OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan kerja praktek merupakan salah satu syarat dalam penyelesaian studi pada Program
Studi Teknik Sipil FakultasTeknik Universitas Khairun Ternate.
Laporan ini disusun oleh mahasiswa yang namanya tertera di bawah ini bedasarkan hasil Kerja
Praktek yang dilaksanakan pada tanggal 01 Agustus sampai 10 Oktober 2023 di Proyek Pembangunan
Gedung Perpustakaan Dan Parkiran.
Mengetahui
Mengetahui
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini dengan semaksimal mungkin dan yang terbaik sesuai
dengan apa yang kami praktek sebelumnya.
Laporan ini disusun setelah mengikuti Kerja Praktek untuk melengkapi persyaratan akademik di
FakultasTeknik Universitas Khairun Ternate.
Dalam pelaksanaan Kerja Praktek dan penyusunan laporan ini tentu saja kami menemui banyak
kesulitan, namun berkat rahmat Allah SWT serta bantuan dan pengaraha n dari Dosen Pembimbing
dan pengawas Kerja Praktek, kami dapat menyelesaikan Kerja Praktek dan laporan ini.Oleh sebab itu
dengan tulus dan penuh kerendahan hati kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Enda Harisun S. T., M. T, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Khairun Ternate
2. Muhammad Tafiq Y. S, S. T., M. T, Ketua Program Studi Teknik Sipil
3. Muhammad Taufiq Y. S, S. T., M. T, selaku pembimbing Kerja Praktek kami yang telah
memberikan saran dan masukan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan laporan kerja praktek ini.
4. Seluruh Pihak dan Instansi Pemerintah maupun Swasta yang telah memberikan bantuan dan
kontribusi yang besar dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini.
Besar harapan kami agar kiranya hasil Kerja Praktek ini akan bermanfat khususnya bagi
penyusun maupun pihak-pihak yang lain yang membutuhkan sebagai bahan perbandingan.
Penyusun menyadari bahwa setiap manusia ada keterbatasannya seperti ada pepatah “Keburukan
bukan untuk diperbaiki tapi dihilangkan, sedangkan kekurangan bukan untuk dihilangkan tapi untuk
diperbaiki“, maka kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bermanfaat dari para pembaca.
Akhirnya kami sampaikan banyak terimakasih.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................iiii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................... 1
2.1 Beton.............................................................................................................................................................4
2.2 Semen...........................................................................................................................................................5
2.3 Agregat..........................................................................................................................................................5
2.4Air………………………………………………………………………………………………………………………..6
iv
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI KERJA PRAKTEK......................................................................18
6.1 Kesimpulan..................................................................................................................................................38
6.2 Saran...........................................................................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................... 39
LAMPIRAN............................................................................................................................................. 39
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Kerja Praktek adalah aplikasi dari teori yang di peroleh pada saat perkuliahan, dan
mempunyai nilai tambah yang sangat berguna bagi mahasiswa apabila didalam
melaksanakan kerja praktek mahasiswa benar-benar serius untuk mau memahami apa
yang didapat selama kerja praktek berlangsung, karena dari hasil tersebut, apabila selesai
kuliah mahasiswa langsung dapat mengerti tentang tata cara pelaksanaan proyek di
lapangan.
Kerja Praktek merupakan suatu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh setiap
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil di lokasi proyek dengan jangka waktu tertentu yang
telah disepakati oleh Ketua Program Studi. Kegiatan tersebut merupakan salah satu syarat
akademik sebelum memasuki tahap akhir studi seorang mahasiswa.
Oleh karena itu Mahasiswa di berikan kesempatan selama kurang lebih 2 (dua)
bulan untuk melakukan Kerja Praktek pada lokasi proyek yang terkait dengan bidang
studinya. Pengalaman lapangan ini sekaligus diharapkan agar Mahasiswa dapat
menerapkan teori – teori yang relevan yang di dapatkan selama proses perkuliahan.Pada
Kerja Praktek ini dipilih lokasi proyek PEMBANGUNAN GEDUNG PERPUTAKAAN DAN
PARKIRAN, karena dianggap layak memenuhi kriteria sebagai lokasi tempat untuk
melaksanakan kerja praktek, dimana proyek tersebut merupakan proyek pembangunan
bangunan Gedung asrama yang direncanakan dikerjakan ±9 bulan, dan item- item
pekerjaanya berkaitan dengan teori-teori yang didapatkan selama proses perkuliahan.
