Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar
buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga
sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh
tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang
terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf.
Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang
memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual.
Kelenjar paratiroid adalah kelenjar penghasil hormon paratiroid yang berperan
penting dalam mengatur kadar kalsium dalam darah. Jika kelenjar ini mengalami
gangguan, maka Anda berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan, salah
satunya adalah gangguan tulang.Kelenjar paratiroid merupakan kelenjar yang
terletak di leher, tepatnya di belakang kelenjar tiroid. Kelenjar paratiroid terdiri
dari 4 kelenjar kecil yang ukurannya sebesar kacang polong. Meskipun
ukurannya kecil, kelenjar paratiroid memiliki fungsi yang besar bagi tubuh.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan kelenjar paratiroid?
b. Bagaimana mekanisme kerja paratiroid?
c. Apa komplikasi pada kelenjar paratiroid?
d. Obat-obat apa saja yang digunakan dalam pengobatan komplikasi pada
paratirod hingga efek sampingnya?
e. Bagaimana indikasi dari penggunaan obat-obat komplikasi pada kelenjar
paratiroid?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kelenjar paratiroid!
b. Untuk mengetahiu bagaimana mekanisme kerja paratiroid!
c. Untuk mengetahui komplikasi apasaja yang disebabkan oleh paratiroid!
d. Untuk mengetahui obat-obat apa saja yang digunakan dalam pengobatan
komplikasi pada paratirod hingga efek sampingnya!
e. Untuk mengetahui bagaimana indikasi dari penggunaan obat-obat komplikasi
pada kelenjar paratiroid!
D. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai bahan pegangan
mahasiswa untuk

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi hormon paratiroid


Kelenjar paratiroid adalah kelenjar penghasil hormon paratiroid yang berperan
penting dalam mengatur kadar kalsium dalam darah. Jika kelenjar ini mengalami
gangguan, maka Anda berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan, salah
satunya adalah gangguan tulang.Kelenjar paratiroid merupakan kelenjar yang
terletak di leher, tepatnya di belakang kelenjar tiroid. Kelenjar paratiroid terdiri
dari 4 kelenjar kecil yang ukurannya sebesar kacang polong. Meskipun ukurannya
kecil, kelenjar paratiroid memiliki fungsi yang besar bagi tubuhKelenjar
paratiroid terletak menempel pada bagian posterior kelenjar tiroid. Normalnya
tiap kelenjar paratiroid terletak pada kedua kutub (superior dan inferior) di
kiri dan kanan lobus kelenjar tiroid. Kelenjar paratiroid mungkin juga dapat
ditemukan di daerah bawah leher, bahkan sampai ke dada (Gartner & Hiatt
2001: 314).Masing-masing kelenjar paratiroid dibungkus kapsul jaringan ikat
kolagen tipis.Kelenjar ini berbentuk bulat oval dengan panjang sekitar 5
mm,lebar 4 mm, dan tebal sekitar 2 mm. umumnya berat hkelenjar ini
berkisar antara 25-50 mg.Kapsul jaringan ikat akan melebar masuk ke dalam
parenkim kelenjar untuk membentuk septa bersamaan dengan masuknya
pembuluh darah,limfa, dan saraf.Septa ini berfungsi untuk memyokong
parenkim kelenjar.Parenkim kelenjar tersusun dari korda atau kelompokan sel
epitel yang dikelilingi jaringan ikat reticular.Stroma jaringan ikat pada
individu yang sudah tua sering mengandung sel lemak,yang bisa mencapai
diatas 60% dari keseluruhan kelenjar.
B. Mekanisme Kerja Paratiroid

