PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dunia terdapat kematian ibu sebesar 500.000 jiwa per tahun. Kematian tersebut
per 100.000 kelahiran hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di 9
negara maju dan 51 negara persemakmuran. Menurut WHO Angka Kematian Ibu
persalinan, dan nifas. Bahkan sebagian besar dari kematian ibu disebabkan karena
Persalinan ada tiga macam yaitu spontan, buatan, dan tndakan sectio
tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit diprediksi apakah ibu hamil akan
bermasalah selama kehamilan oleh karena itu. Asuhan antenatal merupakan cara
penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan
1
B. Tujuan
1. Tujuan umum
pada Ibu Hamil Ny. M dengan Preeklampsia Berat di Ruang Operasi Rumah Sakit
Meuraxa B. Aceh.
2. Tujuan Khusus
Aceh.
5. Menyusun rencana asuhan kebidanan secara pada ibu hamil Ny. M dengan
6. Melakukan perencanaan secara efisien dan aman pada ibu hamil Ny. M
Aceh.
2
7. Mengevaluasi pada pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny. M
Aceh.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teoritis Kasus
Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui
suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam
keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 2009)
Sectio Caesaria ialah tindakan untuk melahirkan janin dengan berat badan
diatas 500 gram melalui sayatan pada dinding uterus yang utuh (Gulardi &
Wiknjosastro, 2006)
uterus. insisi pada bawah rahim, bisa dengan teknik melintang atau memanjang.
c. Perut uterus umumnya kuat sehingga bahaya ruptur uteri dikemudian hari tidak besar
karena pada nifas segmen bawah uterus tidak seberapa banyak mengalami kontraksi
4
2. Sectio cacaria klasik atau section cecaria korporal
Pada cectio cacaria klasik ini di buat kepada korpus uteri, pembedahan ini yang
section cacaria transperitonealis profunda. Insisi memanjang pada segmen atas uterus.
injeksi perporal akan tetapi dengan kemajuan pengobatan terhadap injeksi pembedahan
ini sekarang tidak banyak lagi di lakukan. Rongga peritoneum tak dibuka, dilakukan pada
a. Atonia uteri
b. Plasenta accrete
c. Myoma uteri
3. Etiologi
Manuaba (2002) indikasi ibu dilakukan sectio caesarea adalah ruptur uteri
iminen, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini. Sedangkan indikasi dari janin adalah
5
Dari beberapa faktor sectio caesarea diatas dapat diuraikan beberapa penyebab sectio
tidak sesuai dengan ukuran lingkar kepala janin yang dapat menyebabkan ibu tidak
tulang yang membentuk rongga panggul yang merupakan jalan yang harus dilalui
oleh janin ketika akan lahir secara alami. Bentuk panggul yang menunjukkan
kelainan atau panggul patologis juga dapat menyebabkan kesulitan dalam proses
disebabkan oleh kehamilan, sebab terjadinya masih belum jelas. Setelah perdarahan
dan infeksi, pre-eklamsi dan eklamsi merupakan penyebab kematian maternal dan
perinatal paling penting dalam ilmu kebidanan. Karena itu diagnosa dini amatlah
penting, yaitu mampu mengenali dan mengobati agar tidak berlanjut menjadi
eklamsi.
persalinan dan ditunggu satu jam belum terjadi inpartu. Sebagian besar ketuban
pecah dini adalah hamil aterm di atas 37 minggu, sedangkan di bawah 36 minggu.
6
4. Bayi Kembar
Tidak selamanya bayi kembar dilahirkan secara caesar. Hal ini karena
kelahiran kembar memiliki resiko terjadi komplikasi yang lebih tinggi daripada
kelahiran satu bayi. Selain itu, bayi kembar pun dapat mengalami sungsang atau
Adanya gangguan pada jalan lahir, misalnya jalan lahir yang tidak
memungkinkan adanya pembukaan, adanya tumor dan kelainan bawaan pada jalan
paling rendah ialah muka. Hal ini jarang terjadi, kira-kira 0,27-0,5 %.
Posisi kepala antara fleksi dan defleksi, dahi berada pada posisi
terendah dan tetap paling depan. Pada penempatan dagu, biasanya dengan
sendirinya akan berubah menjadi letak muka atau letak belakang kepala.
