Anda di halaman 1dari 24

HUKUM PERDATA DALAM PERSEPEKTIF

HUKUM NASIONAL

PAPER

Diajukan kepada Madrasah Aliyah “Darul Huda”

untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Mengikuti Ujian Sekolah

Oleh:

WAHYU SETIAWAN NURCAHYO

NISN:

Jurusan : Ilmu Pengetahuan Sosial

MADRASAH ALIYAH DARUL HUDA

MAYAK TONATAN PONOROGO

2022/2023
YAYASAN PONDOK PESANTREN “DARUL HUDA”

MADRASAH ALIYAH DARUL HUDA MAYAK PONOROGO

STATUS TERAKREDITASI A

Alamat : Jl. Ir. H. Juanda VI/38 Telp. (0352) 461093 Mayak Tonatan Ponorogo

PAPER INI TELAH DISETUJUI OLEH PEMBIMBING DAN DISAHKAN OLEH

KEPALA MADRASAH ALIYAH DARUL HUDA MAYAK TONATAN PONOROGO

JAWA TIMUR

PADA TANGGAL :

MENGESAHKAN

MADRASAH ALIYAH “DARUL HUDA”

KEPALA

H.Umar, M.Pd.I

Pembimbing

Ust. Hasan Nur Hadi

i
DIPERTAHANKAN DI DEPAN TIM PENGUJI

PADA HARI, TANGGAL :

NAMA JABATAN TANDA TANGAN

Penguji I

Penguji II

ii
MOTTO

‫ب فِى َج َخ َر َمن‬ َ ‫س ِبي ِل فى فَ ُه َو العِل ِم‬


ِ َ‫طل‬ َ ِ‫للا‬

‘’Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah ‘’

(HR.Turmudzi)

iii
PERSEMBAHAN

Segala puji hanyalah milik Allah SWT sang pencipta dan penguasa alam semesta atas

kehendaknya segala sesuatu terjadi dengan izin-nya penulis dapat menyelesaikan penulisan

paper ini,sebagai wujud syukur dan ungkapan rasa terima kasih maka penyusun paper ini

penulis persembahkan kepada :

1. Pengasuh pondok pesantren Darul Huda Mayak yang telah menjadi tempat bagiku untuk

memburu ilmu pengetahuan dan agama.

2. Kepala Madrasah Aliyah dan segenap dewan asatidz yang telah mendidik dan

membimbingku dengan penuh ketulusan,ikhlas,dan penuh kesabaran.

3. Kedua orang tuaku yang senantiasa berdoa kepada Allah SWT demi kesuksesanku.

4. Bapak wali kelas dan bapak pembimbing yang telah menyertai dan membimbingku.

5. Semua teman-teman seperjuangan yang telah menemaniku dalam suka maupun duka.

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur hanya dari Allah SWT,sehingga penulisan paper ini dapat terselesaikan.

Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW sebagai panutan

kita semua didunia dan diakhirat.

Dalam penulisan paper ini pasti ada campur tangan dari orang lain,maka dari itu penulis

menguapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu secara moral maupun

materi dari berbagai pihak sehingga selesai paper in,penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak H.Umar M.Pd.I selaku kepala Madrasah Aliyah Darul Huda Mayak.

2. Bapak Muhith Al Hilmi S.Pd selaku wali kelas XII IPS A di Madrasah Aliyah

Darul Huda Mayak.

3. Bapak Hasan Nur Hadi S.Pd selaku pembimbing paper ini.

4. Semua teman-teman seperjuangan yang telah memberi dukungan dan dorongan

dan semangat untuk menyelesaikan karya tulis ini.

5. Kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam menyusun paper ini secara

langsung maupun tidak langsung.

Semoga bantuan beliau dapat ridho dari Allah SWT. Aminn

Penulis sadar,karya tulis ini sangat juah dari kata sempurna,oleh karena itu,penulis

mengharap kritik dan saran yang sifatnya membangun demi sempurnanya karya tulis ini,pada

akhirnya semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca

umumnya.