3
Target organ tempat kerja PTH adalah tulang, ginjal (efek langsung) dan
intestinal (efek tak langsung melalui vitamin D) Kerja PTH pada ginjal dan tulang
terjadi melalui sistem adenilsiklase dimana PTH menstimulasi aktivitas
adenilsiklase dan meningkatkan kadar cyclic - AMP pada ginjal dan tulang.
Mekanisme ini dipicu oleh ikatan PTH pada reseptor PTH di ginjal dan tulang.
Umumnya untuk mekanisme kerja pada hormon paratiroid terdiri dari :
mekanisme kerja pada ginjal pada tulang, dan pada usus.
1. Mekanisme kerja hormon paratiroid pada ginjal
Ginjal merupakan organ sentral bagi pengaturan keseimbangan
kalsium dan PTH memegang peranan penting dalam pengaturan ini.19 Kerja
PTH pada ginjal melalui 2 cara yaitu menghambat reabsorpsi fosfat dan
menstimulasi reabsorpsi kalsium.. PTH menghambat kotransporter Na+ -
Fosfat pada tubulus kontortus proksimal yang mengakibatkan reabsorpsi
fosfat terhambat sehingga terjadi fosfaturia.
Ikatan PTH pada reseptor mengaktifkan adenilsiklase, terjadi konversi
ATP ke cAMP yang mengaktivasi sejumlah protein kinase dan protein intrasel
terfosforilasi dan mengakibatkan penghambatan transport Na+ -Fosfat pada
membran lumen tubulus. Akibatnya sejumlah fosfat diekskresi, terjadi
fosfaturia. Sebagai tambahan, cAMP yang diproduksi juga berdifusi kedalam
urin untuk meningkatkan ekskresi fosfat.
Kerja PTH yang kedua adalah meningkatkan reabsorpsi kalsium pada
tubulus proksimal, loop of Henle asenden, tubulus distal dan tubulus

4
kolektivus, juga melalui mekanisme adenilsiklase. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan kadar kalsium plasma dan melengkapi kerja PTH pada tulang.
reabsorpsi kalsium pada tubulus proksimal serta Loop of Henle berkaitan
dengan transpor Na+ sedangkan reabsorpsi pada tubulus distal tidak terikat
oleh Na+ dan langsung dipengaruhi oleh PTH.3 PTH juga meningkatkan
formasi enzimatik vitamin D aktif pada ginjal. Konversi hydroxyvitamin D
menjadi metabolit aktif dihydroxy vitamin D3 terjadi melalui aktivasi enzim
hidroksilase pada tubulus proksimal ginjal.
Vitamin D3 (kolekalsiferol) dibentuk di kulit ketika precursor
kolesterol, 7-dehydroxycholesterol terpapar sinar ultraviolet. Aktivasi terjadi
ketika substansi tersebut mengalami hidroksilasi pada hati (lewat 25-
hydroxylation) dan ginjal (melalui 1-hydroxylation).18 Selain itu, sekresi
PTH juga meningkatkan ekskresi bikarbonat, kalium dan asam amino pada
ginjal serta menurunkan ekskresi amonia, magnesium dan asam tertitrasi.
2. Mekanksme kerja pada hormon paratiroid pada tulang
Kerja PTH pada tulang mencakup ketiga tipe sel tulang yaitu osteosit,
osteoblas yang bertanggung jawab bagi formasi tulang dan osteoklas yang
bertanggung jawab terhadap resorpsi tulang. Awalnya, PTH menstimulasi
osteolisis osteosit yang mengakibatkan disolusi permukaan tulang dan
kalsium bergerak dari cairan kanalikular tulang menuju osteosit kemudian ke
cairan ekstraseluler. fase ini disebut juga fase cepat (rapid phase), karena
terjadi dalam beberapa menit. Pada fase selanjutnya, terjadi lebih lambat
(dalam beberapa hari) dan terbagi menjadi 2 komponen. Pertama, PTH (secara
sinergis dengan vitamin D) menstimulasi osteoklas untuk meningkatkan
resorpsi tulang serta melepaskan kalsium dan fosfat kedalam cairan
ekstraseluler. Bagian organik dari matriks tulang (terutama kolagen tipe I)
juga diresorbsi dan komponen kolagen utama yaitu hidroksiprolin
(hydroxyproline) turut dilepaskan kemudian diekskresikan lewat urin. Kedua,
terjadi proliferasi osteoklas ( reseptor PTH pada membran osteoklas matur

