Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SDN 10 Nanga Enteloi Desa Gut Jaya Bhakti
Kecamatan Ketungau Tengah Kabupaten Sintang propinsi Kalimantan BArat
Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai Aksi 2: Tujuan yang ingin dicapai di aksi 2 ini yaitu, meningkatkan motivasi siswa pada materi IPA tentang daur hidup hewan di tema 5 (Ekosistem) subtema 1 ( Komponen Ekosistem) pembelajaran ke 5, dengan menggunakan model pembelajaran PjBL (Project Based Learning). Penulis Agus Susanto, S.Pd Tanggal Jumaat, 2 Februari 2024 Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah: Kondisi yang menjadi latar Dilihat dari Faktor Siswa: belakang masalah, 1. Dalam proses pembelajaran, terlihat dari mengapa praktik ini kurang semangat siswa dalam mengikuti penting untuk dibagikan, proses pembelajaran. apa yang menjadi peran 2. Siswa malas membaca dalam menemui soal dan tanggung jawab anda yang panjang. dalam praktik ini. 3. Siswa belum terbiasa dengan soal-soal HOTS (Higer Order Thinking Skills). 4. Siswa terbiasa dibimbing dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh guru. 5. Siswa sering mengobrol dengan siswa lainnya. Dilihat dari Faktor Guru 1. Pembelajaran masih bersifat teacher center. 2. Penggunaan model pembelajaran yang monoton, belum memaksimalkan model pembelajaran yang inovatif. 3. Belum maksimalnya penggunaan TPACK dalam mendukung proses pembelajaran. 4. Belum maksimalnya penggunaan media yang mendukung proses pembelajaran. 5. Belum menggunakan LKPD yang menarik dalam proses pembelajaran. 6. Dalam proses pembelajaran masih berfokus pada kemampuan kognitif level rendah, yaitu C1 (mengingat), C2 (memahami) dan C3 (aplikasi). 7. Belum terbiasa melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan tingkat tinggi, yaitu HOTS (Higer Order Thinking Skills). Praktik ini penting dibagikan Praktik ini penting dibagikan, karena bisa dijadikan referensi dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inovatif yaitu model PjBL (Project Based Learning), penggunaan TPACK yang mendukung proses pembelajaran, penggunaan media pembelajaran yang inovatif, adanya LKPD yang menarik dan memiliki penjelasan yang jelas, serta proses pembelajaran yang berorientasi kepada siswa agar memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi atau HOTS (Higer Order Thinking Skills). 1. Dalam penggunakan model pembelajaran inovatif, yaitu model PjBL (Project Based Learning), dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Siswa akan terlibat aktif bekerjasama dengan siswa lainnya untuk menyelesaikan project, adanya kegiatan diskusi untuk saling bertukar pendapat, adanya kegiatan presentasi dengan cara maju ke depan kelas, sehingga siswa memiliki motivasi yang besar dalam mengikuti proses pembelajaran dan pembelajaran pun tidak bersifat teacher centre. 2. Penggunaan TPACK yang mendukung penyampaian materi dengan melihat karakteristik materi dan siswa, serta penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran. 3. Proses pembelajaran menggunakan media audio visual yaitu beberapa video pembelajaran dengan media berbasis teknologi sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa karena siswa terlibat secara aktif merasakan sensasi secara langsung melihat beberapa tayangan video daur hidup hewan yang ditampilkan di layar monitor. 4. LKPD yang digunakan tampilannya menarik dan terdapat keterangan yang jelas, sehingga dapat memudahkan siswa dalam pengerjaan.
5. Proses pembelajaran berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi atau HOTS (Higer Order Thinking Skills). Hal ini dapat dilihat dari indikator yang di capai dan soal-soal evaluasi yang diberikan. Sehingga dapat melatih siswa untuk memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi yang mendukung pembelajaran abad 21 dan memotivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Adapun contohnya yaitu: a. Indikator yang di capai salah satunya yaitu dalam muatan IPA. KD 3.5: Menganalisis hubungan antarkomponen ekosistem dan jaring- jaring makanan dilingkungan sekitar. Indikator 3.5.1 : Siswa mampu menganalisis pengertian daur hidup hewan dengan tepat (C4). b. Salah satu contoh soal evaluasi yang dibagikan: Perhatikan 2 gambar di bawah ini!
