Anda di halaman 1dari 20

Diskusi.

Kamis, 16 Maret 2023, 14:58


Jumlah balasan: 17
Pada dasarnya pengendalian ditujukan untuk memastikan apakah kegiatan berjalan
sesuai dengan rencana. Coba Anda diskusikan bagaimana menciptakan
pengendalian yang efektif? berikan contohnya.

Tautan permanenBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5

oleh ABDUL HAKIKI 048158962 - Senin, 8 Mei 2023, 10:22


Pengendalian yang efektif adalah suatu sistem yang dirancang untuk memastikan
bahwa kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam menciptakan pengendalian yang efektif, terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan, antara lain:

1. Menetapkan Tujuan dan Sasaran yang Jelas


Sebelum menciptakan pengendalian yang efektif, perlu ditetapkan tujuan dan
sasaran yang jelas terlebih dahulu. Tujuan dan sasaran yang jelas akan
memudahkan dalam menentukan indikator kinerja serta evaluasi yang tepat.

2. Menetapkan Indikator Kinerja


Indikator kinerja adalah ukuran yang digunakan untuk menilai keberhasilan suatu
kegiatan. Indikator kinerja harus jelas, terukur, dan spesifik. Dalam menciptakan
pengendalian yang efektif, perlu ditetapkan indikator kinerja yang sesuai dengan
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

3. Menyusun Rencana Kerja


Rencana kerja yang disusun harus mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan,
waktu pelaksanaan, dan sumber daya yang dibutuhkan. Rencana kerja juga harus
memiliki target waktu dan target hasil yang jelas.

4. Melakukan Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk memastikan bahwa rencana kerja berjalan
sesuai dengan yang telah ditetapkan. Monitoring dilakukan secara berkala untuk
memantau kemajuan pelaksanaan kegiatan, sedangkan evaluasi dilakukan setelah
kegiatan selesai dilaksanakan.

Contoh pengendalian yang efektif dapat dilihat pada perusahaan yang telah
menetapkan target penjualan pada setiap bulannya. Perusahaan tersebut
melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap target penjualan yang
telah ditetapkan. Jika terdapat ketidaksesuaian antara target dan realisasi penjualan,
perusahaan akan melakukan analisis untuk menemukan penyebabnya dan
melakukan perbaikan untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Dengan
demikian, perusahaan dapat menciptakan pengendalian yang efektif untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5

oleh MANASYE DWI PUSPITASARI 048743166 - Senin, 8 Mei 2023, 16:51


Pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu
perusahaan/kelompok ,agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam
rencana.
Cara untuk menciptakan pengendalian yang efektif yaitu:
- Menetapkan Standar Prestasi dan Pengukuran Prestasi, langkah awal untuk
menciptakan pengendalian yang efektif yaitu dengan menentukan standar prestasi
yang ingin dicapai
- Melakukan pengukuran prestasi, pengukuran prestasi merupakan kegiatan yang
dilakukan berulang-ulang tergantung dengan situasi yang dihadapi tujuannya untuk
membandingkan dengan standard yang telah ditentukan
- Membandingkan Prestasi Yang Dicapai Dengan Standar, hal ini dilakukan sebagai
tolak ukur untuk mennetukan berhasil atau tidak nya antara prsetasi dengan
standard yang kita tentukan
- Melakukan Perbaikan Jika Terjadi Penyimpangan, setelah membandingkan
selanjutnya kita melakukan perbaikan atau evaluasi jika dirasa ada yang kurang atau
ada yang tidak sesuai dengan standard yang telah kita tentukan tadi

Sumber"https://portalbangkabelitung.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-986637331/
proses-cara-menciptakan-pengendalian-efektif-agar-kegiatan-berjalan-sesuai-
rencana-beserta-contohnya"
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5

oleh ANGGIETA YUNI ANGGRAINI 048644986 - Senin, 8 Mei 2023, 19:51


Saya Anggieta Yuni Anggraini, S1 Manajemen UPBJJ Bandung. Izin menanggapi
diskusi.

