Anda di halaman 1dari 26

MODUL AJAR

PRODUK KERAJINAN BAHAN SERAT ALAM

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Marisah, S. Sos.
Satuan Pendidikan : SMP / MTs
Kelas / Fase : VII (Tujuh) - D
Mata Pelajaran : Prakarya (Kerajinan)
Elemen : Gali Lebih Jauh Bahan Serat Alam
Prediksi Alokasi Waktu : 1 x 2 x 40 menit
Tahun Penyusunan : 2023

II. KOMPETENSI AWAL


Kerajinan memiliki kekuatan yang mampu menjembatani kebutuhan kebendaan masyarakat secara
luas. Salah satunya dipenuhi oleh benda hasil kerajinan dari bahan alam serat alam. Kerajinan
bahan serat alam merupakan kerajinan yang sangat dekat dengan kebutuhan hidup masyarakat.
Mulai kebutuhan rumah hingga kebutuhan pribadi. Penggunaannya pun disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat, baik sebagai fungsi hias maupun fungsi pakai.
Pembuatan kerajinan yang menggunakan bahan serat alam membutuhkan teknik khusus dalam
proses pengerjaannya. Hal ini karena bahan dasar dalam pembuatan kerajinan memiliki
karakteristik yang bahan organic yang tidak diolah kembali melalui proses penambahan bahan
kimiawi sehingga keasliannya tetap terjaga dan diutamankan. Beberapa teknik yang dapat
digunakan untuk membuat produk kerajinan dari bahan serat alam, antara lain teknik ukir, teknik
anyam, Teknik tenun, jahit dan ikat.
Proses produksi kerajinan bahan serta alam, khususnya skala home industry umumnya masih
terbatas menggunakan teknik manual. Contohnya serat alam, beberapa bahan serat alam dapat
diambil dari tumbuhan atau pun hewan. Serat alam mudah untuk dibentuk secara manual. Hanya
perlu menggunakan peralatan sederhana, namun sudah dapat menghasilkan produk kerajinan yang
baik.
Berdasarkan bahan serat alam yang tersedia di daerah tempat satuan pendidikan di mana Bapak
dan Ibu Guru bertugas, dapat dikembangkan menjadi materi pembelajaran kerajinan untuk peserta
didik. Peserta didik dapat ditugaskan untuk membuat minimal satu produk kerajinan dari bahan
serat alam tersebut. Sampaikan pada peserta, agar tidak menggunakan bahan alam limbah, karena
bahan alam limbah akan dipelajari di kelas VIII. Dalam satu kelas guru dapat menentukan jenis
bahan serat alam yang akan digunakan sesuai dengan minat peserta didik, potensi sekolah, serta
karakteristik lingkungan. Guru dapat menentukan 1 sampai 2 jenis bahan serat alam yang wajib
untuk dikuasai peserta didik secara keseluruhan sesuai potensi lokal.

III. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global
IV. SARANA DAN PRASARANA
 Buku Paket

 Jenis-jenis bahan alam serat yang tersedia di daerah peserta didik tinggal.
 Lembar kerja.
 Bahan dan peralatan sesuai dengan kebutuhan pembuatan kerajinan bahan serat alam
 Video tutorial langkah- langkah pembuatan
 Video tutorial pembuatan produk kerajinan bahan serat alam
 Video tutorial pembuatan displai atau kemasan..
 Buku jurnal guru berupa catatan perkembangan peserta didik.
 Komputer/laptop.
 Kamera atau HP untuk merekam setiap kegiatan.
 Ruang belajar di dalam dan di luar kelas yang cukup luas, aman, dan memadai.
 Tautan website atau video tentang bahan serat alam atau buku dapat dimanfaatkan sebagai
referensi mengenai bahan serat alam.

V. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

VI. MODEL PEMBELAJARAN


Tatap Muka.
KOMPONEN INTI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Peserta didik mampu mengamati dan menjelaskan pengertian, jenis, karakteristik, dan
pengolahan kerajinan bahan serat yang digunakan dalam kehidupan sehari –hari.

II. CAPAIAN PEMBELAJARAN


 Peserta didik mampu merancang dan membuat desain produk sesuai dengan potensi lingkungan
dengan memodifikasi bahan, alat, atau teknik dan merefleksikan kelebihan atau kekurangan
pada produk. Pada fase ini, peserta didik mampu memberikan penilaian produk kerajinan
berdasarkan fungsi, keindahan, kerapian baik secara lisan maupun tulisan.
III. PERTANYAAN PEMANTIK
 Pernahkah kalian melihat kerajinan dari serat?

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN


PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Guru membuka dengan mengucapkan salam ataupun doa pembukaan
 Guru memeriksa kehadiran dan kelengkapan siswa
 Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan nilai yang ingin
dicapai setelah proses pembelajaran

Kegiatan Inti (90 Menit)


 Sabut kelapa adalah salah satu contoh serat, coba kalian sebutkan produk kerajinan yang dibuat
dari sabut kelapa!
 Bagimana membuat kerajinan bahan serat berdasarkan kearifan lokal dengan nilai ekonomis?
 Peserta didik menjawab dan guru mencatat jawabannya.
 Peserta didik menonton berita atau video tentang karajinan bahan serat.
 Peserta didik diberi tugas mencari tahu bahan alam, jenis bahan serat alam karakteristik dari
bahan serat alam, produk kerajinan yang dapat dihasilkan dari bahan serat alam tersebut, fungsi
kerajinan yang dihasilkan dari bahan serat alam, (Kolaborasi – Bergotong royong).
 Peserta didik membuat tentang kerajinan bahan serat alam yang mereka temukan berdasarkan
hasil diskusi. (Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan –
Kreatif).
 Peserta didik menilai hasil secara individu/ kelompok. Refleksi pemikiran dan proses berpikir
(Bernalar kritis).

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Guru mengapresiasi perubahan sikap peserta didik yang mau terlibat dalam kegiatan diskusi dan
pembuatan kerajinan bahan serat alam.

V. ASESMEN
a. Asesmen Formatif
Rubrik kemampuan peserta didik dalam membuat Langkah-langkah dan keputusan untuk
melakukan sebuah proses pembuatan kerajinan bahan serat alam.
Pengetahuan dan Keterampilan Dalam Skor
Menentukan Langkah-langkah Kerajinan Keterangan
Serat Alam. 1 2 3 4
Konsep produk kerajinan bahan serat alam
Langkah-langkah dan keputusan untuk melakukan
sebuah proses pembuatan kerajinan bahan serat
alam.
Penyajian kerajinan bahan serat alam

Jumlah yang diperoleh


Skor: x 100 = ....
Skor maksimum(12)

Rubrik kemampuan pembuatan kerajinan bahan serat alam.