1
2
2
3
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Beton
Beton adalah campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar, dan air,
dengan dan atau tanpa bahan campuran tambahan yang membentuk masa padat. Dalam
pengertian umum beton berarti campuran bahan bangunan berupa pasir dan kerikil atau
koral kemudian diikat semen bercampur air.Sifat beton berubah karena sifat semen,
agregat dan air,maupun perbandingan pencampurannya. Untuk mendapatkan beton
optimum pada penggunaan yang khas, perlu dipilih bahan yang sesuai dan dicampur
secara tepat.
2. Bekisting / cetakan beton dibuat dari tripleks atau sejenisnya terpasang kuat sehingga
tidak berubah / mengalami perubahan bentuk pada waktu pengecoran beton
3. Sebelum dicor , acuan / cetakan tersebbut harus dibersihkan dari kotoran dan disiram
dengan air hingga basah . Tulangan besi beton dan sengkangtidak boleh menempel
pada papan acuan/cetakan , untuk itu harus dibuatkan penanhan/ganjal dari blok/beton
tahu dengan syarat ketebalan dan pemasangannya sesuai dengan PBI 1971
4
5
harus dilakukan secara sempurna dengan Vibrator sehingga tidak terdapat hasil
pengecoran yang keropos.
6. Pembesian untuk beton dengan Penulangan praktis digunakan besi berstandarkan SNI
diameter/ukuran bulat sesuai ketentuan yang terdapat dalam gambar . 6
7. Pembesian untuk beton struktur harus menggunakan besi berstandar SNI dan
disesuaikan dengan gambar rencana
8. Persyaratan lain untuk pekerjaan beton ini berpegang pada PBI 1971
2.2 Semen
Semen adalah bahan yang mempunyai sifat adhesive maupun kohesif, yaitu
bahan pengikat. Pada umumnya, semen untuk bahan bangunan adalah jenis-jenis semen
Portland.Ada bebeapa macam Jenis-jenis semen Portland yang di produksi di Indonesia
sesuai Spesifikasinya yaitu :
Agregat adalah material granular, misalnya pasir , kerikil, batu pecah dan kerak
tungku besi, yang dipakai secara bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk
membentuk suatu beton semen hidrolik atau adukan (SK SNI T-15-1991-03). Fungsinya
adalah sebagai material pengisi dan biasanya menempati sekitar 75 % dari isi total beton,
karena itu pengaruhnya besar terhadap sifat dan daya tahan beton.
6
2.4 Air
Proporsi air yang sedikit akan memberikan kekuatan yang tinggi pada beton, tetapi
kelemasan beton atau daya kerjanya akan berkurang. Sedangkan proporsi air yang agak
besar akan memberikan kemudahan pada waktu pelaksanaan pengecoran, tetapi
kekuatan hancur beton jadi rendah.
Bentuk dan susunan tulangan pada kolom dapat dibagi menjadi tiga kategori,
sebagai berikut :
1. Kolom segi empat atau bujur sangkar dengan tulangan memanjang dan sengkang.
2. Kolom bundar dengan tulangan memanjang dan tulangan lateral sengkang atau lateral.
3. Kolom komposit yang terdiri atas beton dan profil baja atau pipa. Structural di dalamnya
dengan/tanpa diberi tulangan pokok memanjang.
1. Pembesian atau perakitan tulangan kolom adalah precast atau dikerjakan di tempat
lain yang lebih aman
5. Setelah tulangan selesai dirakit, untuk besi tulangan precast diangkut dengan
menggunakan Tower Crane ke lokasi yang akan dipasang.
6. Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang beton deking
sesuai ketentuan. Beton deking ini berfungsi sebagai selimut beton.
3. Setelah mendapat garis pinjaman, lalu buat tanda kolom pada lantai sesuai dengan
dimensi kolom yang akan dibuat, tanda ini berfungsi sebagai acuan dalam penempatan
bekisting kolom.
8. Setelah tahapan diatas telah dikerjakan, maka kolom tersebut siap dicor.
c. Pengecoran kolom
8
1. Persiapan pengecoran
Sebelum dilaksanakan pengecoran, kolom yang akan dicor harus benar-benar bersih
dari kotoran agar tidak membahayakan konstruksi dan menghindari kerusakan beton.