Menurut saya diantara ke empat fungsi manajemen yaitu Planning, Organizing,


Actuating, dan Controling (POAC), controling atau pengendalian memiliki peran
sebagai penentu apakah pada tahap perencanaan, pengorganisasian, dan
pengarahan berjalan dengan lancar sesuai yang semestinya dilakukan atau tidak,
dan pengendalian juga bisa menjadi kunci apakah tujuan yang diharapkan dapat
tercapai atau tidak. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pengendalian
yang efektif.
Berdasarkan Modul EKMA4116, terdapat 4 cara untuk melakukan pengendalian
manajemen, yaitu :
1. Adanya standar prestasi, digunakan untuk mengevaluasi apakah suatu organisasi
atau departemen mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan. Dengan adanya
standar prestasi, manajer dapat memonitor kinerja tim mereka dan mengambil
tindakan perbaikan jika terjadi deviasi dari target yang diharapkan. Salah satu teori
yang sejalan dengan penggunaan standar prestasi dalam pengendalian manajemen
adalah teori kontrol manajemen. Teori ini menyatakan bahwa pengendalian
manajemen harus didasarkan pada standar prestasi yang jelas, sehingga manajer
dapat mengevaluasi apakah kinerja organisasi memenuhi standar tersebut atau
tidak. Pada teori ini, standar prestasi juga digunakan sebagai alat untuk memotivasi
karyawan agar mencapai target yang ditetapkan. Contoh perusahaan yang
menerapkan manajemen pengendalian dengan standar prestasi yaitu perusahaan
Toyota Motor Corporation yang memperkenalkan konsep Kaizen (perbaikan terus-
menerus) sebagai salah satu bentuk pengendalian manajemen dengan
menggunakan standar prestasi yang digunakan untuk memonitor dan meningkatkan
efisiensi dan efektivitas produksinya.
2. Adanya usaha pembandingan hasil yang diperoleh dengan yang direncanakan,
memiliki hubungan erat dengan tipe pengendalian concurrent dalam pengendalian
manajemen. Pengendalian concurrent merupakan jenis pengendalian yang
dilakukan secara bersamaan dengan kegiatan operasional, dan bertujuan untuk
memastikan bahwa aktivitas operasional dilakukan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan. Misalnya, manajer dapat membandingkan hasil produksi aktual
dengan rencana produksi yang telah ditetapkan, dan melakukan tindakan korektif
jika hasil aktual tidak sesuai dengan rencana. Pengendalian concurrent juga dapat
digunakan untuk mempercepat respons terhadap ketidaksesuaian antara hasil yang
diperoleh dengan yang direncanakan. Dengan melakukan pengendalian secara
bersamaan dengan kegiatan operasional, manajer dapat mengidentifikasi perbedaan
antara hasil yang diperoleh dengan yang direncanakan dengan cepat dan segera
melakukan tindakan korektif yang diperlukan. Contoh penerapan gabungan dua
konsep diatas yaitu, perusahaan Procter & Gamble atau P&G yang menggunakan
Balanced Scorecard sebagai alat untuk melakukan pembandingan hasil yang
diperoleh dengan yang direncanakan dan tipe pengendalian concurrent. Balanced
Scorecard membantu manajer untuk memantau kinerja perusahaan secara
menyeluruh, termasuk aspek finansial dan non-finansial, dan melakukan tindakan
korektif jika diperlukan.
3. Menentukan apakah terjadi penyimpangan atau tidak, memiliki hubungan yang
erat dengan steering control karena, steering control merupakan tipe pengendalian
yang berfokus pada pemantauan terus-menerus terhadap kinerja aktual suatu
aktivitas atau proses, serta pengambilan tindakan perbaikan jika terjadi
penyimpangan dari rencana atau target yang telah ditetapkan. Jika terjadi
penyimpangan, maka manajer harus melakukan analisis penyebab penyimpangan
dan mengambil tindakan korektif yang tepat. Contoh perusahaan yang menerapkan
gabungan konsep diatas yaitu, perusahaan General Electric yang merupakan
perusahaan multinasional yang bergerak di berbagai bidang seperti aviasi, energi,
transportasi, dan kesehatan. GE menerapkan konsep pembandingan hasil dengan
rencana melalui penggunaan key performance indicators (KPIs) yang jelas dan
terukur untuk mengukur kinerja bisnis dan operasional, dan didukung dengan
pengendalian steering control yang diimplementasikan melalui program Six Sigma,
di mana General Electric memulai penerapan Six Sigma melalui penekanan kuat
pada pentingnya pelatihan. Dengan melatih karyawan mereka dalam analisis
masalah berbasis data, mereka mengatasi banyak kendala yang sebelumnya tidak
mereka persiapkan.
4. Melakukan perbaikan atau corrective control, merupakan salah satu bentuk dari
pengendalian umpan balik atau post action control, karena dilakukan setelah
terjadinya suatu kejadian atau aktivitas yang tidak sesuai dengan rencana atau
standar. Dengan melakukan corrective control, suatu perusahaan dapat
memperbaiki kinerja yang tidak sesuai dengan rencana atau standar yang telah
ditetapkan. Kemudian, dengan melakukan post action control, perusahaan dapat
mengevaluasi apakah tindakan perbaikan tersebut berhasil atau tidak, serta
mengevaluasi kinerja secara keseluruhan. Dengan demikian, corrective control dan
post action control saling terkait dan menjadi bagian dari sistem pengendalian
manajemen yang efektif. Contoh perusahaan yang menerapkan gabungan konsep di
atas yaitu, PT Telekom Indonesia yang apabila terjadi penurunan kualitas jaringan
atau layanan yang diberikan oleh PT. Telkom Indonesia, maka perusahaan akan
melakukan corrective control dengan memperbaiki jaringan atau meningkatkan
layanan agar kinerja sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Setelah
perbaikan dilakukan, PT. Telkom Indonesia juga akan melakukan post action control
dengan mengevaluasi kinerja dan hasil dari tindakan perbaikan yang telah
dilakukan.

Dengan menerapkan keempat konsep pengendalian tersebut, kemungkinan


permasalahan dan ketidaksesuaian yang terjadi saat melakukan pekerjaan akan
teratasi dengan mudah dan cepat, karena pada keempat konsep tersebut secara
singkat sudah mencakup pengendalian dari mulai terjadinya perencanaan,
pengorganisasian, sampai pengarahan di perusahaan. Sehingga hal ini mendukung
terciptanya proses manajemen yang efektif dan efisien.

Sumber :
-MODUL EKMA4116
-Merchant, K. A., & Van der Stede, W. A. (2017). Management control systems:
Performance measurement, evaluation and incentives (4th ed.). Pearson.
-Toyota Astra Motor. (2021, January 21). Kaizen sebagai Kunci dalam Sistem
Produksi Mobil Toyota untuk Meningkatkan Kualitas Produk dan Proses Produksi.
Toyota Connect. https://www.toyota.astra.co.id/toyota-connect/news/kaizen-sebagai-
kunci-dalam-sistem-produksi-mobil-toyota-untuk-meningkatkan-kualitas-produk-dan-
proses-produksi#:~:text=Dikutip%20dari%20Pressroom%20Toyota
%20Indonesia,baik%20dalam%20produk%20maupun%20kedisiplinan. Diakses
pada 08 Mei 2023
-Kaplan, R.S. and Norton, D.P. (2004). Strategy Maps: Converting Intangible Assets
into Tangible Outcomes. Harvard Business Press. Halaman 131-133.
-Anthony, R.N., Govindarajan, V., dan Helfat, C.E. (2003). Management Control
Systems. McGraw-Hill Education. Halaman 293-297.
-6Sigma.us. (n.d.). Six Sigma case study: General Electric. Retrieved from
https://www.6sigma.us/ge/six-sigma-case-study-general-electric/. Diakses pada 08
Mei 2023
-PT. Telkom Indonesia, Tbk. (2021). Laporan Tahunan 2020.
https://www.telkom.co.id/content/dam/telkom/en/investor-relations/documents/
Annual-Report-2020-Telkom.pdf. Diakses pada 08 Mei 2023
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5

oleh FELLY BUNGA CITRA LESTARI 044079834 - Senin, 8 Mei 2023, 20:09
Nama : Felly Bunga Citra Lestari
Nim : 044079834
Diskusi : Ke-5 Manajemen

Pengendalian merupakan proses yang berulang-ulang dan dinamis. Penekanan


pengendalian tidak hanya untuk pengendalian saja tetapi lebih untuk memonitor
prestasi perusahaan atau bagian-bagiannya. Penekanan pada pengendalian saja
cenderung terfokus pada identifikasi kesalahan-kesalahan pada masa lalu. Dengan
monitoring terus menerus, perbaikan-perbaikan dapat dilakukan terus-menerus dan
perusahaan menjadi semakin mendekati tujuannya.

