PROPOSAL SKRIPSI
PENDAHULUAN
oleh siswa di sekolah pada semua jenjang pendidikan mulai dari tingkat dasar
lainnya, dan dapat memajukan daya pikir manusia (Aminarti, Bistari, dan
ini merupakan salah satu tujuan dari pembelajaran matematika. Salah satu
tujuan pembelajaran matematika adalah memecahkan masalah yang meliputi
(Depdiknas 2006:69).
soal akan menjadi suatu masalah jika soal itu menunjukkan suatu tantangan
yang tidak dapat dipecahkan oleh suatu prosedur rutin yang sudah diketahui
oleh siswa.
kemampuan mengatasi masalah dengan baik juga. Selain itu, perlu kita ingat
lainnya berbeda-beda. Hal tersebut terlihat dari hasil pekerjaan siswa ketika
seseorng yang memiliki adversity quotient tinggi akan mampu mencari solusi
hadapinya. Proses berpikir yang dimiliki siswa tidak selalu sama antara siswa
satu dengan siswa lainnya. Proses berpikir merupakan aktivitas yang terjadi
di otak manusia sehingga sulit diamati oleh alat indera, proses berpikir dapat
diketahui dari perilaku dalam memecahkan masalah. Proses berpikir siswa ini
penting bagi guru (Faridah, 2013). Dengan mengetahui proses berpikir siswa
dimana letak dan jenis kesalahan yang sering dialami siswa dalam
siswa mengatasi masalah yang ada. Selain proses berpikir setiap siswa yang
belajar matematika dapat dilihat dari prestasi belajar matematika yang telah
dicapai.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika kelas VIII MTs
jawaban dan cara penyelesaian masalah yang berbeda-beda antara satu siswa
materi, daya tangkap, dan perhatian siswa terhadap pelajaran yang masih
soal yang diberikan oleh guru, ketika siswa mengalami kesulitan, siswa
diketahui dan ditanyakan ada siswa yang mampu memahami soal dengan
baik dan menuliskannya, namun ada pula siswa yang tidak dapat menentukan
yang diketahui dan ditanyakan oleh soal dan tidak menuliskannya. Dalam
akhir dengan benar, ada siswa yang mengerjakan hingga pertengahan atau
menyelesaikan hingga akhir namun dengan jawaban salah dan adapun siswa
yang tidak mengerjakan soal sama sekali karena kesulitan untuk
menyelesaikannya.
kepada beberapa siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Lombok Barat bahwa dalam
memahami apa yang diinginkan oleh soal namun harus membaca soal
berulang-ulang untuk memahami dan ada pula siswa yang langsung dapat
siswa yang tidak mengerjakan, ada yang mengerjakan hingga setengah dari
solusinya, ada yang mengerjakan hingga akhir walaupun salah dan ada pula
prestasi belajar siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Lombok Barat. Kriteria
Semester ganjil siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Lombok Barat tahun
2020/2021 berikut;
Tabel 1.1 Data Nilai Rata-rata Matematika Pada Raport Semester Ganjil
Dari data nilai di atas terlihat bahwa rata-rata nilai masing-masing kelas
yang sangat baik, baik, cukup dan bahkan kurang banyak siswa yang
proses berpikir bersifat abstrak dan dapat kita ketahui melalui pemecahan
matematika ditinjau dari Adversity Quotient (AQ) siswa kelas VIII MTs
siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Lombok Barat tahun ajaran 2020/2021.
ditinjau dari Adversity Quotient (AQ) siswa kelas VIII MTs Negeri 1
Tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
matematika siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Lombok Barat tahun ajaran
2020/2021.
matematika ditinjau dari Adversity Quotient (AQ) siswa kelas VIII MTs
(AQ) siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Lombok Barat sebagai bahan
Quotient (AQ).
masalah matematika.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1.1 Analisis
mencapai tujuan.
diartikan sebagai suatu tanggapan atau respon otak yang selalu dialami
mencari solusi dari masalah yang dihadapinya. Hal ini sejalan dengan
a. Pembentukan Pengertian
Pembentukan pengertian adalah hasil dari proses berpikir yang
ciri mana yang sama,mana yang tidak sama,mana yang selalu ada
dan mana yang tidak selalu ada, mana yang lebih hakiki dan mana
b. Pembentukan Pendapat
terjadi dalam pikiran siswa ketika dihadapkan dengan suatu masalah atau
pengetahuan baru yang sedang terjadi dan berusaha mencari jalan keluar
dari masalah tersebut. Masalah matematika dapat berupa soal matematika
Dalam mencari jawaban dari soal yang diberikan, siswa terlebih dahulu
memahami masalah yang ada pada soal, mulai dari menuliskan hal-hal yang
apa yang harus digunakan untuk mencari solusi dari masalah dalam soal.
Setelah siswa menentukan rumus apa yang akan digunakan untuk menjawab
supaya menjadi individu yang memiliki kualitas baik. Lebih lanjut Stoltz
diselesaikan.
Dari berbagai uraian tentang definisi Adversity Quotient di atas, dapat
masalahnya dan siapa yang gagal. 3) memperediksi siapa yang akan berhasil
AQ.
penyesalan.
b. Ownership
dihadapi.
subjek penelitian, lokasi penelitian, dan teori proses berpikir yang digunakan.
2.2.2 Avissa Purnama Yanti dan Muhammad Syazali (2016) dalam penelitainnya
2.2.3 Rany Widyastuti (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Proses Berpikir
perbedaannya adalah pada teori proses berpikir yang digunakan serta tipe
temukan tipe orang yang berjuang dan bertahan dalam menghadapi masalah,
tipe orang yang menyerah dipertengahan jalan dan tipe orang yang menyerah
soal mtematika. Setiap siswa akan berusaha untuk menyelesaikan soal tersebut
permasalahannya.
suatu permasalahan. Siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Lombok Barat sesuai
yang berbeda sehingga hasil atau solusi yang siswa tampilkan beragam ketika
Hal tersebut diperkuat dengan pengakuan dari beberapa siswa kelas VIII
hingga dapat memahami soal dan mencari solusinya. Namun hal tersebut tidak
lepas dari kecerdasan yang dimiliki masing masing anak dalam menghadapi
permasalahan, Ada anak yang tidak menyerah dan bertahan hingga mampu
menemukan solusi yang diharapkan, ada tipe anak yang berjuang dan bertahan
perjuangnnya hingga akhirnya memilih untuk berhenti, dan ada juga tipe anak
menyerah).
Permasalahan di atas dapat kita lihat pada hasil belajar matematika siswa
Jika dilihat secara individual siswa memperoleh nilai yang cukup bervariasi
dan masih banyak dari mereka yang belum dapat mencapai KKM yang sudah
itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses berpikir siswa
Menunjukka
Tindakan
Melaksanakan tes AQ
Tindakan
Climber, Camper, dan
Quitter Melakukan tes
Jawaban siswa
Wawancara
BAB III
METODE PENELITIAN
2012:47) Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs
Tabel 3.1 Jumlah siswa disetiap kelas VIII MTs Negeri 1 Lombok Barat
1 VIII-A 32
2 VIII-B 32
3 VIII-C 33
4 VIII-D 32
5 VIII-E 32
6 VIII-F 31
7 VIII-G 32
3.3.2 Sampel
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
(Sugiyono, 2015:156).
2. Siswa yang memiliki tipe AQ, yaitu Climber, camper, dan quitter
Kriteria:
Menentukan kriteria subjek
Penelitian 1. Siswwa yang telah mendapatkan
materi
Apakah Ya
memenuhi Dijadikan Subjek
Kriteria ? Penelitian
Tidak
dilakukan pada kondisi alamiah, sumber data primer, dan lebih banyak pada
3.4.2 Wawancara
3.4.3 Tes
tes yang digunakan berupa soal uraian untuk melihat proses pemecahan
Bukti validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi.
Secara teknis pengujian validitas isi dapat dianalisis dengan cara menganalisis
Dalam hal ini setelah instrumen dikontruksi tentang aspek-aspek yang diukur,
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah konsep
Miles dan Huberman. Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2015: 337)
yang diperoleh dan membuang yang tidak perlu. Dalam penelitian ini, data
yang akan diperoleh adalah hasil wawancara dengan siswa pada saat siswa
itu, hasil tes dan pengisian angket yang dilakukan oleh siswa kemudian
rendah.
peneliti menyajikan data dalam bentuk deskripsi mengenai hasil tes. Hasil
memberikan tes berupa soal angket AQ, hasil angket digunakan sebagai
siswa akan diberikan tes berupa soal uraian matematika untuk melihat
ketika mengahadapi soal tes yang diberikan. Data hasil wawancara kemudian
proses berpikir siswa berdasarkan hasil angket, tes, dan wawancara. Adapun
Melaksanakan tes
Wawancara 1 Wawancara 2
Data 1 Data 2
Apakah
Data ke-i
data
sama ?
Diperoleh data
yang valid
Analisis Data
Penarikan
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia tentang standar isi dan standar kompetensi lulusan untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah (Permen No. 22, tahun 2006). Jakarta:
Depdiknas.
Ekarini, Zulfa Rahmi. (2018). Analisis Kesulitan Menyelesaikan Soal Persamaan
Garis Lurus pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kediri Tahun Ajaran
Faizah, F., Sujadi, Imam., & Setiawan R. (2017). Proses Berpikir Siswa Kelas VII
Intan Lampung.
Formatif,3(1), 72-77.
Purwanto, Wahyu Ridlo., Sukestiyarno YL., & Junaedi Iwan. (2019). Proses
Retna, M., Mubarokah,L., & Suhartatik. (2013). Proses Berpikir siswa dalam
Alfabeta, CV.
Matematika Materi Turunan Pada Peserta Didik Kelas XII IPS SMA Negeri
Yanti, Avissa Purnama & Syazali Muhamad. (2016). Analisis Proses Berpikir
Zuhri, D. (1998). Tipe Berpikir Siswa Kelas II SMP Negeri 16 Pekanbaru dalam