PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
NIM. 12204173057
APRIL 2020
i
ANALISIS SELF EFFICACY SISWA DALAM PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIS PADA MATERI LUAS
PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR
KELAS VIII MTS ASWAJA TUNGGANGRI
PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
NIM. 12204173057
APRIL 2020
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah………………………………………………. 1
B. Rumusan masalah…………………………………………………….. 5
C. Tujuan penelitian……………………………………………………... 5
D. Kegunaan penelitian………………………………………………….. 5
E. Penegasan istilah……………………………………………………… 6
F. Sistematika pembahasan……………………………………………... 7
iii
iv
D. Sumber data……………………………………………………….….. 25
E. Teknik pengumpulan data……………………………………………. 26
F. Teknik analisis data………………………………………………..…. 27
G. Pengecekan keabsahan data…………………………………………... 28
H. Tahap-tahap penelitian…………………………………………..…… 29
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..… 31
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
Tabel 2.1 Tingkatan dalam self efficacy…………………………………………. 11
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Siti Zakiyah, dkk, “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah dan Penalaran Matematik
serta Self Efficacy Siswa MA”, dalam Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif, Vol 1, No. 4
(2018): 647-656
2
Ratna Widianti Utami dan Dhoriva Urwatul Wutsqa, “Analisis Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika dan Self Efficacy Siswa SMP Negeri di Kabupaten Ciamis”, dalam Jurnal
Riset Pendidikan Matematika, Vol. 4, No. 2 (2017): 166-175
3
Siti Zakiyah, dkk, “Analisis Kemampuan …,”hal. 648
1
2
4
Novferma, “ Analisis Kesulitan dan Self-Efficacy Siswa SMP dalam Pemecahan
Masalah Matematika Berbentuk Soal Cerita”, dalam Jurnal Riset Pendidikan Matematika. Vol. 3,
no. 1 ( 2016): 76-87
5
Puji Nurfauziah, dkk, “Analisis Self Efficacy Matematik Siswa Kelas VIII SMP 7
Cimahi Dilihat dari Gender”, dalam Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika. Vol.3, no. 1
(2018): 61-70
6
Novferma, “Analisis Kesulitan…,” hal. 80
7
Ibid.
3
8
Ratna dan Dhoriva, “Analisis Kemampuan…,” hal. 167
9
Ibid.
4
bahwa siswa laki-laki memiliki self efficacy yang lebih baik daripada siswa
perempuan. Karena siswa laki-laki lebih memiliki keyakinan akan
kemampuan matematikanya, memiliki kemampuan dalam mengolah
pengalaman lalunya di dalam pembelajaran matematika agar menjadi lebih
baik, dapat menjadikan role model sebagai pembangkit motivasi
pembelajaran, baik dalam menolah pendapat dari orang lain mengenai apa
yang telah dia kerjakan, dapat lebih mengontrol situasi emosi nya. Hasil
penelitian dari N. Novferma (2016) menunjukkan bahwa ada berbagai jenis
kesulitan yang dialami siswa dalam pemecahan masalah matematika
berbentuk soal cerita. Faktor-faktor kesulitan yang dialami siswa adalah
merasa waktu yang diberikan tidak cukup, mudah menyerah, kurang teliti,
sering lupa, merasa cemas dalam mengerjakan soal. Adapun self efficacy
siswa berada dalam kategori tinggi. Hasil penelitian dari Alay Ahmad (2013)
menunjukkan bahwa siswa yang memiliki self efficacy tinggi memiliki
konstribusi tujuan yang lebih tinggi daripada siswa yang mempunyai self
efficacy rendah. Dengan kata lain, siswa dengan self efficacy tinggi dapat
menyelesaikan banyak masalah matematika. Orang tua dan guru memiliki
peran dalam mengembangkan self efficacy yang tinggi, selain itu juga
mengawasi ketika mereka berkelompok. Hasil penelitian dari Novi Rahma
Sari (2019) menunjukkan bahwa persentase ketercapaian berdasarkan
tingkatan self efficacy, jika self efficacy tinggi maka hasil belajar matematika
juga tinggi. Adapun faktor yang mempengaruhi yaitu kurang teliti, kurang
memahami soal, malas membaca soal, mudah menyerah dalam menghadapi
soal yang sukar, dan salah dalam mengambil strategi penyelesaian.
