Anda di halaman 1dari 38

MATERI DAN PEMBELAJARAN IPS SD

MODUL 3
INDIVIDU, KELOMPOK DAN KELEMBAGAAN
Oleh :
Agus Kurniawan / 857380076
Neneng Febri Rosya Susanti / 857379365
Sri Handayani / 857380417
Tujuan Pembejaran
◦ Menjelaskan pengertian individu
◦ Menjelaskan pengertian kelompok sosial
◦ Menjelaskan pengertian masyarakat
◦ Menjelaskan pengertian kelembagaan sosial
KEGIATAN BELAJAR 1

INDIVIDU, KELOMPOK SOSIAL DAN


MASYARALKAT

MODUL 3 :INDIVIDU, KELOMPOK DAN KELEMBAGAAN


A. Manusia Sebagai Individu
◦ Dalam ilmu sosial, individu merupakan bagian terkecil dari kelompok
masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih
kecil, contoh keluarga
◦ Individu berhubungan dengan orang perorangan atau pribadi
Individu bertindak sebagai :
◦ subjek yang melakukan sesuatu haL
◦ subjek yang memiliki pikiran
◦ subjek yang memiliki keinginan
◦ subjek yang memiliki kebebasan
◦ subjek yang memberi arti pada sesuatu
◦ subjek yang mampu menilai tindakan sendiri dan tindakan orang lain.
Manusia sebagai makhluk sosial
◦ Nursid Sumaatmadja (1998) "Kepribadian merupakan keseluruhan perilaku
individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fisikal
yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan yang terungkap
pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental-psikologisnya, jika
mendapat rangsangan dari lingkungan“
◦ Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari
hubungan dengan sesama manusia lain di dalam menjalani kehidupannya.
◦ Alasan-alasan sebagai berikut :
◦ Keinginan manusia untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya
(masyarakat)
◦ Keinginan untuk menjadi satu dengan alam sekelilingnya.
Kelas Kompetensi Dasar

1 (PPKN)
3.3 Mengidentifikasi keberagaman karateristik KOMPETENSI
individu di rumah. DASAR DI SD
YANG BERKAITAN DENGAN

3.3 mengidentifikasi jenis-jenis keberagaman


2 (PPKN)
karakteristik individu di sekolah. INDIVIDU
3.3 menjelaskan makna keberagaman karakteristik
3 (PPKN)
individu di lingkungan sekitar.
B. Kelompok Sosial
◦ Menurut Soekanto (1982 : 111) persyaratan kelompok sosial :
1. Adanya kesadaran dari anggota kelompok
2. Adanya hubungan timbal balik
3. Adanya suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok
4. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
◦ Buhler (1968 : 172) "Proses yang membantu individu-individu melalui belajar
dan penyesuaian diri, bagaimana cara hidup dan berpikir kelompoknya agar
ia dapat berperan serta berfungsi bagi kelompoknya"
1. Klasifikasi Tipe-tipe Kelompok Sosial
◦ Mac Iver dan Page (1957 : 124) menggolongkan kelompok sosial dalam
beberapa sudut pandang dengan berdasarkan pada berbagai
kriteria (ukuran)
◦ Simmel mendasarkan pengelompokannya pada besar kecilnya jumlah
anggota, cara individu mempengaruhi kelompoknya, serta interaksi sosial
dalam kelompok tersebut. 1 orang = monad2 orang = dyad3 orang = triad
◦ Klasifikasi selanjutnya berdasarkan ukuran derajat organisasi.
2. Kelompok Sosial Dipandang dari
Sudut Individu

a. Susunan masyarakat sederhana


didasari oleh kekerabatan, usia, sex, dan pekerjaan atau kedudukan yang
akan menempatkan individu pada prestige tertentu sesuai adat dan
kebiasaan masyakarat di sekitarnya.

b. Susunan masyarakat kompleks


berdasarkan pada sex, ras. Keanggotaannya bersifat sukarela, contoh pada
bidang pekerjaan, rekreasi, dan lain-lain.
3. In Group dan Out Group

a. In Group
didasari oleh perasaan simpati.
b. Out Group
didasarkan suatu kelainan dengan wujud antagonisme atau antipati.
4. Primary Group dan Secondary
Group
a. Primary Group
kelompok-kelompok kecil yang agak langgeng (permanen) dan
berlandaskan sifat saling kenal-mengenal secara pribadi antara anggota-
anggotanya.
b. Secondary Group
kelompok-kelompok besar yang terdiri banyak orang antara siapa
hubungannya tak perlu berdasarkan kenal mengenal secara pribadi dan
sifatnya tidak begitu langgeng
5. Gemeinschaft dan Gesselschaft