7
b. Letak Sungsang
dengan kepala difundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri.
Dikenal beberapa jenis letak sungsang, yakni presentasi bokong, presentasi bokong
2. Preeklampsia
A. Pengertian Preeklampsia
digolongkan berat satu atau lebih tanda/ gejala dibawah ini (Wiknjosastro, 2010):
· Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 110
mmHg. Tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil sudah dirawat di
d. Gangguan visus dan serebral: penurunan kesadaran, nyeri kepala, skotoma, dan
pandangan kabur.
e. Nyeri epigastruium dan nyeri pada kuadran kanan atas abdomen (akibat
8
f. Edema paru-paru dan sianosis.
g. Hemolisis mikroangiopatik.
j. Sindrom HELLP
B. Etiologi
Penyebab preeklampsia sampai saat ini belum diketahui secara pasti, ada
tersebut sehinggga kelainan ini sering dikenal sebagai the diseases of theory,
kemudian akan diganti trombin dan plasmin, trombin dan akan mengkonsumsi
anti trombin III sehingga terjadi deposit fibrin. Aktivitas trombosit menyebabkan
kerusakan endotel.
Preeklampsai sering terjadi pada kehamilan pertama dan tidak timbul lagi
kehamilan selanjutnya. Hal ini dapat diterangkan bahwa pada kehamilan pertama
9
pembentukanblocking antibodies terhadap antigen plasma tidak sempurna, yang
pada anak dan cucu ibu hamil dengan riwayat preeklampsia/ eklampsia dan
badan diikuti edema kaki atau tangan, peningkatan tekanan darah, dan terakhir
terjadi proteinuria. Pada preeklamsi ringan, gejala subjektif belum dijumpai, tetapi
pada pre-eklamsia berat diikuti keluhan subjektif berupa sakit kepala terutama
10
D. Patofisiologi
a. Pada preeklampsia terjadi ketegangan otot yang meningkat akibat adanya rasa
nyeri (spasme) pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air.
c. Pada beberapa kasus, lumen arteriola (arteri yang bercabang dan bentuknya
lebih kecil lagi) sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilalui oleh satu
sel darah merah. Dengan demikian, jika semua arteriola dalam tubuh
mengalami spasme, tekanan darah akan naik, dalam usaha mengatasi kenaikan
d. Kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan oleh penimbunan air yang
pada glomerulus.
E. Klasifikasi Preeklamsia
1. Pre-eklamsia ringan
Tanda gejala yang muncul yaitu tekanan darah sistolik 140 atau kenaikan
11
1 kg atau lebih dalam seminggu. Proteinuria 0,3 g atau lebih dengan tingkat
kualitatif plus 1 sampai 2 pada urine kateter atau urine aliran pertengahan.
2. Pre-eklamsia berat
Bila salah satu diantara tanda dan gejala ini ditemukan pada ibu hamil,
e. Gangguan kesadaran
12
3. Perawatan dan pengobatan preeklampsia berat
organ yang terlibat, dan saat yang tepat untuk persalinan (Prawirohardjo, 2010)
tanda-tanda klinik berupa: nyeri kepala, gangguan visus, nyeri epigastrium, dan
kenaikan cepat berat badan. Selain itu perlu dilakukan penimbangan berat badan,
yang ditemukan oleh perawat dan bidan pada awal tahun 1970-an. Proses ini
tindakan dengan urutan yang logis dan menguntungkan baik bagi klien
maupun bagi tenaga kesehatan. Proses ini menguraikan bagaimana perilaku yang
diharapkan dari pemberi asuhan. Proses manajemen ini bukan hanya terdiri dari
pemikiran dan tindakan saja melainkan juga perilaku pda setiap langkah agar
13
penelitian yang terpisah-pisah menjadi satu kesatuan yang berfokus pada
manajemen klien.
pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah tersebut
Akan tetapi setiap langkah dapat diuraikan menjadi langkah-langkah yang lebih
klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan
14
mengamati kilen bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnose atau masalah
kebidanan yaitu bukan hanya asuhan kunjungan prenatal saja tetapi juga selama
langkah sebelumnya.
Langkah VI Pelaksanaan
kelima secara efisien dan aman. Perencanaan ini bias dilakukan oleh bidan dan
efektif.