Rentang Nilai Rubrik
Kurang (<70)  Informasi tidak sesuai konsep.
 Alur tidak terdapat tahapan yang benar
 Kurang menarik

Cukup (71- 80)  Informasi yang disajikan mendekati konsep.


 Alur terdapat tahapan dengan yang benar
 Menampilkan sedikit bentuk atau warna.

Baik (81 - 90)  Informasi lengkap sesuai konsep.


 Alur terdapat tahapan yang benar.
 Menampilkan sedikit bentuk dan warna.

Sangat baik (91 - 100)  Informasi lengkap sesuai konsep.


 Alur terdapat tahapan yang benar
 menampilkan banyak bentuk dan warna yang menarik.

VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Pengayaan:
 Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi pembelajaran
yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai Capaian Pembelajaran
(CP).
 Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik.
 Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan atau pendalaman materi
Remedial:
 Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang Capaian Pembelajaran (CP) belum tuntas.
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum tuntas.
 Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum tuntas dalam bentuk pembelajaran
ulang, bimbingan perorangan, belajar kelompok, pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik
yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian.

VII.REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Refleksi Guru:
 Apakah kegiatan belajar berhasil?
 Berapa persen peserta didik mencapai tujuan?
 Apa yang menurut Anda berhasil?
 Kesulitan apa yang dialami guru dan peserta didik?
 Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
 Apakah seluruh peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik?
Refleksi Peserta Didik:
 Bagaimana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
 Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
 Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
 Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan
pada usaha yang telah kamu lakukan?
 Bagian mana dari pembelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?
LAMPIRAN- LAMPIRAN

Lampiran 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Contoh Tugas Kelompok
Diskusi
 Amatilah berbagai bahan serat alam dari berbagai sumber, baik produk langsung, mengamati dari
buku referensi, atau melakukan pencarian dengan menggunakan media sosial pencari berbasis
internet!
 Teliti lebih jauh tentang jenis, karakteristik bahan serat alam, produk yang dihasilkan, teknik
pembuatan yang digunakan, fungsi produk kerajinan bahan serat alam.
 Tuliskan hasil diskusi kelompok dalam lembar kerja.

Contoh Format Lembar Kerja Topik Bahan Serat Alam


Lembar Kerja
Nama Anggota Kelompok : .......................................
Kelas : .......................................
Mengidentifikasi Kerajinan Bahan Serat Alam.
Potensi yang
Karakteristik Fungsi
Bentuk Teknik Perlu
Bahan Serat Produk
Produk Pembuatan Dilestarikan/
Alam Kerajinan
Dikembangkan

Contoh Tugas Kelompok


(Langkah-langkah)
 Buatlah Langkah-langkah yang menarik mengenai kerajinan bahan alam semikeras/keras
berdasarkan hasil diskusi kelompok!
 Langkah-langkah tersebut merupakan alur rencana pembuatan produk kerajinan bahan serat alam
yang diminati.
 Prosedur pembuatan kerajinan bahan serat alam sebagai berikut:
- ruang lingkup konsep;
- Langkah-langkah dibuat berdasarkan cakupan ruang lingkup konsep dan tahapan pembuatannya;
dan
- penjelasan.
Lampiran 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Mengenal Ragam Bahan Serat Alam
Keragaman bahan serat alam berbeda satu sama lainnya. Di bawah ini merupakan ciri-ciri dari bahan
serat alam yang perlu diketahui dan dipahami oleh peserta didik.
Bahan alam adalah bahan atau material yang ada di alam sekitar. Bahan alam terdapat di alam dan
ditemukan di tanah atau bagian dari hewan atau tumbuhan.
Bahan serat alam adalah adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang
membentuk jaringan memanjang yang utuh.
a. Pengertian Bahan Serat Alam
Bahan serat secara alami dapat dihasilkan dari tumbuhan maupun hewan. Meskipun diperoleh dari
alam, namun kualitas bahan serat ini sangat baik dan bisa menghasilkan berbagai tekstil dan barang
yang memiliki nilai fungsi dan ekonomis yang tinggi. Bahan serat alam dapat digolongkan menjadi
tiga jenis, yaitu yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan buah-buahan. Kali ini kita akan fokus
mempelajari bahan dari tumbuhan dan hewan saja.

b. Jenis Dan Karakterisktik Bahan Serat Alam


1. Serat Dari Tumbuhan
Adapun serat yang berasal dari tumbuhan dapat diklasifikasi menjadi empat, yaitu:
1. Serat yang berasal dari biji.
2. Serat yang berasal dari batang.
3. Serat yang berasal dari daun.
4. Serat yang berasal dari buah.
Bahan serat alam yang berasal dari tumbuhan, di antaranya; a.kapas; b. tanaman rami; c. kulit
jagung; d. sabut kelapa; e. pelepah pisang; f. daun pandan; g. Batang anggrek; h. daun kelapa; i.
eceng gondok; dan sebagainya.

2. Serat Dari Hewan

seratnya adalah bulunya. Bulu hewan yang paling sering diolah sebagai bahan baku serat produk tekstil
adalah sebagai berikut.
1. Serat dari stapel
Stapel merupakan serat yang berbentuk rambut hewan yang disebut juga dengan wol.
2. Serat dari filamen
Filamen merupakan serat yang berbentuk jaringan. Contohnya adalah serat yang berasal dari
larva ulat sutera saat membentuk kepompong. Sementara bahan serat dari hewan lainnya, antara
lain kulit sapi, bulu domba, rambut kuda, dan lain-lain.
3. Serat Dari Buah

Salah satu serat dari buah yaitu Serat sabut kelapa, atau dalam perdagangan dunia dikenal
sebagai Coco Fiber, Coir fiber, coir yarn, coir mats, dan rugs, merupakan produk hasil
pengolahan sabut kelapa. Secara tradisionil serat sabut kelapa hanya dimanfaatkan untuk bahan
pembuat sapu, keset, tali dan alat-alat rumah tangga lain.

Karakteristik Bahan Serat Alam

 Serat Kapas: Bahan terasa dingin, sedikit kaku, mudah kusut, menyerap keringat,
mudah terbakar, dan rentan Jamur.
 Serat Sutera: berkilau, sangat halus dan lembut, tidak mudah kusut, kekuatannya tinggi,
tahan sinar matahari, tidak mudah berjamur dan mudah terbakar.
 Serat Wol: tidak berkilau, keirting, Elastis tinggi, agak kuat, penahan panas yang baik,
tahan terhadap jamur dan kekenyalan tinggi.

