Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH AKUISISI DATA FISIKA

“POTENSIAL DIRI / SELF POTENTIAL (SP)”

Dosen Pengampu : Drs. Juniar Hutahean, M.Si

Disusun oleh :

Nama : Nova Syahfitri Siregar ( 4202540003 )

Nova Mariana Purba (4203540002 )

Kelas : PSF 20 B

Kelompok : 4(empat)

Mata kuliah : AKUISISI DATA FISIKA

PROGRAM STUDI FISIKA

FISIKA NONDIK 2020

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MEDAN

2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga tugas makalah ini dapat selesai pada waktunya.
Adapun penulisan ini merupakan bentuk dari memenuhi tugas mata kuliah Mekanika dengan judul
“Potensial Diri.”

Kami ucapkan terima kasih kepada setiap pihak yang telah mendukung kami sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini hingga telah rampung. Dan tidak lupa kami ucapkan
banyak terima kasih kepada Bapak Drs.Juniar Hutahean, M.Si selaku dosen pengampu yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan tugas ini.

Makalah ini disusun agar dapat menambah referensi para pembaca. Penulis mengharap
makalah ini dapat diterima pembaca dengan senang hati. Selanjutnya dengan rendah hati kami
juga meminta kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat menjadi
lebih baik lagi. Karena kami menyadari, bahwa penyelesaian tugas yang dibuat ini masih memiliki
kekurangan.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, kami berharap agar makalah yang dibuat ini
mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Medan, 19 September 2022

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR ........................................................................................................ ii


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
Bab 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah… ..................................................................................................... 1
C. Tujuan .......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 3
A. Metode Potensial Diri ................................................................................................... 3
B. Sumber Potensial Diri .................................................................................................. 5
C. Pengukuran Potensial Diri ............................................................................................. 5
D. Komponen Potensial Diri .............................................................................................. 5
E. Instrumen Potensial Diri...................................................................................................5

BAB III PENUTUP….........................................................................................................6


Kesimpulan................................................................................................................... 6

Daftar Pustaka........................................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode Self Potensial (SP) kadang diberi nama potensial diri, yaitu sebuah
metode geofisika yang memanfaatkan parameter kelistrikan, yaitu adanya beda
potensial pada dia titik di sebarang tempat di bumi (lihat gambar di bawah).
Potensial ini diketahui berfluktuasi pada suatu nilai yang relatif konstan.

Keberadaan beda potensial tersebut diakibatkan oleh beberapa jenis sumber


SP yang diketahui, diantaranya adalah potensial elektrokinetik, potensial difusi, nerst,
ataupun mineralisasi. Nilai potensial terukur bisa cukup tinggi, diantaranya sebesar -
1842 mV di puncak pegunungan Hual Gayoc, Peru, yang berasosiasi dengan Sulfida
dasar (Al dan K); sebesar -1940 mV di puncak pegunungan Shillong, India, yang
berasosiasi dengan kuarsit; dan sebesar -2650 mV di puncak gunungapi Adakdak,
Alaska.

Akibat sifat potensial yang berfluktuasi pada nilai dasar konstan tersebut,
metode ini dipergunakan untuk kajian monitoring (gunungapi, aliran air, rekahan,
infrastruktur, eksplorasi, dll) dan untuk kajian pemetaan baik kajian nilai konstannya
maupun fluktuasinya (misalnya di eksplorasi mineral, bidang gelincir, internal
gunungapi, lingkungan, dll). Sejak diperkenalkan mulai abad ke-20 yang lalu, metode
ini masih dipergunakan hingga sekarang.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini:

1. Apa yang dimaksud dengan metode potensial diri?

2. Apa saja sumber dalam metode potensial diri?

3. Bagaimana cara pengukuran dalam potensial diri ini?

1
4. Apa saja instrumen dan proses yang ada dalam potensial diri?

C. Tujuan

Tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui apa itu metode potensial diri.