•Cara menciptakan pengendalian yang efektif sebagai berikut ini :

1. Menetapkan standar dan metode pengukurannya.

Sebelum melangkah lebih jauh,standar dengan metode pengukurannya harus


ditetapkan lebih dulu. Sedapat mungkin standar yang diterapkan dapat dirumuskan
dengan kata-kata yang jelas dan dapat diukur. Penggunaan angka-angka kuantitatif
dapat membantu kejelasan standar tersebut. Misalnya, meningkatkan penjualan
diukur dengan menaikkan penjualan menjadi 10.000 unin untuk tahun ini dengan
nilai penjualan Rp 100 juta. Tujuan meningkatkan penjualan tahun ini tidak begitu
jelas untuk tujuan pengendalian. Tujuan yang tidak jelas tidak akan banyak
manfaatnya. Misalnya kan saja tujuan suatu rumah makan adalah pelayanan yang
cepat. Pelayanan yang cepat tersebut tidak akan banyak artinya untuk pengendalian
kecuali kalau ditetapkan dengan angka-angka yang jelas. Misalnya, pelayanan yang
cepat dilihat dari beberapa lama seorang pembeli harus menunggu untuk
memperoleh makanan yang diinginkannya tidak lebih dari 10 menit.

2. Standar yang jelas mudah diperoleh pada perusahaan manufaktur.

Temperatur yang ideal untuk suatu mesin, misalnya 20 sampai 40 derajat Celcius
mudah diukur. Kualitas suatu produk barangkali dapat dilihat melalui ukuran atau
spesifikasi produk tersebut dan standar untuk spesifikasi produk relatif mudah
ditentukan. Hal yang berkebalikan adalah menentukan standar presentasi pada
perusahaan jasa. Kualitas pelayanan lebih sulit diukur. Standar-standar tertentu
harus dibuat agar dapat melihat kualitas pelayanan tersebut. Misalnya, kualitas
pelayanan di bank dilihat dengan beberapa lama nasabah menunggu untuk
memperoleh pelayanan. Pizza hut pernah menetapkan standar lamanya delivery
pizza ( pizza diantar sampai rumah) tidak lebih dari 15 menit titik untuk melihat
kualitas pelayanan, survei berkala dapat dilakukan dengan mengambil sampel
beberapa pelanggan dengan menggunakan kuesioner tertentu. Kuesioner tersebut
diharapkan dapat mengukur kepuasan konsumen titik target yang lebih umum, baik
untuk manufaktur maupun jasa dapat memasukkan target atau kuota penjualan atau
target keuntungan.

3. Melakukan pengukuran prestasi.


Langkah berikutnya adalah melakukan pengukuran prestasi titik pengukuran prestasi
merupakan kegiatan yang dilakukan berulang-ulang tergantung situasinya.
Frekuensi pengukuran prestasi akan tergantung pada situasi yang dihadapi titik
untuk mengecekkan kapasitas mesin produksi yang kecil barangkali dapat dilakukan
setiap hari sementara untuk pengecekan tujuan yang sifatnya jangka panjang
barangkali dapat dilakukan setiap dua atau tiga tahun sekali. Pengukuran presentasi
juga mestinya dilakukan dengan timing yang tepat titik misalnya presentasi manajer
untuk setiap tahunnya dilakukan pada bulan-bulan pertama tahun berikutnya.
Apabila pengukuran prestasi dilakukan setengah tahun berikutnya barangkali sudah
terlambat.

4. Membandingkan apakah prestasi yang dicapai sesuai dengan standarnya.


Setelah standar presentasi ditentukan dan dilakukan pengukuran, langkah
berikutnya adalah membandingkan prestasi yang telah dicapai dengan standar yang
telah ditetapkan titik langkah ini praktis merupakan langkah yang paling mudah titik
langkah yang lebih kompleks telah dilakukan pada dua langkah pertama di atas. Jika
persentase yang dicapai melebihi standar yang telah ditentukan, berarti segala
sesuatu berjalan lancar. Tindakan perbaikan barangkali tidak diperlukan kalaupun
diperlukan paling hanya perbaikan yang tidak besar.

5. Melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.


Jika presentasi yang dicapai ternyata lebih rendah dari standar yang telah
ditetapkan, tindakan perbaikan diperlukan titik tindakan perbaikan dapat melibatkan
beberapa aktivitas sekaligus meliputi perubahan cara bekerja atau juga perubahan
standar prestasi yang telah ditetapkan. Misalnya dapat contoh pizza hut di atas,
apabila rata-rata waktu ternyata 30 menit, beberapa perbaikan perlu dilakukan titik
perbaikan tersebut antara lain perbaikan sepeda motor, pendidikan mengenai jalur-
jalur yang paling cepat menuju lokasi tertentu atau bahkan penurunan standar waktu
dari 15 menit menjadi 25 menit maksimal.

•Contohnya Adalah :

Contoh pengendalian efektif dalam sebuah kegiatan yaitu sebuah perusahaan


makanan akan meluncurkan produk terbaru dengan menetapkan beberapa capaian
yang ingin dicapai baik dari segi kesenangan konsumen maupun pendapatan,
setelah produk tersebut dijual belikan maka perlu dilakukan perbandingan apakah
capaian yang sudah diterapkan sebelumnya dapat dijangkau oleh perusahaan atau
tidak, apabila sudah mencapai standar maka produk tersebut dapat diproduksi terus
menerus, namun jika belum mencapai standar maka perlu dilakukan perbaikan
entah itu dari produknya atau standar capaian yang udah ditetapkan.