a. Gemeinschaft
bentuk kehidupan bersama di mana anggotanya diikat oleh hubungan batin
yang bersifat alamiah dan dasar dari hubungan tersebut adalah rasa cinta
dan kesatuan batin yang telah dikodratkan.
b. Gesselschaft
berupa ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek,
bersifat imajiner, dan strukturnya bersifat mekanis.
6. Formal Group dan Informal Group

a. Formal Group : mempunyai peraturan tegas


b. Informal Group : tidak mempunyai struktur dan
organisasi yang pasti
7. Kelompok-kelompok Sosial yang
Tidak Teratur

a. Kerumunan (crowd)
b. Publik
8. Kelompok sosial berdasarkan
daerah

a. Masyarakat Pedesaan (Rural Community)


b. Masyarakat Perkotaan (Urban Community
Kelas Kompetensi Dasar

3.2 mengidentifikasi aturan yang berlaku dalam


kehidupan sehari- hari di rumah
1 (PPKN)
3.4 mengidentifikasi bentuk kerja sama dalam KOMPETENSI
keberagaman di rumah. DASAR DI SD
YANG BERKAITAN DENGAN
3.2 Mengidentifikasi aturan dan tata tertib yang
berlaku di sekolah KELOMPOK
2 (PPKN)
3.4 memahami makna bersatu dalam SOSIAL
keberagaman di rumah dan sekolah.

3.2 mengidentifikasi kewajiban dan hak sebagai


anggota keluarga dan warga sekolah
3 (PPKN)
3.4 memahami makna bersatu dalam
keberagaman di lingkungan sekitar
C. Masyarakat
◦ Menurut Smith, Stanley dan Shores (1950) : Masyarakat adalah suatu
kelompok individu-individu yang terorganisir serta berpikir tentang mereka
sendiri sebagai suatu kelompok yang berbeda
◦ Menurut Znaniecki (1950) : Masyarakat adalah suatu sistem meliputi unit biofisik
para individu yang bertempat tinggal pada suatu daerah geografis tertentu,
selama periode waktu tertentu dari suatu generasi
◦ Menurut Person : Masyarakat adalah suatu sistem sosial, dimana semua fungsi
prasyarat yang bersumber dan dalam dirinya sendiri bertemu secara ajek
(tetap)
Kesimpulan W.F Connel (1972)
Masyarakat adalah :
◦ Suatu kelompok yang berpikir tentang mereka sendiri sebagai kelompok yang
berbeda, diorganisasi secara tetap untuk waktu yang lama dalam rintang
waktu kehidupan seseorang secara terbuka dan bekerja pada daerah
geografis tertentu
◦ Kelompok orang yang mencari penghidupan secara berkelompok secara
turun temurun dan mensosialkan anggota-anggotanya melalui pendidikan
◦ Kelompok orang yang memiliki sistem kekerabatan yang terorganisasi yang
mengikat anggota-anggotanya secara bersama dalam keseluruhan yang
terorganisasi
Unsur-unsur masyarakat
◦ Terdapat sekumpulan orang
◦ Berdiam atau bermukim di suatu wilayah dalam waktu yang relatif sama
◦ Perekrutan seluruh atau Sebagian anggotanya melalui reproduksi atau
perkawinan
◦ Ada ya sistem tindakan utama yang bersifat swasembada
◦ Kesetaian pada suatu sistem tindakan utama secara bersama-sama
◦ Menghasilkan kebudayaan yang berupa sistem nilai, sistem ilmu pengetahuan
dan kebudayaan kebendaan
Syarat-syarat Community
(Masyarakat setempat)

◦ adanya beberapa rumah atau rumah tangga yang terkonsentrasi di suatu


wilayah geografis tertentu
◦ Warganya mempunyai taraf interaksi sosial yang terintegrasikan
◦ Adanya rasa kebersamaan, yang tidak perlu didasarkan pada adanya
hubungan kekerabatan
Masyarakat sebagai sistem sosial
memiliki unsur-unsur :
1. Kepercayaan dan pengetahuan
2. Perasaan
3. Tujuan
4. Kedudukan dan peran
5. Kaidah/norma
6. Tingkat/pangkat
7. Kekuasaan
8. Sanksi
9. fasilitas
Hubungan individu dan masyarakat

1. Masyarakat yang menentukan individu


2. Individu yang menentukan Masyarakat
3. Individu dan Masyarakat saling menentukan
Paham tentang hubungan individu
dan masyarakat

1. Totalisme
Kebutuhan masyarakat lebih penting dari pada kebutuhan dan kepentingan
individu. Masyarakat adalah segalanya, individu itu hanya ada jika
masyarakat itu ada
2. Individualisme
Kebutuhan individu lebih penting dari pada kebutuhan dan kepentingan
masyarakat, individu adalah segalanya, masyarakat pada dasarnya tidak
ada, yang ada hanya individu
Kelas Kompetensi Dasar

