JUDUL
Judul singkat, spesifik, dan jelas memberi gambaran kegiatan yang diusulkan.
Duta Lima (Eduwisata Kalimaro)
Pusat Edukasi Dan Wisata Alam Sejarah Peninggalan Perang Dunia II Benteng Pendem
Kalimaro
PERUMUSAN MASALAH
1. Rumuskan dengan jelas permasalahan yang akan diselesaikan mengacu pada tema-tema
kegiatan yang telah ditetapkan.
2. Tunjukkan masalah yang menjadi prioritas dalam program yang akan dilaksanakan
Desa Bapangsari adalah salah satu desa di Jawa tengah yang masuk dalam ring satu
kawasan Bandara New Yogyakarta International Airport. Tekanan terhadap daya dukung
lingkungan khususnya semakin berat, di sisi lain masyarakat desa belum memiliki
kemampuan untuk melihat bahwa permasalahan tersebut adalah permasalahan darurat yang
harus dicarikan solusi sedini mungkin.
Di Desa Bapangsari ditemukan beberapa peninggalan sejarah Perang Dunia II
diantaranya Benteng Kalimaro yang terletak di Dusun Kalimaro. Akan tetapi masyarakat
Desa Bapangsari belum mampu mengelola peninggalan sejarah Perang Dunia II yang ada
secara optimal.
MANFAAT
Jelaskan manfaat yang akan diperoleh bagi masyarakat sasaran dan pihak-pihak lain, dari berbagai
aspek, pada saat kegiatan berlangsung maupun setelah program selesai dilaksanakan.
Selama program berlangsung, masyarakat desa diharapkan dapat memperoleh
manfaat diantaranya: pemahaman dan pengetahuan pentingnya peninggalan sejarah guna
meningkatkan daya dukung lingkungan pedesaan khususnya peninggalan sejarah untuk
tempat wisata. Selain itu, Edusiwata Kalimaro merupakan langkah awal upaya rehabilitasi
kawasan benteng yang telah rusak. Lebih jauh setelah program selesai akan diintegrasikan
dengan kegiatan BUMDES Bapangsari, dimana Eduwisata Kalimaro akan menjadi objek
eduwisata yang dikelola BUMDES. Dengan demikian, Eduwisata Kalimaro ke depan akan
menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan mencakup 2 hal pokok yaitu metode pemberdayaan masyarakat desa dan
metode pelaksanaan kegiatan. Metode pemberdayaan masyarakat desa perlu ditetapkan karena
PHP2D Tahun 2020 berjalan dalam suasana pendemi sehingga memerlukan modifikasi proses
pemberdayaan. Terdapat 3 metode pemberdayaan masyarakat desa (metode komunikasi inovasi)
yaitu: 1. Pemberdayaan masyarakat desa dilaksanakan secara penuh di lapangan. 2. Pemberdayaan
masyarakat desa dilaksanakan kombinasi antara kegiatan lapangan (offline) dan online. 3. Kegiatan
pemberdayaan masyarakat desa dilaksanakan seluruhnya secara online. Dasar pertimbangan
pemilihan metode pemberdayaan masyarakat desa no (1), (2) dan (3) adalah tingkat pendemi yang
ada di lokasi kegiatan.
Adapun metode pelaksanaan kegiatan PHP2D berisi hal-hal berikut: 1. Menguraikan roadmap
kegiatan secara jelas dan sistematis. 2. Menjelaskan tahap-tahap kegiatan yang akan dilakukan yang
meliputi: a. Survei awal b. Identifikasi masalah; c. Analisis kebutuhan; d. Penetapan khalayak
sasaran e. Penyusunan program, f. Perumusan dan pengukuran indikator keberhasilan g.
Pelaksanaan Program; h. Strategi pembinaan khalayak sasaran i. Perintisan kemitraan j.
Monitoring dan Evaluasi berdasarkan indikator keberhasilan program; k. Lokakarya hasil dengan
menghadirkan stakeholder program; l. Pelaporan m. Pemutakhiran data sasaran 2 bulan pasca
program.
