Anda di halaman 1dari 22

Nama : Lianda Dwi Astuti, S.

Pd
Program Studi : Ilmu Pengetahuan Alam
NIM : 223129912619

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah
terpilih yang Akar Penyebab
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan masalah
diselesaikan
1 Minat belajar Guru belum Eksplorasi alternatif solusi berdasarkan Kajian Literatur :
siswa pada menggunakan kajian literatur : 1. Penggunaan model pembelajaran PBL
pembelajaran model 1. Penggunaan model pembelajaran PBL Kelebihan model PBL :
IPA masih pembelajaran Judul Jurnal : Penggunaan Model - Penyelesaian permasalahan di PBL cukup bagus untuk
rendah pada efektif dan inovatif Problem Based Learning Dengan Media menguasai materi.
materi sistem untuk Powerpoint Untuk Meningkatkan Minat - PBL dapat mengembangkan kegiatan belajar mengajar pada
peredaran darah meningkatkan Belajar Siswa siswa.
minat belajar siswa (http://dx.doi.org/10.17977/jp.v1i9.6721) - Meringankan siswa dalam proses transfer untuk menguasai
pada sistem Hasil Kajian : Menurut Wahyu, dkk. permasalahan dalam kehidupan setiap hari.
peredaran darah (2018) Penggunaan media dan - Menolong siswa dalam meningkatkan pemahamannya serta
teknologi dalam proses pembelajaran menolong siswa agar mempertanggung jawabkan
mengakibatkan potensi indera pembelajarannya sendiri.
pembelajar dapat diakomodasi sehingga - PBL menghasilkan area belajar mengajar yang mengasyikkan
hasil belajar akan meningkat. Pada serta disukai siswa.
akhirnya akan mampu membawa siswa - Memungkinan diterapkan dalam kehidupan nyata
untuk dapat aktif dalam memecahkan Kekurangan model PBL :
suatu permasalahan. sehingga - Siswa merasa ragu untuk mencoba karena tidak mempunyai
penggunaan model PBL dengan media atensi serta keyakinan bahwa permasalahan yang dipelajari
PPt dapat meningkatkan minat belajar susah untuk diselesaikan.
siswa. - Memerlukan waktu yang cukup lama untuk persiapan model PBL
demi mencapai kesuksesan model tersebut.
- Siswa tidak ingin mempelajari apa yang ingin mereka pelajari
tanpa adanya alasan mengapa mereka berupaya untuk
menyelesaikan permasalahan yang lagi dipelajari
Sintak PBL
a. Orientasi Masalah
Memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan pembelajaran
sebelumnya :
”Untuk melakukan gerak kita membutuhkan energi. Energi di
peroleh dari makanan yang dimasukkan ke dalam tubuh kita.
Bagaimana zat-zat makanan yang dimasukkan ke dalam
tubuh dapat beredar ke seluruh bagian tubuh kita? Seperti ke
otak, ke tulang atau jaringan kulit?”
b. Mengorganisasikan Peserta Didik
- Membuat kelompok (4-5 siswa perkelompok)
- Siswa mendiskusikan jawaban dari pertanyaan orientasi
masalah
c. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
- Membimbing penyelidikan kelompok menggunakan LKPD
tentang sistem peredaran darah
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
- Membuat bagan sistem peredaran darah berdasarkan
masing-masing fungsi bagian-bagian (organ) sistem
peredaran darah
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
- Melakukan evaluasi dari hasil kegiatan pembelajaran

2. Penggunaan model pembelajaran PjBL 2. Penggunaan model pembelajaran PjBL


Judul Jurnal : Pengaruh Model Kelebihan model PjBL
Pembelajaran Project Based Learning - Pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan motivasi
Terhadap Minat Belajar Siswa IPA belajar peserta didik untuk belajar, mendorong kemampuan
(https://doi.org/10.31949/educatio.v7i4.15 peserta didik untuk melakukan pekerjaan
00) - PjBL meningkatkan kemampuan komunikasi peserta didik.
Hasil Kajian : Menurut Nabila, dkk (2021) Karena peserta didik dituntut untuk bekerja bersama orang lain.
Berdasarkan hasil penelitian di kelas - PjBL dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah,
IV MIT Fatahillah Cimanggis Depok kemampuan manajemen dan kemampuan mengkoordinasi
dapat disimpulkan bahwa terdapat sumber belajar.
pengaruh model pembelajaran Project - PjBL juga menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan.
Based Learning terhadap minat belajar Kekurangan model PjBL
pada mata pelajaran IPA dibandingkan - Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah
dengan model pembelajaran - Membutuhkan biaya yang cukup banyak
konvensional. Selain dapat - Banyak guru yang merasa nyaman dengan kelas tradisional,
mengoptimalkan minat belajar IPA, dimana guru memegang peran utama di kelas
model pembelajaran Project Based - Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan
Learning memiliki pengaruh yang baik pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan
dan bermanfaat, karena model ini - Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja
menekankan agar peserta didik tidak pasif kelompok
dan dapat berperan aktif dalam proses
pembelajaran.