2. Untuk mengetahui sumber dalam metode potensial diri.

3. Untuk mengetahui sumber dalam metode potensial diri.

4. Untuk mengetahui instrumen dan proses yang ada dalam metode


potensial diri.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode Potensial Diri
Metode potensial diri merupakan salah satu metode geofisika pasif, di
mana dalam proses akuisisi data tidak diperlukan medan gangguan buatan untuk
memperoleh parameter yang ingin dicari. Prinsip kerja dari metode SP adalah
mengukur beda potensial alam yang muncul secara alami dari medium bawah
permukaan tanah. Dengan cara menanam beberapa porouspot pada titik
pengukuran kemudian diukur nilai beda potensialnya. Karena sumbernya alami,
maka nilai beda potensial yang terukur relatif kecil yaitu antara satu milivolt
sampai satu volt dengan tanda positif dan negatif. Perbedaan antara nilai positif
dan negatif merupakan faktor penting dalam menginterpretasikan anomali dari
potensial diri.
Metode Potensial diri pertama kali ditemukan pada tahun 1830 oleh
Robert Fox dengan menggunakan elektrode tembaga yang dihubungkan ke sebuah
galvanometer untuk mendeteksi lapisan coppere sulfida di Carnwall (Inggris).
Prinsip kerja pada percobaan metode potensial diri yaitu dengan
memanfaatkan empat elektrode, di mana dua elektrode dihubungkan dengan
voltmeter melalui kabel sebagai base (elektrode tetap), dan elektrode lainnya
dihubungkan dengan voltmeter sebagai rover (elektrode bergerak). Rover
dipindah ke titik-titik pengukuran secara berurutan sepanjang lintasan yang telah
ditentukan dengan jarak perpindahan elektrode konstan, sehingga panjang lintasan
akan mempengaruhi besarnya nilai rover.
Metode Potensial Diri banyak diaplikasikan sebagai surver air geothermal
dan digunakan untuk membantu pemetaan geologi, misalnya melihat delineasi
zona geser, patahan dekat permukaan dan anomali di bawah permukaan tanah.
Mengetahui sumber yang dapat menyebabkan terjadinya perbedaan potensial
sangat penting untuk mengurangi noise. Pengolahan data biasanya dilakukan
dengan membuat peta potensial dengan antara elektrode base dengan elektrode
rover. Perlu diperhatikan, pada saat akuisisi SP nilai kalibrasi tidak boleh melebihi
3 mV.
B. Sumber Potensial Diri

Aliran fluida
Aliran fluida dikontrol oleh beberapa factor seperti cuaca, suhu permukaan
dan suhu bawah permukaan dari mediumnya.

 Aktivitas bioelektrik akibat organisme (tumbuhan)


Biasanya diakibatkan oleh proses penyerapan air oleh akar tumbuhan
berupa penyerapan ion-ion negatif.

 Konsentrasi larutan elektrolit pada air tanah

3
Berpindahnya ion-ion dalam larutan elektrolit pada air bawah permukaan
untuk mencapai keadaan netral yang ditandai dengan jumlah ion positif
dan ion negatif seimbang.

 Reaksi geokimia
Reaksi reduksi dan oksidasi pada zona mineralisasi.

C. Pengukuran
Pengukuran self potential dibedakan menjadi fungsi waktu dan fungsi posisi.
Berikut ini penjelasan mengenai keduanya:

 Fungsi Waktu
Pada pengukuran self potential fungsi waktu, posisi titik pengukuran tetap
atau tidak berubah-ubah. Asumsi yang digunakan adalah titik yang diukur
memiliki perubahan nilai potensial setiap rentang waktu tertentu.