Berdasarkan fakta dari penelitian sebelumnya, siswa yang memiliki self
efficacy tinggi memiliki konstribusi tujuan yang lebih tinggi daripada siswa
yang mempunyai self efficacy rendah. Self efficacy siswa mempengaruhi
kemampuan pemecahan masalah matematis pada suatu materi.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Self Efficacy Siswa dalam Pemecahan Masalah
5
Matematis pada Materi Luas Permukaan dan Volume Bangun Ruang Sisi
Datar Kelas VIII MTs Aswaja Tunggangri”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar elakang diatas, maka rumusan masalah ini adalah sebagai
berikut,
1. Bagaimana self-efficacy siswa dalam pembelajaran matematika?
2. Bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematis siswa MTs
terhadap materi Luas Permukaan dan Volume Bangun Ruang Sisi Datar?
3. Bagaimana Self Efficacy Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematis
pada Materi Luas Permukaan dan Volume Bangun Ruang Sisi Datar
Kelas VIII MTs Aswaja Tunggangri?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah,
sebagai berikut
1. Untuk mendeskripsikan self-efficacy siswa dalam pembelajaran
matematika.
2. Untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
MTs terhadap materi Luas Permukaan dan Volume Bangun Ruang Sisi
Datar.
3. Untuk mengetahui Self Efficacy Siswa dalam Pemecahan Masalah
Matematis pada Materi Luas Permukaan dan Volume Bangun Ruang Sisi
Datar Kelas VIII MTs Aswaja Tunggangri.
D. Kegunaan Penelitian
E. Penegasan Istilah
Untuk mempermudah pembaca dalam memahami variabel penelitian maka
akan dijelaskan mengenai istilah-istilah yang terkait dengan penelitian ini
1. Secara konseptual
a. Self efficacy adalah pertimbangan seseorang tentang kemampuan
dirinya untuk mencapai sesuatu yang diinginkannya yang
mempengaruhi tindakan sebelumnya.10
b. Pemecahan masalah matematis adalah menyelesaikan masalah
matematika yang bersifat tidak rutin, oleh karena itu kemampuan ini
tegolong pada kemampuan tungkat tinggi.11
10
Hafiziani Eka Putri dan Idat Muqodas, Pendekatan Concrete-Pictorial-Abstrach(CPA),
Kecemasan Matematis, Self efficacy Matematis, Instrument dan Rancangan Pembelajarannya,
(Sumedang: UPI Sumedang Press, 2019), hal. 23
11
Topic Offirstson, Aktivitas Pembelajaran Matemattika melalui Inkuiri Berbantuan
Software Cinderella, (Yogyakarta: CV. Budi Utama, 2014), hal. 34
7
c. Luas permukaan bangun ruang sisi datar adalah jumlah semua daerah
permukannya yaitu menghitung luas daerah sisi-sisinya.12
d. Volume bangun ruang sisi datar adalah banyaknya satuan volume
yang dapat tepat mengisi bangun ruang tersebut.13
2. Secara operasional
F. Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika pembahasan yang akan di bahas dalam penelitian ini
diantaranya sebagai berikut:
1. Bagian awal
Bagian awal terdiri dari halaman judul, daftar isi, dan daftar tabel.
2. Bagian isi
Bagian isi merupakan bagian pokok terdiri dari tiga bab, yaitu:
a. Bab I Pendahuluan
12
Isrok’atun, Pendidikan Matematika II, (Sumedang: UPI Sumedang Press, 2016), hal. 56
13
Ibid, hal. 59
8
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Self Efficacy
a. Pengertian self efficacy
Istilah lain dari self efficacy adalah keyakinan diri. Menurut Prof.
Bandura, self efficacy adalah pertimbangan seseorang tentang
kemampuan dirinya untuk mencapai sesuatu yang diinginkannya yang
mempengaruhi tindakan sebelumnya.14Menurut Pintrich, self efficacy
memainkan peranan penting didalam motivasi pencapaian, berinteraksi
dengan proses belajar diatur sendiri, dan mediasi prestasi (pencapaian)
akademik.15
Menurut Stajkovic dan Luthans, self efficacy mengacu pada
keyakinan individu mengenai kemampuannya untuk memobilisasi
motivasi, sumber daya kognitif, dan tindakan yang diperlukan agar
berhasil dalam melaksanakan tugas dalam konteks tertentu. 16Menurut
Lev dan Koslowsky, menyatakan bahwa self efficacy melibatkan
mobilisasi dan motivasi, kognitif sumber daya, dan tindakan yang
dibutuhkan.17
Prof. Bandura menyatakan apabila kita memiliki keyakinan tugas
itu dapat kita selesaikan, ia akan menghasilkan kejayaan, begitu
sebaliknya, apabila kita tidak yakin dengan kemampuan diri, maka kita
akan gagal sebelum mencoba sesuatu18. Self efficacy adalah
14
Hafiziani dan Idat, Pendekatan Concrete…, hal. 23
15
Ibid.