C. Pengolahan Bahan Serat Alam

D. Pengolahan Bahan Serat


 Pemintalan Benang, Pemintalan benang atau spinning adalah proses membuat
benang dari bahan baku serat baik itu yang berasal dari alam ataupun serat buatan.
 Penggulungan Benang, Benang yang sudah dipintal akan digulung menggunakan alat
penggulung benang.
 Pencelupan Warna, Benang diproses dengan pencelupan untuk memperoleh warna yang kuat.
Selanjutnya benang dikeringkan.
 Penenunan Benang Menjadi kain, Setelah kering, benang dapat ditindaklanjuti dengan proses
penenunan menjadi kain. Benang yang telah jadi bahan baku dapat digunakan untuk membuat
makrame dan tapestri, sedangkan kain dapat digunakan untuk membuat kain ikat celup.

E. Produk dan Proses Kerajinan Bahan Serat


Dalam pembuatan produk kerajinan perlu memahami dahulu seperti apa membuat karya yang
berkualitas, maka dalam proses penciptaannya harus mengacu pada persyaratan. Adapun syarat-
syarat perancangan benda kerajinan sebagai berikut.
1. Kegunaan (Utility) Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis, yaitu dapat digunakan sesuai
dengan fungsi dan kebutuhan. Contoh mangkuk untuk wadah sayur.
2. Kenyamanan (Comfortable) Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi
pemakainya. Contoh cangkir didesain ada pegangannya.
3. Keluwesan (Flexibility) Benda kerajinan harus memiliki keserasian antara bentuk dan wujud benda
dengan nilai gunanya. Contoh sepatu sesuai dengan anatomi dan ukuran kaki.
4. Keamanan (Safety) Benda kerajinan tidak boleh membahayakan pemakainya. Contoh piring dari
serat kelapa harus mempertimbangkan komposisi zat pelapis/pewarna yang dipakai agar tidak
berbahaya jika digunakan sebagai wadah makanan.
5. Keindahan (Aestetic) Benda yang indah mempunyai daya tarik lebih dibanding benda yang biasa-
biasa saja. Keindahan sebuah benda dapat dilihat dari beberapa hal, di antaranya dari bentuk, hiasan
atau ornamen, dan bahan bakunya. Karya yang baik dihasilkan dari proses perancangan yang baik
pula.Oleh sebab itu, proses perancangan karya kerajinan harus memperhatikan hal-hal seperti pada
gambar berikut ini. Indonesia dikenal kaya akan sumber daya alam berupa hutan yang tersebar di
seluruh Nusantara. Selama ini hasil hutan nonkayu yang berasal dari tanaman dan bersifat dapat
diperbarui belum sepenuhnya mendapatkan perhatian dari para pemangku kepentingan di sektor
kehutanan.

Lampiran 3
GLOSARIUM
Lampiran 3
GLOSARIUM
 Akrilik: plastik polimer transparan berupa lembaran yang biasanya dijadikan bahan substitusi dari
kaca.akrilik sangat ringan, bahkan hingga 30 persen, plastik yang menyerupai kaca, namun memiliki
sifatsifat yang membuatnya lebih unggul dari pada kaca dalam banyak cara.
 alfazone: kondisi otak dalam posisi alfa, siap menerima pembelajaran.
 alternatif: pilihan di antara dua atau beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan.
 artistik: mempunyai nilai seni atau bersifat seni.
 asesmen diagnostik: asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi,
kekuatan, kelemahan peserta didik, sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan
kompetensi dan kondisi peserta didik.
 asesmen formatif: asesmen formatif merupakan asesmen yang dilakukan guru selama proses
pembelajaran untuk memberikan informasi mengenai perkembangan penguasaan kompetensi
peserta didik pada setiap tahap pembelajaran. hasil asesmen formatif berguna bagi guru untuk
mengambil tindakan dan memastikan bahwa setiap peserta didik mencapai penguasaan yang
optimum.
 aspek: arti kata aspek adalah tanda. aspek atau gatra adalah suatu kategori gramatikal verba yang
menunjukkan lama dan jenis perbuatan.
 bahan alam: segala benda yang dihasilkan dari lingkungan, merupakan hasil ciptaan tuhan yme.
bahan alam terdiri dari tanah liat, kayu, bambu, rotan, serat alam, batu, logam (perak, emas,
perunggu, besi), kulit, dan sebagainya.
 bahan buatan: segala sesuatu yang dibuat oleh manusia dengan tujuan menduplikasi atau efek tiruan
dari sebuah benda, dapat pula memberi nilai ekonomis, seperti plastik, fiberglass, gips, lilin, sabun,
paperclay, clay, playdought, plastisin, dan lain-lain.
 blog: bentuk aplikasi web yang berbentuk tulisan ada sebuah halaman web.
 buku panduan: buku panduan ini merupakan “panduan dinamis” yang senantiasa dapat diperbaiki,
diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman.
 catatan jurnal: catatan jurnal paling tidak dua kali untuk memeriksa apakah ada kesalahan.
kemudian, perbaiki apa yang perlu diperbaiki.
 capaian pembelajaran: capaian pembelajaran (cp) merupakan suatu ungkapan tujuan pendidikan,
yang merupakan suatu pernyataan tentang apa yang diharapkan diketahui, dipahami, dan dapat
dikerjakan oleh peserta didik setelah menyelesaikan suatu periode belajar.
 closed display: closed display, yaitu barang-barang dipajangkan dalam suasana tertutup. barang-
barang tersebut tidak dihampiri tidak dipegang atau diteliti oleh calon pembeli.
 desain/rancangan: kegiatan yang menghasilkan rencana, rancang, atau desain dalam bentuk gambar
dan atau tulisan.
 desain flier: flyer dibuat dan disebarkan dengan tujuan dapat menjaring calon pelanggan secara luas
ke setiap area atau tempat ramai yang menjadi target seorang pemasar. contohnya ialah di pinggir
jalan, di pusat perbelanjaan, di pusat rekreasi atau taman. desain flyer sendiri wajib dibuat secara
singkat, padat, jelas, dan menarik.
 desain infografis: infografik atau dalam bahasa inggris berasal dari kata infographic, juga sangat
identik dengan penambahan data dalam bentuk angka yang dikemas dalam berbagai paduan yang di
desain sedemikian rupa.
 displai: suatu cara penataan produk, terutama produk barang dengan tujuan untuk menarik minat
konsumen. Displai diperlukan untuk pameran.
 eksplorasi: eksplorasi, disebut juga penjelajahan atau pencarian, adalah tindakan mencari atau
melakukan penjelajahan dengan tujuan menemukan sesuatu; misalnya daerah tak dikenal atau
bahan.
 elemen: elemen: elemen. [n] (1) zat sederhana (tunggal) yang dianggap sbg komposisi bahan alam
semesta (spt udara, tanah, air, api); (2) bagian (yg penting, yang dibutuhkan) dari keseluruhan yang
lebih besar; unsur: pendidikan merupakan — penting.
 estetika: kaidah keindahan yang terdapat pada sebuah benda.
 ergonomi: persyaratan dari sebuah desain yang mampu menjamin kenyamanan penggunaan produk.
 ekterior displai: pengertian atau definisi eksterior display adalah pemajangan produk yang dilakukan
diluar toko. biasanya didepan toko. fungsi dan tujuan dilakukan exsterior display adalah untuk
menarik perhatian
 finishing: penyelesaian akhir pada sebuah karya yang biasanya ditambah aksen agar menghasilkan
sebuah karya yang dapat berkomunikasi dengan pemerhati karya.
 flour clay: kerajinan tangan yang terbuat dari bahan tepung. kerajinan tangan dari bahan flour clay
memiliki karakteristik aman dan tidak mengandung racun.
 flowchart: diagram yang menampilkan langkahlangkah dan keputusan untuk melakukan sebuah
proses dari suatu program. Setiap langkah digambarkan dalam bentuk diagram dan dihubungkan
dengan garis atau arah panah.
 getah nyatu: getah adalah istilah umum untuk menyebut cairan agak cair sampai kental yang keluar
organ tumbuhan maupun hewan (getah alami) atau residu sistem mesin. getah pada umumnya
mengeras melalui proses pengolahan.
 glasir: lapisan keras yang berkilap pada porselen atau keramik.
 gips: kata gipsum berasal dari kata kerja dalam bahasa yunani μαγειρεύω, yang artinya memasak.
disebut memasak karena di daerah montmartre, paris, untuk membentuk benda benda kerajinan dan
lainnya.
 ice breaking: aktivitas yang dilakukan sebagai pemecah atau mencairkan suasana.
 investigasi: penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta, melakukan peninjauan, percobaan,
dan sebagainya.
 infografis: infografis adalah kumpulan citra (gambar: foto, desain ilustrasi, ikon, data), teks, dan
bagan bagan yang memberikan informasi umum tentang suatu topik secara ringkas yang dapat
dengan jurnal.
 kegiatan individu: kegiatan individu merupakan kegiatan dari masing-masing anggota kelompok.
 kegiatan kelompok: kegiatan kelompok merupakan cara yang baik dalam konseling karena individu
mendapat kesempatan untuk berpartisipasi dengan sebaik-baiknya. banyak kegiatan tentu lebih
berhasil.
 kemasan: media pembungkus atau pelindung dari sebuah benda; proses membuat pembungkus
sebuah benda.
 kolaborasi: kolaborasi adalah proses bekerja sama untuk menelurkan gagasan atau ide dan
menyelesaikan masalah secara bersamasama menuju visi bersama.
 kompetensi: nilai (value) sikap (attitude) minat (interest) secara etimologis kata “kompetensi”
diadaptasi dari bahasa inggris, yaitu “ competence ” atau “ competency ” yang artinya kecakapan,
kemampuan, dan wewenang.
 konten video: merupakan gabungan antara gambar visual serta audio yang termuat di dalamnya.
 konten blog: jenis konten blog ini tidak berdasarkan pada cara penulisan tapi lebih kepada efek yang
ditimbulkan oleh isi kontennya.
 kondisi objektif: kata sifat yang artinya tidak didasarkan pada atau dipengaruhi perasaan atau emosi
pribadi, tetapi bukti nyata dan nyata.
 konteks daerah: otonomi daerah ini bertujuan untuk mengembangkan daerah serta isi di dalam
keragaman konteks selalu berarti keragaman masalah dan tantangan bagi efek vitas dan sumber daya
alam.
 kulit sintetik: kulit imitasi yang bahan yang bentuknya mirip kulit, tetapi tidak dapat dinyatakan
demikian, karena bukan berbahan kulit seperti yang ditetapkan.
 learning loss: hilangnya pengetahuan dan kemampuan siswa, baik secara spesifik atau umum, yang
dipengaruhi berbagai faktor.
 learning gap: kesenjangan pembelajaran yaitu murid yang kesulitan belajar serta guru kesulitan
mengajar adalah tantangan besar yang dihadapi di masa pandemi. banyak yang tidak siap ketika
pembelajaran yang biasa dilakukan dengan tatap muka, dilakukan dengan cara-cara baru.
 lunak lembut, lentur, lembek, reda, bahkan hingga elastis.
 manual : kegiatan atau kerja yang dilakukan dengan tangan.
 mindmap : teknik penyusunan catatan demi membantu seseorang menggunakan seluruh potensi
otak agar optimum.
 modifikasi : kegiatan pengubahan bentuk.
 motif : pola atau corak dari sebuah benda.
 motivasi : proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk
mencapai tujuannya.
 media konvensional : biasanya digunakan untuk mengirim dan menerima pesan, sering disebut
sebagai media komunikasi massa atau media massa yang mampu menyebarkan pesan atau informasi
ke masyarakat luas secara bersamaan dengan waktu yang singkat.
 media pemasaran : teknik pemasaran yang sering digunakan dalam mempromosikan maupun
memberitahukan produk dan layanan bisnis kepada masyarakat luas. menggunakan berbagai media
dan perangkat yang ada, seperti media internet, sosial, iklan, dan perangkat media yang lain.
 media promosi: merupakan suatu cara yang dilakukan oleh pembisnis dalam menyampaikan,
menyebarkan, dan menawarkan produk atau jasa yang dijualnya supaya calon konsumen tertarik
untuk membeli. promosi mencakup metode komunikasi yang digunakan pemasar untuk memberikan
informasi tentang produknya.
 open display: barang-barang dipajangkan pada suatu tempat terbuka sehingga dapat dipegang,
dilihat dan diteliti oleh calon pembeli tanpa bantuan petugas pelayanan.
 pembuatan produk: pembuatan sebuah produk suatu produk harus relevan, artinya sesuai dengan
tujuan dan fungsi dari produk itu dibuat. kesesuaian fungsi dan tujuan produk dibuat dapat
menggambarkan kualitas produk tersebut.
 pengolahan bahan alam: pengelolaan bahan alam melalui kegiatan industri membutuhkan landasan
pengetahuan yang kuat mengenai karakteristik bahan yang menjadi material utamanya.
 pertanyaan pemantik: pertanyaan yang dijadikan alat untuk memantik atau membangun pemikiran.
 playdough: salah satu alat permainan edukatif dalam pembelajaran, dengan playdough, anakanak
bisa membuat bentuk apa pun dengan cetakan, mewarnai plydogh dan mebentuk pola membuat anak
mudah untuk membentuk sesuatu dengan tangan-tangan mungilnya. meremas, menggulung,
menekan, melatih kreativitas.
 portofolio: sekumpulan informasi yang memperlihatkan hasil karya, keahlian, pendidikan,
pengalaman berorganisasi, pelatihan yang pernah dijalani hingga prtestasi.
 potensi: potensi (poténsi) kemampuan (mencapai, menghasilkan, atau melakukan sesuatu),
kebolehan, kekuatan, kesanggupan, keupayaan utk berkembang maju dan sebagainya.
 produk: barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. dalam marketing, produk adalah apapun yang
bisa ditawarkan, di punyai, dimanfaatkan ataupun di konsumsi ke sebuah pasar dan bisa memuaskan
sebuah keinginan konsumen.
 produksi: suatu proses mengubah bahan baku menjadi barang jadi atau menambah nilai suatu
produk (barang dan jasa) agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
 produk kerajinan : benda, barang, bahan, atau bangunan yang merupakan hasil konstruksi atau hasil
kerja melalui keterampilan tangan dan mengandung unsur seni.
 prior knowledge : merupakan pengetahuan awal yang dimiliki seseorang sebelum proses belajar di
kelas sebagai kemampuan awal (entering behavior)yang dimiliki seorang peserta didik yang bisa
dijadikan sebagai titik tolak.
 refleksi : bagian penting dari pembelajaran. kegiatan refleksi meliputi kegiatan analisis dan evaluasi
yang berasal dari kegiatan observasi. refleksi memberikan manfaat tidak hanya bagi guru tetapi juga
siswa karena kegiatan tersebut memang melibatkan dua pihak. bagi guru dan siswa.
 reportase : bentuk laporan kejadian berdasarkan pengamatan atau sumber tulisan.
 revisi produk kerajinan : merancang kembali pembuatan produk kerajinan perlu memahami jenis
bahan yang akan dibuat, sifat bahan, dan ketersediaan di sekitar kita. , memperbaiki karya kerajinan
berdasarkan hasil evaluasi yang ditetapkan selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi dan rancangan. jika berdasarkan hasil analisa kekuatan dan kelemahan produk.
 rubrik : alat penilaian untuk penilaian subjektif. ini adalah satu set kriteria dan standard yang
berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang digunakan untuk menilai prestasi pelajar di atas kertas,
projek, esei, dan tugas dll.
 semikeras/keras : sifat material yang tidak lunak, padat, kuat, dan tidak mudah berubah bentuknya
atau tidak mudah pecah.
 sketsa produk : lebih merupakan gambar kasar, yang bersifat sementara, baik diatas kertas ,disertai
berisi catatan bahan utama, jenisnya, ukurannya hingga ke tekniknya, penggambaran sketsa dalam
protoype produk barang.
 simulasi : metode pelatihan yang memeragakan sesuatu dalam bentuk tiruan yang mirip dengan
keadaan yang sesungguhnya.
 student centre : siswa lebih banyak bicara daripada gurunya di dalam proses pembelajaran, sebagai
guru harus memberikan kesempatan siswa untuk aktif bicara dan berbagi panggung dengan peserta
didik. guru sebagai fasilitator dan motivator siswa.
 stoneware : merupakan peralatan makan keramik yang dibuat dari tanah liat dan dibakar dengan
suhu 1100c-1200c. Peralatan makan ini lebih tebal daripada porselen, lebih tahan panas, dan terbuat
dari campuran keramik yang seperti kaca dan tanah liat.
 sustainable design : desain berkelanjutan, dapat digunakan kembali setelah pakai.
 tanah liat : jenis tanah yang terbentuk atas proses pelapukan kerak bumi. berupa partikel mineral
berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 5 mikrometer. lempung mengandung
leburan silika dan/ atau aluminium yang halus.
 teknik manual : teknik menggunakan tangan (handmade) tanpa bantuh juga mesin.
 window display : sebutan untuk lemari, kotak, atau rak berkaca yang dipakai untuk tempat
memamerkan berbagai barang, seperti benda seni di galeri, benda antik di museum atau barang
dagangan di toko.
Lampiran 4
DAFTAR PUSTAKA.
 Pusat Kurikulum dan perbukuan. 2011. Naskah Akademik Mata Pelajaran Prakarya SD/MI,
SMP/MTsN, SMA/MA. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang, Kemdikbud.
 Munif, Chotib. 2018. Gurunya Manusia. Bandung: Mizan Media Utama.
 Yahya, Asep. 2005. Paper Craft. Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya.
 Dewi, Erni, Indra. 2017. Prakarya. Jakarta: Intan Pariwara. Hal 4-26.

