Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH TENTANG POLIARTHROPATI RADANG DAN

ARTHROSIS

DOSEN PENGAMPU:

Dr.John,M.KM

DISUSUSN OLEH:
1. Yogi pranata (2313462035)
2. Maria Frisca Vinis Sari Harefa (2313462020)
3. Rizki Pratama Putra Sinaga (2313462029)
4. Sinta Apriani Ginting (2313462030)
5. Sri Hartati Sigalingging (2313462032)
6. Jhasinta Salsaabila (2313462015)
7. Enda Desmita (2313462044)
8. Anisa Nabila Hasibuan (2313462039)
9. Dea Febyola Br Perangin-Angin (2313462008)
10. Cindy Simanjuntak (2313462024)
11. Falin Meilan F.C. Halawa (2313462011)

TINGKAT 1

PROGRAM STUDI DIII PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

T.A.2023\2024
1. Pengertian Artropati ( Penyakit-penyakit sendi anggota)
Artropati merujuk pada penyakit atau gangguan yang memengaruhi
sendi-sendi dalam tubuh. Patofisiologi artropati dapat bervariasi
tergantung pada jenisnya. Beberapa contoh artropati meliputi osteoartritis,
arthritis rheumatoid, dan spondilitis ankilosis.
Misalnya, osteoartritis melibatkan kerusakan pada tulang rawan
sendi, yang dapat disebabkan oleh keausan atau penuaan. Arthritis
rheumatoid, di sisi lain, adalah penyakit autoimun di mana sistem
kekebalan tubuh menyerang sendi, menyebabkan peradangan dan
kerusakan jaringan.
Spondilitis ankilosis, yang sering terjadi pada tulang belakang, melibatkan
peradangan dan pembentukan tulang baru yang dapat menyebabkan kaku
dan kehilangan fleksibilitas.
Pemahaman patofisiologi artropati penting untuk pengembangan
strategi pengobatan yang efektif.

 Arthropati Infeksi
Artropati infeksi melibatkan peradangan pada sendi yang
disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, atau
mikroorganisme lainnya. Patofisiologi artropati infeksi
dapat berkembang sebagai berikut:
1.Infeksi Masuk ke Sendi: Mikroorganisme masuk ke sendi
melalui peredaran darah atau secara langsung melalui luka
atau prosedur medis.
2. Peradangan: Mikroorganisme menyebabkan peradangan
pada membran sinovial (selaput yang melapisi sendi),
menyebabkan rasa sakit, kemerahan, dan pembengkakan.
3. Aktivasi Sistem Kekebalan Tubuh: Tubuh merespons
infeksi dengan mengaktifkan sistem kekebalan, yang dapat
menyebabkan kerusakan pada sendi dan jaringan
sekitarnya.
4. Pengaruh Toksin: Beberapa mikroorganisme melepaskan
toksin yang dapat merusak jaringan sendi dan
memperburuk peradangan.
5. Kerusakan Tulang dan Rawan: Proses peradangan dan
respons kekebalan dapat menyebabkan kerusakan pada
tulang, rawan, dan struktur sendi lainnya.
6.Pembentukan Eksudat Pus: Infeksi dapat menyebabkan
akumulasi cairan dan eksudat pus di dalam sendi, yang
dapat meningkatkan tekanan dan menyebabkan rasa sakit.
7.Fungsi Sendi Terpengaruh: Akibat peradangan dan
kerusakan, fungsi normal sendi terganggu, menyebabkan
kekakuan, penurunan gerakan, dan ketidaknyamanan.

Pengobatan artropati infeksi melibatkan pemberian


antibiotik atau antijamur sesuai dengan jenis
mikroorganisme penyebabnya, bersama dengan manajemen
gejala peradangan dan nyeri. Dalam beberapa kasus,
prosedur drainase cairan dari sendi mungkin juga
diperlukan.

2. Polyarthropati Radang
Poliarthropati radang dan arthrosis (osteoartritis) adalah dua kondisi yang
melibatkan sendi, tetapi dengan karakteristik patofisiologi yang berbeda.
 Poliarthropati Radang:
1) Peradangan Sendi: Poliarthropati radang melibatkan peradangan
pada beberapa sendi sekaligus. Ini bisa disebabkan oleh kondisi
autoimun seperti arthritis rheumatoid.
2) Autoimunitas: Sistem kekebalan tubuh menyerang sendi,
menyebabkan peradangan kronis. Selaput sinovial yang melapisi
sendi menjadi meradang.
3) Pembentukan Pannus: Terjadi pembentukan pannus, lapisan
jaringan granulasi yang dapat merusak tulang dan rawan di sekitar
sendi.
4) Kerusakan Struktural: Proses peradangan yang berkepanjangan
dapat menyebabkan kerusakan pada tulang, rawan sendi, dan
jaringan ikat.
5) Simetrisitas: Pada arthritis rheumatoid, sering terjadi simetrisitas
dalam keterlibatan sendi, artinya sendi yang berada di sisi tubuh
yang berlawanan terlibat.

 Arthrosis
1) Degenerasi Tulang Rawan: Arthrosis melibatkan degenerasi
tulang rawan pada sendi, yang bisa disebabkan oleh penuaan,
kelebihan beban, atau cedera pada sendi.
2) Pertumbuhan Tulang Tambahan: Terjadi pembentukan tulang
tambahan (osteofit) di sekitar sendi, sebagai respons terhadap
kerusakan pada tulang rawan.
3) Inflamasi Rendah: Meskipun gejala peradangan mungkin ada,
tingkat peradangan biasanya lebih rendah dibandingkan dengan
poliarthropati radang.
4) Tidak Simetris: Arthrosis tidak selalu bersifat simetris, artinya
tidak selalu terjadi pada kedua sisi tubuh dengan cara yang
sama.
5) Kerusakan Bertahap: Proses kerusakan pada arthrosis sering
kali terjadi secara bertahap dan berkembang seiring waktu.

Pemahaman patofisiologi keduanyapenting untuk pendekatan


pengobatan yang tepat. Poliarthropati radang memerlukan terapi
antiinflamasi dan modifikasi penyakit, sedangkan arthrosis lebih
menekankan pada manajemen nyeri dan pemeliharaan fungsi sendi.
3. Penyakit Sendi lain, Kelainan Jaringan Ikat Sistemik ( Penyakit autoimun
dan kolagen)

Penyakit jaringan ikat adalah penyakit apa pun yang menyerang bagian-
bagian tubuh yang menghubungkan struktur-struktur tubuh.
Jaringan ikat terdiri dari dua protein: kolagen dan elastin.
1) Kolagen adalah protein yang ditemukan di tendon, ligamen, kulit,
kornea, tulang rawan, tulang, dan pembuluh darah. Elastin adalah
protein elastis yang menyerupai karet gelang dan merupakan
komponen utama ligamen dan kulit. Ketika pasien menderita penyakit
jaringan ikat, kolagen dan elastin mengalami peradangan. Protein dan
bagian tubuh yang dihubungkannya akan rusak.
2) Penyakit autoimun adalah penyakit yang terjadi akibat sistem
kekebalan tubuh atau sistem imun menyerang sel-sel sehat dalam
tubuh Anda sendiri. Penyakit ini berkembang ketika sistem kekebalan
tubuh salah dalam menilai sel sehat yang ada dalam tubuh dan malah
menganggapnya sebagai zat asing.
Contohnya :
Psoriasis adalah penyakit autoimun ini ditandai dengan penumpukan
sel kulit yang terjadi akibat sel kulit yang tumbuh di dalam kulit
tumbuh cepat dan segera naik ke permukaan hingga kulit menebal dan
menumpuk di permukaan kulit.
3) Penyakit yang dapat menyerang jaringan ikat
o Rheumatoid arthritis ( Rematik)
o Skleroderma
o Lupus eritematosus sistemeik

Anda mungkin juga menyukai