16
Raden Roro Lia Chairina, Analisis Manejemen Sumber Daya Manusia, (Surabaya:
Zifatama Jawara, 2019), hal. 40
17
Ibid, 41
18
Ahmad Zabidi Abdul Razak, Memimpin Diri Sendiri, (Selangor Darul Ehsan: PTS
Millenia, 2003), hal. 60
9
10
19
Iffah Rosyiana, Innovative Behavior at Work: Tinjauan Psikologi & Implementasi di
Organisasi, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2019), hal. 97
20
Hafiziani dan Idat, Pendekatan Concrete…, hal. 23
21
Ibid, hal. 24
11
Skor Kategori
1 Rendah
skor< x− s
2
1 1 Sedang
x− s ≤ skor ≤ x+ s
2 2
1 Tinggi
skor< x + s
2
Tabel 2.1 Tingkatan dalam self efficacy
d. Dimensi self efficacy
Menurut Prof. Bandura, efikasi diri pada diri tiap individu akan
berbeda antara satu dengan yang lainnya berdasarkan tiga dimensi.
Berikut tiga dimensi tersebut:23
1) Dimensi tingkat level (magnitude)
Berkaitaan dengan kesulitan tugas ketika individu merasa mampu
untuk menyelesaikannya. Apabila seseorang dihadapkan pada
tugas-tugas yang disusun menurut tingkat kesulitannya, maka
efikiasi diri individu mungkin akan terbatas dalam
22
Novi Rahma Sari, dkk, “Analisis Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA pada
Materi SPLTV Ditinjau dari Self Efficacy”, dalam UNION: Jurnal Pendidikan Matematika. Vol.
7, no. 1 (2019): 93-103
23
Iffah, Innovative Behavior…, hal. 97-98
12
24
Ibid, hal. 99-100
13
2) Gender
Perbedaan gender juga mempengaruhi. Hal ini dilihat dari
penelitian Prof. Bandura yang menyatakan bahwa wanita
efikasinya lebih tinggi dalam mengelola perannya.
3) Sifat dari tugas yang diberikan individu
Derajat kompleksitas dari kesulitan tugas yang dihadapi oleh
individu akan mempengaruhi penilaian individu tersebut terhadap
kemampuan dirinya semakin kompleks suatu tugas yang dihadapi
oleh individu maka akan semakin rendah individu tersebut menilai
kemampuannya. Begitu juga sebaliknya.
4) Insentif eksternal
Faktor yang dapat mempengaruhi self efficacy adalah insentif yang
diperolehnya. Prof. Bandura menyatakan salah satu faktor yang
dapat meningkatkan self efficacy adalah competent contingens
incentive, yaitu insentif yang diberikan prang lain yang
merefleksikan keberhasilan seseorang.
5) Status atau peran individu dalam lingkungan
Individu yang memiliki status lebih tinggi akan memperoleh
derajat control yang lebih besar sehingga self efficacy yang
dimilikinya juga tinggi. Begitu juga sebaliknya.
6) Informasi tentang kemampuan diri
Individu yang memiliki self efficacy tinggi, jika ia memperoleh
informasi positif mengenai dirinya. Sementara individu yang
memiliki self efficacy rendah, jika ia memperoleh informasi
negative tentang dirinya.
14
25
Ita Chairun Nisa, Pemecahan Masalah Matematika, (Lombok: Duta Pustaka Ilmu, 2015),
hal. 1
26
Herry Agus Susanto, Pemahaman Pemecahan Masalah Berdasar Gaya Kognitif,
(Yogyakarta: CV Budi Utama, 2015), hal. 15
27
Ita Chairun, Pemecahan Masalah…, hal. 17
28
Ibid, hal. 20-43
15
29
Alay Ahmad, “Effects of Self-Efficacy on Students’ Academic Performance”, dalam
Journal of Educational, Health and Community Psychology, Vol.2, no. 1. (2013): 22-29
30
Siti Zakiyah, dkk, “Analisis kemampuan …,” hal. 648
31
Abdur Rahman As’ari,dkk, Matematika untuk SMP/MTS kelas VIII Semester II, (Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017), hal. 126-151
17
Atau
Luas permukaan kubus ¿ 6 s2
c. Luas permukaan prisma
Luas permukaan prisma¿ 2 ×luas alas+keliling alas× tinggi
d. Luas permukaan limas
Luas permukaan limas ¿ luas alas+ jumlah luasbidang tegak
B. Kerangka Berpikir
32
Ibid, hal. 155-187
18
Self Efficacy
(Prof.
Bandura)
Pemecahan
Masalah
Matematis
(Teori Polya)
C. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian terdahulu merupakan sebagai salah satu acuan peneliti
dalam melakukan penelitian. Peneliti menggunakan beberapa kajian dari hasil
jurnal penelitian terdahulu. Selain itu, kajian penelitian terdahulu ini
digunakan sebagai bahan pertimbangan. Dalam penelitian ini tema yang
diangkat mirip dengan penelitian sebelumnya. Beberapa kajian penelitian
terdahulu berupa jurnal terkait diantaranya sebagai berikut.
1. Jurnal yang ditulis oleh Mutia Fonna dan Mursalin dengan judul
“Literature Study: Role Of Self-Efficacy Toward Students’ Achievement In
Mathematical Multiple Representation Ability (MMRA)”, Jurnal Ilmiah
Peuradeun - JIP-The International Journal of Social Sciences. Tahun
2018 . Vol. 6, No. 1. p-ISSN: 2338-8617 e-ISSN: 2443-2067. doi:
10.26811/peuradeun.v6i1.174.
Rumusan masalah
1) Apa saja yang mempengaruhi prestasi siswa?
2) Bagaimana self efficacy mempengaruhi prestasi siswa?
19
33
Mutia Fonna dan Mursalin, “Literature Study: Role Of Self-Efficacy Toward Students’
Achievement In Mathematical Multiple Representation Ability (MMRA)”, dalam Jurnal Ilmiah
Peuradeun - JIP-The International Journal of Social Sciences, Vol. 6, no. 1 (2018): 31-40
34
Ifdil, dkk, “Level of Students` Self-Efficacy Based on Gender”, dalam The International
Journal of Counseling and Education, Vol. 1, No. 1 (2016): 29-33
20
35
Alay Ahmad, “Effects of Self …,” hal. 22-29
36
Siska Apulina Peranginangin, dkk, “Development of Learning Material Through PBL
with Karo Culture Context to Improve Students’ Problem Solving Ability and Self-Efficacy”,
dalam International Electronic Journal Pf Mathematics Education, Vol. 14. no. 2 (2019): 265-274
21
37
Siti Zakiyah, dkk, “Analisis kemampuan …,” hal. 647-656
22
9. Jurnal yang ditulis oleh Novi Rahma Sari, Wahyu Hidayat, dan Anik
Yuliani. Dengan judul “Analisis Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X
SMA Pada Materi SPLTV Ditinjau Dari Self Efficacy”, UNION: Jurnal
Pendidikan Matematika. Tahun 2019. Vol. 7, No. 1.
Rumusan masalahnya adalah bagaimana hasil belajar matematika siswa
kelas X SMA pada materi SPLTV ditinjau dari self-efficacy?.
Hasil penelitiannya adalah jika dilihat dari persentase ketercapaian
berdasarkan tingkatan self efficacy, jika self efficacy tinggi maka hasil
belajar matematika juga tinggi. Adapun faktor yang mempengaruhi yaitu
kurang teliti, kurang memahami soal, malas membaca soal, mudah
menyerah dalam menghadapi soal yang sukar, dan salah dalam mengambil
strategi penyelesaian.41
10. Jurnal yang ditulis oleh N. Novferma. Dengan judul “ Analisis kesulitan
dan self-efficacy Siswa SMP Dalam Pemecahan Masalah Matematika
Berbentuk Soal Cerita”, Jurnal Riset Pendidikan Matematika. Tahun
2016. Vol. 3, No. 1. Print ISSN: 2356-2684, Online ISSN: 2477-1503.
DOI: http://dx.doi.org/10.21831/jrpm.v3i1.10403.
Rumusan masalah
1) Bagaimana letak, jenis, faktor-faktor kesulitan siswa SMP swasta di
Kabupaten Sleman, DIY dalam memecahkan masalah matematika
berbentuk soal cerita?
2) Bagaimana self-efficacy siswa SMP swasta di Kabupaten Sleman,
DIY dalam memecahkan masalah matematika berbentuk soal cerita?
Hasil penelitiannya adalah ada berbagai jenis kesulitan yang dialami siswa
dalam pemecahan masalah matematika berbentuk soal cerita. Faktor-faktor
kesulitan yang dialami siswa adalah merasa waktu yang diberikan tidak
cukup, mudah menyerah, kurang teliti, sering lupa, merasa cemas dalam
mengerjakan soal. Adapun self efficacy siswa berada dalam kategori
tinggi.42
41
Novi Rahma Sari, dkk, “Analisis Hasil …,” hal. 93-103
42
Novferma, “ Analisis Kesulitan …,” hal. 76-87
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menghasilkan data deskriptif baik tertulis maupun lisan
dari siswa kelas VIII MTs Aswaja Tunggangri terkait dengan self efficacy
siswa dalam pemecahan masalah matematis. Pendekatan yang digunakan
yaitu dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah
pengumpulan data pada suatu latar alamiah dengan maksud menafsirkan
fenomena yang terjadi dimana peneliti sebagai instrument kunci, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi.43Sehingga melalui pendekatan kualitatif ini peneliti akan
menggambarkan serta menganalisis setiap individu dalam kehidupannya.
Jenis penelitiannya adala menggunakan menggunakan metode studi
kasus. Karena penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan serta mendapat
pengetahuan yang mendalam terkait bagaimana self efficacy siswa dalam
pemecahan masalah matematis. Studi kasus merupakan suatu pendekatan
yang memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci.44
B. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti merupakan instrumen yang utama dalam suatu
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif melibatkan peneliti sebagai
pengamat partisipan, sehingga peneliti terjun langsung ke sekolah untuk
mengamati aktivitas siswa di sekolah. Kegiatan penelitian dilaksanakan
dengan memberikan angket self efficacy, wawancara kepada subjek
penelitian, dokumentasi, dan tes pemecahan masalah matematis siswa. Dalam
penelitian kehadiran peneliti diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subjek
penelitian.
43
Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Sukabumi: CV.
Jejak, 2018), hal. 8
44
I Wayan Suwendra, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV. Nilacakra, 2018),
hal. 35
24
25
C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Aswaja Tunggangri. Yang
alamatnya adalah Jalan Raya Tunggangri, Kec. Kalidawir, Kab.
Tulungagung. Letak gedung MTs Aswaja Tunggangri cukup stategis karena
terletak di jalan utama kec. Kalidawir. Sekolah ini merupakan sekolah
dibawah naungan Ma’arif NU Ahlusunnah wal jama’ah. Untuk keadaan
bangunan gedung MTs Aswaja Tunggangri layak untuk digunakan dalam
proses pembelajaran, karena bangunan berdiri dengan kokoh serta ada
bangunan lain yang dalam pembangunan, memiliki lahan parkir yang luas,
tersedia ruang sesuai dengan jumlah pengguna disekolah, sekolah juga
mempunyai lapangan guna untuk menunjang kegiatan siswa di luar kelas,
memiliki masjid sebagai tempat beribadah, memiliki ekstrakurikuler yang
bervariasi guna untuk menampung bakat siswa, serta perpustakaan sebagai
tempat mencari sumber belajar berupa buku. Pemilihan lokasi dengan
pertimbangan sebagai berikut : (1) Peneliti melaksanakan magang di MTs
Aswaja Tunggangri, (2) Sekolah memiliki administrasi dan respon yang baik
terkait penelitian,
D. Sumber Data
Sumber data dari penelitian ini adalah subjek dari mana data
diperoleh. Untuk memudahkan dalam penggolongannya, sumber data
dibagi menjadi:45
1) Data primer adalah sumber data yang langsung diberikan data
kepada pengumpul data.
2) Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data.
Dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder.
Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari angket self efficacy, tes
pemecahan masalah matematis, dan wawancara. Kalau untuk data
sekunder diperoleh dari dokumentasi di setiap kegiatan dan jurnal.
45
Mamik, Metodologi Kualitatif, (Sidorjo: Zifatama, 2015), hal. 103
26
49
Ibid, hal. 124
50
Helaluddin dan Hengki Wijaya, Analisis Data Kualitatif, (Makassar: Sekolah tinggi
theologia jaffray, 2019), hal. 123
28
H. Tahap-Tahap Penelitian.
Tahapan-tahapan di dalam kegiatan penelitian dapat dibedakan dalam 3
tahapan, dintaranya:
1. Tahap persiapan
a. Melakukan konsultsi dengan dosen pembimbing terkait dengan
penelitian yang akan dilakukan
b. Meminta surat ijin penelitian dari kampus IAIN Tulungagung
54
Hengki wijaya, Analisis Data Kualitatif , (Makassar: Sekolah tinggi theologia jaffray,
2018), hal. 119
55
Ibid.
56
Ibid, hal. 117
30
31
32