3. Penggunaan media pembelajaran 3. Penggunaan media pembelajaran video animasi


video animasi Kelebihan penggunaan video animasi
Judul Jurnal : Pengaruh Penggunaan - mampu merangsang partisipasi aktif para siswa
Video Pembelajaran IPA Terhadap Minat - membangkitkan motivasi belajar siswa,
Belajar Siswa Kelas III SD Inpres Lanraki - mengatasi keterbatasan ruang dan waktu,
2 Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar - dapat menyajikan laporan-laporan yang actual dan orisinil yang
(https://doi.org/10.26858/publikan.v8i1.43 sulit dengan menggunakan media lain
62) - menyajikan pesan dan informasi secara serempak bagi seluruh
Hasil Kajian : Menurut Hamzah, dkk siswa
(2018) penggunaan media pembelajaran - mampu mengembangkan daya imajinasi yang abstrak
khususnya video pembelajaran yang Kekurangan penggunaan video animasi
menggabungkan suara dan gerak dapat - memerlukan kreatifitas dan keterampilan yang cukup memadai
membantu siswa dalam proses untuk desain animasi yang secara efektif dapat digunakan
pembelajaran. Hal ini dikarenakan video sebagai media pembelajaran
- memerlukan software khusus untuk membukanya
pembelajaran secara otomatis mampu - guru sebagai komunikator dan fasilitator harus memiliki
memengaruhi siswa secara emosional kemampuan memahami siswanya bukan memanjakan dengan
melalui tayangan materi atau bahan ajar animasi pembelajaran yang cukup jelas tanpa adanya usaha
yang disampaikan yang bersifat kongkrit belajar dari penyajian informasi yang terlalu banyak dalam satu
kepada siswa. Sehingga pembelajaran frame
menggunakan video animasi dapat
meningkatkan minat siswa

4. Penggunaan metode diskusi kelompok 4. Penggunaan metode diskusi kelompok


Judul Jurnal : Upaya Meningkatkan Kelebihan penggunaan metode diskusi kelompok:
Minat Dan Hasil Belajar Ipa Materi Cara - Diskusi melibatkan semua siswa secara langsung dalam KBM.
Tumbuhan Beradaptasi Melalui - Setiap siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan penguasaan
Penerapan Metode Diskusi Kelompok bahan pelajarannya masing-masing.
Pada Siswa Kelas VI SDN 31 Kampung - Diskusi dapat menumbuhkan dan mengembangkan cara berpikir
Caniago Kecamatan Lubuk Basung dan sikap ilmiah.
Kabupaten Agam Semester 1 Tahun - Dengan mengajukan dan mempertahankan pendapatnya dalam
Pelajaran 2020/2021 diskusi diharapkan para siswa akan dapat memperoleh
(https://ejurnalkotamadiun.org/index.php/J kepercayaan akan (kemampuan) diri sendiri
ENN/article/view/998) Kekurangan metode diskusi kelompok
Hasil Kajian : Menurut Leny (2021) - Jalannya diskusi dapat dikuasai (didominasi) oleh beberapa siswa
penggunaan metode diskusi kelompok yang "menonjol".
dapat meningkatkan minat siswa - Tidak semua topik dapat dijadikan pokok diskusi, tetapi hanya
terhadap pelajaran IPA materi cara hal-hal yang bersifat problematis saja yang dapat didiskusikan.
tumbuhan beradaptasi. Hal tersebut - Diskusi yang mendalam memerlukan waktu yang banyak. Apabila
terindikasi dari peningkatan minat siswa suasana diskusi hangat dan siswa sudah berani mengemukakan
menunjukkan perolehan pada studi awal buah pikiran mereka, maka biasanya sulit untuk membatasi pokok
hanya hanya 5 siswa (35,71%) pada masalah.
studi awal menjadi 9 siswa atau - Jumlah siswa yang terlalu besar di dalam kelas akan
64,29% pada siklus pertama dan 14 memengaruhi kesempatan setiap siswa untuk mengemukakan
siswa atau 100%. pendapatnya.
5. Penggunaan metode praktikum 5. Penggunaan metode praktikum
Judul Jurnal : Upaya Meningkatkan Minat Kelebihan metode praktikum :
Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui - Memperkaya pengalaman siswa dengan hal-hal yang bersifat
Praktikum Sederhana Di Sdn Kebun objektif dan realistis.
Bunga 9 Banjarmasin - Mengembangkan sikap kritis dan ilmiah
(http://dx.doi.org/10.31602/ppkmdu.v0i0.38 - Hasil belajar akan bertahan lama
05) Kekurangan metode praktikum
Hasil Kajian : Menurut R.R Ariessanty - Memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak
(2020) Respon positif selalu mudah diperoleh dan murah.
sebanyak 100% menunjukkan bahwa - Setiap praktikum tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan
siswa merasa senang dengan karena terdapat faktor-faktor tertentu yang berbeda di luar
pelaksanaan jangkauan kemampuan.
praktikum dan materi pelajaran IPA - Tidak semua materi dapat dilakukan eksperimen.
menjadi lebih mudah jika diajarkan - Sangat menuntut penguasaan perkembangan materi, fasilitas
melalui peralatan, dan bahan mutakhir.
praktikum. Hasil ini menunjukkan bahwa
pelaksanaan praktikum sangat diperlukan
untuk meningkatkan minat dan
pemahaman siswa terhadap materi mata
pelajaran
IPA.