3.1 mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam


untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat
provinsi.
3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di
provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia; serta hubungannya
dengan karakteristik ruang.
4 3.3 mengidentifikasi kegiatan ekonomi dan hubungannya dengan berbagai KOMPETENSI
bidang pekerjaan, serta kehidupan sosial dan budaya di lingkungan sekitar
sampai provinsi. DASAR DI SD
3.4 mengidentifikasi kerajaan Hindu dan/atau Buddha dan/atau Islam di
lingkungan daerah setempat,serta pengaruhnya pada kehidupan masyarakat YANG BERKAITAN
masa kini. DENGAN

MASYARAKAT
3.2 menganalisis bentuk-bentuk interaksi manusia dengan
5 lingkungan dan pengaruhnya terhadap pembangunan sosial,
budaya, dan ekonomi masyarakat Indonesia

3.1 mengidentifikasi karakteristik geografis dan kehidupan sosial


budaya, ekonomi, politik di wilayah ASEAN.
6 3.3 menganalisis posisi dan peran Indonesia dalam kerja sama di
bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi, dan pendidikan
dalam lingkup ASEAN
KEGIATAN BELAJAR 2

KELEMBAGAAN (SOSIAL INSTITUTION)

MODUL 3 :INDIVIDU, KELOMPOK DAN KELEMBAGAAN


A. Pengertian & Fungsi
1. Para ahli belum menyepakati artinya, ada yang berpendapat social
institution adalah pranata sosial, lembaga kemasyarakatan, dan ada pula
yang mengatakan bangunan sosial
2. Pengertian sosial institution menurut para ahli:
1. Soekanto (1982:191) : suatu bentuk dan sekaligus mengandung pengertian-
pengertian yang abstrak perihal norma-norma dan peraturan-peraturan tertentu
yang menjadi ciri dari lembaga tersebut.
2. Koentjaraningrat (1984:115) : menunjuk pada adanya unsur-unsur yang mengatur
perilaku masyarakat
3. Soerjono (1982:191) : Pranata sosial diberi arti sebagai sistem tata kelakuan dan
hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-
kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat
A. Pengertian & Fungsi
3. Fungsi – fungsi lembaga kemasyarakatan menurut Soekanto:
1. Memberikan pedoman pada anggota masyarakat tentang bagaimana
bersikap dan bertingkah laku dalam menghadapi masalah-masalah
dalam masyarakat
2. Menjaga keutuhan masyarakat
3. Mengadakan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem
pengendalian sosial (social control), yaitu sistem pengawasan dari
masyarakat terhadap tingkah laku anggotanya
B. Bagaimana lembaga
kemasyarakatan terbentuk

◦ Terbentuk melalui proses yang disebut institusionalisasi, atau kelembagaan


nilai-nilai yang dibentuk untuk membantu hubungan antarmanusia di dalam
masyarakat, hal ini yang disebut dengan NORMA
◦ Proses institutionalisasi adalah tahapan dimana norma kemasyrakatan
DIKENAL, DIAKUI, DIHARGAI
◦ Setelah proses institusionalisasi norma tersebut ditaati sebagai pegangan
hidup sehari-hari, dan kemudian berkembang terus sehingga menjadi
“internalized” atau mendarah daging.
B. Bagaimana lembaga
kemasyarakatan terbentuk

◦ Kekuatan ikatan dari norma dapat dibedakan sebagi berikut:


◦ Cara (Ussage)
◦ Kebiasaan (Folkways)
◦ Tata kelakuan (Mores)
◦ Adat istiadat (Custom)
C. Ciri Lembaga Kemasyarakatan

1. Mempunyai tujuan tertentu


2. Memiliki alat perlengkapan untuk mencapai tujuan
3. Memiliki lambang-lambang tertentu dalam bentuk tulisan atau slogan
4. Memiliki tradisi lisan atau tertulis yang diwujudkan dalam bentuk adat
istiadat, norma, tata tertib peraturan atau hukum
D. Tipe-tipe Lembaga
Kemasyarakatan
1. Berdasarkan perkembangannya
1. Crescive institutions : paling primer terbentuk tidak sengaja (perkawinan, hak milik,dll)
2. Enacted institution : dibentuk untuk tujuan tertentu (Lembaga pendidikan, perdagangan, dll)
2. Berdasarkan system nilai
1. Basic institutions : Untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib (Keluarga, sekolah)
2. Subsidiary institution : Yang dianggap kurang penting (Lembaga rekreasi, hiburan, dll)
3. Berdasarkan penerimaan Masyarakat
1. Social sanctioned institutions : Yang diakui dan diterima di Masyarakat (Lembaga
keagamaan, pendidikan, dll)
2. Unsanctioned institutions : Tidak diterima di Masyarakat (kelompok penjahat, maling, dll)
D. Tipe-tipe Lembaga
Kemasyarakatan

4. Berdasarkan penyebarannya
1. General institution : Dikenal luas dan berlaku dimana – mana (agama Islam, Kristen, Hindu, dll)
2. restricted institutions : Masyarakat khusus dan daerah tertentu (sekte-sekte)

5. Berdasarkan fungsinya
1. Operative institutions : Menghimpun pola atau cara untuk mencapai tujuan (Lembaga industri,
perdagangan, dll)
2. Regulatif institutions : Mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan (Lembaga-Lembaga hukum)
E. Sistem Pengendalian Sosial (Social
Control)
◦ Sistem pengedalian sosial adalah seluruh sistem maupun proses sosial yang dijalankan oleh
masyarakat lingkungan berpedoman pada kesesuaian terhadap nilai-nilai dan kaidah-
kaidah yang berlaku dalam masyarakat
◦ Sifat Social Control :
◦ Preventif (pencegahan terhadap gangguan keserasian)
◦ Represif (mengembalikan keserasian dengan sanksi)
◦ Contoh alat pengendalian sosial
◦ Sopan santun
◦ Penyebaran rasa rindu
◦ Pendidikan
◦ hukum
F. Perubahan Lembaga Sosial
◦ Keberadaan lembaga tidak bersifat statis, karena berfungsi memenuhi kebutuhan manusia
yang beraneka ragam dan selalu berubah
◦ Perubahan terjadi apabila sudah tidak memenuhi kebutuhan hidup masyarakat secara
keseluruhan
◦ Lembaga sosial bisa berubah tapi sulit dilakukan, tergantung pada 2 hal:
◦ Proses internalisasi lembaga sosial yang dialami sejak lahir sampai meninggal
◦ Karena adanya kontrol sosial yang dijalankan untuk menjamin individu mematuhi norma-norma
◦ Lembaga sosial sangat penting dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia, maka
masyarakat yang baik penting untuk mempelajari dan meneliti lembaga sosial,
manfaatnya:
◦ Mengerti dan memahami lembaga yang ada
◦ Memperoleh pengetahuan tentang keserasian antar norma
◦ Mengetahui hubungan antarlembaga sosial
◦ Mengetahui tatanan lembaga sosial secara keseluruhan
G. Lembaga sosial dalam kehidupan
masyarakat
1. Lembaga keluarga, fungsinya :
Unit terkecil mengatur hubungan seksual secara berkesinambungan dan sah, memnuhi kebutuhan ekonomis, tempat
mendapatkan perlindungan bagi ketentraman
2. Lembaga ekonomi, fungsinya :
Pengadaan barang dan jasa untuk pemenuhan kebutuhan yang tidak bisa dibuat sendiri
3. Lembaga politik, fungsinya :
Memelihara ketertiban di dalam, menjaga keamanan di luar, mengusahakan kesejahteraan umum dan mengatur
proses politik
4. Lembaga pendidikan, fungsinya:
Mempertahankan atau melakukan pelestarian terhadap nilai-niai yang berlaku, serta melatih manusia untuk bisa
memenuhi kebutuhannya
5. Lembaga agama, fungsinya :
1. Menyajikan dukungan moral dan sarana emosional saat menghadapi ketidakpastian atau frustasi
2. Sarana hubungan transendental melalui amal ibadah yang menimbulkan kedamaian
3. Mengesahkan, memperkuat, memberi legitimasi dan mensucikan nilai dan norma masyarakat
4. Memberikan standar nilai untuk mengkaji ulang nilai dan norma
Kelas Kompetensi Dasar

3.1 mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam


untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat
provinsi.
3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di
provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia; serta hubungannya
dengan karakteristik ruang.
4 3.3 mengidentifikasi kegiatan ekonomi dan hubungannya dengan berbagai KOMPETENSI
bidang pekerjaan, serta kehidupan sosial dan budaya di lingkungan sekitar
sampai provinsi. DASAR DI SD
3.4 mengidentifikasi kerajaan Hindu dan/atau Buddha dan/atau Islam di
lingkungan daerah setempat,serta pengaruhnya pada kehidupan masyarakat YANG BERKAITAN DENGAN
masa kini.
KELEMBAGAAN
SOSIAL
3.2 menganalisis bentuk-bentuk interaksi manusia dengan
5 lingkungan dan pengaruhnya terhadap pembangunan sosial,
budaya, dan ekonomi masyarakat Indonesia

3.1 mengidentifikasi karakteristik geografis dan kehidupan sosial


budaya, ekonomi, politik di wilayah ASEAN.
6 3.3 menganalisis posisi dan peran Indonesia dalam kerja sama di
bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi, dan pendidikan
dalam lingkup ASEAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai