Anda di halaman 1dari 7

STUDY CASE SISTEM TRANSPORTASI

SISTEM TRANSPORTASI MULTI


DISIPLIN

1.YOLANDA FRANCISKA NIM : 23C606001003

2.NURULIA ANDHINI MURTI NIM : 23C606001013

3.DWI BANGUN PAMUNGKAS NIM : 23C606001002

4.ALDIN MUHAMMAD QADRIAN NIM : 23C606001037

STUDY KASUS PEMBANGUNAN MRT DAN


JALAN TOL DI TB SIMATUPANG
LATAR BELAKANG

Jalan Tol TB Simatupang merupakan salah satu arteri utama di Jakarta Selatan
yang menghubungkan wilayah Depok dan sekitarnya dengan pusat bisnis di
Jakarta. Selain itu, wilayah TB Simatupang juga menjadi salah satu pusat bisnis
dan perkantoran terkemuka di ibu kota Indonesia

Berikut ini hal – hal yang mengenai jalan Tol TB Simatupang


1. Pembangunan MRT Jakarta
2. Ekspansi Jaringan Jalan Tol
3. Pertumbuhan Perkantoran dan Pusat Bisnis
4. Infrastruktur Transportasi yang Tidak Memadai
5. Polusi dan Dampak Kesehatan
PERMASALAHAN

Kemacetan lalu lintas di TB Simatupang yang disebabkan oleh pembangunan


MRT dan jalan tol adalah masalah serius yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pengurangan Kapasitas Jalan
2. Konstruksi dan Penghentian Lalu Lintas
3. Kendaraan Tambahan di Jalan Tol
4. Ketidaktersediaan Transportasi Publik yang Memadai
5. Pertumbuhan Perkantoran
6. Polusi dan Dampak Kesehatan
TINJAUAN TEORI

Salah satunya adalah Teori Kapasitas Jalan


Teori kapasitas jalan adalah landasan penting untuk memahami kemacetan lalu
lintas. Dalam konteks TB Simatupang, pembangunan MRT dan jalan tol telah
mengubah kapasitas jalan. Kapasitas jalan adalah jumlah maksimum kendaraan
yang dapat melintas pada suatu jalan dalam satu waktu. Pengurangan kapasitas
jalan akibat pembangunan stasiun MRT dan pelebaran jalan tol berkontribusi
pada kemacetan lalu lintas, karena volume kendaraan melebihi kapasitas yang
tersedia.
Sumber : HIGHWAY CAPACITY MANUAL PROJECT (HCM)
chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://salmanisaleh.files.wordpress.com/2011/10/0_mkji1997-2.pdf
ANALISIS

Analisis Kemacetan Lalu Lintas di TB Simatupang akibat Pembangunan


MRT dan Jalan Tol:

Dalam proses pembangunan MRT dan ekspansi jalan tol di TB Simatupang,


terjadi pengurangan kapasitas jalan yang signifikan. Pembangunan stasiun-
stasiun MRT memerlukan sebagian lahan jalan, yang berdampak langsung pada
penyempitan jalan. Pengurangan kapasitas ini menciptakan konflik lalu lintas dan
meningkatkan risiko kemacetan, terutama selama jam sibuk.

Meskipun pembangunan jalan tol dimaksudkan untuk mengurangi kemacetan,


sebaliknya, proyek ini meningkatkan jumlah kendaraan yang memasuki wilayah
TB Simatupang.
REKOMENDASI KEBIJAKAN

Berikut adalah beberapa rekomendasi kebijakan yang dapat membantu


mengatasi kemacetan lalu lintas di TB Simatupang yang disebabkan oleh
pembangunan MRT dan jalan tol

1. Integrasi Transportasi Publik


2. Kebijakan Pembatasan Kendaraan Pribadi
3. Optimalisasi Ruang Publik
4. Perencanaan Kota yang Bijaksana
5. Kontrol Pertumbuhan Kendaraan
6. Manajemen Konstruksi yang Terkoordinasi
7. Peningkatan Kapasitas Jalan
8. Edukasi Masyarakat
9. Monitoring dan Analisis Data
10. Kolaborasi dengan Pihak Swasta
TERIMA
KASIH:)

Anda mungkin juga menyukai