Anda di halaman 1dari 5

A.

BATUAN BEKU
1. Proses Terbentuknya Batuan Beku
Batuan beku terbentuk dari proses kristalisasi pada saat terjadinya pembekuan magma
yang panas dan cair dari dalam perut bumi.
2. Kelompok Mineral
Quartz, Feldspars, Micas, Hornblende/Amphibole, Pyroxene, Olivine
3. Keadaan Pembekuan
a. “Extrusive” (pembekuan terjadi dimuka bumi dan pendinginan terjadi secara cepat
– atau disebut juga dengan proses “Volcanic”), terjadi pengkristalan yang halus
sampai bening pada batuan (fine-grained).
b. “Intrusive” (pembekuan terjadi didalam lapisan bumi dan pendinginan terjadi
secara perlahan lahan atau disebut juga dengan proses “Plutonic”), terjadi
pengkristalan dari medium sampai kasar pada batuan (coarse-grained)
4. Pyroclastic
Istilah yang digunakan untuk menggambarkan material vulkanik yang dikeluarkan
selama erupsi gunung berapi dalam bentuk partikel panas dan padat
5. Batuan beku memiliki komposisi terbesar adalah mineral “Silikat”
6. Macam Batuan Beku
a. Basalt: mengandung piroksen dan feldspars, warna hitam abu-abu gelap, butiran
halus hingga sangat halus, untuk konstruksi jalan
b. Gabbro: mengandung piroksen dan feldspars, Butiran besar
c. Andesite: mengandung mineral feldspars, plagioklas, piroksen dan hornblende,
warna abu-abu hingga abu-abu kecoklatan, bahan hiasan
d. Diorite: mengandung lebih banyak mineral piroksen daripada mika, butiran kasar
hingga sedang
e. Rhyolite: mengandung fledspars ortoklas, kuarsa, berwarna terang putih, abu-abu,
merh muda
f. Granite: mengandung feldspars, kuarsa, mika, warna abu-abu hingga merah muda,
butiran kasar hingga sedang, kristal besar, bahan hiasan
7. Reaksi Bowen
Menjelaskan mengenai terjadinya proses kristalisasi dari mineral magma yang dalam
hal ini sangat tergantung pada temperaturenya
8. Pada temperature yang tinggi, terbentuknya batuan cenderung untuk tidak memiliki
“feldspar”, namun memiliki “olivine” dan “pyroxene”, dan kemudian disebut
“ULTRABASIC”. Mengambil elemen-elemen yang utama seperti: Mg, Fe, Ca dan hanya
memiliki sedikit kombinasi silika.
9. Pada temperatur yang rendah, lelehan magma banyak mengandung Al, Na & Si
10. Texture Batuan Beku
a. Pembekuan yang terjadi jauh dibawah muka tanah akan mendapatkan ukuran
bentuk kristal yang kurang lebih seragam dan dapat dilihat dengan mata
telanjang
b. Untuk pembekuan yang terjadi dipermukaan tanah dan pendinginan yang cepat,
akan mendapatkan bentuk kristal yang kecil-kecil dan digunakan mikroskop untuk
melihatnya
c. Pendinginan yang sangat cepat, seperti pada lava yang masuk kedalam laut atau
danau, akan mendapatkan bentuk kristal yang sangat halus seperti gelas.
d. PHENOCRYSTS yaitu dua macam ukuran kristal yang berbeda dalam satu batuan
dapat terjadi apabila kristal yang mengalami pembekuan lambat dikelilingi oleh
kristal yang membeku cepat.
11. Kalsifikasi Batuan Beku Berdasarkan Texture
a. GRANULAR TEXTURE: kristalnya dapat dilihat langsung tanpa bantuan alat
pembesar. Ukuran butirnya berkisar antara 0.5 mm s/d beberapa cm.
b. MEDIUM TEXTURE: Secara individual, mineralnya dapat dilihat dengan bantuan
alat pembesar. Batuan ini terbentuk pada pendinginan yang moderat seperti pada
“dykes” dan “sills”.
c. FINE TEXTURE: Individual kristalnya hanya dapat dilihat dengan bantuan
mikroskop. Batuan tampak masive dan tanpa struktur. Batuan ini merupakan hasil
dari pendinginan yang cepat seperti pada “lava flow’. “Vesicles” (batuan yang
memiliki lobang-lobang akibat dari gelembung gas pada saat terjadinya
pendinginan).
d. GLASSY TEXTURE: Texture seeperti material gelas. mengandung kristal
meskipun dilihat dengan alat pembesar. Bentuk gelas ini sangat padat dan seperti
kaca dan pecahannya memiliki siku yang tajam dan transparan.
e. PYROCLASTIC TEXTURE (FRAGMENTAL): Texture ini terdiri dari pecahan-
pecahan fragmen dari batuan beku saat keluar dari lubang magma mulai dari debu
batu sampai blok blok besar. Batuan pyroclastic ini adalah hasil dari letupan
vulkanik atau dari aliran pyroclastic (Pyroclastic flow).
f. PORPHYRITIC TEXTURE: Texture pada batuan ini memiliki komposisi dua
ukuran mineral yang sangat berbeda. Porphyritic texture ini mengindikasikan adanya
dua tahap kristalisasi yaitu pendinginan yang cepat dan pendinginan yang lambat
B. BATUAN SEDIMEN
1. Ciri-Ciri
a. Memiliki lapisan yang terbentuk selama terjadi pengendapan (deposited)
b. Kadang memiliki fosil
2. Proses Terbentuk Batuan Sedimen
a. Melalui “decomposisi”, Semua ini adalah produk dari hasil pelapukan yang
mengalami erosi dan tertranportasi melalui media cairan. Karakteristiknya adalah
memiliki kandungan silika/quartz yang tinggi atau kandungan mineral clay.
b. Melalui cara “organik”,yaitu dimana binatang atau tanaman terakumulasi sebagai
suatu lapisan lapisan cangkang (shell), batu – batu karang, dll. Kemudian
membentuk “batuan karbonat” yang dihasilkan dari akumulasi material –material
cangkang tsb.
c. Melalui cara “kimia”, yaitu disebabkan oleh adanya proses penguapan (evaporation)
dari mineral sulphates, silicates, phosphates, chlorites, dll. Mineral-mineral tersebut
terbentuk melalui penguapan dan pengembunan dari seluruh permukaan air dan
menjadi batuan yang mengeras.
3. Macam – Macam Sedimentasi
a. SEDIMENTASI DI LAUT: partikel-partikel yang berat akan mengendap didekat
pantai, sedang partikel ringannya ( lumpur) terbawa sampai kelaut. Material tersebut
akan membentuk suatu lapisan-lapisan yang akhirnya akan membentuk suatu
sedimen.
b. SEDIMENTASI DI UDARA: Sedimentasi dapat pula terjadi diudara seperti pada
pembentukan “Dunes” di sahara (desert)
c. SEDIMENTASI DI ES (SALJU)
4. Diagenesis adalah semua proses yang merubah dari endapan basah (wet sediment)
menjadi suatu batuan yang relative stabil melalui tekanan dan panas yang berada didekat
permukaan bumi.
5. Epirogenesis adalah gerak lapisan kerak bumi secara perlahan-lahan, dalam jangka
waktu yang lama dan meliputi daerah yang sangat luas.
6. Identifikasi Batuan Sedimen Berdasarkan Texture
a. CLASTIC TEXTURE: Bentuk butiran (bulat atau menyudut) dapat digunakan
untuk menentukan jarak transportasinya, dimana kalau bulat-bulat dan kecil-kecil
menunjukkan bahwa material tersebut jauh dari sumbernya.
b. CRYSTALLINE TEXTURE (NONCLASTIC): Crystalline texture ini dibagi
dalam 3 (tiga) kelompok yaitu:
o Coarse (> 2 mm)
o Medium (2 mm s/d 0.06 mm)
o Fine / micro crystalline (< 0.06 mm)
c. SKELETAL TEXTURE: Calcium Carbonate diair-laut yang dimakan oleh
binatang-binatang/organisme laut membuat cangkang atau karang. Skeletal texture
ini banyak dijumpai pada batuan kapur (lime stone).
7. Mineral Utama Batuan Sedimen
Calcite, Dolomite, Gypsum, Kaolinate, Illite, Montmorillonite, Pyrite

8. Komposisi Batuan Sedimen


a. QUARTZ: ini merupakan mineral yang paling banyak didapat pada batuan sedimen
serta paling manyak pula di kerak bumi
b. CALCITE: ini merupakan mineral yang paling banyak terdapat pada batu kapur
(lime-stone)
c. CLAY MINERAL: Clay mineral ini terbentuk dari pelapukan mineral-mineral
silika khususnya feldspars yang kemudian mengendap menjadi batuan sedimen.
Batuan lumpur (mud-rock) didominasi oleh clay mineral.
d. ROCK FRAGMENTS

Anda mungkin juga menyukai