2. Pelaksanaan pengecoran
Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton. Selama
proses pengecoran berlangsung, pemadatan beotn menggunakan vibrator. Hal tersebut
dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai pemadatan
yang maksimal.
2.5.2 Balok
Pekerjaan balok dilaksanakan setelah pekerjaan kolom telah selesai dikerjakan. Pada
proyek tersebutsistem balok yang dipakai adalah konvensional. Balok yang digunakan
memiliki tipe yang berbeda-beda. Balok terdiri dari 2 macam, yaitu balok utama (balok
induk) dan balok anak.
Semua perkerjaan balok dilakukan langsung di lokasi yang direncanakan, mulai dari
pembesian, pemasangan bekisting, pengecoran sampai perawatan balok tersebut.
Tahapan-tahapan dalam pekerjaan balok meliputi :
1.Scaffolding dengan masing – masing jarak 100 cm disusun berjajar sesuai dengan
kebutuhan di lapangan, baik untuk bekisting balok maupun pelat.
2. Memperhitungkan ketinggian scaffolding balok dengan mengatur base jack atau U-
head.jack nya
9
3. Pada U-head dipasang balok kayu ( girder ) 6/12 sejajar dengan arah cross brace dan
diatas girder dipasang balok suri tiap jarak 50 cm (kayu 5/7) dengan arah melintangnya,
4. Setelah itu, dipasang dinding bekisting balok dan dikunci dengan siku yang dipasang di
atas suri-suri.
a. Pengecekan
b. Pembesian balok
1. Untuk Pembesian balok pada awalnya dilakukan pabrikasi di los besi kemudian diangkat
2. Besi tulangan balok yang sudah diangkat lalu diletakkan diatas bekisting balok dan
ujung besi balok dimasukkan ke kolom.
3. Pasang beton decking umtuk jarak selimut beton pada alas dan samping balok lalu
diikat.
c. Pengecoran Balok
10
Setelah pekerjaan pembesian balok dan pelat selesai, maka dapat dilakukan
pengecoran. Pengecoran balok dan pelat dilakukan bersamaan. Nilai slump pada pelat 5
cm ( 5 cm s/d 7 cm) sedangkan pada balok 5 cm ( 5 cm s/d 7 cm). Pengecoran balok dan
pelat dengan menggunakn concrete pump dengan menggunakan beton readymix.
a. Untuk pelaksanaan pengecoran balok dan pelat lantai, digunakan concrete pump
yang menyalurkan beton readymix dari truck mixer ke lokasi pengecoran, dengan
menggunakan pipa pengecoran yang di sambung-sambung.
b. Alirkan beton readymix sampai ke lokasi pengecoran, lalu padatkan dengan
menggunakan vibrator.
c. Setelah beton dipadatkan, maka dilakukan perataan permukaan coran dengan
menggunakan alat-alat manual.
d. Setelah proses pengecoran selesai sampai batas pengecoran, maka dilakukan
finishing.
Pelatlantai beton bertulang merupakan sebuah bidang datar yang lebar, biasanya
mempunyai arah horizontal dengan permukaan bawah dan atasnya sejajar atau mendekati
sejajar. Pelat beton bertulang direncanakan untuk memikul beban yang merata yang
bekerja pada seluruh luas permukaannya.
Pelat biasanya ditumpu oleh gelagar atau balok bertulang dan biasanya pelat dicor
menjadi satu kesatuan dengan gelagar tersebut. Tulangan-tulangan baja pada pelat
biasanya dipasang sejajar dengan permukaan pelat. Batang-batang baja lurus dapat
11
dipakai sebagai tulangan walaupun pada pelat-pelat menerus batang-batang baja bawah
seringkali dibengkokkan ke atas untuk memikul momen-momen negatif yang bekerja pada
perekatan.
1. Pekerjaan Kolom
Kolom merupakan bagian struktur atas yang diletakan dengan posisi vertikal. Kolom
berfungsi sebagai pengikat pasangan bata dan penerus beban dari atas ke pondasi.
Dimensi kolom tergantung pada beban yang diterima.
V = (p x l x t) x ∑k. . . . . . . . . . .. . . . . (2.2)
Dimana ;
p = Panjang kolom
l = Lebar kolom
t = Tinggi kolom
∑k = Jumlah kolom
Jenis-jenis kolom :
1) Kolom beton bertulang biasanya terdiri dari baja tulangan longitudinal dan
ditunjukan oleh macam dari penguatan lateral yang diberikan.