Metode pemberdayaan masyarakat yang digunakan Tim PP2D DUTA LIMA yaitu
kombinasi antara kegiatan lapangan (offline) dan online. Pemberdayaan masyarakat desa
akan dilakukan Tim PHP2D DUTA LIMA melalui beberapa kegiatan. Pertama berupa
pelantikan peningkatan kesadaran lingkungan alam untuk masyarakat Bapangsari. Kedua
ialah mentoring manajemen Eduwisata DUTA LIMA sebagai salah satu unit usaha
Bumdes di bidang pariwisata. Ketiga yaitu membantu pemasaran dan Branding secara
online melalui jejaring media social seperti instagram, facebook, channel youtube dan titik
lokasi G-maps.
Metode pelaksanaan yang akan dilakukan Tim PHP2D DUTA LIMA adalah sebagai
berikut:
Tahap awal aplikasi PHP2D DUTA LIMA adalah pra survei dan survei awal didesa
Bapangsari Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo. Survei ini dilakukan untuk
mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan. Dari beberapa permasalahan yang ada
di Desa Bapangsari, diantaranya banyak Benteng yang tidak terawat dan tidak lagi di
gunakan, daya dukung lingkungan yang menurun dikarenakan ekosistem tidak terawat,
usaha Bumdes yang stagnan/berjalan di tempat sehingga tidak bisa menyumbang PAD
(Pendapat Asli Desa) dan tidak ada produk unggulan desa.
Program PHP2D akan secara langsung menyasar stakeholder yang langsung terkait
dengan akar masalah yaitu BUMDES BAPANGSARI MITRA SEJAHTERA. Pemdes
Bapangsari sebagai pemangku kebijakan dan warga desa khususnya ibu-ibu PKK.
Penyusunan kegiatan PHP2D DUTA LIMA dimulai sejak bulan mei minggu ke dua
sampai dengan November sampai dengan minggu kedua. Terdapat lima kegiatan utama
diantaranya sosialisasi workshop, pilot project eduwisata, pembuatan media promosi, loka
karya dan laporanpertanggung jawaban program. Tolak ukur keberhasilan kegiatan-
kegiatan diatas dapat dilihat dari beberapa faktor antara lain keterlibatan masyarakat,
perubahan ekosistem desa kearah yang lebih baik sehingga meningkatkan daya dukung
lingkungan, muncul atau tidaknya produk unggulan desa, penyebar luasan publikasi baik
cetak maupun online & keberlanjutan DUTA LIMA sebagai eduwisata benteng.
Pada program ini perintisan kelembagaan sekaligus sebagai sustainabilitas
pembinaan kepada khalayak sasaran adalah dengan menjadikan DUTA LIMA sebagai unit
usaha dibawah BUMDES. Pola ini memungkinkan DUTA LIMA akan terus berkembang
karena dapat mendatangkan keuntungan dari kegiatan eduwisata benteng. Setelah pasca
program, tim PHP2D masih dapat memilih peran sebagai mentor dalam branding dan
pemasaran lewat internet. Monev intern dilakukan secara berkala oleh tim PHP2D baik
selama aplikasi maupun pasca program, sehingga pemustakhiran dan sasaran program terus
dilakukan. Perkembangan dan dinamika masyarakat terbaru setelah adanya PHP2D akan
menjadi kajian evaluasi dan dasar pertimbangan untuk rencana langkah pengembangan
selanjutnya. Diharapkan pula tim KEMENRISTEK DIKTI selama penyelenggaraan
PHP2D dapat berlangsung hadir ke lokasi DUTA LIMA di Desa Bapangsari untuk
monitoring dan evaluasi.
Tim PHP2D DUTA LIMA juga akan mengadakan lokakarya hasil dengan
menghadirkan stakeholder kabupaten yang ikut terkait dengan permasalahan pesisir.
Lokakarya akan diadakan di kampus Universitas Muhammadiya Purworejo. Harapannya,
semakin banyak lagi yang paham dan terlibat dengan usaha yang dilakukan tim PHP2D
DUTA LIMA di Desa Bapangsari Kabupaten Purworejo.
JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan harus rinci dan jelas meliputi persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan
dalam bentuk Bar-chart. Bar-chart memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan
tersebut.
RANCANGAN BIAYA
Pembiayaan program PHP2D terdiri dari:
1. Biaya maksimum untuk kegiatan program ini maksimal sebesar Rp 40.000.000,-
2. Bagi perguruan tinggi PTNBH dan BLU dana pendamping dari perguruan tinggi minimal 10%
dari dana bantuan.