Ponorogo,30 November 2022

Penulis

Wahyu Setiawan Nurcahyo

v
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Halaman Pengesahan ............................................................................................. i

Halaman Motto ...................................................................................................... iii

Halaman Persembahan .......................................................................................... iv

Kata Pengantar ...................................................................................................... v

Daftar Isi ............................................................................................................... vi

Bab I : Pendahuluan ............................................................................................. 1

A. Pendahuluan ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2

C. Tujuan Pembahasan ................................................................................. 2

D. Jenis Penelitian ........................................................................................ 2

E. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 2

F. Metode Analisis Data .............................................................................. 3

G. Sistematika Pembahasan .......................................................................... 3

Bab II : Hukum Perdata Dan Hukum Nasional ..................................................... 5

A. Hukum Perdata ........................................................................................ 5

B. Hukum Nasional ...................................................................................... 6

Bab III : Hukum Perdata Dalam Persepktif Hukum Nasional ................................. 8

A. Hukum Perdata Dalam Persepektif Hukum Nasional ............................... 8

B. Ketentuan Umum Hukum Perdata Dalam Persepektif Hukum Nasional . 11

vi
Bab IV : Penutup ................................................................................................... 13

A. Kesimpulan ............................................................................................. 13

B. Saran-Saran ............................................................................................. 14

C. Penutup ................................................................................................... 14

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 15

Biodata Penulis ................................................................................................... 16

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Yang dimaksut dengan hubungan hukum adalah suatu hubungan yang diatur dan

diakui oleh hukum. Hubungan yang diatur oleh hukum,biasa disebut dengan

perikatan yang lahir karna undang-undang. Karena memang perikatan tersebut sudah

diatur dan ditentukan sendiri oleh undang-undang tersebut. Misalnya,terikatnya

orang tua untuk mendidik dan merawat anaknya. Sedangkan hukuman yang di akui

oleh hukum,biasa disebut dengan perikatan karna perjanjian. Dikatakan demikian

karena hubungan hukum itu telah di buat oleh para pihak (subjek hukum) sedemikian

rupa sehingga mengikat kedua belah pihak dan berlaku sebagai undang-undang

(hukum).

Hukum Perdata yang terangkum dalam kitab undang-undang Hukum Perdata

(KUHPerdata atau Burgerlijk Wetboek/BW) yang berlaku di Indonesia saat ini

merupakan produk pemerintah Hindia Belanda yang diberlakukan berdasarkan asas

konkordansi,artinya bahwa hukum yang berlaku dinegeri jajahan (Hindia Belanda)

sama dengan kententuan hukum yang beralaku dinegeri Belanda.

Pada dasarnya hukum dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu hukum publik

dan hukum privat (hukum perdata). Hukum publik merupakan ketentuan-kententuan

hukum yang mengatur kepentingan umum (publicrecht),sedangkan hukum perdata

mengatur kepentingan yang bersifat keprdataan (privatrecht).

Berdasarkan urian tersebut diatas,maka penulis tertarik untuk mengkajinya

kedalam penulisan tesis dengan judul : “HUKUM PERDATA DALAM

PERSEPEKTIF HUKUM NASIONAL”.


1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut,maka dapat dirumuskan pokok-

pokok permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana hukum perdata dalam persepektif hukum nasional?

2. Apa saja ketentuan umum hukum perdata dalam persepektif hukum nasional?

C. Tujuan Pembahasan

Tujuan penelitian ini memuat tujuan umum yang ingin diperoleh dari penelitian

ini,adapun tujuannya yaitu sebagai berikut :

1. Untuk membahas hukum keprdataan.

2. Untuk membahas hukum perdata dalam persepektif hukum nasional.

D. Jenis Penelitian

Dalam pembuatan paper ini adalah Librari research,yaitu jenis penelitian yang

menggunakan sumber-suber data dari perpustakaan,dan dalam penulisnya lebih

menekankan pada penulisan pustaka,yaitu dengan membaca dan meresum buku-

buku yang berhubungan dengan hukum perdata dalam persepektif hukum nasional.

E. Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan paper ini metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis

adalah metode study keputusan yaitu dengan cara menyimpulkan data dalam bentuk

narasi,bagan atau skema,taberalis,atau ilustrasi dari buku-buku,majalah-majalah,atau

penelitian ilmiah lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam paper

ini.

2
F. Metode Analisis Data

Dalam penulisan paper ini metode yang digunakan penulis dalam pengumpulan

data sebagai berikut :

1. Metode induktif yaitu pembahasan yang bersifat khusus untuk dijabarkan

pada kesimpulan yang bersifat umum.

2. Metode deduktif yaitu pembahasan yang bersifat umum dan dilandasi pada

kesimpulan yang khusus.

G. Sistematika Pembahasan

Penulis dalam pembahasan paper ini menggunakan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas : latar belakang,rumusan masalah,tujuan pembahasan,jenis

penelitian,metode penggunaan data,metode analisis data,dan sistematika

pembahasan.

BAB II : HUKUM PERDATA DAN HUKUM NASIONAL

Bab ini membahas : pengertian hukum perdata,pembagian hukum

perdata,pengertian hukum nasional,dan pembagian hukum pembahasan.

BAB III : HUKUM PERDATA DALAM PERSEPEKTIF HUKUM

NASIONAL

Bab ini membahas : sumber hukum perdata dalam hukum nasional,asas-asas

hukum perdata dalam hukum nasional,unsur-unsur hukum perdata dalam hukum

nasional,dan ketentuan umum hukum perdata dalam persepektif hukum nasional.

3
BAB IV : PENUTUP

Bab ini membahas : kesimpulan dari pembahasan,kritik dan saran,serta penutup.

4
BAB II

HUKUM PERDATA DAN HUKUM NASIONAL

A. Hukum Perdata

1. Pengertian hukum perdata

Hukum Perdata adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur hak dan

kewajiban seseorang dalam masyarakat. Hukum merupakan alat atau

seperangkat kaidah, Perdata merupakan pengaturan hak, harta benda dan sesuatu

yang berkaitan antara individu dengan badan hukum.

Contoh Hukum Perdata ialah Manusia merupakan makhluk sosial, mahluk

yang selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Tentunya dalam menjalani

kehidupan sosial, menimbulkan suatu hukum untuk mengatiur kehidupan itu.

Jenis hukum tersebut disebut hukum perdata dengan sebutan lain hukum sipil

(Wikipedia, 2023).

2. Pembagian hukum perdata

Hukum perdata terbagi menjadi empat, yaitu:

a. Hukum tentang diri seseorang

Hukum ini memuat peraturan-peraturan tentang manusia sebagai

subyek dalam hukum, peraturan-peraturan perihal kecakapan untuk memiliki

hak-hak dan kecakapan untuk bertindak sendiri, melaksanakan hak-haknya itu

serta hal-hal yang mempengaruhikecakapan-kecakapan itu.

b. Hukum Keluarga

Hukum keluarga berisi tentang pengaturan hubungan-hubungan hukum

yang timbul dari hubungan kekeluargaan. Misalnya perkawinan beserta

hubungan dalam lapangan hukum kekayaan antara suami dan isteri, hubungan

5
antara orang tua dan anak, perwalian dan curatele.

c. Hukum Kekayaan

Hukum ini mengatur perihal hubungan-hubungan hukum yang dapat

dinilai dengan uang. Kekayaan yang dimaksudkan ialah jumlah segala hak dan

kewajiban orang yang bersangkutan dan dapat dinilai dengan uang.

d. Hukum Waris

Hukum waris mengatur hal ihwal tentang benda atau kekayaan

seseorang jika ia meninggal. Selain itu, hukum waris juga mengatur akibat-

akibat hubungan keluarga terhadap harta peninggalan seseorang (Depublish,

2023).

B. Hukum Nasional

1. Pengertian hukum nasional

Hukum nasional adalah peraturan hukum yang berlaku di suatu negara

yang mencakup asas dan peraturan yang harus dipatuhi oleh rakyat suatu negara.

Hukum nasional adalah sistem hukum yang terbentuk dari proses

penemuan, pengembangan dan penyesuaian sejumlah sistem hukum yang ada.

Hukum nasional di Indonesia merupakan campuran dari hukum agama, hukum

Eropa, dan hukum adat.

Hukum agama, karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam,

maka Islam berlaku terutama dalam bidang kekeluargaan, perkawinan dan

pewarisan. Sistem hukum nasional berikutnya didasarkan terutama pada hukum

Eropa kontinental, baik hukum perdata maupunpidana (Ziaggi, 2021).