Daftar Website
 http://eprints.uny.ac.id/51413/16/12.RPP%20pertemuan%201%20zahra%20fix%20ngets
%20%283%29.pdf

Mengetahui, Jongkat, 23 Oktober 2023


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

(Dra. Siti Aisyah) (Marisah, S. Sos)


NIP. 196907281998032003 NI PPPK. 199904022023212003
MODUL AJAR
PRODUK KERAJINAN TEKSTIL

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Marisah, S. Sos.
Satuan Pendidikan : SMP /
Kelas / Fase : VII (Tujuh) - D
Mata Pelajaran : Prakarya (Kerajinan)
Elemen : Gali Lebih Jauh Kerajinan Tekstil
Prediksi Alokasi Waktu : 1 x 2 x 40 menit
Tahun Penyusunan : 2023

II. KOMPETENSI AWAL


Peserta didik sudah mampu mengenal pengertian tekstil
III. PROFIL PELAJAR PANCASILA
 Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
 Gotong royong
 Kreatif
IV. SARANA DAN PRASARANA
 Komputer/Laptop, jaringan internet, LCD Proyektor, berbagai gambar atau contoh real produk
kerajinan dari serat dan tekstil
 Buku paket
 Ruang kelas normal ataupun terbuka
V. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

VI. MODEL PEMBELAJARAN


 Tatap Muka.