Sumber dari : Modul 09 Ekma4116 Manajemen Dan


https://portalbangkabelitung.pikiran-rakyat.com/pendidikan/amp/pr-986637331.
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5

oleh KAYLA AWANIS MUSTHOFA 047993484 - Selasa, 9 Mei 2023, 07:33


Nama : Kayla Awanis Musthofa

NIM : 047993484

UPBJJ : Surakarta

Menciptakan pengendalian yang efektif dapat melalui beberapa proses, antara lain :

1. Menetapkan standar dan metode pengukuran = standar yang ditetapkan


harus jelas dan dapat terukur guna mencapai keberhasilan
organisasinya.
2. Standar yang jelas mudah diperoleh pada perusahaan manufaktur =
memudahkan proses pengendalian. Karena standar mengenai
temperatur, kualitas produk mudah untuk ditentukan.
3. Melakukan pengukuran prestasi = pengukuran prestasi terhadap kinerja
mesin produksi, tujuan organisasi dan manajer. Pengukuran ini dilakukan
di waktu yang tepat dan akurat.
4. Membandingkan apakah prestasi sesuai dengan standar = Apabila
prestasi sudah sesuai dengan standar, maka prosesnya sukses dan tidak
ada perubahan. Namun jika prestasi tidak sesuai dengan standar, harus
dilakukan perbaikan dan evaluasi agar tercapai standar yang telah
ditetapkan di awal.
5. Melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan = ketidaksesuaian
antara prestasi dan standar, harus dilakukan perbaikan kinerja
perusahaan, misalnya dengan meningkatkan kualitas produk, perubahan
cara kerja karyawan, dan lain-lain.

Contoh :

Perusahaan Le-Minerale melakukan proses pengendalian untuk memenuhi standar


yang telah ditentukan yaitu SNI (Standar Nasional Indonesia) dan juga melalui
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk dicek melalui laboratorium
guna mencapai prestasi. Selama proses produksi, harus dimonitor agar dapat
berjalan baik dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Pada proses ini, Le-
Minerale diuji kandungan pH, mineral, dan lain-lain untuk memastikan bahwa air ini
aman untuk dikonsumsi masyarakat. Apabila ada masyarakat yang memiliki
masalah kesehatan saat mengonsumsi, perusahaan Le-Minerale langsung
mengindentifikasi masalah dan melakukan evaluasi serta perbaikan terhadap produk
agar sesuai dengan standar.

Sumber :

- Mamduh M. Hanafi ; Manajemen (BMP) ; Penerbit Universitas Terbuka ; Modul 9 ,


Pengendalian ; Halaman 9.6 - 9.8

Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5

oleh JEN HUSNI SUHARYAT 048668914 - Selasa, 9 Mei 2023, 09:48


Pengendalian yang efektif merupakan suatu tugas penting dalam manajemen untuk
memastikan bahwa kegiatan organisasi atau perusahaan berjalan dengan rencana
dan mencapai tujuan yang diinginkan.
Berikut adalah beberapa cara untuk menciptakan pengendalian yang efektif
diantaranya:
a. Membuat rencana yang jelas dan tepat
Rencana yang matang akan membantu pengendalian karena memudahkan manajer
dalam memantau perkembangan kinerja organisasi atau perusahaan dan
membandingkannya dengan tujuan yang diinginkan.
b. Menetapkan standar yang tepat
Standar adalah ukuran atau kriteria yang digunakan untuk menilai kinerja. Standar
yang tepat akan memudahkan manajer dalam mengevaluasi apakah kegiatan
organisasi atau perusahaan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
c. Melakukan monitoring secara teratur
Monitoring dapat dilakukan dengan cara melihat laporan kinerja, mengadakan rapat
atau melakukan pertemuan untuk membahas kemajuan yang telah dicapai, atau
melalui pemantauan langsung.
d. Melakukan evaluasi dan koreksi
Jika terdapat perbedaan antara kinerja aktual dengan standar yang telah ditetapkan,
manajer harus melakukan tindakan perbaikan yang cepat dan tepat.

contohnya pada perusahaan yang bertujuan untuk memaksimalkan kinerja


perushaan dan karyawannya untuk mencapai target dari permintaan pasar dan juga
berbagai standar yang di tetapkan oleh standar perusahaan nansional dan
internasional seperti GMP, ISO, FSSC, lincensi Halal Produk juga BPOM untuk
perusahaan yang bergerak di bidang olahan makanan.
Biasanya ada berbagai form laporan di setiap sub bagian mulai dari produksi sampai
penjualan untuk memudahkan monitoring tidak hanya pada saat produksi tapi juga
sampai kepuasan pelanggan agar target dan tujuan organisasi atau perusahaan
tercapai.
Dan jika terdapat masalah, perusahaan akan segera melakukan evaluasi dan
koreksi untuk memastikan kegiatan perusahaan berjalan sesuai dengan rencana
dan tujuan yang telah ditetapkan.

sumber pengalaman pribadi dan BMP EKMA4116


Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5

oleh ADI PUTRA 044326436 - Selasa, 9 Mei 2023, 14:52


Nama :adi putra
Nim:044326436
Ijin menjawab

Pengendalian merupakan proses yang berulang-ulang dan dinamis. Penekanan


pengendalian tidak hanya untuk pengendalian saja tetapi lebih untuk memonitor
prestasi perusahaan atau bagian-bagiannya. Penekanan pada pengendalian saja
cenderung terfokus pada identifikasi kesalahan-kesalahan pada masa lalu. Dengan
monitoring terus menerus, perbaikan-perbaikan dapat dilakukan terus-menerus dan
perusahaan menjadi semakin mendekati tujuannya.

•Cara menciptakan pengendalian yang efektif sebagai berikut ini :

1. Menetapkan standar dan metode pengukurannya.

Sebelum melangkah lebih jauh,standar dengan metode pengukurannya harus


ditetapkan lebih dulu. Sedapat mungkin standar yang diterapkan dapat dirumuskan
dengan kata-kata yang jelas dan dapat diukur. Penggunaan angka-angka kuantitatif
dapat membantu kejelasan standar tersebut. Misalnya, meningkatkan penjualan
diukur dengan menaikkan penjualan menjadi 10.000 unin untuk tahun ini dengan
nilai penjualan Rp 100 juta. Tujuan meningkatkan penjualan tahun ini tidak begitu
jelas untuk tujuan pengendalian. Tujuan yang tidak jelas tidak akan banyak
manfaatnya. Misalnya kan saja tujuan suatu rumah makan adalah pelayanan yang
cepat. Pelayanan yang cepat tersebut tidak akan banyak artinya untuk pengendalian
kecuali kalau ditetapkan dengan angka-angka yang jelas. Misalnya, pelayanan yang
cepat dilihat dari beberapa lama seorang pembeli harus menunggu untuk
memperoleh makanan yang diinginkannya tidak lebih dari 10 menit.
2. Standar yang jelas mudah diperoleh pada perusahaan manufaktur.

Temperatur yang ideal untuk suatu mesin, misalnya 20 sampai 40 derajat Celcius
mudah diukur. Kualitas suatu produk barangkali dapat dilihat melalui ukuran atau
spesifikasi produk tersebut dan standar untuk spesifikasi produk relatif mudah
ditentukan. Hal yang berkebalikan adalah menentukan standar presentasi pada
perusahaan jasa. Kualitas pelayanan lebih sulit diukur. Standar-standar tertentu
harus dibuat agar dapat melihat kualitas pelayanan tersebut. Misalnya, kualitas
pelayanan di bank dilihat dengan beberapa lama nasabah menunggu untuk
memperoleh pelayanan. Pizza hut pernah menetapkan standar lamanya delivery
pizza ( pizza diantar sampai rumah) tidak lebih dari 15 menit titik untuk melihat
kualitas pelayanan, survei berkala dapat dilakukan dengan mengambil sampel
beberapa pelanggan dengan menggunakan kuesioner tertentu. Kuesioner tersebut
diharapkan dapat mengukur kepuasan konsumen titik target yang lebih umum, baik
untuk manufaktur maupun jasa dapat memasukkan target atau kuota penjualan atau
target keuntungan.

3. Melakukan pengukuran prestasi.


Langkah berikutnya adalah melakukan pengukuran prestasi titik pengukuran prestasi
merupakan kegiatan yang dilakukan berulang-ulang tergantung situasinya.
Frekuensi pengukuran prestasi akan tergantung pada situasi yang dihadapi titik
untuk mengecekkan kapasitas mesin produksi yang kecil barangkali dapat dilakukan
setiap hari sementara untuk pengecekan tujuan yang sifatnya jangka panjang
barangkali dapat dilakukan setiap dua atau tiga tahun sekali. Pengukuran presentasi
juga mestinya dilakukan dengan timing yang tepat titik misalnya presentasi manajer
untuk setiap tahunnya dilakukan pada bulan-bulan pertama tahun berikutnya.
Apabila pengukuran prestasi dilakukan setengah tahun berikutnya barangkali sudah
terlambat.

4. Membandingkan apakah prestasi yang dicapai sesuai dengan standarnya.


Setelah standar presentasi ditentukan dan dilakukan pengukuran, langkah
berikutnya adalah membandingkan prestasi yang telah dicapai dengan standar yang
telah ditetapkan titik langkah ini praktis merupakan langkah yang paling mudah titik
langkah yang lebih kompleks telah dilakukan pada dua langkah pertama di atas. Jika
persentase yang dicapai melebihi standar yang telah ditentukan, berarti segala
sesuatu berjalan lancar. Tindakan perbaikan barangkali tidak diperlukan kalaupun
diperlukan paling hanya perbaikan yang tidak besar.

5. Melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.


Jika presentasi yang dicapai ternyata lebih rendah dari standar yang telah
ditetapkan, tindakan perbaikan diperlukan titik tindakan perbaikan dapat melibatkan
beberapa aktivitas sekaligus meliputi perubahan cara bekerja atau juga perubahan
standar prestasi yang telah ditetapkan. Misalnya dapat contoh pizza hut di atas,
apabila rata-rata waktu ternyata 30 menit, beberapa perbaikan perlu dilakukan titik
perbaikan tersebut antara lain perbaikan sepeda motor, pendidikan mengenai jalur-
jalur yang paling cepat menuju lokasi tertentu atau bahkan penurunan standar waktu
dari 15 menit menjadi 25 menit maksimal.

•Contohnya Adalah :
Contoh pengendalian efektif dalam sebuah kegiatan yaitu sebuah perusahaan
makanan akan meluncurkan produk terbaru dengan menetapkan beberapa capaian
yang ingin dicapai baik dari segi kesenangan konsumen maupun pendapatan,
setelah produk tersebut dijual belikan maka perlu dilakukan perbandingan apakah
capaian yang sudah diterapkan sebelumnya dapat dijangkau oleh perusahaan atau
tidak, apabila sudah mencapai standar maka produk tersebut dapat diproduksi terus
menerus, namun jika belum mencapai standar maka perlu dilakukan perbaikan
entah itu dari produknya atau standar capaian yang udah ditetapkan.

Sumber dari : Modul 09 Ekma4116 Manajemen Dan


https://portalbangkabelitung.pikiran-rakyat.com/pendidikan/amp/pr-986637331.
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5

oleh NAYARA INDRA SHAFIQA 045059606 - Selasa, 9 Mei 2023, 19:48


Pengendalian yang efektif adalah suatu sistem yang dirancang untuk memastikan
bahwa kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam menciptakan pengendalian yang efektif, terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan, antara lain:

1. Menetapkan Tujuan dan Sasaran yang Jelas


Sebelum menciptakan pengendalian yang efektif, perlu ditetapkan tujuan dan
sasaran yang jelas terlebih dahulu. Tujuan dan sasaran yang jelas akan
memudahkan dalam menentukan indikator kinerja serta evaluasi yang tepat.

2. Menetapkan Indikator Kinerja


Indikator kinerja adalah ukuran yang digunakan untuk menilai keberhasilan suatu
kegiatan. Indikator kinerja harus jelas, terukur, dan spesifik. Dalam menciptakan
pengendalian yang efektif, perlu ditetapkan indikator kinerja yang sesuai dengan
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

3. Menyusun Rencana Kerja


Rencana kerja yang disusun harus mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan,
waktu pelaksanaan, dan sumber daya yang dibutuhkan. Rencana kerja juga harus
memiliki target waktu dan target hasil yang jelas.

4. Melakukan Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk memastikan bahwa rencana kerja berjalan
sesuai dengan yang telah ditetapkan. Monitoring dilakukan secara berkala untuk
memantau kemajuan pelaksanaan kegiatan, sedangkan evaluasi dilakukan setelah
kegiatan selesai dilaksanakan.
Contoh pengendalian yang efektif dapat dilihat pada perusahaan yang telah
menetapkan target penjualan pada setiap bulannya. Perusahaan tersebut
melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap target penjualan yang
telah ditetapkan. Jika terdapat ketidaksesuaian antara target dan realisasi penjualan,
perusahaan akan melakukan analisis untuk menemukan penyebabnya dan
melakukan perbaikan untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Dengan
demikian, perusahaan dapat menciptakan pengendalian yang efektif untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.

contohnya, perusahaan X ingin meningkatkan penjualannya. maka dari itu


Perusahaan X membutuhkan pengendalian yang efektif. menetapkan target
penjualan pada setiap bulannya. Perusahaan X melakukan monitoring dan evaluasi
secara berkala terhadap target penjualan yang telah ditetapkan. Jika terdapat
ketidaksesuaian antara target dan realisasi penjualan, perusahaan X akan
melakukan analisis untuk menemukan penyebabnya dan melakukan perbaikan
untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Dengan demikian, perusahaan dapat
menciptakan pengendalian yang efektif untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5

oleh RAHMA AULIA SALSABILA 048468493 - Selasa, 9 Mei 2023, 20:49


Menanggapi pada diskusi 5

Manajemen yang baik memerlukan pengendalian yang efektif. Pengendalian


dibutuhkan untuk memastikan bahwa kegiatan berjalan sesuai dengan yang
direncanakan. Pengendalian manajemen adalah usaha sistematik untuk
menetapkan standar prestasi tertentu dengan merencanakan mendesain sistem
umpan balik informasi, membandingkan prestasi yang sesungguhnya dengan
standar prestasi, menentukan apakah terjadi penyimpangan dan mengukur apakah
penyimpangan itu berarti signifikan dan melakukan perbaikan yang diperlukan untuk
memastikan bahwa semua sumber daya perusahaan digunakan dengan cara yang
paling efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.

Definisi diatas mencakup beberapa hal berikut :

1. Adanya standar prestasi

2. Adanya usaha pembandingan hasil yang diperoleh dengan rencana.


3. Menentukan apakah yang terjadi penyimpangan atau tidak.

4. Melakukan perbaikan.

Keempat langkah tersebut bertujuan untuk membawa perusahaan mendekati tujuan


dengan cara yang paling efektif dan efisien.

Berikut hal yang perlu diperhatikan

1. Menetapkan standar dan metode pengukurannya.

Standar dengan metode pengukurannya harus ditetapkan terlebih dahulu,


pengunaan angka kuantitatif dapat membantu kejelasan standar tersebut.

2. Standar yang jelas mudah diperoleh pada perusahaan manufaktur. Kualitas suatu
produk barangkali dapat dilihat melalui ukuran atau spesifikasi produk tersebut dan
standar untuk spesifikasi produk lebih relatif mudah ditentukan.

3. Melakukan pengukuran prestasi

4. Membandingkan apakah prestasi yang dicapai sesuai dengan standar

5. Melakukan perbaikan yang diperlukan.

Perbaikan dapat meliputi perubahan cara bekerja atau juga perubahan standar
prestasi yang ditetapkan.

Contoh nyata dalam pekerjaan saya saat ini dalam bidang perbankan

Dalam perusahaan, setiap bulannya ada target penjualan yang perlu dipenuhi.
Perusahaan tersebut melakukan monitoring atau review setiap harinya pada
"morning briefing" untuk mengevaluasi secara berkala terhadap target penjualan
yang telah ditetapkan. Jika terdapat ketidaksesuaian atau belum terpenuhinya
antara target dan realisasi penjualan, maka perusahaan akan melakukan analisis
untuk menemukan penyebabnya dan melakukan perbaikan untuk mencapai target
yang telah ditetapkan. Dengan cara mengadakan kelas produk setiap bulannya
untuk selalu mengingatkan tentang produk knowledge karyawan dan memberikan
solusi pada setiap kendala yang ada. Dengan upaya tersebut maka, perusahaan
dapat menciptakan pengendalian yang efektif untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

Sumber referensi BMP Manajemen EKMA 4116 edisi 3

Tautan permanenTampilkan indukBalas


Sebagai balasan Kiriman pertama
Re: Diskusi.5

oleh MOCH FAJAR 049059202 - Rabu, 10 Mei 2023, 14:25


Pengendalian yang efektif adalah proses untuk menjadikan pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan tujuan. Untuk menciptakan pengendalian yang efektif, ada beberapa
langkah yang dapat dilakukan untuk menciptakan pengendalian yang efektif,
seperti :
1. Menetapkan standar kinerja yang jelas dan terukur
2. Mengukur kinerja aktual dan membandingkannya dengan standar
3. Mengidentifikasi penyimpangan dan penyebabnya
4. Mengambil tindakan korektif atau pencegahan jika diperlukan
5. Membuat laporan dan evaluasi untuk memantau perkembangan
Contoh pengendalian yang efektif adalah pengendalian kualitas produk. Misalnya,
sebuah perusahaan manufaktur dapat menetapkan standar kualitas produk
berdasarkan spesifikasi teknis, permintaan pelanggan, dan persaingan pasar.
Kemudian, perusahaan dapat mengukur kualitas produk secara berkala dengan
melakukan inspeksi, pengujian, atau survei. Jika ada produk yang tidak memenuhi
standar, perusahaan dapat mencari tahu penyebabnya dan mengambil tindakan
untuk memperbaiki proses produksi, memberikan pelatihan kepada karyawan, atau
mengganti bahan baku. Selanjutnya, perusahaan dapat membuat laporan dan
evaluasi tentang kualitas produk dan memberikan umpan balik kepada semua pihak
yang terkait.

sumber : - modul EKMA411603


- https://serupa.id/controlling-pengendalian-atau-pengawasan-evaluasi/
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5

oleh DIMAS NAUFAL ARDIYAN 049571586 - Rabu, 10 Mei 2023, 19:12


Menciptakan pengendalian yang efektif merupakan langkah penting dalam
memastikan bahwa kegiatan organisasi berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menciptakan
pengendalian yang efektif:

1. Identifikasi dan penentuan tujuan: Langkah pertama dalam menciptakan


pengendalian yang efektif adalah mengidentifikasi tujuan organisasi secara jelas dan
mengkomunikasikannya kepada semua pihak terkait. Tujuan yang jelas dan terukur
akan membantu dalam menentukan kriteria keberhasilan dan menciptakan dasar
untuk pengendalian yang tepat.

Contoh: Misalnya, sebuah perusahaan menetapkan tujuan untuk meningkatkan


pangsa pasar sebesar 10% dalam enam bulan ke depan. Pengendalian dapat
diciptakan dengan mengukur dan memantau pangsa pasar secara berkala untuk
melihat apakah target tersebut tercapai.

2. Penetapan standar kinerja: Standar kinerja merujuk pada tingkat pencapaian yang
diharapkan dalam suatu kegiatan. Penetapan standar kinerja yang jelas membantu
dalam mengevaluasi apakah kegiatan berjalan sesuai dengan harapan.

Contoh: Dalam departemen penjualan, standar kinerja dapat ditetapkan dalam


bentuk jumlah penjualan yang harus dicapai setiap bulan. Pengendalian dapat
dilakukan dengan membandingkan penjualan aktual dengan target yang telah
ditetapkan.

3. Pengukuran dan pemantauan: Pengendalian yang efektif membutuhkan


pengukuran dan pemantauan terus-menerus terhadap kinerja kegiatan. Dengan
memiliki metrik yang relevan dan data yang akurat, pengendalian dapat dilakukan
secara objektif.

Contoh: Sebuah toko ritel dapat melakukan pengukuran stok secara berkala dan
membandingkannya dengan data penjualan. Jika ada selisih yang signifikan antara
penjualan dan stok yang seharusnya ada, langkah pengendalian dapat diambil,
seperti peninjauan persediaan atau pelacakan kehilangan barang.

4. Analisis penyebab dan perbaikan: Jika terdapat ketidaksesuaian antara hasil yang
diharapkan dengan kinerja aktual, penting untuk menganalisis penyebabnya dan
mengambil langkah perbaikan yang tepat. Identifikasi akar masalah dan mengambil
tindakan pencegahan atau koreksi dapat membantu meningkatkan efektivitas
pengendalian di masa depan.

Contoh: Jika sebuah perusahaan mengalami penurunan kepuasan pelanggan


berdasarkan survei, langkah pengendalian dapat mencakup analisis untuk
mengidentifikasi masalah utama yang menyebabkan penurunan tersebut, seperti
pelayanan pelanggan yang buruk atau kualitas produk yang menurun. Perbaikan
dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada staf atau meningkatkan
proses produksi.

Suumber referensi : https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-pengendalian-


controlling-empat-langkah-pengendalian/
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh AULIA AZ ZAHRA 045010803 - Rabu, 10 Mei 2023, 20:15
Pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu
perusahaan/kelompok ,agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam
rencana.
Cara untuk menciptakan pengendalian yang efektif yaitu:
- Menetapkan Standar Prestasi dan Pengukuran Prestasi, langkah awal untuk
menciptakan pengendalian yang efektif yaitu dengan menentukan standar prestasi
yang ingin dicapai
- Melakukan pengukuran prestasi, pengukuran prestasi merupakan kegiatan yang
dilakukan berulang-ulang tergantung dengan situasi yang dihadapi tujuannya untuk
membandingkan dengan standard yang telah ditentukan
- Membandingkan Prestasi Yang Dicapai Dengan Standar, hal ini dilakukan sebagai
tolak ukur untuk mennetukan berhasil atau tidak nya antara prsetasi dengan
standard yang kita tentukan
- Melakukan Perbaikan Jika Terjadi Penyimpangan, setelah membandingkan
selanjutnya kita melakukan perbaikan atau evaluasi jika dirasa ada yang kurang atau
ada yang tidak sesuai dengan standard yang telah kita tentukan tadi

Sumber"https://portalbangkabelitung.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-986637331/
proses-cara-menciptakan-pengendalian-efektif-agar-kegiatan-berjalan-sesuai-
rencana-beserta-contohnya
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5

oleh AGUS KURNIAWAN 048811387 - Rabu, 10 Mei 2023, 21:55


Menurut saya diantara ke empat fungsi manajemen yaitu Planning, Organizing,
Actuating, dan Controling (POAC), controling atau pengendalian memiliki peran
sebagai penentu apakah pada tahap perencanaan, pengorganisasian, dan
pengarahan berjalan dengan lancar sesuai yang semestinya dilakukan atau tidak,
dan pengendalian juga bisa menjadi kunci apakah tujuan yang diharapkan dapat
tercapai atau tidak. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pengendalian
yang efektif.

Berdasarkan Modul EKMA4116, terdapat 4 cara untuk melakukan pengendalian

Keempat langkah tersebut bertujuan untuk membawa perusahaan mendekati tujuan


dengan cara yang paling efektif dan efisien.

Berikut hal yang perlu diperhatikan

1. Menetapkan standar dan metode pengukurannya.

Standar dengan metode pengukurannya harus ditetapkan terlebih dahulu,


pengunaan angka kuantitatif dapat membantu kejelasan standar tersebut.

2. Standar yang jelas mudah diperoleh pada perusahaan manufaktur. Kualitas suatu
produk barangkali dapat dilihat melalui ukuran atau spesifikasi produk tersebut dan
standar untuk spesifikasi produk lebih relatif mudah ditentukan.

3. Melakukan pengukuran prestasi

4. Membandingkan apakah prestasi yang dicapai sesuai dengan standar

5. Melakukan perbaikan yang diperlukan.

Perbaikan dapat meliputi perubahan cara bekerja atau juga perubahan standar
prestasi yang ditetapkan.