15
C. Teori Teknik Pendokumentasian Kebidanan
pelaporan yang dimiliki oleh bidan dalam melakukan catatan perawatan yang
berguna untuk kepentingan klien, bidan dan tim kesehatan dalam memberikan
pelayanan kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara
Varney.
S : Subjektif
O : Objektif
d. Ada informasi hasil kajian secara tekhnologi (missal : hasil laboratorium, USG
16
A : Analisa
b. Selalu ada informasi baru baik S dan O karena keadaan klien terus berubah.
P : Penatalaksanaan
kolaborasi.
terhadap.
17
BAB III
STUDI KASUS
Laporan kasus in dibuat dalam bentuk studi kasus, dimana kegiatan studi
kasus bertujuan untuk langsung membentuk asuhan kebidanan pada ibu bersalin
Ruang Operasi pada tanggal 9 November 2016 pada jam 11.25 wib.
Subjek dalam kasus ini Ny.M yang masuk ke Ruang Operasi di Rumah
Sakit Meuraxa Kota Banda Aceh untuk bersalin secara Sectio Caesaria pada
18
E. Teknik Pengumpulan Data Kasus
kebidanan.
19
BAB IV
TINJAUAN KASUS
MERAXA
1. Pengumpulan Data
A. Identitas Biodata
20
B. Anamnesa ( data subjektif)
4. Pengeluaran pervaginam
Darah segar : tidak ada jumlah : Tidak ada warna : Tidak ada
HPHT : 05 - 02 – 2016
Siklus : 28 hari
21
10. Makanan dan minuman terakhir, pukul : 05:00 WIB
C. Pemeriksaan Fisik
2. Tanda vital
b. Pols : 86 x /i
c. Pernafasan : 20 x /i
22
Kelenjar getah bening : pembesaran kelenjar : Tidak ada
Dada : Simetris
Jantung : Normal
Payudara :
Pembesaran : Ada
Simetris : Ada
Oedema : ada
Varises : Tidak
ada
Refleks : (+/+)
Abdomen
23
a. Pembesaran : ada
d. Konsitensi : Keras
5. Pemeriksaan kebidanan
Presentasi : Kepala
Posisi : Punggung
Pergerakan : Aktif
Auskultasi
Frekuensi : Teratur
24
Vulvula vagina : warna : merah luka : Tidak ada
Konsistensi : Lunak
Pemeriksaan dalam
Lunak
Kepala
Pemeriksaan dalam :
Porsio : Tipis
25
Masalah : preeklamsia
1. Diagnosa
Data dasar :
Pols : 80x/m
Respirasi : 24x/m
Suhu : 36,7°c
Djj : 140 x /m
Pemeriksaan kebidanan
Presentasi : Kepala
Posisi : Punggung
Pergerakan : Aktif
2. Masalah : Preeklamsia
Eklamsia
26
IV. Tindakan Segera Atau Kolaborasi
V. Rencana Asuhan
ok.
27
5. Melakukan tindakan operasi Sectio Caesaria (oleh dokter)
VII. Evaluasi
Operasi sudah berhasil dilakukan dan tidak ada penyulit dalam tindakan
operasi, bayi lahir dengan selamat dan ibu dalam keadaan lemas, ibu masih
dalam pengawasan dokter dan bidan untuk memastikan tidak ada infeksi
28
B. Pendokumentasian asuhan persalinan pada section caesaria dengan
preeklamsi berat
Pukul : 12 : 30 WIB
Subjektif (S)
- ibu mengatakan cemas ibu mengatakan baru pertama kali section
caesaria
- Ibu mengatakan muka dan kakinya bengkak
Obyektif (O)
- TD :160/90 mmHg
- Pols :83x/menit
- RR : 25x/menit
- Temp :36,7˚C
- Oedema : ada pada kaki dan tangan
- Protein urine : ++
Assesment (A)
Ny.M dengan GIV PVII A0 usia kehamilan 36 minggu 1 hari dengan
preeklamsi berat (PEB)
Planning (P)
1. Membina huhungan baik dengan pasien dan kelurganya.
2. Mempersiapkan pre operasi Sectio Caesaria seperti mengganti pakaian
pasien, membawa pasien keruang tunggu, bawa pasien masuk keruang
ok.
