Anda di halaman 1dari 17

PRAKTIK BAIK (BEST PRACTICES)

Oleh

Nama : AGUS SUSANTO

PROGRAM PPG PGSD DALAM JABATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2024
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SDN 10 Nanga Enteloi Desa Gut Jaya Bhakti


Kecamatan Ketungau Tengah Kabupaten
Sintang propinsi Kalimantan BArat

Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar


Tujuan yang ingin dicapai Aksi 2:
Tujuan yang ingin dicapai di aksi 2 ini yaitu,
meningkatkan motivasi siswa pada materi IPA
tentang daur hidup hewan di tema 5 (Ekosistem)
subtema 1 ( Komponen Ekosistem) pembelajaran
ke 5, dengan menggunakan model pembelajaran
PjBL (Project Based Learning).
Penulis Agus Susanto, S.Pd
Tanggal Jumaat, 2 Februari 2024
Situasi:  Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:
Kondisi yang menjadi latar Dilihat dari Faktor Siswa:
belakang masalah, 1. Dalam proses pembelajaran, terlihat dari
mengapa praktik ini kurang semangat siswa dalam mengikuti
penting untuk dibagikan, proses pembelajaran.
apa yang menjadi peran 2. Siswa malas membaca dalam menemui soal
dan tanggung jawab anda yang panjang.
dalam praktik ini. 3. Siswa belum terbiasa dengan soal-soal
HOTS (Higer Order Thinking Skills).
4. Siswa terbiasa dibimbing dalam
menyelesaikan soal-soal yang diberikan
oleh guru.
5. Siswa sering mengobrol dengan siswa
lainnya.
Dilihat dari Faktor Guru
1. Pembelajaran masih bersifat teacher center.
2. Penggunaan model pembelajaran yang
monoton, belum memaksimalkan model
pembelajaran yang inovatif.
3. Belum maksimalnya penggunaan TPACK
dalam mendukung proses pembelajaran.
4. Belum maksimalnya penggunaan media
yang mendukung proses pembelajaran.
5. Belum menggunakan LKPD yang menarik
dalam proses pembelajaran.
6. Dalam proses pembelajaran masih berfokus
pada kemampuan kognitif level rendah,
yaitu C1 (mengingat), C2 (memahami) dan
C3 (aplikasi).
7. Belum terbiasa melaksanakan
pembelajaran yang berorientasi pada
keterampilan tingkat tinggi, yaitu HOTS
(Higer Order Thinking Skills).
 Praktik ini penting dibagikan
Praktik ini penting dibagikan, karena bisa
dijadikan referensi dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran
inovatif yaitu model PjBL (Project Based
Learning), penggunaan TPACK yang
mendukung proses pembelajaran, penggunaan
media pembelajaran yang inovatif, adanya
LKPD yang menarik dan memiliki penjelasan
yang jelas, serta proses pembelajaran yang
berorientasi kepada siswa agar memiliki
keterampilan berpikir tingkat tinggi atau HOTS
(Higer Order Thinking Skills).
1. Dalam penggunakan model pembelajaran
inovatif, yaitu model PjBL (Project Based
Learning), dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa. Siswa akan terlibat aktif
bekerjasama dengan siswa lainnya untuk
menyelesaikan project, adanya kegiatan
diskusi untuk saling bertukar pendapat,
adanya kegiatan presentasi dengan cara
maju ke depan kelas, sehingga siswa
memiliki motivasi yang besar dalam
mengikuti proses pembelajaran dan
pembelajaran pun tidak bersifat teacher
centre.
2. Penggunaan TPACK yang mendukung
penyampaian materi dengan melihat
karakteristik materi dan siswa, serta
penggunaan teknologi dalam proses
pembelajaran.
3. Proses pembelajaran menggunakan media
audio visual yaitu beberapa video
pembelajaran dengan media berbasis
teknologi sehingga dapat meningkatkan
motivasi siswa karena siswa terlibat secara
aktif merasakan sensasi secara langsung
melihat beberapa tayangan video daur
hidup hewan yang ditampilkan di layar
monitor.
4. LKPD yang digunakan tampilannya
menarik dan terdapat keterangan yang
jelas, sehingga dapat memudahkan siswa
dalam pengerjaan.