Pernyataan yang sesuai untuk
membandingkan dua daur hidup tersebut yaitu …. a. Kupu-kupu tidak mengalami metamorfosis, sedangkan ikan mengalami metamorfosis. b. Kupu-kupu merupakan hewan yang bermetamorfosis sempurna, sedangkan ikan hewan yang tidak bermetamorfosis sempurna. c. Kupu-kupu mengalami metamorfosis, sedangkan ikan tidak mengalami metamorfosis. d. Kupu-kupu dan ikan sama sama mengalami metamorfosis Kategori: C4 (Menganalisis) karena siswa dituntut untuk membandingkan 2 hewan berdasarkan daur hidupnya. Peran dan Tanggung jawab Peran saya adalah sebagai pelaksana kegiatan dan peneliti dalam mengidentifikasi permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran di kelas, mencari akar penyebab masalahnya, dan mencari solusi yang relevan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Setelah melakukan identifikasi masalah serta mencari akar penyebab masalah, dilakukan beberapa kajian literatur (google cendekia dan google scholar) dan wawancara dengan pakar (Kepala Sekolah) serta teman sejawat (rekan kerja sesama guru) untuk mencari solusi yang relevan dengan masalah yang dialami. Solusi yang relevan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menggunakan model pembelajaran inovatif, yaitu model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) berbantukan media audio visual berupa beberapa tayangan video daur hidup hewan yang mengajak siswa untuk berpikir tingkat tinggi atau HOTS. Saya juga bertanggung jawab untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inovatif yaitu model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) dan media pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran di kelas yang telah teridentifikasi masalah, untuk dapat mengatasi masalah tersebut, yaitu siswa dapat memiliki motivasi yang tinggi dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya dalam materi IPA. Tantangan : Tantangan yang dihadapi: Apa saja yang menjadi 1. Guru harus memilih rancangan tantangan untuk pembelajaran yang inovatif untuk mencapai tujuan menyelesaikan permasalahan. tersebut? Siapa saja yang 2. Terdapat beberapa siswa yang belum terlibat, percaya diri saat maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil pengerjaan kelompok. 3. Terdapat beberapa siswa yang kurang aktif dalam mengikuti proses kegiatan diskusi. Orang yang terlibat: 1. Siswa sebagai subjek dalam kegiatan pembelajaran. 2. Guru sebagal pembimbing dalam proses pembelajaran. Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan untuk Langkah-langkah apa menghadapi tantangan dan strategi yang yang dilakukan untuk digunakan: menghadapi tantangan 1. Mencari literatur dari berbagai sumber tersebut/ strategi apa terutama dari internet dan melakukan yang digunakan/ proses wawancara dengan pakar (kepala bagaimana prosesnya, sekolah) dan rekan sejawat (rekan guru di siapa saja yang terlibat / sekolah) dalam waktu senggang untuk Apa saja sumber daya mencari solusi yang terbaik mengenai atau materi yang permasalahan yang ada. Menyusun diperlukan untuk perangkat pembelajaran yang terdiri dari melaksanakan strategi ini RPP yang menyangkut model pembelajaran, metode yang digunakan untuk memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, LKPD untuk membantu siswa dalam mengerjakan tugas, media pembelajaran untuk memudahkan guru dalam menyampaikan materi dan memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran, bahan ajar yang dijadikan acuan dalam memberikan materi kepada siswa, dan asesmen berupa soal evaluasi yang diberikan kepada siswa untuk mengukur sejauh mana siswa memahami materi yang telah dipelajari dengan menggunakan soal HOTS untuk mendukung siswa dalam berpikir tingkat tinggi. 2. Memotivasi siswa untuk berani maju ke depan dengan cara memberikan kata-kata positif, seperti “jangan takut salah, namanya juga lagi belajar”, dan memberikan pelatihan kepada siswa contoh presentasi di depan kelas. 