Eksplorasi alternatif solusi berdasarkan


hasil wawancara :
1. Teman sejawat
Untuk dapat menyelesaikan
permasalahan minat belajar siswa pada
pembelajaran IPA masih rendah, guru
membutuhkan model pembelajaran yang
membuat siswa tertarik. Model
pembelajaran yang dirasa cukup
membuat siswa menarik adalah model
PBL. Karena masalah awal yang
diberikan kepada siswa yang harus
dipecahkan membuat siswa menjadi
tertantang untuk menyelesaikannya.
2. Kepala Sekolah
Guru butuh mengeksplorasi dirinya untuk
dapat meningkatkan minat belajar siswa.
Saat ini seharusnya perubahan budaya
mengajar guru dalam melaksanakan
pendidikan di sekolah serta menjadikan
siswa lebih aktif dalam mengonstruksi
pengetahuan dan keterampilannya. Yaitu
dengan cara merubah cara/proses
pembelajaran yang awalnya berpusat
pada guru berubah menjadi berpusat
pada siswa. Hal ini dapat dilakukan
dengan model pembelajaran PBL atau
pun PjBL. Kepala sekolah berharap
semua guru dapat berinovasi dalam
mengembangkan proses pembelajaran
mereka.
3. Pakar
Pendekatan teacher centered sudah
dianggap tradisional dan perlu diubah.
Karena teacher centered, berpusat pada
pendidik dengan penekanan pada
peliputan dan penyebaran materi,
sehingga siswa kurang aktif. Dengan
membiarkan siswa pasif, siswa akan
semakin tidak berminat pada pelajaran.
Oleh karena itu dibutuhkan model
pembelajaran yang dapat menarik minat
siswa yaitu PBL.

2 Siswa belum Guru belum Eksplorasi alternatif solusi berdasarkan Kajian Literatur :
mampu mendesain kajian literatur : 1. Penggunaan model pembelajaran PBL
menyelesaikan pembelajaran 1. Penggunaan model pembelajaran PBL Kelebihan model PBL :
evaluasi berbasis HOTS Judul Jurnal : Problem-based learning - Pemecahan masalah sangat efektif digunakan untuk memahami
berbasis HOTS dalam meningkatkan higher-order thinking skills isi pelajaran.
pada materi Zat pembelajaran siswa kelas VIII SMPN 1 Daha Utara dan - Pemecahan masalah akan mendobrak dan menantang
aditif dan zat sehari – hari SMPN 2 Daha Utara kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk
adiktif (https://doi.org/10.33654/math.v2i3.44) menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
Hasil Kajian : Menurut Arifin (2018) - Pemecahan masalah menjadikan aktivitas pembelajaran siswa
pembelajaranmatematika berbasis PBL lebih meningkat.
dapat meningkatkan HOTS siswa. - Pemecahan masalah dapat membantu siswa mengetahui
HOTS yangdimaksud adalah bagaimana menstansfer pengetahuan mereka untuk memahami
keterampilan creating,problem masalah dalam kehidupan nyata.
solving,evaluating,analysing,dan critical - Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk
thinking. Peningkatan tertinggi untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Daha dalam pembelajaran yang mereka lakukan.
Utara ada pada keterampilan - Siswa menjadi lebih peka terhadap permasalahan yang terjadi di
evaluating dan analysing, sedangkan lingkungan sekitarnya
untuk siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kekurangan model PBL :
Daha Utara ada pada keterampilanan - Kesulitan memecahkan persoalan manakala siswa tidak memiliki
alysing, sehingga pembelajaran minat atau tidak memiliki kepercayaan bahwa masalah tersebut
matematika berbasis PBLmaksimal bisa dipecahkan.
dalam meningkatkan keterampilan - Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan persiapan agar model
analysing pembelajaran ini cukup lama.
- Jika tidak diberikan pemahaman dan alasan yang tepat kenapa
mereka harus berupaya untuk memecahkan masalah yang
sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang
mereka ingin pelajari
2. Penggunaan model pembelajaran PjBL 2. Penggunaan model pembelajaran PjBL
Judul Jurnal : Pengaruh Model Project Kelebihan model PjBL
Based Learning Terhadap Higher Order - Dapat mengembangkan keterampilan berpikir dan kreativitas
Thinking Skills Pada Siswa Kelas V - dapat meningkatkan motivasi siswa untuk tekun dan berusaha
Sekolah Dasar keras dalam mencapai proyek dan merasa bahwa metode
(https://doi.org/10.26740/eds.v5n1.p13- pembelajaran ini menyenangkan
16) - meningkatkan kemampuan pelajar untun memecahkan masalah,
Hasil Kajian : Menurut Mayu, dkk (2021) - meningkatkan keterampilan mengelola sumber belajar,
pelaksanaan pembelajaran dengan - meningkatkan kolaborasi, serta mengembangkan dan
menggunakan model PjBL di kelas mempraktikkan keterampilan komunikasi.
eksperimen yaitu siswa dalam proses Kekurangan model PjBL
pembelajaran sangat antusias karena - membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah dan
membuat sebuah proyek karya bersama menghasilkan produk
teman sebayanya dan siswa aktif dalam - membutuhkan biaya yang cukup
mencari sebuah solusi dari masalah serta - membutuhkan guru yang terampil dan mau belajar.
menyampaikan gagasan baru disertai - Membutuhkan fasilitas, peralatan, dan bahan memadai
keingintahuan dengan bimbingan guru - Metode ini juga tidak sesuai untuk peserta didik yang mudah
sehingga HOTS siswa dapat terasah menyerah dan tidak memiliki pengetahuan serta keterampilan
melalui pembuatan produk dari kegiatan yang dibutuhkan, dan kesulitan melibatkan semua peserta didik
proyek. dalam kerja kelompok
Sintak PjBL
- Penentuan pertanyaan mendasar
- Apakah kalian suka makanan/minuman kemasan?
- Mengapa makanan/minuman kemasan bisa bertahan lama?
- Mengapa makanan/minuman kemasan terasa lebih gurih/ lebih
manis?
- Manakah makanan yang lebih kalian suka? Sayur buatan rumah
atau mie instant?
- Manakah yang lebih sehat?
- Mendesain perencanaan proyek
Guru mendesain bersama siswa merencanakan desain pembuatan
proyek :
- Membuat kelompok (4-5 siswa perkelompok)
- Membuat rencana pembuatan poster makanan sehat dan tidak
sehat (mengandung zat aditif)
- Menyusun jadwal
Guru bersama siswa rencanakan jadwal
- Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek
Guru memonitor siswa bersama kelompoknya dalam pembuatan
proyek
- Menguji hasil
Siswa melakukan presentasi hasil karya kelompoknya serta menguji
pemahaman siswa mengenai Zat Aditif yang terkandung pada
makanan
- Mengevaluasi pengalaman
Guru bersama siswa melakukan evaluasi pembelajaran hari ini.

