu :
3.2 Saran
Dari pembahasan diatas mungkin saja masih banyak kekurangan dalam penyampaian
materi maupun cara penyusunannya maka kami mengharapkan saran dari para pembaca
makalah ini dan semoga makalah ini bermanfaat.
Daftar Pustaka
http://askepnurse14.blogspot.com/2014/05/makalah-kelenjar-paratiroid.html
http://myyunianggraini.blogspot.com/2016/05/kelenjar-paratiroid_22.html