3. Mensupport ibu dan keluarga
29
4. Membantu pasien dalam menyiapkan posisi yang benar
5. Melakukan tindakan operasi Sectio Caesaria (oleh dokter)
6. Mebereskan semua alat setelah tindakan operasi
7. Membereskan ibu dan mengganti pakaian ibu
8. Menganjurkan ibu untuk istirahat
9. Memantau keadaan ibu sebelum dijemput keruangan
30
2. SOAP Pemantauan kala IV
Pukul 14.00 Wib
Subjektif (S)
- ibu merasa lemas dan tidak cemas lagi
Obyektif (O)
- TD : 140/90 mmHg
- Pols : 83x/menit
- RR : 25x/menit
- Temp : 36,7˚C
- Kandung kemih : Kosong
- Perdarahan : 5 cc
- TFU : 2 jari dibawah pusat
Assesment (A)
Ny.M dengan GIV PVII A0 usia kehamilan 36 minggu 1 hari inpartu kala 4
dengan preeklamsi berat (PEB)
Planning (P)
1. Memantau kedaaan ibu padakala 4
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat.
3. Menunggu ruang kebidanan menjemput pasien dari ruang Ok keruang
Nifas.
31
3. SOAP pemantauan kala IV
Pukul 14.15
Subjektif (S)
- Ibu masih merasa lemas
Obyektif (O)
- TD : 140/90 mmHg
- Pols : 84x/menit
- RR : 24x/menit
- Temp : 36,5˚C
- Kandung kemih : Kosong
- Perdarahan : 5 cc
- TFU : 2 jari dibawah pusat
Assesment (A)
Ny.M dengan GIV PVII A0 usia kehamilan 36 minggu 1 hari inpartu kala 4
dengan preeklamsi berat (PEB)
Planning (P)
1. Pemantauan diserah terimakan dengan ruang kebidanan dan dilanjutkan
oleh perawat/bidan diruang kebidanan.
32
4. SOAP Pada Bayi Baru Lahir
Subjektif (S)
- ibu mengatakan merasa senang agtas kelahinan bayinya
Obyektif (O)
- Appearance (Warna kulit) :2
- Pulse (denyut nadi) :1
- Grimace (reflek terhadap rangsangan) :2
- Activity (Tonus otot) :2
- Respiration (bernafas) :1
Assesment (A)
By. Ny. M usia 0 hari Apgar skor bagus
Planning (P)
- Menilai sepintas
- Memberikan bayi kepada perawat atau bidan dari perinatal
33
BAB IV
PEMBAHASAN
hipertensi yang muncul pada kehamilan > 20 minggu yang ditandai dengan
tekanan darah sistol 160 mmHg dan tekanan diastol 110 mmHg, terdapat odema
pada muka, tangan, dan kaki serta pada pemeriksaan laboratorium didapatkan
protein urinnya + 4.
selama 1 minggu pada tanggal 07-13 Oktober 2016 yang dilaksanakan di ruang
OK di rumah sakit Meraxa Banda Aceh, tindakan yang dilakukan sangat sesuai
dengan teori yang kami pelajari dan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan
praktik. Salah satunya alat, alat yang digunakan adalah alat yang steril.
34
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
kehamilan > 20 minggu yang ditandai dengan tekanan darah sistol 160 mmHg
dan tekanan diastol 110 mmHg. Secara garis besar untuk menegakkan diagnosa
PEB harus ada tanda dan gejala seperti tekanan darah Sistol 160 mmHg dan
tekanan darah diastol 110 mmHg, terdapat odema pada muka, tangan, dan kaki
Dalam makalah ini, penyusun dapat menarik kesimpulan dari kasus yang di
bahwa:
klien.
c. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial yang dialami klien. Hal ini
dilakukan oleh dokter atau tenaga medis yang bertanggung jawab atas klien
tersebut.
e. Pelaksanaan langsung asuhan dengan efisien dan aman oleh dokter atau tenaga
35
B. Saran
Sakit Meuraxa B.Aceh dapat belajar mengidentifikasi mengenai tanda dan gejala
serta komplikasi dari preeklampsia berat yang dialami oleh klien agar dilain
kesempatan mahasiswa dapat mengetahui jenis KIE yang dapat diberikan kepada
oleh tenaga medis mengingat preeklampsia berat ini dapat berisiko tinggi terhadap
36
DAFTAR PUSTAKA
37