3. Penggunaan media pembelajaran PPt 3 Penggunaan media pembelajaran PPt dan Video Pembelajaran
dan video pembelajaran Kelebihan:
Judul Jurnal : Pengembangan Media - Mudah diaplikasi sehingga dapat digunakan untuk semua ukuran
Pembelajaran Video Animasi Untuk kelas.
Meningkatkan Kemampuan Berfikir - Mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik sehingga tidak
Tingkat Tinggi Dan Hasil Belajar Di membosankan.
Sekolah Dasar - Bisa menyajikan berbagai kombinasi gambar, warna, animasi dan
(file:///C:/Users/user/Downloads/7409- suara serta clipart yang menarik perhatian.
18361-1-PB.pdf) - Bisa digunakan berulang-ulang.
Hasil Kajian : Menurut Eneng (2019) Kekurangan:
penggunaan media pembelajaran video - Pengadaannya mahal sehingga tidak semua sekolah dapat
animasi dapat meningkatkan memiliki.
Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi, - Tidak semua materi bisa disajikan menggunakan power point.
namun tetap disesuaikan dengan konten - Perlu mempunyai keterampilan khusus untuk menuangkan ide
isi dari video animasi yang baik pada desain program yang dibuat agar gampang
dicerna.
- Perlu memiliki persiapan apabila menggunakan teknik penyajian
animasi yang kompleks.

4. Penggunaan metode inquiri 4. Penggunaan metode inquiri


Judul Jurnal : Peningkatan Keterampilan Kelebihan :
Berpikir Tingkat Tinggi Mata - membantu peserta didik untuk mengembangkan, kesiapan, serta
Pelajaran Ipa Melalui Model penguasaan ketrampilan dalam proses kognitif,
Pembelajaran Inkuiri Di - peserta didik memperoleh pengetahuan secara individual
SDN Cibuk Lor sehingga dapat dimengerti dan mengendap dalam pikirannya,
(https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/ - dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar peserta didik
knmipa/article/view/1765/1166) untuk belajar lebih giat lagi,
Hasil Kajian : Menurut Binti (2022) - memberikan peluang untuk berkembang dan maju sesuai
Berdasarkan analisis data mengenai dengan kemampuan dan minat masing-masing, dan
pelaksanaan tindakan untuk - memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri
meningkatkan keterampilan berpikir dengan proses menemukan sendiri karena pembelajaran
tingkat tinggi (HOTS) peserta didik berpusat pada peserta didik dengan peran guru yang sangat
dengan model pembelajaran inkuiri terbatas
pada mata pelajaran IPA dapat Kekurangan :
disimpulkan sebagai berikut : 1. - siswa harus memiliki kesiapan dan kematangan mental, siswa
Keterampilan berpikir tingkat tinggi harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan
(HOTS) dapat ditingkatkan melalui sekitarnya dengan baik,
model pembelajaran inkuiri - keadaan kelas yang jumlah siswanya sangat, dapat membuat
metode ini tidak akan mencapai hasil yang memuaskan,

5. Penggunaan metode praktikum 5. Penggunaan metode praktikum


Judul Jurnal : Pembelajaran Berbasis Kelebihan metode praktikum :
Praktikum Untuk Meningkatkan - Memperkaya pengalaman siswa dengan hal-hal yang bersifat
Kemampuan Berpikir Kritis objektif dan realistis.
(http://dx.doi.org/10.26418/jpmipa.v1i2.19 - Mengembangkan sikap kritis dan ilmiah
4) - Hasil belajar akan bertahan lama
Kekurangan metode praktikum
Hasil Kajian : Menurut Eka (2018) - Memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak
berdasarkan hasil dari penelitian dan olah selalu mudah diperoleh dan murah.
data yang telah dilakukan metode - Setiap praktikum tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan
praktikum memberikan pengaruh positif karena terdapat faktor-faktor tertentu yang berbeda di luar
pada kemampuan berpikir kritis siswa. jangkauan kemampuan.
- Tidak semua materi dapat dilakukan eksperimen.
- Sangat menuntut penguasaan perkembangan materi, fasilitas
peralatan, dan bahan memadai.

Eksplorasi alternatif solusi berdasarkan


hasil wawancara :
1. Teman Sejawat
Kemampuan HOTS siswa cukup sulit
ditingkatkan, dibutuhkan kemampuan
guru yang lebih dalam mengemas
pembelajaran untuk membiasakan siswa
melatih HOTSnya.
2. Kepala sekolah
Untuk dapat meningkatkan kemampuan
HOTS siswa diperlukan model
pembelajaran yang membiasakan siswa
memecahkan masalah. Sehingga akan
terbentuk kemampuan berpikir kritis
siswa. Model pembelajaran yang
dimaksud adalah PBL ataupun PjBL
3. Pakar
Model yang mendukung peningkatan
HOTS siswa adalah PBL. Model
problem based learning menyediakan
kondisi untuk meningkatkan
keterampilan berfikir kritis dan analitis
serta memecahkan masalah kompleks
dalam kehidupan nyata. Sehingga akan
memunculkan “budaya berfikir” pada diri
siswa

3 Hasil belajar Guru belum Eksplorasi alternatif solusi berdasarkan Kajian Literatur :
siswa pada menggunakan kajian literatur : 1. Penggunaan model pembelajaran PBL
materi gaya dan metode atau model 1. Penggunaan model pembelajaran PBL Kelebihan :
gerak masih pembelajaran Judul Jurnal : Penggunaan Model PBL - Penyelesaian permasalahan di PBL cukup bagus untuk
rendah efektif/inovatif yang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada menguasai materi.
akan memudahkan Materi Perubahan Wujud Zat Di SMP - PBL dapat mengembangkan kegiatan belajar mengajar pada
siswa untuk (http://dx.doi.org/10.26418/jppk.v5i3.1437 siswa.
memahami 6) - Meringankan siswa dalam proses transfer untuk menguasai
pembelajaran Hasil kajian : Menurut Ayu (2018) permasalahan dalam kehidupan setiap hari.
sehingga dapat Berdasarkan hasil penelitian dan - Menolong siswa dalam meningkatkan pemahamannya serta
meningkatkan hasil pembahasan, disimpulkan bahwa menolong siswa agar mempertanggung jawabkan
belajar siswa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pembelajarannya sendiri.
pada materi perubahan wujud zat dari - PBL menghasilkan area belajar mengajar yang mengasyikkan
siklus I ke siklus II. Sehingga model serta disukai siswa.
pembelajaran Problem Based Learning - Memungkinan diterapkan dalam kehidupan nyata
dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kekurangan model PBL :
pada materi perubahan wujud zat - Siswa merasa ragu untuk mencoba karena tidak mempunyai
sebesar 11%. atensi serta keyakinan bahwa permasalahan yang dipelajari
susah untuk diselesaikan.
- Memerlukan waktu yang cukup lama untuk persiapan model PBL
demi mencapai kesuksesan model tersebut.
- Siswa tidak ingin mempelajari apa yang ingin mereka pelajari
tanpa adanya alasan mengapa mereka berupaya untuk
menyelesaikan permasalahan yang lagi dipelajari
Sintak PBL
1. Orientasi Masalah
- Menunjukan video kendaraan (motor/mobi) yang sedang berjalan.
Kemudian menunjukan video speedometer yang bergerak
berubah-ubah sesuai dengan kecepatan kendaraan tersebut.
2. Mengorganisasikan Peserta Didik
- Membuat kelompok (4-5 siswa perkelompok)
- Siswa mendiskusikan fenomena yang terjadi
3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
- Membimbing penyelidikan kelompok menggunakan LKPD
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
- Siswa bersama kelompoknya mempresentasikan hasil
penyelesaian LKPD
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
- Melakukan evaluasi dari hasil kegiatan pembelajaran

2. Penggunaan model pembelajaran PjBL 2. Penggunaan model pembelajaran PjBL


Judul Jurnal : Peningkatan Hasil Belajar Kelebihan model PjBL
Ipa Dengan Menggunakan Model Project - Pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan motivasi
Based Learning Bagi Siswa SMP Negeri belajar peserta didik untuk belajar, mendorong kemampuan
5 Tebing Tinggi peserta didik untuk melakukan pekerjaan
(https://doi.org/10.24114/sejpgsd.v3i1.21 - PjBL meningkatkan kemampuan komunikasi peserta didik.
77) Karena peserta didik dituntut untuk bekerja bersama orang lain.
Hasil kajian : Menurut Pasuria (2018) a - PjBL dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah,
hasil belajar dengan menggunakan kemampuan manajemen dan kemampuan mengkoordinasi
pembelajaran project based learning sumber belajar.
telah mampu meningkatkan pemahaman - PjBL juga menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan.
siswa mengenai materi pelajaran IPA Kekurangan model PjBL
sesuai dengan indikator yang telah - Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah
ditentukan sehingga tidak perlu lagi - Membutuhkan biaya yang cukup banyak
dilanjutkan pada siklus berikutnya dan - Banyak guru yang merasa nyaman dengan kelas tradisional,
dikatakan berhasil. dimana guru memegang peran utama di kelas
- Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan
pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan
- Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja
kelompok