5
sangat sedikit didapatkan). Aktivasi dan proliferasi distimulasi oleh pelepasan
sitokin oleh osteoblas – osteosit teraktivasi atau oleh diferensiasi prekursor
osteoklas prematur yang memiliki reseptor PTH dan reseptor vitamin D pada
permukaan membrannya.
Secara keseluruhan, efek PTH pada tulang adalah untuk meningkatkan
resorpsi tulang, melepaskan kalsium – fosfat kedalam cairan ekstraseluler
dimana fosfat akan membentuk kompleks dengan kalsium sehingga
membatasi peningkatan kadar kalsium terionisasi dalam plasma, serta dalam
pembentukan tulang kembali (bone remodelling). Sebagai koordinasi lanjutan,
ada mekanisme untuk mengeliminasi kelebihan fosfat dalam tubuh yang
diperankan oleh ginjal.
3. Mekanisme kerja hormon paratiroid pada usus
Kerja PTH pada absorpsi kalsium usus terjadi secara tidak langsung
yaitu PTH menstimulasi enzim 1α-hidroksilase pada ginjal yang bertanggung
jawab dalam pembentukan vitamin D3 aktif. Kalsium diabsorpsi secara aktif
oleh sel epitel usus halus dan sintesis protein transpor pada sel usus
membutuhkan vitamin D3 aktif.20 Vitamin D3 aktif meningkatkan absorpsi
kalsium usus halus dengan cara menstimulasi pembentukan calcium-binding
protein ( calbindin-D3 ) pada sel epitel usus.
C. Hormoin yang dihasilkan oleh kelenjar paratiroid
Umumnya hormon yang dihasilkan oleh kelenjar paratiroid yaitu:
a. Hormon Tiroksin
Tiroksin merupakan hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar
tiroid. Tiroksin (T4), merupakan bentuk yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid,
hanya memiliki efek yang ringan terhadap kecepatan metabolisme
tubuh.Tiroksin dirubah di dalam hati dan organ lainnya ke dalam bentuk aktif,
yaitu tri-iodo-tironin (T3). Tiroksin mengatur laju metabolisme dengan cara
mengalir bersama darah dan memicu sel untuk mengubah lebih banyak
glukosa. Hormon tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan hormon

6
tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat.
Hormon tiroksin berperan juga Kematangan seks, Pertumbuhan fisik,
Mengubah glikogen menjadi gula dalam hati
b. Hormon triidotironin
Hormone ini berperan dalam distribusi air dan garam dalam tubuh.
c. Hormon kalsitonin
Hormon ini berperan dalam Menjaga keseimbangan kalsium dalam
darah. Hormon kelenjar Paratiroid yaitu : hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar paratiroid adalsah hormone parathormon (PTH). Hormone
parathormone mengatur metabolisme kalsium dan phospat tubuh. Organ
targetnya yaitu tulang, ginjal, dan duodenum.
D. Komplikasi atau gangguan yang ditumbulkan oleh hormon paratiroid
a. Hiperparatiroid
Hiperparatiroidisme terjadi ketika kadar hormon paratiroid dalam
darah terlalu tingg. Penyakit hiperparatiroidisme ini belum diketahui dengan
jelas apa penyebabnya. Namun, faktor genetik dan penyakit tertentu, seperti
kanker atau tumor kelenjar paratiroid, diduga dapat menyebabkan terjadinya
hiperparatiroidisme.Hiperparatiroidisme sering kali tidak menunjukkan tanda
atau gejala yang jelas.

a) Indikasi
hiperparatiroidisme terkadang dapat menimbulkan beberapa
indikasi/gejala berikut ini:
 Nafsu makan menurun.
 Gangguan pencernaan, seperti, mual, muntah, dan sembelit.
 Sering buang air kecil.
 Tubuh terasa lemah dan selalu lelah.
 Nyeri tulang dan sendi.

