Kelompok 2 Apresiasi Prosa, Fiksi, Dan Drama
Kelompok 2 Apresiasi Prosa, Fiksi, Dan Drama
Dosen pengampu :
Disusun oleh :
Kelompok 2
Alya A11122024
Adriyan A11122014
Isnaini A11122018
KELAS A
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
TAHAPAN DALAM APRESIASI KARYA SASTRA
Apresiasi mempunyai tahap-tahap yang harus ditempuh guna mencapai taraf yang lebih
baik. Tahap-tahap tersebut merupakan pedoman yang dapat dilakukan dalam rangka mencapai
kemampuan apresiasi yang diharapkan, dan pencapaian ini diharapkan untuk tercapainya
tujuan pengajaran sastra yang diharapkan. Untuk sampai pada tahap menetapkan penghargaan
(kesimpulan) terhadap suatu karya seni (sastra), ada beberapa tahap-tahap tertentu yang harus
dilewati lebih dahulu. Tahap- tahap yang dimaksudkan tersebut menurut Dra. Maidar G.
Arsyad dalam Suroto (1990:157), sebagai berikut:
➢ Tahap 1 : tahap ini adalah tahap penikmatan. Pada tahap ini penikmat melakukan
tindakan untuk melihat, membaca, menonton atau mendengarkan suatu karya seni
(sastra) tersebut. Misalnya membaca novel, roman atau puisi. Atau mungkin
mendengarkan pembacaan sajak (puisi), atau menonton pertunjukan drama.
➢ Tahap 2 : tahap ini adalah tahap penghargaan. Pada tahap ini penikmat melakukan
tindakan manfaat, melihat kebaikan, atau nilai karya seni (sastra) itu. Mungkin setelah
sekali membaca atau mendengar karya sastra lalu penikmat merasakan adanya manfaat,
apakah itu memberi hiburan, menyenangkan, memberi kepuasan, atau pun memperluas
pandangan dan wawasan hidupnya. Kalau penikmat merasakan manfaatnya sangat
mungkin ia akan melangkah kepada tahap berikutnya.
➢ Tahap 5 : tahap terakhir ini adalah tahap implikasi atau penerapan. Dimana
pembaca yang telah membacakan atau menikmati suatu karya sastra sangat mungkin
untuk menimbul ide baru pada pembaca karya tersebut.
Tahap-tahap tersebut merupakan suatu proses yang harus dilalui dalam mencapai suatu
tingkat apresiasi yang sebenarnya. Tingkat pemahaman, tingkat penghayatan, dan tingkat
implikasi merupakan tahapan yang harus dilalui dalam suatu proses apresiasi terhadap karya
sastra.
Tingkat penikmatan merupakan tingkat pertama bagi seseorang yang hanya baru
mengenal suatu karya sastra. Tingkat pemahaman ini berada pada tahap menonton, atau merasa
senang saat mengenal suatu karya sastra. Pada tahap ini tidak dituntut seseorang untuk dapat
terus memberikan penilaian, karena sudah barang tentu ia tidak dapat menilainya. Hal ini yang
menyebabkan timbulnya salah penafsiran terhadap suatu karya sastra apabila diminta
penilaiannya.