 Fungsi Posisi
Pada pengukuran self potential fungsi posisi, posisi titik pengukuran
berpindah-pindah mengikuti lintasan survei yang telah dibuat. Asumsi
yang digunakan adalah titik yang telah diukur dianggap tidak mengalami
perubahan nilai potensial. Pengukuran self potential sebagai fungsi posisi
dilakukan dengan cara mengukur nilai potensial pada titik-titik sepanjang
lintasan survei, dengan cara:

 Fixed base porouspot


Pada teknik ini, salah satu porouspot diletakkan di luar area pengukuran
dan satu porouspot yang lain bergerak di sepanjang titik pengukuran yang
telah ditentukan. Hasil yang diperoleh melalui pengukuran dengan
teknik fixed base porouspot adalah nilai potensial langsung pada titik
pengukuran setelah nilai potensial baseline pada porouspot yang
diletakkan di luar area pengukuran ditentukan.

 Leap frog
Pada teknik ini, pengukuran self potential dilakukan dengan cara saling
melompati antar porouspot (seperti gerakan katak melompat), dengan
posisi dan spasi yang telah ditentukan dalam suatu lintasan survei.
Sehingga akan diperoleh nilai beda potensial antara dua elektrode. Untuk
menghitung nilai potensial pada titik ukur tertentu diperlukan nilai titik
ukur disampingnya.
Pada pengukuran self potensial sebagai fungsi posisi, apabila pengukuran
dilakukan hanya dengan beberapa porouspot, maka akan ada variabel
waktu yang berperan. Perubahan waktu akan memberikan perubahan
potensial, sehingga diperlukan koreksi potensial akibat perubahan waktu.

4
D. Komponen Data Potensial Diri
Data yang diperoleh dari lapangan merupakan gabungan dari tiga
komponen data dengan panjang gelombang yang berbeda, yaitu potensial
diri noise (SPN), efek topografi (Topographic Effect atau TE), dan SP
residu (residual SP atau SPR).

E. Instrumen
Instrumen yang dipergunakan dalam survey ini adalah :

 Voltmeter, dengan input impedance besar, mampu mengukur potensial positif dan
negatif, memiliki ketelitian yang cukup (tergantung keperluan, tapi umumnya 0,01
mV), dan ringkas untuk dioperasikan di lapangan. Instrumen voltmeter ini
umumnya dijual menjadi satu menjadi instrumen geolistrik.
 Porous pot, merupakan elektroda kontak dengan bumi yang terbuat dari logam
yang dilingkupi oleh garamnya, diletakkan pada wadah berpori.

 Kabel kontak yang kecil dan panjang. Kabel kecil dikarenakan agar cukup ringan,
dan panjang disesuaikan dengan kebutuhan.

5
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Metode potensial diri atau sering disebut dengan metode SP (Self
Potential) adalah metode dalam Geofisika yang paling sederhana dilakukan, karena
hanya memerlukan alat ukur tegangan (milliVoltmeter) dan dua elektroda
khusus (porous pot electrode). Metode potensial diri juga merupakan metode yang
paling tua diantara metode-metode Geofisika yang lain. Metode ini telah
diperkenalkan pada tahun 1830 di Inggris oleh Robert Fox. Metode Potensial Diri
merupakan metode pasif dalam bidang Geofisika, karena untuk mendapatkan
informasi bawah tanah dapat dilakukan melalui pengukuran tanpa menginjeksikan
arus listrik melewati permukaan tanah.

Metode SP sendiri memiliki kegunaan yang lain yaitu secara tradisional


digunakan sebagai alat untuk eksplorasi pada industri minyak, menemukan
kebocoran di tanggul kanal, mengidentifikasi rembesan di bendungan, menemukan
kebocoran di TPA, mengidentifikasi zona kontaminasi, dll.

6
DAFTAR PUSTAKA

 Hartantyo, Eddy. 2012. Panduan Praktikum Geoelektrisitas dan


Elektromagnetik. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada

 Telford, W.M., L.P. Geldart, dan R.E. Sheriff. 1990. Applied


Geophysics. 2nd ed. Cambridge: Cambridge University Press.

 https://datageoscience.mipa.ugm.ac.id/teori/metode-self-
potensial/

Anda mungkin juga menyukai