Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN BURU

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WAPLAU
Jl. Makatita, Kode Wilayah : 81 – 04 – 06 – 0000
Email: pkmwaplau@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS WAPLAU
Nomor : 445/ /UKP.9/PKM-WPL/I/2021

TENTANG

KEHARUSAN MELAKUKAN IDENTIFIKASI, DOKUMENTASI DAN


PELAPORAN KASUS KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN, KEJADIAN TIDAK
CEDERA, KEJADIAN POTENSIAL CEDERA DAN KEJADIAN NYARIS
CEDERA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


KEPALA PUSKESMAS WAPLAU,

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya peningkatan mutu layanan klinis dan


keselamatan pasien semua tenaga klinis wajib berperan aktif
dalam melakukan identifikasi, dokumentasi dan pelaporan
kasus kejadian tidak diharapkan, kejadian tidak cedera,
kejadian potensial cedera dan kejadian nyaris cedera;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam butir a, maka perlu ditetapkan Surat Keputusan
Kepala Puskesmas Waplau tentang Keharusan Melakukan
Identifikasi, Dokumentasi dan Pelaporan Kasus Kejadian
Tidak Diharapkan, Kejadian Tidak Cedera, Kejadian
Potensial Cedera dan Nyaris Cedera;

Mengingat : 1. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Men.Kes/SK/II/


2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran;
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
6. Peraturan Menteri Kesehatan
No.1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit;
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014,
tentang Tenaga Kesehatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WAPLAU TENTANG


KEHARUSAN MELAKUKAN INDENTIFIKASI DOKUMENTASI
DAN PELAPORAN KASUS KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN,
KEJADIAN TIDAK CEDERA, KEJADIAN POTENSIAL CEDERA
DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA.

Pertama : Semua tenaga klinis wajib melakukan identifikasi, dokumentasi


dan melaporkan apabila menemukan kejadian tidak
diharapkan, kejadian tidak cedera, kejadian potensial cedera
dan kejadian nyaris cedera.
Kedua : Laporan yang dimaksud dalam dictum pertama adalah
dilaporkan lisan kepada dokter penanggung jawab pelayanan
pada saat kejadian agar dilakukan pencegahan dan pertolongan
sesegera mungkin. Laporan harus dibuat tertulis maksimal
dalam 2x24 jam.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapannya, maka akan diadakan pembetulan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Waplau
Pada tanggal : Januari 2021
KEPALA PUSKESMAS WAPLAU

Onya Tinggapy,
LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS WAPLAU
NOMOR : 445/ /UKP.9/PKM-WPL/
I/2021
TANGGAL : 02 Januari 2021

PENANGANAN KTD, KPC, DAN KNC

A. PENDAHULUAN
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat
asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah
setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien, terdiri
dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak
Cedera dan Kejadian Potensial Cedera.
B. TEMA
Penanganan KTD, KPC, dan KNC akan meningkatkan mutu pelayanan
medis
C. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas
2. Meningkatnya akuntabilitas Puskesmas terhadap pasien dan
masyarakat
3. Menurunnya KTD, KPC, dan KNC di Puskesmas
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan KTD Terlaksananya kegiatan audit medis
D. SASARAN
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Poskesdes/PKD
4. Posyandu
E. BENTUK KEGIATAN
Penanganan terhadap terjadinya kasus KTD, KPC dan KNC adalah sebagai
berikut:
1. Identifikasi kasus
2. Pelaporan kepada Tim Mutu Puskesmas
3. Analisis kasus oleh Tim Mutu Puskesmas
4. Penyusunan Rencana Perbaikan oleh Tim Mutu Puskesmas
5. Implementasi/Pelaksanaan Perbaikan pada Mutu Layanan Klinis oleh
semua tenaga klinis di Puskesmas.
6. Pencegahan terulangnya kembali kasus yang sama oleh semua tenaga
klinis di Puskesmas.
F. PENUTUP
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai
penanganan KTD, KPC, dan KNC di Puskesmas Waplau.

KEPALA PUSKESMAS WAPLAU

Onya Tinggapy, S.Kep


Nip:19801116 200501 2 010

Anda mungkin juga menyukai