KOMPONEN INTI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Mengidentifikasi berbagai jenis alat dan kegunaannya yang dapat digunakan untuk pembuatan
produk kerajinan dari bahan tekstil
 Memahami teknik dan langkah- langkah pembuatan produk kerajinan tekstil
 Memahami teknik penyajian produk kerajinan tekstil
 Memahami prosedur pembuatan rancangan produk kerajinan tekstil
 Membuat rancangan kebutuhan alat dan bahan serta teknik pembuatan produk kerajinan tekstil
 Membuat produk dari bahan tekstil, serta menyajikan dan mengemas
 Mengevaluasi kerajinan tekstil

II. CAPAIAN PEMBELAJARAN


 Siswa mampu memahami pengetahuan tentang prinsip perancangan, pembuatan, dan penyajian
produk kerajinan dari bahan serat dan tekstil yang kreatif dan inovatif
 Merancang, membuat, dan menyajikan produk kerajinan dari bahan serat/tekstil yang kreatif
dan inovatif, sesuai dengan potensi daerah.
III. PERTANYAAN PEMANTIK
Apa yang kalian ketahui tentang kerajinan tekstil?
IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Guru membuka dengan mengucapkan salam ataupun doa pembukaan
 Guru memeriksa kehadiran dan kelengkapan siswa
 Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan nilai yang ingin
dicapai setelah proses pembelajaran

Kegiatan Inti 1 (120 Menit)


1. Guru menggali pemahaman siswa tentang tekstil
2. Guru menjelaskan tentang berbagai macam tekstil
3. Guru menampilkan gambar tentang kerajinan tekstil
4. Guru membuat kelompok pada peserta didik
5. Setelah selesai menyimak tayangan, para siswa diminta menjawab beberapa panduan pertanyaan
pada lembar pertanyaan yang telah disediakan untuk proses mengidentifikasi
6. Guru mempersilahkan kelompok – kelompok tersebut untuk mengidentifikasi dan
mengklasifikasikan tekstil
Kegiatan Inti 2 (120 Menit)
1. Guru mempersilahkan peserta didik untuk merancang desain kerajinan tekstil
berdasarkan ide yang didapat

Kegiatan Inti 3 (360 Menit)


1. Peserta didik membuat kerajinan tekstil berdasarkan hasil rancangan yang telah dibuat dan
mempresentasikan hasil kerajinan didepan kelas.
Kegiatan Inti 4 (120 Menit)
1. Peserta didik merefleksi dan Mengevaluasi hasil kerajinan yang dihasilkan baik dari segi
fungsi, kerapian dan keindahan.
2.

Kegiatan Penutup (10 Menit)


Penutup : (10 menit)
Pertemuan 1 :
1. Guru memberikan bahan literasi tentang tekstil
2. Menyampaikan tugas pertemuan ke-2 yaitu mengidentifikasi jenis dan karakteristik tekstil
Pertemuan 2 :
1. Menyampaikan apa yang harus dipersiapkan untuk pembelajaran berikutnya
2. Guru menyampaikan rubrik penilaian presentasi untuk pertemuan ke-3

Pertemuan 3
1. Memberikan panduan pertanyaan untuk proses refleksi dan memberikan umpan balik
penilaian
2. Guru melaksanakan penilaian pengetahuan

V. ASESMEN
 Sikap : fokus pada sikap beriman, bersikap nalar, bertanggungjawab
 Pengetahuan : Menjawab pertanyaan macam – macam tekstil
 Keterampilan : hasil tentang kerajinan tekstil
a. Asesmen Formatif
A. PEDOMAN ASESMEN PENGETAHUAN
No. Daftar Pertanyaan Skor
Sebutkan apa saja nama-nama tekstil dalam 1
1.
gambar – gambar tersebut?
Sebutkan macam – macam tekstil yang ada 3
2
dalam gambar tersebut?
Sebutkan macam – macam tekstil yang bisa dibuat 3
3
menjadi kerajinan?

4 Sebutkan sifat-sifat serat dan tekstil? 3

5 Sebutkan jenis dan karakteristik tekstil? 3


Sebutkan hasil produk kerajinan tekstil 3

6 berdasarkan wilayah penghasil bahan kerajinan limbah


lunak?
TOTAL SKOR 16

B. RUBRIK ASESMEN KETERAMPILAN


Aspek 4 3 2 1
Bekerja sama Baik sekali baik kurang belum
Cara presentasi Baik sekali baik kurang belum
Penampilan Baik sekali baik kurang belum
Mengaktifkan Baik sekali baik kurang belum
audien
Kesesuaian Baik sekali baik kurang belum
materi dengan
penyampaian

Nilai = (Skor perolehan : 12) x 100

RUBRIK ASESMEN KETERAMPILAN (ASESMEN PRODUK)


Anggota: 1. ………... Kelas: ……..
2. …………
3. …………
4. …………

Aspek Penilaian Nilai


Bobot Jumlah
1 2 3 4 5

Kesesuaian Tema 10 %
Kreasi dan Inovasi 10 %
Kualitas Produk 60 %
 Kerapian
 Bahan
 Warna
Keindahan 20 %
Jumlah 100 %

Nilai = (Skor perolehan x bobot) / 5

Kriteria Penskoran:
1. Tidak sesuai (0 %)
2. Kurang sesuai (1 – 25 %)
3. Cukup
sesuai (26 – 50
%) 4. Sesuai
(51 – 75 %)

VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Pengayaan
Siswa yang mampu mengidentif ikasi kebutuhan pembuatan kerajinan dari bahan serat dan tekstil

Remedial
Remedial diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan
untuk memahami materi atau pembelajaran mengulang.

VII.REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU


Refleksi Siswa :
1. Materi apa saja yang kamu pahami? Uraikan jawabanmu!
2. Apa perasaan yang paling dominan kamu rasakan saat mengikuti pembelajaran ini?
3. Adakah hal yang sulit dan ingin ditanyakan? Jika ada silahkan diuraikan!
4. Menurutmu apakah hasil yang kamu dapatkan sudah sesuai dengan kemampuan yang kamu
miliki? Jika belum bagaimana cara kamu memperbaiki ke depannya?
5. Nilai hidup apa yang kamu dapatkan dari proses pembelajaran ini?