5. Proses pembelajaran berorientasi pada


keterampilan berpikir tingkat tinggi atau
HOTS (Higer Order Thinking Skills). Hal ini
dapat dilihat dari indikator yang di capai
dan soal-soal evaluasi yang diberikan.
Sehingga dapat melatih siswa untuk
memiliki keterampilan berpikir tingkat
tinggi yang mendukung pembelajaran abad
21 dan memotivasi siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran dengan baik. Adapun
contohnya yaitu:
a. Indikator yang di capai salah satunya
yaitu dalam muatan IPA.
 KD 3.5: Menganalisis hubungan
antarkomponen ekosistem dan jaring-
jaring makanan dilingkungan sekitar.
 Indikator 3.5.1 : Siswa mampu
menganalisis pengertian daur hidup
hewan dengan tepat (C4).
b. Salah satu contoh soal evaluasi yang
dibagikan:
 Perhatikan 2 gambar di bawah ini!

Pernyataan yang sesuai untuk


membandingkan dua daur hidup
tersebut yaitu ….
a. Kupu-kupu tidak mengalami
metamorfosis, sedangkan ikan
mengalami metamorfosis.
b. Kupu-kupu merupakan hewan
yang bermetamorfosis
sempurna, sedangkan ikan
hewan yang tidak
bermetamorfosis sempurna.
c. Kupu-kupu mengalami
metamorfosis, sedangkan ikan
tidak mengalami metamorfosis.
d. Kupu-kupu dan ikan sama
sama mengalami metamorfosis
Kategori: C4 (Menganalisis) karena
siswa dituntut untuk
membandingkan 2 hewan
berdasarkan daur hidupnya.
 Peran dan Tanggung jawab
Peran saya adalah sebagai pelaksana
kegiatan dan peneliti dalam
mengidentifikasi permasalahan yang
terjadi selama proses pembelajaran di
kelas, mencari akar penyebab
masalahnya, dan mencari solusi yang
relevan untuk mengatasi permasalahan
tersebut. Setelah melakukan identifikasi
masalah serta mencari akar penyebab
masalah, dilakukan beberapa kajian
literatur (google cendekia dan google
scholar) dan wawancara dengan pakar
(Kepala Sekolah) serta teman sejawat
(rekan kerja sesama guru) untuk
mencari solusi yang relevan dengan
masalah yang dialami. Solusi yang
relevan untuk mengatasi masalah
tersebut yaitu dengan menggunakan
model pembelajaran inovatif, yaitu
model pembelajaran PjBL (Project Based
Learning) berbantukan media audio
visual berupa beberapa tayangan video
daur hidup hewan yang mengajak siswa
untuk berpikir tingkat tinggi atau HOTS.
Saya juga bertanggung jawab untuk
melaksanakan proses pembelajaran
dengan menggunakan model
pembelajaran inovatif yaitu model
pembelajaran PjBL (Project Based
Learning) dan media pembelajaran yang
mendukung proses pembelajaran di
kelas yang telah teridentifikasi masalah,
untuk dapat mengatasi masalah
tersebut, yaitu siswa dapat memiliki
motivasi yang tinggi dalam mengikuti
proses pembelajaran khususnya dalam
materi IPA.
Tantangan :  Tantangan yang dihadapi:
Apa saja yang menjadi 1. Guru harus memilih rancangan
tantangan untuk pembelajaran yang inovatif untuk
mencapai tujuan menyelesaikan permasalahan.
tersebut? Siapa saja yang 2. Terdapat beberapa siswa yang belum
terlibat, percaya diri saat maju ke depan kelas
untuk mempresentasikan hasil pengerjaan
kelompok.
3. Terdapat beberapa siswa yang kurang aktif
dalam mengikuti proses kegiatan diskusi.
 Orang yang terlibat:
1. Siswa sebagai subjek dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Guru sebagal pembimbing dalam proses
pembelajaran.
Aksi :  Langkah-langkah yang dilakukan untuk
Langkah-langkah apa menghadapi tantangan dan strategi yang
yang dilakukan untuk digunakan:
menghadapi tantangan 1. Mencari literatur dari berbagai sumber
tersebut/ strategi apa terutama dari internet dan melakukan
yang digunakan/ proses wawancara dengan pakar (kepala
bagaimana prosesnya, sekolah) dan rekan sejawat (rekan guru di
siapa saja yang terlibat / sekolah) dalam waktu senggang untuk
Apa saja sumber daya mencari solusi yang terbaik mengenai
atau materi yang permasalahan yang ada. Menyusun
diperlukan untuk perangkat pembelajaran yang terdiri dari
melaksanakan strategi ini RPP yang menyangkut model pembelajaran,
metode yang digunakan untuk
memudahkan guru dalam melaksanakan
pembelajaran, LKPD untuk membantu
siswa dalam mengerjakan tugas, media
pembelajaran untuk memudahkan guru
dalam menyampaikan materi dan
memudahkan siswa untuk memahami
materi pembelajaran, bahan ajar yang
dijadikan acuan dalam memberikan materi
kepada siswa, dan asesmen berupa soal
evaluasi yang diberikan kepada siswa
untuk mengukur sejauh mana siswa
memahami materi yang telah dipelajari
dengan menggunakan soal HOTS untuk
mendukung siswa dalam berpikir tingkat
tinggi.
2. Memotivasi siswa untuk berani maju ke
depan dengan cara memberikan kata-kata
positif, seperti “jangan takut salah,
namanya juga lagi belajar”, dan
memberikan pelatihan kepada siswa contoh
presentasi di depan kelas.
3. Sebelum kegiatan diskusi, guru
memaparkan penilaian yang akan
dilakukan dan melakukan pendekatan
dengan kelompok yang terdapat siswa yang
tidak aktif mengikuti proses pembelajaran.
 Proses yang dilakukan dan orang-orang
yang terlibat:
1. Melibatkan beberapa orang diantaranya:
a. Bapak Aji sebagai rekan sejawat dalam
kegiatan berdiskusi penentuan solusi
untuk menyelesaikan permasalahan.
b. Bapak Ust. Iyos dan Bapak Ust. Bagja
yang membantu dalam mempersiapkan
proses pembelajaran.
c. Siswa sebagai subjek dalam proses
pembelajaran.
2. Proses yang dilakukan:
a. Mempersiapkan fasilitas dan media yang
akan digunakan, seperti: perangkat aksi
yang akan digunakan (RPP, bahan ajar,
media, LKPD, soal evaluasi, dan rubrik
penilaian) ruangan kelas III, kesiapan
siswa untuk mengikuti pembelajaran,
proyektor, laptop (untuk menampilkan
media pembelajaran), speaker, alat tulis,
karton, dan perangkat lainnya yang
mendukung proses pembelajaran.
b. Adapun langkah-langkah yang
dilaksanakan, yaitu:
Kegiatan awal:
 Mengucapkan salam.
 Mengecek kehadiran siswa.
 Berdo’a sebelum pembelajaran.
 Melaksanakan kegiatan pembiasaan
berdoa bersama sesuai dengan Agama
dan kepercayaan Masing –masing
siswa.
 Melakukan apersepsi tentang kegiatan
sebelum berangkat ke sekolah.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
Kegiatan Inti (Penggunaan model
pembelajaran PjBL dengan pendekatan
saintifik dan TPACK serta metode
pembelajaran seperti pengamatan,
ceramah, tanya jawab, diskusi dan
pemberian tugas)
Pertanyaan Mendasar
 Guru menampilkan teks di layar
monitor berbantukan proyektor dengan
judul “Siklus Hidup Kupu-Kupu”.