Contoh nyata dalam pekerjaan saya saat ini dalam bidang perbankan

Dalam perusahaan, setiap bulannya ada target penjualan yang perlu dipenuhi.
Perusahaan tersebut melakukan monitoring atau review setiap harinya pada
"morning briefing" untuk mengevaluasi secara berkala terhadap target penjualan
yang telah ditetapkan. Jika terdapat ketidaksesuaian atau belum terpenuhinya
antara target dan realisasi penjualan, maka perusahaan akan melakukan analisis
untuk menemukan penyebabnya dan melakukan perbaikan untuk mencapai target
yang telah ditetapkan. Dengan cara mengadakan kelas produk setiap bulannya
untuk selalu mengingatkan tentang produk knowledge karyawan dan memberikan
solusi pada setiap kendala yang ada. Dengan upaya tersebut maka, perusahaan
dapat menciptakan pengendalian yang efektif untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

Sumber referensi BMP Manajemen EKMA 4116 edisi 3


Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5

oleh DEVI APRIYANTI 048801243 - Kamis, 11 Mei 2023, 00:39


Assalamualaikum wr.wb

Izin menjawab

Pengendalian yang efektif adalah sistem yang diterapkan untuk mengatur setiap
elemen manajemen agar tetap terarah dalam suatu kegiatan.
Dalam menciptakan pengendalian yang efektif , terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan , yaitu;
1. Perencanaan program
- Penentuan tujuan atau target yang jelas untuk tujuan jangka pendek dan panjang
yang mendukung fisik serta misi perusahaan atau organisasi.
- Penentuan durasi program memastikan lebih detail durasi untuk mencapai target
program , baik jangka pendek maupun panjang.
- Penentu para penanggung jawab yang bertugas memastikan aktivitas berjalan
lancar sesuai tugasnya masing-masing.
- Perencanaan manajemen risiko diperlukan untuk menciptakan reaksi cepat dalam
menangani hambatan yang muncul sehingga kegiatan manajemen bisa tetap
berjalan lancar.

2. Perencanaan Pembiayaan
Yang membahas jumlah yang dibutuhkan sumber pembiayaan serta rencana
cadangan jika ada kebutuhan ekstra di luar perkiraan.

3. Pelaksanaan dan pengawasan


Suatu perencanaan pembiayaan yang dipresentasikan di depan jajaran pimpinan
serta pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap perencanaan manajemen.

4. Pencatatan dan akunting


Pencatatan yang dapat dilakukan menggunakan sistem khusus yang bersifat
konsisten dan dibuat berdasarkan patokan tertentu untuk memudahkan pelaporan.
Proses accounting dibutuhkan untuk mencatat setiap transaksi yang mendukung
kelancaran manajemen atau departemen.

5. Laporan dan evaluasi


Sistem pencatatan dan pelapora di setiap departemen yang harus diperbaiki atau
melakukan program pelatihan , peningkatan kinerja karyawan, survei dan lainnya.

Contoh pengendalian yang efektif : sebuah perusahaan makanan akan meluncurkan


produk terbaru dengan menetapkan beberapa capaian yang ingin dicapai baik dari
segi kesenangan konsumen maupun pendapatan, setelah produk tersebut dijual
belikan maka perlu dilakukan perbandingan antara pencapaian yang sudah
ditetapkan sebelumnya dapat dijangkau oleh perusahaan atau tidak, apabila sudah
mencapai standar maka produk tersebut dapat diproduksi terus-menerus namun jika
belum mencapai standar maka perlu dilakukan perbaikan entah dari produknya atau
standar capaian yang sudah ditetapkan.

Sumber :
- EKMA4116
- pikiran rakyat.com
- greatnusa.com
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5

oleh MUHAMAD MUNIB 042133317 - Kamis, 11 Mei 2023, 08:03


Menciptakan pengendalian yang efektif merupakan salah satu tugas penting dalam
manajemen untuk memastikan bahwa kegiatan organisasi berjalan sesuai dengan
rencana dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Berikut adalah beberapa cara untuk menciptakan pengendalian yang efektif:

1. Membuat Rencana yang Jelas dan Tepat

Pengendalian yang efektif harus didasarkan pada rencana yang jelas dan tepat.
Rencana yang matang akan membantu pengendalian karena memudahkan manajer
dalam memantau perkembangan kinerja organisasi dan membandingkannya dengan
tujuan yang diinginkan.

2. Menetapkan Standar yang Tepat

Standar adalah ukuran atau kriteria yang digunakan untuk menilai kinerja.
Standar yang tepat akan memudahkan manajer dalam mengevaluasi apakah
kegiatan organisasi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
3. Melakukan Monitoring Secara Teratur
Pengendalian yang efektif memerlukan monitoring secara teratur terhadap kegiatan
organisasi. Monitoring dapat dilakukan dengan cara melihat laporan kinerja,
mengadakan rapat atau pertemuan untuk membahas kemajuan yang telah dicapai,
atau melalui pemantauan langsung.

4. Melakukan Evaluasi dan Koreksi Secara Tepat Waktu

Evaluasi dan koreksi harus dilakukan secara tepat waktu agar pengendalian efektif.

Jika terdapat perbedaan antara kinerja aktual dengan standar yang telah ditetapkan,
manajer harus melakukan tindakan perbaikan yang cepat dan tepat.
Contoh pengendalian yang efektif adalah penerapan sistem pengendalian intern
oleh perusahaan. Dalam sistem ini, perusahaan menetapkan tujuan, standar kinerja,
dan melakukan pemantauan kinerja secara berkala.

Selain itu, perusahaan juga memperbaiki dan melakukan tindakan perbaikan


terhadap masalah yang teridentifikasi melalui audit internal atau review kinerja.

Seperti yang dilakukan perusahaan makanan cepat saji McDonald's.

Perusahaan ini memiliki standar yang ketat dalam hal kualitas makanan, pelayanan,
dan kebersihan.

McDonald's melakukan monitoring secara teratur dengan memeriksa kualitas


makanan dan kebersihan restoran.

Jika terdapat masalah, perusahaan akan segera melakukan evaluasi dan koreksi
untuk memastikan kegiatan organisasi berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan
yang telah ditetapkan.

Sumber: Modul EKMA 4116

• Daft, R. L. (2015). Management (12th ed.). South-Western Cengage Learning.

• Robbins, S. P., Coulter, M., & DeCenzo, D. A. (2017). Fundamentals of


management (10th ed.). Pearson.

Anda mungkin juga menyukai