Buatlah rancangan biaya secara lengkap, wajar, dan jelas peruntukannya dengan rekapitulasi biaya
terdiri atas:
1. Bahan habis pakai;
2. Peralatan penunjang, kecuali alat kesekretariatan; Perjalanan;
3. Seminar dan publikasi
4. Komponen yang tidak diperkenankan dalam rancangan biaya adalah:
a. Honorarium bagi tim pelaksana, dosen pendamping, ataupun tenaga pembantu lainnya.
b. Pembelian/sewa alat-alat kesekretariatan seperti laptop, kamera, sound sistem, dan lain-
lain.
RANCANGAN ANGGARAN BIAYA
No Item Kegiatan Vol Jmlh Satuan Harga Satuan Total
1 Workshop
Transportasi dan honor
2 orang/hari Rp 700.000,00 Rp 1.400.000,00
Narasumber
Transportasi peserta 50 orang/hari Rp 30.000,00 Rp 1.500.000,00
Konsumsi 50 orang/hari Rp 20.000,00 Rp 1.000.000,00
ATK 1 1 Paket Rp 100.000,00 Rp 100.000,00
Subtotal Rp 4.000.000,00
2 Pembangunan Benteng Pendem, Taman dan Bumi Perkemahan
Alih hak guna tanah desa 2 ha 1 1 Paket Rp 4.000.000,00 Rp 4.000.000,00
Papan nama sejarah 30 Buah Rp 45.000,00 Rp 1.350.000,00
Papan nama Benteng Pendem 2 2 Buah Rp 500.000,00 Rp 1.000.000,00
Tracking Rp 6.000.000,00
Tenaga persiapan lahan dan
10 6 orang/hari Rp 100.000,00 Rp 6.000.000,00
Bangunan
Cat dan Bambu 6 6 20 kg Rp 500.000,00 Rp 3.500.000,00
Subtotal Rp 21.850.000,00
3 Pilot Project Eduwisata
ATK 1 1 Paket Rp 200.000,00 Rp 200.000,00
Konsumsi Peserta 50 orang/hari Rp 20.000,00 Rp 1.000.000,
00
Subtotal Rp 1.200.000,
00
4 Media Promosi
Produk kaos 50 1 Orang Rp 75.000,00 Rp 3.750.000,
00
Produk liflet 250 1 Lembar Rp 1.000,00 Rp 250.000,00
Video profil Benteng 1 1 Paket Rp 300.000,00 Rp 300.000,00
Pendem
Subtotal Rp 4.300.000,
00
6 Menerbitkan buku Eduwisata DUTA LIMA
Penyusunan 1 1 Paket Rp 1.000.000,0 Rp 1.000.000,
0 00
Pencetakan 100 1 Exemplar Rp 45.000,00 Rp 4.500.000,
00
Subtotal Rp 5.500.000,
00
7 Lokakarya PHBD dan Bedah Buku Eduwisata DUTA LIMA
ATK 1 1 Paket Rp 100.000,00 Rp 100.000,00
Banner dan photo both 2 1 Pcs Rp 175.000,00 Rp 350.000,00
Konsumsi 100 1 Orang Rp 20.000,00 Rp 2.000.000,
00
Subtotal Rp 2.450.000,
00
8 Luaran Program
Instagram, Facebook,
1 1 Paket Rp 200.000,00 Rp 200.000,00
Channel Youtube
Subtotal Rp 200.000,00
9 Penyusunan Laporan Akhir
Laporan akhir 1 1 Paket Rp 500.000,00 Rp 500.000,00
Subtotal Rp 500.000,00
TOTAL Rp
40.000.000,00
INSTRUMEN PENDUKUNG
1. Logbook kegiatan
2. Form monitoring pasca program (Tim pengusul akan melakukan pemutakhiran data sasaran
pada saat 2 bulan pasca program).
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Biodata singkat ketua tim dan dosen pendamping. Biodata harus dilengkapi dengan tanda
tangan basah.
2. List (daftar) kegiatan yang pernah dilakukan oleh organisasi mahasiswa 2 (dua) terakhir.
3. Surat pernyataan kesediaan bekerja sama dengan pemerintah desa yang menjadi lokasi binaan.
4. Surat Pernyataan Pelaksana PHP2D (Lampiran 8)
5. Denah lokasi Bina Desa