 Guru bertanya jawab dengan siswa


mengenai teks yang ditampilkan
dilayar monitor berbantukan proyektor
dengan judul “Siklus Hidup Kupu-
Kupu”.
 Guru menayangkan beberapa video
pembelajaran mengenai daur hidup
Kupu-kupu, daur hidup jangkrik dan
daur hidup hewan ayam dan kucing.
 Siswa dengan arahan guru membuat
catatan-catatan penting dari video
yang ditampilkan dilayar monitor
berbantukan proyektor.
 Siswa dengan bimbingan guru
bertanya jawab mengenai video yang
ditampilkan di layar monitor
berbantukan proyektor.
 Guru memberikan penguatan
mengenai hasil tanya jawab dengan
siswa terkait video yang ditayangkan
dilayar monitor berbantukan
proyektor.
Desain Proyek
 Guru mengkondisikan siswa untuk
duduk secara berkelompok. Kelompok
terdiri dari 3 kelompok, yang
merupakan kelompok heterogen terdiri
dari beberapa tingkatan akademis.
Satu kelompok teridri dari 5 orang
siswa.
 Guru memberikan tugas kepada siswa
untuk saling bekerja sama dalam
membuat daur hidup hewan yang
mengalami metamorfosis sempurna
(kupu-kupu, lebah dan katak), dan
hewan yang mengalami metamorfosis
tidak sempurna (kecoa dan belalang).
 Setiap kelompok mendapatkan LKPD
untuk membantu dalam mengerjakan
tugas.
 Guru menjelaskan cara pengisian
LKPD kepada siswa di layar monitor
berbantukan proyektor.
 Guru memberikan penguatan untuk
saling bekerjasama, ikut berpartisipasi
dalam kelompok dan bertanggung
jawab akan tugas yang diberikan.
Menyusun Penjadwalan
 Siswa dengan bimbingan guru
membuat kesepakatan waktu yang
akan digunakan dalam membuat daur
hidup hewan yang mengalami
metamorfosis sempurna (kupu-kupu,
lebah dan katak), dan hewan yang
mengalami metamorfosis tidak
sempurna (kecoa dan belalang).
Memonitor Kemajuan Proyek
 Setiap kelompok memulai kerjasama
dalam membuat daur hidup hewan
yang mengalami metamorfosis
sempurna (kupu-kupu, lebah dan
katak), dan hewan yang mengalami
metamorfosis tidak sempurna (kecoa
dan belalang).
Menguji hasil
 Setiap kelompok memaparkan hasil
pengerjaan membuat daur hidup
hewan yang mengalami metamorfosis
sempurna (kupu-kupu, lebah dan
katak), dan hewan yang mengalami
metamorfosis tidak sempurna (kecoa
dan belalang).
 Guru dan siswa bertanya jawab
mengenai hasil pengerjaan membuat
daur hidup hewan yang mengalami
metamorfosis sempurna (kupu-kupu,
lebah dan katak), dan hewan yang
mengalami metamorfosis tidak
sempurna (kecoa dan belalang).
 Guru memberikan arahan dan
bimbingan terkait pengerjaan siswa
membuat daur hidup hewan yang
mengalami metamorfosis sempurna
(kupu-kupu, lebah dan katak), dan
hewan yang mengalami metamorfosis
tidak sempurna (kecoa dan belalang).
Evaluasi pengalaman belajar
 Siswa dengan bimbingan guru
membuat kesimpulan mengenai
pengerjaan membuat daur hidup
hewan yang mengalami metamorfosis
sempurna (kupu-kupu, lebah dan
katak), dan hewan yang mengalami
metamorfosis tidak sempurna (kecoa
dan belalang).
 Siswa dengan bimbingan guru
melakukan refleksi kegiatan yang
dilakukan.
Kegiatan Penutup
 Guru memberikan soal evaluasi.
 Siswa mengerjakan soal evaluasi.
 Setelah pengerjaan selesai, siswa
dengan bimbingan guru bertanya
jawab terkait soal evaluasi yang
diberikan dan hal-hal yang belum
diketahui siswa tentang materi yang
sudah dipelajari.
 Guru menyampaikan materi yang
harus dipelajari di rumah untuk materi
selanjutnya.
 Siswa diinstruksikan untuk
mengkondisikan dan merapihkan
tempat duduk serta melakukan do’a
bersama untuk menutup
pembelajaran.
 Guru membagikan angket motivasi kepada
siswa untuk mengukur sejauh mana
keberhasilan langkah-langkah yang telah
dilaksanakan dalam menyelesaikan
permasalahan. Adapun format angket yang
diberikan yaitu:

Refleksi Hasil dan  Dampak dan hasil dari strategi yang


dampak dilakukan:
Bagaimana dampak dari 1. Setelah diterapkan perangkat pembelajaran
aksi dari Langkah-langkah yang inovatif, serta angket motivasi yang
yang dilakukan? Apakah diberikan kepada siswa, ternyata siswa
hasilnya efektif? Atau mengalami perubahan dalam cara belajar.
tidak efektif? Mengapa? Siswa terlihat lebih termotivasi mengikuti
Bagaimana respon orang pembelajaran.
lain terkait dengan 2. Langkah-langkah yang dilakukan ternyata
strategi yang dilakukan, sangat efektif dan memiliki pengaruh. Hasil
Apa yang menjadi faktor angket motivasi yang diberikan kepada
keberhasilan atau siswa mendapat predikat “A” dengan rician
ketidakberhasilan dari sebagai berikut:
strategi yang dilakukan?
Apa pembelajaran dari
keseluruhan proses
tersebut

 Respon orang lain terkait strategi yang


dilaksanakan
 Siswa
Siswa merasa senang dalam mengikuti
proses pembelajaran, hal ini terlihat dari
kegiatan siswa yang aktif dalam mengikuti
pembelajaran dan kegiatan tanya jawab
refleksi pembelajaran ternyata jawaban
siswa “senang” dan “happy”.
 Guru (rekan sejawat)
Rekan sejawat sangat mengapresiasi dan
mendukung kegiatan yang dilakukan,
karena bisa dijadikan contoh bagi
pembelajaran yang akan dilakukan.
 Kepala Sekolah
Kepala sekolah sangat mengapresiasi hal-
hal yang dilakukan dan selalu mendukung
perubahan-perubahan ke arah yang lebih
baik untuk proses pembelajaran.
 Faktor yang mendukung keberhasilan aksi
Faktor yang mendukung keberhasilan aksi ini,
yaitu:
1. Perencanaan yang matang.
2. Penguasaan kelas dan model pembelajaran
yang dipilih.
3. Perangkat pembelajaran inovatif yang
lengkap.
4. Fasilitas sekolah yang memadai.
5. Siswa-siswi kelas III, yang selalu siap dan
bersemangat mengikuti proses
pembelajaran.
 Pembelajaran dari pelaksanaan aksi
Ada beberapa pembelajaran yang dapat saya
ambil, yaitu:
1. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan, maka perlu dilakukan analisis
permasalahan yang dialami oleh siswa yang
dilihat dari beberapa sisi, yaitu sisi siswa
dan guru. Selain itu, perlu juga melakukan
kajian literatur terhadap perangkat
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Hal baik dari kegiatan pelaksanaan aksi ini,
saya akan mempertahankan dan berupaya
melakukan perubahan ke arah yang lebih
baik lagi dengan menerapkan rancangan
pembelajaran yang inovatif dalam proses
pembelajaran di kelas.

Anda mungkin juga menyukai