Refleksi Guru :
1. Apakah 100% siswa mencapai tujuan pembelajaran? Jika tidak, berapa % kira-kira yang
mencapai tujuan pembelajaran?
2. Apa kesulitan yang dialami siswa yang tidak mencapai tujuan pembelajaran? Apa yang akan
guru lakukan untuk membantu mereka?
3. Apakah ada siswa yang nampak tidak fokus? Mengapa? Bagaimana cara guru supaya
mereka bisa menjadi fokus dalam pembelajaran?
4. LAMPIRAN- LAMPIRAN

Lampiran 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Contoh Tugas Kelompok
Diskusi
 Amatilah berbagai bahan serat alam dari berbagai sumber, baik produk langsung, mengamati dari
buku referensi, atau melakukan pencarian dengan menggunakan media sosial pencari berbasis
internet!
 Teliti lebih jauh tentang jenis, karakteristik bahan serat alam, produk yang dihasilkan, teknik
pembuatan yang digunakan, fungsi produk kerajinan tekstil
 Tuliskan hasil diskusi kelompok dalam lembar kerja.

Contoh Format Lembar Kerja Topik Kerajinan Tekstil


Lembar Kerja
Nama Anggota Kelompok : .......................................
Kelas : .......................................
Menganalisa Produk Kerajinan Tekstil Untuk Fungsi Hias Dan Fungsi Pakai.
Amatilah gambar produk kerajinan yang ada di bawah ini.
Ketentuan:
1. Analisa sesuai pemahaman kelompokmu mana yang merupakan produk kerajinan tekstil
fungsi penghias dan fungsi benda pakai diantara 6 gambar tersebut!
2. Catatlah hasil diskusimu dalam sebuah tabel.
3. Presentasikan hasil yang kamu diskusikan di depan kelas.
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6

No Nama produk Bentuk Produk Fungsi produk Alasan

1.
2.
3.
4.
5.
6.

-
Lampiran 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
1. Pengertian Tekstil
Istilah tekstil dapat dijumpai dalam bahasa Inggris “textiles”. Tekstil adalah material
fleksibel yang terbuat dari tenunan benang. Tekstil dibentuk dengan cara penyulaman,
penjahitan,pengikatan, dan cara ‘’pressing’’. Istilah tekstil dalam pemakaiannya sehari-
hari sering disamakan dengan istilah kain..
Tekstil dikelompokan menurut jenisnya, yaitu:

a. Berdasarkan jenis produk/bentuknya: serat staple, serat fi lamen, dan benang kain produk jadi.
b. Berdasarkan jenis bahannya: serat alam, serat sintetis dan serat campuran.
c. Berdasarkan jenis warna/motifnya: putih, berwarna, bermotif/bergambar.
d. Berdasarkan jenis konstruksinya: tenun, rajut, renda, kempa, benang tunggal, benang gintir

A. Jenis-Jenis Tekstil

1. Jenis Tekstil
Nusantara memiliki banyak jenis tekstil yang dikembangkan di berbagai daerah. Berikut ini
macam- macam tekstil yang perlu kalian ketahui.

a. Batik
Secara etimologi batik berasal dari bahasa Jawa “ambatik”, dari kata “amba” artinya lebar
dan kata “titik” yang artinya membuat titik sehingga dijabarkan dengan arti
menghubungkan titik-titik menjadi gambar tertentu pada media kain yang lebar. Batik
merupakan kegiatan berkarya seni menggunakan bahan lilin yang dipanaskan dan
menggunakan alat canting atau kuas untuk membuat pola gambar atau motif yang dioleskan
di atas selembar kain. Terdapat beberapa teknik membatik antara lain tutup celup, ikat
celup, cap, printing, sablon.

b. Sulam
Sulam adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan
benang. Selain benang, hiasan untuk sulaman dapat menggunakan bahan seperti potongan
logam, mutiara, manik-manik, bulu burung dan payet. Kain dan benang yang dipakai antara
lain benang wol, linen, dan sutra yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Berdasarkan
hasil akhir sulaman, maka ada 3 jenis sulaman yaitu:
1) Sulam datar (hasil sulaman rata dengan permukaan kain
2) Sulam terawang (hasil sulaman berlubang-lubang, misalnya untuk taplak meja, pinggiran
kebaya, biasanya ada bagian kain yang dilubangi)
3) Sulam timbul (hasill sulaman berbentuk gelombang di permukaan kain sesuai lekuk
gambar, baik dengan benang ataupun dengan pita).

c. Jahit perca
Perca adalah sisa guntingan kain yang ada setelah membuat pakaian atau karya kerajinan
tekstil lainnya. Pemanfaatan kain sisa untuk benda kerajinan sehingga mengurangi sampah
yang dihasilkan. Barang yang menggunakan jahit perca antara lain kesed, sarung bantal,
sprei, selimut,gorden, tas, dompet, pakaian dan lain sebagainya.
d. Jahit tindas
Jahit tindas adalah teknik menghias permukaan kain dengan cara melapisi atau mengisi kain
dengan bahan pelapis atau pengisi (dapat berupa kain ataupun dakron) kemudian dijahit
tindas pada permukaan kain sesuai dengan rencana sehingga permukaan kain terlihat ada
bagian yang timbul. Hasil produk yang menggunakan jahit tindas antara lain, taplak, sarung
bantal, sprei, cover gallon, cover magic com, cover kulkas, gorden, dan lain sebagainya

C Karakteristik Teksti
1. Karakteristik Bahan Tekstil
Kain atau bahan tekstil memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda tergantung dari asal
seratnya, konstruksi benang dan juga bagaimana cara penyempurnaan bahan tekstil
tersebut.

a. Sifat dan fungsi bahan tekstil serat protein


1) Sifat/karakteristik bahan wol
Pada umumnya serat wol terlihat berikal atau keriting, makin halus seratnya makin banyak
ikalnya.
2) Sifat/karakteristik bahan sutra
Seratnya berupa benang fi lament yang panjangnya 300 sampai 1.600 meter.
Penampangnya berbentuk segitiga (triangle)

b. Sifat dan Fungsi Bahan Sellulosa


Sellulosa adalah bahan dasar dari tumbuh-tumbuhan yang dipakai untuk membuat bahan
tekstil, misalnya rayon mengandung sellulosa 100%, kapas mengandung sellulosa 91%,
lenan mengandung sellulosa 70%. Bahan tekstil dari sellulosa pada umumnya mengandung
zat arang, zat air dan zat asam.

c. Sifat dan fungsi bahan sellulosa buatan


Beberapa jenis rayon kini telah berkembang di industri perstekstilan antara lain rayon
kupramonium, rayon viscose dan rayon polynosic.

d. Sifat dan fungsi bahan termoplastik (buatan)


Secara umum sifat/karakteristik bahan termoplastik adalah sangat kuat dan tahan gesekan,
Higroscopys, Kenyal, pegas (elastisch) dan tahan regangan, dan peka terhadap panas

