OLEH:
KELOMPOK 1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
penulis. Maka dari itu segala kritik dan saran yang sifatnya membangun, penulis
Hormat Kami,
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. Kili-Kili················································································ 1
Gambar 5. Pemberat············································································ 2
Gambar 6. Gunting·············································································· 2
iv
I. LEMBAR KERJA
A. JUDUL PRATIKUM
Pembuatan Alat Tangkap Pancingan
1
Gambar 5. Pemberat Gambar 6. Gunting
D. METODE KERJA
2. Tahap 2 menyimpulkan T not dari tahap 1 yang telah jadi, memegang tali nilon
sisi kanan dan kiri sepanjang 10cm kemudian dua nilon sisi kanan dan kiri
tersebut disilangkan membentuk 2 tali nilon yang sejajar dan di tekan oleh dua
jari antara jari tengah dan jari manis, kemudan jari jempol digunakan untuk
memutar kedua nilon yang sejajar sebanyak 9 dan, menyisakan lubang kecil
yang berada di tengah dua nilon yang telah dililit kemudian simpul tahap awal
dimasukan dari bawah keatas sampai batas simpul pangkal pertama,
kemudian sisi kanan dan kiri nilon ditarik hingga terikat rapat dan sempurna.
2
nilon dilepas atau dikendorkan kmbali kemudian di lilitkan kembali hingga
rapat sepanjang 1 jengkal masing2 dan menyisakan sedikit lubang kecil
diujung lilitan. Setelah jadi kemudian membentuk simpul T sebelumnya akan
tetapi tidak diikat dan jarak antara sisi nilon kanan dan kiri sekitar 10cm, lalu
membentuk simpul T sebelumnya dan memutar kedua sisi nilon sebanyak 9x
lalu memasukan ujung terlingkar dari bawah ke atas, persis pada batas
terlingkar terakhir lalu ditarik secara bersamaan.
4. Tahap 4 (pemasangan kili - kili ) pada bagian pangkal pertama yang pendek
(simpul pertama) diikat dengan kili - kili. Ujung nilon tersebut dimasukan ke
dalam salah satu lubang pada kili - kili dan membentuk lingkar nilon di
dalamnya kemudian tangan kanan atau kiri memegang kili - kili agar tidak ikut
terputar pada saat melakukan penyimpulan dengan menggunakan 2 jari untuk
memutar sebanyak 4 kali putaran. Pada bagian ujung yang telah diputar
sebanyak 4x dimasukan ke bagian pangkal kemudian ditarik secara perlahan
hingga membentuk simpul pangkal pada kili - kili.
5. Kemudian simpul T pertama yang telah jadi salah satu nilon di potong pada
bagian salah satu pangkal, kemudian untuk menyamakan panjang kail
pancing yg sama antara simpul pertama ( T ) dan kedua yaitu dengan
menyatukan kedua pangkal tersebut lalu menarik dengan sama panjang.
Pada saat melakukan simpul pada kali pancing pastikan panjang nilon simpul
1 dan simpul 2 sama panjang, kemudian posisi jari memegang kail pancing
berada diatas kali pancing lalu nilon tersebut dimasukan dari arah bawa ke
atas dengan menyesuaikan ukuran yang sama panjang, lalu dua jari bagian
jempol dan telunjuk menjepit kail pancing dan nilon, kemudian sisah ujung
nilon tersebut di putar atau dililitkan dari atas ke bawah pada bagian kail
sebanyak 4x dan menyisakan sedikit lubang diujung putaran lalu
memasukannya dan ditarik perlahan hingga membentuk simpul
pada kali pancing.
3
6. Tahap terakhir (simpul pemberat) agar pemberat tidak tersangkut pada simpul
kail diatas ukuran nilon kebawa yaitu sekitar 2-3 jengkal lalu ujung nilon dilipat
seperlunya agar dimensi pemberat bisa masuk yaitu lebar 4 jari kemudian
dibuat seperti simpul pertama diikat 2x besar kecil dan diikat 1x di depan 2x
ikatan sebelumnya kemudian trakhir pemberat di simpul. Tujuan dari simpul
pemberat ini dibuat agar lebih memudahkan untuk mengganti berat ringannya
suatu pemberat ketika digunakan saat melakukan suatu tangkapan di perairan.
Berikut beberapa hasil dari pembuatan alat tangkap pancing dari kelompok 1,
sebagai berikut:
4
II. LAMPIRAN PER INDIVIDU
5
III. LAMPIRAN KELOMPOK 1