3. Sebelum kegiatan diskusi, guru memaparkan penilaian yang akan dilakukan dan melakukan pendekatan dengan kelompok yang terdapat siswa yang tidak aktif mengikuti proses pembelajaran. Proses yang dilakukan dan orang-orang yang terlibat: 1. Melibatkan beberapa orang diantaranya: a. Bapak Aji sebagai rekan sejawat dalam kegiatan berdiskusi penentuan solusi untuk menyelesaikan permasalahan. b. Bapak Ust. Iyos dan Bapak Ust. Bagja yang membantu dalam mempersiapkan proses pembelajaran. c. Siswa sebagai subjek dalam proses pembelajaran. 2. Proses yang dilakukan: a. Mempersiapkan fasilitas dan media yang akan digunakan, seperti: perangkat aksi yang akan digunakan (RPP, bahan ajar, media, LKPD, soal evaluasi, dan rubrik penilaian) ruangan kelas III, kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran, proyektor, laptop (untuk menampilkan media pembelajaran), speaker, alat tulis, karton, dan perangkat lainnya yang mendukung proses pembelajaran. b. Adapun langkah-langkah yang dilaksanakan, yaitu: Kegiatan awal: Mengucapkan salam. Mengecek kehadiran siswa. Berdo’a sebelum pembelajaran. Melaksanakan kegiatan pembiasaan berdoa bersama sesuai dengan Agama dan kepercayaan Masing –masing siswa. Melakukan apersepsi tentang kegiatan sebelum berangkat ke sekolah. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kegiatan Inti (Penggunaan model pembelajaran PjBL dengan pendekatan saintifik dan TPACK serta metode pembelajaran seperti pengamatan, ceramah, tanya jawab, diskusi dan pemberian tugas) Pertanyaan Mendasar Guru menampilkan teks di layar monitor berbantukan proyektor dengan judul “Siklus Hidup Kupu-Kupu”.
Guru bertanya jawab dengan siswa
mengenai teks yang ditampilkan dilayar monitor berbantukan proyektor dengan judul “Siklus Hidup Kupu- Kupu”. Guru menayangkan beberapa video pembelajaran mengenai daur hidup Kupu-kupu, daur hidup jangkrik dan daur hidup hewan ayam dan kucing. Siswa dengan arahan guru membuat catatan-catatan penting dari video yang ditampilkan dilayar monitor berbantukan proyektor. Siswa dengan bimbingan guru bertanya jawab mengenai video yang ditampilkan di layar monitor berbantukan proyektor. Guru memberikan penguatan mengenai hasil tanya jawab dengan siswa terkait video yang ditayangkan dilayar monitor berbantukan proyektor. Desain Proyek Guru mengkondisikan siswa untuk duduk secara berkelompok. Kelompok terdiri dari 3 kelompok, yang merupakan kelompok heterogen terdiri dari beberapa tingkatan akademis. Satu kelompok teridri dari 5 orang siswa. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk saling bekerja sama dalam membuat daur hidup hewan yang mengalami metamorfosis sempurna (kupu-kupu, lebah dan katak), dan hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna (kecoa dan belalang). Setiap kelompok mendapatkan LKPD untuk membantu dalam mengerjakan tugas. Guru menjelaskan cara pengisian LKPD kepada siswa di layar monitor berbantukan proyektor. Guru memberikan penguatan untuk saling bekerjasama, ikut berpartisipasi dalam kelompok dan bertanggung jawab akan tugas yang diberikan. Menyusun Penjadwalan Siswa dengan bimbingan guru membuat kesepakatan waktu yang akan digunakan dalam membuat daur hidup hewan yang mengalami metamorfosis sempurna (kupu-kupu, lebah dan katak), dan hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna (kecoa dan belalang). Memonitor Kemajuan Proyek Setiap kelompok memulai kerjasama dalam membuat daur hidup hewan yang mengalami metamorfosis sempurna (kupu-kupu, lebah dan katak), dan hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna (kecoa dan belalang). Menguji hasil Setiap kelompok memaparkan hasil pengerjaan membuat daur hidup hewan yang mengalami metamorfosis sempurna (kupu-kupu, lebah dan katak), dan hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna (kecoa dan belalang). Guru dan siswa bertanya jawab mengenai hasil pengerjaan membuat daur hidup hewan yang mengalami metamorfosis sempurna (kupu-kupu, lebah dan katak), dan hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna (kecoa dan belalang). Guru memberikan arahan dan bimbingan terkait pengerjaan siswa membuat daur hidup hewan yang mengalami metamorfosis sempurna (kupu-kupu, lebah dan katak), dan hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna (kecoa dan belalang). Evaluasi pengalaman belajar Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan mengenai pengerjaan membuat daur hidup hewan yang mengalami metamorfosis sempurna (kupu-kupu, lebah dan katak), dan hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna (kecoa dan belalang). Siswa dengan bimbingan guru melakukan refleksi kegiatan yang dilakukan. Kegiatan Penutup Guru memberikan soal evaluasi. Siswa mengerjakan soal evaluasi. Setelah pengerjaan selesai, siswa dengan bimbingan guru bertanya jawab terkait soal evaluasi yang diberikan dan hal-hal yang belum diketahui siswa tentang materi yang sudah dipelajari. Guru menyampaikan materi yang harus dipelajari di rumah untuk materi selanjutnya. Siswa diinstruksikan untuk mengkondisikan dan merapihkan tempat duduk serta melakukan do’a bersama untuk menutup pembelajaran. Guru membagikan angket motivasi kepada siswa untuk mengukur sejauh mana keberhasilan langkah-langkah yang telah dilaksanakan dalam menyelesaikan permasalahan. Adapun format angket yang diberikan yaitu:
Refleksi Hasil dan Dampak dan hasil dari strategi yang
dampak dilakukan: Bagaimana dampak dari 1. Setelah diterapkan perangkat pembelajaran aksi dari Langkah-langkah yang inovatif, serta angket motivasi yang yang dilakukan? Apakah diberikan kepada siswa, ternyata siswa hasilnya efektif? Atau mengalami perubahan dalam cara belajar. tidak efektif? Mengapa? Siswa terlihat lebih termotivasi mengikuti Bagaimana respon orang pembelajaran. lain terkait dengan 2. Langkah-langkah yang dilakukan ternyata strategi yang dilakukan, sangat efektif dan memiliki pengaruh. Hasil Apa yang menjadi faktor angket motivasi yang diberikan kepada keberhasilan atau siswa mendapat predikat “A” dengan rician ketidakberhasilan dari sebagai berikut: strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Respon orang lain terkait strategi yang
dilaksanakan Siswa Siswa merasa senang dalam mengikuti proses pembelajaran, hal ini terlihat dari kegiatan siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran dan kegiatan tanya jawab refleksi pembelajaran ternyata jawaban siswa “senang” dan “happy”. Guru (rekan sejawat) Rekan sejawat sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan yang dilakukan, karena bisa dijadikan contoh bagi pembelajaran yang akan dilakukan. Kepala Sekolah Kepala sekolah sangat mengapresiasi hal- hal yang dilakukan dan selalu mendukung perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik untuk proses pembelajaran. Faktor yang mendukung keberhasilan aksi Faktor yang mendukung keberhasilan aksi ini, yaitu: 1. Perencanaan yang matang. 2. Penguasaan kelas dan model pembelajaran yang dipilih. 3. Perangkat pembelajaran inovatif yang lengkap. 4. Fasilitas sekolah yang memadai. 5. Siswa-siswi kelas III, yang selalu siap dan bersemangat mengikuti proses pembelajaran. Pembelajaran dari pelaksanaan aksi Ada beberapa pembelajaran yang dapat saya ambil, yaitu: 1. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, maka perlu dilakukan analisis permasalahan yang dialami oleh siswa yang dilihat dari beberapa sisi, yaitu sisi siswa dan guru. Selain itu, perlu juga melakukan kajian literatur terhadap perangkat pembelajaran yang akan dilaksanakan. 2. Hal baik dari kegiatan pelaksanaan aksi ini, saya akan mempertahankan dan berupaya melakukan perubahan ke arah yang lebih baik lagi dengan menerapkan rancangan pembelajaran yang inovatif dalam proses pembelajaran di kelas.
Penerapan Model Project Based Learning Berbantuan Video Dalam Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa Tentang Daur Hidup Hewan Kelas V UPT SD Negeri 85 Gresik Tahun Pelajaran 2022-2023