Anda di halaman 1dari 3

Feedback untuk VARBS

1. Waktu sebar content dibikin lebih jauh dari waktu finish yang diminta ke varbs
2. Butuh orang buat quality control, buat apps, dan website
3. Butuh orang di awal februari, VARBS fokus ngurus SE, dan Geevv ada yang fokus ngurus per-
fitur.
4. Buat anggaran kira kira 100jt buat per-bulan kira kira sanggup? Kalo cakep bisa segera ajuin dan
hire tim IT.

Evaluasi Jumat 27 Januari 2017

Marketing

Mas dewa: prosesnya kita harus mengajukan anggaran, sistemnya terlalu makan waktu

Ingin mengkampanyekan product knowledge, tapi video aja belum bisa diketahui selesai atau belum.

Varbs inginnya kita memberi tahu detail, hubungi kak tikuy -> kak sakti, segala follow up dan update bisa
lewat kak sakti.

KPI anak-anak marketing telah dibahas dan diturunkan per individu.

Dika: investor menuntut kita untuk bisa mencapai seperti pencapaian kita di bulan desember. Desemer
pageview 2.7 jt dan user sekitar 400.000. Sementara, pageview januari hanya 1,5 jt dan user berjumlah
di sekitar 110.000.

Tapi angka ituakan sulit dicapai dibukan Februari karena keterbatasan SDM. Kita fokus di web karena
investor akan melihat dari analitik. Aplikasi nanti dulu.

Diharapkan meningkat di bulan Februari menjadi 2,7 page view. Dengan catatan dari mas dewa, di bulan
maret kita bisa fokus ke marketing online. Marketing di bulan februari akan terhambat materi offline.

KPI hana, mugi, dan ka janu tidak secara langsung berkaitan dengan page view.

Kalau mau meningkatkan page view, yang perlu difokuskan adalah product knowledge. Seperti misalnya
video Geevv. Kita akan fokus ke konten video. Socmed dan blog fokus ke brand awareness. Untuk
akuisisi user, fokus ke campaign. Sekarang sedang edit video campaign product knowledge.

Niatnya ingin melihat dulu reaksi konsumen terhadap konten video yg menyampaikan product
knowledge. Misal, dalam bentuk animasi akan seperti apa efeknya. Untuk pertimbangan apakah konten
animasi sesuai. Mana value yang akan di-emphasize, sosial atau produk.

Mingu depan tes video product knowledge.

Strategi meningkatkan page view:

Email juga dapat memengaruhi product knowledge. Bisa dilakukan melalui email marketing karena
selama ini belum dilakukan.

Campaign event offline seperti SRA scopenya kecil. Pengaruhnya tidak signifikan.
Gathering bisa dimanfaatkan sebagai sarana campaign. Tapi gathering dengan blogger waktu itu lebih
viral, mungkin karena interaksinya dua arah.

Ka Amsa: kenapa wom terkait isu agama waktu itu bisa naik banget? Baiknya buat metode terkait WOM
juga.

Secara keseluruhan, analitik facebook turun. Kalau reachnya tinggi, harusnya engagementnya di atas 5%

Menurut ka amsa kontennya masih kurang sesuai karena kurang tepat sasaran. Kontennya kurang
mengarah ke sosial. Sebaiknya konten memicu jiwa sosial konsumen agar mereka tergerak
menggunakan geevv.

Ka janu: viral itu banyak faktor, lebih baik fokus mencapai target minimal engagement 5%

Ka amsa: coba lihat video asuransi Thailand, bersifat sosial. Coba lebih di-emphasize di nilai sosial, bukan
di pencarian informasi. Karena kalau sebagai mesin pencari ada banyak yg lebih baik. Tekankan bahwa
kita bisa berdonasi. Konten sosial belum tentu menaikkan pageview, tapi setidaknya menyasar ke orang-
orang yang benar-benar segmen kita.

Ngecek di similarweb.com

Sumber paling banyak di facebook 78%, youtube 11%, whatsapp 6,7%, twitter 1.8%, linkedin 1.05% (ini
sangat sesuai dengan asumsi bahwa pengguna kita paling banyak pekerja kantoran)

Mas dewa: win-win solutionnya adalah membuat konten yang variatif: sosial dan informasi. Disesuaikan
persenannya. Kita masih proses belajar juga sekalian memperoleh data konten seperti apa yang akan
diterapkan secara konsisten. Misalnya kita masih lihat jam mana yang jadi best time to post.

Banyak orang tahu geevv dari techinasia. Lalu setelah membuka geevv mereka buka youtube, traveloka,
facebook, jakartanotebook.com, dan bukalapak. Maka pilihannya, bisa kita maksimalkan di youtube
dulu, konten product development dan social experiment.

Kita harus buat dummy content dulu.

Ka amsa: buat konten sosial agar ada data untuk dibandingkan.

Mas dewa: bisa dibuat konten sosial 1 atau 2 minggu lagi.

Dika: konten akan lebih meningkatkan engagement kalau kontenya kritis

Mas dewa: A/B testing offline dalam waktu 2 minggu lagi (Ka Amsa), bisa outsorce orang untuk jadi
researcher, agar dapat feedback langsung mengenai konten mana yang paling sesuai. Kekurangannya,
scopenya hanya akan di Jakarta.

Public relation

Target minimal 5 media yang meliput (digital) selama Februari. Baru ke depannya kerja sama dengan
pemerintah karena birokrasinya lebih sulit. Press release nantinya bukan hanya berupa product
knowledge, tapi bisa juga berupa data yang kita miliki. Ini juga akan memudahkan ketika kita
mengundang mereka press conference. Juga jadi langkah untuk jaga-jaga ketika kita isu negative, jadi
lebih mudah diredam.
Kendala PR adalah pemasukan advertorial. Dan informasi apa yang boleh/tidak boleh dibagi.

Lowongan kerja baiknya di fb, linkedin, line.

Rencana pake mixpanel

Anda mungkin juga menyukai