D. Teknik Pengolahan Kerajinan Serat dan Tekstil


1. Teknik Pengolahan Kerajinan serat
Pembuatan serat menjadi benang harus melalui serangkaian proses, di antaranya
a. Carding (penyikatan)
Serat alami biasanya bersumber dari bulu domba yang disebut fleece dan serat kapas,
serat tersebut mungkin masih kotor. Oleh sebab itu, serat tersebut harus dibersihkan
terlebih dahulu kemudian disikat. Tujuan proses carding (penyikatan) adalah
memisahkan serat menjadi elemen tunggal dan menjajarkan serat sejajar mungkin satu
sama lain. Proses carding sangat penting dalam tahap pemintalan karena akan
mempengaruhi mutu hasil akhir.
b. Combing (penyisiran)
Proses penyisiran melanjutkan langkah pembersihan dan penyortiran yang sudah dimulai
dalam tahap penyikatan. Serat-serat tersebut diluruskan sehingga terbentang secara
parallel (sejajar).
c. Spinning (pemintalan)
Selama proses pemintalan, serabut-serabut kapas dijalin untuk membentuk benang yang
akan saling melekat, sehingga cukup kuat untuk memasuki tahapan selanjutnya, sebagai
rangkaian proses pembuatan kain. Benang tersebut dapat dipilin ke kiri (simpul s) atau
ke kanan (simpul z) atau arah pilinannya dapat berganti sesuai dengan jenis benang yang
ingin dihasilkan.
d. Sizing (penganjian)
Pengajian benang lusi adalah proses paling penting dalam pertenunan karena hasilnya
akan mempengaruhi effisiensi tenunan dan mutu hasilnya. Pengajian lusi bertujuan untuk
memperbaiki sifat tenunan, rupa, dan rabaan (handling), dan menimbang kain. Benang
yang telah dikanji akan terikat bulu-bulu benangnya, mempertinggi kekuatan dan
kekenyalan serta kelicinan permukaan benang yang akan mengalami gesekan pada
waktu menenun.

e. Pencelupan benang
Pencelupan benang, adalah proses mewarnai/memberi warna pada benang secara merata.
Untuk proses ini tidak harus dilakukan, hanya pada benang-benang yang diperlukan
berwarna,
f. Tekstil struktur
Tekstil struktur adalah tekstil yang terbentuk dari jenis benang/serat yang melalui proses
tertentu hingga membentuk struktur.
g. Pertenunan
Pertenunan adalah persilangan antara dua benang yang terjalin saling tegak lurus satu
sama lainnya, yang disebut benang lusi dan benang pakan, yang akhirnya menghasilkan
lembaran kain. Benang lusi adalah benang yang arahnya vertikal atau mengikuti panjang
kain, sedangkan benang pakan adalah benang yang arahnya horizontal atau mengikuti
lebar kain.
h. Perajutan
Perajutan adalah salah satu proses untuk mendapatkan lembaran kain yang dihasilkan
dari jeratan- jeratan benang yang bersambung satu sama lainnya, dimana letak jeratan-
jeratan ini teratur merupakan suatu deretan.

2. Teknik Pengolahan Kerajinan Tekstil


Proses pada pembuatan kerajinan tekstil, terdiri atas beberapa tahapan
a. Teknik tenun
Teknik pembuatan kain yang masih tergolong kerajinan karena mengandalkan
keterampilan tangan adalah teknik tenun. Kain tenun di Indonesia di kerjakan dengan
dua jenis teknik, yaitu tenun gendong (benang lungsin yang akan ditenun diikat
mengelilingi hingga punggung penenun) yang digunakan di seluruh Indonesia, dan
teknik tenun yang menggunakan bingkai kayu sebagai alat bantu tenun.
b. Teknik pewarnaan
Teknik pewarnaan kain-kain tradisional di Indonesia memanfaatkan proses celup
dengan rintang warna seperti teknik batik dan teknik pada kain Sasirangan khas Banjar,
Kalimantan Selatan, dan teknik ikat pada pewarnaan serat/benang tenun, ada pula teknik
rintang warna dengan menggunakan lilin/malam, yaitu teknik batik.
c. Teknik membentuk kerajinan tekstil
Pembentukan kerajinan tekstil dilakukan dengan memotong dan menyambung bahan.
Pemotongan diawali dengan penggambaran pola sesuai dengan bentuk dan ukuran
produk kerajinan tekstil yang dirancang. Pemotongan dilakukan dengan menggunakan
gunting khusus kain, untuk kemudahan pemotongan dan menghasilkan potongan yang
rapi. Penyambungan bahan dapat dilakukan dengan teknik jahit manual, teknik jahit
dengan menggunakan mesin jahit, dan penggunaan lem.

d. Teknik dekorasi
Teknik dekorasi di antaranya adalah sulam dan bordir. Dekorasi sulam pada kain tenun
diantaranya dengan menambahkan benang emas dan manik-manik kaca (cermuk).
Dekorasi juga dilakukan dengan memanfaatkan teknik bordir, yaitu teknik sulam yang
dikerjakan dengan bantuan mesin jahit modifikas

Lampiran 3
GLOSARIUM
Serat : sel atau jaringan serupa benang atau pita panjang, berasal dari
hewan atau tumbuhan (ulat, batang pisang, daun nanas, kulit
kayu, dan sebagainya), digunakan untuk membuat kertas, tekstil
dan sikat.
Tekstil : Barang tenun (seperti cita, kain putih); bahan pakaian
Kerajinan : Barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (seperti
tikar, anyaman dan sebagainya)
Tenun : hasil kerajinan yang berupa bahan (kain) yang dibuat dari
benang (kapas, sutra, dan sebagainya)
Rajut : pundi-pundi (pura) yang dibuat dari siratan benang, rami, dan
sebagainya Dekorasi : hiasan atau perhiasan sementara dari ruangan, gedung, jalan,
dan sebagainya

Lampiran 4
DAFTAR PUSTAKA.

1. Kemdikbud. 2016. Buku Guru Prakarya SMP/ MTs Kelas VII Semester 1. Jakarta:
Kemdikbud RI.
2. Kemdikbud.2016. Buku SIswaPrakarya SMP/ MTs Kelas VII Semester 1. Jakarta:
Kemdikbud RI
3. [HYPERLINK”https://www.kompas.com
Mengetahui, Jongkat, 23 Oktober 2023
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

(Dra. Siti Aisyah) (Marisah, S. Sos)


NIP. 196907281998032003 NI PPPK. 199904022023212003

Anda mungkin juga menyukai