2) Kolom ikat (tied columm) biasanya berbentuk bujur sangkar atau lingkaran, dimana
tulangan utama memanjang kedudukannya dipegang oleh pengikat lateral yang
ditempatkan pada jarak 300 sampai 600 mm.
12
3) Kolom spiral, umumnya jenis kolom yang berbentuk bujur sangkar atau lingkaran,
dimana tulangan memanjang disusun membentuk lingkaran dan diikat oleh spiral
yang ditempatkan secara menerus dengan jarak 50 sampai 70 mm.
4) Kolom komposit merupakan jenis yang memakai profil baja struktur, pipa atau tube
tanpa atau dengan tulangan memanjang tambahan.
2. Pekerjaan Balok
Pekerjaan balok dilaksanakan setelah pekerjaan kolom telah selesai
dikerjakan.Dengan rumus volume :
V =p x l x t. . . . . . . . . . . . . . . . (2.3)
Dimana ;
p= Panjang balok
l = Lebar balok
t = tinggi balok
Dimana ;
P = Panjang
L = Lebar
T = Tebal plesteran
Grafik dan hasil pembuatan kurva S dapat dilihat apakah suatu proyek mengalami
keterlambatan atau tidak. Dengan kurva S juga dapat dilihat intensitas pekerjaan.
14
Kemiringan curam menunjukkan pada saat itu pekerjaan besar (intensitas tinggi) dan
kemiringan landai menunjukkan pekerjaan pada saat itu sedikit.
Selama masa pelaksanaan mutu beton dan mutu pelaksanaan perlu diawasi
dan diperiksa secara continue dengan jalan membuat dan menerima benda uji
yang diambil dari campuran beton. Dimana bentuk dan ukuran dari benda uji
yang akan dipergunakan dapat mempengaruhi kekuatan tekanan dari beton.
Penggunaan beton pada proyek ini adalah beton siap pakai (ready mix)
karena melihat faktor efisiensi pembuatan beton tersebut. Sebelum
dipergunakan terlebih dahulu diadakan pengetesan dengan pengujian
kekentalan adukan beton ke dalam kubus atau silinder untuk diperiksa
kekuatan beton terhadap gaya tekan sebagai perbandingan kekuatan tekan
pada berbagai benda uji.
BAB III
METODOLOGI PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1. UraianUmum
Metodologi pelaksanaan Kerja Praktek merupakan langkah-langkah yang
dibutuhkan dalam memperoleh data, mempelajari tahapan pekerjaan di lapangan,
menganalisis, dan kemudian mengolahnya. Selain itu, metodologi juga merupakan acuan
dalam penyusunan laporan Kerja Praktek.
Metodologi yang dibahas dalam penulisan laporan ini dibagi menjadi dua bagian
yaitu:
3.2. TeknisPelaksanaanKerjaPraktek
Kerja Praktek dilakukan selama dua bulan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.waktu di mulainya kerja praktek dari 09 Juni 2021 s/d 10 Agustus 2021, KP
dilaksanakan setelah melewati prosedur perizinan oleh pihak instansi terkait.
b. MetodePengumpulan Data
Dalam melakukan penulisan laporan kerja praktek ini teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah sebagai berikut:
15
16
1. Studi Lapangan
a. Wawancara
Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan
berbagai pertanyaan untuk mendapat keterangan dalam proses Tanya jawab berdasarkan
pada tujuan peninjauan.
b. Observasi
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan secara teliti dan
sistematis pada objek penelitian dengan jalan mengamati apa yang dilihat dan didengar
yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diselidiki.
c. Dokumentasi
2. Studi kepustakaan
Merupakan metode yang menggunakan bahan pustaka atau literatur baik berupa
buku-buku, maupun bahan lainnya yang mempunyai keterkaitan dengan masalah yang
akan dibahas atau yang akan digunakan dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.
a. Sumber data
Bila dilihat dari sumber datanya, data yang diperoleh dapat dibedakan menjadi
dua macam sumber data, yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
1. Laporan Harian.
17
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang telah ada dan untuk memperolehnya,diperlukan
izin dari pihak penyedia data tersebut. Data sekunder tersebut meliputi :
1. Gambar Kerja
2. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Untuk itu pemerintah dalam hal ini Universitas Khairun yang juga perguruan tinggi
Negeri dalam menyukseskan program pemerintah khususnya dalam bidang pendidikan.
Universitas Khairun juga ingin meningkatkan mutu sebagai suatu lembaga pendidikan
perguruan tinggi yang berpotensi. Oleh karena itu kami selaku mahasiswa yang membantu
mengawasi pelaksanaan dalam kerja praktek Renovasi gedung kantor, hanya mengarah
pada pekerjaan kolom, pekerjaan balok,dan Plat lantai, Adapun data proyek sebagai
berikut:
18
19
PEMILIK PROYEK
Site Manager
Pelaksana Administrasi
Pengawas Logistik
Mandor Pekerja
Jalur Koordinasi
a. Project Manager (PM) : bertugas memastikan semua divisi berjalan sesuai fungsinya,
dan merupakan yang paling bertanggung jawab terhadap kelancaran proyek baik
pelaksanaan maupun administrasi.
b. Site Manager (SM) : bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan proyek,
mengintruksikan para team projectnya untuk menyelesaikan proyek. Dibeberapa
proyek ada yang menggunakan pola SM sebagai atasan tertinggi,tergantung kebutuhan
proyek itu sendiri.
c. Site Enginner (SE) : bertanggung jawab atas perencaan proyek dari visual menuju
aktual, artinya menjabarkan shop drawing (gambar kerja) untuk kemudian
direalisasikan dengan kondisi lapangan, dibeberapa proyek besar SE ini di bagi
menjadi 3 bagian, SE pekerjaan Arsitektur, SE pekerjaan Struktur& SE pekerjaan
Mechanichal Electrical.Prinsipnya site Engineer bertugas untuk menentukan detail-
detail pekerjaan berdasarkan gambar tender.
d. Quality Control (QC): bertanggung jawab atas mutu pekerjaan lapangan, prosedurnya
serta kualitas material yang benar-benar perfect,QC dilapangan bertugas untuk
menekankan para mandor/subcont untuk melakukan pekerjaan dengan hasil yang
baik.Jika dalam prosedur pekerjaan lapangan tidak sesuai dengan standar/mutu yang
diharapkan, QC ini punya wewenang untuk menghentikan pekerjaan tersebut.
e. Quantity Surveyor (QS): bertanggung jawab atas alur administrasi proyek, perhitungan
volume pekerjaan,scedule,mengitung kebutuhan material, opname pekerjaan
(membayar mandor/subcont) melalui QS ini. Kesimpulannya gan QS ini ngurus
keuangan proyek cash flow (penagihan ke owner) maupun (pembayaran
kemandor/subcon).
f. Supervisor (SPV) : bertanggung jawab atas pengawasan pekerjaan dilapangan. Yang
member pengawasan dan arahan kepada para pekerja atau biasa disebut dengan
pengawas lapangan.
24
g. Drafter : bertanggung jawab atas shop drawing (gamba rkerja) menggunakan software
autoCad. Dengan koordinasi langsung bersama Site Engineer untuk membuat shop
drawing yang dibutuhkan.
h. Surveyor : bertanggung jawab atas pengukuran lapangan, penentuan elevasi di
lapangan, menentukan marking (presisi) apakah letaknya sudah sesuai dengan yang
direncanakan.
i. Logistic : bertanggung jawab atas ketersediaan material pekerjaan, berkordinasi
langsung dengan QS untuk order material, dan lain-lain. semen, besi, semuamuanya di
order oleh Logistic.
j. Safety : bertanggung jawab atas keselamatan para pekerja proyek, agar tidak terjadi
kecelakaan dalam bekerja, membuat antisipasi maupun mengawasi langsung para
pekerja.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Bahan/Material Non-Fabrikasi
Bahan/Material Non-Fabrikasi yang digunakan dalam pekerjaan yang ditinjau adalah
Agregat Halus (Pasir), Agregat Kasar (Batu Pecah), dan Air.
25
26
B. Bahan/Material Fabrikasi
Bahan/Material Fabrikasi yang digunakan dalam pekerjaan yang ditinjau adalah
Semen Portland dan Besi Tulangan.
1. Semen Portland
Berdasaran pengamatan dilapangan, Semen Portland yang digunakan adalah
Semen Conch.
2. Besi Tulangan
Besi tulangan yang digunakan pada pekerjaan yang ditinjau, yakni pekerjaan
struktur pada Kolom, Balok, dan Pelat Lantai adalah Besi ,D16,D12, dan Ø10 Ø8.
Kondisi besi yang tersedia masih baru dan sedikit abu karat pada beberapa bagian.
1. Dump Truck
Dump truck yang digunakan berjumlah 2 unit, dengan fungsi sebagai pengangkut
material yang digunakan pada pekerjaan.
4. Scaffolding
Scaffolding adalah suatu struktur sementara yang digunakan untuk menyangga
manusia dan material dalam konstruksi atau perbaikan Gedung dan bangunan-
bangunan besar lainnya. Scaffolding yang digunakan sebanyak 25 set.
6. Peralatan Tambahan
Peralatan tambahan terdiri dari peralatan-peralatan kecil yang digunakan dalam
pekerjaan yang ditinjau, diantaranya adalah :
- Palu
- Paku
- Sekop
- Gergaji
- Tang
- Sendok Semen
Kolom Praktis memiliki dimensi 40 x 40, dengan penulangan utama 12D25 untuk
bagian sisi atas dan bawah dan penulangan sengkang menggunakan ØD13-100 mm untuk
daerah tumpuan dan 150 mm untuk daerah lapangan.
33
balok. Tulangan sengkang menggunakan tulangan Ø10 dengan jarak spasi 100 mm untuk
daerah tumpuan dan 150 mm untuk daerah lapangan.
5.3.8 Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran pada balok dilakukan bersamaan dengan pengecoran pada
pelat. Pengecoran dilakukan dengan mencampurkan material ready mix ke dalam
Concrete Mixer Truck, setelah itu campuran beton dimasukan ke bekisting balok dan pelat
dengan menggunakan Concrete Pump yang memompa campuran beton dari Concrete
Mixer Truck. Setelah itu, dilakukan pemadatan dengan menggunakan palu dan besi agar
campuran menjadi padat.
Besi tulangan untuk pelat lantai menggunakan tulangan Ø10 dengan spasi antar
tulangan 20 cm untuk kedua arah pelat lantai.
- Dengan adanya hujan dapat menghadap pekerjaan galian tanah dan pekerjaan
pembesian , sehingga pelaksana pekerjaan lbih baik sudah mempersiapkan
segala sesuatu yang dapat mengatasi masalah-masalah yang akan terjadi pada
saat hujan seperti membuat alat yang dapat menahan air yang masuk akibat dari
hujan .
BAB VI KESIMPULAN
DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Setelah kami melakukan kerja praktek di proyek pembangunan Renovasi Gedung
kantor, kami dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Bahan yang digunakan dalam pekerjaan proyek Gedung tersebut yaitu, ready mix
concrete, multiplex, balok dan bondek. Sedangkan alat yang digunakan yaitu,
concrete mixer truck, dump truck, concrete pumpdan scaffolding.
2. Tahap pelaksanaan pekerjaan yang di dapat selama kurang lebih 2 (dua) bulan yakni
pekerjaan kolom diawali dengan pekerjaan pembesian, pemasangan bekisting dan
pekerjaan pengecoran, selain itu ada juga pekerjaan balok dan plat lantai yang
diawali dengan pemasangan bekisting, pekerjaan pembesian dan pengecoran
6.2 Saran
Setelah melakukan Kerja Praktek pada proyek ini berdasarkan pengetahuan serta
pengalaman yang dimiliki, maka dapat diberikan beberapa saran antara lain:
1. Mahasiswa KP perlu adanya persiapan secara matang mengenai ilmu Teknik Sipil
di dunia kampus sebelum terjun kelapangan (lokasi KP).
2. Mahasiswa KP harus lebih sering ke lokasi dan banyak bertanya sehingga dapat
mendapatkan bobot ilmu yang cukup dari KP.
3. Setelah diberikan izin untuk melakukan KP dilapangan pihak kontraktor/konsultan
seharusnya memberikan pembimbingan penuh mengenai proyek pembangunan
dilapangan.
4. K3 dilapangan harus lebih diperhatikan.
37
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2008.“Panduan Skripsi dan Kerja Praktek Edisi 1”. Fakultas Teknik, Universitas
Khairun. Ternate.
Dipohusodo, Istimawan. 1996. “Struktur Beton Bertulang”. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
https://ronymedia.wordpress.com/2011/02/21/metode-galian-tanah-basement/diakses
2015
39