7
 Sakit perut.
 Nyeri punggung
 Sulit konsentrasi dan mudah lupa.

b) Komplikasi
Adanya hiperparatirodisme akan mengakibatkan terjadinya
komplikasi seperti berikut ini:
1) Batu ginjal,
Kelebihan kalsium dalam darah memicu peningkatan jumlah
kalsium yang dikeluarkan melalui urine, sehingga rentan terbentuk
endapan kalsium di ginjal yang menjadi batu ginjal.
Untuk obat yang dipakai pada komplikasi ini adalah jenis obat
calcimimetics yang mana obat ini meniru kerja kalsium dalam darah
sehingga kelenjar paratiroid dapat menyurutkan produksi hormon
paratiroid.Obat ini biasa diberikan kepada penderita gagal ginjal
kronis atau kanker paratiroid. Selain itu, obat ini juga ditujukan untuk
penderita hiperparatiroidime primer yang tidak bisa menjalani
operasi. Dosis atau aturan pakai pada obat ini yaitu:
 Dewasa: 0,25 mcg, 1-2 kali perhari
 Anak anak: 0,25-2 mgc, sekali sehari
2) Osteoporosis
Kehilangan kalsium dalam tulang membuat tulang menjadi
lemah, rapuh, dan mudah mengalami patah tulang.
Obat yang dipakai pada komplikasi ini adalah biphosponates.
Obat ini merupakan jenis obat yang akan membantu penyerapan
kalsium di tulang dan mengurangi risiko osteoporosis yang
disebabkan oleh hiperparatiroidisme. Dosis yang digunakan untuk

8
obat ini yaitu:1.600 mg sekali sehari atau dibagi menjadi 2 kali
pemberian. Dosis maksimal 3.200 mg per hari.
3) Hipoparatiroidisme ini dapat menyebabkan terjadinya komplikasi
pada kehamilan hingga memberikan pengaruuh pada bayi yakni
terjadinya Hipoparatiroid pada bayi , hal umunya berisiko
menyebabkan hipoparatiroidisme pada bayi baru lahir sehingga bayi
memiliki kadar kalsium darah yang rendah.
Untuk terapi atau pengobatan yang digunakan yaitu dengan
obat levotroxyne, serta pemberian hormon tiroksin dalam bentuk
tablet.Obat ini cukup diberikan 1 kali sehari dengan cara digerus dan
dicampur dengan ASI.Obat tiroksin perlu dikonsumsi setiap hari agar
kadar tiroksin dalam darah tetap stabil. Obat ini jarang sekali
menyebabkan efek samping, kecuali bila dosis tidak sesuai dan
menyebabkan kadar hormon di darah lebih rendah atau lebih tinggi
dari kisaran normal. Dosis yang digunakan untuk pengobatan ini
yaitu :
Dosis awal adalah 10-15 mcg/kgBB per hari. Dosis dapat
ditingkatkan tiap 4-6 minggu. Bayi baru lahir dengan kadar hormon
tiroid <5 mcg/dl: Dosis awal adalah 50 mcg/kgBB per hari. Anak (0-
3 bulan): 10-15 mcg/kgBB per hari.

b. Hipoparatiroid
Hipoparatiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar paratiroid kurang
aktif dan membuat kadar hormon paratiroid dalam tubuh terlalu rendah.
Penyakit ini membuat kadar kalsium dalam darah dan tulang berkurang
serta kadar fosfor meningkatKondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal,
seperti penyakit autoimun, kelainan bawaan pada kelenjar paratiroid,
rendahnya kadar magnesium dalam darah, komplikasi dari operasi

9
pengangkatan kelenjar tiroid maupun paratiroid, atau efek samping dari terapi
radiasi kanker.

a) Indikasi
Penderita hipoparatiroidisme dapat merasakan beberapa indikasi/gejala
berikut:
 Gangguan sensorik, seperti kesemutan, muncul sensasi perih, atau
mati rasa, di bibir, jari tangan, dan jari kaki.
 Nyeri otot atau kram di bagian kaki, perut, atau wajah.
 Spasme atau kram otot, terutama di sekitar mulut, tangan, lengan, dan
tenggorokan.
 Nyeri saat menstruasi.
 Rambut rontok.
 Kulit menjadi kering dan kasar.
 Kuku menjadi rapuh.
 Masalah psikologis, seperti mudah cemas atau depresi.
b) Penyebab hipoparatiroid
Penyebab terjadinya hipoparatiroid yaitu:
1. Memiliki kelainan genetik.
Pada kondisi ini, seseorang dapat terlahir tanpa kelenjar
paratiroid atau kelenjar tersebut tidak dapat bekerja dengan baik.
Contoh kelainan genetik ini adalah sindrom DiGeorge.
2. Penyakit autoimun
Penyakit ini menyebabkan tubuh memproduksi antibodi untuk
melawan jaringan paratiroid yang dianggap sebagai benda asing,
sehingga mengakibatkan kelenjar paratiroid berhenti memproduksi
hormon paratiroid.
3. Rendahnya kadar magnesium dalam darah.