6
2. Pembagian hukum nasional

Hukum nasional berdasarkan bentuknya terbagi menjadi tiga macam, yaitu:

a. Hukum tertulis

Adalah hukum yang dibuat oleh lembaga negara yang berwenang dan

dituangkan dalam bentuk peraturan perundang-undangan. Contohnya

adalah Undang-Undang Dasar 1945, undang-undang, peraturan

pemerintah, dan sebagainya.

b. Hukum tidak tertulis

Adalah hukum yang tidak dibuat oleh lembaga negara tetapi berlaku di

masyarakat karena diakui dan dipatuhi secara turun-temurun. Contohnya

adalah hukum adat dan hukum agama.

c. Hukum peradilan

Adalah hukum yang terbentuk melalui putusan hakim dalam

menyelesaikan perkara-perkara yang diajukan ke pengadilan. Contohnya

adalah putusan Mahkamah Konstitusi atau Mahkamah Agung. (Zakky,

2019)

7
BAB III

HUKUM PERDATA DALAM PERSPEKTIF HUKUM NASIONAL

A. Hukum Perdata Dalam Perspektif Hukum Nasional

1. Sumber Hukum Perdata Dalam Hukum Nasional

Hukum Perdata Dalam Perspektif Hukum Nasional adalah hukum yang

mengatur hubungan antara subjek hukum yang satu dengan subjek hukum yang

lain dengan menitikberatkan pada kepentingan pribadi dari subjek hukum

tersebut. Hukum perdata di Indonesia bersumber dari berbagai peraturan hukum

tertulis maupun tidak tertulis, seperti dikutip dari Sabiila (2023):

a. Algemene Bepalingen van Wetgeving (AB).

b. Burgelik Wetboek (BW) atau Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Ketetapan produk hukum dari Hindia Belanda yang berlaku di Indonesia

berdasarkan asas concordantie.

c. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang atau Wetboek van Koopandhel

(WvK).

d. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok Agraria.

Keberadaan UU ini mencabut berlakunya Buku II KUHP yang berkaitan

dengan hak atas tanah, kecuali hipotek. Undang-undang Agraria secara

umum mengatur mengenai hukum pertanahan yang berlandaskan hukum

adat.

e. UU Nomor 16 Tahun 2019 No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan

8
f. UU Nomor 4 Tahun 1996 tentang hak tanggungan terhadap tanah dan

benda berhubungan dengan tanah.

g. UU Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia.

h. UU Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Jaminan Simpanan.

2. Asas-asas Hukum Perdata Dalam Hukum Nasional

Hukum perdata dalam perspektif hukum nasional memiliki beberapa asas

yang menjadi landasan berlakunya hukum tersebut. Asas-asas tersebut antara

lain adalah:

a. Asas yang melindungi hak-hak asasi manusia: tercantum dalam Pasal 1-3

BW

b. Asas bahwa setiap orang harus mempunyai nama dan tempat kediaman

hukum (domicile): tercantum dalam Pasal 5a dan seterusnya BW

c. Asas perlindungan kepada orang-orang yang tidak cakap untuk melakukan

perbuatan hukum (rechtsonbekwaam): tercantum dalam Pasal 1330 BW

Asas yang membagi hak manusia ke dalam hak kebendaan dan hak

perorangan

d. Asas hak milik itu adalah fungsi sosial: bahwa orang tidak dibenarkan

untuk membiarkan atau menggunakan hak miliknya secara merugikan

orang atau masyarakat (lihat Pasal 1365 BW)

9
e. Asas pacta sunt servanda: setiap perjanjian itu mengikat para pihak dan

harus ditaati dengan iktikad baik (lihat Pasal 1338 BW).

f. Asas kebebasan dalam membuat perjanjian dan persetujuan: sering juga

dikenal dengan asas kebebasan berkontrak, setiap orang bebas dalam

membuat perjanjian bagaimana pun bentuk dan isinya dengan syarat tidak

bertentangan dengan kesusilaan, tertib hukum, dan undang-undang yang

berlaku (Sabiila, 2023).

3. Unsur-unsur Hukum Perdata Dalam Hukum Nasional

Dalam buku tulisan Rahman Syamsuddin, Menurut Titik TriwulanTutik,

ada beberapa unsur dari hukum perdata, yaitu:

a. Adanya kaidah hukum tertulis yang terdapat dalam perundang-

undangan, traktat dan yurisprudensi.

b. Adanya kaidah hukum tidak tertulis yang timbul, tumbuh dan

berkembang dalam praktik kehidupan masyarakat (kebiasaan).

c. Mengatur hubungan hukum antara subjek hukum yang satu dengan

subjek hukum lainnya.

d. Bidang hukum yang diatur dalam hukum perdata meliputi hukumorang,

hukum keluarga, hukum benda dan sebagainya.