3. Penggunaan media pembelajaran PPt 3. Penggunaan media pembelajaran PPt dan Video Pembelajaran
dan video pembelajaran Kelebihan:
Judul Jurnal : Penerapan Media - Mudah diaplikasi sehingga dapat digunakan untuk semua ukuran
Pembelajaran Powerpoint Untuk kelas.
Meningkatkan Hasil Belajar Mata - Mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik sehingga tidak
Pelajaran Ipa Di Smp Negeri 1 Kahayan membosankan.
Kuala - Bisa menyajikan berbagai kombinasi gambar, warna, animasi dan
(http://dx.doi.org/10.33084/bitnet.v5i1.133 suara serta clipart yang menarik perhatian.
6) - Bisa digunakan berulang-ulang.
Hasil Kajian : Menurut Ade (2020) hasil Kekurangan:
belajar siswa menunjukan kenaikan - Pengadaannya mahal sehingga tidak semua sekolah dapat
positif setelah diterapkan media memiliki.
pembelajaran PPt yang didukung oleh - Tidak semua materi bisa disajikan menggunakan power point.
video dan gambar yang berkaitan dengan - Perlu mempunyai keterampilan khusus untuk menuangkan ide
materi yang baik pada desain program yang dibuat agar gampang
dicerna.
- Perlu memiliki persiapan apabila menggunakan teknik penyajian
animasi yang kompleks.
4. Penggunaan metode diskusi 4. Penggunaan metode diskusi kelompok
Judul Jurnal : Upaya Meningkatkan Kelebihan :
Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi - Diskusi melibatkan semua siswa secara langsung dalam KBM.
Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Bagi - Setiap siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan penguasaan
Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Galang bahan pelajarannya masing-masing.
(https://doi.org/10.24114/jpp.v3i4.3988) - Diskusi dapat menumbuhkan dan mengembangkan cara berpikir
Hasil Kajian : Menurut Rafika (2018)
upaya meningkatkan hasil belajar melalui dan sikap ilmiah.
metode diskusi cukup berhasil dilihat dari - Dengan mengajukan dan mempertahankan pendapatnya dalam
hasil pretest dan posttest siswa. Hasil diskusi diharapkan para siswa akan dapat memperoleh
penelitian tindakan kelas ini membuktikan kepercayaan akan (kemampuan) diri sendiri
pada siklus kedua, persentase Kekurangan :
ketuntasan belajar mengalami - Jalannya diskusi dapat dikuasai (didominasi) oleh beberapa siswa
peningkatan. yang "menonjol".
- Tidak semua topik dapat dijadikan pokok diskusi, tetapi hanya
hal-hal yang bersifat problematis saja yang dapat didiskusikan.
- Diskusi yang mendalam memerlukan waktu yang banyak. Apabila
suasana diskusi hangat dan siswa sudah berani mengemukakan
buah pikiran mereka, maka biasanya sulit untuk membatasi pokok
masalah.
- Jumlah siswa yang terlalu besar di dalam kelas akan
memengaruhi kesempatan setiap siswa untuk mengemukakan
pendapatnya.

5. Penggunaan metode praktikum 5. Penggunaan metode praktikum


sederhana Kelebihan metode praktikum :
Judul Jurnal : Penerapan Metode - Memperkaya pengalaman siswa dengan hal-hal yang bersifat
Praktikum Pada Pembelajaran Ipa Topik objektif dan realistis.
Pertumbuhan Dan Perkembangan Untuk - Mengembangkan sikap kritis dan ilmiah
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP - Hasil belajar akan bertahan lama
(https://jurnal.stkipalmaksum.ac.id/index. Kekurangan metode praktikum
php/jim/article/view/190) - Memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak
Hasil Kajian : Menurut Ismawati, dkk selalu mudah diperoleh dan murah.
(2020) Hasil belajar siswa pada - Setiap praktikum tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan
pembelajaran pertumbuhan dan karena terdapat faktor-faktor tertentu yang berbeda di luar
perkembangan menggunakan metoda jangkauan kemampuan.
praktikum dengan memanfaatkan air - Tidak semua materi dapat dilakukan eksperimen.
kelapa sebagai sumber nutrisi tanaman di - Sangat menuntut penguasaan perkembangan materi, fasilitas
kelas X SMA Swasta Persiapan peralatan, dan bahan memadai.
Stabatsangat tinggi yaitu rata-rata 81,38.

Eksplorasi alternatif solusi berdasarkan


hasil wawancara :
1. Teman Sejawat
Sebagai guru, mengupayakan agar hasil
belajar meningkat adalah suatu
keharusan. Oleh karena itu, kita sebagai
guru harus terus mengupdate
kemampuan diri. Termasuk dalam
penggunaan model pembelajaran yang
inovatif sesuai tujuan yang diinginkan.
PBL dan PjBL harus banyak digunakan
guru di kelas saat ini. Tidak lagi teacher
center.
2. Kepala sekolah
Permasalahan hasil belajar siswa selalu
menjadi sorotan tiap guru. Oleh karena
itu setiap guru dirasa perlu
mengupayakan peningkatan hasil
belajar siswa. Salah satu caranya
adalah dengan pemilihan model
pembelajaran yang tepat, yang mampu
meningkatkan hasil belajar siswa. Model
pembelajaran yang cukup inovatif
adalah model PBL
3. Pakar
Hasil belajar siswa erat kaitannya
dengan proses pembelajaran di kelas.
Dapat dikatakan bahwa hasil belajar
adalah hasil dari proses pembelajaran
yang dapat terukur. Oleh karena itu jika
menginginkan hasil belajar yang baik,
maka perbaikannya dilakukan melalui
perbaikkan proses pembelajaran.
Penggunaan model pembelajaran yang
adalah salah satu kunci mendapatkan
hasil belajar yang baik. Model
pembelajaran yang dirasa cukup tepat
untuk meningkatkan hasil belajar siswa
adalah PBL dan PjBL.

4 Siswa Guru belum Eksplorasi alternatif solusi berdasarkan Kajian Literatur :


mengalami menggunakan kajian literatur : 1. Penggunaan model pembelajaran PBL
miskonsepsi media yang 1. Penggunaan model pembelajaran Kelebihan :
pada materi mendukung PBL - Penyelesaian permasalahan di PBL cukup bagus untuk
sistem pembelajaran Judul Jurnal : Penggunaan menguasai materi.
peredaran darah sehingga dapat Pembelajaran Problem Based Learning - PBL dapat mengembangkan kegiatan belajar mengajar pada
mencegah (PBL) untuk Mengurangi Miskonsepsi siswa.
miskonsepsi siswa pada Materi Asam Basa - Meringankan siswa dalam proses transfer untuk menguasai
(https://dx.doi.org/10.37033/ojce.v2i2.139 permasalahan dalam kehidupan setiap hari.
) - Menolong siswa dalam meningkatkan pemahamannya serta
Hasil Kajian : Menurut Dewi (2020) Hasil menolong siswa agar mempertanggung jawabkan
pengujian hipotesis dapat dilihat bahwa pembelajarannya sendiri.
penggunaan pembelajaran problem - PBL menghasilkan area belajar mengajar yang mengasyikkan
based learning terhadap miskonsepsi serta disukai siswa.
siswa memberikan pengaruh yang baik - Memungkinan diterapkan dalam kehidupan nyata
dalam penurunan miskonsepsi siswa Kekurangan model PBL :
pada materi asam basa dibandingkan - Siswa merasa ragu untuk mencoba karena tidak mempunyai
sebelumnya atensi serta keyakinan bahwa permasalahan yang dipelajari
susah untuk diselesaikan.
- Memerlukan waktu yang cukup lama untuk persiapan model PBL
demi mencapai kesuksesan model tersebut.
- Siswa tidak ingin mempelajari apa yang ingin mereka pelajari
tanpa adanya alasan mengapa mereka berupaya untuk
menyelesaikan permasalahan yang lagi dipelajari

2. Penggunaan model pembelajaran PjBL 2. Penggunaan model pembelajaran PjBL


Judul Jurnal : Penerapan Model Kelebihan
Pembelajaran Problem Based Learning - Dapat mengembangkan keterampilan berpikir dan kreativitas
Dalam Meningkatkan Pemahaman - dapat meningkatkan motivasi siswa untuk tekun dan berusaha
Konsep Dan Memperbaiki Miskonsepsi keras dalam mencapai proyek dan merasa bahwa metode
Siswa Tentang Materi Ipa Kelas V SD pembelajaran ini menyenangkan
(http://dx.doi.org/10.46244/tunasbangsa.v - meningkatkan kemampuan pelajar untun memecahkan masalah,
7i1.981) - meningkatkan keterampilan mengelola sumber belajar,
Hasil kajian : Menurut Wawan, dkk - meningkatkan kolaborasi, serta mengembangkan dan
(2020) Penerapan model PBL mempraktikkan keterampilan komunikasi.
dapat memperbaiki miskonsepsi siswa Kekurangan
dilihat dari peningkatan pretest ke - membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah dan
posttest yang telah dilakukan. menghasilkan produk
- membutuhkan biaya yang cukup
- membutuhkan guru yang terampil dan mau belajar.
- Membutuhkan fasilitas, peralatan, dan bahan memadai
- Metode ini juga tidak sesuai untuk peserta didik yang mudah
menyerah dan tidak memiliki pengetahuan serta keterampilan
yang dibutuhkan, dan kesulitan melibatkan semua peserta didik
dalam kerja kelompok

Sintak PjBL
1. Penentuan pertanyaan mendasar
Guru menunjukan video animasi sistemperedaran darah. Kemudian
memberikan pertanyaan mendasar :
2. Mengapa darah dapat mengalir ke seluruh tubuh?
3. Mengapa darah harus mengalir ke seluruh tubuh?
4. Komponen apa saja yang terdapat pada darah?
5. Apa yang disebut darah kotor dan darah bersih?
2. Mendesain perencanaan proyek
Guru mendesain bersama siswa merencanakan desain pembuatan
proyek :
- Membuat kelompok (4-5 siswa perkelompok)
- Membuat rencana pembuatan mindmap mengenai sistem
peredaran darah dan komponen darah
3. Menyusun jadwal
- Guru bersama siswa rencanakan jadwal
4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek
Guru memonitor siswa bersama kelompoknya dalam pembuatan
proyek
5. Menguji hasil
Siswa melakukan presentasi hasil karya kelompoknya serta menguji
pemahaman siswa mengenai Sistem peredaran dan komponen darah
6. Mengevaluasi pengalaman
Guru bersama siswa melakukan evaluasi pembelajaran hari ini.

3. Penggunaan media pembelajaran 3 Penggunaan media pembelajaran video animasi


video animasi sistem peredaran darah Kelebihan penggunaan video animasi
Judul Jurnal : Remediasi Miskonsepsi - mampu merangsang partisipasi aktif para siswa
Siswa Dalam Materi Cermin - membangkitkan motivasi belajar siswa,
Menggunakan Media Animasi Di Kelas - mengatasi keterbatasan ruang dan waktu,
VIII MTS Al Anwar Pontianak - dapat menyajikan laporan-laporan yang actual dan orisinil yang
(http://dx.doi.org/10.31571/saintek.v7i2.1 sulit dengan menggunakan media lain
069) - menyajikan pesan dan informasi secara serempak bagi seluruh
Hasil kajian : Menurut Endah (2018) siswa
Berdasarkan hasil pembahasan dan - mampu mengembangkan daya imajinasi yang abstrak
temuan dalam penelitian ini maka dapat kekurangan penggunaan video animasi
disimpulkan bahwa hasil remediasi pada - memerlukan kreatifitas dan keterampilan yang cukup memadai
siswa kelas VIII MTs Al Anwar Pontianak untuk desain animasi yang secara efektif dapat digunakan
dalam materi cermin menggunakan sebagai media pembelajaran
media animasi efektif dalam menurunkan - memerlukan software khusus untuk membukanya
jumlah miskonsepsi pada siswa. - guru sebagai komunikator dan fasilitator harus memiliki
kemampuan memahami siswanya bukan memanjakan dengan
animasi pembelajaran yang cukup jelas tanpa adanya usaha
belajar dari penyajian informasi yang terlalu banyak dalam satu
frame

4. Penggunaan Peta Konsep 4. Penggunaan Peta Konsep


Judul Jurnal : Upaya Mengatasi Kelebihan :
Miskonsepsi Siswa pada Materi Sistem - Untuk menyelidiki apa yang telah diketahui siswa
Saraf Melalui Penggunaan Peta Konsep - Digunakan untuk mengetahui apakah cara belajar siswa sudah
(http://dx.doi.org/10.30998/formatif.v7i1.1 benar atau belum, siswa sudah menguasai konsep atau belum
200) - Dapat digunakan untuk mengungkap konsep yang salah
Hasil kajian : Menurut Juhji (2018) Dari - Dapat digunakan untuk evaluasi
data hasil penelitian di atas dapat Kekurangan :
disimpulkan bahwa salah satu upaya - Kurang menanamkan sifat kerjasama antar siswa
untuk - Lebih menonjolkan kerja secara individual
mengatasi miskonsepsi siswa pada - Tidak semua pokok bahasan dapat disajikan dengan peta
konsep
materi sistem saraf adalah melalui
penggunaan peta
konsep dalam proses pembelajaran IPA
di kelas.Penggunaan peta konsep dalam
pembelajaran terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar IPA dan
mengatasi miskonsepsi
siswa.
5. Penggunaan metode praktikum
5. Penggunaan metode praktikum
Kelebihan metode praktikum :
Judul Jurnal : Penggunaan Metode
- Memperkaya pengalaman siswa dengan hal-hal yang bersifat
Eksperimen Untuk Mengatasi
objektif dan realistis.
Miskonsepsi Dan Meningkatkan Minat
- Mengembangkan sikap kritis dan ilmiah
Belajar Peserta Didik Pada Materi
- Hasil belajar akan bertahan lama
Rangkaian Listrik Di SMA Negeri 1 Jaya Kekurangan metode praktikum
Kabupaten Aceh Jaya - Memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak
(http://jurnal.unsyiah.ac.id/JIPI/article/vie selalu mudah diperoleh dan murah.
w/9689) - Setiap praktikum tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan
Hasil kajian : Menurut Tarmizi (2018) karena terdapat faktor-faktor tertentu yang berbeda di luar
Berdasarkan hasil penelitian dan jangkauan kemampuan.
pembahasan bahwa sebelum diberikan - Tidak semua materi dapat dilakukan eksperimen.
perlakuan rata-rata miskonsepsi siswa - Sangat menuntut penguasaan perkembangan materi, fasilitas
sebesar 42,14% dan setelah diberikan peralatan, dan bahan memadai.
perlakuan rata-rata sebesar
14,64%.Berdasarkan hasil tersebut
dapat disimpulkan penggunaan metode
eksprimen efektif untuk menurunkan
persentase miskonsepsi dan
peningkatan minat belajar siswa.

Eksplorasi alternatif solusi berdasarkan


hasil wawancara :
1. Teman Sejawat
Dalam pembelajatan IPA, permasalahan
miskonsepsi seringkali terjadi. Guru
harus mampu mengatasinya. Bisa
menggunakan LKPD yang tepat, model
pembelajaran yang tepat, maupun media
pembelajatan yang juga harus tepat.
Sehingga masalah miskonsepsi dapat
teratasi
2. Kepala Sekolah
Beberapa peneliti telah banyak
mendapatkan hasil bahwa penurunan
jumlah siswa yang miskonsepsi
diperoleh setelah penerapan model
pembelajaran PBL ataupun PjBL.
Diharapkan seluruh guru dapat
menerapkan kedua model pembelajaran
tersebut dalam pembelajaran sehari-hari
3. Pakar
Konsepsi siswa sebelum pembelajaran
disebut konsepsi awal atau prakonsepsi.
Sedangkan konsepsi siswa setelah
pembelajaran disebut konsepsi akhir.
Adanya perubahan konseptual sesuai
dengan yang kita harapkan tentu
membutuhkan proses yang harus
seorang guru upayakan. Oleh karena itu
mengembangkan kemampuan guru
dirasa perlu, terutama dalam
mengupayakan pencegahan
miskonsepsi siswa. Dapat dilakukan
dengan pemilihan model pembelajatan
yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai