Boikot Kurma Israel
Boikot Kurma Israel
Menurut FOA, Israel adalah produsen kurma Medjoul terbesar di dunia, dengan 50
persen kurma Israel diekspor ke Eropa. Kurma ini kemudian dijual
di supermarket besar serta toko-toko lokal di seluruh benua.
Melalui tagar #CheckTheLabel, FOA menyerukan seluruh Muslim, terutama yang
tinggal di negara-negara Eropa memeriksa label terlebih dulu sebelum membeli
kurma. Mereka menyerukan agar Muslim tidak membeli kurma yang diproduksi Israel
terlebih untuk berbuka puasa saat Ramadhan.
Lantas, apakah Muslim Indonesia juga perlu mendukung untuk memboikot produk-
produk Israel, khususnya kurma Medjoul? Bagaimana hukumnya mengkonsumsi
produk Israel?
Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (KHLN MUI), KH
Bunyan Saptomo mengatakan, pihaknya mendukung seruan boikot produk kurma
Israel. "Iya, MUI jelas mendukung seruan boikot korma Israel," kata Bunyan
kepada Republika pada Jumat (3/3/2023).
Menurut FOA, Israel adalah produsen kurma Medjoul terbesar di dunia, dengan 50
persen kurma Israel diekspor ke Eropa. Kurma ini kemudian dijual
di supermarket besar serta toko-toko lokal di seluruh benua, semisal Inggris. Pada
2020, negeri Pangeran Charles itu mengimpor lebih dari 3.000 ton kurma dari Israel,
senilai sekitar 7,5 juta pound (8,9 juta dolar Amerika).
Kendati demikian, Bunyan tak dapat memastikan kurma asal Israel juga beredar di
Indonesia. "Kalau ini tanya kementerian Perdagangan yg tangani impor ekspor,"
katanya.
Sekretaris komisi fatwa MUI, KH Miftahul Huda mengatakan bahwa hingga saat ini
belum ada fatwa MUI terkait hukum membeli atau mengonsumsi produk-produk
Israel terlebih produk kurma Medjoul dari Israel.
Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI) KH Ahmad Kusyairi Suhail mengatakan
bahwa Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Ini membuat
produk Israel seharusnya tak dapat masuk ke Indonesia.
Pada sisi lain, ia menjelaskan dalam Pembukaan UUD 1945 jelas tertulis, segala
bentuk penjajahan harus ditentang karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan. Ia
mengatakan, Israel hingga saat ini masih menjajah Palestina. Menurut dia, pembelaan
rakyat Indonesia terhadap Palestina bukan lagi panggilan syar'i, melainkan juga
panggilan konstitusi.
Dalam sebuah hadis juga dijelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah membeli
makanan dari orang Yahudi dengan berutang, lalu beliau menggadaikan baju perang
besinya kepada orang tersebut.
"Ketika ada maslahat atau dalam rangka memperkecil bahaya dan mudharat bagi
kaum muslimin, maka memboikot produk orang Israel diperbolehkan. Apalagi, Israel
jelas-jelas saat ini menjajah Palestina, sehingga membeli produknya dapat
memperkokoh aksinya dalam menjajah dan menzalimi saudara-saudara di Palestina,"
kata Kiai Kusyairi kepada Republika pada Jumat (3/3/2023).
Ketika Tsumamah sampai di Makkah (untuk umrah), ada seseorang yang berkata
kepadanya, "Apakah engkau telah murtad (dari agama nenek moyangmu)?".
Tsumamah mengatakan, "Tidak, justru aku telah masuk agama Islam bersama
Muhammad Rasulullah SAW. Demi Allah, engkau tidak akan mendapatkan gandum
dari Yamamah (sampai kepada kaum Quraisy), kecuali diizinkan masuk oleh Nabi
SAW."
Kiai Kusyairi menilai, hadis ini merupakan di antara dalil bolehnya memboikot
produk Israel ketika ada maslahat.
Ketua Presidium Aqsa Working Group (AWG) Ustaz Nur Ikhwan Abadi, menyerukan
untuk memboikot kurma hasil produksi Israel yang beredar di Indonesia. AWG
mengingatkan, membeli kurma Israel sama dengan memperkuat ekonomi Israel untuk
menjajah bangsa Palestina.
"Kita semua tahu bahwa Israel adalah negara penjajah yang sejak tahun 1948, negara
Israel itu mereka dirikan sampai saat ini menjajah dan menindas rakyat Palestina,"
kata Ustaz Ikhwan saat dihubungi Republika, Jumat (3/3/2023)
Ustaz Ikhwan menyampaikan, banyak tanah di Palestina yang dirampas Israel. Mereka
merampas tanah milik bangsa Palestina yang kemudian diklaim sebagai hak mereka.
Tanah-tanah yang dirampas Israel itu mereka jadikan lahan-lahan pertanian, termasuk
untuk kebun-kebun kurma. Perbuatan penjajah ini yang sangat melukai rakyat
Palestina.
"Kebun kurma atau pertanian Israel yang ditanam di tanah Palestina itu lahannya itu
hasil rampasan dari saudara-saudara kita yang ada di Palestina," ujar Ustaz Ikhwan.
Sehubungan dengan itu, AWG menyerukan untuk memboikot kurma produk Israel
yang beredar di Indonesia. Karena hasil penjual kurma itu menjadi sumber ekonomi
bagi Israel.
"Kami menyerukan agar kita boikot produk-produk dari Israel ini karena memang ini
menjadi salah satu sumber perekonomian Israel, karena kurma yang berasal dari Israel
ini mereka pasarkan di seluruh dunia ini menjadi sumber ekonomi Israel, sehingga
kita umat Islam harus memboikot, jangan membeli produk-produk kurma yang berasal
dari Israel," kata Ustaz Ikhwan menjelaskan.
Ustaz Ikhwan mengingatkan, banyak saudara Muslim dan saudara sesama manusia,
yakni bangsa Palestina yang ditembak oleh Israel sebagai pihak penjajah. Lahan
bangsa Palestina yang dirampas oleh Israel kemudian ditanam kurma maka produk
kurmanya harus diboikot.