10
B. Ketentuan Umum Hukum Perdata Dalam Perspektif Hukum Nasional

Dikutip dari Aji dan Adicahya (2021), terdapat beberapa ketentuan umum

Hukum Perdata dalam perspektif hukum nasional:

1. Mahkamah Agung mengajukan gagasan bahwa Burgerlijk Wetboek (BW) tidak

dianggap sebagai Undang-Undang melainkan sebagai suatu dokumen yang

menggambarkan suatu kelompok hukum tak tertulis. Dengan demikian,

Mahkamah Agung tidak ingin menjadikan BW sebagai sumber hukum yang

mengikat di Indonesia sejajar dengan undang-undang, melainkan hanya sebagai

referensi atas suatu jenis hukum tak tertulis yang bersifat privat.

2. Meskipun demikian, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang merupakan

terjemahan dari BW tetap digunakan oleh banyak pihak dan dikutip oleh banyak

putusan sebagai dasar hukum untuk memutus suatu sengketa. BW dianggap

sebagai kaidah hukum yang bersifat mengikat layaknya undang-undang.

3. Norma-norma dalam BW seringkali digunakan oleh hakim dalam memutus

sengketa-sengketa perdata di antara golongan Bumiputera, meskipun pada

prinsipnya ketentuan-ketentuan dalam BW berlaku bagi golongan Eropa dan

Timur Asing, dan tidak berlaku bagi golongan Bumiputera.

4. Terdapat empat cara di mana norma-norma dalam BW dapat diterapkan dalam

perkara antara penduduk pribumi, yaitu:

a. Melalui penundukan diri, yaitu dengan membuat akta penundukan diri

yang menunjukkan penerimaan dan penerapan BW.

11
b. Melalui pilihan hukum, di mana pihak-pihak yang terlibat dalam suatu

sengketa secara terang-terangan atau diam-diam memilih untuk

mendasarkan dalil-dalil sengketanya pada norma-norma dalam BW.

c. Melalui penerapan Asas Die normative kraft des faktischen, yaitu jika

norma dalam BW digunakan secara berulang-ulang dalam suatu bidang

hukum dan norma tersebut menjadi kesadaran hukum masyarakat di

wilayah tersebut.

d. Jika dibutuhkan oleh masyarakat, di mana penggunaan BW dapat

dilakukan berdasarkan kebutuhan masyarakat dan pemenuhan tujuan

hukum seperti keadilan, kepastian hukum, dan kemanfaatan.

Dalam penerapannya, penggunaan BW harus memperhatikan kebutuhan dan

kesadaran masyarakat hukum yang bersangkutan serta mempertimbangkan

penggolongan penduduk. Norma-norma dalam BW tidak boleh diterapkan

secara serampangan, tetapi harus memperhatikan keadaan- keadaan yang perlu

diperhatikan (Aji dan Adicahya, 2021).

12
BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa Hukum Perdata

dalam perspektif hukum nasional di Indonesia memiliki sumber hukum yang

berasal dari berbagai peraturan hukum tertulis maupun tidaktertulis. Sumber-

sumber hukum tersebut meliputi Algemene Bepalingen van Wetgeving (AB),

Burgelik Wetboek (BW), Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (WvK),

Undang-Undang Agraria, Undang-Undang Perkawinan, Undang-Undang hak

tanggungan terhadap tanah, Undang-Undang Jaminan Fidusia, Undang-

Undang Lembaga Jaminan Simpanan, dan Inpres Kompilasi Hukum Islam.

Hukum Perdata dalam perspektif hukum nasional juga memiliki

beberapa asas yang menjadi landasan berlakunya hukum tersebut, antara lain

asas perlindungan hak asasi manusia, asas domicile, asas perlindungan bagi

orang yang tidak cakap, asas pembagian hak kebendaan dan hak perorangan,

asas hak milik sebagai fungsi sosial, asas pacta sunt servanda, dan asas

kebebasan dalam membuat perjanjian dan persetujuan.

Unsur-unsur Hukum Perdata dalam hukum nasional meliputi adanya

kaidah hukum tertulis dan tidak tertulis, pengaturan hubungan hukum antara

subjek hukum, serta mencakup bidang hukum orang, hukum keluarga, hukum

benda, dan sebagainya.

13
B. SARAN

1. Penting untuk terus mengembangkan dan memperjelas sumber-sumber

hukum perdata dalam hukum nasional.

2. Perlu dilakukan upaya edukasi dan peningkatan pemahaman masyarakat

mengenai hukum perdata dalam perspektif hukum nasional.

3. Mengingat hukum perdata dalam perspektif hukum nasional juga

mengakomodasi aspek hukum adat, penting untuk terus mengembangkan

dan memperkuat hukum adat sebagai sumber hukum yang diakui dan

digunakan secara sejalan dengan hukum nasional.

C. PENUTUP

Dalam perspektif hukum nasional, Hukum Perdata memiliki peran yang

penting dalam mengatur hubungan antara subjek hukum dalam

menyeimbangkan kepentingan pribadi. Sumber-sumber hukum perdata dalam

hukum nasional meliputi peraturan hukum tertulis dan tidak tertulis, serta

didasarkan pada asas-asas yang melindungi hak-hak asasi manusia, kebebasan

berkontrak, dan keadilan.

Dengan demikian, penelitian ini memberikan sumbangan penting bagiilmu

pengetahuan dan aplikasinya di dunia nyata. Meskipun demikian, penulis

menyadari bahwa mungkin ada kesalahan yang tidak disadari dalam paper ini

karena keterbatasan pengetahuan dan penulis meminta maaf atas kesalahan yang

mungkin telah diabaikan. Akhir kata penulis berharap semoga paper ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya

14
DAFTAR ISI

Aji, P. K. dan Adicahya, A. (2021). Dasar Penerapan KUH Perdata di Indonesia: Ada

empat cara norma-norma dalam BW dapat diterapkan dalam perkaraantara

penduduk Indonesia. Diakses dari:

https://www.hukumonline.com/berita/a/dasar-penerapan-kuh-perdata-di-

indonesia-lt617907e6bba88?page=1, pada 13 Juni 2023.

Depublish. (2023). Pengertian Hukum Perdata: Sejarah, Perbedaan, SumberHukum

dan Contoh. Diakses dari: https://deepublishstore.com/blog/materi/pengertian-

hukum- perdata/#A_Prof_Subekti, pada 13 Juni 2023.

Sabiila, S. I. (2023). Hukum Perdata: Pengertian, Tujuan, Sumber dan Asas yang

Digunakan. Diakses dari: https://news.detik.com/berita/d-5996628/hukum-

perdata-pengertian-tujuan-sumber-dan-asas-yang-digunakan, pada 13 Juni 2023.

Wikipedia (2023). Hukum perdata. Diaksesdari:

https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_perdata#:~:text=Hukum%20Perdata

%20(bahasa%20Belanda%3A%20Burgerlijk,antara%20individu%20deng

an%20badan%20hukum, pada 13 Juni 2023.

Zakky. (2019). Penggolongan Hukum Berdasarkan Sumber, Isi, Bentuk, Sifat &

Waktunya. Diakses dari: https://www.zonareferensi.com/penggolongan-

hukum/, pada 13 Juni 2023.

Ziaggi, (2021). Pengertian Hukum Nasional dan Hubungan dengan Hukum

Internasional. Diakses dari:https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-

hukum- nasional/#Pengertian_Hukum_Nasional, pada 13 Juni 2023.

15
BIODATA PENULIS

Nama : WAHYU SETIAWAN NURCAHYO

Tempat/Tanggal Lahir : Ponorogo,13 September 2005

Alamat : Jl.Ki Ageng Bendhoroto R/RW 03/01, Bareng, Simo,

Slahung, Ponorogo

Pendidikan : SD N 2 Simo

SMP N 1 Bungkal

MA Darul Huda Mayak

Orang Tua : Ayah : Slamet

Ibu : Asri Mayustikasari

Hobi : Mancing

Cita Cita : Pengusaha

Pesan : Lihatlah Orang yang Diatasmu Untuk Motivasi Bukan

Untuk Iri Hati

Kesan : Ambil Resiko, Bermimpi Lebih Besar, dan Berharap

Besar

16

Anda mungkin juga menyukai