10
Kondisi ini akan turut berdampak kepada fungsi kelenjar
paratiroid dalam memproduksi hormon paratiroid. Rendahnya kadar
magnesium dalam darah dapat disebabkan oleh konsumsi minuman
beralkohol secara berlebihan.
4. Rangkaian pengobatan radioterapi kanker.Pengobatan kanker dengan
metode radioterapi yang dilakukan secara intensif di area wajah dan
leher, berisiko merusak kelenjar paratiroid.

c) Komplikasi
Adapun komplikasi yang disebabkan oleh hipoparatiroidisme yaitu
Hipoparatiroid menyebabkan kadar kalsium di dalam darah menjadi
rendah. Jika tidak segera diobati, akan berdampak kepada kesehatan
tubuh penderitanya. Beberapa kondisi yang mungkin berkembang
sebagai komplikasi hipoparatiroid adalah:
 Penurunan kesadaran disertai kejang.
 Otot yang tegang pada tungkai, otot wajah, tenggorokan, atau
lengan. Saat otot yang tegang adalah di tenggorokan, maka dapat
mengakibatkan gangguan pernapasan.
 Cacat yang berdampak pada bentuk, enamel, dan akar
gigi.Gangguan ginjal.
 Aritmia hingga gagal jantung.
 Kesemutan di area bibir, lidah, jari tangan, dan kaki.

Berikut ini adalah beberapa komplikasi hipoparatiroid yang lebih


serius dan sulit diobati, sehingga perlu diwaspadai:
 Katarak.
 Penumpukan kalsium di otak dapat memengaruhi keseimbangan
tubuh dan memicu kejang.

11
 Terhambatnya perkembangan mental dan pertumbuhan fisik
(bertubuh pendek) pada anak-anak.
d) Pengobatan hipoparatiroid
Pengobatan hipoparatiroid bertujuan untuk menjaga kadar
kalsium dan fosfor tetap normal, Kadar kalsium sebaiknya dijaga di
antara 1,80-2,25 milimol/liter.Langkah penanganan tersebut bisa
dilakukan melalui konsumsi tablet kalsium karbonat. Namun perlu
diingat, pemberian kalsium dosis tinggi pada sebagian penderita dapat
menimbulkan efek samping berupa konstipasi. Selain suplemen
kalsium karbonat, pasien juga perlu diberi suplemen vitamin D yang
bertujuan membantu tubuh menyerap kalsium dan menghilangkan
fosfat.
E. Obat-obat atau pengobatan paratiroid dan efek sampingnya
1. Calcimimetics
Efek smping dari obat ini yaitu Sakit kepala, Mulut kering, Aritmia,
Nyeri perut, Mual dan muntah, Konstipasi, Hilang nafsu makan, Nyeri otot dan
tulang, Lemas, Nyeri atau sulit berkemih Denyut jantung tidak teratur.
2. Biphosponate
Efek samping dari penggunaan obat ini yaitu Gangguan saluran
pencernaan, seperti sakit maag, diare, mual, sakit perut, sembelit, hingga tukak
lambung, Gangguan kerongkongan atau esofagus, seperti luka dan pengikisan
pada dinding esophagus, sakit kepala, demam, eradangan pada mata,
Hipokalsemia, nyeri punggung, nyeri tulang dan sendi, patah tulang paha,
kerusakan tulang rahang
3. Terapi pengganti hormone
Terapi ini bertujuan untuk mempertahankan kalsium dalam tulang,
untuk wanita yang sudah mengalami menopause atau menderita osteoporosis.
Kendati demikian, terapi hormon ini dapat menimbulkan efek samping berupa

12
nyeri payudara dan pusing. Konsumsi pengganti hormon yang terlalu lama
juga akan meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan darah dan kanker
payudara.

13

Anda mungkin juga menyukai